Nefrologi Complete Februari 2022

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 83

Complete Februari 202

Nefrologi
Mediko made the med-easy!
Kriteria GGA KDIGO
Gangguan Ginjal Akut

GGA adalah kelainan


ginjal struktural dan
fungsional dalam 48
jam yang diketahui
melalui pemeriksaan
darah, urin, jaringan
atau radiologis.
Kriteria RIFLE
TATALAKSANA
Indikasi Hemodialisis

A Asidosis dengan pH <7.1

I Intoksikasi

U Uremic Perikarditis/ensefalopati

E Elektrolit- Hiperkalemia (>6.5 Meq/L)

O Overload cairan
Soal no. 1
Seorang wanita usia 30 tahun datang dengan keluhan bengkak seluruh tubuh.
Pasien merasa sesak bila berbaring. Riwayat SLE selama 5 tahun terakhir.
Pemeriksaan fisik TD 150/90 mmHg, HR 98x/menit, RR 26x/emnit, suhu 39 C,
konjungtiva anemis, edema anasarka. Pemeriksaan laboratorium darah
didapatkan Hb 8.1 g/dl, Ur 102, Cr 5.6, ANA (+), dsDNA (+), komplemen C3-C4
menurun, proteinuria +4.
Patofisiologi terjadinya kasus adalah
a. Anomali kongenital
b. Deposit IgA di glomerulus
c. Destruksi parenkim ginjal akibat toksin
d. Pembentukan deposit kompleks imun anti dsDNA
e. Infeksi parenkim ginjal
Soal no. 2
Seorang pria usia 70 tahun dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran. Pasien
tidak mau makan dan minum. Keluhan disertai mual muntah. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 85/50 mmHg, HR 100x/menit, RR 22x/menit, suhu 37.5 C. Pasien
tidak BAK sejak 12 jam terakhir. Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 154
mg/dl, kreatinin 3.2 mg/dl.
Diagnosis pasien adalah
a. Gagal ginjal akut pre renal
b. Gagal ginjal akut renal
c. Gagal ginjal akut post renal
d. Gagal ginjal kronis
e. Gagal ginjal kronis eksaserbasi akut
SOAL NO 3
Seorang pria usia 47 tahun, dibawa oleh keluarga karena keluhan penurunan
kesadaran sejak 30 menit yang lalu, Pasien baru saja menyelesaikan lomba lari,
dan langsung pingsan setelah minum air 2 Liter. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 90/60 mmHg, HR 120 x/menit, RR 20 x/menit, suhu afebris.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan ureum 69, kreatinin 1.6, Na 128, K 3.9,
Hb 13 gr/dl. Sebelumnya diuresis pasien normal, namun setelah 2-3 hari
perawatan, diuresis pasien menjadi <400 cc/24 jam, ureum 80 dan creatinine 3.
Kemungkinan diagnosis pasien adalah
a. Acute tubular nekrosis
b. AKI prerenal
c. AKI renal
d. AKI postrenal
e. Acute on CKD
SOAL NO 4
Seorang pria usia 60 tahun, datang dengan keluhan tidak bisa BAK sejak satu
hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami diare BAB cair 20x, muntah 2x
yang sudah terjadi 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan TD 100/ 80, HR 110 suhu
37.2 dan RR 24x/m. Didapatkan mata cowong kulit kering mulut kering
pengisian vena jugularis (-) turgor kembali sangat lambat.
Kemungkinan diagnosis pasien tersebut adalah
a. Gagal ginjal akut tahap risk
b. Gagal ginjal akut tahap injury
c. Gagal ginjal akut tahap failure
d. Gagal ginjal akut tahap loss
e. Gagal ginjal kronis dengan gangguan ginjal akut
SOAL NO 5
Seorang Wanita 50 tahun, dibawa ke RS karena bicara meracau sejak 3 jam yang lalu.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat darah tinggi dan kencing
manis sejak 15 tahun lalu namun tidak berobat. Pada pemeriksaan didapatkan TD
170/100 mmHg, HR 110x/menit, RR 28x/menit, suhu afebris. Pada PF didapatkan
edema tungkai bilateral dan konjungtiva anemis. Hasil lab menunjukkan ureum 190,
kreatinin 8,2, kalium 4,8 mEq/l, dan Hb 8 g/dl.
Dokter berencana menyarankan hemodialisis pada pasien ini karena terdapat
indikasi, yaitu...
a. Hb 8,0 g/dl
b. TD sistol > 160 mmHg atau TD diastol > 100 mmHg
c. Hiperkalemia
d. Overload cairan
e. Sindrom uremia
GANGGUAN GINJAL KRONIS

• Kerusakan ginjal ditandai


penurunan LFG selama > 3 5 Stages of CKD
bulan. Stage Description GFR
• LFG <60 ml/menit/1,732 m2 1 Normal 90-120
+30
2 Mild 60-90
3 Moderate 30-60
4 Severe 15-30 -15
5 End Stage 0-15
Rumus perhitungan GFR, Cockcroft-Gault, apabila
wanita dikalikan dengan 0,85
Diagnosis PGK
• Terdapat penyakit yang mendasari : DM, infeksi, batu, SLE dll.
• Sindrom uremia : sindrom klinik dan laboratorium yang terjadi pada semua
fungsi ginjal pada PGK.

Uremic Syndrome

• Gejala : Komplikasi penting (anemia, defisiensi besi, hipertensi, hiperparatiroid


sekunder)
Diagnosis Penyakit Ginjal Kronis
LABORATORIUM RADIOLOGI BIOPSI Ginjal
1. Mencari etiologi 1. USG ginjal : paling Dilakukan pada pasien
2. Ureum, kreatinin dan membantu melihat dengan pengerutan ginjal
LFG. simetrisitas, ukuran dan bilateral.
3. Kelainan biokimiawi : ada/tidak obstruksi
anemia, asam urat, ginjal.
kalium, hiponatremia, 2. FPA : mencari batu.
hipofosfatemia, 3. Pemeriksaan
hipokalsemia, asidosis renovaskuler : doppler,
metabolic. CT scan.
4. Kelainan urinalisis :
proteinuria, hematuria.
TATALAKSANA CKD

Terapi pengganti
ginjal :
• Hemodialis
• Transplantasi
ginjal
• CAPD.
Gangguan Asam Basa

1. PH normal darah : 7,35-7,45


2. PCO2 memegang peranan respirasi : contoh pada kasus KAD, respirasi
mengkompensasi dengan nafas kussmaul.
3. HCO3 memegang peranan metabolic (ginjal).
Konsep Asam Basa🡪 ROME
Respiratory PH↑ PCO2↓ Alkalosis respiratorik
Nilai Normal
Opposite PH↓ PCO2↑ Asidosis respiratorik
PH 7,35-7,45
PCO2 35-45
Metabolic PH↑ HCO3-↑ Alkalosis metabolik
PH↓ HCO3-↓ Asidosis metabolik HCO3- 22-26
Equal

Tidak Terkompensasi PCO2/ HCO3- Normal, PH Abnormal


Terkompensasi sebagian PCO2 & HCO3- Abnormal Searah, PH Abnormal
Terkompensasi sempurna PCO2 & HCO3- Abnormal Searah, PH Normal
Tatalaksana Asidosis

Diberikan melalui
drip intravena dalam
1000 ml dextrose 5%
dalam air.

Tatalaksana Alkalosis
Gangguan Elektrolit

Tatalaksana Hipokalemia
• Pengantian kalium secara oral : 40-60 meq dapat DOSIS!!!
menaikan sebesar 1-1,5 me1/L.
• KCl intravena : 20 me1 dilarutkan 100 cc Nacl
istonik.
Pencegahan Komplikasi CKD
• Pembatasan asupan protein : 0,6-0,8 gr/kgBB/hari dan fosfat.
• Anemia pada GGK :
• Eritropoietin : subkutan pada pasien GGK dan CAPD
• Terapi zat besi : 2-3 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis
• Osteodistrofi renal : pembatasan asupan fosfat
• Restriksi cairan : input cairan adalah 500-800 ml + urin yang keluar.
• Kontrol tekanan darah : ACEi atau ARB evaluasi kreatinin dan kalium
serum.
• Diuretik
• Kontrol dislipidemia dengan target LDL<100 mg/dl, dianjurkan golongan
statin
Soal No. 6
Ny. 55 tahun datang ke puskesmas mengeluh bengkak pada kedua kakinya sejak 4 bulan yang
lalu. Bengkak dirasakan semakin lama semakin berat. Pasien merupakan pengidap hipertensi
sejak 5 tahun yang lalu dan hanya meminum obatnya bila dirasa pusing.. Pemeriksaan
tanda-tanda vital didapatkan 160/100 mmHg, Nadi 84x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,8 C.
Pemeriksaan lab didapatkan peningkatan ureum dan kreatinin.
Diagnosis pasien ini adalah…
a. Tubular Nekrosis Akut
b. GNAPS
c. Sindroma nefrotik
d. Sindroma nefritik akut
e. Gagal ginjal kronis
SOAL NO. 7
Seorang pria usia 35 tahun, dengan penyakit ginjal terminal datang dengan
sinkop. Pasien tidak nyeri dada atau sesak. Pada pemeriksaan fisik ada Simino
di lengan kiri. Kreatininnya 14 mg/dl, nitrogen urea 88 mg/dl dan Kalium 8,8
meq/L. Pada pemeriksaan EKG didapatkan adanya ST depresi.
Tatalaksana yang tepat adalah
A. Kalsium Glukonas intravena
B. Dekstrosa dan Insulin Intravena
C. Furosemide Intravena
D. Natrium Bikarbonat Intravena
E. Kayexalat Rektal
SOAL NO. 8
Anak perempuan usia 11 tahun dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan sesak
sejak 1 jam yang lalu. Ibu pasien mengatakan anak memiliki riwayat asma.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan wheezing (+), HR 110x/menit,
RR 22x/menit, Tax 36°C. Dari hasil laboratorium didapatkan Hb 11, leukosit
7.000, trombosit 150.000, pH 7.4, pCO2 48, HCO3 29.
Kemungkinan kondisi yang terjadi pada pasien adalah... (pH= 7,35-7,45;
CO2= 35-45; HCO3= 22-28)
a. Asidosis respiratorik tidak terkompensasi
b. Asidosis repiratorik terkompensasi sebagian
c. Asidosis respiratorik terkompensasi sempurna
d. Asidosis metabolik terkompensasi sebagian
e. Asidosis metabolik terkompensasi sempurna
INFEKSI SALURAN KEMIH
Kondisi ISK dapat diketahui dengan adanya mikroorganisme dalam urin, yang
paling sering adalah bakteri. Bakteriuria bermakna adalah ditemukanya
pertumbuhan mikroorganisme murni >105 /ml pada biakan urin.

ISK Sederhana ISK Komplikata

ISK yang tidak terdapat ISK yang berlokasi selain di


vesika urinaria, ISK pada
disfungsi struktural anak-anak, laki-laki, atau ibu
atau ginjal, sering hamil, sering akibat : E-coli, C.
karena E-Coli trachomatis, N. gonorrhea.
Klasifikasi ISK
• ISK bawah : peradangan pada sistitis, prostatititis, epididymitis dan urethritis
• ISK atas : meliputi pielonefritis akut dan kronik dapat dengan terbentuknya
jaringan parut pada ginjal.

SIMPTOMATIK

ASIMPTOMATIK
Tanda dan Gejala

Demam tinggi, nyeri


pinggang, mual-muntah,
nyeri ketok CVA

Demam, urin keruh, nyeri


daerah abdomen.

Disuria, urgensi, frekuensi, NYERI


TEKAN SUPRAPUBIC.
Pemeriksaan Penunjang
• Kultur urin (+) : bacteriuria >105 /ml urin.
• Foto BNO-IVP bila perlu
• USG ginjal bila perlu

• Pemeriksaan dari urin pancar tengah


dan kateter merupakan GOLD
STANDARD.
• Midstream : sistitis/pielonefritis (>103
, asimptomatik (>105).
• Kateter : ditemukan bakteri >102
CFU/ml
• Pungsi suprapubic : 1 saja sudah
positif.
Interpretasi Hasil Kultur
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Pada pielonefritis akut :
1. Indikasi rawat inap : tidak mampu minum obat PO, adanya komorbid lain
seperti batu dan diabetes, jenis komplikata diberikan antibiotic IV (sesuai
tabel sebelumnya).
2. Rawat jalan : diberikan ciprofloxacin selama 7 hari atau TMP-SMX selama
10-14 hari.
3. Pada ibu hamil :
• Dapat diberikan obat dosis tunggal berupa amoxcicilin 3 gr, nitrofurantoin
200 mg, TMP-SMX 320/160
• Terapi 3 hari : menggunakan amoxcicilin 3x500 mg, ampicillin 4x250 mg
TATALAKSANA

UAE Guidelines of UTI 2020


TATALAKSANA

Lini I :
- Fosfomycin 3 gram single dose
- Nitrofurantoin 2 x 100 mg (5 hari)
Lini II : Cefadroxil 2 x 500 mg (3 hari)
Lini III : TMP-SMX 2 x 160/800 mg (3 hari)

Sistitis Laki laki :


TMP-SMX 2x960mg 7 hari

UAE Guidelines of UTI 2020


Soal No. 9
Seorang wanita 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam sejak 1 hari
yang lalu disertai nyeri pinggang kanan, menggigil, 2 hari sebelumnya mengeluh
sering kencing berwarna kuning keruh. Pada pemeriksaan carik celup nitrit
positif, leukosit esterase +3, BJ urin 1.035, pH 5,5, darah (+) urobilinogen (+).
Parameter apa yang menegakkan diagnosis diatas?
a. Nitrit dan leukosit esterase
b. Nitrit dan darah
c. pH dan BJ
d. Darah dan leukosit esterase
e. Urobilinogen
Soal No. 10
Seorang wanita usia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bawah disertai
meriang dan kencing keruh sejak 3 hari lalu. Frekuensi BAK meningkat.
Pemeriksaan fisik TD 130/90 mmHg, HR 96x/menit, RR 22x/menit, suhu 37.8 C.
Nyeri suprapubik (+).
Tatalaksana yang tepat adalah
a. Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO selama 3 hari
b. Nitrofurantoin 100 mg PO dosis tunggal
c. Ko-amoksisilin 2 x 625 mg PO 7 hari
d. Ciprofloxacin 1000 mg PO dosis tunggal
e. Kotrimoksazol 2 x 480 mg PO selama 5 hari
Soal No. 11
Pasien perempuan berusia 25 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri punggung kiri.
Keluhan disertai demam, sulit BAK dan BAK tidak puas. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 98x/menit, RR 20x/menit, Tax 38,7 C, nyeri ketok CVA
kiri (+) kanan (-). Dilakukan pemeriksaan USG dan tak tampak pembesaran calyx.
Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah?
A. Pielonefritis
B. Nefrolitiasis
C. Gagal ginjal kronis
D. Tumor ginjal
E. Hidronefrosis

Soal TO AIPKI Regio V Batch I 2021


Soal No. 12
Ny. J, usia 26 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 5 hari
yang lalu. Keluhan disertai dengan BAK yang kurang lampias dan disertai nyeri. Keluhan
serupa sebelumnya disangkal. Pasien sekarang sedang hamil 8 minggu. Pemeriksaan
tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 96x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,8 C.
Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan suprapubic (+).
Antibiotik yang dapat diberikan kepada pasien adalah...
a. Sefalosporin
b. Aminoglikosida
c. Cotrimoksazole
d. Quinolon
e. Makrolida
Modifikasi soal UKMPPD Batch I tahun 2021
SOAL NO. 13
Seorang pria usia 59 tahun datang ke RS dengan keluhan sering buang air kecil
sejak 1 minggu lalu. Saat BAK terasa nyeri sehingga tidak lampias. Nyeri tekan
suprapubik (+).
Pemeriksaan penunjang gold standard adalah
a. Urinalisis
b. Kultur urin
c. USG
d. Pemeriksaan ginjal
e. Foto rontgen
Ketidakseimbangan Elektrolit
HIPER
• Natremia (> 144 mEq/L) HIPO
Hiperrefleks, kejang, penurunan • Natremia (<136 mEq/L)
kesadaran. Hiporeflexia, kejang, penurunan kesadaran
• Kalemia (>5.2 mEq/L) • Kalemia (<3.6 mEq/L)
– Kelemahan flaccid, lumpuh, – Muscle weakness, cramps, tetany,
polyuria, polydipsia, decreased motor
peningkatan reflex tendo, dan resiko
strength, ileus, orthostatic hypotension
ventrikular fibrilasi. • Kalsemia (<8.4 mEq/L)
• Kalsemia (> 10.2 mEq/L) – Hypertension, peripheral & perioral
– Stones in UT, HTN, constipation, paresthesia, abdominal pain &
hyporeflexia, polydipsia, polyuria, cramps,Trousseau sign), Chvostek sign and
fatigue, anorexia, nausea tetany.
Perubahan EKG - Hiper
Perubahan kadar natrium baik hipo maupun hiper tidak memberikan perubahan
pada gambaran EKG
Dikatakan Tall-T apabila tinggi T melebihi 5mm pada
sadapan ekstremitas atau
>10 mm pada sadapan prekordial

Hiperkalsemia
Perubahan EKG - Hipo

Dikatakan Shallow-T apabila tinggi T


kurang dari 3mm

Hipokalsemia

Chvostek dan Trosseau sign


Tatalaksana Hipokalsemia

Tatalaksana Hiperkalsemia
SOAL NO 14
Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada
tulang panggul dialami sejak 2 hari yang lalu. Saat ini pasien tersebut sedang menyusui anak
pertamanya. Pasien diketahui gemar setiap hari mengkonsumsi nasi dan kecap saja. Pasien
memiliki riwayat operasi tiroidektomi sekitar 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 96 x/menit, frekuensi napas 20
x/menit dan suhu badan 36,5°C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Chvostek sign (+).
Apakah gambaran EKG yang akan di temukan pada pasien ini...
A. Higelombang P sulit dinilai
B. Flat T
C. QT interval memanjang
D. T tall
E. QT interval memendek
SOAL NO 15
Seorang pria usia 25 tahun, datang ke UGD rumah sakit dengan keluhan lemas sejak 1
minggu. Pasien memiliki riwayat serupa 4 tahun yang lalu dan dirawat hingga 5 hari. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan KU lemah, composmentis, TD 110/80 mmHg, N 82x/m, RR
18x/m, T 36,5C, gerak ekstremitas menurun, kekuatan ekstremitas superior 3, inferior 2,
refleks fisiologis (+) menurun, refleks patologis (-). Pada pemeriksaan laboratoirum
didapatkan GDS 118 mg/dl, Na 136 mEq/L, K 2 mEq/L, Cl 108 mEq/L.
Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...
a. Insulin + glukosa iv
b. Larutan KCl dalam NS 0,9% IV
c. NaCl 3% iv
d. Kalsium klorida
e. Kalsium glukonas
HIPTERTENSI
Tekanan darah ≥140 mmHg sistolik dan/atau ≥90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak
sedang makan obat antihipertensi.

Klasifikasi Sistole Diastole


Normal DAN <80
<120
Prehipertensi ATAU 80-89
120-139
Hipertensi stage 1 ATAU 90-99
140-159
Hipertensi stage 2 ATAU 100
160
Hipertensi sistolik terisolasi DAN <90
>140
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Secondary Hypertension Causes 🡪 RENALS
Renal (renal artery stenosis,
Hipertensi Hipertensi glomerulonephritis)
Essensial sekunder Endocrine (cushing disease,
pheochromocytoma,
Tidak dapat Terdapat corticosteroid, oral contraceptive pill)
menentukan underlying Neurogenic (raised intracranial pressure)
penyebabnya. disease Aortic coarctation
Little people (pregnancy-induced
hypertension)
Stress (trauma, white coat hypertension)
Menurunkan
berat badan

Mengurangi
Hindari konsumsi
alkohol garam
Mengubah
gaya hidup

Olahraga Makanan
teratur yang sehat
TATALAKSANA HIPERTENSI

Cara Kombinasi Antihipertensi


Target TD Menurut JNC VIII
Target TD semua pasien <140/90, kecuali
pada pasien usia ≥ 60 tahun tanpa
komorbid yaitu <150/90
TEKNIK
PEMILIHAN
ANTI-HIPERTENSI Indikasi Pilihan Tatalaksana
Gagal jantung ACE-I/ARB + BB + Diuretic +
Spironolactone
Post MI ACE-I dan BB
Diabetes ACE-I/ARB, CCB, diuretic
CKD ACE-I/ARB
Hamil Nifedipin, metildopa.

• ACE-I dan B-Blocker : memiliki efek anti


remodelling sehingga baik untuk sakit jantung.
• ACE-I/ARB : memiliki efek anti-proteinuria
Obat Anti-hipertensi dan efek samping
Kontraindikasi
Obat Compelling
Diuretic (thiazide) Gout arthritis
Komplikasi Hipertensi🡪 5C
Beta Blocker Asthma
A-V block (Grade 2/3)
KOMPLIKASI
CCB (dihidropiridine) Takiartimia
Cerebrovascular accident
CCB (dihidropiridine) AV-Block (derajat 2/3) Coronary artery disease
ACE-I dan ARB
Chronic renal failure
Kehamilan, Hiperkalemia, renal stenosis
bilateral Congestive heart failure
Antagonis Hiperkalemia, (GFR <30 mL/menit) Cardiac arrest
aldosteron
Krisis Hipertensi
Krisis hipertensi merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan peningkatan darah sistolik
(TDS) >180 mmHg dan tekanan darah diastolic > 120 mmHg dengan komplikasi disfungsi dari
target organ baik dalam proses maupun dalam tahap akut progresif.

Bentuk Klinis Krisis Hipertensi

Hipertensi emergensi Peningkatan tekanan darah disertai kerusakan target organ akut.
Hipertensi urgensi Peningkatan tekanan darah TANPA kerusakan target organ akut.
Hipertensi akselerasi Peningkatan tekanan darah yang berhubungan dengan perdarahan
retina atau eksudat.
Hipertensi maligna Peningkatan tekanan darah yang berhubungan dengan edema papil.
Evaluasi Pada Krisis Hipertensi
TATALAKSANA
Hipertensi Terapi rawat jalan menggunakan anti-hipertensi oral,
Urgensi penurunan dalam 24-48 jam. Penurunan tidak boleh >25%
MAP.
Hipertensi pemberian obat parenteral dengan aturan menurunkan MAP sebanyak
Emergensi 10% dalam 1 jam pertama, dan tambahan 15% dalam 3-12 jam.
Penurunan dalam dilanjutkan 2-6 jam sampai tekanan darah
160/100-110 mmHg selanjutnya diturunkan sampai normal dalam 48
jam.
Pilihan Obat
Pilihan Obat
SOAL NO 16
Seorang pria usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri tengkuk sejak 1
minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/80 mmHg pada 2 kali
pemeriksaan, nadi 80x/menit, RR 15x/emnit, suhu afebris. Tidak ada riwayat
penyakit lain.
Tatalaksana yang diberikan adalah
a. Captopril
b. Clonidine
c. Bisoprolol
d. Furosemide
e. Amlodipin
SOAL NO 17
Seorang pria usia 65 tahun, datang ke dokter untuk memeriksakan
kesehatannya. Didapatkan tekanan darah 180/120 mmHg. Pasien tidak ada
keluhan. Riwayat hipertensi namun tidak kontrol teratur. Riwayat penyakit
lainnya disangkal.
Berdasarkan JNC VIII, target penurunan tekanan darah pasien adalah
a. <170/100 mmHg
b. <170/90 mmHg
c. <160/90 mmHg
d. <150/90 mmHg
e. <140/80 mmHg
SOAL NO 18
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang untuk kontrol di poliklinik. Pasien riwayat menderita
diabetes mellitus dan tidak rutin berobat. Pada pemeriksaan tanda vital TD 160/90 mmHg,
edema pitting kedua tungkai, GDA 280 mg/dl, BUN 70mg/dl, serum kreatinin 3,6 mg/dl, Hb
9,1 g/dl.
Obat antihipertensi yang paling sesuai diberikan pada pasien adalah?
a. Furosemid
b. Klonidin
c. Thiazid
d. Telmisartan
e. Spironolakton
SOAL NO 19
Seorang laki-laki usia 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak napas
dan batuk berdahak sudah 3 bulan yang makin memberat. Pasien adalah
perokok sejak usia 12 tahun. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 160/100 mmHg, RR 24 x/menit, nadi 100 x/menit, hipersonor seluruh
lapangan paru. Hasil foto roentgen toraks seperti tampak di bawah ini.
Obat yang menjadi kontraindikasi pada pasien adalah
a. Amlodipin tablet
b. Propranolol tablet
c. HCT tablet
d. Valsartan tablet
e. Cefepime untuk eksaserbasi akut
SOAL NO 20
Seorang Wanita usia 47 tahun datang dengan keluhan sakit kepala dan nyeri
tengkuk. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100 mmhg, pasien
sebelumnya memiliki riwayat penyakit DM dan Hipertensi.
Berapakah target penurunan tekanan darah?
a. TD < 170mmhg dengan disastol>100
b. TD < 170 mmHg dengan diastole <90
c. MAP diturunkan dibawah 25% dalam 24 jam
d. MAP diturunkan dibawah 25% dalam waktu 1 jam
e. MAP diturunkan diatas 25% dalam waktu 1 jam
SOAL NO 21
Seorang Wanita berusia 50 tahun mengeluh nyeri pada persendian terutama di
tumit dan telapak kaki. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan rutin
mengkonsumsi obat anti hipertensi. TD 130/80 mmHg, nadi 89x/menit, RR
20x/menit. Pada pemeriksaan fisik, terdapat edema dan eritema pada tumit
kiri. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat darah
10mg/dl.
Obat manakah yang mungkin menjadi penyebab keluhan pasien tersebut?
a. Hydrochlorothiazide
b. Quinapril
c. Felodipine
d. Propanolol
e. Valsartan
NEFROLOGI PEDIATRI
Nephritic Vs Nephrotic
Nephritic Vs Nephrotic
Sindrom Nefritik 🡪 PHARAOH Sindrom Nefrotik 🡪 NAPHROTIC
• Na+ decrease (hyponatremia)
• Proteinuria & Edema • Albumine decrease (hypoalbuminemia)
• Hematuria • Proteinuria (> 3,5 g/day)
• Anti-streptococcus titres • Hyperlipidemia
• RBC cast • Renal vein thrombosis
• Azotemia • Orbital edema 🡪 edema anasarca
• Thromboembolism
• Oligouria
• Infection (due to loss of immunoglobulins in
• Hipertensi urine)
• Coagulability (due to loss of antithrombin III
in urine)
Sindroma
Nefrotik Massive Proteinuria
- ≥ 50 mg/kg body weight /day, or
- ≥ 40 mg/m2/hour, or
- Urine protein/creatinin ratio > 2 mg/mg, - dipstick ≥
+2)

Heavy Hypoalbuminemia
< 2,5 g/dL

Edema

Hyperlipidemia (>200mg%)
Klasifikasi Sindroma Nefrotik

Response to
Histopathology:
steroid

Sensitive Minimal

Non minimal
Resistant 🡪 Mainly
FSGS
Klasifikasi Sindroma Nefrotik
Standard Treatment Corticosteroid
INITIAL TREATMENT

FULL DOSE ALTERNATING

4 MINGGU 4 MINGGU
Prednison FD: 60 mg/m2/day
Prednison AD: 40 mg/m2/day

REMISSION (+) REMISSION?

STEROID RESISTANT STEROID


SENSITIVE

IMMUNOSUPRESSIVE AGENTS

THE INTERNATIONAL COMMITTEE OF KIDNEY DISEASE IN CHILDREN (1967)


Definisi Pada Sindroma Nefrotik
SINDROMA NEFRITIK
• Suatu sindrom yang ditandai dengan hematuria,
edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal
(azotemia).

• Termasuk hipersensitifitas tipe 3: terjadi


penumpukan kompleks imun-antibody pada
glomerulus yang menimbulkan respon radang.

TANDA DAN GEJALA


• Riwayat ISPA 1-2 minggu atau infeksi kulit 3-6 minggu.
• Urin kemerahan/seperti coca cola/cucian daging.
• Bengkak pada kedua mata.
• BAK menjadi sedikit.
Laboratorium :
• ASTO dan C3
• Protein, silinder dan eritrosit

Tatalaksana :
• Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari
• Prokain Penicilin 10 hari

Supportif :
• Rendah protein (1
mg/kgBB/hari)
• Rendah garam (1 gram/hari)
KADo = Kistik Kidney – Autosomal Dominan
Polycystic Kidney
• Penyakit herediter yang diturunkan secara Autosomal
dominan
• Adanya pembentukan kista di ginjal, yang diikuti kelainan
organ lain (hati, pancreas, limpa)
• Klinis : nyeri pinggang, hematuria, hipertensi; biasanya
disertai infeksi saluran kemih, batu, gagal ginjal
• Pemeriksan penunjang
o Urinalisis 🡪 microalbuminuria, proteinuria, hematuria
o USG (gambaran kista multiple), CT Scan/MRI
• Tatalaksana
o Sesuai manifestasi klinis dan komplikasi yang muncul
o Hemodialisis
o Transplantasi ginjal
Akbar S, Bokhari SRA. Polycystic Kidney Disease. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.
SOAL NO. 22
Seorang wanita usia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri
punggung belakang sudah 1 tahun. Keluhan disertai buang air kecil berdarah.
Riwayat penyakit keluarga sama. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/100,
nadi 90x/mnt, respirasi 20x/mnt, suhu 36,8 C, urinalisa sediaan eritrosit
10-15/LBP, amilase 420 U/L (normal:24-400 U/L). Pemeriksaan USG didapatkan
gambaran cairan dalam beberapa kavitas pada kedua ginjal.
Diagnosis pasien adalah
a. Infeksi saluran kemih
b. Batu saluran kemih
c. Glomerulonefritis kronik
d. Penyakit ginjal polikistik
e. Sindrom nefrotik
SOAL NO. 23
Seorang anak usia 10 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan kencing
berwarna merah seperti air cucian daging. Keluhan disertai dengan bengkak
pada kedua kelopak mata dan demam. Satu minggu sebelumnya anak
mengalami batuk dan pilek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/70 mmHg, nadi 88 kali/menit, napas 20 kali/menit, suhu 37,6 C.
Pemeriksaan ASTO (+).
Tatalaksana yang tepat adalah
a. Azitromisin
b. Vankomisin
c. Penicillin
d. Kotrimoksazol
e. Kloramfenikol
SOAL NO. 24
Seorang anak usia 7 tahun dibawa dengan keluhan bengkak seluruh tubuh dan
perut membuncit. Didapatkan ascites dan edema anasarka. Tanda vital TD
140/90 mmHg, nadi 88x/menit, RR 18x/menit, suhu 36.8 C. Pemeriksaan
laboratorium Hb12.8 gr/dl, leukosit 3900, trombosit 230.000, ureum 22, kreatinin
1.0, albumin 1.9 gr/dL. Hasil urinalisis ditemukan proteinuria +4 dan oval fat
bodies (+).
Penyebab edema pada pasien adalah
a. Retensi natrium
b. Retensi kalium
c. Penurunan tekanan onkotik
d. Penurunan produksi renin
e. Peningkatan produksi aldosterone
SOAL NO. 25
Seorang anak laki-laki 4 tahun, datang ke RS diantar ibunya dengan keluhan
bengkak seluruh tubuh sejak 2 minggu. Keluhan bengkak pertama kali terjadi 1
tahun yang lalu dan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Pada pemeriksaaan
laboratorium didapatkan kadar albumin yang sangat menurun dan protein urin
yang sangat meningkat.
Diagnosis yang paling mungkin?
a. Sindrom nefrotik idiopatik
b. Sindrom nefrotik relaps sering
c. Sindrom nefrotik resisten
d. Sindrom nefrotik primer
e. Sindrom nefrotik relaps jarang

Anda mungkin juga menyukai