Tugas 3. Sistem Ekonomi Indonesia

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Tugas 3.

Sistem Ekonomi Indonesia


Nama : Migu Djara
NIM : 022804929
Progdi : Ilmu Administrasi Negara

NASKAH TUGAS TUTORIAL ONLINE


No Soal Skor
1. Bagaimana menurut Sdr, strategi pertumbuhan perekonomian nasional agar dapat
mengalami pertumbuhan yang positif dan pada kapasitas maksimal di semua sektor
20
tanpa disertai gejolak yang cukup berarti?

2. Pembangunan ekonomi dapat dilakukan salah satunya melalui industrialisasi karena


dianggap mampu membawa masyarakat di negara berkembang yang hidup dalam
kemiskinan untuk menjadi lebih makmur.
a. Menurut pendapat Sdr apakah laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat
diraih di seluruh wilayah Indonesia secara merata melalui industrialisasi?
b. Industrialisasi bisa menimbulkan proses pembentukan polarisasi unit-unit
kegiatan ekonomi (aglomerasi). Aglomerasi dapat menimbulkan spread effect
dan backwash effect, dimana berbagai potensi di wilayah terbelakang akan 50
tersedot ke wilayah pusat pertumbuhan. Sehingga wilayah terbelakang yang
kondisi awalnya miskin atau kurang maju, menjadi semakin miskin.
Berdasarkan hal tersebut, menurut pendapat Sdr bagaimana bisa terjadi kondisi
yang demikian?
c. Bagaimanakah sifat dan karakteristik dari industri pemimpin agar dapat
berhasil bagi pembangunan ekonomi? Jelaskan menurut pendapat Sdr

3. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia adalah 30
masalah kependudukan, seperti jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan yang
besar.

a. Bagaimana pendapat Saudara tentang permasalahan tersebut ? Mengapa hal


tersebut bisa terjadi ?
b. Silahkan jelaskan menurut Sdr, strategi apa saja yang bisa dilakukan oleh
pemerintah, untuk menanggulangi permasalahan tersebut?

Skor Total 100

Jawaban

1. Strategi pertumbuhan perekonomian nasional agar dapat mengalami pertumbuhan yang


positif dan pada kapasitas maksimal di semua sektor tanpa disertai gejolak yang cukup
berarti adalah strategi pembangunan ekonomi dengan industrialisasi dalam perekonomian
berkembang. Menurut Chenery (dalam sadono Sukirno, 1985), telah berhasil memberikan
sumbangan 38% pada perekonomian nasional dan pada tingkat pendapatan perkapita
sebesar US $ 1000. Dan pengembangan industri substitusi impor di dalam startegi
industrialisasi telah menyumbangkan 50% dari perbedaan pertumbuhan produksi nasional
dari sektor industri dengan tingkat pendapatan perkapita. Strategi pembangunan perlu
menitikberatkan pada insdustri tertentu yang bertindak sebagai industri pemimpin
(leading insdustry. Menurut Bodeville (dalam John Glasson, 1975), yang dimaksud
dengan industri pemimpin adalah industri yang memiliki sifat berikut :
- Industri yang relatif baru dan dinamis dengan teknologi tinggi yang mampu
mendorong iklim pertumbuhan
- Produk dari industri memiliki elastisitas pendapatan tinggi
- Industri ini memiliki kaitan kedepan maupun kebelakang yang kuat dengan insdutri
yang lain.
Ada 4 peran / Strategi yang dapat diambil oleh pemerintah dalam proses
pembangunan ekonomi yaitu sebagai entrepreneur, koordinator, fasilitator, dan
stimulator bagi lahirnya inisiatif-inisiatif pembangunan daerah.
a. Entrepreneur
Dengan perannya sebagai entrepreneur, pemerintah bertanggungjawab untuk
menjalankan suatu usaha bisnis. Pemerintah bisa mengembangkan suatu usaha
sendiri (BUMN/BUMD).Aset-aset pemerintah daerah harus dapat dikelolah
dengan lebih baik sehingga secara ekonomis menguntungkan.
b. Koordinator
Pemerintah dapat bertindak sebagai koordinator untuk menetapkan atau
mengusulkan strategi-strategi bagi pembangunan didaerahnya. Perluasan dari
peranan ini dalam pembangunan ekonomi bisamelibatkan kelompok-kelompok
dalam masyarakat dalam prosespengumpulan dan pengevaluasian informasi
ekonomi, misalnya tingkatkesempatan kerja, angkatan kerja, pengangguran dan
sebagainya.Dalam perannya sebagai koordinator, pemerintah juga bisa melibatkan
lembaga-lembaga pemerintah lainnya, dunia usaha, dan masyarakat dalam
penyusunan sasaran-sasaran ekonomi, rencanarencana, dan strategi-strategi.
c. Fasilitator
Pemerintah dapat mempercepat pembangunan melalui perbaikan lingkungan
attitudinal (perilaku atau budaya mayarakat) di daerahnya. Hal ini akan
mempercepat proses pembangunan dan prosedur perencanaan serta pengaturan
penetapan daerah (zoning) yang lebih baik.
d. Stimulator
Pemerintah dapat menstimulasi penciptaan dan pengembangan usaha melalui
tindakan-tindakan khusus yang akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan untuk
masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar perusahaan-perusahaan yang telah
ada tetap berada di daerah tesebut. Stimulasi ini dapat dilakukan dengan cara
antara lain: pembuatan brosur-brosur, pembangunan kawasan industri, pembuatan
outlets untuk produkproduk industri kecil, membantu industri-industri kecil
melakukan pameran.
Strategi pembangunan ekonomi daerah dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar
yaitu:
(1) strategi pembangunan fisik/lokalitas (Locality or Physical Development Strategy),
(2) strategi pengembangan dunia usaha (Business Development Strategy),
(3) Srategi Pengembangan Sumberdaya Manusia (Human Resource Development
Strategy), dan
(4) Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-based Development Strategy).

2. Pembangunan ekonomi dapat dilakukan salah satunya melalui industrialisasi :


a. laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat diraih di seluruh wilayah Indonesia
secara merata melalui industrialisasi, menurut saya jawaban iya dapat diraih karena
Negara indonesia adalah salah satu negara industri, dengan demikian pemerintah akan
berusaha untuk melakukan atau mengintervensi pemerintah daerah untuk dapat
meningkatkan pembangunan industri. Sector industri merupakan kontributor terbesar
bagi perekonomian nasional dengan sumbangannya mencapai lebih dari 20 persen.
Apalagi negara indonesia adalah negara kepulauan sehingga mudah untuk dilakukan
intervensi karena mudah dideteksi zona-zona mana yang pertumbuhan ekonominya
rendah.
Dunia saat ini sudah memandang bahwa manufaktur adalah sektor yang vital bagi
perekonomian. Hal ini telah disepakati dalam World Economic Forum, yang
menyatakan bahwa industri adalah sebuah proses yang melibatkan pra-proses dan
post-proses sebagai satu kesatuan. Dalam bahasa sederhanya, proses industri adalah
yang terjadi di dalam dan luar pabrik. Dan kunci sukses dalam industrialisasi terdapat
tiga faktor utama, yaitu sumber daya manusia (SDM), modal atau investasi, dan
teknologi.
Dengan di dorongnya ketiga faktor tersebut di semua daerah niscaya laju
pertumbuhan ekonomi akan diraih diseluruh wilayah Indonesia.
Karena indonesia kaya akan berbagai sumber daya alam, dan iklim di indonesia
adalah iklim tropis serta memiliki laut yang luas karena merupakan wilayah
kepulauan. Salah satu industri yang dapat di kembang hampir disemua daerah di
Indonesia yaitu Industri Garam, karena pesisir pantai yang luas dan didukung dengan
cuaca yang baik untuk produksi garam.

b. Industrialisasi bisa menimbulkan proses pembentukan polarisasi unit-unit kegiatan


ekonomi (aglomerasi). Aglomerasi dapat menimbulkan spread effect dan backwash
effect, dimana berbagai potensi di wilayah terbelakang akan tersedot ke wilayah pusat
pertumbuhan. Sehingga wilayah terbelakang yang kondisi awalnya miskin atau
kurang maju, menjadi semakin miskin.
Hal ini dapat terjadi apabila tidak dibuat suatu kebijakan atau aturan. Saya yakin
ketika pemangku jabatan atau pemangku kepentingan dapat membuat kebijakan-
kebijakan dan kebijakan tersebut di terapkan dengan sebaik-baiknya saya yakin hal
seperti tersebut diatas tidak akan terjadi. Apalagi sejak era kepemimpinan Presiden
Joko Widodo yang dituangkan dalam Nawacita yang di gaungkan oleh Presiden dari
periode Pertama hingga periode kedua. Presiden dalam program melakukan
pemerataan dalam pembangunan, seperti pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan untuk memobilisasi keluar masuk barang – barang dari daerah.
Mengenai kesiapan Indonesia menghadapi revolusi industri keempat atau Industry
4.0, pemerintah harus mengajak kepada seluruh pelaku industri dalam negeri agar
memanfaatkan teknologi terkini untuk mendukung produksinya.
“Revolusi industri keempat adalah di mana internet menjadi bagian integral dari
proses di industri,” jelasnya. Industry 4.0 ini memiliki peluang besar untuk
dikembangkan di Indonesia karena punya banyak potensi, antara lain jumlah
pengguna internet dan telepon seluler, jumlah universitas, permintaan domestik, serta
kontribusi manufaktur yang sangat besar.
“Revolusi industri keempat ini sangat erat kaitannya dengan otomatisasi. Saat ini,
sudah mulai diterapkan di Indonesia khususnya di industri makanan dan minuman
serta industri otomotif. Akan menyusul di industri semen dan permesinan,”

c. sifat dan karakteristik dari industri pemimpin agar dapat berhasil bagi pembangunan
ekonomi.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa industri pemimpin adalah seperti yang
dijelaskan Bodeville (dalam John Glasson, 1975) yaitu :
- Industri yang relatif baru dan dinamis dengan teknologi tinggi yang mampu
mendorong iklim pertumbuhan
- Produk dari industri memiliki elastisitas pendapatan tinggi
- Industri ini memiliki kaitan kedepan maupun kebelakang yang kuat dengan
insdutri yang lain.
Suatu wilayah dapat menjadi pusat pertumbuhan dipengaruhi oleh beragam seperti
faktor geografis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Berikut beberapa faktor yang
mempengaruhi suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan yaitu :
- Adanya industri sehingga banyak lapangan kerja dan tempat tinggal.
- Kondisi geografis seperti iklim, jenis dataran, dan kesuburan tanah.
- Lengkapnya fasilitas (tempat tinggal, kesehatan, dan sebagainya) dan infrastruktur
(transportasi dan jalanan) sehingga menjadi pendukung kondisi ekonomi dan
sosial.
Dinamika perekonomian Indonesia telah melewati berbagai proses yang begitu
kompleks. Semenjak Indonesia mengecap kemerdekaan melalui perjuangan yang
penuh patriotisme, Indonesia berusaha membangun perekonomiannya sendiri dengan
semangat nasionalisme sampai pada penerapan berbagai kebijakan dan strategi yang
mulai mengkompromikan liberalisasi guna menghadapi arus globalisasi yang makin
deras mendera. Keunggulan aglomerasi ini juga dapat diperoleh dengan
memanfaatkan efek keterkaitan (linkage) dan networking secara interaktif.
Keunggulan itu antara lain adalah mendorong spesialisasi produksi pada suatu
daerah/wilayah dan mendorong keunggulan komperatif menjadi keunggulan
kompetitif. Keunggulan industri pemimpin ini juga akan meningkatkan efesiensi,
mengurangi biaya transportasi dan transaksi, mengurangi biaya social, menciptakan
asset secara kolektif, dan meningkatkan terciptanya inovasi. Dari berbagai
keuntungan diatas dapat dilihat bahwa industri pemimpin akan mendorong
peningkatan pendapatan dari
sektor industri.

3. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia adalah
masalah kependudukan, seperti jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan yang besar.
a. Permasalahan laju pertumbuhan telah ada sejak Indonesia Merdeka dan pemerintah
telah berupaya untuk mengatasi hal tersebut dengan berbagai kebijakan – kebijakan
seperti Program Keluarga Berencana serta program lainnya.
- Masalah Kependudukan yang Bersifat Kuantitatif.
1. Jumlah Penduduk Besar
Penduduk suatu negara menjadi faktor terpenting dalam melaksanakan
pembangunan. Dengan memiliki jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa,
Indonesia mengalami berbagai permasalahan sebagai berikut:
- Pemerintah mengalami kesulitan dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan
hidup rakyatnya.
- Terbatasnya kesediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan,
serta fasilitas sosial lainnya.
2.Pertumbuhan Penduduk Cepat
Jika pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan daya dukung
lingkungan yang seimbang, berbagai permasalahan akan muncul, baik
masalah lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial.
3. Persebaran Penduduk Tidak Merata.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak
merata. Akibat dari tidak meratanya penduduk, luas lahan pertanian di pulau
jawa semakin sempit karena dijadikan lahan permukiman dan industri.
Sebaliknya, banyak lahan di luar pulau Jawa belum dimanfaatkan secara
maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.
Masalah Kependudukan yang Bersifat Kualitatif.
1. Tingkat Kesehatan.
Tingkat kesehatan di Indonesia masih belum merata dan tergolong rendah.
Hal ini disebabkan karena kualitas kesehatan penduduk tidak terlepas dari
pendapatan penduduk di suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan
penduduk, maka kemampuan untuk membeli pelayanan kesehatan juga
semakin tinggi.
2. Tingkat Pendidikan.
Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Namun, sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang
kesulitan mendapat akses pendidikan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat Pendidikan di
Indonesia, yaitu
- Pendapatan perkapita penduduk yang rendah.
- Ketidakseimbangan jumlah murid dengan sarana Pendidikan yang
ada.
- Rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya Pendidikan.
3. Tingkat Pendapatan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan pada 2020 mengalami
peningkatan. Selain itu, pendapatan perkapita yang masih rendah
menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya sehingga sulit mencapai kesejahteraan.

b. Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan.


Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa
upaya yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh
pemerintah Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).
2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.
3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.
4. Melakukan program transmigrasi.
5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.
6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan
membangun puskesmas dan rumah sakit.
7. Penyediaan air bersih.
8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.
10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.
11. Pemberian beasiswa.
12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan,
laboratorium, dan alat keterampilan lainnya.
13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.
14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.
15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.
16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.
17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.

Daftar Pustaka

BMP ISIP4310/Sistem Ekonomi Indonesia

Kunarjo, 1993 : Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan, Jakarta, Lembaga Penerbit FE-
UI.
Ginanjar Adisasmita, 1997 : Administrasi Pembangunan, Perkembangan Pemikiran dan
Prakteknya di Indonesia, LP3ES.
Lincolin Arsyad, 1999 : Pengantar Perencanaan dan Pembangunan EkonomiDaerah, BPFE
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai