Tugas 3. Sistem Ekonomi Indonesia
Tugas 3. Sistem Ekonomi Indonesia
Tugas 3. Sistem Ekonomi Indonesia
3. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia adalah 30
masalah kependudukan, seperti jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan yang
besar.
Jawaban
c. sifat dan karakteristik dari industri pemimpin agar dapat berhasil bagi pembangunan
ekonomi.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa industri pemimpin adalah seperti yang
dijelaskan Bodeville (dalam John Glasson, 1975) yaitu :
- Industri yang relatif baru dan dinamis dengan teknologi tinggi yang mampu
mendorong iklim pertumbuhan
- Produk dari industri memiliki elastisitas pendapatan tinggi
- Industri ini memiliki kaitan kedepan maupun kebelakang yang kuat dengan
insdutri yang lain.
Suatu wilayah dapat menjadi pusat pertumbuhan dipengaruhi oleh beragam seperti
faktor geografis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Berikut beberapa faktor yang
mempengaruhi suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan yaitu :
- Adanya industri sehingga banyak lapangan kerja dan tempat tinggal.
- Kondisi geografis seperti iklim, jenis dataran, dan kesuburan tanah.
- Lengkapnya fasilitas (tempat tinggal, kesehatan, dan sebagainya) dan infrastruktur
(transportasi dan jalanan) sehingga menjadi pendukung kondisi ekonomi dan
sosial.
Dinamika perekonomian Indonesia telah melewati berbagai proses yang begitu
kompleks. Semenjak Indonesia mengecap kemerdekaan melalui perjuangan yang
penuh patriotisme, Indonesia berusaha membangun perekonomiannya sendiri dengan
semangat nasionalisme sampai pada penerapan berbagai kebijakan dan strategi yang
mulai mengkompromikan liberalisasi guna menghadapi arus globalisasi yang makin
deras mendera. Keunggulan aglomerasi ini juga dapat diperoleh dengan
memanfaatkan efek keterkaitan (linkage) dan networking secara interaktif.
Keunggulan itu antara lain adalah mendorong spesialisasi produksi pada suatu
daerah/wilayah dan mendorong keunggulan komperatif menjadi keunggulan
kompetitif. Keunggulan industri pemimpin ini juga akan meningkatkan efesiensi,
mengurangi biaya transportasi dan transaksi, mengurangi biaya social, menciptakan
asset secara kolektif, dan meningkatkan terciptanya inovasi. Dari berbagai
keuntungan diatas dapat dilihat bahwa industri pemimpin akan mendorong
peningkatan pendapatan dari
sektor industri.
3. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia adalah
masalah kependudukan, seperti jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan yang besar.
a. Permasalahan laju pertumbuhan telah ada sejak Indonesia Merdeka dan pemerintah
telah berupaya untuk mengatasi hal tersebut dengan berbagai kebijakan – kebijakan
seperti Program Keluarga Berencana serta program lainnya.
- Masalah Kependudukan yang Bersifat Kuantitatif.
1. Jumlah Penduduk Besar
Penduduk suatu negara menjadi faktor terpenting dalam melaksanakan
pembangunan. Dengan memiliki jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa,
Indonesia mengalami berbagai permasalahan sebagai berikut:
- Pemerintah mengalami kesulitan dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan
hidup rakyatnya.
- Terbatasnya kesediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan,
serta fasilitas sosial lainnya.
2.Pertumbuhan Penduduk Cepat
Jika pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan daya dukung
lingkungan yang seimbang, berbagai permasalahan akan muncul, baik
masalah lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial.
3. Persebaran Penduduk Tidak Merata.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak
merata. Akibat dari tidak meratanya penduduk, luas lahan pertanian di pulau
jawa semakin sempit karena dijadikan lahan permukiman dan industri.
Sebaliknya, banyak lahan di luar pulau Jawa belum dimanfaatkan secara
maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.
Masalah Kependudukan yang Bersifat Kualitatif.
1. Tingkat Kesehatan.
Tingkat kesehatan di Indonesia masih belum merata dan tergolong rendah.
Hal ini disebabkan karena kualitas kesehatan penduduk tidak terlepas dari
pendapatan penduduk di suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan
penduduk, maka kemampuan untuk membeli pelayanan kesehatan juga
semakin tinggi.
2. Tingkat Pendidikan.
Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Namun, sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang
kesulitan mendapat akses pendidikan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat Pendidikan di
Indonesia, yaitu
- Pendapatan perkapita penduduk yang rendah.
- Ketidakseimbangan jumlah murid dengan sarana Pendidikan yang
ada.
- Rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya Pendidikan.
3. Tingkat Pendapatan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan pada 2020 mengalami
peningkatan. Selain itu, pendapatan perkapita yang masih rendah
menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya sehingga sulit mencapai kesejahteraan.
Daftar Pustaka
Kunarjo, 1993 : Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan, Jakarta, Lembaga Penerbit FE-
UI.
Ginanjar Adisasmita, 1997 : Administrasi Pembangunan, Perkembangan Pemikiran dan
Prakteknya di Indonesia, LP3ES.
Lincolin Arsyad, 1999 : Pengantar Perencanaan dan Pembangunan EkonomiDaerah, BPFE
Yogyakarta.