Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Air

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

(KELOMPOK 1)

Disusun Oleh :

1. Satrio Wibowo (2021201070)


2. Afif Ahmadi (2021201074)
3. Ilham Fachrurrozi (2021201083)
4. Arya Wira Syahputra (2021201061)

PROGRAM STUDI

TEKNIK MESIN (B)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


2022
KATA PENGANTAR

Dengan menqucapkan Puji Syukur atas Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa
karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
tugas ini dengan judul PLTA (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
AIR) dengan tujuan untuk memenuhi, Tugas Mata Kuliah Teknik
Tenaga Listrik , Tahun Ajaran 2022.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kategori
sempurna , oleh karena itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan moral dan spiritual, langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan tugas ini. Semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tangerang, 27 Agustus 2022

Penulis
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Listrik merupakan rangkaian yang dapat menghasilkan power (daya) atau


kekuatan yang ditimbulkan karena adanya pergesekan melalui suatu proses kimia,
yang dapat digunakan untuk menghasilkan panas ataupun cahaya untuk
menjalankan mesin serta perangkat elektrik. Pengertian listrik menurut bahasa:
listrik berasal dari kata serapan bahasa inggris yaitu electricity, electric, atau
electrical. Singkatnya listrik adalah aliran muatan antara proton (muatan positif)
dan elektron (muatan negatif) yang mengalir pada sebuah penghantar (konduktor)
dalam suatu rangkaian.

Listrik sendiri ditemukan oleh Michael Faraday, dimana Faraday


menciptakan motor listrik yang pertama didunia, yaitu sebuah rangkaian pertama
yang memakai aliran listrik sebagai sumber penggerak benda. tidak dapat
dipungkiri penemuan tersebut merupakan cikal bakal atas seluruh motor listrik yang
dipakai pada zaman sekarang.

Energi listrik sangatlah penting di dunia serba canggih dan modern saat ini,
salah satunya yang jelas sekali terlihat manfaatnya untuk penerangan saat malam
hari. Saat perusahaan penyedia jasa layanan listrik memadamkan listrik banyak
diantara kita mengeluh sehingga kita tidak bisa mengecas atau mencatu daya untuk
perangkat elektronik, apalagi pengusaha dan pabrik-pabrik yang sangat
membutuhkan supply daya listrik untuk kelangsungan produksinya, banyak dari
mereka mengeluh rugi karena sering terjadi pemadaman listrik.
Rumusan masalah:

Berikut merupakan beberapa masalah yang akan kami pecahkan antara lain:

1. Apa pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ?


2. Prinsip dan cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ?
3. Komponen – komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ?
4. Jenis – Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ?
5. Kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ?
6. Cara perawatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ?

Tujuan

Yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu:


1. Menerangkan definisi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

2. Memberi pemahaman tentang pembaca tentang Pembangkit Listrik Tenaga Air


(PLTA) dari beberapa segi yang kami batasi di rumusan masalah.

Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari pembuatan makalah ini:


1. Memberikan sedikit wawasan kepada penulis serta pembaca tentang Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTMA).

2. Mengenalkan atau mempromosikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang


merupakan pembangkit yang banyak digunakan di Indonesia karena di Indonesia kaya
akan sumber air
BAB II

ISI PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu sistem


pembangkit energi listrik dengan cara memanfaatkan aliran dari air yang
kemudian diubah menjadi energi listrik melalui putaran turbin dan generator.
Sistem yang sangat mudah, dan yang penting adalah ramah terhadap lingkungan.
Pembangkit listrik adalah suatu rangkaian alat atau mesin yang mengubah
energi mekanikal untuk menghasilkan energi listrik, biasanya rangkaian alat itu
terdiri dari turbin dan generator listrik. Fungsi dari turbin adalah memutar rotor
dari generator listrik, sehingga dari putaran rotor itu mengeluarkan energi listrik.

Listrik yang dihasilkan dinaikkan dulu voltasenya menjadi 150 KV s/d 500 KV
melalui Trafo Step Up. Penaikan tegangan ini berfungsi untuk mengurangi
kerugian akibat hambatan pada kawat penghantar dalam proses transmisi. Dengan
tegangan yang ekstra tinggi maka arus yang mengalir pada kawat penghantar
menjadi kecil.

Gambar 2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Air


Air merupakan sumber daya energi yang mempunyai energi ekonomis.
Ketersediaan air di dunia ini terbatas. Jumlah yang membutuhkan semakin
meningkat, sehingga perlu berhati-hati dalam pemanfaatannya. Kandungan air di
dalam bumi pada dasarnya berlimpah, volume seluruhnya mencapai
1.400.000.000 km3, lebih kurang 97% merupakan air laut (air asin) yang tidak
dapat dimanfaatkan secara langsung dalam kehidupan manusia. Dari 3% sisanya,
2% berupa gunung-gunung es di kedua kutub bumi, 0,75% merupakan air tawar
yang mendukung kehidupan makhluk hidup di darat, baik berupa mata air, air
sungai, danau maupun air tanah dan selebihnya berupa uap air.

Makin bertambah jumlah penduduk dimuka bumi ini, makin banyak air yang
dibutuhkan, sedangkan ketersediaan air yang dapat dimanfaatkan di alam ini jumlahnya
terbatas. Air tawar tersebut berasal dari siklus air (Daur Hidrologi) secara alami. Keberadaan
air di alam ini mengalami suatu putaran / yang disebut sirklus air/ daur hidrologi (Gambar
2.2).

Gambar 2.2. Daur Hidrologi

Orang memanfaatkan air untuk berbagai keperluan, seperti untuk


kebutuhan rumah tangga (minum, masak, mandi dan mencuci), pengairan atau
irigasi sawah, peternakan, sarana transportasi,pembangkit tenaga listrik, industri,
peternakan, rekreasi dan lain-lain. Sebagian besar air dikembalikan ke lingkungan
perairan sebagai air buangan/ air limbah dan sedikit saja yang benar- benar
dikomsumsi. Air yang dimanfaatkan tersebut, sebagian dikomsumsi dan
selebihnya dikembalikan ke lingkungan.
2.2 Prinsip dan cara kerja Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)

Prinsip kerja
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara mengubah
energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator). PLTA adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang
dibangkitkan dari ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.

Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun,
secara luas, PLTA tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun,
tetapi juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam
bentuk lain seperti tenaga ombak.

Pembangkit tenaga listrik yang banyak dilakukan dengan cara memutar


generator sinkron sehingga didapatkan tenaga listrik arus bolak-balik tiga fase,
tenaga mekanik yang dipakai memutar generator listrik didapat dari mesin
penggerak generator listrik atau biasa disebut penggerak mula (prime over).
Mesin penggerak generator listrik yang banyak digunakan adalah mesin diesel,
turbin uap, turbin air, dan turbin gas. Mesin penggerak generator melakukan
konversi tenaga primer menjadi tenaga mekanik penggerak generator. Proses
konversi energi primer menjadi energi mekanik menimbulkan produk sampingan
berupa limbah dan kebisingan yang perlu dikendalikan agar tidak menimbulkan
masalah lingkungan. Proses pembangkitan tenaga listrik adalah proses konversi
energi primer (bahan bakar atau potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik
sebagai penggerak generator listrik dan selanjutnya generator listrik
menghasilkan tenaga listrik.

Dalam PLTA, potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik.


Mula-mula potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin
air. Kemudian turbin air memutar generator yang membangkitkan tenaga listrik.
Cara kerja PLTA

Gambar 2.3. Cara kerja PLTA


Cara kerja PLTA pada dasarnya adalah dengan mengubah energi air menjadi
energi listrik. Air menjadi sarana potensial yang bisa digunakan untuk menggerakkan
turbin, lalu air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang untuk memutar
turbin.

Perputaran turbin tersebut akan menghasilkan energi mekanik yang dikonversi


melalui generator menjadi energi listrik. Setelah itu, cara kerja PLTA berikutnya
diteruskan ke power suplay listrik dan akan disambungkan oleh kabel.

Umumnya, kabel tersebut dibentangkan dan ditahan oleh sutet, lalu dibagi ke
daerah atau diteruskan ke rumah penduduk. Selain itu, air yang sudah melewati turbin
akan disalurkan ke sungai agar bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai sumber
kehidupan.

2.3 Komponen – komponen PLTA


Komponen utama dari PLTA terdiri dari elemen-elemen Essensial dan
komponen pada power house. Adapun elemen essensial pada suatu PLTA adalah :

1. Reservoir 5. Turbin air


2. Dam 6. Generator
3. Saluran air/Water Way 7. Transformator Daya
4. Tangki pendatar /Surge Tank 8. Saluran Pembuang /Spill Way
2.3.1. Reservoir

Reservoir adalah tempat penyimpanan air dari semua sumber air yang
dapat diperoleh. Reservoir ini dapat berupa waduk/ danau buatan/ dapat juga yang
alamiah.

2.3.2. DAM

DAM adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk mengendalikan air


masuk ke saluran (Intake) untuk memperoleh head dari air. Pengaturan debit air
dapat dilakukan melalui DAM sehingga akan diperoleh debit air yang stabil dalam
semua kondisi.

Gambar 2.4 DAM

2.3.3.Tangki Pendatar/Surge Tank

Tangki pendatar adalah suatu tabung/pipa (konstruksi) yang bertujuan jika


air dari DAM tidak seluruhnya digunakan, maka ait tersebut akan terisi ke tangki
pendatar dan jika beban dinaikkan air tersebut akan dilepas.

2.3.4.Saluran Air

Saluran air dapat berupa terowongan/ tunnel/kanal dan penstock/pipa


pesat/ parit yang berfungsi untuk mengalirkan air dari DAM ke turbin.

2.3.5.Turbin Air

Turbin air berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi


mekanik. Air akan memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin berputar.
Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator.
Jenis turbin:

1. Turbin impuls
Turbin ini dibuat sedemikian sehingga rotor (runner) bekerja karena aliran air;
disini beda tinggi diubah menjadi kecepatan karena perbedaan tinggi. Yang khas
dari turbin ini adalah turbin pelton.
a. Turbin Pelton
Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu
diatas 300 meter. Teknik pengkonversian energi potensial air menjadi
energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui proses impuls
sehingga turbin Pelton juga disebut turbin impuls. Untuk semua macam
turbin air, ada katup yang mengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke
roda air. Dengan pengaturan ini, daya turbin dapat diatur.
Di depan katup pengatur terdapat katup utama yang harus ditutup
apabila turbin air dihentikan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
atau perbaikan pada turbin. Apabila terjadi gangguan listrik yang
menyebabkan PMT generator trip, maka untuk mencegah turbin berputar
terlalu cepat karena hilangnya beban generator yang diputar oleh turbin,
katup pengatur air yang menuju ke turbin harus ditutup.

Gambar 2.5 Turbin Pelton


2. Turbin Reaksi
Turbin jenis ini dibuat sedemikian sehingga rotor bekerja karena aliran air
dengan tinggi terjun karena tekanan. Yang termasuk jenis ini adalah turbin
francis, kaplan. Turbin Kaplan
a. Turbin Francis
Turbin Francis paling banyak digunakan di Indonesia. Turbin ini
digunakan untuk tinggi terjun sedang, yaitu antara 20-400 meter. Teknik
pengkonversian energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air
turbin dilakukan melalui proses reaksi sehingga turbin Francis juga disebut
turbin reaksi.

Gambar 2.6 turbin Francis


b. Turbin Kaplan
Turbin kaplan digunakan untuk tinggi terjun yang rendah, yaitu dibawah
20 meter. Teknik pengkonversian energi potensial air menjadi energi
mekanik pada roda turbin dilakukan melalui pemanfaatan kecepatan air.
Roda air turbin kaplan menyerupai baling-baling dari kipas angin.

Gambar 2.7 Turbin Kaplan


2.3.6. Generator
Untuk pembangkit tenaga listrik yang lazim dipakai adalah generator
sinkron. Generator sinkron dengan definisi sinkronnya, mempunyai makna bahwa
frekuensi listrik yang dihasilkannya sinkron dengan putaran mekanis generator
tersebut. Rotor generator sinkron yang diputar dengan penggerak mula (prime
mover) yang terdiri dari belitan medan dengan suplai arus searah akan
menghasilkan medan magnet putar dengan kecepatan dan arah putar yang sama
dengan putaran rotor tersebut.
Komponen Generator Sinkron
Generator sinkron mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik
bolak-balik secara elektromagnetik. Energi mekanik berasal dari penggerak mula
yang memutar rotor, sedangkan energi listrik dihasilkan dari proses induksi
elektromagnetik yang terjadi pada kumparan-kumparan stator.
Pada Gambar 2.12 dapat dilihat bentuk penampang sederhana dari sebuah
generator sinkron.

a. Rotor b. Stator

Gambar 2.8 Konstruksi Generator (a). Rotor , (b). Stator

Prinsip Dasar Generator Sinkron

Generator sinkron bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik. Generator


sinkron mempunyai belitan jangkar yang merupakan elemen diam pada stator dan
belitan eksitesi itu dimagnetisasikan oleh arus searah yang dipasok oleh sumber
arus searah dari luar atau dari generator itu sendiri dengan jalan mengambil
sebagian arus yang keluar dari stator lalu diserahkan sebagai penguat. Jika stator
generator sinkron diputar pada suatu kecepatan tertentu yang disebut dengan
putaran sinkron, belitan medan magnet pada rotor tersebut dialiri arus searah,
sehingga menghasilkan fluksi yang turut berputar dan memotong belitan jangkar
yang terdapat pada bagian stator. Akibat adanya perubahan fluksi persatuan waktu
yang dirasakan oleh belitan jangkar, maka pada belitan jangkar akan terjadi
tegangan induksi.

Prinsip kerja generator sinkron berdasarkan induksi elektromagnetik.


Setelah rotor diputar oleh penggerak mula (prime mover), dengan demikian
kutub-kutub yang ada pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus
searah maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet (garis-garis gaya
fluks) yang berputar, kecepatannya sama dengan putaran kutub. Garis-garis gaya
fluks yang berputar tersebut akan memotong kumparan jangkar di stator, sehingga
menimbulkan EMF atau GGL atau tegangan induksi.

2.3.7.Transformator
Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis
yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu
rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan
perbandingan transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan
antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah
lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

Konstruksi Transformator

Pada dasarnya transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder


yang dibelitkan pada inti ferromagnetik. Berdasarkan letak kumparan terhadap
inti, transformator terdiri dari dua macam kontruksi yaitu tipe inti ( core type) dan
tipe cangkang ( shell type). Kedua tipe ini menggunakan inti yang berlaminasi
yang terisolasi satu sama lainnya dengan tujuan untuk mengurangi rugi-rugi dan
arus eddy.

a. Tipe Inti
Tipe inti ini dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi dan
kumparan transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Pada
kontruksi tipe inti, lilitan mengelilingi inti besi yang disebut dengan
kumparan, seperti yang ditunjukakn pada Gambar dibawah.
Gambar 2.9
b. Tipe Cangkang (Shell From)
Jenis kontruksi yang kedua ini ini yaitu tipe cangkang yang dibentuk dari
lapisan inti berisolasi, dan kumparan dibelitkan di pusat inti, dapat dilihat
pada Gambar dibawah.

Gambar 2.10

Prinsip Kerja Transformator


Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang
bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan
secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi (reluctance) rendah.
Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik
maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena
kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer.
Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi
induksi (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena
pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama (mutual
induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder,
maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder di bebani, sehingga
energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi).
Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat
ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika,
transformator digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban
untuk menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara
rangkaian.
Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk
mengurangi reluktansi (tahanan magnetis) dari rangkaian magnetis (common
magnetic circuit).
2.3.8.Saluran Pembuang
Saluran buang merupakan saluran yang berfungsi untuk mengalirkan air
yang keluar setelah memutar sudu turbin dan kembali ke aliran sungai. Air yang
keluar dari saluran buang tersebut dapat dimamfaatkan kembali sebagai irigasi.

2.4. Jenis-jenis PLTA


Pembangkit listrik tenaga air diperagakan secara besar-besaran dalam
berbagai jenis. Hampir setiap proyek air mempunyai sesuatu yang sangat menarik
perhatian, yang tidak sebagaimana biasanya didapati diproyek-proyek lain yang
sama tipenya. Dengan demikian suatu klasifikasi dapat dilakukan dengan berbagai
cara, tergantung pada aspek istimewa yang ditinjau klasifikasinya. Jadi,
pembangkit tenaga air dapat diklasifikasikan atas dasar lokasi, keadaan topografi,
dan tidak adanya kolam penampungan, tingkatan pengoperasaian tinggi jatuhnya
air, keadaan hidrolis pembangkitnya sendiri, dan sebagainya. Sistem
pengoperasian pembangkit ditentukan oleh sifat-sifat lainnya, sama seperti ada
dan tidak adanya kolam penampungan.
1. Klasifikasi Berdasarkan Tujuan
Secara normal biasanya proyek direncanakan mempunyai tujuan
bermacam-macam. Jadi suatu proyek tunggal boleh dipertimbangkan
mempunyai fugsi yang berbeda-beda, misalnya untuk suplai air, irigasi,
kontrol banjir dan sebagainya, disamping produksi utamanaya yaitu tenaga
listrik. Bhakara Projeck Complex (India) adalah suatu proyek tenaga listrik
tetapi juga berfungsi untuk irigasi. The Tennesse Valley Scheme, juga
berfungsi sebagai pengontrol banjir di samping memproduksi tenaga
listrik. Proyek dengan tujuan yang bermacam-macam ini merupakan ciriciri
khusus dalam perencanaan proyek tersebut. Misalnya dalam
perencanaan pada alur pelayaran sungai, pembangunan sebuah bendungan
harus mempertimbangkan agar lalu lintas pelayaran kapal tidak terganggu.
2. Klasifikasi Berdasarkan Keadaan Hidraulis
Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah
memperhatikan pengaruh prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya.
Ada empat jenis pembangkit listrik tenag air yang menggunakan prinsip
dasar ini, yaitu:
a) Pembangkit listrik tenaga air konvensional.
Pembangkit listrik ini menggunakan kekuatan air secara wajar yang
diperoleh dari pengaliran air dan sungai. Dengan demikian dapat
disebut sebagai pembangkit air tenaga air tradisional.
b) Pembangkit listrik dengan pemompaan kembali ke air penampungan.
Dengan demikian pembangkit mempergunakan konsep perputaran
kembali air yang sama dengana mempergunakan pompa, yang
dilakukan saat pembangkit melayani permintaan tenaga listrik yang
tidak begitu berat. Setiap pembangkit dibangun diatas tanah yang luas.
c) Pembangkit listrik tenaga air pasang surut.
Hanya sedikit pembangkit jenis ini, seperti La Rance di Prancis yang
telah menggunakan tenaga air pasang surut yang luar biasa besarnya.
d) Pembangkit listrik tenaga air yang ditekan.
Pembangkit jenis ini merupakan jenis yang jarang dijumpai diantara
jenis-jenis PLTA. Di sini tenaga air yang digunakan secara umum,
dengan mengalihkan air dari sebuah sumber air yang besar, seperti air
laut yang masuk ke sebuah penurunan topografis yang alamiah, yang
didistribusikan dalam pengoperasian ketinggian tekana air untuk
pembangkitan tenaga listrik. Tingkatan ketinggian air diakibatkan
penurunan dikontrol terhadap proses penguapan alam.

3. Klasifikasi Dasar Sistem Pengoperasian

Pembangkit listrik tenaga air dapat juga diklasifikasikan atas dasar


permintaan. Pengoperasian itu bekerja dalam hubungan penyediaan tenaga
listrik oleh pembangkit sesuai dengan permintaan, atau pengoperasian itu
dapat berbentuk suatu kesatuan sistem kisi-kisi yang dapat mempunyai
banyak unit, tidak hanya dari tenaga air tetapi juga dari sumber panas atau
tenaga nuklir. Pada jaman sekarang, sisitem pembangkit listrik denagn
kebutuhan yang terpisah-pisah tidaklah bisa. Sudah tentu pembangkit
listrik dapat dibangun untuk konsumsi sendiri-sendiri, walaupun di
berbagai negara hal tersebut tidak diijinkan.

3. Klasifikasi Dasar Lokasi Kolam Penyimpanan dan Pengatur


Instalasi pembangkit listrik tenaga air dapat juga diklasifikasikan
atas pertimbangan mengenai cuaca dimana instalasi itu dapat dilengkapi
denagnsebuah kolam penyimpanan cadangan atau tidak. Kolam itu
dilengkapi dengan konstruksi bendungan/tanggul. Kolam penyimpanan
tersebut sangat diperlukan ketika terjadinya pengaliran tidak sama untuk
kurun waktu lebih dari satu tahun. Tanpa kolam penyimpanan, pembangkit
/instalasi dipergunakan hanaya dalam pengaliran yang benar-benar dalam
keadaan normal. Dengan demikian jika hanya ada sebuah kolam cadangan
yang kecil, maka sebuah kolam pengatur yang akan dibuat dengan hatihati karena
naik turunnya air dari hari ke hari , mungkin sangat diperlukan.
Bangunannya terdiri atas sebuah bendungan /tanggul yang merupak
tuntutan berat bagi pengeluaran dan penambahan investasi yang besar dan
dibutuhkan oleh proyek tersebut.
4. Klasifikasi Dasar Mengenai Lokasi dan Topografi
Instalasi pembangkit listrik tenaga air dapat berlokasi di daerah
pegunungan atau dataran. Biasanya pembangkit listrik di daerah
pegunungan bangunan utamanya berupa bendungan, sedang pembangkit
listrik di daerah datar bangunan utamanya berupa tanggul. Di daerah
dataran, biasanya sungai lebar, dengan banjir besar di daerah yang datar,
dan mungkin membutuhkan pengerjaan pengubahan sungai yang lama.
Pembangkit yang lokasinya jauh di pedalaman berarti jauh dari beban
utama di pusat, berarti biaya pengiriman muatan listrik relatif lebih mahal
daripada proyek-proyek di dekat kota.
5. Klasifikasi Dasar Tentang Kapasitas PLTA
Mengingat bahwa besarnya kekuatan pembangkit-pembangkit listrik
di dunia mempunyai kesanggupan dengan kapasitas berkisar 5000 MW,
maka klasifikasi atas dasar kapasitas atas dasar PLTA adalah sebagai
berikut:
a) Pembangkit listrik yang terkecil < 5 MW.
b) Pembangkit listrik kapasitas menengah 5-100 MW.
c) Pemabngkit listrik kapasitas tinggi 101-1000 MW.
d) Pemabangkit listrik kapasitas tertinggi di atas 1000 MW.

7. Klasifikasi Dasar Mengenai Ketinggian Tekanan Air


Sepintas lalu dari klasifikasi di atas dapat dipergunakan untuk
memilih suatu kekuatan pembangkit listrik, adapun yang paling menarik
dan memudahkan adalah pengklasifikasian atas dasar ketinggian tekanan
air, yaitu:
a) PLTA dengan tekanan air rendah kurang dari 15 m.
b) PLTA dengan tekanan air menengah 15-70 m.
c) PLTA dengan tekanan air tinggi 71-250 m.
d) PLTA dengan tekanan air sangat tinggi diatas 250 m.

8. Klasifikasi Berdasarkan Bangunan/ Konstruksi Utama


Cara lain dari klasifikasi pembangkit listrik atas dasar lokasi
pembangunan pembangkit, sebagai berikut:
a) Pemabangkit listrik pada aliran sungai, pemilihan lokasi utama itu harus
menjamin bahan pengalirannya tetap normal, atau tepatnya aliran dari
sungai tidak menganggu bahan-bahan material konstruksi pembangkit
listrik itu.Dengan demikian, pembangkit listrik walaupun mempunyai
sebuah kolam cadangan untuk penyimpanan air yang besar, juga
mempunyai sebuah saluran pengatur jalannya air dari kolam
penyimpanan.
b) Pembangkit listrik dengan bendungan yang terletak dilembah, maka
bendungan itu merupakan lokasi yang utama dalam menciptakan
sebuah kolam penampung cadangan air, dan konstruksi bangunan
terletak pada sisi tanggul.
c) Pembangkit listrik dengan pengalihan terusan, aliran sungai dialihkan
melalui sebuah terusan ke konstruksi bangunan yang lokasinya cukup
jauh dari kolam penyimpanan. Air dari lokasi bangunan itu dikeringkan
kembali ke dalam sungai semula, dengan suatu pengalihan aliaran air
saat dini hari.
d) Pembangkit listrik dengan pengalihan ketinggian, tekanan air dialirkan
melalui sebuah siistem terowongan dan terusan yang menuju kolam cadangan, atau
aliran arus lain melalui lokasi bangunan. Yang perlu diperhitungkan adalah adanya
sistem pemberitahuan yang lengkap, dan sebuah ketinggian tekanan air yang relatif
tinggi jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga air dengan pengalihan
terusan aliran air.

2.5. Kelebihan dan kekurangan PLTA


1. Kelebihan PLTA
a. Air tidak perlu dibeli karean air disediakan oleh alam sehingga biaya pembangkit
relatif murah.
b. Tidak menimbulkan polusi.
c. Tidak menimbulkan kebisingan karena jauh dari pemukiman.
d. Mempunyai usefull life yang lama.
e. Dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena dengan pembangunan
PLTA ini akan membutuhkan tenaga kerja.

2. Kekurangan PLTA
a. Pengoperasian PLTA tergantung pada curah hujan. Kalau curah hujan rendah,
maka PLTA tidak dapat beroperasi secara normal.
b. Jauh dari pusat beban sehingga membutuhkan biaya transmisi yang besar.
c. Biaya pembangunan PLTA relatif besar.
d. Masa pembangunan PLTA cukup lama
e. Membutuhkan tempat yang besar.
2.6 Cara Perawatan PLTA
Pemeliharaan merupakan syarat yang sangat penting untuk memperpanjang umur dari
peralatan dan kehandalan dari semua unit pembangkit. Aktifitas pemeliharaan yang dilakukan
dalam suatu pembangkit tenaga listrik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
pemeliharaan rutin dan pemeliharaan non rutin. Pemeliharaan rutin sendiri terdiri dari

a. Preventive maintenance
Merupakan pemeliharaan rutin yang dilakukan atas dasar interval waktu yang telah
itetapkan atau dalam persyaratan atau kriteria tertentu yang dimaksudkan untuk
engurangi serta mencegah suatu item peralatan mengalami kondisi yang tidak
diinginkan.Pelaksanaan preventive maintenance dilakukan tanpa harus melakukan
shut down unit pembangkit.
b. Predictive Maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan atas dasar hasil diagnose atau condition monitoring
serta kajian failure analysis berdasarkan timbulnya suatu gejala kerusakan yang dapat
diketahui secara dini, sehingga pemeliharaan dapat dilakukan tepat sebelum terjadi
kerusakan atau kegagalan. Predictive maintenance dilakukan tanpa harus melakukan
shut down unit pembangkit.
c. Corrective Maintenance
pemeliharaan dapat dilakukan tepat sebelum terjadi kerusakan atau kegagalan.
Predictive maintenance dilakukan tanpa harus melakukan shut down unit pembangkit.

Pemeliharaan PLTA diklasifikasikan menjadi 5 tingkat :

1. Pemeliharaan Harian
Pengamatan-pengamatan mengenai suatu getaran, suhu, bau, level, tekanan, aliran,
kebocoran, kekencangan sambungan dan pembersihan peralatan.
2. Pemeliharaan Mingguan
Pemeriksaan dan pembersihan alat-alat bantu PLTA pada instalasi listrik dan
generator.
3. Pemeliharaan Bulanan
Meliputi : pemeliharaan harian, pemeliharaan bulanan, pemeriksaan yang meliputi
seluruh bagian peralatan, baut pengikat, grease,filter, magger, motor-motor kontrol
system, wire rope, pembersihan menyeluruh dari bagian - bagian peralatan filter,
strainer, flow relay, fan coil.
4. Pemeliharaan Kwartal
Meliputi : pemeliharaan harian, pemeliharaan mingguan, pemeliharaan bulanan,
pembersihan oil pada lubricating oil system dan pressure oil system, pembersihan oil
cooler , pemeriksaan dengan teliti dari peralatan penting.
5. Pemeliharaan Tahunan atau AI ( Annual Inspection )
Meliputi : pemeliharaan harian, pemeliharaan mingguan, pemeliharaan bulanan,
pemeliharaan kwartal, pemeriksaan secara teliti dari seluruh peralatan unit
pembangkit dan peralatan umum.

Tujuan utama dari pemeliharaan pada pembangkit tenaga listrik adalah :

a. Agar kemampuan produksi daya listrik denagan sesuai permintaan.

b. Agar mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan


kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien keseluruhan.

c. Menghindari kegiatan maintenance atau pemeliharaan yang dapat membahayakan


keselamatan para pekerja.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga AIR merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang
memiliki potensi begitu besar untuk di kembangkan di Negara kita Indonesia. Karena Negara
kita memiliki begitu banyak sungai, danau, waduk dan hutan hujan tropis sebagai penyedia
sumber energi tersebut. Tergantung kita lagi untuk seberapa besar upaya kita untuk
memaksimalkannya terutama di Kawasan pedesaan yang belum tersentuh aliran listrik.
Dengan adanya PLTA diharapkan suatu desa mampu menjadi desa yang mandiri akan
sumber listriknya sendiri. Dengan adanya sumber listrik di desa tersebut diharapkan akan
mendongkrak kemajuan desa tersebut di berbagai sektor kehidupan.

Saran
Dengan Pembangkit listrik tenaga air di harapkan menjadi solusi bagi Negara kita
untuk memenuhi Sebagian atau seluruh masyarakat Indonesia akan kebutuhan listrik terutama
di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh sumber listrik agar semua masyarakat bisa
menikmati adanya listrik.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_air
http://www.vale.com/indonesia/bh/business/energy/our-hydro-power-plant-in
indonesia/pages/default.aspx
https://kumparan.com/berita-unik/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air-1vgrgn4MzW3
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-air-13902/
https://jom.unpak.ac.id/index.php/teknikelektro/article/viewFile/665/610
https://osf.io/preprints/inarxiv/drv58/
https://www.merdeka.com/jatim/ketahui-cara-kerja-plta-dan-ragam-komponennya-pelajari-
lebih-lanjut-kln.html
https://www.researchgate.net/publication/332101494_Prinsip_Kerja_dan_Komponen_-
_Komponen_Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_PLTA
https://smkn4bdg.sch.id/berita/technopat-9-apa-itu-plta
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjQmun-9-
X5AhVOZ2wGHWBABrIQFnoECAcQAQ&url=https%3A%2F%2Fjurnal.polines.ac.id
%2Findex.php%2Feksergi%2Farticle%2Fview
%2F1025%2F835&usg=AOvVaw0BeJHhlUVq0cMWIFsl-SpW

Anda mungkin juga menyukai