Makalah Multile Sklerosis
Makalah Multile Sklerosis
Makalah Multile Sklerosis
MULTIPLE SKLEROSIS
DISUSUN OLEH
Hartin Hz Laya
C01419220
PENDAHULUAN
Pada saraf-saraf pusat sebagian besar procesus neural terselubung di dalam mielin,yang di
bentuk dari kompleks lipatanmembran sel oligodendrosit.Mielin saraf-saraf pusaat sedikit
berbeda dalam bentuk dan komposisi dengan mielin perifer,tetapi pda dasarnya melaksanakan
fungsi yang sama yaitu:
Banyak mielin pada saraf-saraf pusat berlokasi pada substansi alba,tetapi prosesus neuron pada
sunstansi kelabu juga di kelilingi mielin
Dimielinasi primer saraf-saraf pusat terjadi pada beberapa keadaan yang pembungkus
mielinnya rusak tetapi akson tetap utuh.Kerusakan akson primer menyebabkan hancurnya mielin
sekeliling akson yang rusak proses ini di sebutdemielinasi sekunder.Sewaktu kerusakan mielin
terjadi,jaringan yang rusak difagosit oleh makrofag.Mielin yag utuh kaya akan kolestrol dan
fosfolipid,tetapi fagositosis selanjutnya dialihkan dalam tetesan lipid netral.
1. Leukodistrofi
Walaupun termasuk sebagai kondisi demielinasi,di ketahui bahwa hampir sebagian
besar leukodietrofi berasal dari kegagalan mensintesis mielin normal.Kedua kelainan
ini leukodistrofi metakromatik dan leukodistrofisel globoid krabbe,diakibatkan
defisiensi enzim lisosomal yang di turunkan,dan dapat di diagnosis pada waktu
antenatal.Keadaan lain seperti adrenoleukodistrofi,merupakan hasil kelainan
metabolisme lipid yang di turunkan,sedangkan pada lainnya penyebabnya belum di
ketahui.
2. Gangguan metabolik
Beberapa gangguan metabolik mungkin menghasilkan demielinasi,misalmya pada
mielinosis pontine sentral,yang paling sering terjadi pada alkoholisme dan
malnutrinisi,kerusakan mielin terjadi pada sentral batang otak dan
serebrum.Patogenesis kelainan ini belum di ketahui,tetapi beberapa kasus keihatannya
merupakan hasil dari perbaikan yang cepat dari hiponatremia.
3. Toksin
Toksin dapat di hasilkan pada mielin yang rusak dalam saraf-saraf pusat.Satu contoh
yang paling baik adalahheksaklorofen suatu bahan antiseptik yang menyebabkan
demielenasi berat pada bayi oleh efek langsung pada mielin.
4. Virus
Virus dapat menyebabkan demielinasi seperti pada leukoensefalopati multilokal
progresif,yang menghasilkan infeksi sitolitik dari oligodendrosit
5. Reaksi Imunologik
Reaksi imunologik dapat menhasikan demielinasi seperti pada ensefalomielitis
diseminta akut.(J.C.E UNDERWOOD 1996 Hal 881)
Umumnya kelainan ini di temukan pada penduduk yang tinggal di sekitar garis lintang
yang jauh,dari garis ekuator yang prevelansinya terutama tinggi di Eropa Utara,tetapi rendah
pada daerah tropis.Individu yang pindah dari daerah dengan prevalensi rendah setelah umur 15
tahun resikonya masi tetap tinngi,risiko menjadi lebih rendah apabila perpindahan di lakukan
pada umur yang lebih awal
Di seluruh dunia 2,5 juta orang telah di diagnosis dengan MS.MS yang paling umum di
EropaUtara,Amerika Utara,tenggara Australia dan Selandia Baru.Hal ini setidaknya umum
daerahtropis dan subtropis.Di AS,sekitar10.000 samapi 15.000 kasus baru di diagnosa setiap
tahun
Risiko terkena multiple sclerosis,rata-rata adalah 1 dalam 750.Jika seseorang dalam keluarga
Anda memiliki MS,kesempatan MS berkembang dapat meningkat,MS tidak secara lansung
turun-temurun,meskipun kerentanan genetik memainkan peran dalam perkembangannya.Faktor-
faktor seperti geografi,etnis dan mungkin bahan infeksi dapat mempengaruhi apakah seseorang
mengembangkan multiple sclerosis.
Multiple sclerosis yang paling sering di diagnosis antara usia 20 dan 50 tahun
usia,walaupun onset mungkin sebelumnya.Sementara siapa pun bisa mendapatkan MS,itu adalah
2 sampai 3 kali lebih umum pada wanita di bandingkan pada pria.MS terjadi pada kelompok
etnis yang paling tetapi lebih umum di antara orang-orang keturunan Eropa Utara.
TINJAUAN PUSTAKA
Multiple Sclerosis adalah suatu penyakit autoimun yang di tandai oleh pembetukan antibodi
terhadap mielin susunan saraf pusat.Sistem saraf perifer tidak terkena.Dengan rusaknya mielin
maka hantamsaraf melambat.Respos peradangan berperan menimbulkan penyakit dengan
menyebabkan pembengkakan dan edema yang rusak neuron-neuron yang menyebabkan
pembentukan plak jaringan parut pada mielin (Elisabeth j.Corwin,hal 188)
ETIOLOGI
Teori penyebab terjadinya scerosis multiple sebagai berikut :
Multiple sclerosis dapat merupakan gangguan autoimun yang di picu oleh infeksi virus
(mungkin morbili) pada individu yang genetik rentan yang masih menunggu untuk di buktikan
lebih lanjut.Percobaan klinis dengan sitokin,seperti interferon yang mengatur respon imun telah
mengurangi jumlah kambuhnya penyakit dan kemajuan pada beberapa penderita
(J.C.E.UNDERWOOD 1996,hal 880)
PATOFISIOLOGI
Satu teori menyebutkan bahwa virus,yang mungkin sudah menetap lama dalam
tubuh,mungkin memainkan peranan pentingdalam perkembangan penyakit ini dan mungkin
mennganggu sistem kekebalan atau secara tidak langsung mengubah proses sistem kekebalan
tubuh.Banyak penelitian yang sudah mencoba mengidentifikasi virus MS.Ada satu dugaan
bahwa kemungkinan tidakada virus Ms.melainkan hanya ada virus-virus biasa,seperti virus
campak(rubella) dan herpes,yang menjadi pemicu timbulnya penyakit MS.Pada penderita
multiple sclerosis ternyata serum dan cairan serebrospinal mengandung berbagai antibodi
campak serta ada bukti yang menyatakan bahwa zat anti tersebut dihasilkan dalam otak.
Virus-virus ini mengaktifkan sel darah putih(limfosit) dalam aliaran darah menuju ke otak
dengan melemahkan mekanisme pertahanan otak yaitu substansi yang melindungi darah
otak.Kemudian di dalam otak,sel-sel ini mengaktifkan usnur-unsur lain dari sistem kekebalan
tubuh dengan satu cara yang pada akhirnya membuat sel-sel tersebut menyerang dan
mengahncurkan mielin.Pada awalnya setiap perdangan yang terjadi berangsur menjadi redah
sehingga memungkinkan regenerasi selaput mielin.Pada saat ini,gejala awal MS masi berupa
episode difungsi neurologis yang berulang kali membaik.Walaupun demikian,dengan
berselangnya waktu,sitokina yang di sekresi oleh sel T akan mengaktivasi sejumlah
mikroglia,dan atrosit sejenis fagosit yang bermukim pada jaringan otak dan sum-sum tualng
belakang dan menyebakan disfungsi sawarotak serta degenerasi saraf kronis yang berkelanjutan.
Imobilisasi dan tirah baring yang lama perlu di hindari,fisioterapi adalah epnting karena
latihan yang teratur dapat memperlamabt kemunduran penderita,memberikan kompensasi,dan
bahkan dapat memperbaiki fungsi.Gerakan aktif meningkatkan kekuatan daya tahan,sementara
gerakan pasif mengurangispastisitas dan mencegah deformitas yang di timbukan oleh
pemendekan otak progresif.Nyeri dapat timbul,akibat spastisitas atau gaya berjalan yang
berubah,dan fisioterapi dapat membantu meringankan nyeri yaitu dengan mengurangi
ketidakseimbangan muskuluskletal.Ataksia(keterlibatan sereberal) dapat di tolong dengan
latihan-latihan penguatan dan mengembangkan gerakan-gerakan kompensasi,(misal,dasar
melangkah yang lebih lebar).Latihan –latihan ini juga dapat mengurangi tremor bila belum berat.
Bantuan dalam melakukankegiatan rutin harian perlu di nilai perindividu.Nasehat yang rici
menyakut pemakaian alat-alat bantu sangat penting.Alat-alat bantu gerak seperti bebat penolong
sendi-sendi yang lemah,walker,tripod,,tongkat,kruk dan kursi roda pada kasus yang
berat,semuanya dapat membantu pemkaian bidai pada malam hari dapat membantu mengurangi
kontraktur akibat spastisitas.Gips kerah dapat membantu tremor kepala yang hebat.Kebutuhan
individual juga berubah dengan perjalanan penyakit,dan perlu di tinjau kembali stelah beberapa
waktu.
Gangguan penglihatan terutama terjadi pada neuritis retrobular dan memerlukan alat bantu
seperti kaca pembesar,buku-buku braile,dan tulisan yang di rekam.Bila timbul diplopia
yangberat,maka penekanan salah satu pandangan dengan menutup satu mata mungkin perlu di
perhatikan.
Gangguan bicara biasanya berupa bicara yang terseret-seret atau mencari-cari,dan kesulitan
bernafas.Suatu cara bicara yang lambat namun jelas dapat di ajarkan kepada penderita oleh ahli
terapi wicara.Dimensia juga sering di temukan,terutama menyangkut gangguan memori dan
hilangnya cara berpikir abstrak.Pada 10 persen penderita,dimensia ini berat,dan umumnya
penderita juga mengalami gangguan fisik berat.(T.Declan wash,1997)
ALUR PENGOBATAN
Rencana pengobatan haruslah mudah dan sederhana guna mempertinggi kepatuhan
penderita.
g.Diazepam,2mg per oral tiap 8 jam,dan di tingkatkan hingga dosis maksimum 40mg
perhari,dapat mengurangi spastipitas dan spasme tetapi sering menyebabkan mengatuk.
3.Tindakan
a.Blok saraf dengan fenol dapat membantu pada spastifitas otot yang berat
b.Transplastasi tendon dapat mengurangi kontraktur dan membantu gerakan
c.kriotalamotomi dapat di pertimbangkan padakasus-kasus intention tremor bilateral yang
berat dan di sertai dengan kelemahan ringan hingga sedang
d.Stimulasi medula spinalis dapat mengurangi spastisitas dan memperbaiki kandung
kemih,Elektroda di selipkan atau di tanamkan secara permanen,pada raung epidural guna
merangsang medula spinalis.namun tindakan inimasi bersifat eksperimental(T.Dedan
wash,1997,hal 491)
BAB III
KESIMPULAN
Kondisi Demielinating dapat di sebabkan virus,bahkan bahan kimia atau
mekanisme imunologik.Kondisi demielinisasi yang paling sering ialah sklerosis
multipel.Multiple Sclerosis di diagnosis antara usia 20 sampai 30,dan 2 sampai3,lebih
sering terkena pada wanita