4 Modul Ajar Pencasila Kelas 4 - Nkri - 25 Dan 26 Januari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

KURIKULUM MERDEKA

Modul Ajar Matematika


Kelas 4

“Sikap Banggsa sebagai Bangsa Indonesia ”

SD MARSUDIRINI YOGYAKARTA
Tahun Pelajaran 2022/2023
Semester 2
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Menunjukkan sikap bangga sebagai bangsa Indonesia.

B. Waktu : 70 menit/4 JP (1 Pertemuan)

C. Model Pembelajaran : Tatap Muka

D. Pengetahuan Prasyarat : Sikap bangga sebagai bangsa Indonesia

E. Sarana Prasarana
1. Lembar aktivitas
2. Rangkuman materi
3. Buku guru

F. Profil Pelajar Pancasila (Dimensi dan Elemen)


1. Beriman ,bertakwa kepada Tuhan YME Dan berahlak mulia.
2. Berkebhinnekaan global.
3. Gotong royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif

G. Kegiatan Pembelajaran Utama


1. Pengaturan siswa : berpasangan/kelompok
2. Metode : eksplorasi, diskusi, penguatan konsep

H. Persiapan
1. Menyiapkan kelengkapan sarana dan prasarana dengan baik.
2. Menyiapakan Alat asesmen, Media pembelajaran, LKPD

I. Pertanyaan Pemantik
 Apa saja yang dapat kita banggakan dari bangsa Indonesia?
 Sebutkan lima contoh perilaku yang menunjukkan rasa bangga sebagai anak Indonesia!
J. Rencana Asesmen
1. Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran : siswa tidak ada kesulitan
dalam mencerna dan memahami materi ajar.
2. Siswa dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin
3. Jenis asesmen : formatif (kelompok dan individu)
4. Bagaimana asesmen dilakukan : penilaian dari kerja kelompok dan ujian pemahaman
individu di akhir kegiatan
5. Jenis asesmen : tertulis
6. Alat ukur : penilaian lembar aktivitas (latihan soal) dan rubrik penilaian uji pemahaman
individu
Pertemuan 1
Rabu, 25 Januari 2023
(70 menit)

A. Sarana dan Prasarana:


1. Lembar Aktivitas 1
2. Rangkuman materi ajar
3. LKPD

B. Kegiatan Pembuka (15’)


1. Sebelum peserta didik memasuki kelas, guru mengondisikan agar peserta didik berbaris
di depan kelas secara rapi dengan dipimpin oleh salah satu peserta didik dan secara
bergiliran bersalaman kepada guru memasuki kelas.
2. Guru memberikan salam dan secara acak memberikan kesempatan kepada salah satu
peserta didik untuk memimpin berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya
masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
3. Guru mengajak peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa
untuk membangkitkan semangat nasionalisme peserta didik.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
5. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali pembelajaran pertemuan
sebelumnya.
6. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta memersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan di dalam pembelajaran.

C. Kegiatan Inti (45’)


1. Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3-5
orang.
2. Guru menampilkan video tentang perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia
untuk menumbuhkan kebanggaan peserta didik sebagai warga negara Indonesia.
3. Guru secara demokratis memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengemukakan komentar dan pendapatnya terkait video yang sudah ditayangkan oleh
guru serta memberikan pemaknaan mengenai perilaku yang mencerminkan
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
4. Guru memberikan klarifikasi atas seluruh pendapat yang disampaikan oleh peserta
didik serta memberikan penekanan bahwa hal yang patut diteladani adalah sikap
maupun perilaku tokoh-tokoh tersebut menghindari pengkultusan secara berlebihan
pada salah satu tokoh.
5. Guru membimbing peserta didik untuk dapat melihat keteladanan orang tua di rumah,
guru, maupun tenaga kependidikan di sekolah sebagai contoh dalam menerapkan
sikap kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
6. Guru menyerahkan lembar aktivitas peserta didik untuk dikerjakan secara
berkelompok.

D. Kegiatan Penutup (10’)


1. Guru mengapresiasi dan memberikan klarifikasi terhadap seluruh tugas yang sudah
dikerjakan oleh peserta didik.
2. Guru bersama peserta didik melalukan refleksi pembelajaran mengenai materi
pembelajaran pada pertemuan ini.
3. Guru mengevaluasi proses pembelajaran dengan memberikan tes secara tertulis atau
lisan kepada peserta didik disesuaikan dengan ketersediaan waktu untuk mengukur
keterserapan materi pembelajaran.
4. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
5. Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta
didik lain untuk memimpin berdoa bersama setelah selesai pembelajaran.

Mengetahui Yogyakarta, 20 Januari 2023


Kepala Sekolah Guru Kelas 4

Sr. M. Rachel, OSF, S.Pd. Francisca Indriyani, S.Pd.


Pertemuan 2
Kamis, 26 Januari 2023
(70 menit)

A. Sarana dan Prasarana:


1. Lembar Aktivitas 1
2. Rangkuman materi ajar
3. LKPD

B. Kegiatan Pembuka (15’)


1. Sebelum peserta didik memasuki kelas, guru mengondisikan agar peserta didik
berbaris di depan kelas secara rapi dengan dipimpin oleh salah satu peserta didik dan
secara bergiliran bersalaman kepada Guru memasuki kelas. Langkah ini dilakukan
apabila pembelajaran PPKn dilaksanakan pada jam pertama.
2. Guru memberikan salam dan secara acak memberikan kesempatan kepada salah satu
peserta didik untuk memimpin berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaanya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali pembelajaran pertemuan
sebelumnya.
5. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini, kemudian
dilanjutkan dengan mengutarakan pertanyaan-pertanyaan singkat yang berkaitan
materi pembelajaran pada pertemuan ini.
6. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta memersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan di dalam pembelajaran.

C. Kegiatan Inti (45’)


1. Guru menempelkan foto pahwalan nasional yang dapat dijadikan sebagai teladan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik, adakah tokoh-tokoh tersebut
yang kalian kenal? Lalu mengajukan pertanyaan tentang perilaku apa yang dapat
diteladani melalui tokoh tersebut.
3. Guru secara demokratis memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengemukakan komentar dan pendapatnya terkait gambar yang sudah ditampilkan
oleh guru.
4. Guru memberikan klarifikasi atas seluruh pendapat yang disampaikan oleh peserta
didik, serta memberikan penekanan bahwa hal yang patut diteladani adalah sikap
maupun perilaku tokoh-tokoh tersebut, menghindari pengkultusan secara berlebihan
pada salah satu tokoh.
5. Guru membimbing peserta didik untuk dapat melihat keteladanan orang tua di
rumah, guru, maupun tenaga kependidikan di sekolah sebagai contoh dalam
menerapkan sikap kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
6. Guru membimbing setiap peserta didik untuk dapat bersyukur dan menaati seluruh
aturan dan menjauhi larangan-Nya dengan menerapkan normanorma dalam kehidupan
sehari-hari.

D. Kegiatan Penutup (10’)


1. Guru mengapresiasi dan memberikan klarifikasi terhadap seluruh tugas yang sudah
dikerjakan oleh peserta didik.
2. Guru bersama peserta didik melalukan refleksi pembelajaran mengenai materi
pembelajaran pada pertemuan ini.
3. Untuk mengukur keterserapan materi pembelajaran, guru mengevaluasi proses
pembelajaran dengan memberikan tes secara tertulis atau lisan kepada peserta didik
disesuaikan dengan ketersediaan waktu.
4. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
5. Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta
didik lain untuk memimpin berdoa bersama setelah selesai pembelajaran

Nengetahui Yogyakarta, 20 Januari 2023


Kepala Sekolah Guru Kelas 4

Sr. M. Rachel, OSF, S.Pd. Francisca Indriyani, S.Pd.

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah pemilihan media pembelajaran telah
mencerminkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai?
2. Apakah gaya penyampaian materi mampu
ditangkap oleh pemahaman peserta didik?
3. Apakah keseluruhan pembelajaran dapat
memberikan makna pembelajaran yang
hendak dicapai?
4. Apakah pemilihan metode pembelajaran
sudah efektif untuk menerjemahkan tujuan
pembelajaran?
5. Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak
keluar dari norma-norma?
6. Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini
dapat memberikan semangat kepada peserta
didik untuk lebih antusias dalam
pembelajaran selanjutnya?

a. Penilaian Sikap
Pedoman Pengamatan Sikap
Aspek Penilaian
Nama Peserta
No Tanggung
Didik Religius Komunikatif Demokratis
Jawab
1. Pandu
2.
3.
4.
5.
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia jika peserta didik sudah
menunjukan sikap/perilaku tersebut.
b. Penilaian pengetahuan
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Mengapa kita harus bangga menjadi anak Indonesia?
2. Apa saja yang dapat kita banggakan dari bangsa Indonesia?
3. Sebutkan lima contoh perilaku yang menunjukkan rasa bangga sebagai anak
Indonesia!
4. Apa yang akan kamu lakukan jika ada negara lain yang menghina bangsa kita?
5. Keluarga Andi sedang berwisata di luar negeri. Andi tentunya sangat bahagia. Pada
saat pergi ke pusat perbelanjaan di negara tersebut, Andi tampak tidak terlalu
antusias. Andi beralasan produk-produk buatan Indonesia jauh lebih baik
dibandingkan dengan barang-barang yang ada di pusat perbelanjaan itu, sehingga
Andi hanya membeli barang yang benar-benar unik. Berdasarkan ilustrasi tersebut,
apakah sikap Andi sudah tepat? Berikan alasannya.

Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1. Rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dapat mempertinggi harga diri 25
bangsa. Harga diri bangsa akan rendah atau merosot jika warganya tidak
mempunyai rasa bangga terhadap bangsanya sendiri.
2. Bangsa Indonesia mempunyai kekayaan yang melimpah ruah, mempunyai 25
ribuan pulau, terdiri dari berbagai suku bangsa dan budaya serta agama.
Akan tetapi, meskipun bangsa kita terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya
serta agama, bangsa kita tidak terpecah belah dan tetap bersatu sampai
sekarang.
3. Harus belajar yang rajin, giat bekerja sesuai dengan kemampuan, 25
mengembangkan bakat yang dimiliki dengan giat berlatih, mengikuti
upacara bendera, menyukai barang-barang buatan Indonesia, menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, menghormati bendera Merah Putih
dan lagu Indonesia Raya, menyukai lagu-lagu Indonesia, menyukai film-
film Indonesia, memilih idola tokoh-tokoh Indonesia, dan bangga akan jasa
para pahlawan kusuma bangsa.
4. Jawaban peserta didik akan beragam tetapi setidaknya harus mencantumkan 15
dengan sikap dan perilaku bela negara.
5. Sudah, karena sikap yang ditampilkan Andi sudah mencerminkan rasa 10
bangga sebagai warga negara Indonesia.
Total Sko 100
Kelompok : .............................................................................
Kelas : .............................................................................
Nama Anggota 1. .............................................................................
Kelompok 2. .............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
Isilah tabel di bawah ini dengan contoh-contoh dari ciri khas bangsa Indonesia yang
kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menjadi kebanggaan kita
sebagai bangsa Indonesia.
Ciri Khas Bangsa
No Contoh
Indonesia
1. Kebinekaan a. ........................................................
b. ........................................................
c. ........................................................
d. ........................................................
2. Kekayaan Alam a. ........................................................
b. ........................................................
c. ........................................................
d. ........................................................
3. Keramahtamahan a. ........................................................
b. ........................................................
c. ........................................................
d. ........................................................
Bangga Jadi Anak Indonesia

Setelah selesai menjelaskan materi mengenai keutuhan Negara Indonesia, peserta didik
kelas empat diberi tugas untuk membuat karangan yang berjudul Aku Bangga Menjadi Anak
Indonesia. Bu Ika menyarankan kepada seluruh peserta didiknya untuk melakukan
wawancara dengan guru yang lain atau orang tua mereka untuk menambah bahan-bahan
untuk karangan mereka. Para peserta didik sangat senang mendapatkan tugas tersebut, tidak
terkecuali Yuni. Dia akan mewawancarai ayahnya sendiri.
Setiap sore Yuni selalu berkumpul dengan ayah dan ibunya di teras rumah. Pada sore ini,
Yuni akan memanfaatkannya dengan menanyakan beberapa pertanyaan kepada ayah dan
ibunya. Waktu yang dinanti-nanti pun tiba. Yuni kembali berkumpul bersama ayah dan
ibunya.
“Yah, Yuni punya tugas dari Bu Guru,” kata Yuni kepada ayahnya.
“Oh, ya. Tugas apa?” tanya ayah.
“Tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yuni disuruh
membuat karangan tentang Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia. Makanya Yuni mau
bertanya pada ayah,” jawab Yuni.
“Kamu mau menanyakan apa, nak?” tanya ayah.
“Yah, mengapa Yuni harus bangga menjadi anak Indonesia?” tanya
ayah.
“Oh itu. Bukan hanya kamu yang harus bangga, ayah dan ibu pun harus bangga menjadi
warga bangsa Indonesia. Rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dapat mempertinggi harga
diri bangsa. Harga diri bangsa akan rendah atau merosot jika warganya tidak mempunyai rasa
bangga terhadap bangsanya sendiri,” jawab ayah.

“Selain itu, karena kita dilahirkan di Indonesia. Jadi sudah sepantasnya kita bangga
sebagai bangsa Indonesia,” kata Ibu menambahkan.
“Apa saja yang dapat kita banggakan dari bangsa Indonesia, Yah?” kata Yuni melanjutkan
pertanyaannya.
“Banyak. Bangsa Indonesia mempunyai kekayaan yang melimpah ruah, mempunyai
ribuan pulau, terdiri dari berbagai suku bangsa dan budaya serta agama. Akan tetapi
meskipun bangsa kita terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya serta agama, bangsa kita
tidak terpecah belah dan tetap bersatu sampai sekarang,” jelas Ayah.
“Wah, keren banget dong bangsa kita, yah?” kata Yuni girang.
“Tentu saja, makanya kita wajib mempunyai rasa bangga sebagai bangsa Indonesia,”
jawab ayah.
“Terus, perilaku apa yang harus Yuni tampilkan sebagai bukti Yuni bangga sebagai anak
Indonesia?” tanya Yuni.
“Banyak sekali, diantaranya adalah kamu harus belajar yang rajin, giat bekerja sesuai
dengan kemampuan, mengembangkan bakat yang dimiliki dengan giat berlatih, mengikuti
upacara bendera, menyukai barang-barang buatan Indonesia, menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, menghormati bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya, menyukai
lagu-lagu Indonesia, menyukai film-film Indonesia, memilih idola tokoh-tokoh Indonesia dan
bangga akan jasa para pahlawan kusuma bangsa,” jelas ayah.
“Wah lengkap sekali penjelasan ayah dan ibu. Penjelasan ini sangat berguna bagi Yuni.
Yuni akan membuat karangan yang paling baik. Terima kayah ya, ayahku dan ibuku yang
paling baik,” kata Yuni kegirangan.
“Nah, begitu dong. Anak Indonesia itu harus semangat. Nanti Ayah dan Ibu boleh baca
karangan kamu kan?” kata puji ayah sambil bertanya kepada Yuni.
“Tentu saja boleh. Nanti kalau sudah selesai Yuni kasihkan kepada Ayah dan Ibu,” jawab
Yuni.
Yuni pun segera pergi menuju ke kamar untuk mulai membuat karangan tersebut. Yuni
sangat senang membuat karangan tersebut, apalagi penjelasan dari ayah dan ibunya tadi
begitu lengkap.
Bangga Jadi Anak Indonesia

Setelah selesai menjelaskan materi mengenai keutuhan Negara Indonesia, peserta didik kelas
empat diberi tugas untuk membuat karangan yang berjudul Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia. Bu
Ika menyarankan kepada seluruh peserta didiknya untuk melakukan wawancara dengan guru yang
lain atau orang tua mereka untuk menambah bahan-bahan untuk karangan mereka. Para peserta didik
sangat senang mendapatkan tugas tersebut, tidak terkecuali Yuni. Dia akan mewawancarai ayahnya
sendiri.
Setiap sore Yuni selalu berkumpul dengan ayah dan ibunya di teras rumah. Pada sore ini, Yuni
akan memanfaatkannya dengan menanyakan beberapa pertanyaan kepada ayah dan ibunya. Waktu
yang dinanti-nanti pun tiba. Yuni kembali berkumpul bersama ayah dan ibunya.
“Yah, Yuni punya tugas dari Bu Guru,” kata Yuni kepada ayahnya.
“Oh, ya. Tugas apa?” tanya ayah.
“Tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yuni disuruh membuat
karangan tentang Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia. Makanya Yuni mau bertanya pada ayah,”
jawab Yuni.
“Kamu mau menanyakan apa, nak?” tanya ayah.
“Yah, mengapa Yuni harus bangga menjadi anak Indonesia?” tanya
ayah.
“Oh itu. Bukan hanya kamu yang harus bangga, ayah dan ibu pun harus bangga menjadi warga
bangsa Indonesia. Rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dapat mempertinggi harga diri bangsa.
Harga diri bangsa akan rendah atau merosot jika warganya tidak mempunyai rasa bangga terhadap
bangsanya sendiri,” jawab ayah.

“Selain itu, karena kita dilahirkan di Indonesia. Jadi sudah sepantasnya kita bangga sebagai bangsa
Indonesia,” kata Ibu menambahkan.
“Apa saja yang dapat kita banggakan dari bangsa Indonesia, Yah?” kata Yuni melanjutkan
pertanyaannya.
“Banyak. Bangsa Indonesia mempunyai kekayaan yang melimpah ruah, mempunyai ribuan pulau,
terdiri dari berbagai suku bangsa dan budaya serta agama. Akan tetapi meskipun bangsa kita terdiri
dari berbagai suku bangsa, budaya serta agama, bangsa kita tidak terpecah belah dan tetap bersatu
sampai sekarang,” jelas Ayah.
“Wah, keren banget dong bangsa kita, yah?” kata Yuni girang.
“Tentu saja, makanya kita wajib mempunyai rasa bangga sebagai bangsa Indonesia,” jawab ayah.
“Terus, perilaku apa yang harus Yuni tampilkan sebagai bukti Yuni bangga sebagai anak
Indonesia?” tanya Yuni.
“Banyak sekali, diantaranya adalah kamu harus belajar yang rajin, giat bekerja sesuai dengan
kemampuan, mengembangkan bakat yang dimiliki dengan giat berlatih, mengikuti upacara bendera,
menyukai barang-barang buatan Indonesia, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
menghormati bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya, menyukai lagu-lagu Indonesia,
menyukai film-film Indonesia, memilih idola tokoh-tokoh Indonesia dan bangga akan jasa para
pahlawan kusuma bangsa,” jelas ayah.
“Wah lengkap sekali penjelasan ayah dan ibu. Penjelasan ini sangat berguna bagi Yuni. Yuni akan
membuat karangan yang paling baik. Terima kayah ya, ayahku dan ibuku yang paling baik,” kata
Yuni kegirangan.
“Nah, begitu dong. Anak Indonesia itu harus semangat. Nanti Ayah dan Ibu boleh baca karangan
kamu kan?” kata puji ayah sambil bertanya kepada Yuni.
“Tentu saja boleh. Nanti kalau sudah selesai Yuni kasihkan kepada Ayah dan Ibu,” jawab Yuni.
Yuni pun segera pergi menuju ke kamar untuk mulai membuat karangan tersebut. Yuni sangat
senang membuat karangan tersebut, apalagi penjelasan dari ayah dan ibunya tadi begitu lengkap.
Hakikat Negara Indonesia

A. Pengertian Negara Indonesia


Untuk mengetahui pengertian Negara Indonesia, kita dapat mengkajinya melalui Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa “Negara Indonesia ialah
negara kesatuan yang berbentuk republik”. Berdasarkan ketentuan tersebut, pengertian negara
Indonesia bisa dilihat dari sudut bentuk negara dan bentuk pemerintahan.
Bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuan. Istilah negara kesatuan itu mengandung
makna bahwa susunan negara Indonesia hanya terdiri atas satu negara saja dan tidak dikenal
adanya negara di dalam negara (negara bagian), seperti halnya pada suatu negara serikat.
Dengan kata lain, di dalam negara kesatuan hanya terdapat satu pemerintahan pusat, satu
undang-undang dasar dan pelaksanaan kedaulatan bagi kedaulatan ke dalam atau keluar
dipegang oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, daerah-daerah administratif yang terdiri
atas provinsi dan kabupaten/kota yang tidak memiliki kedaulatan sendiri, tetapi keduanya
harus mengikuti ketentuan dari pemerintah pusat dan tidak boleh bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bentuk pemerintahan negara Indonesia adalah Republik yang dijalankan dengan sistem
pemerintahan presidensial. Dengan bentuk pemerintahan seperti itu, Negara Indonesia
dipimpin oleh seorang presiden yang berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Kekuasaan presiden di Indonesia tidak tak terbatas. Artinya, ada kekuatan lain
yang mengontrol kekuasaan pesiden, yaitu kekuatan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Dengan demikian, bentuk republik yang dianut negara Indonesia
adalah Republik Konstitusional.
Selain dari sudut pandang bentuk negara dan bentuk pemeintahan, pengertian negara
Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal 25 A Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-
batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”. Istilah Nusantara dalam ketentuan
tersebut dipergunakan untuk menggambakan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-
pulau Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di
anatara Benua Asia dan Benua Australia.

B. Fungsi Negara Indonesia


1. Pendapat Para Ahli Mengenai Fungsi Negara
Negara ibarat sebuah keluarga. Coba kita perhatikan dan rasakan, dalam keluarga kita
memperoleh kasih sayang, disekolahkan dan dipenuhi kebutuhan oleh kedua orang tua kita.
Kita juga dilindungi, dirawat dan dijaga oleh mereka. Itu semua menunjukan bahwa kedua
orang tua kita memiliki tanggung jawab dan peranan untuk mencerdaskan anaknya,
mencukupi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani, dan juga melindunginya.
Begitu pula dalam negara yang merupakan organisasi yang lebih besar dan paling tinggi
kedudukannya, memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk melindungi warga negaranya
dan mewujudkan kesejahteraan warga negaranya.
Fungsi negara diartikan sebagai tugas daripada organisasi negara, yaitu untuk apa negara
itu diadakan. Perancis pada abad ke-16 memperkenalkan lima fungsi negara, yaitu:
a. Fungsi diplomatik, yaitu fungsi yang berkaitan dengan hubungan internasional yang
dijalin oleh suatu negara.
b. Fungsi defencie, yaitu fungsi pertahanan.
c. Fungsi financie, yaitu fungsi guna kesejahteran.
d. Fungsi justiccie, yaitu fungsi peradilan atau kekuasaan kehakiman.
e. Fungsi policie, yaitu fungsi untuk menjaga keamanan.
Kelima fungsi di atas dibuat ketika Prancis dikuasai oleh pemerintahan yang absolut dan
otoriter. Dengan demikian fungsi tersebut tidak lagi relevan dengan kondisi zaman sekarang.
John Locke membagi fungsi negara ke dalam tiga fungsi, yaitu.
a. Fungsi legislatif, yaitu fungsi untuk membentuk suatu peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi eksekutif, yaitu fungsi untuk melaksanakan peraturan dan pemerintahan,
termasuk di dalamnya fungsi untuk mengadili.
c. Fungsi federatif, yaitu fungsi untuk menyelenggarakan urusan luar negeri, urusan
perang dan damai.
Adapun menurut Montesquieu, fungsi negara terdiri atas.
a. Fungsi legislatif, yaitu fungsi membentuk peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi eksekutif, yaitu fungsi untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan.
c. Fungsi yudikatif, yaitu fungsi untuk mengawasi agar semua peraturan perundang-
undangan dipatuhi dalam berbagai kehidupan.
Teori yang dikembangkan oleh Montesquieu merupakan penyempurnaan dari teori yang
kemukakan oleh John Locke. Fungsi federatif oleh Montesquieu dimasukan ke dalam fungsi
eksekutif dan fungsi mengadili dijadikan fungsi yang berdiri sendiri. Ketiga fungsi tersebut
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang berbeda dan sifatnya terpisah. Oleh karena itu teori
Montesquieu ini dinamakan dengan Trias Politica.
Setiap negara terlepas dari ideologinya menyelenggarakan beberapa fungsi pokok atau
mutlak. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan penertiban;
b. mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat;
c. pertahanan; dan
d. menegakkan keadilan.
2. Fungsi Negara Indonesia
Dalam alinea ke-IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dikatakan bahwa “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia dengan berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial…”. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat disimpulkan fungsi NKRI, di
antaranya.
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Negara berfungsi melindungi seluruh wilayah Indonesia dari berbagai macam ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan terhadap keutuhan wilayah negara Indonesia. Negara pun
berfungsi melindungi seluruh warga negara Indonesia dengan menjamin
keamanan,ketertiban, dan ketentraman warga negaranya dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia, baik warga negara yang berada di dalam
negeri maupun warga negara Indonesia yang berada di luar negeri.
b. Memajukan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia
Fungsi negara Indonesia untuk mensejahterakan warga negaranya secara tegas diatur
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hasil amandemen
Pasal 33 ayat dan 34 sebagai berikut:
Pasal 33
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Pasal 34
1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
c. Mencerdaskan kehidupan seluruh rakyat Indonesia
Negara Indonesia hendaknya berupaya mencerdaskan warga negaranya, untuk itu negara
wajib menyelenggarakan pendidikan dan membiayai pendidikan dasar. Fungsi negara dalam
mencerdaskan kehidupan seluruh rakyat Indonesia secara tegas diatur lebih lanjut dalam
Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut:
1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dnegan menjunjung tinggi nilai-
nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.
d. Aktif melaksanakan ketertiban dunia
Negara hendaknya turut serta mewujudkan kehidupan dunia yang damai, adil, dan
sejahtera. Oleh karena itu negara Indonesia menjadi anggota dan aktif dalam beberapa
organisasi regional maupun internasional, misalnya PBB, ASEAN, OPEC, dan sebagainya.
Di samping itu, Indonesia menyelenggarakan hubungan dengan negara-negara lain di dunia.
Hubungan yang dilakukan biasanya disebut hubungan diplomatik. Hubungan antarnegara
tersebut dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan pertahanan.

Anda mungkin juga menyukai