Pengertian Gaya Gravitasi Bumi
Pengertian Gaya Gravitasi Bumi
Pengertian Gaya Gravitasi Bumi
Advertisement
Apakah pengertian gaya gravitasi bumi? Gaya gravitasi bumi atau arti gaya tarik bumi adalah
suatu gaya tarik-menarik yang terjadi pada semua partikel yang mempunyai massa. Jika di bumi,
gaya gravitasi bumi disebabkan karena bumi yang berukuran besar memiliki massa yang juga
besar sehingga dapat menarik semua benda yang berada di atasnya.
Besar gaya gravitasi bumi yang menyebabkan benda-benda di atasnya tertarik ini disebut besar
gaya tarik bumi atau besar gravitasi. Tidak heran kalau semua benda yang ada dipermukaan
bumi akan terengaruh oleh gaya gravitasi bumi.
Contoh gaya gravitasi bumi adalah benda-benda langit yang ikut tertarik oleh bumi, misalnya
bulan atau meteor yang terkena gaya gravitasi bumi. Pengaruh gaya gravitasi bumi pada bulan
menyebabkan bulan beredar pada porosnya, demikian juga benda langit lain seperti pesawat
astronot dan juga siklus terjadinya hujan.
Secara umum, gaya gravitasi pada benda-benda angkasa seperti planet bumi, dapat dirumuskan
menggunakan hukum gravitasi universal Newton, rumusnya adalah sebagai berikut:
Itulah sedikit pembahasan tentang gaya gravitasi dan pengertian gaya gravitasi bumi. Saat ini
masih mecari referensi lebih lengkap tentang manfaat gravitasi, contoh gravitasi, dan juga
penemu gaya grafitasi bumi. Jika anda memiliki referensi yang lebih lengkap, silahkan
menambahkan melalui komentar dibawah.
Gaya Gravitasi
Gejala munculnya interaksi yang berupa gaya tarik-menarik antarbenda yang ada di alam ini
disebut gaya gravitasi. Setiap benda di alam ini mengalami gaya gravitasi. Jika Anda sedang
duduk di kursi, sedang berjalan, atau sedang melakukan kegiatan apapun, terdapat gaya gravitasi
yang bekerja pada Anda. Gaya gravitasi merupakan gaya interaksi antar benda. Pernahkah Anda
bertanya kenapa gaya gravitasi yang Anda alami tidak menyebabkan benda-benda yang terdapat
di sekitar Anda tertarik ke arah Anda, atau sebaliknya? Di alam semesta, gaya gravitasi
menyebabkan planet-planet, satelit-satelit, dan benda-benda langit lainnya bergerak mengelilingi
Matahari dalam sistem tata surya dalam lintasan yang tetap.
Gambar 4. Gaya gravitasi mengikat planetplanet dan benda langit lainnya untuk tetap
beredar menurut orbitnya. (solarsystem.nasa.gov)
Isaac Newton adalah orang pertama yang mengemukakan gagasan tentang adanya gaya gravitasi.
Menurut cerita, gagasan tentang gaya gravitasi ini diawali dari pengamatan Newton pada
peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya. Kemudian, melalui penelitian lebih lanjut mengenai
gerak jatuhnya benda-benda, ia menyimpulkan bahwa apel dan setiap benda jatuh karena tarikan
Bumi.
Menurut Newton, gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang
berbanding lurus dengan massa setiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
benda tersebut. Secara matematis, pernyataan mengenai gaya gravitasi tersebut dituliskan
sebagai berikut.
(1-2)
dengan :
Gambar 5. Gaya gravitasi adalah gaya yang ditimbulkan karena adanya dua benda bermassa m
yang terpisah sejauh r.
1. Latar Belakang
Aristoteles(384-322 SM) sebagai ilmuan yang pertama mengemukakan cabang mekanika yang
berhubungan dengan timbal balik antara gerak dan gaya yaitu bidang dinamika. Ia mengemukakan suatu
argumen tentang sifat bawaan dari berbagai benda yang memberikan alasan untuk berbagai sifat
tersebut dalam daya intrinsik khusus dari benda itu sendiri.[1]
Aristoteles membedakan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah (pure motion) dan gerak paksa
(violent motion).[2] Selain itu, beliau juga percaya bahwa diperlukan sebuah gaya untuk menjaga agar
sebuah benda tetap bergeraksepanjang bidang horizontal. Menurut beliau keadaan alami sebuah benda
adalah diam dan dianggap perlu adanya gaya untuk menjaga agar benda tetap bergerak. Lebih jauh lagi
Aris toteles mengemukakan, makin besar gaya pada benda, makin besar pula lajunya.
Kira-kira 2000 tahun kemudian, Galileo mempertanyakan pandangan-pandangan Aristoteles ini
dan menemukan kesimpulan yang sangat berbeda. Galileo mempertahankan bahwa sama aliminya bagi
sebuah benda untuk bergerak horizontal dengan kecepatan tetap, seperti benda tersebut berada dalam
keadaan diam. Galileo berkesipulan bahwa jika tidak ada gaya yang diberikan kepada benda yang
bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan laju konstant dalam lintasan yang lurus.
Perbedaan antara sudut pandang Aristoteles dan Galileo bukan berarti ada salah satu yang benar
dan yang lain salah. Pengalaman kita sehari-hari menunjukkan bahwa pandangan Aristoteles tidak
sepenuhnya salah bahwa benda yang bergerak cenderung berhenti jika tidak didorong terus-menerus.
Berbeda dengan analisis Galileo memperluas dan menjelaskan lebih banyak fenomena, sekaligus
memberikan teori kuantitatif yang memungkinkan predikisan dan pembuktiannya. Dengan kata lain,
Galileo berkesimpulan bahwa sebuah benda akan bergerak dengan kecepatan konstant jika tidak ada
gaya yang bekerja untuk merubah gaya ini.[3]
Berdasarkan penemuan ini, Isaac Newton membangun teori geraknya yang terkenal. Analisis
Newton tentang gerak dirangkum dalam tiga hukum geraknya yang akan menjadi topik pembahasan
kami dalam makalah ini.
2. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, dalam makalah ini kami berusaha memberikan deskripsi
konkret dalam menengahi permasalahan di atas. Oleh karena itu kami dapat merumuskan masalah sebagai
berikut:
II. PEMBAHASAN
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar di bidang optik. Beliau berpengalaman
tidak hanya dalam bidang bidang Fisika, namun belaiu juga memeliki pengetahuan luas di bidang lain
seperti Teologi dan Astrologi.
Newton meninggal pada tanggal 31 Maret 1727 di Westminster Abbey. Salah satu insiden yang
paling berkesan dari biografi Newton adalah bahwa dari buah apel yang jatuh dari pohon yang
mengilhami beliau konsep hukum Gravitasi. Belaiu dikenal sebagai ilmuan yang paling berpengaruh dan
seorang matematikawa dalam sejarah ilmu pengetahuan.[5]
Dalam karya besarnya, Principia (diterbitkan tahun 1687), Newton menyatakan terima kasihnya
kepada Galileo. Pada kenyataannya, hukum gerak Newton yang pertama sangat dekat dengan kesimpulan
Galileo. Hukum tersebut menyatakan bahwa
Setiap benda berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus,
kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol.
Kecendrungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak tetapnya pada garis lurus
disebut Inersia. Dengan demikian, hukum Newton yang pertama ini sering disebut Hukum Inersia.
Dalam hukum gerak Newton yang kedua ini memberikan hubungan yang sebenarnya antar percepatan dan
gaya. Hubungan dari antara percepatan dan gaya ini dapat kita lihat sehari-hari bahwa jika percepatan
sebuah benda berbanding lurus dengan dengan gaya total yang diberikan, maka percepatan juga
bergantung dengan masa benda. Jika kita mendorong grobak yang kosong denghan gaya yang sama
seperti ketika kita mendorong grobak yang penuh, kita akan menemukan bahwa grobak yang penuh
mempunyai percepatan yang lebih lambat dari grobak yang kosong. Hubungan semestinya antara
percepatan dan gaya inilah yuang dikemukakan oleh Newton pada hukumnya yang kedua yang berbunyi:
Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja
padanya.
Secara matematis, dapat dinyatakan dalam rumus berikut ini:
£F= ma
Dimana aadalah percepatan, m adalah massa, dan £F merupakan gaya total.
Hukum Newton kedua ini, menghubungkan antara deskripsi gerak dengan penyebabnya, gaya. Dari
hukum ini, kita bisa membuat definisi yang lebih tepat mengenai gaya sebagai sebuah aksi yang bisa
mempercepat sebuah benda.
Denagn menyadari bahwa tidak sepenuhnya gaya yang diberikan ke sebuah benda selalu diberikan
oleh benda lain, maka Newton mengemukakan hukum ketiganya yang berbunyi:
Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya
yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama.
Hukum ini kadang-kadang dinyatakan juga sebagai “untuk setiap aksi ada reasi yang sama dan
berlawanan arah”. Ada aksi maka ada reaksi, yang besarnya sama dan berlawanan arah. Gaya aksi dan
reaksi adalah gaya kontak yang terjadi ketika kedua benda bersentuhan. Tapi perlu diingat bahwa gaya
“aksi” dan gaya “reaksi” bekerja pada benda yang berbeda.
Ketiga huku gerak ini pertama dirangkum oleh Issac Newton dalam karyanya Philosophie Naturalis
Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 juli 1687. Newton menggunakan karyanya untuk
menjelaskan dan meneliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem. Contohnya dalam jilid tiga
naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara hukum gerak dengnan hukum
Gravitasi umum, beliau dapat menjelaskan hukum pergerakan planet milik Kepler, yang akan kemukakan
dalam pembahasan selanjutnya.
Selain mengembangkan tiga hukum mengenai gerak, Sir Issac Newton juga meneliti gerak planet-
planet dan bulan. Terutama, beliau mempertanyakan tentang gaya yang harus bekerja untuk
mempertahankan bulan pada orbitnya yang hampir berupa lingkaran yang mengelilingi bumi.
Newton juga memikirkan tentang masalah gravitasi. Karena benda yang jatuh dipercepat, Newton
menyimpulkan bahwa pasti ada gaya yang bekerja pada benda itu, yang kita sebut dengan gaya Gravitasi.
Ketika sebuah benda mempunyai gaya maka gaya itu akan diberikan oleh benda lain, dan Newton
menyimpulkan bahwa pasti bumi itu sendiri yang memeberikan gaya gravitasi pada benda-benda di
permukaannya.
Newton menyadari bahwa percepatan Gravitasi pada sebuah benda tidak hanya bergantung pada
jarak, tetapi juga pada massa benda tersebut. Pada kenyataanya, gaya ini berbanding lurus dengan massa,
sebagaimana yang dapat kita lihat. Menurut hukum Newton ketiga, ketika bumi memberikan gaya
Gravitasinya ke benda apapun, seperti bulan, benda itu memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah pada bumi.
Dalam penelitiannya tentang orbit-orbit planet, beliau menyimpulkan bahwa dibutuhkan gaya untuk
mempertahankan planet-planet itu di orbit masing-masing di sekeliling matahari. hal ini membutnya
percaya bahwa pasti juga ada gaya Gravitasi yang bekerja antara matahari dan planet-planet tersebut agar
tetap berada di orbit masing-masing. Oleh karena itu, muncullah hukum Newton mengenai Gravitasi
Universalnya yang terkenal, yang bisa kita nyatakan sebagai berikut:
Semua partikel di dunia ini menarik semua partikel lain dengan gaya yang berbanding lurus
dengan hasil kali massa partikel-partikel itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di
antaranya. Gaya ini bekerja sepanjang garis yang menghubungkan kedua partikel itu.
Hukum Gravitasi universal tidak boleh dikacaukan dengan hukum garak Newton kedua, £F= ma.
Hukum Gravitasi mendeskripsikan suatu gaya tertentu, gravitasi, dan bagaimana kekuatannya bervariasi
dengan jarak dan gaya total pada sebuah benda dengan massa dan percepatan benda.
Lebih dari setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga hukumnya tentang gerak dan hukum
gravitasi universalnya, ahli astronomi jerman, Johannes Kepler (1571-1630), telah menghasilkan
sejumlah karya astronomi dimana kita bisa mendapatkan penjelasan rinci mengenai gerak planet di sekitar
matahari. Diantara hasil karya Kepler terdapat tiga penemuan yang biasa disebut sebagai Hukum Kepler
mengenai gerak planet.[8]
Sementara itu, Newton bisa menunjukkan bahwa hukum-hukum Kepler mengenai gerak dapat
diturunkan secara matematis dari Hukum Gravitasi Universal dan Hukum Gerak. Beliau kemudian
mengguanakan Hukum Kepler sebagai bukti Hukum Gravitasi Universalnya.
Pengembangan Hukum Gravitasi Universal oleh Newton dan ketiga Hukum gerak merupakan
kemajuan intelektual yang besar. Karena dengan hukum-hukum inilah, Newton bisa menjelaskan gerakan
benda-benda di bumi dan di luar angkasa sebagai pembenaran terhadap hukum Kepler. Gerakan benda-
benda luar angkasa dan benda-benda di bumi tampak mengikuti hukum yang sama. Untuk alasan ini, kita
sering menyebut “sintesa” Newton.
III. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, maka kami dapat menarik beberapa kesimpulan yang kami rangkum
dalam beberapabutir berikut ini.
1. Hukum gerak Newton yang pertama, kedua, dan ketiga tentang garak merupakan suatu kesatuan yang
antara satu dengan yang lain saling melengkapi
2. Terkait dengan hukum kedua Newton, menurut pandangan Newton bahwa benda yang bergerak
membentuk lingkaran harus mempunyai gaya yang diberikan padanya untuk mempertahankan geraknya
dalam lingkaran itu, yang terangkum dalam teori Newton mengenai gerak melingkar.
3. Selain itu Newton juga mengemukakan teori tentang Gravitasi Universal yang merupakan puncak dari
analisis Newton mengenai dunia Fisika.
4. Dengan hukum Sintesa Newton bisa menjelaskan gerakan benda-benda di bumi dan di luar angkasa.
IV. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami persembahkan dengan harapan, mudah-mudahan dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya. Kami menyadari akan banyaknya
kekurangan yang ada dalam makalah ini. Namun, kami berharap kritik dan saran konstruktif dari
pembaca, guna perbaikan untuk makalah kami selanjutnya