Voltameter Tembaga

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

VOLTAMETER TEMBAGA

Hayya Sabrina F (18010016), Teknik Tekstil, Politeknik STT Tekstil Bandung

E-mail: [email protected]

Abstrak

Elektrokimia mempelajari tentang perubahan energi listrik menjadi energi kimia didalam sel
elektrolisis sebagaimana terjadinya perubahan energy kimia menjadi energi listrik didalam sel volta.
Pada eksperimen ini akan digunakan hukum faraday 1 untuk memperlihatkan kesesuaian antara hasil
eksperimen dengan teori, tentang elektrolisis yang prosesnya terjadi karena adanya arus yang
eksperimen mengalir dalam larutan, kemudian energi yang dihasilkan menyebabkan terjadinya reaksi
oksidasi dan reduksi secara spontan.

I. PENDAHULUAN larutan akan bergerak berlawanan arah.


TUJUAN Artinya, ion-ion positif akan bergerak ke
1. Mengerti cara penulisan ilmiah elektrode negatif, sebaliknya ion-ion negatif
2. Mampu menggunakan percobaan akan bergerak kearah elektrode positif.
voltmeter tembaga untuk menentukan Pergerakan-pergerakan muatan ion dalam
jumlah tembaga yang mengendap larutan akan membawa energi listrik. Kondisi
3. Menera sebuah Amperemeter dengan demikian ini disebut elektrolitik. Apabila ion-
Voltmeter tembaga ion dalam larutan terkontak dengan elektrode
II. DASAR TEORI maka reaksi kimia akan terjadi. Pada katode
2.1 Voltameter Tembaga akan mengalami reduksi dan pada anoda akan
Voltameter Tembaga merupakan alat mengalami oksidasi.
yang digunakan untuk mengukur besar Zat cair jika dilihat dari sifat hantaran
tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. listrik zat cair dapat dibedakan menjadi :
Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan 1. Isolator, misal : air murni, minyak, dll.
tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite Isolator merupakan zat yang sulit
yang dirangkai Tembaga memiliki berat jenis melakukan perpindahan listrik, sehingga
8,93 gram/cm3, titik cairnya : 1083 0C, kurang baik dalam penghantaran listrik.
mampu tariknya : 200 – 360 N/mm2, 2. Larutan yang mengandung ion-ion, seperti
perpanjangan/regangan/ : 35 – 50 %, larutan asam basa dan garam-garam
penyusutan dingin : 2%. Metal/logam dapat didalam air. Larutan-latutan ini dapat
bertindak sebagai konduktor listrik, akibat dilalui arus listrik dengan ion-ion sebagai
adanya pergerakan bebas dari elektron- pengantarnya dan disertai perubahan-
elektron pada strukturnya. Secara sederhana perubahan kimia.
konduksinya disebut konduksi metalik. 3. Air raksa, logam-logam cair dapat dilalui
Jika kedua elektrode dihubungkan dengan arus listrik, tanpa perubahan-perubahan
arus listrik searah (DC), maka ion-ion pada kimia didalamnya.
Pada perobaan ini dipakai larutan garam 2.2 Hukum Faraday I
CuSO4, didalam bejana seperti pada gambar Hukum faraday I berbunyi “Massa zat
2.1. yang terbentuk pada masing-masing elektroda

sebanding dengan kuat arus yang mengalir

pada elektrolisis tersebut”. Secara matematis

dapat ditulis

m = Z. I. t
Gambar 2.1
Rangkaian voltmeter tembaga Q = i.t
2.3 Hukum Faraday II
Bila pada rangkaian diatas dialiri aris Hukum faraday II mengatakn bahwa
maka akan terjadi endapan Cu pada katoda. “Massa daari macam-macam zat yang
Jumlah Cu mengendap sebanding dengan arus diendapkan pada masing-masing elektroda
yang lewat, sehingga voltmeter dapat dipakai oleh sejumlah arus listrik yang sama
sebagai amperemeter. banyaknya akan sebanding dengan berat
Larutan Cu SO4 digunakan dalam ekuivalen masing-masing zat tersebut.” Secara
percobaan ini karena termasuk larutan matematis dinyatakan dalam:
elektrolit kuat. Hantaran li m1 : m2 = e1 : e2
strik melalui larutan elektrolit dapat dianggap
sebagai aliran electron. Jadi apabila electron III. METODE EKSPERIMEN
dapat mengalir berarti listrik dapat mengalir ALAT DAN BAHAN
dalam larutan tersebut. Electron berasal dari 1. Voltemeter yang terdiri dari:
kutub katoda atau kutub negative. Sedangkan Bejana
pada anoda melepaskan ion positif dan Keping tembaga sebagai anoda
membentuk endapan logam pada katoda. Keping tembaga sebagai katoda
Didalam larutan terurai proses: 2. Larutan tembaga sulfat
2+ 2- 3. Sumber arus
CuSO4 → Cu + SO4
2+ –
4. Amperemeter
Katoda Cu + 2e → Cu 5. Tahanan geser pengatur arus
2- –
Anoda SO4 → SO4 +2e 6. Penghubung arus
2+ 7. Kawat-kawat penghubung
Ion Cu ini akan berpindah menuju
8. Slide Regulator (Variac)
keeping katoda sedangkan ion SO4 akan
CARA KERJA
menuju keeping anoda. Lama-lama keeping
1. Timbanglah katoda dengan teliti
katoda ini akan timbul endapan dan terjadi
menggunakan neraca teknis.
perubahan massa.
2. Susunlah sebuah rangkaian seperti Massa A 90,21 90,91 -0,60
pada gambar 2.1. Massa B 94,32 93,73 +0,59

3. Jalankan arus dan aturlah Rg sehingga


1. Jumlah Tembaga yang Mengendap
amperemeter menunjukan kuat arus
a. Percobaan I
sebesar 2 ampere
Secara Eksperimen
4. Jalankan arus selama 15 menit,
m = m0 – m1
usahakan agar kuat arus tetap 2
= 90,55 – 90,21
ampere, dengan mengatur Rg.
= 0,34 gram
5. Setelah 15 menit, putuskan arus,
(m±∆m) = (0,34 ± 0,001) gram
ambilah katoda cucilah dengan air dan
Secara teori
bakarlah sampai kering.
𝐴𝑟𝐶𝑢
6. Timbanglah katodda dengan teliti. 𝑒=
𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐶𝑢
7. Ulangilah percobaan no 1 s/d 6 untuk 63,5
𝑒=
kuat arus sebesar 4 ampere. 2
HASIL DAN PEMBAHASAN = 31,75 gr/mol
Data Percobaan I 𝑒. 𝐼. 𝑡
𝑚=
96500
Dari hasil percobaan 1 dapat diketahui
31,75. 2,4. 480
I = 2,4 Ampere 𝑚=
96500
t = 8 menit = 480 detik 36576
=
Tabel 4.1 96500
Data Percobaan Massa = 0,379 gram
Awal Akhir Pertambahan (m±∆m) = (0,379 ± 0,001) gram
(gram) (gram) Massa (gram)
Massa A 90,55 90,21 +0,34
b. Percobaan II
Massa B 94 94,32 -0,32
Secara Eksperimen

Data Percobaan II m = m0 – m1

Dari hasil percobaan 2 dapat diketahui m = 94,32 – 93,73

I = 3,2 Ampere = 0,59 gram

t = 10 menit = 600 detik (m±∆m) = (0,59 ± 0,001) gram

Tabel 4.2 Secara Teori


𝐴𝑟𝐶𝑢
Data Percobaan Massa 𝑒=
𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐶𝑢
Awal Akhir Pertambahan
(gram) (gram) Massa (gram)
63,5 = 1032 coulomb
=
2 𝜕(𝑖. 𝑡) 𝜕(𝑖. 𝑡)
|𝜕𝑄| = | ∆𝑖| + | ∆𝑡|
= 31,75 gr/mol 𝜕𝑖 𝜕𝑡

𝑒. 𝑖. 𝑡 = |𝑡. ∆𝑖| + |𝑖. ∆𝑡|


𝑚=
96500 = |480. 0,0064| + |2,15 . 0,1|
31,75. 3,2 600 = 3,287 C
=
96500
(𝑸 ± ∆𝑸) = (𝟏𝟎𝟑𝟐 ± 𝟑, 𝟐𝟖𝟕) 𝟏𝟎𝟑 𝐂
= 0,631 gram
(m±∆m) = (0,631 ± 0,001) gram
b. Percobaan II
2. Jumlah muatan yang telah digunakan
𝑚 . 96500
untuk menguraikan larutan. 𝑖=
𝑒. 𝑡
a. Percobaan I 0,59 . 96500
𝑖=
𝑚 . 96500 31,75.600
𝑖=
𝑒. 𝑡 = 2,988 Ampere
0,34 . 96500 𝑚. 96500 𝑚. 96500
𝑖= 𝜕( ) 𝜕( )
𝑒. 𝑡 𝑒. 𝑡
31,75.480 |∆𝑖| = | ∆𝑡| + | ∆𝑚|
𝜕𝑡 𝜕𝑚
= 2,15 Ampere 𝑚. 96500 96500
=| ∆𝑡| +| ∆𝑚|
𝜕(
𝑚. 96500
) 𝜕(
𝑚. 96500
) 𝑒. 𝑡 2 𝑒. 𝑡
𝑒. 𝑡 𝑒. 𝑡
|∆𝑖| = | ∆𝑡| + | ∆𝑚| 0,59. 96500 96500
𝜕𝑡 𝜕𝑚
=| 0,1| + | 0,001|
31,75. 6002 31,75. 600
𝑚. 96500 96500
=| 𝑒. 𝑡 2
∆𝑡| +| 𝑒. 𝑡
∆𝑚| = 0,0004 + 0,0050 = 0,0054

=|
0,34. 96500
0,1| + |
96500
0,001| (𝒊 ± ∆𝒊) = (𝟐, 𝟗𝟖𝟖 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟓𝟒) 𝐀
31,75. 4802 31,75. 480
Muatan Secara Teori
= 0,0004 + 0,006 = 0,0064
Q = I. t
(𝒊 ± ∆𝒊) = (𝟐, 𝟏𝟓 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟔𝟒) 𝐀
= 3,2. 600
Muatan Secara Teori
= 1920 coulomb
Q = I. t
𝜕(𝑖. 𝑡) 𝜕(𝑖. 𝑡)
|𝜕𝑄| = | ∆𝑖| + | 𝜕𝑡 ∆𝑡|
= 2,4 . 480 𝜕𝑖

= 1152 coulomb = |𝑡. ∆𝑖| + |𝑖. ∆𝑡|

|𝜕𝑄| = |
𝜕(𝑖. 𝑡) 𝜕(𝑖. 𝑡)
∆𝑖| + | 𝜕𝑡 ∆𝑡| = |600. 0,0054| + |1920 . 0,1|
𝜕𝑖
= 195,24 103 C
= |𝑡. ∆𝑖| + |𝑖. ∆𝑡|
(𝑸 ± ∆𝑸) = (𝟏𝟗𝟐𝟎 ± 𝟏𝟗𝟓, 𝟐𝟒) 𝟏𝟎𝟑 𝐂
= |480. 0,0064| + |2,4 . 0,1|
= 3,312 C
(𝑸 ± ∆𝑸) = (𝟏𝟏𝟓𝟐 ± 𝟑, 𝟑𝟏𝟐) 𝟏𝟎𝟑 𝐂

Muatan Secara Eksperimen


Muatan Secara Eksperimen
Q = I. t
Q = I. t
= 2,15 . 480
= 2,988. 600
= 1792,8 coulomb Pengukuran pada kuat arus 3,2 A dan waktu
𝜕(𝑖. 𝑡) 𝜕(𝑖. 𝑡) selama 10 menit (600 detik) menunjukkan
|𝜕𝑄| = | ∆𝑖| + | ∆𝑡|
𝜕𝑖 𝜕𝑡
massa endapan katoda sebesar:
= |𝑡. ∆𝑖| + |𝑖. ∆𝑡|
Tabel 4.5
= |600. 0,0054| + |1792,8 . 0,1|
Perbandingan Massa Katoda
= 179,28 C 103
(𝑸 ± ∆𝑸) = (𝟏𝟕𝟗𝟐, 𝟖 ± 𝟏𝟕𝟗, 𝟐𝟖) 𝟏𝟎𝟑 𝐂 Keterangan Massa Katoda

eksperimen (m±∆m) = (0,59 ± 0,001) gram


3. Grafik hasil peneraan
Tabel 4.3 Hasil teori (m±∆m) =(0,631 ± 0,001) gram
Perbandingan Amperemeter
Percobaan Amperemeter Perhitungan Dapat kita ketahui bahwa hasil tersebut
1 2,4A 2,15 A terdapat perbedaan, hal ini menunjukkan
2 3,2 A 2,988 A adanya kesalahan ataupun terdapat hal-hal
yang kurang mendukung saat praktikum,
4. Perhitungan pada tiap percobaan dan seperti neraca (timbangan) yang sulit
kesalahannya dikalibrasikan.
Berilah perhitungan pada tiap percobaan
beserta kesalahannya. 5. Komentar mengenai hasil hasil diatas.
Semakin besar arus maka semakin besar pula
a. Percobaan I masa endapan tembaga yang terbentuk. Maka
Pengukuran pada kuat arus 2,4 A dan waktu dari itu arus dan massa endapan berbanding
selama 8 menit (480 detik) menunjukkan lurus.
massa endapan katoda sebesar:
Tabel 4.4 6. Berdasarkan no. 3dan 4 diatas,
Perbandingan Massa Katoda perlukah ampermeter yang diselidiki
Keterangan Massa Katoda itu dikoreksi ? jelaskan !
eksperimen (m±∆m) = (0,34 ± 0,001) gram Perlu, karena dalam percobaan dan
perhitungan terdapat perbedaan dalam
Hasil teori (m±∆m) =(0,379 ± 0,001) gram
pengamatan amperemeter.

Dapat diketahui bahwa hasil percobaan


7. Jika diperlukan ampermeter yang telah
tersebut menunjukan hasil yang tidak terlalu
ditera dengan suatu metoda lain, maka
jauh.
volumeter tembaga ini dapat digunakan
b. Percobaan II
untuk menghitung berat atom suatu zat
kimia. Terangkan !
Bila amperemeter telah ditera maka voltmeter Berdasarkan hasil di atas , menunjukkan
ini dapat digunakan untuk menghitung berat bahwa hasil literature, hasil percobaan 1 dan
atom suatu zat kimia dimana waktu dan arus hasil percobaan 2 tidak jauh berbeda.
yang digunakan sama, sehingga voltmeter 10. Mengapa katoda harus dicuci terlebih
berat atom suatu zat kimia dapat dihitung dahulu sebelum di bakar?
dengan perbedaan massa yang dihasilkan .
8. Hitunglah berat atom tembaga dari Keping katoda dikeringkan agar kandungan air
percobaan ini dengan memisalkan kuat yang menempel di katoda hilag dan yang
arus yang dipakai benar. menempel di katoda hanya Cu murni tanpa
campuran air sehingga saat ditimbang hasilnya
𝑀𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐶𝑢.𝑒.𝑖.𝑡 akurat.
𝑚= 96500
, valensi Cu = 2
2. 96500. 𝑚
Maka, 𝐵𝑀 =
𝑖. 𝑡 11. Mengapa pula harus dibakar dulu
a. Percobaan 1
sebelum ditimbang?
2. 96500. 0,34
𝐵𝑀 =
2,15. 480

= 63,58 gram/mol Agar benar benar kering, dan tidak ada zat-zat
b. Percobaan 2 lain yang menempel.
2. 96500. 0,59
𝐵𝑀 = 2,988. 600
PEMBAHASAN
= 63,51 gram/mol

Telah dilakukan eksperimen voltmeter


9. Bandingkan hasil perhitungan dengan
tembaga dan hasil eksperimen menunjukkan
literatur.
sedikit perbedaan dengan hasil perhitungan,
hal ini disebabkan karena beberapa hal
Tabel 4.6
diantaranya adalah
Perbandingan Massa Katoda
1. Ketelitian pada saat membersihkan katoda
Keterangan Massa Katoda tembaga

Hasil 2. Ketidaktepatan pada saat menyalakan


63,50 gram/mol stopwatch bersamaan dengan power
literature
supply dinyalakan.
Hasil
63,58 gram/mol 3. Penyusunana rangkaian voltemeter
Percobaan 1
tembaga yang salah dan tidak tepat.
Hasil
63,51 gram/mol 4. Pada saat terbentuk endapan Cu setelah 15
Percobaan 2
menit, cara mengangkat katoda yang telah
terdapat endapan Cu dilakukan tidak
dengan hati-hati sehingga endapan Cu
terkikis. Hal ini dapat menyebakan
perhitungan Z yang dipengaruhi oleh DAFTAR PUSTAKA
massa endapan menjadi tidak akurat
5. Kerusakan pada alat-alat percobaan, Febriansyah, Ahmad. 2011. http://ahmad-
khusunya pada rangkaian voltmeter febriansyah.blogspot.co.id/2012/06/voltameter
tembaga .html 18 Juni 2011. diakses tanggal 27
6. Kesalahan perhitungan tara kimia listrik Februari 2019. Pukul 19.23 WIB.
dengan hukum faraday
7. Kesalahan penimbangan akibat sulitnya Fredi. 2009 http://fredi-36-
kalibrasi. a1.blogspot.co.id/2009/12/voltameter-
tembaga.html 9 februari 2009. Diakses tanggal
KESIMPULAN 27 Februari. Pukul 19.30 WIB

Hasil dari eksperimen ini yang telah


dilakukan memperlihatkan bahwa data yang
diperoleh yaitu:

Keterangan Massa Katoda

eksperimen (m±∆m) = (0,34 ± 0,001) gram

Hasil teori (m±∆m) =(0,379 ± 0,001) gram

Keterangan Massa Katoda

eksperimen (m±∆m) = (0,59 ± 0,001) gram

Hasil teori (m±∆m) =(0,631 ± 0,001) gram

Percobaan Muatan
Percobaan 1 (𝑸 ± ∆𝑸) = (𝟏𝟎𝟑 ± 𝟑, 𝟐𝟖𝟕) 𝟏𝟎𝟑 𝐂

Percobaan 2 (𝑸 ± ∆𝑸) = (𝟏𝟕𝟗𝟐, ±𝟏𝟕𝟗, 𝟐𝟖) 𝟏𝟎𝟑 𝐂

Anda mungkin juga menyukai