Voltameter Tembaga
Voltameter Tembaga
Voltameter Tembaga
E-mail: [email protected]
Abstrak
Elektrokimia mempelajari tentang perubahan energi listrik menjadi energi kimia didalam sel
elektrolisis sebagaimana terjadinya perubahan energy kimia menjadi energi listrik didalam sel volta.
Pada eksperimen ini akan digunakan hukum faraday 1 untuk memperlihatkan kesesuaian antara hasil
eksperimen dengan teori, tentang elektrolisis yang prosesnya terjadi karena adanya arus yang
eksperimen mengalir dalam larutan, kemudian energi yang dihasilkan menyebabkan terjadinya reaksi
oksidasi dan reduksi secara spontan.
dapat ditulis
m = Z. I. t
Gambar 2.1
Rangkaian voltmeter tembaga Q = i.t
2.3 Hukum Faraday II
Bila pada rangkaian diatas dialiri aris Hukum faraday II mengatakn bahwa
maka akan terjadi endapan Cu pada katoda. “Massa daari macam-macam zat yang
Jumlah Cu mengendap sebanding dengan arus diendapkan pada masing-masing elektroda
yang lewat, sehingga voltmeter dapat dipakai oleh sejumlah arus listrik yang sama
sebagai amperemeter. banyaknya akan sebanding dengan berat
Larutan Cu SO4 digunakan dalam ekuivalen masing-masing zat tersebut.” Secara
percobaan ini karena termasuk larutan matematis dinyatakan dalam:
elektrolit kuat. Hantaran li m1 : m2 = e1 : e2
strik melalui larutan elektrolit dapat dianggap
sebagai aliran electron. Jadi apabila electron III. METODE EKSPERIMEN
dapat mengalir berarti listrik dapat mengalir ALAT DAN BAHAN
dalam larutan tersebut. Electron berasal dari 1. Voltemeter yang terdiri dari:
kutub katoda atau kutub negative. Sedangkan Bejana
pada anoda melepaskan ion positif dan Keping tembaga sebagai anoda
membentuk endapan logam pada katoda. Keping tembaga sebagai katoda
Didalam larutan terurai proses: 2. Larutan tembaga sulfat
2+ 2- 3. Sumber arus
CuSO4 → Cu + SO4
2+ –
4. Amperemeter
Katoda Cu + 2e → Cu 5. Tahanan geser pengatur arus
2- –
Anoda SO4 → SO4 +2e 6. Penghubung arus
2+ 7. Kawat-kawat penghubung
Ion Cu ini akan berpindah menuju
8. Slide Regulator (Variac)
keeping katoda sedangkan ion SO4 akan
CARA KERJA
menuju keeping anoda. Lama-lama keeping
1. Timbanglah katoda dengan teliti
katoda ini akan timbul endapan dan terjadi
menggunakan neraca teknis.
perubahan massa.
2. Susunlah sebuah rangkaian seperti Massa A 90,21 90,91 -0,60
pada gambar 2.1. Massa B 94,32 93,73 +0,59
Data Percobaan II m = m0 – m1
=|
0,34. 96500
0,1| + |
96500
0,001| (𝒊 ± ∆𝒊) = (𝟐, 𝟗𝟖𝟖 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟓𝟒) 𝐀
31,75. 4802 31,75. 480
Muatan Secara Teori
= 0,0004 + 0,006 = 0,0064
Q = I. t
(𝒊 ± ∆𝒊) = (𝟐, 𝟏𝟓 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟔𝟒) 𝐀
= 3,2. 600
Muatan Secara Teori
= 1920 coulomb
Q = I. t
𝜕(𝑖. 𝑡) 𝜕(𝑖. 𝑡)
|𝜕𝑄| = | ∆𝑖| + | 𝜕𝑡 ∆𝑡|
= 2,4 . 480 𝜕𝑖
|𝜕𝑄| = |
𝜕(𝑖. 𝑡) 𝜕(𝑖. 𝑡)
∆𝑖| + | 𝜕𝑡 ∆𝑡| = |600. 0,0054| + |1920 . 0,1|
𝜕𝑖
= 195,24 103 C
= |𝑡. ∆𝑖| + |𝑖. ∆𝑡|
(𝑸 ± ∆𝑸) = (𝟏𝟗𝟐𝟎 ± 𝟏𝟗𝟓, 𝟐𝟒) 𝟏𝟎𝟑 𝐂
= |480. 0,0064| + |2,4 . 0,1|
= 3,312 C
(𝑸 ± ∆𝑸) = (𝟏𝟏𝟓𝟐 ± 𝟑, 𝟑𝟏𝟐) 𝟏𝟎𝟑 𝐂
= 63,58 gram/mol Agar benar benar kering, dan tidak ada zat-zat
b. Percobaan 2 lain yang menempel.
2. 96500. 0,59
𝐵𝑀 = 2,988. 600
PEMBAHASAN
= 63,51 gram/mol
Percobaan Muatan
Percobaan 1 (𝑸 ± ∆𝑸) = (𝟏𝟎𝟑 ± 𝟑, 𝟐𝟖𝟕) 𝟏𝟎𝟑 𝐂