Topik 2 - Demonstrasi Kontekstual - Fatma

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

LOGO

STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF


SOSIOKULTURAL DALAM PENERAPAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA
KELOMPOK 1

1. Alfian Wahyu Sholikah Rahmawati


2. Devi Sri Lestari
3. Dimas Gatut Bagaskhoro
4. Fatma Wuryantanti
5. Rida Hening Pratiwi
Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Ray Sang Pecandu Online


Game, dari Buku
Mengajar Untuk
Perubahan Halaman 76-
92
Studi
1 2 3
Kasus
Melawan Setan Bermata
Belajar Berdemokrasi dari Runcing: Pengalaman
Buku Mengajar Untuk Gerakan Sokola Halaman
Perubahan Halaman 58-74 125-156
Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Bagaimana Guru/Pengajar Pembelajaran Yang Diperoleh


Tersebut Dari Menganalisis Studi
Mempertimbangkan Kasus Dan Pembelajaran Pada
Perspektif Sosiokultural Mata Kuliah Lain Yang
Dalam Cara Mengajarnya? Terkait

Analisis 1 2 3 4
Faktor Sosial, Cara Lain Yang Akan Anda
Budaya, Ekonomi, Lakukan Selain Yang Sudah
Politik Yang Penting Diterapkan Guru/Pengajar
Dalam Cerita Tersebut.
Tersebut
Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

1 Faktor Sosial, Budaya, Ekonomi, Politik Yang Penting Dalam Cerita Tersebut

faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik merupakan faktor yang menjadi pengaruh penting
dalam pendidikan. Faktor sosial yang diceritakan dalam buku ini yakni adanya jiwa gotong
royong dan saling mendukung antara guru dan siswa
Dalam cerita “Belajar Berdemokrasi” faktor budaya yang digambarkan adalah kasus Kepala
SMA Negeri 3 Pandeglang yang selalu lengser dengan cara didemo baik oleh siswanya
maupun guru-guru yang ada di sekolah tersebut. Budaya kerja yang kurang transparan dalam
pengelolaan dana pendidikan , serta kebijakan-kebijakan yang kurang tegas oleh seorang
pemimpin akan menimbulkan respon pihak-pihak terkait. Demonstrasi yang dilakukan oleh
siswa di SMA Negeri 3 Pandeglang tersebut menjadi salah satu wujud faktor sosial ,
budaya, ekonomi dan politik sangat berpengaruh dalam pendidikan. Karenanya, perlu adanya
pemahaman bahwa faktor-faktor tersebut perlu ada pada iklim yang positif.

Belajar Berdemokrasi dari Buku Mengajar Untuk Perubahan Halaman 58-74


Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

2 Bagaimana Guru/Pengajar Tersebut Mempertimbangkan Perspektif Sosiokultural Dalam


Cara Mengajarnya?
Dalam cerita “Belajar Berdemokrasi dari buku Mengajar untuk Perubahan 58-75 telah
digambarkan sosok gutu/pengajar yang telah menerapkan atau mempertimbangkan perspektif
sosiokultural dalam cara mengajar. Hal tersebut ditunjukkan dari cara mengajar sang guru yang
menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan siswa. Sang guru pun berani untuk mengambil
resiko untuk mencoba metode baru yang menimbulkan pro dan kontra dalam proses pembelajaran
yang dilakukan, meskipun beliau adalah seorang guru yang baru saja masuk di lingkungan sekolah
tersebut. Sang guru juga berani untuk mendukung siswa dalam menegakkan kebenaran, meskipun
dengan cara “gerilya”. Hal tersebut menunjukkan bahwa sang guru berusaha untuk menghapuskan
budaya budaya sekolah yang beriklim negatif, salah satunya adalah tidak transparannya
pengelolaan dana pendidikan. Sang guru juga berusaha untuk memberikan bantuan advokasi bagi
siswa yang mendapatkan ancaman dari guru lain, meskipun guru tersebut mengetahui resiko yang
akan dihadapi cukup besar karena harus berhadapan dengan teman teman sejawat yang lebih
senior.

Belajar Berdemokrasi dari Buku Mengajar Untuk Perubahan Halaman 58-74


Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

3 Cara Lain Yang Akan Anda Lakukan Selain Yang Sudah Diterapkan Guru/Pengajar Tersebut.

Cara yang akan diterapkan selian yang sudah diterapkan oleh guru pada cerita “Belajar
Berdemokrasi dari Buku Mengajar untuk Perubahan” adalah lebih berani dalam menegakkan
kebenaran dan kejujuran terutama hal – hal terkait dengan hak siswa. Meskipun memang banyak
resiko dan kontra yang akan dihadapi, namun kejujuran dan kebenaran pada akhirnya akan selalu
dimenangkan. Sebagai seorang guru yang akan meneruskan langkah dan menjadi penanggung jawab
keterlaksanaan program pendidikan di suatu sekolah, maka kita harus menanmkan nilai-nilai yang
baik dan jujur. Memperjuangkan hak peserta didik, mengabdi tanpa berorientasi pada materi
merupakan hal yang harus selalu menjadi keyakinan. Dengan keyakinan tersebut, maka kita akan
dihindarkan dari hal-hal yang merujuk pada tindakan korupsi.

Belajar Berdemokrasi dari Buku Mengajar Untuk Perubahan Halaman 58-74


Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

4 Pembelajaran Yang Diperoleh Dari Menganalisis Studi Kasus Dan Pembelajaran Pada Mata
Kuliah Lain Yang Terkait

dunia pendidikan yang selalu dianggap dunia yang paling suci namun bisa juga
menjadi ladang untuk permainan politik bagi orang orang yang ingin meraup
keuntungan. Pada studi kasus ini, kami mengaitkan dengan mata kuliah
proyek kepemimpinan dimana dalam mata kuliah tersebut terdapat topik
mengenai visi misi, tantangan serta dan kekuatan yang ada di sekolah serta
perancangan proyek kepemimpinan yang dapat kia jadikan bekal untuk
menjadi guru profesional yang akan terjun di dunia pendidikan agar kita
terhindar dari hal-hal yang menjerumus pada tindakan korupsi ataupun
tindakan pelanggaran hukum yang lain.

Belajar Berdemokrasi dari Buku Mengajar Untuk Perubahan Halaman 58-74


Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

1 Faktor Sosial, Budaya, Ekonomi, Politik Yang Penting Dalam Cerita Tersebut

Dalam kasus Ray ini Faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam cerita tersebut
adalah dari lingkungan sekitar memang kebanyakan rata2 teman2nya main game online
untuk menghilangkan kesuntukan dan stres, hal tersebut merubah perilakunya sehari-
hari dan mengganggu sekolahnya. Perubahan tersebut dirasakan oleh orang-orang
disekitar Ray khususnya Orang tua dan guru disekolahnya. Dampak dari game online
terhadap kepribadian Ray yaitu dirinya menjadi malas beraktivitas selain main game
online. Faktor ekonomi yang mempengaruhi kebiasaan Ray adalah orang tua Ray yang
memberikan fasilitas untuk bermain game online dan juga sekolah ray yang rata-rata
pembelajaran nya mengguanakan komputer jinjing yang menjadi kebiasaan sehingga
kebiasaan ini lama-lama menjadi budaya bagi Ray dan mempengaruhi pendidikan dan
motivasi belajarnya.

Ray Sang Pecandu Online Game, dari Buku Mengajar Untuk Perubahan Halaman 76-92
Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

2 Bagaimana Guru/Pengajar Tersebut Mempertimbangkan Perspektif Sosiokultural Dalam


Cara Mengajarnya?
Efek game online yang berbahaya, menjadiakan guru Ray harus melakukan tindakan
untuk mengurangi rasa kecanduan pada diri ray, menerapkan cara mengajar yang
berbeda ialah melakukan aktivitas pembelajaran yang menarik perhatian seperti ishihara
atau tes buta warna utuk membuat kabel jaringan dimana hal tersebut untuk
mengalihkan Ray dari kecanduan game onlinenya , setiap ray berhasil guru tersebut
memberikan arepresiasi dengan bermain bersama. dengan kata lain guru menggunakan
pembelajaran yang menyanangkan seperti menggunakan permainan dikelas. Dan juga
guru tersebut mengundang Orangtua dan orang tua yang memiliki anak kecanduan
game online tatapi dia berhasil merubah anaknya dan berhasil meraih nilai baik di ujian
nasional serta dapat melanjutkan menjadi mahasiswa di univ bergengsi di Malang,
berkat ketelatenan dan komunkasi yg efektif. Ini merupakan contoh untu semua orang
tua.
Ray Sang Pecandu Online Game, dari Buku Mengajar Untuk Perubahan Halaman 76-92
Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

3 Cara Lain Yang Akan Anda Lakukan Selain Yang Sudah Diterapkan Guru/Pengajar Tersebut.

Cara lain yang bisa dilakukan oleh guru/pendidik adalah membuat kegiatan
ekstrakulikuler, Seperti pramuka. Kegiatan pramuka adalah kegiatan yang bisa
dilakukan dilur kelas yang bertujuan untuk menguatkan karakter, kebangsaan, dan
kecakapan peserta didik sesuai dengan profil pancasila. Pramuka memiliki beberapa
metode kegiatan pramuka yaitu belajar sambil melakukan (berkelompok, berkompetisi,
terdapat tantangan), kegiatan dialam terbuka, satuan terpisah, dan lain sebagainya.

Ray Sang Pecandu Online Game, dari Buku Mengajar Untuk Perubahan Halaman 76-92
Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

4 Pembelajaran Yang Diperoleh Dari Menganalisis Studi Kasus Dan Pembelajaran Pada Mata
Kuliah Lain Yang Terkait

Pembelajaran yang diperoleh dari menganalisis studi kasus


Tersebut adalah menuntun peserta didiknya dan tidak mudah menyerah. Dimana ketika
peserta didik mengalami hambatan dalam proses pembelajaran bisa diarahkan kembali.
Pembelajaran pada mata kuliah lain yang terkait adalah mata kuliah Pembelajaran
Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajaran. Keterkaitan terletak pada
pemahaman karakter dari peserta didik dan metode yang tepat yang diterapkan untuk
memberikan materi pembelajaran. Sehingga ketika mendapati kasus ray pencandu
online game dapat diatasi sesuai dengan karakteristik dari peserta didik.
Serta Filosofi Pendidikan Indonesia. Mengenai dasar-dasar peserta didik, dimana
menjadi pendidik haruslah menuntun peserta didiknya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Ray Sang Pecandu Online Game, dari Buku Mengajar Untuk Perubahan Halaman 76-92
Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

1 Faktor Sosial, Budaya, Ekonomi, Politik Yang Penting Dalam Cerita Tersebut

Faktor budaya
Masyarakat rimba atau orang kubu memiliki budaya yaitu tidak
memiliki/menganut agama, tidak memiliki identitas, tidak mengenakan pakaian,
memakan daging babi dan ular.
Faktor sosial
Orang rimba memiliki kekurangan yaitu buta huruf sehingga tidak bisa
membaca dan menulis. Karena kekurangan tersebut membuat masyarakat
rimba sering tertipu. Hal tersebut membuat mindset bahwa baca-nulis akan
membuat orang menjadi jahat. Bolpoint mereka anggap sebagai setan bermata
runcing. Masyarakat diluar orang kubu memandang orang kubu rendah serta
menghina dan mengucilkan orang rimba.

Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Gerakan Sokola Halaman 125-156


Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

1 Faktor Sosial, Budaya, Ekonomi, Politik Yang Penting Dalam Cerita Tersebut

Faktor ekonomi
Orang rimba dalam memenuhi kebutuhannya melalui menebang pohon
dihutan dan kemudian menjualnya dipasar. Bagi mereka hutan meraka begitu
luas sehingga tidak akan habis. Dan memburu hewan hutan seperti babi dan
ular.
Faktor Politik
Karena kekurangan orang rimba tidak bisa aca-tulis membuat pengetahuan
mereka sedikit. Orang luar dari masyarakat rimba datang untuk membeli hutan
mereka, dan mereka memberikan tanda jempot di kertas jual-beli. Padahal
mereka belum tau apa arti tanda cap jempol tersebut.

Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Gerakan Sokola Halaman 125-156


Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

2 Bagaimana Guru/Pengajar Tersebut Mempertimbangkan Perspektif Sosiokultural Dalam


Cara Mengajarnya?

Permasalahan masyarakat rimba adalah buta huruf sehingga


tidak bisa baca-tulis, namun mereka memiliki mindset bahwa
baca-tulis itu akan membuat orang jahat. Dari pertimbangan
tersebut hal yang dapat digunakan untuk mengajar mereka
adalah melakukan pendekatan bahwa orang yang bisa
membaca dan menulis bukan orang yang jahat, melainkan
dengan memiliki kemampuan baca-tulis dapat mengantisipasi
penipuan.

Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Gerakan Sokola Halaman 125-156


Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

3 Cara Lain Yang Akan Anda Lakukan Selain Yang Sudah Diterapkan Guru/Pengajar Tersebut.

Yang akan saya lakukan selain yang sudah ditetapkan oleh


pengajar tersebut dalam belajar membaca dan menulis itu
dengan mengenalkan huruf-huruf abjad dan bentuk-
bentuknya tidak hanya lisan yang mereka tau sehingga
anak-anak tersebut bisa mengucapkan dan mengetahui
bentuknya. dikenalkan dari huruf vokal terlebih dahulu
A,I,U,E,O yang kemudian dilanjutkan dengan Huruf
Konsonan.

Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Gerakan Sokola Halaman 125-156


Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

4 Pembelajaran Yang Diperoleh Dari Menganalisis Studi Kasus Dan Pembelajaran Pada Mata
Kuliah Lain Yang Terkait
Yang saya peroleh dari menganalisis kasus tersebut adalah bahwa pendidikan itu penting terutama dalam hal
membaca dan berhitung karena membaca dan berhitung kunci dari semua kegiatan kita khususnya untuk
orang rimba yang sering menjual belikan hasil kebunnya kepasar. Sebagai guru selain mengajar atau
memberikan ilmu jug harus bisa mengetahui permasalahan anak-anak selama disekolah sama seperti
kasusnya anak rimba tersbeut yang dimana mereka tidak mau belajar membaca dan berhitung dikarenakan
jika mereka belajar maka mereka akan dibodohin padah tidak dengan mereka belajar merka bisa menjadikan
hutan tersbeut menjadi ladang penghasilan. Kami mengaitkannya dengan makul filosofi pendidikan dan
diambil dari kutipan Ki Hadjar Dewantara Apapun Yang Dilakukan Oleh Seseorang Tersebut Hendaknya
Bermanfaat Bagi Dirinya Sendiri, Bermanfaat Bagi Bangsanya, Dan Bermanfaat Bagi Manusia Di Dunia Pada
Umumnya. Dari kutipan tersbeut kami menyimpulkan bahwasannya sebagai guru juga memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi anak-anak untuk kedepannya dan sebagai guru juga belajar untuk mengenal lingkungannya
dan peserta didiknya sehingga bisa saling menguntungkan satu dengan yang lainnya.

Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Gerakan Sokola Halaman 125-156


Kelompok 1 Ruang Kolaborasi
STUDI KASUS TENTANG PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM
PENERAPAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai