MPKP Rsu Hj. Zubaeda Bantilan Ok Boss
MPKP Rsu Hj. Zubaeda Bantilan Ok Boss
MPKP Rsu Hj. Zubaeda Bantilan Ok Boss
PETUNJUK TEKNIS
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Guna meningkatkan pelayanan keperawatan berbagai pihak telah melakukan
usaha/kegiatan-kegiatan anatara lain adanya Akreditasi Rumah Sakit, penerapan
Standar Asuhan Keperawatan, gugus kendali mutu (tim mutu)dan lain-lain.
B. MAKSUDDAN TUJUAN
1. Maksud
Petunjuk Teknisi ini disusundengan maksud agar dapatdugunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan tugas pelayanan kesehatan umumnya dan
pelayanan keperawatan bagi anngota Tim Keperawatan dan atau Kebidanan di unit
kerja pelayanan sehingga tercetak tenaga Keperawatan yang tangguh dan
Profesional.
2. Tujuan
Petunjuk Teknis ini disusun dngan tujuan agar terdapat keseragaman dalam
melaksanakan tugas dan dipakai sebagai pedoman serta pegangan ruangan-
ruangan perawatan dalam Implementasi MPKP.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Petunjuk teknisini meliputi tatacara menagani pasien sampai keluar
perawatan bagi personil para pemberi asuhan (PPA) khususnya tenaga keperawatan di
lingkungan RS ini Hospital D-III Keperawatan Tolitoli.
D. PENGERTIAN
Pengertian yang digunakan tercantum dalam sublampiran-sublampiran pada petunjuk
teknis ini.
E. TATA URUT
1. Bab I : Pendahuluan
2. Bab II : Pengertian Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) dan Petunjuk
Pengisian Data
3. Bab III : Panduan Teknis Pengisian Instrumen Evaluasi Kepatuhan Perawat
Terhadap Standar Melalui Dokumentasi
4. Bab IV : Penutup
BAB II
PENGERTIAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)
DAN PETUNJUK PENGISIAN DATA
STRUKTUR
PROSES
Jumlah Tenaga
Metode Modifikasi
Jenis Tenaga
Keperawatan Primer
Standar Renpra
HUBUNGAN ERAWAT-PASIEN/KLIEN
NILAI-NILAI PROFESIONAL
B. FENOMENA KEPERAWATAN
Inti praktik keperawatan adalah pemberian asuhan keperawatan yang bertujuan
mengatasi fenomena Keperawatan. Fenomena keperawatan adalah penyimpangan
atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio,psiko,social, spiritual), mulai dari
tingkat individu utuh( mencakup seluruh siklus kehidupan) sampai tingkat
masyarakatyang tercermin pada tingkat system organ fungsional sampai seluler.
Penomena yang dipelajari dalam keperawatan merupakan devisi dari 14 kebutuhan
dasarmanusia, sebagai berikut:
1. Bernafas normal
2. Makan dan minum
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan siap yang dibutuhkan (bergerak, duduk, baring)
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih menentukan dan mengganti pakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh normal dengan cara menyesuaikan pakaian dan
memodifikasi lingkungan
8. Mempertahankan kebersihan tubuh, penampilan yang baik serta melindungi kulit
Bila saya memerlukannya, dia segera datang membantu saya . saya senang berbicara
dengannya. Kadang-kadang walupun saya tidak mengeluh tetapi dia dapat
mengantisipasi kebutuhan saya. Kalau dia melakukan tindakan, dia jelaskan lebih
dahulu mengapa dilakukan dan apa yang dilakukan. Dia selalu terlihat rapid an bersih,
dan akhirnya saya rasa saya juga ingin agar dia dapat memaafkan saya pada saat-saat
tertentu” (Diterjemahkan dari Kelly,1960).
Karu
Wakil Karu
CCM
Pada MPKP yang sesungguhnya peran Wakil Kepala Ruangan tidak ada dan bisa
dirangkap oleh CCM
(a) Klien, keluarga klien dan penjenguk wajib mengikuti peraturan dan tata tertib
yang berlaku di Rumah Sakit Hj.Zubaeda Bantilan Tolitoli.
(b) Keluarga/penjenguk klien dapat bekerja sama dengan segenap staf rumah sakit
mengawasi/melayani klien.
(c) Keluarga (penunggu) klien hanya boleh satu orang dan mendapatkan kartu ijin
tunggu (KIT)
(d) Disarankan tidak membawa atau menyimpan barang-barang pribadi/berharga,
pihak rumah sakit tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan barang
pribadi/berharga di area rumah sakit.
(e) Klien, keluarga dan penjenguk wajib menjaga kebersihan dan ketentuan dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Tidak merokok diseluruh area rumah sakit.
(2) Tidak mengotori ruangan dan lantai perawatan.
(3) Tidak membuat kegaduhan/keributan.
(4) Tidak merusak/menghilangkan barang inventaris milik rumah sakit.
(5) Tidak membuang sampah sembarangan.
(6) Dilarang mencuci alat makan pada westafel ruangan.
(7) Tidak membawa senjata tajam.
(f) Petugas rumah sakit berhak memberikan teguran/tindakan atas setiap
pelanggaran yang dilakukan
(g) Jam besuk yang berlaku adalah sebagai berikut:
a) Jam kerja:
Pagi : 11.00 s/d 13.00 WIB
Sore : 17.00 s/d 18.00 WIB
b) Hari Besar :
Pagi : 10.00 s/d 13.00 WIB
Sore : 17.00 s/d 18.00 WIB
4. Apabila ada perawat selain Tim yang datang kepada klien untuk
meminta/menganjurkan sesuatu sebaiknya tidak dilayani.
5. Apabila pasien keluar masuk perawatan, sebaiknya kembali dirawat oleh PP
sebelumnya, namun demikian tidak terlepas dari aturan penempatan yang berlaku,
(tetap orientasi bersifat evaluasi).
6. Fasilitas:
(1) Resep dan obat-obatan.
(a) Bagi klien anggota: Resep dan obat diambil oleh petugas ruangan disimpan
di nurses’s station (petugas penanggung jawab obat diruangan)
(b) Bagi klien jaminan/langganan: Resep dan obat diambil oleh petugas ruangan
di apotek Yanmasum, disimpan petugas penanggung jawab obat ruangan/
(c) Bagi klien Askes: Resep dan obat diambil oleh keluarga/penunggu di Apotek
Kimia Farma setelah disetujui oleh petugas Askes dan diserahkan ke petugas
ruangan/
(d) Bagi klien PS (Umum): Resep dan obat diambil sendiri oleh pasien/keluarga
dan diserahkan ke petugas ruangan.
(2) Mandi
(a) Disediakan kamar mandi setiap kamar.
(b) Klien yang tidak mampu mandi sendiri, disediakan baskom mandi dengan
dibantu perawat ruangan, kelengkapan mandi disediakan klien sendiri.
(3) Makan
(a) Jadwal makan
Pagi : Pukul 05.00 s/d 06.00 WIB
Siang : Pukul 12.00 s/d 13.00 WIB
Sore : Pukul 16.30 s/d 17.30 WIB
(b) Jadwal snack
Pagi : Pukul 09.00 s/d 10.00 WIB (Kls I,II,III, VIP)
1) Klien, keluarga klien dan penjenguk wajib mengikuti peraturan dan tata tertib yang
berlaku di Rumah Sakit Hj.Zubaeda Bantilan Tolitoli.
2) Keluarga/penjenguk klien dapat bekerja sama dengan segenap staf rumah sakit
dalam mengawasi/melayani klien.
3) Keluarga (penunggu) klien hanya boleh satu orang dan mendapatkan kartu ijin
tunggu (KIT)
4) Disarankan tidak membawa atau menyimpan barang-barang pribadi/berharga, pihak
rumah sakit tidak bertanggungjawab terhadap kehilangan barang pribadi/berharga di
area rumah sakit.
5) Klien, keluarga dan penjenguk wajib menjaga kebersihan dan ketentuan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) Tidak merokok diseluruh area rumah sakit.
b) Tidak mengotori ruangan dan lantai perawatan.
c) Tidak membuat kegaduhan/keributan.
d) Tidak merusak/menghilangkan barang inventaris milik rumah sakit.
e) Tidak membuang sampah sembarangan.
f) Dilarang mencuci alat makan pada westafel ruangan.
g) Tidak membawa senjata tajam.
6) Petugas rumah sakit berhak memberikan teguran/tindakan atas setiap pelanggaran
yang dilakukan.
7) Jam besuk yang berlaku adalah sebagai berikut:
a) Jam kerja:
Pagi : 11.00 s/d 13.00 WIB
Sore : 17.00 s/d 18.00 WIB
b) Hari Besar :
Pagi : 10.00 s/d 13.00 WIB
Sore : 17.00 s/d 18.00 WIB
8) Makan
a) Jadwal makan
Pagi : Pukul 05.00 s/d 06.00 WIB
Siang : Pukul 12.00 s/d 13.00 WIB
Sore : Pukul 16.30 s/d 17.30 WIB
b) Jadwal snack
Pagi : Pukul 09.00 s/d 10.00 WIB (Kls I,II,III, VIP)
Sore : Pukul 15.00 s/d 16.00 WIB (Kls I & VIP)
9) Fasilitas
a) Resep dan obat-obatan.
1) Bagi klien anggota: Resep dan obat diambil dan disimpan oleh petugas
ruangan (nurses’s station).
2) Bagi klien jaminan/langganan: Resep dan obat dari apotek Yanmasum,
diambil dan disimpan petugas ruangan.
3) Bagi klien Askes: Resep dan obat diambil oleh keluarga/penunggu di Apotek
Kimia Farma setelah disetujui oleh petugas Askes dan diserahkan ke petugas
ruangan.
4) Bagi klien PS (Umum): Resep dan obat diambil sendiri oleh pasien/keluarga
dan diserahkan ke petugas ruangan.
b) Fasilitas penunjang
(1) Mesjid
(2) Toilet umum
(3) Kantin
10) Lain – lain
(1) Administrasi keuangan dapat menghubungi bagian keuangan medis (untuk klien
umum) dibagian depan rumah sakit.
(2) Klien diperkenankan cuti sesuai ijin dokter, selama cuti biaya kamar tetap
dihitung.
14.00 14.30 Operan dengan dinas sore, keliling dan mengecek sisa cairan infuse,
lalu catat pada format inplementasi tindakan
18.00 – 19.00
ISHOMA BERGILIRAN
19.00 – 21.00
a. Mengecek dokumentasi implementasi tindakan keperawatan sesuai
petunjuk pengisian
b. Melakukan tindakan perawatan tertentu
c. Membuat laporan pergantian dinas
21.00 – 22.00
Operan dengan dinas malam keliling, mengecek sisa cairan infus, catat
pada format implementasi tindakan
21.00 – 22.00
MALAM
a. Operan masing-masing tim sesuai renpra dan dokumentasi
b. Mengetahui klien yang menjadi tanggungjawab masing-masing PA
c. Melakukan tindakan prioritas sesuai renpra
d. Membagi obat pukul 22.00
e. Mengukur TTV dengan membawa status keperawatan (catat pada
lembaran tindakan/observasi pada papan dikaki TT klien)
f. Mengecek infus, tetesan, kelancaran dan bengkak/tidak
22.00 – 24.00
Melakukan tindakan keperawatan:
a. Kebutuhan eliminasi
b. Latihan napas dalam
c. Persiapan bedah, puasa
d. Monitor kesadaran, infus, keamanan klien dari jauh
24.00 – 01.30
a. Membuat laporan sensus harian
b. Membuat daftar permintaan makanan
c. Mengisi kurve list
d. Persiapan tindakan pagi
e. Persiapan alat-alat mandi klien
01.00 – 03.00
ISTIRAHAT BERGILIRAN
Monitor kesadaran, infus, keamanan klien dari jauh
03.00 – 05.00
ISTIRAHAT BERGILIRAN
Monitor kesadaran, infus, keamanan klien dari jauh
Sholat subuh
05.00 – 07.00
a. Memandikan klien, lakukan kebersihan mulut dan ROM
b. Mengecek dokumentasi sesuai petunjuk pengisian
c. Mengecek TTV dengan membawa status keperawatan, infus, O2,
kateter, drain, dll
d. Membuat laporan
07.00 – 07.30
Operan keliling sambil mengecek sisa cairan infus, lalu dicatat dilaporan
tindakan.
(c) Bila masalah sudah teratasi, tulis tanggal pada standar renpra kolom
keterangan.
Contoh:
- Total/jumlah pemasukan selama 2 jam:
1 porsi makanan: 100 cc + 500 cc cairan.
(ii)) NGT: Pemasukan melalui/selang penduga dengan satuan CC.
(iii)) Parenteral: Penulisan pada kolom parenteral
- Pada pemasangan infuse baru, diberi tanda: sebutkan jenis
cairan yang sesuai dengan jam pemberian:
Misalnya Dex I. (Dextrose Kolf I)
- Pada setiap pergantian dinas jam 14.00, 21.00, 17.00, dan sesuai
indikasi hitung jumlah cairan yang sudah masuk (bukan sisa).
- Pada pergantian kolf berikutnya, tuliskan jumlah cairan yang
habis dan kolf keberapa.
Misalnya: 300/Dex II (yang baru diganti), 300 adalah kolf ke I
yang sudah masuk.
- Pada pemberian cairan infus, perlu diobservasi maksimal setiap 3
jam sekali atau atas indikasi dan dicatat.
(h) Kolom pemasukan dan pengeluaran ditulis jumlah dan jenis cairan yang
sudah masuk atau keluar, disesuaikan dengan jam pada kolom
observasi, bila keseimbangan cairan (balance cairan) belum mencapai
waktu perhitungan 24 jam, tetap dijumlahkan, perhitungan 24 jam dimulai
dari pukul 06.00 pagi sampai 06.00 pagi berikutnya.
RUMUS:
Pemasukan + air metabolism (200 ml)= pengeluaran (urin + IWL (900
ml)).
IWL=
- Dewasa: 15 ml/kg BB
- Anak: 15-30 ml/kg BB
- Bayi: 20 ml/kg BB
- Tambahan peningkatan suhu badan:
- IWL = 15 ml/kg + 200 ml x (suhu badan -36,8 C)
(Ref: Iwasa: M, K , K.Fluid Therapi: 1995 hal: 8).
CONTOH:
- Pukul 07.00 : 38 0C = 500cc.
- Pukul 09.00 : 39 0C = 500cc.
- Pukul 15.00 : 39 0C = 500cc.
- Perubahan suhu 3 kali dengan waktu yang berbeda dianggap,
terjadi kenaikan suhu 2 kali dari suhu 38 0C s/d 39 0C.
- Jumlah IWL = 1000 + 800 cc/24 jam.
CARA II:
iv. Kolom waktu melakukan tindakan: berikan tanda cek ( ) pada kolom
waktu (P,S,M).
(j) GASTRITIS
- Endoskopy
(k) TBC
- Hasil BTA
- Rontgen foto
e) Format standar rencana Keperawatan (RENPRA):
(1) Format standar renpra terdiri dari:
(a) Kolom tanggal
(b) Kolom diagnosa
(c) Kolom tujuan
(d) Kolom tindakan keperawatan
(e) Kolom keterangan
(2) Ketentuan:
(a) Cara pengisian format renpra:
- Kolom tanggal: berisi tanggal saat diagnosa keperawatan ditemukan.
- Kolom diagnosa: berisi diagnosa keperawatan.
- Kolom tujuan: berisi tujuan ditetapkannya diagnosa keperawatan.
- Kolom tindakan keperawatan: berisi rencana tindakan keperawatan
yang akan dikerjakan oleh PP pemula dan PA.
- Kolom keterangan (ket): berisi tulisan yang menyertakan bahwa
diagnosa keperawatan sudah teratasi.
(b) Standar Renpra dianalisa dan ditetapkan oleh PP pemula berdasarkan
hasil pengkajian, sertakan tanggal terjadinya pada kolom paling kiri.
(c) Bila PP pemula tidak ada, PA menetapkan minimal 1 (Satu) diagnosa
keperawatan (Dx.Kep) utama berdasarkan hasil pengkajian.
(d) Dx. Kep pada pasien, minimal 3 (tiga) sesuai dengan 14 kebutuhan
menurut Henderson.
(e) PP pemula memberi tanda ({) pada kotak yang tersedia dan sesuai
dengan kondisi pasien.
(f) Bila Dx. Kep teratasi, tulis tanggal teratasi pada kolom keterangan.
(g) Bila Dx. Kep actual beri garis pada tulisan resiko dan sebaliknya.
(h) Bila Dx. Kep timbul kembali, dengan Dx. Kep yang sama pada tanggal
yang berbeda, Dx. Tersebut ditulis dibawah renpra, sesuai urut tanggal
diagnosa keperawatan (pada lembar Dx. Kep yang lama).
(i) Diagnosa keperawatan dalam 24 jam pertama sudah harus ada 2 (dua)
Dx. Bila pasien dirawat lebih dari 1 (satu) minggu, Dx. Kep dibuat
minimal 4 (empat). Contoh: tambahkan Dx. Kurang pengetahuan.
(j) Bila dalam satu kasus ditemukan Dx. Keperawatan diluar dari standar
renpra keperawatan, kaji kembali kevalidan diagnosa tersebut, kecuali
bila dalam satu pasien tersebut ditemukan Dx. Medis lain.
(k) Bila masalah tidak ditemukan/tidak ada, Mis: Masalah kurang
pengetahuan catat/tulis pada tindakan khusus.
(l) Nomor Dx. Kep sesuai dengan prioritas ditulis pada format catatan
perkembangan pada kolom nomor diagnosa keperawatan (No. Dx. Kep).
(c) Bila PP pemula tidak ada, perawat asosiat (PA) mengisi bagian tertentu
diantaranya:
- Bagian I (identitias pasien).
- Bagian II (identitias keluarga).
- Bagian III (riawayat keluarga).
- Bagian IV (pemeriksaan fisik): Keluhan saat ini dan tanda-tanda vital
saja.
(d) Isi dengan tanda ( ) pada kotak yang dimaksud.
(e) Isi titik-titik yang kosong dengan penjelasan yang sesuai yang didapatkan
dari pasien atau keluarga.
(f) Tanda tangan dilakukan oleh PP pemula.
d. Sistem Pernafasan
Batuk : Tidak Ya
Jalan Nafas : Bersih Ada sputum Darah Lain-lain
Sesak : Tidak Ya, dg aktifitas Tanpa Aktifitas
Lain-lain
Frekuensi/Jenis : Tidak teratur Teratur Dalam Dangkal
Retraksi : Tidak Ya, epigastrium Interkostal
Supsrasternal
Suara Nafas : Vesikuler Wheezing Ronchi Stridor
Alat Bantu Nafas : Tidak Ya, Jenis………O2 Kanul…..2L/mnt
e. Sistem Kardiovaskuler
Perabaan Nadi : Kuat Sedang Lemah
Irama : Tidak teratur Teratur
Akral : Hangat Dingin
Warna kulit : Kemerahan Pucat Sianosis
Pengisian Kapiler : ≤ 3 detik ≥ 3 detik
Edema : Tidak Ya, Mata Kaki Tangan Lain-lain
Bunyi Jantung : BJ I BJ II Mur-mur Gollap
f. Sistem Pencernaan
Mual/Muntah : Tidak Ya, Jumlah……………cc Warna
Distensi abdomen : Supel Tidak Supel
Kembung : Tidak Ya
Nyeri Tekan : Tidak Ya,Lokasi...(kanan/kiri, menyebar/tidak)
Bising Usus : Tidak Ya
Lingkar Perut : ……cm
BAB (saat ini) : ..….X/hari, Diare Ostomi
Konsistensi
Padat Lunak Encer/air Berlendir
Kuning Hitam Merah Dempul/pucat
g. Sistem Perkemihan
BAB (saat ini) : ……X/hari, Terkontrol Tidak Terkontrol
Warna : Merah Kuning jernih Bening
Kuning pekat/kecoklatan
Distensi kandung kemih: Tidak Ya
h. Sistem Integumen/musculoskeletal
Turgor Kulit : Elastis/baik Buruk
Keadaan Kulit : Baik Terdapat luka terbuka, Lokasi…..
: Petechi Gatal2 Bercak2 merah Echimosis
: Memar Dekubitus, Lokasi………………...
Kesulitan Bergerak : Tidak Ya, Lokasi…………………………
Fraktur : Tidak Ya, Lokasi…………………………
Kelumpuhan : Tidak Ya, Lokasi…………………………
Kekakuan : Tidak Ya, Lokasi…………………………
TANDA TANGAN
KATIM/PERAWAT PRIMER
(NS………………..)
Tolitoli,....................200....
Mengetahui
Kepala Ruangan Perawat ybs
Tembusan:
i) Lembaran berita acara kelalaian ini dibuat dalam waktu 24 jam pertama.
Panduan Pre dan Post Conference oleh Perawat Primer (PP) Pemula
1) Definisi :
- Diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi.
- Dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan askep.
2) Strategi Pelaksanaan :
a) Persiapan
(1) Dilakukan sebelum melaksanakan pemberian asuhan keperawatan atau
pertengahan pada saat/sedang melakukan askep dengan kontrak sesama tim
saat operan.
(2) Susunan peserta conference setiap kali dapat berubah sesuai dengan
kebutuhan.
(3) Susunan conference :
(a) Pimpinan diskusi : Kepala ruangan, perawat primer (PP) pemula.
(b) Pembawa materi : Ditentukan oleh kesepakatan bersama.
(c) Sekretaris/notulen : Ditentukan oleh kesepakatan bersama.
(d) Peserta konferens : Kepala ruangan, perawat primer (PP) pemula dan
perawat associate (PA).
(e) Media : Buku dokumentasi conference.
(4) Akhir diskusi Kepala ruangan, perawat primer (PP) pemula menyampaikan hasil
conference/diskusi.
(5) Materi yang akan dibahas ditentukan, misal:
Membuat rencana harian PP pemula, PA, orientasi pasien baru, menyusun
jadwal dinas bersama PP pemula, salah satu kasus (Case Conference),
pengkajian, pendokumentasian, kolaborasi, supervisi Karu, PP pemula/ PA,
reward, pendidikan kesehatan (penkes) pada keluarga pasien, diagnosa/kasus
terbanyak dan lain sebagainya.
b) Pelaksanaan
(1) Kepala ruangan, perawat primer (PP) pemula membuka konfrens : menjelaskan
tujuan, hasil yang akan dicapai.
(2) Diskusi dilakukan dengan peran aktif masing-masing anggota tim.
(3) Pemimpin diskusi : dapat menunjuk PA untuk membaca salah satu kasus, atau
perencanaan salah satu tindakan, yang akan ditanggapi oleh tiap-tiap anggota
tim atau tim yang lain.
(4) Ruangan diskusi diatur, diupayakan setiap peserta dapat tatap muka.
Tolitoli, .......................
(Jelas jelas)
1) Pendahuluan
Cara menghitung kebutuhan jumlah tenaga perawat yang akan mengisi ruang MPKP
dihitung dengan memakai rumus Douglas, yaitu menurut derajat ketergantungan
pasien. Jumlah pasien dapat dihitung menurut rata-rata jumlah pasien minimal 3 bulan,
idealnya 1 tahun. Dari jenis ketergantungan pasien tersebut akan ditemukan jumlah
tenaga perawat yang dibutuhkan tiap hari atau julah total untuk satu ruang MPKP.
2) Rumus Douglas
Douglas membagi pasien dalam tiga tingkat ketergantungan, yaitu minimal dimana
pasien membutuhkan jam perawatan antara 1 sampai 2 jam perhari, dimana pasien
membutuhkan jam perawatan antara 3-4 jam perhari dan total dimana pasien
membutuhkan jam perawatan antara 5-6 jam perhari.
Diruang MPKP Pulau Sangeang yang mempunyai tempat tidur 23, jumlah
rata-rata pasien setelah dihitung selama 3 bulan mulai bulan Oktober 2003 sampai
dengan Desember 2003 adalah 18 orang dengan rincian 6 pasien partial dan 6 orang
total. Berapa jumlah kebutuhan tenaga perawat yang ideal untuk pulau Sangeang?
b) Cara menghitung
c) Cara Menjumlah
(1) Jumlah tenaga perawat menurut hitungan dibulatkan ke angka besar bila titik
koma nolnya 0,5 ke atas, sedangkan bila titik koa nolnya kurang dari 0,5
dibulatkan kenilai rendahnya. Dalam hal ini 10,58 sama dengan 11 orang
perawat.
(2) Ditambah dengan jumlah perawat yang lembur atau cuti lebih kurang 30% dari
jumlah hitungan. Dalam hal ini lebih kurang 4 orang perawat.
(3) Ditambah dengan 1 kepala ruangan, 1 wakil kepala ruangan dan 2 perawat
ahli/mahir.
1. Jumlah hitungan = 11 orang
2. Jumlah perawat libur atau cuti = 4 orang
3. Jumlah karu & perawat primer = 4 orang
(4) Jumlah tenaga perawat untuk setiap shif disesuaikan dengan derajat
ketergantungan pasien yang sedang dirawat.
1 2 3 4
Bed Rest BR
Berat Badan BB
Berhubungan
B/d Albumin Alb
dengan
Diagnosa
Dx Kep Sekret S
keperawatan
Dinas
DP/DS/DM Hapusan Hap
pagi/sore/malam
Dokter Dr Urine U
Duduk Du
Emergency Emr
Enteral/Parenteral Ent/Par
Fisioterapi Fis
Gangguan Gg
Ganti Verban GV
Glasgow Coma
GCS
Scale
Guyur Gur
Intra Venous
IVP Na CL NS = b
Pyelografi
Frozen Fresh
Memasang / pasang P FFC = p
Preciopitate
Mencabut/cabut C Trombosit Tr = r
Merawat / rawat R
Metabolisme Met
Miring Mi GIZI
Nomor No Cair C
Oral Or Roti Rt
1) Anemia
2) Demam Tifoid
3) DHF
4) Hepatitis B (Brosur terlampir)
5) Hiperkolesterolemia
6) Hipertensi
7) HIV
8) Jantung Koroner (Brosur terlampir)
9) Malaria (Brosur terlampir)
10) TBC
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Karu P. Sangeang
Ns.Khomarudin
BAB III
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN
INSTRUMEN EVALUASI KEPATUHAN PERAWAT
TERHADAP STANDAR MELALUI DOKUMENTASI
a. Pengkajian
1) Pemeriksaan fisik meliputi kondisi klien yaitu :
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Tanda-tanda vital
- Kemampuan pergerakan
- Kemampuan sensorik
- Keadaan kulit
- Nilai-nilai penunjang
- Pemeriksaan auskultasi, perkusi dan palpasi.
2) Pengkajian termasuk status psikologis, sosial dan spiritual.
3) Pola hidup meliputi:
- Pola makan
- Pola tidur
- Pola eliminasi
4) Format pengkajian diisi dalam 24 jam sesudah klien masuk, yang terlihat dari
tanggal pengkajian dilakukan.
5) Perawat yang bertanggungjawab adalah perawat yang terus menerus
bertanggungjawab pada klien tersebut selama dirawat di suatu ruang rawat.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien artinya terdapat
keterkaitan antara diagnosa dengan pengkajian.
2) Masalah psikososial, misalnya cemas berhubungan dengan penyakitnya.
3) Terdapat masalah kurangnya pengetahuan pada rencana asuhan keperawatan
4) Diagnose keperawatan dirumuskan berdasarkan masalah, etiologi dan ditunjang
oleh data-data yang tepat.
c. Perencanaan
1) Perencanaan disusun dan ditandatangani oleh perawat yang bertanggung jawab
pada klien tersebut.
d. Implementasi
1) Tindakan observasi keperawatan dicatat pada format dokumen.
2) Tindakan terapi keperawatan dicatat pada format dokumen
3) Tindakan pendidikan kesehatan dicatat pada format dokumen
4) Tindakan kolaborasi dicatat pada format dokumen
5) Terdapat penilaian terhadap respon klien dari setiap tindakan yang dilakukan
(misalnya untuk tindakan memiringkan klien, respon ada kemerahan pada bagian
tertentu).
e. Evaluasi
1) SOAP ditulis setiap hari untuk setiap masalah oleh perawat yang terus menerus
mengikuti perkembangan klien.
2) Terdapat tanda/pernyataan bahwa diagnose sudah teratasi.
BAB IV
PENUTUP
Ditetapkan di Tolitoli
Dr.Baco Situmorang,M.MAR