Draft Lampiran Juknis BDI NSUP 2018 - 10012018
Draft Lampiran Juknis BDI NSUP 2018 - 10012018
Draft Lampiran Juknis BDI NSUP 2018 - 10012018
Surat Edaran
Direktur Jenderal Cipta Karya
Nomor : /SE/DC/2017
Tentang : Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Direktorat
Pengembangan Kawasan
Permukiman
MEKANISME PENYALURAN
BANTUAN DANA INVESTASI (BDI)
NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)
I-1
BDI diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman (Dit. PKP), Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK),
kepada Kelompok Masyarakat dan Kelembagaan yang dibentuk
masyarakat bersama pemerintah daerah.
I-2
105,.000,.000.,00 (sepuluhlima juta rupiah) dari pagu BDI yang
diperoleh;
b. BDI Infrastruktur Skala Lingkungan untuk pencegahan tumbuh
dan berkembangnya permukiman kumuh, setinggi-tingginya
sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dari pagu BDI yang
diperoleh;
c. BDI Infrastruktur Skala Lingkungan untuk penanganan
dampak pasca bencana di permukiman, setinggi-tingginya
sebesar Rp. 10,.000,.000.,00 (sepuluh juta rupiah) dari pagu
BDI yang diperoleh;
d. BDI untuk Business Development Center (BDC) setinggi-
tingginya sebesar Rp. 390,000,000.00 (tiga ratus Sembilan
puluh juta rupiah) dari pagu BDI yang diperoleh; dan
e. BDI untuk kegiatan penghidupan berkelanjutan (Peningkatan
Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas/Pengembangan
Penghidupan Berkelanjutan (PPMK)), setinggi-tingginya sebesar
Rp. 5,.000,.000.,00 (lima juta rupiah) dari pagu BDI yang
diperoleh.
I-3
c. Lokasi kelurahan/desa sasaran NSUP ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya;
d.Penerima BDI adalah BKM/LKM di kelurahan/desa sasaran
yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh Kasatker; dan
e. Pencairan BDI dilakukan secara langsung dalam bentuk uang
kepada BKM/LKM dan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara
swakelola oleh masyarakat sesuai Rencana Penataan
Lingkungan Permukiman (RPLP) dan Detailed Engineering
Design (DED) yang disepakati bersama.
I-4
6.2. BDI untuk Pencegahan Tumbuh dan Berkembangnya Permukiman
Kumuh Skala Lingkungan
6.8. Untuk point a dan sub point 2) di atas, seleksi kelurahan/desa dan
nilai alokasi dana per kelurahan/desa penerima BDI di lokasi
pencegahan kumuh dilakukan oleh tim pemerintah
kabupaten/kota sesuai dengan kriteria yang ditetapkan;
I-6
c. BDC yang mendapatkan dana BDI vocational training BDC,
adalah BDC sudah berdiri dan beroperasi; dan
d. Sama seperti halnya BDI BDC, BDI untuk vocational training
BDC disalurkan secara langsung dalam bentuk uang kepada
Komite BDC.
I-7
6.15. BDI untuk Business Development Center (BDC)
6.19. BDI untuk BDC disalurkan secara langsung dalam bentuk uang
kepada Komite BDC.
6.25.
I-8
Secara ringkas tata kelola pencairan BDI dapat dijelaskan sebagaimana
gambar berikut:
DIPA
§ SK Pengesahan Penerima
SPM
BDI
Satker KPPN
§ SK Pencairan secara 6
sekaligus atau bertahap
2
5 SPP 7 SP2D
BKM/LKM 8
/Komite BDC
Transfer Dana ke Rekening
Keterangan Satker/PPK :
BKM/LKM/Komite BDC
Untuk Kab/Kota :
Satker PIPBM dan PPK PKPBM
Untuk Provinsi :
Satker PKP Prov. Dan PPK Bintek PKP
Pemanfaatan
Untuk Prov.DKI
BDI
Satker PKPBM dan PPK PKPBM 9
Gambar I.1. Tata Kelola Pencairan BDI
Keterangan:
1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat Surat Keputusan
Penetapan Penerima BDI di wilayah kerja masing-masing;
2. Kepala Satuan Kerja (Kasatker) selaku KPA mengesahkan Surat
Keputusan yang dibuat oleh PPK tentang penerima bantuan dan
tahapan pencairannya. Atas dasar surat penetapan tersebut PPK
menandatangani Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) bersama
penerima bantuan dalam bentuk uang di wilayah kerja masing-
masing;
3. Penerima bantuan menyusun berkas pencairan dana dan
menyampaikan kepada PPK setelah di verifikasi oleh Tim
Fasilitator/Koordinator Kota (Korkot);
I-9
4. PPK menerima seluruh kelengkapan dokumen untuk pencairan
dana BDI yang sudah diverifikasi bersama Tim Konsultan
Manajemen Wilayah dan membuat Surat Permohonan Pembayaran
(SPP) untuk disampaikan kepada Satker dan Pejabat Pembuat
SPM (PP-SPM);
5. Atas diterimanya SPP dan semua kelengkapan dokumen pencairan
dana BDI maka PP-SPM memeriksa dan menerbitkan Surat
Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat;
6. Atas dasar SPM yang disampaikan PP-SPM, maka KPPN akan
menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang berisi
perintah untuk mencairkan sejumlah dana ke rekening penerima
bantuan;
7. Setelah dana masuk ke rekening penerima bantuan, maka
pelaksanaan kegiatan dapat segera dilaksanakan dengan tahapan
sebagaimana tertuang dalam proposal dan SPK; dan
8. Pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan BDI dilaksanakan pada
tahun anggaran berjalan dan dalam hal terdapat sisa dana setelah
melewati tahun anggaran berjalan, BKM/LKM/Komite BDC harus
menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas
Negara kepada PPK sesuai dengan SPK sebagai dokumen laporan
pertanggujabawan bantuan.
KSM/Pengelola
Pemanfaatan BDI
BDC
Penyusunan LPJ
Penandatanganan
Verifikasi LPJ
Satker/PPK Berita Acara Serah
Seluruh Kegiatan
Terima Pekerjaan
I-10
Pagu BDI dalam kegiatan NSUP dialokasikan secara bertahap sesuai
jenis kegiatannya. BDI dialokasikan pada DIPA Tahunan Satker
PKPBM, Satker PKP Provinsi atau Satker PIP Kab./Kota untuk
membiayai pencairan dilakukan sesuai dengan tahapan pencairan.
1 Mulai
Pengesahan SK Penetapan
3
Penerima BDI
7 Penandatangan SPK
8 Penerbitan SPP
9 Verifikasi SPP
10 Penerbitan SPM
12 Penerbitan SP2D
15 Selesai
I-11
Bagan alur pemanfaatan bantuan Pemerintah NSUP digambarkan
seperti berikut :
Pelaksana
No Kegiatan
BKM/LKM/ KSM/Panitia/
PPK
Komite BDC Pengelola BDC
1 Mulai
12 Selesai
I-12
Sebagai wujud dari prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka
seluruh dokumen pencairan; bukti transaksi pengadaan barang;
proposal kegiatan dan sebagainya serta dokumen hasil pelaksanaan
kegiatan seperti dokumentasi kegiatan (0-50-100 %); dokumen Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
antara BKM/LKM/Komite BDC dengan PPK, disimpan rapi dan lengkap
oleh BKM/LKM/Komite BDC dan Tim Korkot untuk jangka waktu
sekurang-kurangnya 10-15 tahun ke depan.
BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap I (70%) dan tahap
II (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang
harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel I.1. berikut:
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
Tahap I SK Penerima BDI dan Telah dilaksanakan
70% tahapan pencairan; Musyawarah Persiapan
Dokumen Perencanaan Pelaksanaan Kontruksi
Penanganan permukiman (MP2K);
kumuh tingkat masyarakat KSM/Panitia Pelaksana telah
(RPLP/RTPLP/DED); mendapatkan coaching
Rekening Bank BKM/LKM tentang mekanisme dan
yang ditandatangani minimal teknis pelaksanaan kegiatan
3 specimen; dari Tim Fasilitator;
Rencana Penggunaan Dana Proposal KSM yang telah
I-13
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
(RPD); dilengkapi dengan rencana
Kwitansi bukti penerimaan teknis (DED) kegiatan dan
uang yang telah diverifikasi serta dinilai layak
ditandatangani anggota oleh Fasilitator teknik/askot
BKM/LKM; infra dan UPL BKM/LKM;
SPK antara PPK dengan Pakta integritas KSM/Panitia
BKM/LKM; Pelaksana untuk
Telah terbentuk tim melaksanakan sesuai
pelaksana kegiatan ketentuan teknis dan
(KSM/Panitia Pelaksana). kesediaan untuk melakukan
pemeliharaan hasil kegiatan.
Rekening Bank BKM/LKM Sudah dilakukan review
yang ditandatangani minimal progres pelaksanaan
3 specimen; kegiatan melalui rembug
Rencana Penggunaan Dana warga;
(RPD); KSM/Panitia Pelaksana telah
Kwitansi bukti penerimaan mendapatkan coaching
uang yang telah tentang mekanisme dan
Tahap II ditandatangani Koodinator teknis pelaksanaan kegiatan
30% BKM/LKM; dari Tim Fasilitator;
Laporan Kemajuan Hasil pelaksanaan kegiatan
pemanfaatan BDI Tahap I dan dokumen administrasi
telah mencapai minimal kegiatan tahap-1 telah
50%. diverifikasi serta dinilai layak
Telah terbentuk tim oleh Fasilitator dan UPL
pelaksana kegiatan BKM/LKM.
(KSM/Panitia Pelaksana);
I-14
Tabel I.2. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI untuk Infrastruktur
Pencegahan Tumbuh dan Berkembangnya Permukiman Kumuh Skala
Lingkungan
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
BA penetapan Telah dilaksanakan
kelurahan/desa; alokasi Musyawarah Persiapan
bantuan Pemerintah per Pelaksanaan Kontruksi
kelurahan/desa oleh Tim (MP2K);
Seleksi Tingkat Kota; KSM/Panitia Pelaksana
SK Penerima BDI dan telah mendapatkan
tahapan Pencairan; coaching tentang
Dokumen Perencanaan mekanisme dan teknis
Permukiman tingkat pelaksanaan kegiatan dari
masyarakat (RPLP/DED); Tim Fasilitator;
Rekening Bank BKM/LKM Proposal KSM yang telah
Tahap I yang ditandatangani dilengkapi dengan rencana
70% minimal 3 specimen; teknis (DED) kegiatan dan
Rencana Penggunaan Dana diverifikasi serta dinilai
(RPD); layak oleh Tim Fasilitator
Kwitansi bukti penerimaan dan UPL BKM/LKM;
uang yang telah Pakta integritas
ditandatangani anggota KSM/Panitia Pelaksana
BKM/LKM; untuk melaksanakan
SPK antara PPK dengan sesuai ketentuan teknis
BKM/LKM; dan kesediaan untuk
Telah terbentuk tim melakukan pemeliharaan
pelaksana kegiatan hasil kegiatan.
(KSM/Panitia Pelaksana).
Tahap II Rekening Bank BKM/LKM Sudah dilakukan review
30% yang ditandatangani progres pelaksanaan
minimal 3 specimen; kegiatan melalui rembug
Rencana Penggunaan Dana warga;
(RPD); KSM/Panitia Pelaksana
Kwitansi bukti penerimaan telah mendapatkan
uang yang telah coaching tentang
ditandatangani Koodinator mekanisme dan teknis
BKM/LKM; pelaksanaan kegiatan dari
I-15
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
Laporan Kemajuan Tim Fasilitator;
pemanfaatan BDI Tahap I Hasil pelaksanaan kegiatan
telah mencapai minimal dan dokumen administrasi
50%. kegiatan tahap-1 telah
Telah terbentuk tim diverifikasi serta dinilai
pelaksana kegiatan layak oleh Fasilitator dan
(KSM/Panitia Pelaksana); UPL BKM/LKM.
I-16
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
penyusunan perencanaan melaksanakan kegiatan
Rekening Bank BKM/LKM perencanaan dan
yang ditandatangani penyusunan DED.
minimal 3 specimen; Telah terbentuk Panitia
Rencana Penggunaan Dana Pelaksana perencanaan
(RPD); teknis/DED
Kwitansi bukti penerimaan b. Pemanfaatan BDI untuk
uang yang telah pembangunan infrastruktur
ditandatangani anggota terdampak bencana :
BKM/LKM; TIPP sudah membuat
SPK antara PPK dengan perencanaan
BKM/LKM; teknis/DED;
Berita Acara Pembentukan Telah terbentuk Panitia
TIPP. Pelaksana/KSM ;
Panitia Pelaksana/KSM
telah mendapatkan
coaching tentang
mekanisme dan teknis
pelaksanaan kegiatan
dari Tim Fasilitator;
Panitia Pelaksana/KSM
menyusun proposal
Tahap I dilengkapi
dengan perencanaan
teknis/DED kegiatan dan
diverifikasi serta dinilai
layak oleh Tim Fasilitator
dan UPL BKM/LKM;
Telah dilaksanakan
Musyawarah Persiapan
Pelaksanaan Kontruksi
(MP2K) Tahap I;
Pakta integritas Panitia
Pelaksana/KSM untuk
melaksanakan Tahap I
sesuai ketentuan teknis
dan kesediaan untuk
melakukan pemeliharaan
I-17
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
hasil kegiatan.
Telah membentuk KPP
dan tersusun rencana
kerja pemanfaatan dan
pemeliharaan
infrastruktur.
Rekening Bank BKM/LKM Panitia Pelaksana/KSM
yang ditandatangani menyusun proposal Tahap
minimal 3 specimen; II dilengkapi dengan
Rencana Penggunaan Dana perencanaan teknis/DED
(RPD); kegiatan dan diverifikasi
Kwitansi bukti penerimaan serta dinilai layak oleh Tim
uang yang telah Fasilitator dan UPL
ditandatangani Koodinator BKM/LKM;
BKM/LKM; Hasil pelaksanaan kegiatan
Laporan Kemajuan dan dokumen administrasi
pemanfaatan BDI Tahap I kegiatan Tahap I telah
telah mencapai minimal diverifikasi serta dinilai
50%. layak oleh Fasilitator dan
BKM/LKM.
Telah dilaksanakan
Tahap II
Musyawarah Persiapan
30%
Pelaksanaan Kontruksi
(MP2K) Tahap II;
Pakta integritas Panitia
Pelaksana/KSM untuk
melaksanakan Tahap II
sesuai ketentuan teknis
dan kesediaan untuk
melakukan pemeliharaan
hasil kegiatan.
Telah membentuk KPP dan
tersusun rencana kerja
pemanfaatan dan
pemeliharaan infrastruktur.
I-18
7.5. BDI untuk Business Development Center (BDC)
BDI untuk BDC digunakan untuk mendukung kegiatan yang
dapat meningkatkan usaha KSM dampingan, baik langsung
maupun tidak langsung mengacu pada rencana usaha (business
plan). Untuk itu, sebagian besar BDI harus digunakan untuk
pengelolaan dan pengembangan bisnis BDC, terutama
pengembangan pemasaran dan pengembangan produk KSM yang
keduanya harus dilakukan secara bersamaan.
BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap I (70%) dan tahap
II (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang
harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel I.5. berikut :
I-19
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
uang yang telah kurangnya 25%;
ditandatangani Ketua BDC; Hasil evaluasi oleh Komite
Rekening bank Komite BDC BDC menunjukkan kinerja
ditandatangani oleh 3 orang Pengelola BDC berjalan baik.
perwakilan anggota Komite Hasil pelaksanaan kegiatan
BDC, terdiri dari 3 unsur dan dokumen administrasi
(Pemda, BKM, KSM/Kelompok kegiatan tahap-1 telah
Peduli), salah satunya Ketua diverifikasi serta dinilai layak
Komite BDC; oleh Korkot.
BDI tahap I sudah disalurkan
ke Pengelola BDC, minimal 50
%.
I-20
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
Peduli), salah satunya Ketua Pengelola BDC (non
Komite BDC; bendahara/kasir) dan salah
Daftar KSM binaan BDC satu anggota Komite BDC,
Strategi Pelatihan Vocational kecuali Bendahara Komite
berdasarkan Hasil Pemetaan BDC.
Kebutuhan Pelatihan (Training
Neeed Assesment)
Rencana Penggunaan Dana
(RPD);
Kwitansi bukti penerimaan
uang yang telah
ditandatangani Ketua BDC;
Surat Perjanjian Kerja Sama
antara PPK dengan Komite
BDC.
Rencana Penggunaan Dana BDI vocational Training
(RPD); Tahap I yang diterima
Kwitansi bukti penerimaan Pengelola BDC sudah
uang yang telah termanfaatkan sekurang-
ditandatangani Ketua BDC; kurangnya 50%;
Rekening bank Komite BDC Hasil evaluasi oleh Komite
ditandatangani oleh 3 orang BDC menunjukkan
Tahap II
perwakilan anggota Komite pelaksanaan Pelatihan
30%
BDC, terdiri dari 3 unsur Vocational oleh Pengelola
(Pemda, BKM, KSM/Kelompok BDC berjalan baik.
Peduli), salah satunya Ketua Hasil pelaksanaan kegiatan
Komite BDC; dan dokumen administrasi
BDI vocational training tahap kegiatan tahap-1 telah
I sudah disalurkan ke diverifikasi serta dinilai layak
Pengelola BDC, minimal 50 %. oleh Korkot.
I-21
BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap I (70%) dan tahap
II (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang
harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel I.4. berikut:
I-22
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
BKM/LKM; telah dinyatakan layak oleh
Rencana Penggunaan Dana UPK dan disetujui dalam
(RPD) Tahap 2 yang telah Rapat BKM/LKM;.
diverifikasi oleh Fasilitator; KSM telah menandatangani
Dana tahap I di KSM telah akad pinjaman (pola
dimanfaatkan dan konvensional atau Syariah)
dipertanggung-jawabkan dengan UPK dan diketahui
secara teknis dan oleh BKM/LKM;
administrasi minimal 50%; Hasil pelaksanaan kegiatan
dan dokumen administrasi
kegiatan tahap-1 telah
diverifikasi serta dinilai layak
oleh Fasilitator dan
BKM/LKM.
I-23
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
Rekening bank Komite BDC Rekening bank Pengelola
ditandatangani oleh 3 orang BDC ditandatangani oleh 3
perwakilan anggota Komite orang, terdiri Manajer, Staf
BDC, terdiri dari 3 unsur Pengelola BDC (non
(Pemda, BKM, KSM/Kelompok bendahara/kasir) dan salah
Peduli), salah satunya Ketua satu anggota Komite BDC,
Komite BDC; kecuali Bendahara Komite
Adanya dokumen Rencana BDC.
Usaha (Business Plan) yang
70% dihasilkan Feasibility Study
(FS);
Rencana Penggunaan Dana
(RPD);
Kwitansi bukti penerimaan
uang yang telah
ditandatangani Ketua BDC;
Surat Perjanjian Kerja Sama
antara PPK dengan Komite
BDC.
Rencana Penggunaan Dana BDI Tahap I yang diterima
(RPD); Pengelola BDC sudah
Kwitansi bukti penerimaan termanfaatkan sekurang-
uang yang telah kurangnya 25%;
ditandatangani Ketua BDC; Hasil evaluasi oleh Komite
Rekening bank Komite BDC BDC menunjukkan kinerja
ditandatangani oleh 3 orang Pengelola BDC berjalan baik.
Tahap II
perwakilan anggota Komite Hasil pelaksanaan kegiatan
30%
BDC, terdiri dari 3 unsur dan dokumen administrasi
(Pemda, BKM, KSM/Kelompok kegiatan tahap-1 telah
Peduli), salah satunya Ketua diverifikasi serta dinilai layak
Komite BDC; oleh Korkot.
BDI tahap I sudah disalurkan
ke Pengelola BDC, minimal 50
%.
I-24
berdasarkan Bussiness Plan BDC, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pasar.
I-25
Tahap
Syarat Pencairan Syarat Pemanfaatan
Pencairan
uang yang telah termanfaatkan sekurang-
ditandatangani Ketua BDC; kurangnya 50%;
Rekening bank Komite BDC Hasil evaluasi oleh Komite
ditandatangani oleh 3 orang BDC menunjukkan
perwakilan anggota Komite pelaksanaan Pelatihan
BDC, terdiri dari 3 unsur Vocational oleh Pengelola
(Pemda, BKM, KSM/Kelompok BDC berjalan baik.
Peduli), salah satunya Ketua Hasil pelaksanaan kegiatan
Komite BDC; dan dokumen administrasi
BDI vocational training tahap kegiatan tahap-1 telah
I sudah disalurkan ke diverifikasi serta dinilai layak
Pengelola BDC, minimal 50 %. oleh Korkot.
I-26
IX. KETENTUAN PERPAJAKAN
Pajak Pertambahan Nilai (PPn) BDI yang bersumber dari pinjaman atau
hibah luar negeri untuk disalurkan kepada kelompok masyarakat tidak
dipungut. Penggunaan BDI oleh kelompok masyarakat kepada pihak
ketiga akan dikenakan pajak sesuai ketentuan perpajakan yang
berlaku sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995
perihal Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam
rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan Hibah
atau Dana Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001.
X. SANKSI
Sanksi dikenakan terhadap setiap orang dan/atau kelompok
masyarakat yang melakukan penyimpangan dan/atau penyalahgunaan
BDI sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
I-27
1. Sanksi Penghentian Sementara BDI dan Audit Khusus dikenakan:
a. Apabila terdapat indikasi kuat, terjadi penyimpangan atau
penyalahgunaan BDI, secepatnya diselesaikan dengan
menggunakan mekanisme Penanganan Pengaduan Masyarakat
(PPM) hingga BDI yang disalahgunakan dikembalikan oleh
pelaku sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan;
b. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, BDI
tersebut belum dikembalikan, Satker setelah berkoordinasi
dengan PMU dapat melakukan penghentian kegiatan dan BDI
untuk sementara waktu di wilayah bersangkutan;
c. Selama masa penghentian bantuan sementara, Satker dapat
melakukan audit internal dan/atau menunjuk auditor untuk
melakukan audit khusus;
d. Apabila hasil audit internal dan/atau audit khusus,
memperkuat indikasi terjadinya penyimpangan atau
penyalahgunaan BDI yang disimpangkan atau disalahgunakan
belum dikembalikan oleh pelaku sesuai dengan batas waktu
yang ditetapkan, maka dikenakan sanksi bagi pelaku dan
keberlanjutan atas pelaksanaan kegiatan NSUP di wilayah
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan/atau
e. Penghentian sementara dapat dicabut, bila BDI yang
disimpangkan atau disalahgunakan telah dikembalikan dengan
tetap diberikan sanksi bagi pelaku sesuai ketentuan yang
berlaku.
2. Sanksi Penghentian BDI dan Tindakan Hukum dikenakan:
a. Apabila berdasarkan hasil audit internal atau audit khusus
tersebut menunjukkan secara nyata adanya penyimpangan atau
penyalahgunaan dan BDI belum dikembalikan oleh pelaku
sampai batas waktu yang ditetapkan, maka Satker dapat
mengusulkan kepada Direktur Pengembangan Kawasan
Permukiman, DJCK untuk menghentikan BDI secara tetap;
b. Satker berhak untuk melakukan tindakan hukum sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku;
c. Penghentian tetap dapat dicabut, bila BDI yang disimpangkan
atau disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan
sanksi bagi pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku; dan
atau
I-28
d. Apabila BDI yang disimpangkan atau disalahgunakan telah
dikembalikan oleh pelaku tetapi melewati Tahun Anggaran,
akan dikembalikan atau disetorkan ke kas negara, sesuai
ketentuan hukum yang berlaku.
I-29
Format I.1. Surat Keputusan Penerima BDI
TENTANG
I-30
Anggaran 20...;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2016 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5883);
2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun
2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 881);
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan
Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 172);
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di
Direktorat Jenderal Cipta Karya. (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1005);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340); dan
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1745);
I-31
Memperhatikan : (hal-hal yang menjadi dasar dalam penetapan penerima
BDI NSUP)
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ...
SATUAN KERJA ... TENTANG PENERIMA BANTUAN
DANA INVESTASI (BDI) NATIONAL SLUM UPGRADING
PROGRAM (NSUP) TAHUN ANGGARAN 20....
Ditetapkan di ...
Pada tanggal ... 20...
Pejabat Pembuat Komitmen ...
Satker Satuan Kerja PKP Provinsi
.../Satker PIP
Kabupaten/Kota .........
___________________________
NIP. ...
Disahkan di ...
Pada tanggal ... 20...
Kepala Satuan Kerja ...
___________________________
NIP. ...
I-32
Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Gubernur ...;
2. Direktur Jenderal Cipta Karya;
3. Bupati/Walikota ...;
4. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman;
5. Pokja PKP Provinsi;
6. Pokja PKP Kabupaten/Kota; dan
7. Penerima bantuan dana investasi (BDI).
I-33
Lampiran
Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen ...
Satuan Kerja ...
Nomor :
Perihal : Penerima Bantuan Dana
Investasi (BDI)
National Slum Upgrading
Program (NSUP)
Tahun Anggaran 20...
___________________________
NIP. ...
I-34
Format I.2. Surat Perjanjian Kerja Sama
Antara
dengan
Nomor : ...
Pada hari ini ..., tanggal ..., bulan ..., tahun ..., bertempat di ..., yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. NAMA : ...
JABATAN : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ...
NIP. : ...
INSTANSI : ...
ALAMAT : ...
Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh
karena itu bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja ...
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor ... tanggal ..., selanjutnya
disebut PIHAK KESATU.
2. NAMA : ...
JABATAN : Koordinator BKM/LKM/Ketua Komite BDC*)
ALAMAT : ...
Dalam hal ini bertindak di dalam Jabatan tersebut dan
oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama
Masyarakat Kelurahan/Desa ..., Kecamatan ...,
I-35
Kota/Kabupaten ... sesuai dengan hasil musyawarah
pendirian BKM/LKM/Komite BDC*), pada hari ...,
tanggal ..., bulan ..., tahun ..., dan dicatatkan pada
Notaris ... Nomor ... selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK
sepakat untuk mengadakan mengadakan ikatan Kontrak Kerja Sama, untuk
melaksanakan National Slum Upgrading Program (NSUP) yang
pembiayaannya didapat dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Satuan Kerja ..., untuk Kelurahan/Desa ..., Kecamatan ...,
Kota/Kabupaten ..., dengan ketentuan - ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
TUJUAN PERJANJIAN
Tujuan Perjanjian Kerja Sama adalah bahwa PIHAK KEDUA harus
melaksanakan Pekerjaan yang menjadi Pokok Perjanjian, sehingga Hasil
Pekerjaan mencapai hasil yang diharapkan PIHAK KESATU, sesuai dengan
ketentuan - ketentuan di dalam Perjanjian Kerja Sama ini.
I-36
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KESATU memberi BDI kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima Tugas Pekerjaan dari PIHAK KESATU yaitu untuk
menyelenggarakan Pekerjaan:
Nama Kegiatan : ...
Lokasi Kegiatan : ...
Kelurahan/Desa : ...
Kecamatan : ...
Kota/Kabupaten : ...
Provinsi : ...
Pasal 3
DOKUMEN PERJANJIAN
(1) Perjanjian Kerja Sama ini terdiri dari dokumen sebagai berikut :
a. Surat Perjanjian Kerja Sama
b. Surat Keputusan Penetapan Penerima NSUP
c. Pakta Integritas
d. Rencana Teknis dan Rencana Anggaran Biaya.
e. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sosial
(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu
kesatuan.
Pasal 4
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap PIHAK KEDUA sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan oleh PIHAK KESATU.
(2) PIHAK KESATU dalam pembinaan dan pengawasan dibantu oleh Tim
Fasilitator/Tim Korkot dan pihak lain sesuai ketentuan program.
Pasal 5
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
(1) PIHAK KESATU wajib memfasilitasi PIHAK KEDUA, sesuai kewenangan
dan tugas pokok dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan;
I-37
(2) PIHAK KESATU wajib membayar PIHAK KEDUA atas pelaksanaan
pekerjaan sebagaimana syarat-syarat dan cara pembayaran dalam
Dokumen Perjanjian Kerja Sama ini.
(3) PIHAK KEDUA wajib mentaati pakta integritas yang telah ditandatangani
dan disetujui oleh wakil masyarakat.
(4) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kegiatan yang disepakati secara
swakelola.
(5) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan hasil kegiatan dalam bentuk Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan (LPJ) dalam rangkap 5
kepada PIHAK KESATU, yang berisi:
a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani oleh 2
(dua) orang saksi;
b. Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh
Ketua/Pimpinan penerima bantuan;
c. Foto kegiatan (0%; 50%;100%) dan titik koordinat lokasi kegiatan;
d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;
dan
f. Bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada PIHAK
KESATU sesuai dengan perjanjian Kerja Sama sebagai dokumen
tambahan laporan pertanggungjawaban bantuan.
Pasal 6
NILAI PERJANJIAN
(1) Nilai Perjanjian Kerja Sama ini sebesar Rp. ... ( ... rupiah).
(2) Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah termasuk Dana Non
Fisik/Biaya aministrasi dan operasional sebesar Rp. ... ( ... rupiah).
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
(1) Pelaksanaan kegiatan dapat dimulai setelah Surat Perjanjian Kerja Sama
(SPK) ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(2) Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah ... hari kalender, terhitung
mulai tanggal ..., bulan ..., tahun ..., sampai dengan tanggal ..., bulan ...,
tahun ....
I-38
(3) PIHAK KEDUA menyusun Laporan Pertanggungjawaban untuk
diserahkan kepada PIHAK KESATU setelah seluruh kegiatan
diselesaikan.
(4) Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, PIHAK KESATU wajib
mengeluarkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
Pasal 8
PEMBAYARAN
(1) Semua Pembayaran dilakukan secara langsung. Pembayaran dilakukan
melalui Bank penyalur ....
(2) Satker ... selaku Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan Surat
Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat setelah
ditandatanganinya Surat Permintaan Pembayaran (SPP) atas pengajuan
pencairan dana oleh BKM/LKM/Komite BDC ....
(3) Pengajuan Dana untuk Pekerjaan dilakukan sesuai pentahapan
pencairan berdasarkan jenis kegiatan dalam petunjuk teknis.
(4) Pengajuan Pencairan Dana harus dilengkapi dengan persyaratan
pencairan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman.
(5) Apabila terjadi penyimpangan di lapangan, maka PIHAK KESATU berhak
untuk melakukan penangguhan pembayaran tahap berikutnya sampai
dengan adanya penyelesaian permasalahan di lapangan.
Pasal 9
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
(1) Apabila PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaannya, PIHAK KEDUA
membuat Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan (LPJ) dan telah
diverifikasi oleh Tim Fasilitator/Tim Korkot, untuk menyatakan seluruh
Pekerjaan telah selesai dan siap diperiksa oleh PIHAK KESATU.
(2) Apabila sampai batas waktu akhir Tahun Anggaran 20..., PIHAK KEDUA
tetap belum dapat menyelesaikan pekerjaan, atau dana belum
tersalurkan seluruhnya, maka PIHAK KEDUA harus membuat Berita
Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai Pengganti Laporan
Pertanggungjawaban Kegiatan (LPJ).
(3) BASPK harus memuat Kondisi Hasil Pelaksanaan Kegiatan yang tercapai
pada saat itu dan disertai Lampiran Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB)
I-39
hingga saat itu beserta gambar - gambar prasarana terbangun hingga
saat itu.
(4) Apabila hingga penandatanganan BASPK, masih terdapat sisa dana yang
belum terserap maka sisa dana tersebut harus dikembalikan oleh PIHAK
KEDUA ke kas negara dengan menyampaikan bukti surat setoran sisa
dana ke rekening Kas Negara kepada PIHAK KESATU.
Pasal 10
PERSELISIHAN
(1) Dalam hal terjadi perselisihan, PARA PIHAK mengutamakan musyawarah
untuk mufakat.
(2) Dalam hal musyawarah tidak mencapai mufakat, maka PARA PIHAK
sepakat menunjuk pengadilan negeri setempat.
(3) PARA PIHAK memilih domisili hukum masing-masing sesuai dengan
tempat kedudukan hukum yang tetap dan sah.
Pasal 11
KEADAAN KAHAR
(1) Yang digolongkan dalam keadaan kahar antara lain:
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, wabah penyakit dan angin topan;
e. Kebakaran;
f. Gangguan industri lainnya.
(2) Apabila terjadi hal - hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sehingga
pekerjaan yang telah ditentukan dalam perjanjian ini tidak dapat
terpenuhi, PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.
Pasal 12
KETENTUAN PENUTUP
(1) Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA dilengkapi lampiran - lampirannya yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
I-40
(2) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai Rp.6.000,00, yang
masing - masing mempunyai Kekuatan Hukum yang sama, serta salinan
rangkap 4 (empat) yang masing - masing diperuntukan:
Salinan ke - 1 : (Koordinator Kota/Kabupaten) ...
Salinan ke - 2 : (Pemerintah Desa/Kelurahan) ...
Salinan ke - 3 : Arsip PIHAK KESATU ...
Salinan ke - 4 : Arsip PIHAK KEDUA ...
(___________________) (___________________)
I-41
Format I.3. Pakta Integritas Pelaksana
<KOP SURAT>
BERITA ACARA PAKTA INTEGRITAS
I-42
Demikian Berita Acara Pakta Integritas ini dibuat dan disahkan dengan
penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
I-43
Format I.4. Lembar Verifikasi Dokumen Pencairan bantuan dana investasi
(BDI)
LEMBAR VERIFIKASI
DOKUMEN PENCAIRAN BDI NSUP
Fotocopy Rekening
6. BKM/LKM/ Panitia/ Komite I,II
BDC
Surat Pernyataan Kemajuan
7. Pelaksanaan Kegiatan (SP- II
KPK)
8. Dst.
Keterangan:
*) coret yang tidak perlu
1
Melampirkan Checklist pengelolaan lingkungan dan sosial (format I.19)
I-44
B. Rekomendasi Verifikator
Tanda Tangan &
No Nama Keterangan/
Level Cap Tanggal
. dan NIP Catatan
Lembaga/Instansi
Korkot/Askot
1.
Mandiri........
Team Leader
2. Prov........
OC/OSP.....
3.
SATKER .......
I-45
Format I.5. Kwitansi Bukti Pembayaran
Nomor : ...
( ………………………………… ) ( ………...................………….. )
NIP. ... Koordinator
Keterangan:
*) coret yang tidak perlu
I-46
Format I.6. Daftar KSM Binaan dan Calon KSM Binaan BDC
Nama BDC : ..........................
Kab/Kota : ..........................
Provinsi : ..........................
..................................,.............................2017
(.............................................) (.............................................)
Diverifikasi, oleh:
Koordinator Kab/Kota.........................
(.............................................)
I-47
Format I.7. Pemetaan Kebutuhan Pelatihan Vocational bagi KSM Binaan dan Calon KSM Binaan
Nama BDC : ..........................
Kab/Kota : ..........................
Provinsi : ..........................
..................................,.............................2017
(.............................................) (.............................................)
Diverifikasi, oleh:
Koordinator Kab/Kota.........................
(.............................................)
I-48
Format I.8. Rencana Penggunaan Dana (RPD) Infrastruktur Skala Lingkungan
dan Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan
Kabupaten : ..............................................
Kecamatan : ..............................................
Desa/Kelurahan : ..............................................
BKM/LKM : ..............................................
Dibuat oleh
(.....................................) (.....................................)
Lurah/Kepala Desa Koordinator BKM/LKM
I-49
Format I.9. Rencana Penggunaan Dana (RPD) BDC
Provinsi : ...
Kota/Kabupaten : ...
BDC : ...
Tahap : ...
Harga
No Uraian RPD Volume Satuan Satuan Total Harga
(Rp.) (Rp.)
A Honor Pengelola BDC
1.
2.
dst
Sub Total A
B Ti m Ahli Pengembangan Usaha BDC
1.
2.
dst
Sub Total B
Pengembangan Kapasitas bagi Pemda,
C Konite BDC dan Pengelola BDC
1.
2.
dst
Sub Total C
D Se wa Kantor dan Sarana Pendukung
1.
2.
dst
Sub Total D
Pengembangan BDC sesuai rencana
E usaha
1.
2.
dst
Sub Total E
Jumlah Total
...................,............20........
Diketahui Oleh: Dibuat Oleh:
(..................................................................) (..............................................................)
Komite BDC Pengelola DBC
I-50
Format I.10. Rencana Penggunaan Dana (RPD) Vocational Training bagi KSM Binaan dan Calon Binaan BDC
..................................,.............................2017
Ketua Komite BDC.........................
Manajer Pengelola BDC.........................
(.............................................)
(.............................................)
Diverifikasi, oleh:
Koordinator Kab/Kota.........................
(.............................................)
I-51
Format I.11. Gambar Perencanaan Teknis
NSUP
Sketsa Gambar
PROPINSI
Perencanaan Lengkap
dengan dimensinya :
Foto 0 % kegiatan 1 KABUPATEN
Gambar Denah Situasi
Gambar Tampak
KECAMATAN
Gambar Potongan
DESA/KELURAHAN
GAMBAR
Dibuat Oleh :
Ketua KSM/Panitia
Sketsa Gambar
Perencanaan Lengkap
dengan dimensinya : Diperiksa/Disetujui
Foto 0 % kegiatan 2
Gambar Denah Situasi oleh :
Gambar Potongan
Faskel Teknik
Askot Infrastruktur
I-52
Format I.12. Resume usulan kegiatan disetujui
RESUME
RESUMEUSULAN
USULANKEGIATAN
KEGIATAN YANG LAYAK/DISETUJUI
YANG LAYAK/DISETUJUI
PROGRAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAMPERKOTAAN
(NSUP) (P2KKP)
A BIDANG LINGKUNGAN
1
2
3
4
Total Biaya 1
B BIDANG EKONOMI
1
2
3
4
Total Biaya 2
C BIDANG SOSIAL
1
2
3
4
Total Biaya 3
..................................................20......
Diketahui Oleh Dibuat Oleh
(................................................) (..................................................)
Lurah/Kepala Desa Koordinador BKM/LKM
I-53
Format I.13a. Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan
<KOP SURAT>
LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
NOMOR: ...
Pada hari ini ..., tanggal ..., bulan ..., tahun ..., yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ...
Jabatan : Koordinator BKM/LKM/Komite BDC*) ...
Alamat : ...
Berdasarkan Surat Keputusan ... Nomor ... tentang ... dan Perjanjian Kerja
Sama antara ... dengan ... Nomor ... tentang ... mendapatkan bantuan ....
Berupa ... dengan nilai bantuan sebesar Rp. ... (... rupiah).
1. Sampai dengan tanggal ..., kemajuan penyelesaian pekerjaan ...
sebesar ... %.
2. Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang
telah dibuat mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia untuk
dituntut penggantian kerugian negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Rp. 6.000
(________________________)
Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
I-54
Format I.13b. Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan
1. KEMAJUAN FISIK
BOBOT REALISASI VOLUME PEKERJAAN BOBOT SISA PEKERJAAN
URAIAN VOLUME
No SATUAN RENCANA s.d Minggu Lalu Minggu Ini s.d Minggu Ini KEMAJUAN
PEKERJAAN RENCANA Volume Prosen (%) Bobot (%)
(%) Volume Volume Volume % PEKERJAAN S/D
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(6)+(7) (9)=(8/4)x100 (12)=(9x5)/100 (13)=(4)-(8) (14)=(13/4)x100 (15)=(14x5)/100
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst.
JUMLAH
2. REALISASI DANA
REALISASI s/d MINGGU
No URAIAN TOTAL RENCANA (Rp) PROSEN REALISASI (%)
INI (Rp)
1 Sumber Dana BDI
2 Sumber Dana Swadaya
3 Sumber Dana Lain2 (Pihak Ketiga/APBD)
JUMLAH
I-55
Format I.14. Daftar Perhitungan Dana Awal, Penggunaan Dan Sisa Dana
Nama LKM/BKM/ Komite BDC : ...................
Kelurahan/Desa : ...................
Kecamatan : ...................
Kota/Kabupaten : ...................
Provinsi :....................
Bulan: ...............................20....
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah
......................, ................................20...
Mengetahui
Koordinator/
Bendahara
Ketua
(....................
(................................)
....)
I-56
Format 1.15. Surat Pernyataan Bahwa Bukti-Bukti Pengeluaran Telah
Disimpan
<KOP SURAT>
SURAT PERNYATAAN
(________________________)
Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
I-57
Format I.16. Dokumentasi Kegiatan Infrastruktur
Desa/Kelurahan
Jenis Prasarana
Titik 1
0%
Titik Koordinat
Nama KSM
Desa/Kelurahan
Jenis Prasarana
Titik 2
50 %
Titik Koordinat
Nama KSM
Desa/Kelurahan
Jenis Prasarana
Titik 3
100 %
Titik Koordinat
I-58
Format I.17. Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan
<KOP SURAT>
BERITA ACARA STATUS PELAKSANAAN KEGIATAN (BASPK)
NOMOR: ...
Pada hari ini ..., tanggal 31 bulan Desember tahun ..., bertempat di ..., yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ...
Jabatan : Koordinator Badan/Lembaga Keswadayaan
Masyarakat (BKM/LKM) ...
Alamat : RT .../ RW ... Kelurahan ... Kecamatan ... Kota/Kab ...
I-59
Demikian berita acara ini dibuat bagi pihak-pihak yang berkepentingan
(_____________________________) (_____________________________)
Kepala Kelurahan/Desa
(_____________________________) (_____________________________)
Koordinator Kota Team Leader
I-60
Format I.18. Berita Acara Serah Terima
<KOP SURAT>
BERITA ACARA SERAH TERIMA
Nomor : ...
Pada hari ini ..., tanggal ..., bulan ..., tahun ..., yang bertanda tangan di
bawah ini :
1. NAMA : ...
JABATAN : Koordinator BKM/LKM/Komite BDC*) ...
ALAMAT : ...
Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2. NAMA : ...
NIP : ...
JABATAN : PPK ...
ALAMAT : ...
Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
I-61
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
BKM/LKM/Komite BDC*) Pejabat Pembuat Komitmen Satker
... ...
(_________________________) (_________________________)
Koordinator/Ketua NIP.
Keterangan:
*) coret yang tidak perlu.
I-62
Format I.19. Pengelolaan Lingkungan dan Sosial
A. RENCANA KEGIATAN
1. Nama Rencana Kegiatan ...
(No/Nama Ruas) ...
2. Lokasi
a. Desa/Kelurahan a. ...
b. Kecamatan b. ...
c. Kabupaten/Kota c. ...
Eksisting Rencana
3. Panjang Ruas ... m ... m
4. Lebar ... m ... m
5. Keberadaan Perencanaan a. Ada, dengan status tahun ...
Teknis Rinci (DED) b. Belum Ada
6. Luas areal Pengadaan ... ha
Tanah
7. Penggunaan Pengadaan
Tanah
a. Permukiman Padat, a. ... ha, ... KK
Jumlah KK
b. Daerah Komersial b. ... ha
c. Areal Pertanian c. ... ha
d. Lain-lain (…) d. ... ha
8. Pengelolaan Lingkungan:
a. Wajib AMDAL Alasan: ...
b. Wajib UKL-UPL Alasan: ...
c. Bebas AMDAL maupun Alasan: ...
UKL-UPL cukup SPPL
9. Mekanisme Pengadaan
Tanah
a. Hibah dan Perizinan a. Hibah ... ha
b. Izin Pakai ... ha
I-63
c. Izin dilalui ... ha
b. LARAP Komprehensif Luas ..., Jumlah ... KK
berupa keragaman.
k. Kawasan pantai berhutan
bakau (mangrove)
l. Taman nasional
m. Taman wisata alam
n. Kawasan cagar budaya dan
ilmu pengetahuan (daerah
lokasi situs purbakala, atau
peninggalan sejarah bernilai
tinggi)
o. Kawasan permukiman
termasuk kebudayaan dari
Masyarakat Adat/istimewa
p. Kawasan rawan bencana
alam
B. LAHAN DAN TANAH
1 Apakah kegiatan proyek akan
menyebabkan ketidakstabilan
lereng atau membangun tanggul-
tanggul yang mempunyai risiko
kelongsoran?
2 Apakah kegiatan proyek akan
menyebabkan perubahan
bentang alam dalam skala yang
cukup besar atau melakukan
pemindahan tanah (cut/fill)
dalam jumlah yang cukup besar?
3 Apakah kegiatan proyek akan
menghilangkan lahan pertanian
atau hutan produksi atau lahan-
lahan produksi lainnya?
4 Apakah kegiatan proyek akan
merubah kontur garis pantai
menghambat aliran drainase
I-65
Jenis Usulan
No. Kriteria Evaluasi Ya Tidak
Dampak Penanganan
I-67
Jenis Usulan
No. Kriteria Evaluasi Ya Tidak
Dampak Penanganan
jalan: Dampak
(_____________________)
Nama Jelas
I-68
Format I.20. Bukti Setor Ke Rekening Kas Negara Dalam Hal Terdapat Sisa
Bantuan
I-69
I-70
Keterangan *):
1. Form SSBP disediakan di kantor KPPN terdekat dan dapat dibayar
melalui Bank Persepsi/Kantor Pos;
2. Setelah membayar melalui Bank Persepsi/Kantor Pos, maka perlu
dilakukan registrasi di KPPN/Bank Pembayar/Kantor Pos untuk
mendapatkan NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) sebagai tanda
bahwa penerimaan tersebut telah masuk ke rekening Kas Negara atau
sah sebagai Penerimaan Negara.
I-71