LP Apn Dewi
LP Apn Dewi
LP Apn Dewi
B. ETIOLOGI
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara
pasti/jelas. Terdapat beberapa teori antara lain:
1. Teori oxytocin :Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
2. Keregangan otot-otot :Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila
dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk
mengeluarkan isinya.Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya
kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.
3. Pengaruh janin:Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga
memegang peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih
lama dari biasa.
4. Teori Plasenta Menjadi Tua: Turunnya kadar hormone estrogen dan
progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan
konstraksi rahim.
5. Teori Iritasi Mekanik: Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin
akan timbul kontraksi uterus.
C. BENTUK-BENTUK PERSALINAN
1. Persalinan spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
2. Persalinan Buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
3. Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan
rangsangan.
D. ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN UMUR KEHAMILAN & BERAT
JANINYANG DILAHIRKAN
1. Abortus
Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar
kandungan, Umur hamil sebelum 28 minggu dan berat janin kurang dari
1000 gram.
2. Persalinan prematuritas
Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu.
Berat janin kurang dari 2.449 gram.
3. Persalinan Aterm
Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu.
Berat janin diatas 2500 gram.
4. Persalinan Serotinus
Persalinan melampaui umur 42 minggu.
Pada janin terdapat tanda post maturitas.
5. Persalinan Presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam
E. TANDA-TANDA PERSALINAN
Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda seperti dibawah ini, mengindikasikan
bahwa proses persalinan akan segera berlangsung. Ada dua macam tanda persalinan:
1. Tanda persalinan asli (true labor)
a. Kontraksi
Tejadi secara teratur, makin lama makin kuat/kencang, semakin lama, dan
dalam waktu yang semakin berdekatan.
Intensitas kontraksi meningkat bila sambil berjalan.
Dirasakan dipunggung bagian bawah dan menyebar kebagian bawah
abdomen.
b. Serviks
Memperlihatkan perubahan yang cepat (lunak, dilatasi yang ditandai
dengan adanya perdarahan)
Perubahan keposisi anterior, sulit ditentukan tanpa pemeriksaan vagina.
c. Janin
Bagian presentasi biasanya sudah berada dirongga pelvis (sering disebut
“lightening/dropping”). Keadaan ini meningkatkan kemudahan bernafas,
dan pada saat yang bersamaan kandung kemih akan tertekan akibat
dorongan bagian presentasi janin kearah rongga pelvis).
2. Tanda persalinan palsu (false labor)
a. Kontraksi
Terjadi secara tidak teratur atau teratur tetapi hanya sebentar.
Kontraksi berhenti jika berjalan atau jika berubah posisi.
Dirasakan di daerah punggung atau abdomen diatas navel.
b. Serviks
Mungkin lunak tetapi tidak ada dilatasi atau tanda-tanda adanya
perdarahan
Seringkali di posisi posterior, tidak dapat dipastikan tanpa pemeriksan
vagina
c. Janin
Bagian presentasi biasanya belum masuk rongga pelvis.
Tanda persalinan sudah dekat :
1. Terjadi lightening. Menjelang minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang
disebabkan:
Kontraksi Braxton Hicks
Ketegangan dinding perut
Gaya berat janin dimana kepala ke arah bawah
2. Masuknya kepala bayi ke pintu atas panggul dirasakan ibu hamil
Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
Dibagian bawah terasa sesak
Sering miksi (beser kencing)
3. Terjadinya His permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks ditemukan sebagai
keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu terjadi karena perubahan
keseimbangan estrogen, progesteron, dan memberikan kesempatan rangsangan
oksitosin. Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesteron makin
berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi lebih sering sebagai his
palsu. Sifat his permulaan (palsu) adalah rasa nyeri ringan di bagian bawah, datangnya
tidak teratur, tidak ada perubahan pada serviks, durasinya pendek, tidak bertambah bila
beraktifitas.
Tanda Persalinan Lainnya:
1. Terjadinya his persalinan, his persalinan mempunyai sifat:
Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
Makin beraktifitas (jalan) kekuatan makin bertambah.
2. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda), dengan his persalinan terjadi
perubahan pada serviks yang menimbulkan:
Pendataran dan pembukaan
Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis
lepas
Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
3. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran
cairan. Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan
pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.
3. Passanger (Janin)
Isi uterus yang akan dilahirkan adalah janin, air ketuban dan plasenta. Agar
persalinan dapat berjalan lancar maka faktor passanger harus normal.
4. Psikologis
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak tepenuhi
paling tidak sama seperti kebutuhan jasmaninya.
G. PROSES PERSALINAN
Persalinan dibagi dalam empat kala yaitu:
1. Kala I (kala pembukaan)
In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah,
servik mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh darah
kapiler, kanalis servikalis.
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
a. Fase laten :
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secar bertahap.
Berlangsung hingga seviks membuka kurang dari 4 cm
Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
b. Fase aktif :
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bartahap
(kontraksi dianggap akurat/ memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu
10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm,
akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau
primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara).
4. Kala IV
Kala empat persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir selama 2
jam. Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum
paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan, antara lain :
Tingkat kesadaran ibu
Pemeriksaan TTV : tekanan darah, nadi, pernafasan
Kontraksi uterus
Terjadinya perdarahan
Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 -500 cc.
Pengawasan, selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir, mengamati keadaan ibu
terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.Dengan menjaga kondisi kontraksi
dan retraksi uterus yang kuat dan terus-menerus.Tugas uterus ini dapat dibantu dengan
obat-obat oksitosin.
Tanggal : 07-03-2019
Oleh : MARIA FLORIANTI DEWI WIHASTUTI,AMd.Keb.
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
NamaIbu :NY. Y.M
Umur : 31 tahun
Agama :Katolik
Pendidikan :SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Mudung,Desa Aibura,Kec.Waigete
NamaSuami :TN. P.P
Umur : 35 tahun
Agama :Katolik
Pendidikan :SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Mudung,Desa Aibura,Kec.Waigete
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah menjalar ke pinggang
3. riwayat kehamilan sekarang
ANC : 9 kali, di bidan dan dokter kandungan
imunisasi TT : 1 kali
keluhan selama hamil: mual muntah di awal kehamilan( trimester 1)
4. Riwayat kehamilan/persalinan dan nifas yang lalu
Riwayat Kehamilan dahulu : tidak ada hipertensi, eklamsia,
preeclampsia, jantung, diabetes dan penyakit kronis lainya.
2. Hamil ini
5. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit kronis
6. Riwayat Obstertri
a. Riwayat Menstruasi :
menarce : 12 tahun
siklus : 28 hari
lamanya : 3-4 hari
keluhan : tidak ada
HPHT : 06-06-2018
b. Keluhan selama hamil :
mual, muntah di awal kehamilan kadang pusing, sejak 6
bulan kehamilan merasakan nyeri pada bagian luar
vagina sampai umur kehamilan 37-38 minggu.
Pengobatan selama hami l: Ya
Pergerakan janin : Ya, sejak usia kehamilan
20 minggu
Rencana perawatan bayi : sendiri
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
Breast care : Ya
Perineal care : Ya
Nutrisi : Ya
Senam nifas : Tidak
KB : suntik
Menyusui : Ya
7. Dukungan keluarga
Keluarga sangat mendukung ibu dengan kelahiran bayinya, yaitu
dengan menemani Ibu selama di rawat di Rumah Sakit.
8. Status gizi
Pola makan : Baik
Nafsu makan : Baik
Jeni smakanan : Nasi, ikan, sayur,daging, telur.
Jenis minuman : Air putih, teh, susu.
Keluhan : Tidakada
9. Eliminasi
BAB
Warna : Kuning
Bau : Khas feases
Konsistensi : Lembek
Frekuensi : 1x/ hari
Keluhan : Tidakada
BAK
Warna : Kuning
Bau : Khas Amoniak
Frekuensi : 4-5x/ hari
Keluhan : Tidakada
12. Mobilisasi
Ibu dapat bergerak, miring kiri – kanan, bangun, duduk, dan berjalan.
13. Perawatandiri
Perawatan payudara :Dilakukan setiap sebelum mandi
Vulva hygine :Dilakukan saa mandi dan selesai
BAB/BAK
Mandi :2x/ hari
Gosokgigi : 2x/ hari
Cucirambut : 2x/ minggu
Ganti pakayan dalam : 2x/ hari setiap selesai mandi atau jika
basah
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaanfisik
Keadaanumum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Ekspresiwajah : Tenang
Penampilan : Bersih
Tekanandarah : 100/60 mmhg
Suhu : 36,5 ºC
Nadi : 80x/ menit
Respirasi : 20x/ menit
Mata
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Hidung : Tidak ada polip
Mulut
Mukosa bibir : Lembab
Gigi : Tidak ada karies
Lidah : Bersih
Telinga : Tidak ada serumen
Kelainan :Tidak ada
Tenggorokan
Pembesaran Tonsil : Tidak ada
Leher
Pembesaran kelenjar limfe : Tidakada
Pembesaran kelenjar Tiroid : Tidakada
Pembendungan vena jugularis : Tidakada
Dada
Mamae : Membesar
Areola : Hyperpigmentasi
Putting susu : Menonjol
Tandainfeksi : Tidakada
Laktasi : Baik, colostrum(+)
Abdomen
Leopold I: TFU 4cm dibawah prosessus sypodeus, teraba,
tidak bulat, lunak, dan tidak melenting
Leopold II: pada sisi kiri rahim teraba bagian-bagian kecil dan
pada sisi kanan teraba yang keras seperti papan
Leopold III: dibagian bawah terdapat bundar, keras, melenting
yaitu bagian kepala
Leopold IV : dibagian teratas janin, kepala sudah masuk PAP
His : banyaknya his dalam 10 menit 4-5x yaitu lamanya
diantara 50 detik.
DJJ: 140 X/menit
Vulva/Vagina
VT : Pembukaa 7 cm,portio tipis lunak,KK (+)
Teraba kepala ,TH II
Anus
Haemoroid : Tidak ada
Ekstremitas
Oedema : Tidak ada
Refleks patela : (+)/(+)
Varices : Tidak ada
2. Pemeriksaa penunjang
Darah lengkap
HB :12.8 gr/dL
Hbsag : Non reaktif(-)
Gol.darah : “O”
HIV : Negatif(-)
Urine : Tidak dilakukan
II. INTREPETASI DATA
Diagnosa: G2P1A0 38-39 Minggu inpartu kala 1 fase aktif janin tunggal
hidup
V. PLANNING/RENCANA TINDAKAN
1. memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa
pembukaan ibu sudah 7 cm serta saat ini keadaan ibu dan janin
dalam keadaan baik
2. melakukan informed consent untuk persetujuan tindakan yang akan
dilakukan seperti pertolongan persalinan dan tindakan lain yang
kemungkinan dibutuhkan saat persalinan
3. memberikan asuhan saying ibu seperti:
memberi dukungan mental kepada ibu untuk menjalani proses
persalinan
menganjurkan suami untuk menemani ibu selama proses
persalunan berlangsung untuk memberikan dukungan mental dan
psikologis
menjelaskan tentang teknik relaksasi yang baik dan benar yaitu
menarik nafas panjang dari hidung dan mengeluarkannya melalui
mulut saat ibu merasakan mules untuk mengurangi rasa sakit
menganjurkan kepada keluarga untuk mengusap punggung ibu
untuk mengurangi rasa sakit
menganjurkan kepada ibu untuk tidak menahan BAB/BAK
menganjurkan kepada suami dan keluarga untuk memberikan
makanan/minuman saat tidak ada his
4. mempersiapkan tempat dan alat-alat pertolongan persalinan secara
APN
5. Mengobservasi:
suhu setiap 2 jam
nadi,DJJ,dan His setiap 30 menit
tekanan darah, penurunan bagian terendah janin dan
pembukaan serviks tiap 4 jam
observasi telah di lakukan
6. mencatat semua hasil pemeriksaan dan tindakan dalam format
pengkajian.
7. lakukan pemeriksaan dala kembali tiap 4 jam atau bila ada indikasi.
VII. EVALUASI
1. ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh
bidan
2. informed consent ditulis sendiri dan di tanda tangani oleh suami ibu
3. memberikan asuhan sayang ibu:
ibu terlihat lebih tenang dan siap dalam menjalani proses
persalinan
ibu terlihat tenang saat ditemani oleh suami
ibu bisa melakukan teknik relaksasi dengan baik
ibu merasa nyaman dengan asuhan yang diberikan
ibu minum teh kurang lebih 50 cc
4. bahan perlengkapan bayi dan ibu serta obat-obatan uterotonika,
semua alat untuk pertolongan telah disiapkan.
5. observasi telah dilakukan
6. menulis hasil pemantauan dalam lembar observasi dan partograf,
partograf telah terisi
7. pemeriksaan dalam dilakukan saat ibu mengatakn ingin BAB
Tanggal: 07-03-2019
I. DATA SUBYEKTIF
ibu mengatakan mules yang dirasakan semakin sering dan kuat serta ada
dorongan untuk mengedan seperti ingin BAB
III. ASSESMENT
G2P1A0 38-39 Minggu kala II janin tunggal hidup
IV. PENATALAKSANAAN
1. memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu sudah
saatnya untuk melahirkan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. mengamati tanda dan gejala kala II: sudah ada tanda dan gejala kala II
seperti ada dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol,
vulva dan springter ani membuka
3. memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan essensial
persalinan sesuai APN: peralatan,bahan, dan obat-obatan telah siap
digunakan
4. memakai alat perlindungan diri dan melepaskan semua perhiasan:APD
telah dipakai dan perhiasan telah dilepas
5. mencuci tangan serta memakai sarung tangan sebelah kanan : telah
dilakukan
6. memasukan oxytosin 10 unit kedalam tabung suntikan dan memakai
sarung tngan sebelah kiri : telah dilakukan
7. memastikan pembukaan telah lengkap dan keadaan janin, pembukaan
telah lengkap dan keadaan janin baik
8. mencelupkan sarung tangan ke dalam larutan clorin 0,5% dan
melepaskannya: telah dilakukan
9. memantau DJJ, DJJ 140X/menit
10. memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu akan dipimpin untuk bersalin, ibu
dan keluarga mengerti
11. mengatur posis ibu untuk meneran, ibu memilih posisi stengah duduk
12. memimpin ibu meneran pada waktu ibu mempunyai dorongan kuat untuk
meneran dan mengajarkan teknik meneran yang benar pada ibu. ibu
berusaha melakukannya.
13. memberi semangat kepada ibu pada saat ada dorongan ingin mengedan
dan ada his. jika tidak ada his memberi ibu minum dan memantau DJJ.ibu
terlihat semangat dan sekali kali ibu minum teh manis jika tidak ada his
14. meletakan handuk diatas perut ibu dan meletakan kain bersih yang dilipat
1/3 bagian dibawah bokong ibu. handuk dan kain telah di letakan
15. membuka tutup partus set, mendekatkan partus set dan sambil
memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan. partus set telah di
dekatkan dan alat telah lengkap
16. memakai sarung tangan, telah dilakukan
17. memimpin meneran dengan teknik yang benar. ibu berusaha untuk
meneran dengan baik sesuai dengan yang disarankan bidan
18. melahirkan kepala,setelah kepala bayi tanpal diameter 5-6 cm, melindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain besih dan kering, tangan
yang lain berada diatas kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala. menganjurkan ibu untuk meneran perlahan
sambil bernapas cepat dan dangkal.
19. memeriksa adanya lilitan tali pusat. tidak ada lilitan tali pusat
20. menunggu hingga bayi melalukan putar paksi luar
21. setelah kepala melakukan putar paksi luar secara spontan pegang secara
biparetal kearah bawah dan distal,hingga bahu depan muncul dan gerakan
kearah atas dan distal hingga melahirkan bahu belakang
22. setelah kepala dan lengan lahir, selanjutnya melakukan sanggah susur
untuk melahirkan seluruh badan bayi. bayi lahir spontan, menangis kuat,
warna kemerahan, gerak aktif, pukul 17.20 wita, jenis kelamin perempuan
23. memposisikan bayi diatas perut ibu dan mengeringkan seluruh badan bayi
kecuali telapak tangan tanpa membersihkan vernix. lalu mengganti handuk
yang basah dengan handuk yang kering dan bersih, kain bayi telah dig anti
dengan kain yang kering
Tanggal: 07-03-2019
I. DATA SUBYEKTIF
ibu merasa gelisah dan perutnya masih terasa mules
III. ASSESMENT
P2 post partum kala III keadaan umum baik
IV. PENATALAKSANAAN
1. menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu dan
bayi dalam keadaan normal. ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil
pemeriksaan
2. mengecek fubdus uteri untuk memeriksa adanya janin kedua atau tidak.
tidak ada janin kedua
3. memberitahu ibu akan disuntik oxytosin. oksitosin 10 iu sudah
disuntikkan di 1/3 paha kanan bagian luar secara IM dalam 1 menit
4. mejepit jepit tali pusat, memotong tali pusat dengan mengunakan
umbilical cord clam . suda dilakukan pada 2 menit setelah bayi lahir
5. meletakan bayi agar ada kontak kulit ibu ke bayi dengan cara letakan
bayi tengkurap di dada ibu, luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel
di dada , di perut ibu, mengusahakan kepala bayi berdada diantara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting susu untuk IMD dan
kepala di tutupi topi, silakukan selama 1 jam . bayi sudah berada dia atas
perut ibu untung mencapai putting susu dan kepala bayi sudah di tutupi
topi
6. memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vagina
7. melihat tanda-tanda pelepasan placenta. tanda-tanda pelepasan
placenta telah kelihatan seperti bentuk uterus globuler, tali pusat
memanjang, semburan darah mendadak dan singkat
8. melakukan penegangangan tali pusat terkendali, yaiu meletakan satu
tangan diatas kain pada perut ibu ditepi atas sympisis pubis untuk
mendeteksi kontraksi uterus dan menahan uterus pada saat melakukan
penegangan tali pusat. tegangkan tali pusat dengan tangan kanan
kebawah sejajr lantai, dan tangan kiri melakukan penekanan uterus
secara dorsocranial. PTT dilakukan
9. placenta lahir spontan jam 17 35 wita
10. melakukan masase uterus selama 15 detik
11. mengecek kelengkapan placenta , placenta telah di cek selaput utuh,
kotiledon lengkap insersi talipusat lateral, panjang
12. menilai perdarahan dan kemungkinan terjadinya robekan jalan lahir,
perdarahan tidak aktiv dan terdapat laserasi perineum grade 1.
13. memberikan kenyaman pada ibu dengan membersihkan ibu dengan air
DTT, mengganti pakian ibu, dengan pakian yang bersih dan kering, serta
memakaikan ibu pembalut dan menyelimuti ibu dengan kain ibu terlihat
nyaman dan bersih. membersihkan alat bekas pakai dan merendam alat-
alat yang terkontaminasi pada larutan clorrin 0,5% selama 10 menit, alat-
alat telah di dekontaminasi.
Tanggal: 07-03-2019
I. DATA SUBYEKTIF
ibu mengatakn sedikit lemas, tapi ibu merasa senang atas kelahiran bayinya
dan plasenta telah lahir
III. ASSESMENT
P2 POST PARTUM KALA IV KEADAAN UMUM BAIK
IV. PENATALAKSANAAN
1. menginformasikan hasil pemeriksaan dan kondisi ibu pada ibu dan
keluarga. ibu dan keluarga mengetahuai hasil pemeriksaan
2. mengajarkan ibu cara menilai kontraksi uterus oleh sendiri yaitu
massase uterus searah jarum jam, jika teraba keras berarti uterus
berkontraksi dengan baik. ibu mampu melakukannya
3. membuka APD dan mencuci tangan 7 langkah lalu keringkan dengan
handuk
4. mengobservasi TTV,TFU, kontraksi uterus kandung kemih dan
perdarahan, setiap 15 menit sekali pada jam pertama pasca persalinan
dan 30 menit sekali pada jam ke dua.
5. memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi ibu. ibu terlihat makan dan
minum
6. mencatat hasil pemeriksaan dan semua tindakan dalam format
pengkajian,lembar observasi dan partograf. hasil sudah dimasukan
kedalam partograf.
hasil observasi: