MAKALAH SEMINAR KASUS PADA SDR.J DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG GARUDA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN BARAT SINGKAWANG
MAKALAH SEMINAR KASUS PADA SDR.J DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG GARUDA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN BARAT SINGKAWANG
MAKALAH SEMINAR KASUS PADA SDR.J DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG GARUDA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN BARAT SINGKAWANG
Makalah Seminar
NAMA NIM
AJENG DETA DWI SETYAWATI 212133002
DEWI MILIYANI 212133009
DIMAS FIQRI HARIANDA 212133012
KURNIAWAN DWI ILLAHI 212133024
NINDI RIZKI AMALIA 212133032
NURLAILA NOVITA 212133034
REMA APRIANTY MANDAYANI 212133038
SATRIYA 212133043
Objektif
1. Melotot
2. Pandangan tajam
3. Tangan mengepal, rahang mengatup
4. Gelisah dan mondar-mandir
5. Nadi meningkat
6. Pernapasan meningkat
7. Mudah tersinggung
8. Nada suara tinggi dan bicara kasar
9. Mendominasi pembicaraa
Minor Subjektif
1. Mengatakan tidak senang
2. Menyalahkan orang lain
3. Mengatakan diri berkuasa
4. Merasa gagal mencapai tujuan
5. Mengungkapkan keinginan yang tidak realistis dan minta
dipenuhi
6. Suka mengejek
dan mengritik
Objektif:
1. Disorientasi
2. Wajah merah
3. Postur tubuh kaku
4. Sinis
5. Bermusuhan
6. Menarik diri (Keliat, 2019)
C. Rentang Respons
D. Faktor predisposisi
1. Psikoanalisis
F. Mekanisme Koping
Perawat perlu mengidentifikasi koping klien, sehingga dapat
membantu klien untuk mengembangkan mekanisme koping yang
konstruktif dalam mengekspresikan kemarahannya. Mekanisme
koping yang umum digunakan adalah mekanisme pertahanan ego
seperti displacement, sublimasi, proyeksi, represif, denial, dan
reaksi formasi.
Perilaku kekerasan biasanya diawali dengan situasi berduka yang
berkepanjangan dari seseorang karena ditinggal oleh orang yang
dianggap sangat berpengaruh dalam hidupnya. Bila kondisi
tersebut tidak teratasi, maka dapat menyebabkan seseorang
rendah diri (harga diri rendah), sehingga sulit untuk bergaul
dengan orang lain.
III. Pohon Masalah
Perilaku kekerasan
Objektif :
1. Mata melotot/pandangan tajam
2. Tangan mengepal
3. Rahang mengatup
4. Wajah memerah dan tegang
5. Poster tubuh kaku
6. Suara keras
Perilaku kekerasan
V. Rencana tindakan keperawatan
Nama Klien :
perilaku kekerasan
Pertemuan Ke :
disesuaikan
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :
Klien tampak mondar-mandir, berbicara sambil mengepalkan tinju,
pandangan mata tajam, wajah merah dan tegang, serta sesekali
tampak memukul-mukul dinding.
2. Diagnosa Keperawatan :
Perilaku kekerasan
3. TUK/Strategi pelaksanaan :
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien
a. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
c. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
d. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
e. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekkerasan
f. Membantu klien mempraktikan latihan cara mengontrol fisik I
g. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. Rencana Tindakan Keperawatan :
a. Identifikasi tanda-tanda yang menunjukkan perilaku kekerasan.
b. Monitor klien selama masih melakukan tindakan yang
mengarah pada perilaku kekkerasan
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi :
“selamat pagi pak, perkenalkan nama saya suster …, saya yang akan
merawat Bapak hari ini. Nama bapak siapa, senangnya dipanggil
apa?”
3. Terminasi
“bagaimana perasaan bapak setellah berada di ruangan ini?”
“sekarang bapak bisa menenangkan diri di ruangan ini sambil bapak
pikirkan hal lain yang bisa membuat bapak kesal/marah.”
“saya akan kembali 15 menit lagi untuk melihat kondisi bapak, dan jika
kondisi bapak sudah lebih tenang saya akan mengajarkan cara
menghilangkan perasaan kesal/marah supaya bapak tidak dimasukkan
ke ruangan ini lagi.”
“bapagaimana pak, setuju?”
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. J (L) Tanggal Pengkajian: 9 Agustus 2022
Kekerasan seksual
Penolakan
Tindakan criminal
Jelaskan No.1,2,3 :
1. Klien mengatakan sejak dari kecil sudah mengalami gangguan jiwa
dimasalalu,marah-marah tiba-tiba
2. Klien mengatakan berobat ke orang pintar
Gejala
Riwayat pengobatan/perawatan
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/70 mmHg N : 84 x/m S : 36°C P : 22 x/m
2. Ukur : TB : 160 cm BB : 59Kg
3. Keluhan fisik Ya Tidak
Jelaskan : Klien tidak ada maslaah pada kondisi fisik, tanda-tanda vital klien dalam batas
normal.
Keterangan :
: laki-laki : klien
Jelaskan : Sebelum masuk rumah sakit jiwa klien tinggal serumah dengan ayah dan ibunya dan adik-
adiknya,klian 8 bersaudara,klien anak ke-5,klien mengatakan dirumah dekat dengan ayahnya
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh : Klien menyukai semua anggota tubuhnya.
b. Identitas : Sebelum dirawat paasien berkerja sebagai knek truk mengantar sawit
c. Peran :
d. Ideal diri : Harapan klien bisa cepat keluar dari RSJ agar bisa melakukan aktivitas
seperti sebelum masuk rumah sakit
e. Harga diri : Hubungan klien dengan masyarakat baik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti : Orang yang berarti dalam kehidupan klien adalah keluarganya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak bisa memulai pembicaraan
dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah.
4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan sejak dari kecil melakukan pengobatan ke pada
orang pintar, tapi tidak ada perubahan
b. Kegiatan ibadah :
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
pembicaraan
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan : saat melakukan pengkajian Tanya jawab pada klien, klien tampak sedih
dan menyesal atas perbuatannya
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah.
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
- Saat melakukan pengkajian klien tampak tertunduk dan hanya sesekali berani kontak mata
tajam pada perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
7. Persepsi
Halusinasi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
8. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Jelaskan : saat melakukan Tanya jawab klien menjawab sesuai dengan pertanyaan.
9. Isi Pikir
Waham
Jelaskan :
Disorientasi :
Jelaskan : ketika di wawancara klien bingung dalam menjawab, klien sadar, tidak ada gerakan
yang diulang, klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang.
11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat jangka pendek
Jangka panjang
Jelaskan : Saat dikaji klien mampu mengingat kejadian pada masa lalu.
Jelaskan : tingkat konsentrasi klien baik dan mampu berhitung sederhana, contohnya
menghitung angka 1-10 dan penjumlahan (2+6=8).
Jelaskan : Klien belum terlalu bisa menilai orang-orang yang berada di sekelilingnya .
Jelaskan : Klien tidak mengingkari penyakit yang diderita, klien mengetahui bahwa sedang
sakit dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa.
2. BAB/BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan
Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Lainnya Lainnya
Masalah Keperawatan : klien suka mencedrai diri dengan merusak barang dan
memecahkan kaca
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : Klien merasa tidak terlibat dalam
kelompok lingkungan.
Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Klien tidak ada masalah dengan pekerjaan, klien
bekerja sebagai knek truk.
Masalah dengan perumahan, spesifik : Klien mengatakan tinggal dirumah bersama ayah
dan ibunya
Koping Obat-Obatan
Lainnya : klien kurang mengetahui bagaimana penyakit jiwa yang tepat untuk
mengontrol emosi.
Masalah Keperawatan : Ketidakaktifan koping individu.
Terapi Medik:
Data Objektif:
Data Objektif:
1. Klien terlihat gelisah dan selalu
curiga setiap diberi pertanyaan
2. Klien saat ditanya menjawab
dengan nada ketus
POHON MASALAH
P : Intervensi dilanjutkan
Strategi
Pelaksanaan 3 :
1. Latih klien mengendalikan
RPK secara fisik cara ke-2
2. (Latihan pukul kasur bantal)
3. Susun jadwal latihan
mengungkapkan fisik
Kamis/11 Diagnosa keperawatan S : - Klien mengatakan tidak
agustus pernah marah-marah selama
Resiko perilaku
2022
Kekerasan masuk rumah sakit
Jam:
08.30 Strategi Pelaksanaan 2 : - Klien mengatakan tidak ingin
1. Melatih klien mengendalikan RPK
melakukan teknik memukul
dengan cara fisik ke-dua (Pukul
bantal Kasur
Kasur bantal)
Respons : klien tidak mau - Pasien mengatakan capek
capek
2. Menyusun jadwal kegiatan harian O : - Klien tidak koopratif, sedikit
kembali untuk melakukan teknik tegang
memukul kasur dan batal
- Klien tidak mau
Respons : klien koopratif
melakukannya
P : Intervensi dilanjutkan
Strategi
Pelaksanaan 2 :
1. Latih klien
mengendalikan RPK
secara fisik (teknik
memukul kasur dan
bantal)
2. Susun jadwal ulang
latihan melampiaskan
amarah secara fisik