Bab I

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Lembaga pendidikan baik itu formal, informal, dan non formal adalah

tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya melalui praktik pendidikan,

peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah dan/atau

pengalaman budaya yang dapat ditransformasikan dalam kehidupan yang

mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan

tuntutan yang ada didalamnya. Dengan demikian, maka pengetahuan dan

kebudayaan seringkali dipaksakan untuk dikombinasikan karena adanya

pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika ditansformasikan.

Madrasah sebagai lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan

proses pendidikan dan proses belajar mengajar dalam usaha untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini peran kepala madrasah

sebagai seorang yang diberi tugas untuk memimpin madrasah, yang

bertanggung jawab atas tercapainya tujuan madrasah. Di dalam perspektif

kebijakan pendidikan nasional, terdapat tujuh peran utama kepala madrasah,

yaitu: a). sebagai educator (pendidik), b). sebagai manajer, c). sebagai

administrator, d). supervisor, e). leader (pemimpin), f). sebagai pencipta

1
2

iklim kerja, g). wirausahawan dan h). kepemimpinan kepala madrasah

sebagai instructional leader (pemimpin pembelajaran).1

Kepala madrasah diharapkan menjadi pemimpin yang inovator di

madrasah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala madrasah adalah

signifikasi bagi keberhasilan madrasah. Kepala madrasah perlu memiliki

kemampuan untuk memberdayakan sumber daya manusia yang ada untuk

mencapai tujuan madrasah.

Khusus berkaitan dengan guru kepala madrasah harus memiliki

kemampuan untuk meningkatkan kinerja guru, melalui pemberdayaan sumber

daya manusia (guru). Dengan kinerja guru yang maksimal dapat mewujudkan

prestasi belajar siswa yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan.

Peserta didik sebagai subjek di dalam pola pendidikan yang

berkembang melalui pengalaman belajar. Guru lebih berperan sebagai

fasilitator dan motivator belajarnya siswa, membantu dan memberikan

pengalaman belajar kepada siswa. Dalam fungsinya sebagai pendidik, guru

juga berperan dalam mengelola situasi kelas, bagaimana suatu proses belajar

mengajar berjalan baik dan kondusif. Ini merupakan tanggung jawab seorang

guru dalam mengelola kelas, maka dapat dikatakan bahwa guru adalah

manajer atau pengelola dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu,

seorang kepala madrasah dituntut untuk memilih guru yang tepat dalam hal

penguasaan materi, agar pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dan hasil

belajar yang memuaskan.

1
Tobroni, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (Yogyakarta: AR-Ruzz Media,
2014), 168.
3

Maka dari itu, kepala madrasah dituntut untuk mampu memimpin

sekaligus mengorganisir dan mengelola pelaksanaan program belajar

mengajar yang diselenggarakan di madrasah yang dipimpinya, sebab tanpa

adanya keahlian manajemen yang dimiliki oleh seorang kepala madrasah,

niscaya program yang telah direncanakan tidak akan bisa berjalan secara

maksimal, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

‫اذا وسد االمر الى غيراهله فانتظرالساعة‬

Artinya: Apabila suatu urusan diserahkan pada bukan ahlinya, maka tunggu

saat kehancurannya. (H.R. Bukhari).2

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun

2007 tentang Standar Kepala Madrasah dalam usaha memajukan pendidikan

perlu adanya peranan kepala madrasah dalam hal sebagai pendidik, manajer,

administrator, supervisor, pemimpin, pencipta iklim kerja dan wirausahawan

serta mengatur bahwa kepala madrasah harus memiliki kompetensi dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Fungsi utama kepala madrasah sebagai pemimpin pendidikan adalah

menciptakan adanya proses belajar mengajar, sehingga guru-guru dapat

mengajar dengan caranya masing-masing dan peserta didik dapat belajar

dan menerima pelajaran dengan baik. Dalam melaksanakan fungsi tersebut

maka seorang kepala madrasah mempunyai tanggung jawab ganda yaitu

melaksanakan tugasnya dalam mengelola administrasi sekolah sehingga

2
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011),
88.
4

terciptanya situasi belajar dan mengajar yang baik, dan melaksanakan

supervise atau pengawasan sehingga guru dapat menjalankan tugas-tugas

pengajaran dengan baik.

Dalam upaya peningkatan prestasi belajar ada hal yang perlu

diperhatikan, antara lain kunci utama dalam peningkatan mutu pendidikan

adalah komitmen terhadap perubahan. Jika semua guru dan staff sekolah telah

memiliki komitmen pada perubahan yang lebih baik, maka pemimpin akan

lebih mudah dalam mengelola dan mendorong mereka untuk menemukan

cara baru untuk memperbaiki efisiensi, produktivitas, dan kualitas layanan

pendidikan.

Berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 28

tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan

Menengah, Pasal 1 ayat (2) yaitu: Penjaminan Mutu Pendidikan adalah suatu

mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan

bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan

standar mutu.

Pengakuan hukum atas pentingnya keberadaan madrasah swasta,

tersirat dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pasal 54 ayat (1) yang menyatakan bahwa peran serta dalam

pendidikan meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi

profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan

dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Permasalahan pendidikan dewasa ini terus muncul seiring upaya untuk


5

penyempurnaan sistem pendidikan nasional. Permasalahan itu terdapat

banyak faktor yang melatarbelakanginya. Faktor yang dapat melatarbelakangi

antara lain yaitu:

Pertama, tempat berdirinya madrasah, antara madrasah yang berada di

pedesaan atau di perkotaan. Madrasah yang berada di daerah pedesaan dan

diperkotaan pasti akan berbeda baik dari sarana prasarana, sumber daya

manusia, ataupun manajemen yang ada disuatu madrasah. Suatu madrasah di

daerah terpencil dan diperbatasan masyarakat di daerah ini tertinggal dalam

pembangunan baik itu ekonomi, infrastuktur maupun pendidikan.

Kedua, Faktor yang cukup berpengaruh adalah faktor kepemimpinan

kepala madrasah. Kepemimpinan kepala madrasah merupakan kemampuan

untuk menggerakan faktor-faktor yang mempengaruhi tujuan pendidikan di

madrasah. Kepemimpinan kepala madrasah dapat menentukan keberhasilan

maupun kualitas pendidikan di sebuah sekolah.

Banyaknya harapan yang belum terpenuhi yang menyebabkan

kecemasan yang tinggi. Seperti, menurunnya kecerdasan dan minat bakat

pada setiap individual siswa yang ada di madrasah. Terkait dengan tugas dan

posisinya yang sangat strategis, maka kepala madrasah dituntut memiliki

kreatifitas, yakni kemampuan untuk mentransformasikan ide dan gagasan

kepada guru dan siswa. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah

maka kepala madrasah harus dapat mengambil langkah-langkah atau strategi

yang paling tepat digunakan dalam meningkatkan mutu pendidikan, baik dari

segi gurunya maupun prestasi belajar siswa tersebut.


6

Hal yang mendukung dari permasalahan di atas menurut Mohd.

Ansyar, Ph.D, ada tiga faktor penentu kualitas atau mutu pendidikan, yaitu

“(a) orang (pendidik), (b) program (kurikulum) dan (c) institusi (pimpinan)”.

Dengan demikian upaya pemenuhan dan perwujudan segenap standar

pendidikan nasional idealnya harus didukung oleh personal (orang) yang

berkualitas, dibarengi dengan program (kurikulum) yang baik serta institusi

(pimpinan) yang efektif.

Realitas di lapangan faktor yang sering disorot dan diperhatikan oleh

pemerintah dan pemangku kebijakan adalah melakukan perubahan dari segi

programnya (perubahan kurikulum) tanpa dibarengi dengan upaya yang

selaras dan seimbang dengan upaya membenahi orangnya (tenaga pendidik

dan kependidikan), demikian juga halnya dengan manajemen dan

pengelolaan pendidikan (oleh pimpinan terhadap institusinya). Maksudnya

program (kurikulum) berubah, namun orang yang akan menjalankannya serta

manajemen terhadap implementasi program (kurikulum) tidak tertata dan

terkelola dengan baik. Akhirnya program (kurikulum) yang ditetapkan tidak

mampu diimplementasikan secara maksimal sesuai dengan yang diharapkan,

karena tidak diiringi oleh kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang

memadai, serta tidak pula ditunjang oleh manajemen yang baik, seperti tidak

adanya monitoring atau kontrol yang intensif dan berkesinambungan terhadap

upaya implementasi program (kurikulum) yang sustainability.3

3
Hidayati, “Kepemimpinan dan Peningkatan Mutu Pendidikan”. Jurnal Tarbiyah. Vol.
22 No. 1. Summer Januari-Juni 2015, 49.
7

Mengingat harapan orang tua atau masyarakat begitu besar terhadap

perkembangan spiritual, emosional dan intelektual siswa yang disekolahkan

di MTs. Hidayatus Sibyan Wanglukulon. Pengelolaan tersebut sangat

tergantung sampai sejauh mana kepala madrasah dapat menjalankan

peranannya.

Peran kepemimpinan kepala madrasah yang telah diimplementasikan

diharapkan dapat menghasilkan pendidikan bermutu karena pendidikan

bermutu merupakan kunci untuk membangun manusia yang kompeten dan

beradap dalam arti menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan

masyarakat, baik dalam kualitas pribadi, moral, pengetahuan maupun

kompetensi kerja menjadi syarat mutlak dalam kehidupan masyarakat. Dalam

merealisasikan pendidikan bermutu, dituntut penerapan program mutu yang

terfokus pada upaya-upaya penyempurnaan mutu seluruh komponen dan

kegiatan pendidikan di madrasah.4

Mutu pendidikan hendaknya mampu menghasilkan lulusan yang

terampil, mampu sesuai dengan tingkat pendidikannya, jujur dan yang

terpenting lagi adalah moralnya baik. Peningkatan mutu pendidikan yang

lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum

dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan

pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan

lainnya.

Pencapaian dan peningkatan mutu pendidikan menjadi sebuah

4
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010). 175-178.
8

harapan, keinginan, tuntutan dan pandangan yang tidak semua orang bisa

mengembannya. Dalam hal ini diperlukan seorang kepala madrasah yang

profesional. Kepala madrasah yang mampu melayani dan memuaskan semua

pihak dari segala penjuru mata angin, baik dari siswa, orang tua, masyarakat

luas, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dinas pendidikan, dunia usaha dan

industri, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kepala madrasah yang

menerima murid sebanyak-banyaknya memiliki fasilitas sehebat-hebatnya,

menghasilkan lulusan dengan kualitas setinggi-tingginya, semua itu tertumpu

pada seorang kepala madrasah.

Maka dari itu kepala madrasah sebagai pemimpin harus jeli dalam

membaca peluang dan ancaman yang akan datang, apabila kepala madrasah

tidak memperhatikan penentuan keberhasilan maupun kualitas pendidikan

disebuah madrasah maka madrasah tersebut akan sulit untuk mencapai mutu

pendidikan yang berkualitas.

Berdasarkan pengamatan, secara empirik di MTs. Hidayatus Sibyan

Wanglukulon Senori yang menjadi subjek penelitian, penghambat utama bagi

kemajuan belajar siswa ialah karena proses pembelajaran yang kurang

mengutamakan kemampuan berpikir yang berorientasi pada nilai, rendahnya

semangat belajar, sikap orang tua yang kurang peduli atas prestasi anaknya,

dan sarana belajar yang kurang memadai. Hal ini menuntut perhatian ekstra

dari kepala madrasah untuk mencari jalan keluar dalam memotivasi siswa dan
9

orang tua, serta menyediakan dan memanfaatkan sarana belajar yang sesuai

dengan kebutuhan.5

Selama ini sistem penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di

Indonesia dari masa ke masa lebih banyak bersifat klasik, misal (sejumlah

siswa pada tempat dan waktu yang sama mendapatkan pelajaran yang sama

pula) yang orientasinya dapat melayani sebanyak-banyaknya jumlah siswa,

kelemahan dari penyelenggaraan pendidikan ini adalah tidak terakomodirnya

kebutuhan individual siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan minat

bakat pada setiap individu yang memiliki perbedaan tersebut dapat berupa

intelegensi dari siswa yakni perbedaan bakat dan minatnya.

Memperhatikan kecenderungan tersebut, maka peneliti melakukan

penelitian dengan mengangkat judul “MANAJEMEN KEPALA

MADRASAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA DI MTs. HIDAYATUS SIBYAN WANGLUKULON TAHUN

PELAJARAN 2020/2021”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi fokus dalam

penelitian ini, yaitu Manajemen Kepala Madrasah dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa di MTs. Hidayatus Sibyan Wanglukulon Senori Tuban

Tahun Pelajaran 2020/201. Untuk mendapatkan informasi yang tepat dalam

penelitian ini, maka peneliti membuat rumusan penelitian dalam bentuk

pertanyaan penelitian, yaitu:

5
Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 7 Mei 2021, pukul 09.00-10.30 wib di MTs.
Hidayatus Sibyan Wanglukulon
10

1. Bagaimana pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di MTs. Hidayatus

Sibyan Wanglukulon Senori Tuban Tahun Pelajaran 2020/2021?

2. Bagaimana manajemen kepala madrasah dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa di MTs. Hidayatus Sibyan Wanglukulon Senori Tuban

Tahun Pelajaran 2020/2021?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan manajemen

kepala madrasah dalam meningkatkan prestasi belalajar siswa di MTs.

Hidayatus Sibyan Wanglukulon Senori Tuban Tahun Pelajaran

2020/2021?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di MTs.

Hidayatus Sibyan Wanglukulon Senori Tuban Tahun Pelajaran

2020/2021.

2. Untuk mengetahui manajemen kepala madrasah dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa di MTs. Hidayatus Sibyan Wanglukulon Senori

Tuban Tahun Pelajaran 2020/2021.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat manajemen kepala

madrasah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs. Hidayatus

Sibyan Wanglukulon Senori Tuban Tahun Pelajaran 2020/2021.


11

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan

praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan agar dapat dijadikan sebagai

rujukan dan kajian lebih lanjut dan menambah wawasan keilmuan bagi

peneliti khususnya dan pembaca lainnya.

2. Manfaat praktis

a. Peneltian ini diharapkan bermanfaat bagi kepala madrasah sebagai

acuan kebijakan dalam melakukan pengelolaan pendidikan

khususnya berkenaan dengan guru.

b. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru, agar menjadi

rujukan dalam memberikan pembelajaran di kelas.

c. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, untuk menambah

pengetahuan terkait tentang tugas-tugas guru dalam pendidikan dan

berkenaan dengan kebijakan dengan kepala madrasah.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman di kalangan pembaca, serta untuk

memperoleh gambaran yang jelas tentang konsep yang dibahas, berikut ini

akan penulis jelaskan istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini:

1. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan

penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi agar mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.


12

2. Kepala madrasah adalah seorang yang memangku jabatan kepemimpinan

tertinggi dalam satuan organisasi pendidikan yang bertanggungjawab

penuh dalam peran kepemimpinan di organisasi tersebut.

3. Prestasi Belajar adalah adalah penguasan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Dari definisi istilah di atas maka yang dimaksud manajemen kepala

madrasah dalam meningkatkan prestasi belajar adalah serangkaian kegiatan

pengelolaan yang dilakukan oleh seorang pemimpin suatu madrasah untuk

mewujudkan kemampuan sumber daya dalam mengorganisasi seluruh potensi

madrasah sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar siswa.

F. Sistematika Pembahasan

Penulisan skripsi ini secara keseluruhan terdiri dari enam bab, masing-

masing bab disusun secara sistematis dan terinci. Sistematika penyusunannya

adalah sebagai berikut:

Bab I, merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, serta sistematika pembahasan. Pada bab ini dirumuskan dan

dipaparkan latar belakang alasan peneliti memilih judul.

Bab II, merupakan landasan teori yang menguraikan teori-teori para

ahli dari berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini yang meliputi

landasan teori, dan penelitian terdahulu. Poin pertama dari landasan teori ini

menguraikan tentang konsep dasar manajemen kepala madrasah yang berisi


13

pengertian manajemen kepala madrasah, fungsi, peran dan tanggung jawab

kepala madrasah. Point kedua yaitu prestasi belajar yang berisi pengertian

prestasi belajar serta ruang lingkupnya.

Bab III, merupakan metode penelitian yang menetapkan serta

menguraikan berbagai rancangan penelitian, jenis penelitian, lokasi

penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, analisis data, dan

keabsahan data. Pada bab ini sebagai acuan pelaksanaan penelitian yang akan

dilakukan.

Bab IV, merupakan hasil penelitian yang membahas tentang paparan

jawaban secara sistematis mulai dari deskripsi dan analisis data, serta temuan

penelitian. Bab ini merupakan salah satu bab yang banyak membahas

kaitannya judul yang telah diangkat. Di dalam deskripsi data dipaparkan

jawaban dari pertanyaan penelitian yang didapatkan dari penelitian langsung

terkait manajemen, hambatan, dan dampak yang dihasilkan dari penerapan

manajemen kepala madrasah.

Bab V, merupakan pembahasan tentang hasil penelitian yang berisi

diskusi hasil penelitian. Bahasan hasil penelitian ini digunakan untuk

mengklasifikasikan dan memposisikan hasil temuan yang telah menjadi fokus

pada bab I, lalu peneliti merelevansikan teori-teori yang dibahas pada bab II,

juga yang telah dikaji pada bab III metode penelitian. Seluruh yang ada bab

tersebut dipaparkan pada pembahasan sekaligus hasil penelitian didiskusikan

dengan kajian pustaka.


14

Bab VI, merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan hasil

penelitian dan saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai