Tugas Pkwu Kelompok 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PKWU

PENGAWETAN DENGAN CARA PENGERINGAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4

X IPA 1

NAMA ANGGOTA.

 FIRMAN RAMADHAN
 NAUFI ARDIANURJANNAH
 CHELSY AMELIA
 KEYZIA DESNELIANA PUTRI
 MUHAMMAD PAJAR

GURU PEMBIMBING.

TARBIASNI S.Pd

SMAN 1 2X11 ENAM LINGKUNG


A.DEFINISI PENGERINGAN
Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sebagian besar air dari bahan dengan
menggunakan energi panas. Pengeluaran air dari bahan
dilakukan sampai kadar air keseimbangan dengan
lingkungan tertentu dimana jamur, enzim, mikroorganisme,
dan serangga yang dapat merusak menjadi tidak aktif.
B.TUJUAN PENGERINGAN
1. Mengurangi risiko kerusakan karena kegiatan mikroba. Mikroba
memerlukan air untuk pertumbuhannya. Bila kadar air bahan berkurang,
maka aktivitas mikroba dihambat atau dimatikan.

2. Menghemat ruang penyimpanan atau pengangkutan. Umumnya bahan


pangan mengandung air dalam jumlah yang tinggi, maka hilangnya air
akan sangat mengurangi berat dan volume bahan tersebut.

3. Untuk mendapatkan produk yang lebih sesuai dengn penggunaannya.


Misalnya kopi instant.

4. Untuk mempertahankan nutrien yang berguna yang terkandung dalam


bahan pangan, misalnya mineral, vitamin, 

cara pengeringan dapat dilakukan secara alami maupun


buatan (mekanis).
Pengeringan Alami
Pengeringan alami dapat dilakukan dengan penjemuran langsung dan dengan
penjemuran dengan modifikasi. Penjemuran alami secara langsung biasanya
menggunakan sarana pengeringan paling sederhana seperti lantai jemur, jalan
beraspal atau tikar.

Kelemahan penjemuran dapat diatasi dengan modifikasi penjemuran dengan


kaca/plastik, dengan udara konveksi alami secara tidak langsung, dan pengeringan
hibrid. Pengeringan dengan solar kolektor dan kombinasi, panas  matahari 
dikumpulkan  dengan  kolektor kemudian dihembuskan udara ke bahan yang
dikeringkan. Pengering matahari yang dikombinasikan dengan pemanasan buatan
dinamakan pengering hibrid.

Pengeringan Buatan (Mekanis)


Pengeringan buatan dilakukan dengan menggunakan pemanasan dari hasil
pembakaran. Media udara dihembus  melalui pemanas atau kontak langsung ke
produk yang dikeringkan. Pemanasan udara dapat dilakukan secara
langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Pada dasarnya, pengeringan
mekanis dibedakan menjadi dua macam yaitu sistem batch (batch system) dan
sistem kontinyu (continuous system). Pada sistem batch, bijian dikeringkan dalam
suatu wadah dan kontak antara bijian dengan udara pengering lama/berulang kali.
Pada sistem  kontinyu, bijian mengalir secara kontinyu dan kontak dengan udara
pengering hanya sekali saat bijian berada pada kolom/zona pengeringan saja.

Jenis Pengeringan Terdapat beberapa tipe alat pengering yang sering digunakan, di
antaranya yaitu :

1. Tray Dryer Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet,
dapat digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada
baki logam dengan ketebalan 10-100 mm. Pengeringan jenis baki atau wadah adalah dengan
meletakkan material yang akan dikeringkan pada baki yang langsung berhubungan dengan
media pengering. Cara perpindahan panas yang umum digunakan adalah konveksi dan
perpindahan panas secara konduksi juga dimungkinkan dengan memanaskan baki tersebut.
Rangka bak pengering terbuat dari besi, rangka bak pengerik di bentuk dan dilas, kemudian
dibuat dinding untuk penyekat udara dari bahan plat seng dengan tebal 0,3 mm. Dinding
tersebut dilengketkan pada rangka bak pengering dengan cara di revet serta dilakukan
pematrian untuk menghindari kebocoran udara panas. Kemudian plat seng dicat dengan
warna hitam buram,agar dapat menyerap panas dengan lebih cepat. Pada bak pengering
dilengkapi dengan pintu yang berguna untuk memasukan dan mengeluarkan produk yang
dikeringkan. Di pintu tersebut dibuat kaca yang mamungkinkan kita dapat mengetahui
temperature tiap rak, dengan cara melihat thermometer yang sengaja digantungkan pada
setiap rak pengering. Di bagian atas bak pengering dibuat cerobong udara, bertujuan untuk
memperlancar sirkulasi udara pada proses pengeringan.

2. Rotary Dryer Rotary dryer atau bisa disebut drum dryer merupakan alat pengering
berbentuk sebuah drum yang berputar secara kontinyu yang dipanaskan dengan tungku
atau gasifier. Alat pengering ini dapat bekerja pada aliran udara melalui poros silinder pada
suhu 1200-1800oF tetapi pengering ini lebih seringnya digunakan pada suhu 400-900oF.
Pengering rotary dryer biasa digunakan untuk mengeringkan bahan yang berbentuk bubuk,
granula, gumpalan partikel padat dalam ukuran besar. Pemasukkan dan pengeluaran bahan
terjadi secara otomatis dan berkesinambungan akibat gerakan vibrator, putaran lubang
umpan, gerakan berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas yang digunakan dapat berasal
dari uap listrik, batubara, minyak tanah dan gas.

3. Fluidized Bed Dryer Pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Drying) adalah
proses pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu
yang dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut memiliki
sifat seperti fluida. Metode pengeringan fluidisasi digunakan untuk mempercepat proses
pengeringan dan mempertahankan mutu bahan kering. Pengeringan ini banyak digunakan
untuk pengeringan bahan berbentuk partikel atau butiran, baik untuk industri kimia,
pangan, keramik, farmasi, pertanian, polimer dan limbah.

4. Freeze Dryer Freeze Dryer merupakan suatu alat pengeringan yang termasuk kedalam
Conduction Dryer / Indirect Dryer karena proses perpindahan terjadi secara tidak langsung
yaitu antara bahan yang akan dikeringkan (bahan basah) dan media pemanas terdapat
dinding pembatas sehingga air dalam bahan basah / lembab yang menguap tidak terbawa
bersama media pemanas.

CONTOH BAHAN PANGAN YANG DIAWETKAN DENGAN CARA


PENGERINGAN

1. Ikan dicuci bersih


2. Sediakan jumlah garam kristal dan disesuaikan dengan berat ikan (ikan besar
memakai garam 20-30% berat ikan, ikan sedang memakai garam 15-20%, ikan kecil
memakai garam 5% dari berat ikan)
3. Taburkan garam di wadah, susun ikannya diatas lapisan garam tersebut dengan
bagian perut menghadap dasar bak
4. Taburkan lagi garam dan susun lagi ikannya, lakukan berulang sampai berlapis-lapis
5. Tutup dengan keranjang bambu
6. Diamkan supaya terjadi proses penggaraman. Untuk ikan besar selama 2-3 hari,
ikan sedang dan kecil 12-24 jam
7. Lalu cuci bersih dan tiriskan
8. Susun ikan di para-para penjemuran, sesekali ikan di bolak balik supaya cepat
kering

KELEBIHAN PENGAWETAN DENGAN CARA PENGERINGAN

1. Bahan lebih awet


2. volume dan berat berkurang sehingga biaya lebih rendah untuk
pengemasan,pengangkutan dan penyimpanan.
3. kemudahan dalam penyajian.

KERUGIAN PENGAWETAN DENGAN CARA PENGERINGAN

1. Sifat asal dari bahan yang dikeringan dapat berubah misalnya


bentuknya,sifat fisik,kimianya dan penurunan mutu

Anda mungkin juga menyukai