Tugas Fisioterapi Komunitas Nurjannah
Tugas Fisioterapi Komunitas Nurjannah
Tugas Fisioterapi Komunitas Nurjannah
KOMUNITAS IKPMR
PENGUSUL
NURJANNAH
NIM; J120211167
i
RINGKASAN
Dismenore menjadi suatu kondisi yang merugikan bagi banyak wanita dan
memiliki dampak besar pada kualitas hidup terkait kesehatan. Akibatnya, dismenors
juga memegang tanggung jawab atas kerugian ekonomi yang cukup besar karena biaya
obat perawatan medis. dan penurunan produktivitas. (Ju H et all, 2015). Dismenore
adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim yang terjadi selama haid. Rasa nyeri
timbul bersamaan dengan permulaan baid dan berlangsung beberapa jam hingga
beberapa hari hingga mencapai puncak nyeri. Dismenore terbagi menjadi dismenore
primer dan sekunder (Noor MS et all, 2010). Dismenore primer merupakan nyeri haid
yang tidak didasari kondisi patologis, sedangkan dismenore sekunder merupakan nyeri
haid yang didasari dengan kondisi patologis seperti ditemukannya endometriosis atau
kista ovarium (Latthe P et all, 2010).
ii
Bab 1
Pendahuluan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dismenore.
2. Mengetahui faktor penyebab dismenore.
3. Mengetahui penanganan awal dismenore.
4. Mengetahui cara mencegah dismenore.
1.4 Manfaat
Menambah wawasan bagi para wanita usia remaja dan dewasa mengenai
penanganan awal pada nyeri haid/dismenore tanpa terapi farmakologi, sehingga saat
mereka menstruasi dan mengalami dismenore walaupun tidak mengkonsumsi obat
Pereda nyeri haid mereka bisa menanganinya dengan benar agar nyerinya tidak
bertambah parah serta tidak ketergantungan pada obat pereda nyeri.
1
Bab 2
Tinjauan Pustaka
Gejala yang dirasakan saat dismenorea adalah spasme pada otot-otot abdomen,
nyeri pada perut bagian bawah, nyeri yang menjalar kepunggung dan sepanjang paha
dimulai sejak beberapa jam sebelum atau selama menstruasi (umumnya berlangsung 2 -
3 hari), disertai dengan mual, muntah, sakit kepala dan diare (Irianti et al, 2015).
Penyebab nyeri pada saat menstruasi bisa bermacam-macam, bisa karena suatu
proses penyakit misalnya nyeri radang panggul, endometriosis, tumor atau kelainan
uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stress atau kecemasan berlebihan.
Akan tetapi, penyebab nyeri yang sering terjadi pada saat menstruasi diduga karena
terjadinya ketidak seimbangan hormonal dan tidak ada hubungannya dengan organ
reproduksi (Khairunnisa & Maulina, 2018).
2
Bab 3
3.1 Definisi
Istilah dysmenorrhea berasal dari bahasa “Greek” yaitu dys (gangguan
atau nyeri hebat/abnormalitas), menorrhea (bulan) dan rrhea yang artinya flow
atau aliran. Jadi dismenorea adalah gangguan aliran darah pada saat menstruasi
sehingga timbul nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat
prostaglandin (Sirait, 2018).
Dismenorea merupakan nyeri sebelum atau selama menstruasi.Kondisi
ini merupakan salah satu masalah ginekologik yang paling umum terjadi pada
remaja putri.Nyeri yang dirasakan disebabkan oleh hormon prostaglandin yang
meningkat.Peningkatan hormonprostaglandin disebabkan oleh menurunnya
hormon-hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan endometrium
menebal dan meluruh karena tidak dibuahi.Peningkatan hormon prostaglandin
menyebabkan otot-otot kandungan berkontraksi (Wulandari et al, 2018).
3
Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari) menimbulkan adanya
kontraksi uterus yang lebih sering dan menyebabkan suplai darah ke uterus
4
asam lemak yang terdapat di dalam makanan cepat saji dapat mengganggu
metabolisme progesteron pada fase luteal dari siklus menstruasi.
Akibatnya terjadi peningkatan kadar prostaglandin yang akan
menyebabkan rasa nyeri pada saat dismenore. Prostaglandin terbentuk dari
asam lemak yang ada dalam tubuh.Setelah ovulasi terjadi penumpukan
asam lemak pada bagian fospolipid pada sel membran. Pada saat kadar
progesteron menurun sebelum haid, asam lemak yaitu asam arakidonat
dilepaskan dan mengalami reaksi berantai menjadi prostaglandin yang
dapat menimbulkan rasa nyeri saat haid.
e. Konsumsi kopi
Mengkonsumsi kopi juga dapat menyebabkan nyeri saat haid, hal
tersebut dikarenakan kafein yang terkandung dalam kopi bersifat
vasonkonstriksi terhadap permbuluh darah sehingga menyebabkan aliran
darah ke uterus berkurang dan menyebabkan kram. Namun belum
ditemukan penelitian mengenai kadar kafein yang dapat mengakibatkan
dismenorea.
5
Sebuah alat kontrasepsi berupa kumparan kecil dengan panjang 3
cmdan dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.Seorang
perempuan yang memasang IUD namun hamil harus melakukan USG
karena kemungkinan terjadi kehamilan ektopik yang lebih tinggi.
3. Pelvic Inflammatory disease (penyakit radang panggul)
Infeksi pada organ-organ yang terdapat pada panggul wanita.Organ
panggul termasuk uterus (rahim), tuba fallopi (saluran telur), indung telur
dan leher rahim.
6
Latihan ini berfungsi mengurangi rasa sakit dengan cara latihan
peregangan yang berdampak pada menghilangkan rasa nyeri,
meningkatkan fleksibilitas, memulihkan mobilitas, meningkatkan
sikulasi pada jaringan dan persendiaan tulang belakang, melemaskan
otot-otot rahim yang mengalami keteganggan serta mempertahankan
ritme kontraksi otot perut yang baik.
Abdominal stretching exercises salah satu teknik relaksasi yang
dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya kadar endorphin yang dihasilkan oleh otak akibat
olahraga. Sehingga latihan fisik ini bertindak sebagai analgesik spesifik
untuk jangka pendek dapat menghilangkan rasa sakit (Fazdria, 2018).
7
Kegiatan dilaksanakan dengan cara mengumpulkan peserta sosialisasi di aula
asrama IKPMR.
b. Metode kegiatan
Metode yang digunakan adalah metode khutbah, tanya jawab, diskusi antar
pemateri dan peserta sosialisasi dan juga melakukan praktek peregangan otot
abdomen pada penanganan awal dismenorea.
c. Waktu pelaksanaan
Hari/Waktu :Rabu, 15 Desember 2021
Materi :Penanganan Awal pada Nyeri Haid atau Dismenorea
Pemateri :Mahasiswa Fakultas Fisioterapi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
d. Lokasi kegiatan
Aula Asrama IKPMR di daerah Colomadu Kota Surakarta
8
Bab 4
4.1 Hasil
Sebelum memberikan sosialisasi kepada wanita di komunitas IKPMR
Surakarta ini, pada saat observasi kami menemukan bahwa beberapa teman masih
minim pengetahuan tentang penanganan awal non farmakologi untuk mengurangi
nyeri haid. Selain itu, mereka juga belum paham mengenai dismenorea dan
penanganan awal serta penanganan non farmakologi yang dimana sangat
berpengaruh terhadap Kesehatan kedepannya.
4.2 Pembahasan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu persiapan, dan evaluasi.
Tahapan persiapan diisi dengan kegiatan menghubungi beberapa teman-teman
wanita di IKPMR untuk diajak menjadi partner dalam kegiatan Fisioterapi
Komunitas ini, melakukan observasi permasalahan saat menstruasi yang sering
dialami wanita di IKPMR, serta menyiapkan segala keperluan yang akan
dibutuhkan selama kegiatan berlangsung.
9
Selanjutnya pada tahapan evaluasi diisi dengan kegiatan evaluasi setelah
kegiatan berlangsung. Dimana kami menilai keaktifan peserta dan feedback
yang diberikan peserta.
10
Bab 5
5.1 Kesimpulan
Sebelum kami memberikan sosialisasi kepada teman-teman wanita di
komunitas IKPMR Surakarta ini,pada saat observasi kami menemukan bahwa
beberapa teman ini masih minim pengetahuan tentang penanganan awal pada
dismenore pada wanita. Selain itu, mereka juga paham mengenai klasifikasi
dismenorea dan cara menangani nyeri haid menggunakan terapi non farmakologi
yang dimana itu sangat berpengaruh terhadap Kesehatan reproduksi wanita
nantinya.
5.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
11
Daftar Pustaka
Wulandari, A., Hasanah, O., & Wofesr, R. 2018. Gambaran Kejadian Dan Managemnet
Dismenorea Pada Remaja Putri Dikecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru. JOM
Fkp. 5(2): 568-467
Irianti, B., & Amir, A. 2015. Perbedaan Kadar Malondialdehide Dan Tromboksan B2
Pada Remaja Dengan Dismenore dan Tanpa Dismenore. Jurnal Kesehatan
Andalas. 4(3). 701–706
Khairunnisa., Maulina.N. 2018. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Nyeri Haid Pada
Santriwati Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Kota Lhoseumawe. 3 (1)
Larasati, T., & Alatas, F. 2016. Dismenore Primer Dan Faktor Risiko Dismenore Primer
Pada Remaja Primary Dysmenorrhea And Risk Factor Of Primary Dysmenorrhea
In Adolescent. Majority. 5(3) 79–84.
Pujiati, D. 2017. Pengaruh Yoga Terhadap Perubahan Skala Dismenorea Pada Siswi
Kelas Viii Di Smpn 1 Bendo Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan [Skripsi].
Madiun (201302074): Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
12
DOKUMENTASI KEGIATAN
13
14