Bayu Alhadad Efendi Design Thingking Topik 3 Aksi Nyata

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 2

BAYU ALHADAD EFENDI

PPG PRAJABATAN GEL 2


SEJARAH
DESIGN THINGKING
TOPIK 3 AKSI NYATA

1. Bagaimana intensitas dan dinamika proses yang Anda rasakan selama merumuskan
tujuan penyusunan?
2. Adakah hal baru yang mempengaruhi perspektif Anda dalam memandang tujuan yang
ingin dicapai?
3. Apakah ekspektasi Anda yang belum terpenuhi selama berproses pada topik
perkuliahan kali ini? Apa tindakan yang sekiranya dapat Anda lakukan untuk
memenuhi ekspektasi tersebut?

Jawab:

1. Design Thinking merupakan salah satu bentuk solusi dari persoalan atau permasalahan
dalam pembelajaran. Agar solusi yang diberikan tepat sasaran maka guru harus
memahami peserta didiknya terlebih dahulu. Memahami peserta didik ini merupakan
Langkah awal dari fase Design Thinking yaitu fase Emptathize. Dengan
mengedepankan rasa empati maka guru akan merasakan apa yang dirasakan oleh
peserta didik. Dengan merasakan apa yang dirasakan oleh peserta didik maka guru akan
benar-benar memahami peserta didiknya. Mengerti akan kebutuhan dan bagaimana
memberikan pembelajaran agar peserta didik bisa paham. Perasaan saya ketika saya
merumuskan tujuan penyusunan adalah rasa hati-hati dalam merumuskan tujuan,
karena dalam merumuskan tujuan saya harus benar-benar paham kebutuhan peserta
didik saya agar tujuan tepat sasaran.
2. Design Thinking memberikan saya pengetahuan baru yang membuka pandangan saya
terhadap masalah pembelajaran. Design Thinking memberikan Langkah yang sangat
penting dalam mencari solusi yaitu empati. Untuk memberikan solusi terbaik kita harus
merasakan yang dirasakan oleh objek yang menjadi persoalan. Setelah mempelajari
design thinking saya memahami bahwa memberikan solusi terbaik kita harus tau dahulu
akar masalahnya. Untuk mengetahui akar masalah kita harus mendalami masalah
tersebut, salah satunya dengan design thinking dengan fase empati kita menelisik akar
permasalahn yang ada.
3. Pada awalnya saya berfikir dalam merumuskan tujuan perancang adalah fase yang
sederhana dan mudah dilakukan, namun ternyata setelah dipraktekan dengan membuat
Design Challenge ternyata fase ini merupakan bagian paling menantang dalam siklus
Design Thinking, karena dalam mendefinisikan permasalahan, seorang perancang perlu
melakukan sintesis dari hasil temuannya di fase Empathize. Sintesis berarti
menghubungkan potongan-potongan informasi dengan cara kreatif sehingga
menghasilkan satu kesatuan/gambaran besar yang masuk akal. Nah tindakan yang saya
lakukan yaitu saya mencoba berdiskusi dengan kelompok saya dan juga meminta
pendapat dan masukan dari kelompok kami mengenai Design Challenge yang kami
buat dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Ekspetasi
yang belum terjawab pada topik ini tentu hasil dari perancangan yang dibuat. Saya
berharap rancangan ini dapat menjadi solusi yang tepat terhadap permasalahan belajar
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai