373-Article Text-755-1-10-20220714
373-Article Text-755-1-10-20220714
373-Article Text-755-1-10-20220714
MACCA
Analisis Simpang Tak Bersinyal dengan Menggunakan
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
(Studi Kasus Jl. Batara Bira dan Jl. Daeng Ramang)
Lambang Basri Said1, Radil Chairi2
1,2)
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia
Jl. Urip Sumoharjo KM 05 Makassar, Sulawesi Selatan
Email: [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Simpang merupakan konstituen yang berada dalam jaringan jalan. Istilah simpang merujuk
pada kawasan yang lazimnya berupa dua jalan atau lebih kemudian membentuk cabang
atau disebut juga dengan mata jalan, terliput pemfasilitasan pinggir jalan dan berpengaruh
terhadap mobilitas lalu lintas. Tundaan, kapasitas, peluang antrean, dan derajat kejenuhan
menjadi standardisasi penilaian kinerja sebuah simpang tak bersinyal. Menampilkan
besaran perhitungan derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrean pada simpang Jl.
Batara Bira – Jl. Daeng Ramang – Jl. Perintis Kemerdekaan menjadi tujuan pada penelitian
ini. Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap tata kelola dan rekayasa lalu lintas pada
simpang Jl. Batara Bira – Jl. Daeng Ramang – Jl. Perintis Kemerdekaan. Analisis tersebut
memperlihatkan derajat kejenuhan (DS) pada kondisi awal senilai 0,792 yang artinya
berada di bawah DS sesuai ketetapan MKJI 1997 yang bernilai 0,85. Diperkirakan arus
lalu lintas pada simpang tak bersinyal untuk tahun – tahun berikutnya semakin besar,
sehingga perlu dilakukan rekayasa pada simpang bersinyal dalam memprediksi kondisi
arus lalu lintas di masa kelak.
ABSTRACT
Simpang is an integral part of the road network. Simpang can be defined as a general area
where two or more roads join or intersect, including roads and roadside facilities for
traffic movement within. The parameters used to assess the performance of an uncovered
intersection include: capacity, degree of saturation, delay and queuing opportunities. The
purpose of this study is to find out how big Calculate the degree of saturation, delay and
queue opportunities at intersection Jl. Batara Bira - Jl. Daeng Ramang - Jl. Pioneer of
Independence. Analyze management and traffic engineering at intersection Jl. Batara Bira
- Jl. Daeng Ramang - Jl. Pioneer of Independence. From the results of the above analysis
on the initial conditions obtained the value of saturation degree DS for = 0.792, this value
is still below the degree of saturation suggested by MKJI 1997 that is the DS of 0.85. It is
estimated that traffic flow for subsequent years will be greater for intangible intersections,
it is necessary to engineer for signal intersections in predicting future traffic flow
conditions.
Pendekat
No Kinerja Lalu Lintas
U-S T-B
h. Nilai Arus Jenuh yang Disesuaikan (S) smp/jam 4460 1628
Pada keadaan eksisting 3 fase, simpang jam puncak pada pukul 17.00 hingga
bersinyal menggunakan analisis So = 18.00. Perencanaan pada permulaan
775 x We. analisis simpang menggunakan lampu
Penetapan data perwakilan jatuh pada lalu lintas dengan kondisi geometri dan
Rabu 25 Januari 2017 karena mencapai lingkungan yang tidak diubah.
Pendekat
No Kinerja Lalulintas
Utara Selatan Timur - Barat
a. Tundaan lalulintas rata-rata
(DT) 33 33 47
detik/smp
b. Tundaan geomterik rata-rata
(DG) 4 4 4
detik/smp
c. Tundaan rata-rata (D)
detik/smp 37 37 51
d. Tundaan total 51767 53418 21061
Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar 1. Perbandingan arus lalu lintas & kapasitas keadaan simpang tak bersinyal
(kondisi awal)
Gambar 2. Perbandingan arus lalulintas & kapasitas keadaan simpang bersinyal (2 fase)
Gambar 3. Perbandingan arus lalu lintas & kapasitas keadaan simpang bersinyal (3 fase)
DAFTAR PUSTAKA
Hobbs, F. D., “Perencanaan dan
Teknik Lalu Lintas”, Edisi ke-2
(Terjemahan), Gadjah Mada
Univercity Press, Yogyakarta,
1995.
Jotin Khisty, C., dan Kent Lall, B.,
“Dasar-dasar Rekayasa
Transportasi” (jilid1), Edisi
Ketiga (terjemahan), Erlangga,
Jakarta, 2005.
Munawar Ahmad., “Manajemen
Lalulintas Perkotaan”, BETA
OFFSET, Jogjakarta, 2004.
Oglesby, C. H., Hicks, R. G., Teknik
Jalan Raya, Edisi ke-4
(terjemahan), Erlangga, Jakarta,
1982.
Santoso Budi,, “Analisis Kinerja
Simpang Tiga Tak Bersinyal
pada Simpang Tiga Jati Kudus”,
Tugas Akhir JTS,
Widodo BS., “Analisis dan Pemecahan
Masalah Pada Simpang Empat
Tanpa Lampu
Lalulintas pada Simpang Jl.
Gondosuli – Jl. Mojo
Yogyakarta”, Tugas Akhir JTS,
FTSP UII, Yogyakarta, 1998.