Perlawanan Rakyat Palembang
Perlawanan Rakyat Palembang
Perlawanan Rakyat Palembang
Kronologi
3 Mei 1811
Raffles mengirim surat ke Kesultanan Palembang yang disertai
dengan pengiriman persenjataan untuk keperluan mengusir Belanda.
Salah satu penguasa yang dianggap berpengaruh adalah Sultan
Mahmud Badaruddin II dari Kesultanan Palembang. Pada akhirnya,
Palembang menjalin kerja sama dengan Inggris, yang dirasa lebih
menguntungkan.
14 September 1811
terjadi tragedi bumi hangus dan pembantaian di loji Sungai Aur milik
Belanda. Akibat peristiwa itu, Belanda menuding Raffles pelaku nya.
Sebaliknya, Raffles malah lepas tangan dan menuduh Sultan Mahmud
Badaruddin II. Raffles yang telah terpojok mengharapkan Sultan
Mahmud Badaruddin II mau berunding dengan kompensasi
menyerahkan Pulau Bangka ke Inggris. Sultan mahmud badaruddin II
menolak tegas permintaan Raffles. membuat Raffles mengirim
armada Inggris di bawah pimpinan Robert R. Gillespie.
15 april 1812
Ekspedisi Gillespie tiba di muara Sungai Musi. Gillespie ditugaskan
menggulingkan Sultan Mahmud Badaruddin II dan menggantinya
dengan keluarga terdekat yang dapat diajak bekerja sama dengan
Inggris. Pilihan Raffles jatuh pada adik Sultan Mahmud Badaruddin II
yang bernama Ahmad Najamuddin, yang dianggap bisa
mempermudah penyerahan Bangka dan Palembang.
24 April 1812
Inggris kemudian mengangkat Ahmad Najamuddin menjadi sultan
Palembang. Akibat peristiwa itu, Sultan Mahmud Badaruddin II
beserta pengikutnya terpaksa meninggalkan Kesultanan Palembang
dan pindah ke pedalaman, yakni di Muara Rawas.
17 mei 1812
Pangeran Najamudin mengadakan perjanjian dengan inggris.
Perjanjian tersebut memutuskan pangeran adipati ahmad najamudin
diangkat menjadi sultan palembang, sedangkan inggris memperoleh
bangka dan belitung sebagai daerah kekuasaannya. aksi militer tidak
mampu menundukkan sultan badaruddin, maka inggris menempuh
jalan diplomasi dan mengirim robinson untuk berunding.
29 Juni 1812
ditandatangani perjanjian yang menetapkan bahwa Sultan Badaruddin
diakui sebagai Sultan Palembang, sedang Pangeran Adipati Ahmad
Najamudin diturunkan dari tahta. Akan tetapi tetap diberikan
pengakuan kekuasaan Inggris atas Bangka dan Belitung. Sultan juga
harus menanggung ongkos ekspedisi dan mengganti kerusakan
benteng Belanda.
13 juli 1812
Sultan badaruddin tiba di palembang dan kembali bertahta di kraton
besar, sedangkan najamudin pindah ke kraton lama.
4 agustus 1813
Raffles mengeluarkan proklamasi tentang kedudukan najamudin
sebagai sultan.
1 juli 1821
Belanda mengirimkan pasukan kurang lebih 40 ribu pasukan.
Serangan pertama belanda dengan kekuatan besar itu berhasil dipukul
mundur oleh pasukan sultan, belanda melanjutkan serangan
berikutnya, belanda menggunakan semua kekuatannya dan berhasil
mencapai istana kuto besak. Pasukan belanda menangkap sultan
badaruddin 2 dan di asingkan ke ternate.
Tahun 1823
Belanda secara resmi memutuskan untuk menghapus kesultanan
palembang. Sultan ahmad najamudin 2 dan pengikutnya tidak terima,
dan melakukan perlawanan
Tahun 1825
Sultan ahmad najamudin 2 menyerah dan diasingkan di banda
Tahun 1841
Belanda memindahkan pengasingan sultan ahmad najamudin ke
manado