Peran Sosial Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo Terhadap Jemaat Dan Masyarakat Papringan
Peran Sosial Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo Terhadap Jemaat Dan Masyarakat Papringan
Peran Sosial Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo Terhadap Jemaat Dan Masyarakat Papringan
SKRIPSI
Oleh:
ABDUL AZIS
NIM.13520003
i
MOTTO
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini kepada Ibu Lipa dan Bapak Sujono tercinta yang
Yogyakarta agar kelak menjadi orang yang bermanfaat bagi umat manusia.
Jangan pernah membenci dan menyakiti seorang perempuan, karena perempuan itu
perempuan itu yang melahirkan, perempuan itu yang mendidik kita, dan perempuan
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
kenikmatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelasikan skripsi ini. Tuhan
yang tiada duanya, Tuhan yang Maha kasih, Tuhan yang Maha segala-galanya
semoga kita selalu dalam lindungannya. Shalawat dan salam penulis tidak lupa
lantunkan kepada sang proklamator dunia, sang pembawa kebenaran, sang pembawa
kemadaian, manusia yang berhati lembut dan mempunyai sifat kasih sayang yaitu
Nabi Muhammad SAW. Dengan rahmat dan hidayahnya penulis skripsi ini bisa
mengendarai bahtera studi, sebuah karya yang berjudul Peran Sosisla Gereja Kristen
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Studi Agama (S.Ag) di Prodi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan
Skripsi ini jauh dari kata sempurna, dan tidak sebanding dengan penelitian para
ahli dalam bidang studi agama-agama. Namun demikian, penulis tetap bersyukur
kepada Allah karena telah meyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Dalam penelitian ini
data, melatih kepekaan dalam menulis, melatih kesabaran dan ketekunan, karya
ilmiah penulis mengakui banyak rintangan dan kesulitan dalam mengolah kata dalam
setiap kalimat. Namun, berkat orang-orang yang selalu membimbing baik secar moral
vii
maupun materi, penulis akhirnya dapat menyelesaikan tulisan ini. Oleh karena itu,
1. Yang tercinta dan yang istimewa dalam menjalani hidup ini, Ibunda Lipa dan
Bapak Sujono, terimakasih banyak atas segenap do’a yang tak pernah putus, kasih
sayang yang tidak bisa dihitung dan perhatian yang tiada duanya. Semoga penulis
Ipar Bakri, ponakan Atikah dan Adillah Assayyidin terimakasih banyak atas
dukungannya, doanya dan semoga kalian selalu bahagia dan berkah dalam
2. Bapak Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, Ph.D, selaku Rekto UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Alim Roswantoro, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
6. Ibu Dr. Dian Nur Anna, M.Ag, selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan dukungan dan motivasi yang membangun selama studi di UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
viii
7. Dosen-dosen Prodi Studi Agama-Agama yang memberikan ilmu seluas lautan
selama menempuh studi. Sehingga penulis merasa terbantu dalam mengolah data
Pemikira Islam Sunan Kalijaga yang telah meberikan layanan pada penulis selama
masa studi.
9. Pendeta Purwanto dan Penatua Sri Rahardjo beserta stafnya: Ibu Sri Wahyuni
selaku sekrataris, Mas Agus, remaja putra dan putri Gereja Kristen Jawa
informasinya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
tersusun dengan baik. Semoga hubungan dan silaturahmi ini dapat tersambung
selamanya.
10. Teman-teman COREI3 terimakasih atas kebersamaannya selama empat tahun ini.
12. Teman-teman Kampung Dawuhan yang kuliah di UIN SUKA Yogyakarta saya
ucapkan terimakasih kepada deg Iqbal Romadhan, Moh. Fadlilah dan Nury
Komariyah kalian semua yang selalu ada dalam hidup saya baik dalam keadaan
suka maupun duka. Semoga kalian juga menjadi orang sukses dan bisa
ix
13. Terimakasih kepada temen-temen PPK Saintek UIN SUKA kalian telah
memberikan pelajaran yang berharga kepada saya, dengan menerima saya untuk
14. Sahabat-sahabat Masjid Nur Farhan Papringan yang telah banyak memberikan
pelajaran dalam menjalani kehidupan ini Mas Khamim, S.Pd.I, Mas Fuad
Mubarok, S.HI, Mas Hendy Septiyanto, S.Si, Mas Rosiin, S.Pd, Mas Ahmad
Sibawai, S. Sy, Fendi, Hery Setiawan, Agung Riyatno, Hastitan, Ibu-Ibu dan
Bapak-Bapak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. kalian yang telah membuat
15. Teman-teman Ustadz/ah TPA Nur Farhan Abdul Basid Fuadi, SH, Andy
Hayati, Febi, Vita Dwi Sakundiana, Fauziah Putri Pradani, Yusseu Fitrinnisa,
Nisa Ulma Mahmudah, kalian yang selalu memberi pelajaran baru untuk saya.
16. Teman-teman KKN VAN Commedy 100 Bulurejo Monggol Saptosari Gunung
Kidul terimakasih atas kebersamaannya, candaannya Mas Andy, Mas Riko, Mas
Yusril, Mas Hohok, Mbag Dewi, Mbag Dwi, Mbag Ega, Mbag Intan dan Mbag
Inay semoga kalian kelak menjadi orang yang selalu menebarkan kemaslahatan
x
ABSTRAK
Peran sosial lembaga keagamaan sangat penting untuk membantu masyarakat yang
ekonominya menengah ke bawah. Studi ini mengangkat Peran Sosial Gereja Kristen Jawa
Ambarrukmo Terhadap Jemaat dan Masyarakat Papringan. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui bagaiman Peran Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo dalam
melihat masalah sosial yang dihadapi oleh jemaat dan masyarakat.
Penelitian ini membahas dua masalah. Pertama, peran sosial apa saja yang diberikan oleh
Gereja terhadap Jemaat dan Masyarakat. Kedua, bagaimana tanggapan masyarakat dan
masyarakat tentang pelayanan sosial kemasyarakatan yang diberikan oleh Gereja Kristen Jawa
Ambarrukmo Papringan. Penelitian ini termasuk penelitian lapanagan (field reserch) peneliti
sebagai Outsider teknik datanya dengan observasi non partisipan ke lapangan dengan
mewawancarai Pendeta selaku tokoh Agama Kristen, Pengurus Gereja, Jemaat Gereja,
Masyarakat sekitar Gereja, masyarakat setempat tokoh-tokoh agama, dokumentasi berupa buku
dari gereja, data dan foto. Setelah data terkumpul penulis menganalisis menggunakan teori Emile
Durkheim bahwa agama sebagai perekat sosial dan Agama mempunyai fungsi sosial, agama
sebagai perekat sosial tidak membeda-bedakan agama, warna kulit, bahasa, suku dan bahasa
dalam bergaul sesama manusia. Dan Agama sebagai fungsi sosial mengetahui bahwa masyarakat
memiliki kebutuhan atau fungsi-fungsi yang harus dipenuhi oleh anggota-anggotanya agar tetap
dalam keadaan normal dan tetap langgeng, bilamana kebutuhan tertentu tadi tidak dipenuhi
makan akan berkembang suatu keadaan yang bersifat patologi sosial. Contoh bilamana
kebutuhan primer tidak terpenuhi maka manusia akan mengalami depresi dan tidak akan
menjalani perintah agama. Tapi patologi sosial tidak akan terjadi jika Agama sebagai lembaga
dapat menjadi jembatan untuk keberlangsungan hidup manusia, seperti membantu keperluan
ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Kemudian data diolah secara deskriptif-analitik dan
menyajikan dalam bentuk kata-kata.
Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: Gereja mempunyai peran eksternal dan internal
dalam melayani jemaat dan masyarakat peran sosial eksternal GKJAP (Gereja Kristen Jawa
Ambarrukmo Papringan) menggratiskan pendidikan sekolah Bopkri baik orang kristen maupun
bagi non kristen, memberikan beasiswa, memberikan biaya pendidikan, memberikan bantuan
uang sripah untuk jemaat dan masyarakat sekitar gereja, memberikan peti terhadap jemaat yang
meninggal, adapun pelayanan sosial GKJAP (Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo Papringan) yang
internah diantaranya: pelatihan paduan suara untuk anak-anak dan dewasa, pelatihan karawitan,
pelatihan tari, dan pelatihan teater, pelayanan sosial kemasyarakatan yang dilakukan Gereja
sangat membantu masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah. program-program sosial
GKJAP bisa diterima oleh semua masyarakat selama tidak aksis sosial tersebut mengandung
Missi Aqidah atau Keyakinan Agama lain. Namun nantinya akan menghasilkan asumsi yang Pro
dan Kontra jika aksi sosial kemayarakatan yang dilakukan oleh GKJAP ada misi-misi
terselubung. Keyword: Peran Sosial, Gereja, Jemaat dan Masyarakat.
xii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 9
D. Tinjauan Pustaka..................................................................................................... 11
G. Sistematika Pembahasan......................................................................................... 24
xiii
B. Sejarah Gereja Kristen Jawa ................................................................................... 29
L. Pembangunan Pastori.............................................................................................. 39
4. Ibadah .................................................................................................................. 44
xiv
A. Landasan Teologi Kristen Dalam Pelayanan Sosial ............................................... 65
umum ...................................................................................................................... 75
1. Diakonia.................................................................................................... 77
2. Bidang Pendidikan.................................................................................... 77
3. Bidang Beasiswa....................................................................................... 77
2. Pelatihan Karawitan.................................................................................. 82
3. Pelatihan Tari............................................................................................ 82
L. GKJAP Akan memperluas pelayanan sosial jemaat dan masyarakat umum.......... 101
xv
1. Gereja Akan Mencari Donatur atau Relasi lebih banyak guna
A. Tanggapan Pengurus dan Jemaat Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo Papringan... 107
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................................
CURRICULUM VITAE...................................................................................................
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
pada saat ini semakin luas, filantropi untuk mempromosikan perubahan sosial dan
kolektif yang lebih besar untuk meringankan beban kemiskinan masyarakat. Oleh
karena itu, kini muncul upaya-upaya dari kalangan pemimpin agama dan aktivis
dimiliki oleh umat kristen pada mulanya kegiatan karitatif yang khusus membantu
rakyat miskin. kalangan umat kristen, ada (diakonia) yang berada dibawah
naungan Gereja, misalnya saat ini Gereja sangat aktif memberikan pelayanan
sosial dan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa sekolah dan rumah sakit yang
saat ini berdiri pada awalnya lembaga sosial keagamaan dan kemudian
kehidupan masyarakat umum Yang digerakkan oleh semangat kristus, mau tidak
mau disitu akan ada sikap pelayanan yang ingin membantu dan menemani sesama
dalam usaha bersama untuk membangun masyarakat. Pada dasarnya Ajaran sosial
Gereja saja, tetapi juga di dalam masyarakat luas. Prinsip-prinsip itu tidak hanya
1
Hilman Latief. “Agama dan Pelayanan Sosial: Interpretasi dan Aksi Filantropi dalam
Tradisi Muslim dan Kriten Di Indonesia”, Religi, Vol. IX, No. 2. 2013, hlm. 181-182.
2
mau menolong orang katolik atau kristen saja dalam menghadapi masalah-
sosial Gereja tidak terikat pada tingkat pendidikan dan keahlian. Diharapkan
bahwa seluruh Gereja mengambil bagian dalam usaha bersama merefleksikan dan
etis dan politik, disitu perlu keterbukaan dalam dialog bersama. Tentu saja Gereja
dan Agama pada umunya, tidak menjamin keakhlakan masyarakat, tetapi di dalam
yang sentral dan menentukan. Paus Yohannes XXIII dalam ensiklikn Mater et
Magistra antara lain menegaskan bahwa prinsip pokok keterliatan sosial Gereja
ini adalah bahwa manusia sebagai pribadi merupakan dasar, sebab, dan tujuan
utama bagi setiap lembaga sosial. Disanalah martabat manusia diakui dan
dipertahankan. Atas dasar itu, maka tidak pelak lagi bahwa permasalahan sosial
atas umat mausia itu menjadi fokus keprihatinan utama keterlibatan sosial gereja.
Dalam keterlibatan sosial Gereja ini, terasa sekali betapa kuatnya tekanan pada
dimensi kerja bagi manusia. Hidup manusia terbangun setiap hari melalui kerja.
Dari kerja, manusia menemukan harga dirinya. Namun, pada saat yang sama,
sosial manusia. Dengan melihat keadaan seperti ini Gereja prihatin dan
Karena di dunia banyak kaum tertindas dan kaum miskin khsussnya Asia
mempunyai makna bagi belahan dunia yang dicengangkan oleh kemiskinan ini.
Gereja dan Pelayanan harus “membawa kabar baik” bagi kaum miskin. Yesus
kabar gembira kepada orang-orang miskin (Luk 4:18). Selanjutnya pewartaan Injil
Allah, disamping penyembuhan orang sakit dan pembangkitan orang mati (Luk
bahwa agama tidak kaku dan tidak menakut nakuti bagi siapapun. Agama diyakini
sebagai sumber nilai yang hakiki bagi masyarakat. Hal tersebut mengharuskan
agama untuk tidak berkutat hanya dalam ruang lingkup spiritual atau formalitas
ajarannya, tetapi juga supaya dapat menjadi modal sosial didalam masyarakat
sebagai salah satu komponen untuk penggerak kebersamaan, mobilitas ide, saling
3
Koerniatmanto Soetoprawiro, Bukan Kapitalis Bukan Sosialis (Yogyakarta: Kanisius,
2003), hlm. 67.
4
Konferensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi, hlm.
455-456.
5
Konferensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi, hlm.
455-456.
4
percaya, dan saling menguntungkan untuk kemajuan agama. Ada lima kontribusi
nilai-nilai agama sebagai modal sosial yaitu: 1. kehendak untuk hidup lebih baik,
agama. Pada hal ini perhatiannya dipusatkan pada factor-faktor sosial yang
memberikan nuansa dan keragaman perasaan dan sikap keagamaan yang terdapat
suatu tata lembaga yang baik, yang berkeadilan dan dengan demikian
6
Siti zunariyah (dkk.), Islam dan Pengembangan Ilmu sosial Humaniora (Sleman: UIN
SUKA PRESS, 2014), hlm. 59-60.
7
Siti zunariyah (dkk.), Islam dan Pengembangan Ilmu sosial Humaniora, hlm. 60
5
sebagainya. Pada tataran teoritis, agama-agama bisa saling memahami, dan pada
tataran praktis agama-agama peka terhadap dunia dan menjadikannya baik bagi
semua manusia dan ciptaan tuhan yang lain. Berangkat dari itu, sangat penting
kiranya untuk mengambil nilai-nilai agama yang dapat atau mampu untuk
oleh masyarakat atau kelompok nantinya akan menjadi simbol ritual agama yang
Dalam semua agama ada kegiatan sosial kemanusiaan tersendiri baik itu
yang bergerak dalam pendidikan, ekonomi, kesehatan dll. Peran sosial keagamaan
papringan yang majemuk dengan kehidupan beragama tidak bisa lepas dari peran
benar dan keyakinan orang lain salah. Sebagai menusia yang hidup di Negara
majemuk harus bersifat inklusif menganggap keyakinan kita benar menurut kita
sendiri dan keyakinan orang lain benar menurut mereka. Begitu juga dengan
berbeda keyakinan, bahasa, suku, adat dan etnis. Bahkan dalam satu keluarga di
masyarakat papringan ada dua sampai tiga agama. ini menandakan bahwa
ada. Dan pada perayaan hari besar keagamaan saling membantu antara satu agama
ada. Ketika Idul Qurban orang kristen juga menerima jatah daging dari orang
Muslim, begitu juga ketika perayaan Paskah dan Natal Masyarakat Papringan
yang dilaksanakan oleh Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo. Prinsip Gereja datang
tertindas, sehingga ruh agama dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Masyarakat
Papringan masih banyak yang hidupnya menengah kebawah. sehingga orang yang
mempunyai kehidupan seperti itu dibantu oleh Gereja terutama dalam pendidikan
nilai-nilai agama dan doktrin sebagai acuan atau inspirasi untuk aksi kemanusiaan
bukan hal yang baru. Praktik peduli kemanusiaan merupakan ajaran yang paling
merupakan payung untuk manusia yang bisa dibuat untuk berteduh ketika
dan sosial pada kehidupan sehari-hari. Pada saat ini, Gereja di Indonesia
mayoritas bangunannya megah-megah dan besar. Sangat kurang tepat jika sebuah
lembaga keagamaan yang megah dan besar, tetapi tidak bisa memberikan
pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis baik itu untuk Jemaat atau masyarakat
umum, kegiatan ini biasa dilaksanakan ketika menjelang perayaan Paskah atau
Natal. Dengan kegiatan seperti ini, masyarakat Papringan yang pluralis dalam
menimpa dirinya. Kegiatan sosial yang dilakukan oleh Gereja Kristen Jawa
melainkan bergantung pada ketajaman dan kepekaan para pengurus Gereja dalam
9
Hilman Latief, dkk. (ed), Islam dan Urusan Kemanusiaan: Konflik, Perdamaian, dan
Filantropi (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2015), hlm. 37.
8
kekuatan spiritualitas yang tinggi dan lebih mantap terhadap agama yang
dianutnya.11
Pada hakikatnya, Gereja datang bukan untuk dilayani akan tetapi Gereja
disekitar. Yang pada intinya Gereja mempunyai dua fungsi tugas panggilan hidup
yaitu: pertama, umat beriman sebagai Jemaat Gereja dalam kehidupan sehari-hari
(relasi vertikal). Kedua, menjadikan Jemaat Gereja yang dalam kehidupan sehari-
horisontal).12
10
Banawiratma Muller, Berteologi Sosial Lintas Ilmu (Yogyakarta: Kanisius, 1995), hlm.
35.
11
Fredian Tony Nasdian, Sosiologi umum (Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2015), hlm.
39.
12
Samsul Ma’arif, “Tri Tugas Gereja (Studi Terhadap Gereja Kristen Jawa Sawokembar
Gondokusuman Yogyakarta)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta, 2005, hlm. 02.
9
dengan seperti itu kehadiran agama terasa dalam hati atau jiwa masyarakat.
Durkehim mengatakan bahwa agama bukan sebagai sumber konflik tapi sebagai
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Peran Sosial Gereja Kristen
setiap hari minggu oleh orang-orang kristen untuk menyatukan hati umatnya
dengan sang Tuhan (Yesus Kristus). Juga peduli atau bergerak untuk melakukan
yang miskin dan orang-orang yang kekurangan dalam hal ekonomi. Dan setiap
menjelang natal atau paskah gereja ini juga sering melakukan pemeriksaan
mampu. Perbedaan penelitian ini dari penelitian Gereja Kristen Jawa lainnya
adalah Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo Papringan ini selain bergerak dibidang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas perlu diteliti lebih lanjut mengenai peran sosial
Jemaat dan Masyarakat Papringan. Karena Gereja mempunyai Missi datang untuk
melayani Jemaat dan Masyarakat. Secara sistematis penelitian ini untuk menyoroti
Peran Sosial Gereja Kristen Jawa terhadap Jemaat dan Masrakat Papringan.
10
1. Peran Sosial apa saja yang diberikan oleh Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
dalam bidang sosial, yang ada relasinya dengan kehidupan masyarakat yang
kurang beruntung untuk menuju pada kehidupan yang lebih layak atau lebih
sempurna.
berkutat dalam lingkup spiritual saja, namun juga ada kepedulian terhadap
lembaga keagamaan yang bagus secara fisik dan bagus secara sosial
D. Tinjauan Pustaka
Setelah meneliti mencari dan membaca beberapa literatur yang ada, peneliti
mendapatkan beberapa judul yang ada kesamaan dan perbedaan dengan penelitian
UIN Sunan Kalijaga yang berjudul, “Pelayanan Sosial Gereja Bala Keselamatan”
(Studi Peran Gereja Bala Keselamatan dalam Pengelolaan Panti Asuhan Putra
Tunas Harapan). Skripsi ini mengkaji peran sosial Gereja terhadap pengelolaan
Panti Asuhan. Perbedaan skripsi ini dengan skripsi pada objek pelayanan
sosialnya. Skripsi ini mengkaji peran sosial Gereja terhadap Panti Asuhan
Masyarakat.13
perbandingan agama UIN Sunan Kalijaga yang berjudul, “Tri Tugas Gereja (Studi
Skripsi ini mengkaji Tri Tugas Gereja Jawa seperti Koinonia (Persekutuan),
13
Purnowo, “PELAYANAN SOSIAL GEREJA BALA KESELAMATAN DALAM
MASYARAKAT (Studi Peran Gereja Bala Keselamatan dalam Pengelolaan Panti Asuhan Putra
Tunas Harapan)”, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, 2008, hlm. 41-
42.
14
Samsul Ma’arif, “Tri Tugas Gereja (Studi Terhadap Gereja Kristen Jawa Sawokembar
Gondokusuman Yogyakarta)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta, 2005, hlm. 52-59.
12
ini dengan skripsi Samsul Ma’arif yaitu penulis fokus pada peran sosial Gereja
Kristen Jawa.
Karya selanjutnya ialah Skripsi yang ditulis oleh Feri Rahmawan mahasiswa
Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga yang berjudul, “Fungsi Sosial
Sinduadi, Mlati, Sleman)”. Skripsi ini mengkaji Fungsi sosial Masjid Terhadap
adalah objeknya, Feri Rahmawan lebih fokus pada sosial Masjid terhadap
Masyarakat, sedangkan penulis fokus pada peran sosial Gereja Kristen Jawa
Kristen Jawi Wetan Di Kabupaten Lumajang Jawa Timur”. Skripsi ini mengkaji
pandangan kyai terhadap masyarakat Kristen jawi wetan lumajang, pada umunya
15
Feri Rahmawan, “Fungsi Sosial Masjid Terhadap Masyarakat (Studi Kasus Di Masjid
Al-Hidayah Purwosari, Sinduadi, Mlati, Sleman)”, Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013, hlm. 48”
13
kyai sangat ekslusif terhadap agama lain. Akan tetapi yang terjadi dalam
penelitian ini adalah interaksi kongkret antara warga pesantren dan masyarakat
muslim dan non muslim yang tercermin dalam bentuk kerjasama, dialogis antara
tetangga.16 skripsi ini mambahas pandangan kyai dan bagaimana caranya seorang
tokoh agama (kyai) berdialog dengan masyarakat Kristen jawa yang berbeda
keyakinan, sedangkan skripsi penulis mengkaji peran sosial Gereja Krsiten Jawa
Karya selanjutjnya Skripsi yang ditulis oleh Ika Arinta Yulianti mahasiswa
anabaptis Mennonite dalam Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) dan Gereja Kristen
Indonesia yang dipelopori oleh Gereja Anabaptis Mennonite seperti Gereja Injil
Tanah Jawa (GITJ) dan Gereja Kristen Jawa Muria (GKMI). Spirit perdamaian
yang dipegang oleh Gereja Anabaptis Mennonite ada empat, antara lain: Pertama,
damai spiritual dengan Allah. Kedua, damai spiritual dengan manusia. Ketiga,
damai material ( dalam hal fisik). Keempat, damai relasional dengan alam.17
skripsi ini membahas spirit perdamaian Anabaptis Mennonite dalam Gereja Injil
Tanah Jawa (GITJ) dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) yang ada di
Indonesia. Sedangkan penulis fokus membahas Peran Sosial Gereja Kristen Jawa
16
Hafizh Idri Purbajati, “Pandangan Kyai Pondok Pesantren Raudlatul Rohmaniyah
Terhadap Masyarakat Gereja Kristen Jawi Wetan di Kabupaten Lumajang Jawa Timur”, Skripsi
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kali Jaga, Yogyakarta, 2008, hlm. 46.
17
Ika Arinta Yulianti, “Spirit Perdamaian Anabaptis Mennonite dalam Gereja Injili Tanah
Jawa (GITJ) dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam UIN Sunan Kaljaga, Yogyakarta, 2015, hlm. 86-87.
14
membahas Gereja Kristen Jawa dari Tri Tugas Gereja, Spirit Perdamaian Gereja
Injili Tanah Jawa, Pandangan Kyai terhadap Masyarakat Gereja Kristen Jawa dan
sejauh ini masih belum ada kajian yang membahas Peran Sosial Gereja Jawa
Ambarrukmo terhadap jemaat dan masyarakat papringan. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk meneliti, menelusuri dan mengkaji Peran Sosial Gereja Kristen
Jawa Ambarrukmo terhadap Jemaat dan Masyarakat Papringan pasa saat ini.
E. Kerangka Teori
menjawab masalah-masalah dari penelitian ini, hal ini sesuai seperti apa yang
Surat kabar, dan pengalaman dari penulis sendiri terkait dengan teori-teori yang
bersangkutan.
dari lapangan. Oleh karena itu, penulis menggunakan beberapa teori sebagai
acuan atau sumber referensi dalam penelitian ini. dalam perspektif banyak orang,
formalitas dari perintah agama saja. Oleh karena itu, peneliti ingin menjelaskan
bahwa lembaga keagamaan juga bisa bergerak dalam hal sosial kemasyarakatan,
18
Koentjanigrat, Metode-Metode penelitian masyarakat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama), hlm. 68.
15
beragama yang kurang beruntung dalam hal ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
bukan ilusi, melainkan merupakan fakta sosial yang dapat diidentifikasi dan
masyarakat dalam suatu proyeksi sosial bersama; sekumpulan nilai dan tujuan
bersama yang bersifat sakral dan mengikat membentuk solidaritas sosial. Dalam
yang mengancam kelangsungan hidupnya baik yang datang dari kelompok lain,
orang-orang yang menyimpang (anomi sosial) dari kelompok sendiri, maupun dari
bencan alam.19
membuktikan bahwa agama tidak kaku dan tidak hanya memikirkan kehidupan di
masa yang akan datang yang disebut dengan (akhirat). Manusia tidak akan
selamat di akhirat, jika kehidupan di dunia masih serba kekurangan, karena orang
yang diajarkan agamanya. Pada saat ini, agama harus banyak bergerak pada
19
Dikutip dari Moh Soehadha, Metode Penelitian Sosiologi Agama (Kualitatif)
(Yogyakarta: Akademik UIN Suka, 2008), hlm. 12-13.
16
kultural yang sangat berbeda tentang evolusi, perkembangan dan implikasi sosial
yang rumit antara agama dan struktur sosial. Dan bagaimana cara agama yang
bersifat keyakinan pada diri seseorang dikonstruksi menjadi aksi-aksi sosial yang
berbasis agama.20
Jika hanya melihat sekilas tentang agama Protestan, orang mungkin bisa
karena pada kehidupan sehari-hari pemeluk protestan sibuk bekerja untuk mencari
bekerja bukan semata-mata untuk mencari uang. Tapi sebagai aplikasi aktual dari
doktrin yang ada, sebagai bentuk mengagungkan Tuhan yang telah banyak
memberikan kasih sayang kepada kita, bekerja ini perintah dari tuhan untuk
semua orang. Dengan demikian Weber beranggapan bahwa doktrin ini tidak akan
yang mendahuluinya.21
20
Bryan S. Turner, Teori Sosial dari Klasik Sampai Modern, (Terj) Inyiak Ridwan Muzir
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm.692.
21
Betty R.Scharf, Sosiologi Agama Terj. Djam’annuri (Jakarta, Prenada Media, 2004),
hlm.208-209.
22
Bryan S. Turner, Teori Sosial dari Klasik Sampai Modern, hlm. 693.
17
dilakukan, Karena Gereja mempunyai misi dalam sosial kemasyarakatan. Hal ini
dilakukan untuk membuktikan bahwa agama mempunyai peran, simpati, dan andil
tindakan yang dilakukan benar atau salah diukur dari penilaian jemaat dan
papringan.23
F. Metode Penelitian
kesimpulan yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan, maka tentu saja harus
dengan baik dan terhindar dari bias. Dalam sebuah penelitian, metode mempunyai
peran penting khusunya untuk mendapat data yang akurat. Sesuai dengan objek
yang dikaji, Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, bahwa data dari
1. Jenis Penelitian
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dalam
23
Djam’annuri, Bunga Rampai Sosiologi Agama: Teori, Metode dan Ranah Studi Ilmu
Sosiologi Agama (Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia, 2015), hlm. 123.
18
tersebut. Jadi dalam hal ini tidak boleh berapriori sebelum betul-betul
sosial, keagamaan begitu juga dengan pengurus dan jemaat yang terlibat di
tujuh bulan Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan Oktober,
budaya jawa terhadap jemaat ketika melakukan kebaktian dan Gereja ini
gratis ketika menjelang paskah atau natal, pelatihan tari untuk anak-anak
dan dewasa, pelatihan teater, pelatihan paduan suara anak-anak dan dewasa,
24
Kartini Kartono, Metodelogi Riset Penelitian (Bandung: Bandar Maju, 1996), hlm. 20.
19
2. Sumber data
a. Data Primer
Papringan.
b. Data Sekunder
menggunakan teknik kondisi yang alami, sumber data primer, dan lebih
25
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif
(Surabaya: Airlangga University Press, 2001), hlm.128
26
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif,
hlm. 128.
27
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif,
hlm. 129.
20
a. Observasi
langung.
28
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012), hlm.164.
29
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, hlm.165.
30
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif,
hlm. 142.
31
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif,
hlm. 146.
21
Papringan.
b. Interview (wawancara)
menggali data bukan hanya yang diketahui dan dialami oleh subjek
peneliti, tetapi apa yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek peneliti
mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu berkaitan dengan masa lalu,
c. Dokumentasi
majalah, dan surat kabar tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-
32
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif,
hlm.133.
33
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif , hlm. 176.
22
dengan objek penelitian. Oleh karena itu, setiap penelitian tidak lepas
metode yang digunakan untuk menelusuri data historis dan sosial, dengan
berikutnya yang harus dimasuki adalah tahapan analisis data. Analisis data
tahap yang sangat penting dengan menentukan pada tahapan data yang akan
34
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 1998), hlm. 133.
35
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif, hlm.
152.
36
Koentjaningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1977), hlm.
328.
37
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 245
23
dari proses analisa data ini setelah melakukan pemeriksaan keabsahan data.
Dan Setelah selesai tahap ini, mulailah peneliti dapat menafsirkan dalam
5. Pendekatan penelitian
penyelidikan bagaimana alam itu sendiri. Yakni dasar-dasar relasi sosial dan
dipermasalahkan lagi. Maka dari itu, jika agama sebagai institusi sosial
maka kehancuran agama yang berlembaga sebagai bagian dari pabrik sosial
38
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif , hlm. 246
39
Bryan S.Turner, Relasi Agama & Teori Sosial Kontemporer Terj. Inyiak Ridwan Muzir
(Yogyakarta: IRCiSoD, 2012), hlm. 77.
40
Bryan S.Turner, Relasi Agama & Teori Sosial Kontemporer Terj. Inyiak Ridwan Muzir,
hlm. 78.
24
Maka dari itu, dalam penelitian ini ingin meluruskan interpretasi manusia
terhadap agama, sejauh ini agama dipandang hanya berkutat pada lingkup
Karena pada esensinya agama dari dulu sampai sekarang disamping bergerak
dalam kehidupan spiritual yang berelasi antara Tuhan (Pencipta) dan Manusia
6. Sistematika Pembahasan
saja yang akan diungkapkan dalam penelitian ini dalam setiap babnya untuk
mencapai pembahasan yang jelas, utuh, sistematis, dan untuk lebih jelasnya
pertama, siapa saja pendeta gereja dari dulu sampai sekarang dan siapa
sekarang pengurusnya.
25
kemasyarakatan .
sosial yang dilakukan oleh gereja kristen jawa Ambarrukmo Papringan, dan
perubahan apa yang dialami oleh jemaat dan masyarakat dengan adanya
terkait sejarah, pelayanan sosial, dan respon jemaat dan masyarakat terhadap
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
GKJAP mempunyai peran sosial yang sangat bagus terhadap jemaat dan masyarakat
mempunya peran sosial terbagi menjadi dua macam. Pertama, peran sosial GKJAP
sakit, meberikan uang sripah terhadap jemaat yang meninggal), menggratiskan biaya
sosial GKJAP internal meliputi pelatihan paduan suara anak-anak dan dewasa,
Pelayanan sosial yang dilakukan oleh GKJAP sangat bagus dan diterima dan
masyarakat luas. Jika GKJAP melakukan aksi sosial murni untuk memanusiaka-
manusia tidak akan bertentangan dengan kode etik atau norma masyarakat. Namun
memunculkan dua asumsi masyarakat ada yang Pro dan ada yang Kontra. Masyarakat
kebawah. Akan tetapi pelayanan sosial GKJAP akan ditentang dan ditolak oleh
lain.
122
B. SARAN
Dalam penulisan ini, penulis mengaku masih banyak kekurangan, maka
1. Bagi peneliti selanjutnya, akan lebih baik jika dapat mengkomparasikan peran
sosial GKJAP dan Peran sosial Masjid. Selain itu, bisa memfokuskan penelitian
pada konsep peran sosial Gereja dan Masjid secara mendalam, misalnya ikut
aksi sosial yang dilakukan oleh Gereja dan Masjid. Mengikuti semua aktivitas
sosial Gereja dan Masjid sehingga mendapatkan infromasi yang lebih riil.
2. Jadilah orang beragama yang cinta menebar kebaikan, tolong menolong, dan
agama. Karena inti dari ajaran agama menjadi orang bermanfaat terhadap
manusia lainnya. Jika hidup berdampingan dengan orang yang berbeda agama
lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Latief, Hilman. “Agama dan Pelayanan Sosial”: Interpretasi dan Aksi Filantropi dalam
TradisiMuslim dan Kriten Di Indonesia. Religi, Vol. IX, No. 2. (Februari, 2013).
----------------- Islam dan Urusan Kemanusiaan: Konflik, Perdamaian dan Filantropi. Jakarta:
Serambi Ilmu Semesta. 2015.
Konferensi Wali Gereja Indonesia. Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta:
Kanisius. 1996.
zunariyah , Siti (dkk.). Islam dan Pengembangan Ilmu sosial Humaniora. Sleman: UIN SUKA.
2014.
Nasdian, Fredian Tony. Sosiologi umum. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia. 2015.
Ma’arif, Samsul. “Tri Tugas Gereja (Studi Terhadap Gereja Kristen Jawa Sawokembar
Gondokusuman Yogyakarta)”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga. 2005.
Purnowo. “Pelayanan Sosial Gereja Bala Keselamatan dalam Masyarakat (Studi Peran Gereja Bala
Keselamatan dalam Pengelolaan Panti Asuhan Putra Tunas Harapan). Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2008.
Rahmawan, Feri. “Fungsi Sosial Masjid Terhadap Masyarakat (Studi Kasus Di Masjid Al-Hidayah
Purwosari, Sinduadi, Mlati, Sleman)”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga. 2013.
Purbajati, Hafizh Idri. “Pandangan Kyai Pondok Pesantren Raudlatul Rohmaniyah Terhadap
Masyarakat Gereja Kristen Jawi Wetan di Kabupaten Lumajang Jawa Timur”. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan KaliJaga. 2008.
Yulianti, Ika Arinta. “Spirit Perdamaian Anabaptis Mennonite dalam Gereja Injili Tanah Jawa
(GITJ) dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI)”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri Sunan Kaljaga. 2015.
Soehadha, Moh. Metode Penelitian Sosiologi Agama (Kualitatif). Yogyakarta: Akademik UIN
Suka. 2008.
124
Turner, Bryan S. Teori Sosial dari Klasik Sampai Modern. (Terj) Inyiak Ridwan Muzir.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.
---------------- Relasi Agama & Teori Sosial Kontemporer Terj. Inyiak Ridwan Muzir. Yogyakarta:
IRCiSoD. 2012.
Scharf, Betty R. Sosiologi Agama Terj. Djam’annuri. Jakarta: Prenada Media. 2004.
------------------ Kajian Sosilogi Agama terj. Machnun Husein. Yogyakarta: Tiara Wacana.1995
Djam’annuri. Bunga Rampai Sosiologi agama: Teori, Metode dan Ranah Studi Ilmu Sosiologi
Agama. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia. 2015.
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya:
Airlangga University Press. 2001.
Ghony, M. Djunaidi & Almanshur, Fauzan. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media. 2012.
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
1998.
Romas, Chumaidi Syarif. “Agama Kristen Protestan” dalam Djam’annuri (edit) Agama-Agama
Dunia. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga.
Djam’annuri (edit). Agama Kita: Perspektif Sejarah Agama-Agama. Yogyakarta: Kurnia alam
semesta. 2002.
Rahmat Fajri dkk (edit). Agama-Agama Dunia. Yogyakarta: Jurusan Perbandingan Agama UIN
SUKA PRESS. 2012.
Aritonang, Jan S. Berbagai Aliran di dalam dan di Sekitar Gereja. Jakarta: Gunung Mulia. 2013.
Rosidi, Achmad (edit). Direktori Paham, Aliran & Tradisi Keagaman di Indoneisa. Jakarta:
Kementerian Agama RI. 2014.
S.H. Soekotjo. Sejarah Gereja-Gereja Kristen Jawa, dalam Nyoto Harjono dan Bambang (edit).
Salatiga: Taman Pustaka Kristen. 2009.
Supater, Sularso dkk (penyunting). Gereja dan Kontekstualisasi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.1998.
Riyanto, CM F.X.E. Armada. Dialog Agama dalam Pandangan Gereja Katolik. Yogyakarta:
Kanisius. 1995.
Weber, Max. Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme terj. Utomo dan Yusup Priya Sudiarja
.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006.
125
Banawiratma dan Muller. Berteologi Sosial Lintas Ilm. Yogyakarta: Kanisius. 1993.
Sulasman dan Dadan Rusmana. Filsafat Sosial Budaya Dunia Islam. Bandung: Pustaka Setia.
2013.
Rafael Maran dan Martin Harun. Keadilan Sosial dalam Kitab Suci terj. Herman Hendriks.
Yogyakarta: Kanisius. 1990.
Harjawiyata, Frans (edit). Arah Baru Hidup Religius. Yogyakarta: Kanisius. 1993.
Purwanti, Siska Dian. “Sakralisasi Tubuh Tuhan (Studi Konsep Kesehatan di Gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh, Timoho”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan
Kaljaga. 2016.
Rangkuman Materi. Sidang Majelis Terbuka. Gereja Kristen Jawa Ambarrukma Papringan. 2016.
cahyadi, Telesphorus krispurwarna. Gereja dan Pelayanan Kasih. Yogyakarta: Kanisius. 2009.
Rahmat, Jalaluddin. “Metode Penelitian Agama” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim
(ed.), Metodologi Penelitian Agama Suatu Pengantar. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2004.
Anna, Dian Nur. “Peran Agama dalam Pembentukan Civil Society di Indonesia” dalam Rahmat
Fajri dkk (Ed.), Antologi Studi Agama. Yogyakarta: Jurusan Perbandingan Agama UIN
SUKA. 2012.
Santoso, Listiyono. “Patologi Humanis (Modern): Dari Krisis Menuju Kematian Epitemologi
Rasional”. Jurnal Filsafat. (April. 2003).
Nottingham, Elizabeth K. Agama dan Masyarakat Suatu Pengantar Sosiologi Agama terj. Abdul
Muis Naharong. Jakarta: Rajawali Press. 1997.
Therik, Tom. “Mengutamakan Manusia” dalam Weinata Sairin (Penyunting) Visi Gereja
Memasuki Milenium Baru. Jakarta: Gunung Mulia. 2012.
Florisan, Yosef Maria dkk (Penerj). Komisi Kepausan Untuk Keadilan dan Perdamaian,
Kompendium ajaran sosial Gereja. Jakarta: IKAPI. 2009.
Suseno, Franz Magnis. Beriman Dalam Masyarakat Butir-Butir Teologi Kontekstual. Yogyakarta:
kanisius. 1993.
Maliki, Zainuddin. Rekonstruksi Teori Sosial Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
2012.
Ritzer, George. Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir
Postmodern Terj. Saut Pasaribu dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.
Mulkhan, Abdul Munir. “Perspektif Muslim Terhadap Aksi-Aksi Sosial Kristiani”. dalam
Journal-theo.ukdw.ac.id, diakses tanggal 17 Desember 2017.
Banawiratman, S.J, “Respon Masyarakat Muslim Terhadap Aksi Sosial Gereja Kristen
Jawa Nugraha di Desa Tegowanu (Studi Kasus di Desa Tegowanu” dalam
Library.walisongo.ac.id, diakses tanggal 18 Desember 2017
LAMPIRAN I
PEDOMAN WAWANCARA
1. Pelayanan sosial apa yang dilakukan oleh Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo
kemasyarakatan?
Ambarrukmo?
Papringan?
Gambar 8. Menjenguk Jemaat Yang Sakit dari Sub Bidang Deakonia GKJ Ambarrukmo
Gambar 9. Bapak Sri Rahadjo selaku Penatua di GKJ Ambarrukmo Papringan
Gambar 12. Acara kendurenan dalam rangka Ulang Tahun GKJ Ambarrukmo Papringan
Gambar 13. Gamelan Gereja Kristen Jawa Ambarrukmo Dimainkan Oleh Pemuda Untuk
Mengiringi Jemaat Dalam Melakukan Kebaktian
Gambar 14. Bapak Pendeta Purwantoro Sedang Memberikan Khotbah Untuk Jemaat
LAMPIRAN IV
WIL.
No Nama Jabatan ALAMAT
PEP.
1 John Theedens Penatua 1 Dayu
2 Harsoyo Supriyadi Penatua 1 Santren
3 Sri Rahardjo Penatua 1 Cepit Baru
4 Herman Mursito Diaken 1 Perum Bumi Monjali
5 Sulardi Diaken 1 Pringgondani
6 Sutrisno Diaken 1 Mrican
7 Purwoko Jumadi Diaken 2 Demangan
8 Tatat Sugeng Hariyadi Penatua 2 Demangan
9 Maria Sri Wiyanti Penatua 2 Demangan
10 Tatik Heniyati Diaken 2 Demangan
11 Indarti Penatua 2 Demangan
12 Murni Relawati Penatua 3 Sapen
13 Haryono Penatua 3 Sapen
14 Slamet Anambyah Penatua 3 Sapen
15 Ngadiyanti Diaken 3 Jeruklegi Banguntapan
16 Wahyu Wibisono Diaken 3 Sapen
17 Sigit Nurharyanto Diaken 3 Sapen
18 Dony Indarto Diaken 4 Gendeng
19 Sri Winarsih Diaken 4 Gendeng
20 Sri Yuliati Penatua 4 Gendeng
21 Ayub Setyawan Pentua 4 Gendeng
22 Arun Budiarto Diaken 4 Gendeng
23 Sumiasih Diaken 5 Jl. Grinjing Papringan
24 Eri Listiana Diaken 5 Jl. Ori Papringan
25 Dewani Herbunawati Penatua 5 Jl. Ori Papringan
26 Edhi Heri Rumpaka Penatua 5 Karangbendo Kulon
27 Bambang Raharjo Penatua 5 Jl. Tutul Papringan
28 Yudi Purnawan Penatua Nlgtn Bantulan Janti
29 Radianta Triatmadja Penatua Nlgtn Komplek Yadara
30 Mustari Admini Penatua Nlgtn Komplek Yadara
31 Bangun Baramantya Penatua Nlgtn Jl. Candi Gebang
32 Marsudi Diaken Nlgtn Ambarrukmo
33 Banu Puruhito Diaken Nlgtn Pringwulung
34 Haru Santoso Diaken Nlgtn Ambarrukmo
35 Dewi Utari Penatua Nlgtn Tempel, Caturtunggal
36 Samuel Tanggu Reba Diaken Nlgtn Karangasem
37 Santoso Ariwibowo Diaken Nlgtn Nologaten
38 Apsari Ernaningsih Diaken Nlgtn Saren
39 Sinto Ariwibowo Diaken Nlgtn Saren
40 Slamet Suranto Penatua Nlgtn Ambarrukmo
41 Wening Kinarti Penatua Nlgtn Nologaten
42 Subroto Diaken Nlgtn Mundu
43 Sukma Margono Penatua Nlgtn Kledokan
44 Dwi Sugihardi Penatua Nlgtn Wedomartani
45 Susetyo Wahyudianto Diaken Nlgtn Condongsari
46 Teguh Prastyo Penatua Nlgtn Ambarrukmo
47 Agus Riyadi Penatua Nlgtn Nologaten
48 Rochmadi Priyono Penatua Nlgtn Condongsari
49 Agus Kristianto Budi Nugroho Penatua Nlgtn Pringwulung
50 Sumarno Penatua Nlgtn Kledokan
51 Purwantoro Kurniawan Pendeta - Jl. Lampar Papringan
LAMPIRAN V
STRUKTUR ORGANISASI
CURRICULUM VITAE
Riwata Pendidikan:
Pengalaman Organisasi: