Bahan Ajar Matematika Peluang
Bahan Ajar Matematika Peluang
Bahan Ajar Matematika Peluang
PERTEMUAN I :
1. Mengkreasikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang dua kejadian saling lepas
dengan baik
2. Mengkreasikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang dua kejadian tidak saling lepas
dengan baik
3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang kejadian saling lepas
dengan terampil dan benar
4. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang kejadian tidak saling
lepas dengan terampil dan benar
PERTEMUAN II :
1. Mengkreasikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang dua kejadian saling bebas
dengan baik
2. Mengkreasikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang dua kejadian tidak saling bebas
(bersyarat) dengan baik
3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang kejadian saling bebas
dengan terampil dan benar
4. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang kejadian tidak saling
bebas (bersyarat) dengan terampil dan benar
B. POKOK-POKOK MATERI
Materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar ini antara lain :
1. Peluang Dua Kejadian Saling Bebas dan Peluang Dua Kejadian Tidak Saling Lepas
2. Peluang Dua Kejadian Saling Bebas dan Peluang Duan Kejadian Tidak Saling Bebas(Bersyarat)
PELUANG KEJADIAN MAJEMUK
PERTEMUAN I
Kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika irisan dari dua kejadian tersebut adalah
himpunan kosong ( ( A B) ϕ), atau kejadian A dan kejadian B tidak mungkin
terjadi bersama-sama
Ilustrasi
Dalam percobaan pelemparan dua buah dadu bersamaan. Misalkan kejadian A
adalah jumlah angka yang dihasilkan 4 dan kejadian B adalah jumlah angka yang
dihasilkan 10. Maka A = {(1.3), (2.2), (3.1)} dan B = {(4.6), (5.5), (6.4)}.
Tampak bahwa tidak satu pun elemen A yang sama dengan elemen B. Kejadian A
dan B dalam hal ini disebut sebagai kejadian saling lepas.
Jadi, dua kejadian dikatakan saling lepas apabila tidak ada satu pun elemen yang
sama dari keduanya. Dalam notasi himpunan, dua kejadian saling lepas jika A B
= atau n(A B) = 0.
A B
P( A B) P( A) P( B)
Keterangan :
P( A B )= peluang kejadian A atau B
P (A) = peluang kejadian A
P(B) = peluang kejadian B
CONTOH 1
Dua buah dadu dilambungkan secara bersamaan. Berapa peluang muncul angka berjumlah 4
atau 10 ?
Penyelesaian :
Pada pengetosan dua buah dadu bersamaan, banyak hasil yang mungkin 36, sehingga
n(S) = 36.
Kejadian A = muncul angka berjumlah 4, maka A = {(1.3), (2.2), (3.1)} dan n(A) =
3. Kejadian B = muncul angka berjumlah 10, maka B = {(4.6), (5.5), (6.4)} dan
n(B) = 3 Kejadian A dan B tidak memiliki satu pun elemen yang sama, berarti A
dan B saling lepas. Sehingga peluang gabungan A dan B adalah
P( A B) P( A) P( B)
3 3 6 1
=
36 36 36 6
Kejadian A dan B dikatakan tidak saling lepas jika kejadian A dan B memiliki irisan atau
dapat terjadi secara bersamaan
A B
P( A B) P( A) P( B) P( A B)
Keterangan :
P(A B) = peluang kejadian A dan B
P ( A B )= peluang kejadian A atau B
P (A) = peluang kejadian A
P(B) = peluang kejadian B
CONTOH 1
Sebuah kartu diambil secara acak dari satu set kartu bridge. Tentukan peluang yang terambil
adalah kartu diamond atau kartu As!
Penyelesaian :
Satu set kartu bridge terdiri 52 kartu yang berbeda, sehingga n(S) = 52
Jika kejadian A menyatakan terambil kartu diamond, banyak kartu diamond ada 13,
sehingga n(A) = 13.
Jika kejadian B menyatakan terambil kartu As, banyak kartu As ada 4, sehingga n(B)
= 4.
Kejadian A dan B memiliki satu elemen yang sama, karena salah satu jenis kartu As
adalah diamond. maka A dan B dua kejadian tidak saling lepas dengan A B = {kartu
As intan} dan n(A B) = 1.
Peluang gabungan A dan B adalah
P( A B) P( A) P( B) P( A B)
13 4 1 16 4
=
52 52 52 52 13
CONTOH 2
Jika dari kartu bernomor 1 sampai 100 diambil sebuah kartu secara acak, tentukan peluang :
a. muncul kelipatan 6
b. muncul kelipatan 8
c. muncul kelipatan 6 atau 8
Penyelesaian :
S = {1, 2, 3, …, 100} n(S) = 100
Misalkan A = kejadian muncul kelipatan 6 dan B = kejadian muncul
kelipatan 8, maka
A = {61, 62, 63, …, 616} n(A)
= 16 B = {81, 82, 83, …, 812}
n(B) = 12
4 3 1 6
25 25 25 25
PERTEMUAN II
Dua kejadian dikatakan saling bebas jika munculnya kejadian pertama tidak
mempengaruhi peluang munculnya kejadian kedua.
Ilustrasi
pada percobaan pengambilan dua bola satu per satu dengan pengembalian. Misalnya, sebuah
kotak berisi 4 bola biru dan 3 bola kuning. Pada pengambilan pertama, peluang terambil
3
bola kuning = Jika sebelum pengambilan kedua, bola dikembalikan lagi ke dalam kotak,
7
3
maka peluang terambil bola kuning kedua tetap . Dalam kasus ini kejadiannya saling bebas.
7
Karena peluang munculnya kejadian pengambilan bola kuning kedua tidak dipengaruhi oleh
pengambilan bola kuning pertama. Perhatikan gambar:
Jika A dan B dua kejadian saling bebas, maka peluang kejadian A dan B ditulis
P(A B); diberikan oleh :
Dua kejadian dikatakan tidak saling bebas jika munculnya kejadian pertama
mempengaruhi peluang munculnya kejadian kedua.
Ilustrasi
Dalam contoh kasus di atas, bagaimana jika sebelum pengambilan bola kedua, bola pertama
tidak dikembalikan ke dalam kotak ? Misalnya, pada pengambilan pertama terambil bola
3
kuning dan peluangnya = . Jika bola kuning tersebut tidak dikembalikan ke dalam kotak,
7
maka bola yang tersisa dalam kotak adalah 4 bola biru dan 2 bola kuning. Sehingga
2 1
peluang terambil bola kuning pada pengambilan yang kedua adalah . Dengan demikian,
6 3
untuk pengambilan bola pertama yang tidak dikembalikan, maka peluang pada pengambilan
bola kedua bergantung pada hasil pengambilan bola pertama. Kasus seperti ini disebut
kejadian bersyarat.
Perhatikan gambar
dimana P(B|A) adalah peluang kejadian B jika diketahui kejadian A telah terjadi.
CONTOH 1 (PELUANG KEJADIAN SALING BEBAS)
a. peluang muncul angka dadu genap pada lemparan pertama dan kedua adalah
1 1 1
P( A B) P( A) P( B)
2 2 4
b. peluang muncul angka dadu genap pada lemparan pertama dan angka dadu ganjil
prima pada lemparan kedua adalah
Dalam sebuah tas sekolah terdapat 6 buku matematika dan 8 buku kimia. Dua buku
diambil secara acak dari dalam tas satu per satu. Jika buku pertama yang diambil
dimasukkan kembali ke dalam tas sebelum buku kedua diambil, berapakah peluang
yang terambil adalah :
a. buku pertama matematika dan buku kedua kimia
b. buku pertama kimia dan buku kedua kimia
Penyelesaian :
Tas berisi 14 buku (6 buku matematika dan 8 buku kimia), sehingga n(S) = 14.
Misalkan
a. A = kejadian terambil buku matematika, maka
Penyelesaian :
Banyak bola sebelum pengambilan adalah 6 bola merah + 4 bola biru = 10 bola.
a. Pada pengambilan pertama terambil bola biru. Tersedia 4 bola biru dari 10 bola,
sehingga peluang terambil bola biru P(B) adalah,
4 2
P( B)
10 5
b. Banyak bola sebelum pengambilan kedua adalah 6 bola merah + 3 bola biru = 9
bola. Peluang terambil bola merah dengan syarat bola biru telah terambil pada
pengambilan pertama, ditulis P(M|B) adalah,
6 2
P( M | B)
9 3
Jadi, peluang terambil berturut-turut bola berwarna biru – merah adalah,
P(B M) = P(B) x P(M|B)
2 2 4
=
5 3 15
c. Pada pengambilan pertama terambil bola merah. Tersedia 6 bola merah dari 10 bola,
sehingga peluang terambil bola merah P(M) adalah,
6 3
P( M )
10 5
Banyak bola sebelum pengambilan kedua adalah 5 bola merah + 4 bola biru = 9 bola.
Peluang terambil bola merah dengan syarat bola merah telah terambil pada
5
pengambilan pertama, ditulis P(M|M) adalah : P(M | M )
9
Jadi, peluang terambil berturut-turut bola berwarna merah – merah adalah,
P(M M) = P(M) x P(M|M)
3 5 3 1
=
5 9 9 3
d. Pada pengambilan pertama terambil bola merah. Tersedia 6 bola merah dari 10
bola, sehingga peluang terambil bola merah P(M) adalah :
Banyak bola sebelum pengambilan kedua adalah 5 bola merah + 4 bola biru = 9 bola. Peluang
terambil bola biru dengan syarat bola merah telah terambil pada
pengambilan pertama, ditulis P(B|M) adalah :
Jika A dan B dua kejadian bersyarat, maka peluang kejadian A dan B ditulis
P(A B) diberikan oleh :
P(A B) = P(A) P(B|A)
dimana P(B|A) adalah peluang kejadian B jika diketahui kejadian A telahterjadi.
LATIHAN SOAL
1. Nur Aksin dkk, Buku Interaktif Matematika Wajib Untuk SMA/MA Kelas XII Berdasarkan
Kurikulum 2013 Revisi, Yogyakarta : Intan Pariwara, 2022
2. B.K.Noormandiri, Buku Matematika Kelompok Wajib untuk SMA/MA Kelas XII
Berdasarkan Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta : Erlangga,2018