Makalah Pio Dimensi Organisasi Khansa Kamilah
Makalah Pio Dimensi Organisasi Khansa Kamilah
Makalah Pio Dimensi Organisasi Khansa Kamilah
“DINAMIKA ORGANISASI”
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ..................................................................................
1.2 TUJUAN PENULISAN PENULISAN MAKALAH ........................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................
2.1 STRUKTUR ORGANISASI .............................................................................................
2.2 DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI............................................................................
2.3 CONTOH STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL DAN NON TRADISIONAL.
2.4 BUDAYA ORGANISASI .................................................................................................
2.5 PERKEMBANGAN ORGANISASI.................................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................
3.1 KESIMPULAN .................................................................................................................
3.2 SARAN .............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Struktur Organisasi
Menurut Robbins & Judge (2014 :231) Struktur organisasi adalah untuk
menunjukkan bagaimana tugas pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal. (how job tasks are formally dividend, grouped, and
coordinated). Selanjutnya masih Robbins dan Coulter (2016 : 322) mendefinisikan
bahwa Struktur organisasi adalah pengaturan formal pekerjaan dalam suatu
organisasi. Struktur ini, yang dapat ditampilkan secara visual dalam bagan organisasi,
juga melayani banyak tujuan “Organizational structure is the formal arrangement of
job within an organization. This structure, which can be shown visually in an
organizational charts, also serves many purpose”
Demikian pula Menurut Azhar Susanto (2013 : 98) mengungkapkan bahwa
Struktur organisasi adalah kerangka menyeluruh untuk perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh pihak manajemen.
Disampaikan pula oleh Griffin & Moorhead (2014 : 430) mengungkapkan bahwa
“Organization structure is the system of task, reporting and authority relationship
within which the organization does it’s work” kutipan tersebut dapat disimpulkan
bahwa Struktur organisasi merupakan sistem tugas, pelaporan, dan hubungan otoritas
di mana organisasi melakukannya.
Menurut James A. Hall (2011 : 15) “The structure of an organization reflects the
distribution of responsibility, authority, and accountability through out the
organization” bahwa Struktur organisasi adalah pendistribusian tanggung jawab,
wewenang dan akuntabilitas masing – masing bagian dalam suatu organisasi.
Selanjutnya menurut McShane & Glinow (2012 : 386) “Organizational structure
is the division of labour as well as the patterns of coordination, communication,
workflow, and formal power that direct organizational activities” disimpulkan
struktur organisasi adalah sistem yang melakukan tugas, pelaporan dan hubungan
otoritas di dalam sebuah organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur
organisasi menggambarkan kerangka menyeluruh menentukan tugas pekerjaan yang
dibagi, dikelompokkan, dikoordinasikan untuk perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam suatu organisasi.
Indikator struktur organisasi menurut dasar pemikiran dari Robbin & Judge (2014 :
231) yang mengatakan bahwa : “managers need to address six keys elements when
they design their organizational structure : work specialization, departmentalization,
chain of command, span of control, centralization and decentralization,
formalization.” Pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat enam
karakteristik yang digunakan manajer untuk mendesain struktur organisasi seperti
spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi
dan desentralisasi, formalisasi.
Adapun selanjutnya menurut Colquitt et al (2015 : 50) indikator struktur organisasi
menjadi 5 (lima) yaitu:
1) Spesialisasi kerja dimana setiap pekerja melakukan pekerjaan sesuai dengan
spesialisasinya.
2) Rantai komando, menjawab pertanyaan “siapa melapor kepada siapa?”. Hal ini
menunjukkan hubungan kewenangan formal.
3) Rentang kendali, mewakili berapa banyak karyawan yang menjadi tanggung
jawab hubungan manajer dalam organisasi.
4) Sentralisasi, menuju kearah keputusan secara resmi yang dibuat organisasi.
5) Formalisasi, sejauh mana aturan dan prosedur yang digunakan untuk membuat
standarisasi perilaku dan keputusan dalam sebuah organisasi.
Pendapat yang sama disampaikan oleh Robbin & Coulter (2016 : 322) yang
menjelaskan bahwa struktur organisasi memiliki 6 (enam) karakteristik seperti : work
specialization, departmentalization, chain of command, span of control,
centralization and decentralization, and formalization.
Berdasarkan uraian diatas, maka indikator struktur organisasi yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu kepada teori dasar pemikiran menurut Robbin & Judge
(2014:231), Robbin & Coulter (2016:322), Colquitt et al (2015:50) yang mengatakan
bahwa :
1. Work Specialization (Spesialisasi Kerja) Spesialisasi kerja adalah dimana setiap
pekerja melakukan pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya.
2. Chain Of Command (Rantai Komando) Rentang kendali yaitu garis wewenang
yang tidak terputus dari puncak organisasi ke eselon bawah organisasi dan
menjelaskan siapa yang melapor ke siapa
3. Span Of Control (Rentang Kendali) Rentang kendali yaitu hubungan yang terjadi
antara atasan dan bawahan yang dapat diatur secara efektif dan efisien.
Setiap pemimpin tim diberikan perwakilan atau tim dari setiap area fungsional
tradisional yang akan diterapkan pada proyek dan timnya. Anggota tim
fungsional ini melapor kepada pemimpin proyek serta manajer fungsional di
bidang spesialisasinya. Betul sekali; ada dua “bos”. Itu bisa berhasil, tetapi juga
bisa menghadirkan tantangan. Tugas manajer fungsional adalah memastikan
bahwa karyawan dan aktivitasnya selaras dengan kebijakan dan standar
perusahaan. Tugas ketua tim adalah memastikan bahwa tim menyelesaikan
proyek sesuai rencana.
c. Struktur Organisasi Fungsional
Dalam contoh struktur organisasi ini, kita dapat melihat bahwa meskipun kedua
direktur memiliki orang yang memiliki wewenang langsung, mereka juga dapat
mengirimkan informasi kepada manajer yang tidak mereka kendalikan secara
langsung. Hal yang sama berlaku untuk hubungan manajer dengan tim.
Departemen pembelian mungkin ingin manajer keuangan membayar pemasok
resmi. Tidak masalah. Anggota tim langsung menemui manajer
keuangan. Seorang pemimpin tim dalam produksi membutuhkan bantuan dari
manajer SDM, atau HR ingin menugaskan sesuatu kepada pemimpin tim
produksi. Ada jalur komunikasi langsung yang terbuka. Keuntungan dari jenis
struktur ini adalah fungsi dipisahkan oleh keahlian tetapi tantangan datang ketika
area fungsional yang berbeda berubah menjadi silo yang hanya berfokus pada
area tanggung jawab mereka dan tidak mendukung fungsi departemen lain.
d. Struktur Organisasi Lini dan Staf
Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki divisi roti dan divisi pakaian, masing-
masing divisi berbasis produk tersebut akan memiliki departemen penjualan,
departemen pemasaran, departemen manufaktur, dan grup fungsional
lainnya. Struktur organisasi berbasis produk paling baik untuk bisnis yang
memiliki grup produk berbeda yang memerlukan tim fungsional khusus untuk
mendukung setiap produk.
D. Budaya Organisasi
Penggunaan istilah budaya organisasi dengan mengacu pada budaya yang berlaku
dalam perusahaan, karena pada umumnya perusahaan itu dalam bentuk organisasi, yaitu
kerja sama antara beberapa orang yang membentuk kelompok atau satuan kerja sama
tersendiri.
Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat
menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja.
Secara tidak sadar tiap-tiap orang di dalam suatu organisasi mempelajari budaya yang
berlaku di dalam organisasinya. Apalagi bila ia sebagai orang baru supaya dapat diterima
oleh lingkungan tempat bekerja, ia berusaha mempelajari apa yang dilarang dan apa yang
diwajibkan, apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang salah; dan
apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan di dalam organisasi tempat
bekerja itu. Jadi, budaya organisasi mensosialisasikan dan menginternalisasi pada para
anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan,
sebaliknya yang lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan
perusahaan. Dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat, nilai-nilai bersama
dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian besar para anggota
organisasi (karyawan perusahaan).
Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi. Pertama, budaya
mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya kerja menciptakan
pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain. Kedua, budaya organisasi
membawa suatu masa identitas bagi anggota-anggota organisasi. Ketiga, budaya
organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas
daripada kepentingan diri individual. Keempat, budaya organisasi itu meningkatkan
kemantapan sistem sosial (Robbins, 2001).
E. Perkembangan Organisasi
Toha, (2002:25) berpendapat bahwa tujuan dari pengembangan organisasi, antara lain:
Selain itu, terdapat 4 (empat) tujuan lain dari pengembangan organisasi, yang antara lain
seperti:
2. Alat untuk mencari dan mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dalam sebuah
organisasi.
4. Mendukung inovasi produk. Inovasi produk ini akan dapat mendukung dan membantu
dalam menganalisis setiap bagian.
5. Menganalisis proses kerja Apabila dalam pengembangan organisasi ada hal-hal yang
perlu dianalisa, agar proses kerja berjalan dengan lancar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Pada dasarnya sebuah organisasi akan terus mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan jaman. Sebab organisasi yang baik harus dapat menjaga keberlangsungan
organisasi untuk jangka yang panjang, sehingga penyesuaian terhadap lingkungan sangat
perlu agar tidak bersifat kaku dan mengikat. Organisasi menurut jamannya memiliki
pertumbuhan yang cukup signifikan sesuai dengan kondisi yang ada, hal tersebut sangat
menarik untuk dibahas. Pada suatu masa pasti memiliki keberagaman pola pikir dan
kondisi masyarakatnya pada umumnya akan mengalami peningkatan, untuk itu suatu
organisasi jika ingin bertahan harus ikut menyesuaikan dengan berkembangnya jaman. Hal
tersebut akan memberi kemudahan pada organisasi untuk tetap bertahan dari suatu masa
ke masa yang berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu. (2021, April 23). Organisasi Tradisional dan Modern: Pengertian dan Jenis. Retrieved
from Organisasi co.id: organisasi.co.id/organisasi-tradisional-dan-modern-pengertian-
dan-jenis/
Kamaroellah, A. (2014). Pengantar Budaya Organisasi. Surabaya: Buku Pustaka Radja.
Sahadi, Sunarti, N., & Puspitasari, E. (2022). PENGEMBANGAN ORGANISASI. Jurnal
MODERAT.
http://e-journal.uajy.ac.id/652/3/2EM16484.pdf
https://belajarekonomi.com/struktur-organisasi/
https://mahendrafakhri.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2018/02/Week-4-Struktur-
Organisasi.pdf
https://www.academia.edu/24588995/Dimensi_struktur_organisasi
https://www.researchgate.net/publication/359993516_Struktur_Organisasi