Dinkes PROFIL 20211

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 333

KATA SAMBUTAN

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Syukur Alhamdulillah segala puji kami panjatkan


kehadirat Allah Subhanahuwataala karena atas berkat
dan rahmatNya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2021 ini dapat diterbitkan
sebagai wujud partisipasi seluruh jajaran kesehatan
lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Penerbitan Profil Kesehatan ini untuk merespon
tingginya kebutuhan akan data dan informasi di tengah
banyaknya tantangan yang dihadapi terkait pemenuhan
data dan informasi sebagai landasan yang evidence
based.
Saya menyambut baik terbitnya Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2021 ini. Bukan hal mudah untuk dapat menyajikan data yang
berkualitas, sesuai kebutuhan, dan tepat waktu. Kendala yang dihadapi dalam
pengelolaan data dan informasi baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi,
maupun pada tingkat pusat sangat berperan terhadap penyusunan Profil
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Pemenuhan kelengkapan data baik dari
segi cakupan wilayah maupun dari segi indikator merupakan masalah utama
yang ditemui dalam rangka penyusunan profil yang tepat waktu. Dalam
menyusun Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan diperlukan
komitmen bersama, karena semakin dirasakan bahwa data dan informasi
kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan
pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan, serta digunakan sebagai salah
satu rujukan data dan informasi. Selain itu juga digunakan sebagai bahan
rujukan untuk penelitian.
Saya juga mendukung upaya Subag Program Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan untuk menjadikan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
sebagai salah satu alat dalam memantau kinerja pelayanan kesehatan melalui
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan pencapaian Visi
Provinsi Sulawesi Selatan “Sulawesi Selatan Yang Inovatif, Produktif,
Kompettitif, Inklusif dan Berkarakter”.
Dengan mengingat bahwa suatu pekerjaan atau tugas yang bagaimana
pun berat dan sulitnya dapat dilaksanakan dan mencapai hasil yang
memuaskan bila dilandasi niat baik, tekad untuk maju, dan selalu berbuat lebih
baik dari sebelumnya secara ikhlas. Kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi sehingga terbitnya Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan ini diucapkan terimakasih.
Makassar, Desember 2021

i i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


DAFTAR ISI

Hal.
KATA SAMBUTAN ........................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii
BAB I GAMBARAN UMUM ............................................................... 1

A. KEADAAN PENDUDUK ...................................................... 2


B. KEADAAN EKONOMI ......................................................... 10
C. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) ....................... 17

BAB II SARANA KESEHATAN ......................................................... 24

A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) ....... 24


B. RUMAH SAKIT .................................................................... 27
C. SARANA PRODUKSI, DISTRIBUSI SEDIAAN
FARMASI & ALAT KESEHATAN ......................................... 29
D. SARANA KESEHATAN BERSUMBER DAYA
MASYARAKAT .................................................................... 31

BAB III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN ........................... 38

A. TENAGA MEDIS ................................................................. 40


B. TENAGA KEFARMASIAN ................................................... 42
C. TENAGA GIZI ..................................................................... 43
D. TENAGA KEPERAWATAN ................................................. 45
E. TENAGA BIDAN .................................................................. 47
F. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI .... 49
G. TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DAN KETERAPIAN
FISIK ................................................................................... 51

ii i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN ............................................... 53

A. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2020 ............................... 53


B. REALISASI ANGGARAN 2020 ........................................... 53

BAB V KESEHATAN KELUARGA ................................................... 59

A. KESEHATAN ANAK ............................................................ 60


B. KESEHATAN IBU ............................................................... 76
C. STATUS GIZI ...................................................................... 105

BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT .............................................. 113

A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG ................................... 113


B. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH
DENGAN IMUNISASI (PD3I) .............................................. 129
C. PENYAKIT BERSUMBER BINATANG ................................ 135
D. PENYAKIT TIDAK MENULAR ............................................. 145

BAB VII KESEHATAN LINGKUNGAN .............................................. 162

A. PENGAWASAN TEMPAT-TEMPAT UMUM ........................ 163


B. PENGAWASAN TEMPAT PENGELOLAAN
MAKANAN (TPM) ............................................................... 167
C. AKSES TERHADAP AIR MINUM ........................................ 171
D. SARANA PEMBUANGAN TINJA PADA RUMAH TANGGA . 176
E. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) ...... 177

BAB VIII PENUTUP ........................................................................... 179

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 181

iii i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


DAFTAR TABEL

Tabel Uraian Hal.


Tabel I.A.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di 3
Sulawesi Selatan Tahun 2007 - 2020

Tabel I.A.3 Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan 8


Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Usia
Produktif dan Non Produktif di Sulawesi Selatan
Tahun 2020

Tabel I.B Indikator Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota 15


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel I.C Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi 20


Selatan

Tabel II.B Perkembangan Jumlah Rumah Sakit (Umum & 28


Khusus) Menurut Kepemilikan/Pengelola di
Sulawesi Selatan Tahun 2011 - 2020

Tabel II.C Jumlah Sarana Kefarmasian dan Alat Kesehatan di 31


Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel IV.A.1 Rencana Belanja APBD T.A 2020 Dinas 53


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel IV.B.2 Situasi Anggaran pada Dinas Kesehatan Provinsi 56


Sulawesi Selatan Tahun 2020

iv i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


DAFTAR GAMBAR

Gambar Uraian Hal.


Grafik I.A.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan 6
Kelompok Umur di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik I.A.3.1 Persebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di 7


Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik I.A.3.2 Kepadatan Penduduk Per Km2 di Sulawesi Selatan 10


Tahun 2020

Grafik I.B.1 PDRB Tahunan Sulawesi Selatan Atas Dasar 12


Harga Berlku Menurut Pengeluaran Tahun 2010-
2020 (Milyar Rupiah)

Grafik I.B.2 Persentase Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota 17


di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik I.C Indeks Pembangunan Manusia Sulawesi Selatan 21

Grafik II.A.1 Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk Menurut 26


Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik II.A.2 Perkembangan Jumlah Puskesmas di Sulawesi 27


Selatan Tahun 2011 - 2020

Grafik II.D.1.1 Prosentase Cakupan Posyandu Aktif Per 33


Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik II.D.1.2 Proporsi Posyandu Menurut Strata di Sulawesi 34


Selatan Tahun 2020

Grafik II.D.2 Jumlah Poskesdes Berdasarkan Data Profil 36


Kesehatan Tahun 2011 - 2017

v i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Gambar Uraian Hal.
Grafik III.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Sulawesi Selatan 39
Tahun 2020

Grafik III.2 Presentase Tenaga Kesehatan Menurut Jenis 40


Tenaga di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik III.A Jumlah Tenaga Medis di Sulawesi Selatan Tahun 41


2020

Grafik III.B Jumlah Tenaga Kefarmasian di Sulawesi Selatan 42


Tahun 2012 - 2020

Grafik III.C Jumlah Tenaga Gizi di Sulawesi Selatan Tahun 45


2013 - 2020

Grafik III.D Jumlah Tenaga Perawat di Sulawesi Selatan 47


Tahun 2012 - 2020

Grafik III.E Jumlah Tenaga Bidan di Sulawesi Selatan Tahun 49


2012 - 2020

Grafik III.F Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat di 50


Sulawesi Selatan Tahun 2012 - 2020

Grafik III.G Jumlah Tenaga Keteknisian Medis di Sulawesi 52


Selatan Tahun 2020

Grafik V.A.1.1 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus 61


Lengkap (KN3) di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.A.1.3 Persentase Cakupan Komplikasi Neonatus yang 63


Ditangani di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.A.2 Jumlah Kematian Neonatal di Sulawesi Selatan 65


Tahun 2020

vi i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Gambar Uraian Hal.
Grafik V.A.3.1 Presentase Kunjungan Bayi di Sulawesi Selatan 67
Tahun 2020

Grafik V.A.3.2 Angka Kematian Bayi di Sulawesi Selatan 69


Berdasarkan Data Profil Kesehatan Tahun 2013 -
2020

Grafik V.A.4.1 Presentase Cakupan Kunjungan Anak Balita di 71


Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.A.4.2 Angka Kematian Balita di Sulawesi Selatan 72


Berdasarkan Data Profil Kesehatan Tahun 2020

Grafik V.A.4.3 Angka Kematian Balita di Sulawesi Selatan 73


Berdasarkan Data Profil Kesehatan Tahun 2013 -
2020

Grafik V.A.4.4 Presentase BBLR di Sulawesi Selatan Tahun 2020 74

Grafik V.A.4.5 Presentase Kunjungan Bayi di Sulawesi Selatan 75


Tahun 2011 - 2020

Grafik V.A.4.6 Presentase Pemberian ASI Eksklusif di Sulawesi 75


Selatan Tahun 2020

Grafik V.B.1.1 Presentase Cakupan Pelayanan K1 & K4 Ibu 80


Hamil di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.B.1.2 Presentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil di 81


Sulawesi Selatan Selama Tahun 2011 - 2020

Grafik V.B.2.1 Presentase Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 82


di Sulawesi Selatan Tahun 2011 - 2020

Grafik V.B.2.2 Presentase Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 83


di Sulawesi Selatan Tahun 2020

vii i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Gambar Uraian Hal.
Grafik V.B.3.1 Cakupan Kunjungan Nifas di Sulawesi Selatan 86
Tahun 2011 - 2020

Grafik V.B.3.2 Cakupan Kunjungan Nifas di Sulawesi Selatan 87


Tahun 2020

Grafik V.B.4.1 Presentase Cakupan Ibu Hamil Risti/Komplikasi 89


yang ditangani di Sulawesi Selatan Tahun 2011 -
2020

Grafik V.B.4.2 Angka Kematian Ibu Per 100.000 KH di Indonesia 92


Hasil SDKI & SKRT 1982 - 2007

Grafik V.B.4.3 Angka Kematian Ibu di Sulawesi Selatan Tahun 93


2013 - 2020

Grafik V.B.4.4 Jumlah Kematian Ibu di Sulawesi Selatan Tahun 95


2020

Grafik V.B.4.5 Jumlah Kematian Ibu di Sulawesi Selatan Menurut 95


Kabupaten/Kota Tahun 2020

Grafik V.B.5.1 Persentase Peserta KB Pasca Persalinan di 97


Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.B.5.2 Persentase Peserta KB Aktif di Sulawesi Selatan 98


Tahun 2010 - 2020

Grafik V.B.5.3 Persentase Peserta KB Aktif di Sulawesi Selatan 98


Tahun 2020

Grafik V.B.5.4 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis 99


Kontrasepsi yang digunakan di Sulawesi Selatan
Tahun 2020

viiii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Gambar Uraian Hal.
Grafik V.B.6a Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI di 101
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.B.6b Persentase Cakupan Imunisasi Td2+ pada Ibu 103


Hamil di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.B.7 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila 104


Hamil di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.C.1.1 Persentase Bayi Berat Badan Lahir Rendah 106


(BBLR) di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.C.1.2 Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di 107
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.C.2.1 Persentase Balita 0-59 Bulan Gizi Kurang di 110


Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik V.C.2.2 Persentase Balita Pendek di Sulawesi Selatan 111


Tahun 2020

Grafik V.C.2.3 Persentase Balita Kurus di Sulawesi Selatan 112


Tahun 2020

Grafik VI.A.1.1 Jumlah Kasus Diare Ditangani Per Kabupaten/ 115


Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VI.A.1.2 Persentase Kasus Diare Ditangani Per 116


Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VI.A..2 Jumlah Kasus Pneumonia Ditangani Per 117


Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VI.A.3.1 Jumlah Kasus HIV Perkelompok Umur di 120


Sulawesi Selatan Tahun 2020

ix i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Gambar Uraian Hal.
Grafik VI.A.3.2 Jumlah Kasus HIV/AIDS di Sulawesi Selatan 121
Tahun 2011 - 2020

Grafik VI.A.4 Jumlah Penderita TB Paru Per Kabupaten/Kota di 123


Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VI.A.5 Kasus Baru Kusta di Sulawesi Selatan Tahun 125


2020

Grafik VI.A.6 Kondisi Kasus Kusta di Sulawesi Selatan Tahun 125


2020

Grafik VI.B.2 Jumlah Kasus Campak di Sulawesi Selatan 132


Tahun 2020

Grafik VI.B.4 Jumlah AFP Non Poliodi di Sulawesi Selatan 134


Tahun 2020

Grafik VI.C.1 Kasus Malaria Positif di Sulawesi Selatan Tahun 138


2020

Grafik VI.C.2.1 Jumlah Kasus DBD di Sulawesi Selatan Tahun 140


2020

Grafik VI.C.2.2 Kematian Akibat DBD di Sulawesi Selatan Tahun 141


2020

Grafik VI.C.2.3 CFR DBD di Sulawesi Selatan Tahun 2020 142

Grafik VI.C.3 Jumlah Seluruh Kasus Kronis di Sulawesi Selatan 145


Tahun 2020

Grafik VI.D.1 Prosentase Pelayanan Tekanan Darah Tinggi/ 149


Hipertensi di Sulawesi Selatan Tahun 2020

x i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Gambar Uraian Hal.
Grafik VI.D.2 Jumlah Pemeriksaan Leher Rahim dan Payudara 150
di Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VI.D.3.1 Jumlah Penderita DM yang Mendapatkan 155


Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar di Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Grafik VI.D.3.2 Persentase Penderita DM yang Mendapatkan 156


Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar di Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Grafik VI.D.4.1 Jumlah Pelayanan Kesehatan Orang Dengan 160


Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Grafik VI.D.4.2 Persentase Pelayanan Orang Dengan Gangguan 161


Jiwa (ODGJ) Berat di Sulawesi Selatan Tahun
2020

Grafik VII.A.1 Persentase Puskesmas yang Memenuhi Syarat 164


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.A.2 Persentase RSU yang Memenuhi Syarat 165


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.A.3 Persentase Rumah Ibadah yang Memenuhi 166


Syarat Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2020

Grafik VII.B.1 Persentase Jasa Boga yang Memenuhi Syarat 167


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.B.2 Persentase Restoran yang Memenuhi Syarat 168


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

xi i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Gambar Uraian Hal.
Grafik VII.B.2 Persentase Restoran yang Memenuhi Syarat 168
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.B.3 Persentase Depot Air yang Memenuhi Syarat 169


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.B.4 Persentase Jumlah TPM yang Memenuhi Syarat 170


Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.C.1 Persentase Sarana Air Minum Diinpeksi Provinsi 173


Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.C.2 Persentase Sarana Air Minum Risiko Sedang & 173
Rendah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.C.3 Persentase Sarana Air Minum Diambil Sampel 174


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.C.4 Persentase Sarana Air Minum Memenuhi Syarat 175


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.D Keluarga dengan Akses Terhadap Jamban Sehat 176


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.E.1 Desa/Kelurahan Melaksanakan STBM Provinsi 177


Sulawesi Selatan Tahun 2020

Grafik VII.E.2 Desa/Kelurahan Stop Buang Air Besar 178


Sembarangan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

xii i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Uraian Hal.


Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa / Kelurahan, Jumlah 1
Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan Sulawesi Selatan
Tahun 2020

Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, 2


Kelompok Umur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Melek 3


Huruf dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut
Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 4 Jumlah Sarana Kesehatan menurut Kepemilikan 4


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 5 Jumlah Kunjungan Pasien Baru Rawat Jalan, 5


Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan Jiwa di
Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 6 Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan 6


Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level 1 Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 7 Angka Kematian Pasien Rumah Sakit Provinsi 7


Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 8 Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit 9


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

xiii i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Tabel Uraian Hal.
Tabel 9 Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan 11
Obat dan Vaksin Esensial Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 10 Jumlah Posyandu dan Posbindu PTM* Menurut 12


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 11 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan 13


Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 12 Jumlah Tenaga Keperawatan dan Kebidanan di 20


Fasilitas Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 13 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat, 27


Kesehatan Lingkungan, dan Gizi di Fasilitas
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 14 Jumlah Tenaga Teknik Biomedika Keterapian 34


Fisik, dan Keteknisan Medik di Fasilitas Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 15 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas 43


Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 16 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan 52


di Fasilitas Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

xiv i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Tabel Uraian Hal.
Tabel 17 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut 61
Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 18 Persentase desa yang Memanfaatkan dana Desa 62


Untuk Kesehatan Menurut Kecamatan dan
Pusesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 19 Alokasi Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota 63


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 20 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, 64


kecamatan, dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 21 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, 65


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 22 Jumlah Kmeatian Ibu Menurut Penyebab, 66


Kecamatan, dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 23 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, ibu 67


Bersalin, dan Ibu Nifas menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 24 Cakupan Imunisasi Td Pada Ibu Hamil Menurut 68


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 25 Persentase Cakupan Imunisasi Td pada Wanita 69


usia Subur yang tidak Hamil Menurut Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

xv i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Tabel Uraian Hal.
Tabel 26 Persentase Cakupan Imunisasi Td pada Wanita 70
Usia Subur (Hamil dan Tidak Hamil) Menurut
Kecamtan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 27 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet 71


Tambah Darah (TTD) Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 28 Persentase KB Aktif Menurut jenis Kontrasepsi, 72


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 29 Cakupan dan Proporsi Peserta KB pasca 73


Persalinan Menurut Jenis kontrasepsi, Kecamatan,
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 30 Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi 74


Kebidanan dan Komplikasi Noenatal Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 31 Jumlah kematian Neonatal, bayi dan Balita 75


Menurut Jenis Kelamin, kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 32 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Anak Balita 76


Menurut Penyebab Utama, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 33 Bayi Berat Badan Lahir rendah (BBLR) Jenis 78


Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

xvii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Tabel Uraian Hal.
Tabel 34 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut jenis 79
Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 35 Bayi baru Lahir Mendapatkan IMD* Pemberian Asi 80


eksklusif pada bayi < 6 Bulan menurut Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 36 Cakupan Pelayanan kesehatan Bayi menurut Jenis 81


Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 37 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child 82


Immunization (UCI) Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 38 Cakupan Imunisasi Hepatitis BO (0-7 Hari) dan 83


BCG pada bayi Menurut jenis Kelamin, Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 39 Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4*, 85


Campak/MR, dan Imunisasi dasar Lengkap pada
Bayi Menurut jenis Kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 40 Cakupan Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib 4 dan 86


campak/MR2 pada Anak Usia dibawah dua Tahun
(Baduta) Menurut jenis Kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

xviii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Tabel Uraian Hal.
Tabel 41 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan 87
Balita Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 42 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita Menurut 88


Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puseksmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 43 Jumlah Balita ditimbang Menurut Jenis Kelamin, 89


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 44 Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U, dan 90


BB/TB menurut Kecamatan dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 45 Cakupan Pelayanan Kesehatan Perserta Didik 91


SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA serta Usia Pendidikan
Dasar Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 46 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut 92


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 47 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak 93


SD dan Setingkat Menurut jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 48 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak 94


SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

xviiii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Tabel Uraian Hal.
Tabel 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 95
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 50 Puskesmas Yang Melaksanakan Kegiatan 96


Pelayanan Kesehatan Keluarga Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 51 Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis 97


Kasus Tuberkulosis Anak, Case Notification Rate
(CNR) Per 100.000 Penduduk dan Case Detection
Rate (CDR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 52 Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap 98


Serta Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis
menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan
Pusekasmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 53 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis 99


Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 54 Jumlah Kasus HIV Menurut Jenis Kelamin dan 100


Kelompok Umur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 55 Jumlah Kasus dan Kematian Akibat AIDS Menurut 101


Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

xixi Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Tabel Uraian Hal.
Tabel 56 Kasus Diare yang dilayani Menurut Jenis Kelamin, 102
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 57 Kasus Baru Kusta Menurut jenis Kelamin, 103


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 58 Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 104


2, Penderita Kusta Anak <15 Tahun, Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 59 Jumlah Kasus Terdaftar dan Angka Prevalensi 105


Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 60 Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From 106


Treatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 61 Jumlah Kasus AFP (Non polio) Menurut 107


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 62 Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah 109


Dengan Imunisasi (PD3) Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

xx i Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Tabel Uraian Hal.
Tabel 63 Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan 110
yang ditangani <24 Jam Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2020

Tabel 64 Jumlah Penderita dan Kematian KLB Menurut 111


Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 65 Kasus Demam berdarah Dengue (DBD) Menurut 112


jenis kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 66 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut 113


Jenis kelamin Kecamatan dan Puskesmas Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 67 Penderita Kronis Filariasis Menurut Jenis Kelamin, 114


Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 68 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 115


Menurut Jenis kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 69 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus 116


(DM) Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 70 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan 117


Metode IVA dan Kanker Payudara dengan
Pemeriksaan Klinis (SADANIS) menurut
Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

xxii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


Tabel Uraian Hal.
Tabel 71 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan 118
Jiwa (ODGJ) Berat Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 72 Persentase Sarana Air Minum yang dilakukan 119


Pengawasan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 73 Jumlah KK dengan Akses terhadap Fasilitas 120


Sanitasi yang layak (Jamban Sehat) menurut
Kecamatan, dan Puskesmas Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 74 Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis 121


Masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 75 Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) 122


memenuhi syarat Kesehatan menurut Kecamatan
dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2020

Tabel 76 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) memenuhi 123


syarat Kesehatan menurut Kecamatan dan
Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 77 Kasus Covid-19 Menurut Wilayah Kerja 124


Puskesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2020

Tabel 78 Jumlah Laboratorium dan Pemeriksaan Spesimen 125


Covid-19 Menurut Wilayah Kerja Puskesmas Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Tabel 79 Kasus Covid-19 Berdasarkan Jenis Kelamin dan 126


Kelompok Umur Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2020

xxiii Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020


BAB I
GAMBARAN UMUM

Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu Provinsi yang terletak di


Pulau Sulawesi yaitu di Sulawesi bagian Selatan. Provinsi yang sering disebut
dengan singkatan Sulsel ini didirikan pada tanggal 13 Desember 1960
berdasarkan Dasar Hukum UU No. 47 Tahun 1960. Oleh karena itu, tanggal 13
Desember ini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan letak Geografis, Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12′
– 8° Lintang Selatan dan 116°48′ – 122°36′ Bujur Timur. Di Sebelah Utara,
Provinsi Sulawesi Selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat dan
Sulawesi Tengah, di sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sulawesi
Tenggara sedangkan di sebelah Barat dan Selatannya berbatasan dengan
Selat Makassar dan Laut Flores. Provinsi Sulawesi Selatan ini termasuk dalam
Zona Waktu Indonesia Tengah (WITA) atau sama dengan waktu internasional
GMT +8.1
Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat sekitar
67 aliran sungai dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu, yakni 25
aliran sungai. Sungai terpanjang tercatat ada satu sungai yakni Sungai
Saddang dengan panjang 150 km yang mengalir meliputi Kabupaten Tator,
Kabupaten Enrekang, Kabupaten Pinrang dan Polmas Provinsi Sulawesi Barat.
Di Sulawesi Selatan terdapat empat danau, yakni Danau Tempe dan
Sidenreng yang berada di Kabupaten Wajo, serta Danau Matana dan Towuti
yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur. Adapun jumlah gunung tercatat
sebanyak 7 gunung dengan gunung tertinggi adalah Gunung Rantemario
dengan ketinggian 3.470 m di atas permukaan air laut. Gunung ini berdiri tegak
di perbatasan Kabupaten Enrekang dan Luwu.
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 45.764,53 km2 yang
secara administrasi pemerintahan terbagi menjadi 21 kabupaten dan 3 kota.
Berdasarkan hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) Sulawesi Selatan 2018,
tercatat 3.049 wilayah administrasi pemerintah setingkat desa yang terdiri dari
2.255 desa, 792 kelurahan, dan 2 UPT/SPT. Podes juga mencatat sebanyak

1 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


307 kecamatan dan 24 kabupaten/kota 2. Kabupaten Luwu Utara merupakan
kabupaten terluas dengan luas 7.502,68 km2 atau luas kabupaten tersebut
merupakan 15,98% dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi
Selatan memiliki empat suku daerah yaitu suku Bugis, Makassar, Mandar dan
Toraja 3.

A. KEADAAN PENDUDUK

Dalam bab ini kita akan membahas tiga hal pokok masalah
kependudukan yang ada di Sulawesi Selatan.

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan berdasarkan Dinas Kependudukan,


Pencatatan SipilTahun 2020berjumlah 9.175.971jiwa yang tersebar di 24
kabupaten/ kota, dengan jumlah penduduk terbesar di Kota Makassar 4.
Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Makassar
dimungkinkan karena terjadinya arus urbanisasi dari daerah lainnya di
Sulawesi Selatan terutama untuk melanjutkan pendidikan, selain itu Kota
Makassar juga merupakan pusat pemerintahan dan konsentrasi kegiatan
ekonomi tingkat provinsi.PDRB, upah minimum dan kesempatan kerja,
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap urbanisasi di
kota Makassar. Upah Minimum Kota berpengaruh signifikan dan positif
terhadap terjadinya urbanisasi di Kota Makassar, disebabkan bahwa
masyarakat melakukan urbanisasi karena ingin mendapatkan upah lebih
tinggi dari upah di daerah asal 5.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di
suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu
sebelumnya. Prediksi jumlah penduduk yang akan datang dapat
bermanfaat untuk mengetahui kebutuhan dasar penduduk, tidak hanya di
bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang pemenuhan kebutuhan
akan lahan6. Pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau negara dapat
dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk awal (misal P0)
dengan jumlah penduduk di kemudian hari (misal Pt). Tingkat

2 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus
geometrik. Dengan rumus pertumbuhan geometrik, angka pertumbuhan
penduduk (rate of growth) sama untuk setiap tahun, rumusnya: Pt=P0
(1+r)ͭ.
Keterangan:
P0=jumlah penduduk awal,
Pt=jumlah penduduk t tahun,
r=tingkat pertumbuhan penduduk,
t = jumlah tahun dari 0 ke t
Sumber:7.

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada periode 1990-


2000 rata-rata sebesar 1,35% per tahun, sedangkan laju pertumbuhan
penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan pada periode 2004-2008 rata-
rata sebesar 1,32%, untuk tahun 2008-2009 melaju sebesar 6,69% per
tahun, untuk tahun 2009–2010 laju pertumbuhan peduduk sebesar
3,66% (BPS), sedangkan untuk 2010 – 2011 laju pertumbuhan
penduduk sebesar 6,64 % (kependudukan Setda) dan untuk tahun 2011-
2012 laju pertumbuhan penduduk sebesar 5,09% mengalami kejadian
naik dan turun disebabkan karena sumber data yang berbeda. Untuk
tahun 2012-2013 laju pertumbuhan penduduk sebesar 5,09% mengalami
kejadian naik disebabkan karena sumber data yang berbeda. Jumlah
dan laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada tabel I.A.1.

TABEL I.A.1
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2007 – 2020

Jumlah % Laju Pertumbuhan


Tahun Sumber
Penduduk Penduduk per Tahun
2007 7.675.893 0,60 BPS Sulawesi Selatan
2008 7.771.671 1,32 BPS Sulawesi Selatan
2009 8.328.957 6,69 Kependudukan
2010 8.034.776 3,66 BPS Pusat
2011 8.607.135 6.64 Kependudukan
2012 8.190.222 5,09 BPS Sulawesi Selatan

3 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


2013 8.342.000 2,01 BPS Sulawesi Selatan
2014 8.432.163 2,01 BPS Sulawesi Selatan
2015 8.520.304 1,98 BPS Sulawesi Selatan
2016 8.606.375 1,98 BPS Sulawesi Selatan
2017 9.522.503 2% Dinas Dukcapil Sulsel
2018 9.426.885 1% Dinas Dukcapil Sulsel
2019 9.145.143 Dinas Dukcapil Sulsel
2020 9.175.971 Dinas Dukcapil Sulsel
Sumber: BPS & Kependudukan Sulawesi Selatan

Pada Tabel I.A.1 perkembangan jumlah penduduk di Sulawesi


Selatan dari Tahun 2007-2009 mengalami peningkatan yang terjadi
masih relatif kecil, dimungkinkan karena progam Keluarga Berencana
tidak mampu lagi menghambat angka kelahiran. Semakin tinggi laju
pertumbuhan penduduk menyebabkan jumlah penduduk yang semakin
banyak di masa yang akan datang, sedangkan Tahun 2009-2016
mengalami penurunan laju pertumbuhan penduduk ini dimungkinkan
karena sumber data yang berbeda dan dimungkinkan karena berhasilnya
program keluarga berencana yang dicanangkan oleh pemerintah.
Kemudian pada tahun 2017 jumlah penduduk melonjak kembali karena
menggunakan data dari Dukcapil Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahun
2019 terjadi penurunan jumlah penduduk yang dirilis oleh Dinas Dukcapil
dibanding tahun 2018 lalu. Kemudian pada Tahun 2020 jumlah
penduduk di Sulawesi Selatan bertambah sedikit sekitar 0,03%.

2. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat


digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Berdasarkan estimasi
jumlah penduduk yang telah dilakukan, dapat disusun sebuah piramida
penduduk tahun 2020. Dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk,
badan piramida bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki
dan badan piramida bagian kanan menunjukkan jumlah penduduk
perempuan.

4 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Piramida penduduk merupakan bentuk penyajian data
kependudukan (jenis kelamin dan kelompok umur) antara dua grafik
batang yang digambarkan berlawanan arah dengan posisi horizontal.
Dalam piramida penduduk, terdapat dua sumbu, yaitu sumbu horizontal
dan sumbu vertikal. Sumbu vertikal menggambarkan umur penduduk
dari nol sampai dengan 65 tahun lebih, dengan interval satu atau lima
tahunan. Sedangkan sumbu horizontal menggambarkan jumlah
penduduk, baik absolut maupun relatif dalam skala tertentu. Pada sumbu
vertikal, statistik penduduk laki-laki digambarkan di sisi sebelah kiri,
sedangkan perempuan di sisi sebelah kanan 8.
Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat
menggambarkan tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi
penduduk juga mencerminkan angka beban tanggungan yaitu
perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 15–64 tahun)
dengan umur tidak produktif (umur 0–14 tahun dan umur 65 tahun
keatas).
Pada Grafik I.A.1 menunjukkan komposisi penduduk menurut
kelompok umur menunjukkan tertinggi pada umur tidak produktif (umur
0–14 tahun) yang menggambarkan tinggi/rendahnya tingkat kelahiran.
Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan angka beban
tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur
15–64 tahun) dengan dan umur 65 tahun keatas .

5 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK I.A.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

75+ -97,311 124,992


70 - 74 -73,309 94,368
65 - 69 -109,225 122,249
60 - 64 -144,797 166,698
55 - 59 -187,991 214,111
50 - 54 -251,000 272,276
45 - 49 -295,206 308,410
40 - 44 -314,732 330,472
35 - 39 -335,420 345,188
30 - 34 -336,986 339,599
25 - 29 -352,853 347,081
20 - 24 -410,977 403,534
15 - 19 -454,851 434,451
10 - 14 -451,260 423,239
5-9 -427,602 397,994
0-4 -315,134 292,655

-500,000 -400,000 -300,000 -200,000 -100,000 - 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000

Laki-laki Perempuan

Sumber: Dinas Dukcapil Provinsi Sulawesi Selatan 2020

3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan tersebar di 21 kabupaten dan 3 kota.


Namun persebaran tersebut tidak merata dilihat dari tahun 2009-2015
hanya tiga kabupaten yang paling besar tingkat persebaran
penduduknya yaitu Kabupaten Bone, Kabupaten Gowa, dan Kota
Makassar.

Pada tahun 2018 jumlah penduduk berdasarkan data dari Dinas


Dukcapil sebesar 9.426.885 jiwa. Persebarannya berkisar 35% berada di
Kota Makassar, Kabupaten Bone, dan Kabupaten Gowa. Tahun 2019 ini
jumlah penduduk Sulawesi Selatan sebesar 9.145.143 jiwa, dengan
persebarannya berkisar 33% berada di Kota Makassar, Kabupaten
Bone, dan Kabupaten Gowa. Sedangkan untuk Tahun 2020 ini jumlah

6 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


penduduk Sulawesi Selatan sebesar 9.175.971 dengan persebarannya
berkisar 33,33% berada di Kota Makassar, Kabupaten Bone, dan
Kabupaten Gowa.

GRAFIK I.A.3.1
PERSEBARAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

PALOPO SELAYAR BULUKUMBA


PARE-PARE 2% 2% 5% BANTAENG
2% 2%
JENEPONTO
MAKASSAR
5%
16% TAKALAR
3%

GOWA
TORAJA UTARA
8%
3%
LUWU TIMUR
3% SINJAI
LUWU UTARA 3%
4%
MAROS
TANA TORAJA 4%
3%
PANGKEP
LUWU 4%
4% BARRU
ENREKANG 2%
2%
PINRANG BONE
4% SIDRAP 9%
WAJO SOPPENG
3% 4% 3%

Dari Tabel I.A.3 di bawah dapat dilihat besarnya angka beban


tanggungan menurut jenis kelamin dan kelompok usia produktif dan non
produktif di Sulawesi Selatan untuk kondisi Tahun 2019. Angka beban
tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara
penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas)
dengan usia produktif (antara 15 sampai 64 tahun) dikalikan 100 9.

P0-14 = Penduduk usia muda (0-14 tahun)


P65+ = Penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas)
P15-64 = Penduduk usia produktif (15-64 tahun)

7 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


TABEL I.A.3
JUMLAH PENDUDUK DAN ANGKA BEBAN TANGGUNGAN
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK USIA PRODUKTIF
DAN NON PRODUKTIFDI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

No Usia Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P

1 <14 Tahun 1.193.996 1.113.888 2.307.884

2 15-65 Tahun 3.084.813 3.161.820 6.246.633

3 65 Tahun ke atas 279.845 341.609 621.454

Jumlah 4,549,752 4,576,365 9,426,885

Angka Beban Tanggungan 47,78 46,03 46,91


Sumber : Dinas Dukcapil Sulawesi Selatan, 2020.

Pada tabel di atas, Angka Beban Tanggungan penduduk Sulawesi


Selatan pada tahun 2020 sebesar 46,91. Hal ini berarti bahwa 100
penduduk Sulawesi Selatan yang produktif selain menanggung dirinya
sendiri juga menanggung sekitar 46-47 orang yang belum/sudah tidak
produktif lagi. Apabila dibandingkan antar jenis kelamin, maka Angka
Beban Tanggungan laki-laki sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan
perempuan. Pada tahun 2020 angka beban tanggungan laki-laki sebesar
47,78 yang berarti bahwa 100 orang penduduk laki-laki yang produktif,
selain menanggung dirinya sendiri, akan menanggung beban sekitar 48
penduduk laki-laki yang belum/sudah tidak produktif lagi. Penduduk
sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang
serius. Program pembangunan, termasuk pembangunan dibidang
kesehatan, harus didasarkan pada dinamika kependudukan. Upaya
pembangunan di bidang kesehatan tercermin dalamprogram kesehatan
melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pencapaian derajat
kesehatan yang optimal bukan hanya menjadi tanggung jawab dari

8 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


sektor kesehatan saja, namun sektor terkait lainnya seperti sektor
pendidikan, sektor ekonomi, sektor sosial dan pemerintahan juga
memiliki peranan yang cukup besar. Untuk mendukung upaya tersebut
diperlukan ketersediaan data mengenai penduduk sebagai sasaran
program pembangunan kesehatan.
Kepadatan penduduk mempengaruhi kondisi sosial budaya suatu
daerah. Semakin padat penduduk suatu daerah maka akan semakin
banyak fasilitas umum yang diperlukan, seperti perumahan, drainase,
jalan, sanitasi, sekolah, dan masih banyak fasilitas lainnya. Kepadatan
penduduk baik yang semakin padat ataupun semakin jarang penduduk
selalu memiliki dampak positif dan negatif.
Penduduk adalah orang yang tinggal di suatu daerah dan
biasanya secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut dengan bukti
surat resmi seperti bukti kewarganegaraan, domisili/ KTP, atau bukti
resmi lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kepadatan
Penduduk adalah jumlah orang yang tinggal per satuan luas pada
wilayah suatu daerah. Biasanya satuan untuk kepadatan penduduk
adalah jiwa/ hektar, orang/ hektar, jiwa/ km2, atau orang/ km2. Semakin
besar angkanya maka semakin padat kependudukannya. Di Indonesia,
angka kepadatan penduduk daerah perkotaan umumnya relatif lebih
besar daripada angka kepadatan penduduk daerah pedesaan. Cara
menghitung Kepadatan penduduk suatu daerah baik itu desa, kelurahan,
kecamatan, kota, kabupaten, provinsi, negara, wilayah lainnya dapat
menggunakan rumus berikut:

Di mana:
KP adalah Kepadatan Penduduk
P adalah Jumlah Penduduk
L adalah luas wilayah/ daerah

9 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Kepadatan penduduk per km2 di Sulawesi Selatan rata-rata
199.83 jiwa/km. Kota Makassar merupakan kabupaten/ kota terpadat
(8442,83 jiwa/km2), menyusul Kota Parepare (1496,37 jiwa/ km2)
kemudian Kota Palopo (735,09 jiwa/ km2).

GRAFIK I.A.3.2
KEPADATAN PENDUDUK PER KM2 DI SULAWESI SELATAN TAHUN
2020

PALOPO 737.27
PARE-PARE 1506.16
MAKASSAR 8448.04
TORAJA UTARA 215.50
LUWU TIMUR 43.38
LUWU UTARA 43.85
TANA TORAJA 140.11
LUWU 123.92
ENREKANG 127.35
PINRANG 207.53
SIDRAP 170.04
WAJO 150.18
SOPPENG 175.78
BONE 178.08
BARRU 155.92
PANGKEP 315.80
MAROS 239.37
SINJAI 319.85
GOWA 404.68
TAKALAR 522.21
JENEPONTO 459.41
BANTAENG 508.67
BULUKUMBA 381.59
SELAYAR 154.82

0.00 1000.00 2000.00 3000.00 4000.00 5000.00 6000.00 7000.00 8000.00 9000.00

Sumber: Dinas Dukcapil Provinsi Sulawesi Selatan 2020.

B. KEADAAN EKONOMI

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu


pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan sebagai
seluruh nilai barang dan jasa yang ditimbulkan oleh faktor-faktor produksi
(buruh, kewirawastaan, modal, dan barang modal) disuatu wilayah tanpa

10 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


memperhatikan kepemilikan faktor-faktor produksi itu. Jadi PDRB
merupakan penjumlahan dari seluruh nilai tambah bruto dari setiap sektor
kegiatan dalam suatu periode tertentu di suatu wilayah. PDRB perkapita
yaitu indikator yang dapat mengukur tingkat kemakmuran penduduk di suatu
daerah angka per kapita bruto (atas dasar harga berlaku Tahun 2000)
penduduk Sulawesi Selatan pada tahun 2010 sebesar 8,18 persen. Kondisi
perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam menentukan
keberhasilan pembangunan suatu negara.
Produk Domestik Bruto per kapita merupakan Produk Domestik Bruto
atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Dalam kurun waktu 2009–2013, Produk Domestik Bruto per kapita
atas dasar harga berlaku terus mengalami peningkatan,tahun 2009 sebesar
Rp. 23,9 juta, tahun 2010 sebesar Rp. 27,0 juta, tahun 2011 sebesar Rp.
30,7 juta, tahun 2012 sebesar Rp 33,5 juta, dan tahun 2013 sebesar Rp.
36,5 juta.
PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2010
sekitar 171.740.740.000 rupiah (lebih dari Seratus Tujuh Puluh Satu Trilyun
Rupiah). Sektor pertanian mempunyai nilai tambah paling besar
dibandingkan sektor lain yaitu mencapai 30.361.513.140.000 rupiah.
Selanjutnya disusul oleh sektor jasa-jasa terbesar kedua dengan nilai
tambah mencapai 16,71 trilyun rupiah dan sektor industri pengolahan
Sulawesi Selatan yang diharapkan mampu menunjang sektor pertanian
dengan berorientasi pada agrobisnis ternyata nilai tambahnya terbesar
keempat yaitu mencapai 12,51 trilyun rupiah. Hingga tahun 2018 kuartal IV
PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku sebesar 462,342 trilyun,
naik berkisar 46,60 trilyun Rupiah dibandingkan Tahun 2017.

11 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK I.B.1
PDRB TAHUNAN SULAWESI SELATAN ATAS DASAR HARGA
BERLAKU MENURUT PENGELUARAN TAHUN 2010-2020
(Milyar Rupiah)

600000

504750

504480
462341.96
415744.89
377108.91
500000

340390.21
298033.8
400000
258836.42
228285.47
198289.08

300000
171740.74

200000

100000

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : 10

Perekonomian Sulawesi Selatan berdasarkan besaran Produk


Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2019
mencapai Rp 504,75 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai
Rp 330,61 triliun sedangkan PDRB perkapita tercatat Rp 57,03 juta atau US
$ 4.030,18. Ekonomi Sulawesi Selatan tahun 2019 tumbuh 6,92%. Dari sisi
produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dengan
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan
Komunikasi yang tumbuh 10,99%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit
yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) yang tumbuh 35,85%. Ekonomi
Sulawesi Selatan Triwulan IV-2019 bila dibandingkan Triwulan IV-2018 (y-
on-y) tumbuh sebesar 6,48%, sedikit lebih tinggi jika dibandingkan periode
sama tahun sebelumnya sebesar 6,44%. Ekonomi Sulawesi Selatan
Triwulan IV-2019 mengalami kontraksi -5,42 persen bila dibandingkan
triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi hal ini disebabkan oleh efek

12 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang
mengalami kontraksi sebesar -27,54%. Dari sisi pengeluaran disebabkan
oleh komponen ekspor yang mengalami kontraksi pada level 3,83%,
sedangkan impor meningkat tajam hingga 113,43%.
Perekonomian Sulawesi Selatan tahun 2019 tumbuh sebesar 6,92%.
Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Informasi dan
Komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan
tertinggi sebesar 10,99%, diikuti oleh Jasa Perusahaan sebesar 10,53%
serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
sebesar 9,98%. Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi
Selatan Tahun 2019, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari
Perdagangan Besar dan Eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memiliki
sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,39%, diikuti Industri Pengolahan
sebesar 1,31%; konstruksi sebesar 1,09%; Informasi dan Komunikasi
sebesar 0,75% serta pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,59%.
Sementara pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dari lapangan usaha
lainnya sebesar 1,79%.
Struktur PDRB Sulawesi Selatan menurut lapangan usaha atas dasar
harga berlaku pada tahun 2019 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Perekonomian Sulawesi Selatan masih didominasi oleh empat lapangan
usaha yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan 21,28%, Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (14,80%); Konstruksi
(14,18%) serta Industri Pengolahan (13,16%). Peranan keempat lapangan
usaha tersebut dalam perekonomian Sulawesi Selatan mencapai 63,42
persen 11.
Nilai PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun
2020 mencapai 504,48 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini
mengalami kenaikan sebesar 156,80 miliar rupiah dibandingkan dengan
tahun 2019 yang mencapai 504,32 triliun rupiah. Naiknya nilai PDRB ini
dipengaruhi oleh adanya inflasi, sedangkan produksi riil barang dan jasa
turun di tahun 2020. Hal ini terlihat dari PDRB harga konstan 2010, dimana
nilai PDRB turun dari 330,51 triliun rupiah pada tahun 2019 menjadi 328,19

13 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


triliun rupiah pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan selama tahun 2020
Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar -0,70 persen,
kontraksi dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tahun
2020 yang kontraksi merupakan dampak dari adanya pandemi Covid-19
yang terjadi sejak Maret hingga akhir tahun.
Selain itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari
banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup
menjadiperhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli
ekonomi. Persentase penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Selatan pada
September 2020 tercatat 800.240 orang atau bertambah 23.410 orang
dibandingkan Maret 2020 yang hanya 776.830 orang.
Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah di Makassar, Senin (15/2)
mengatakan, peningkatan jumlah penduduk miskin di Sulsel secara
persentase sebesar 8,99 persen. "Pendataan terbaru kami, angka
kemiskinan bertambah 23,41 ribu atau meningkat 0,27 persen pada
September 2020 dibandingkan Maret 2020," ujarnya. Untuk perbandingan
jumlah penduduk miskin September 2020 terhadap September 2019
mengalami penambahan 40.660 dari 759.580 orang atau secara persentase
naik 0,43 persen. Yos Rusdiansyah mengatakan, selama periode
September 2019-September 2020, penduduk miskin di daerah perkotaan
mengalami peningkatan 32,69 ribu jiwa. Sedangkan di daerah pedesaan,
juga mengalami peningkatan sebesar 7,97 ribu jiwa. "Persentase penduduk
miskin di perkotaan dan di pedesaan mengalami peningkatan masing-
masing sebesar 0,70 dan 0,35 poin persen. Tapi paling tinggi di kota,"
katanya. Dia menyatakan, ada beberapa penyebab angka kemiskinan itu
naik, salah satunya karena pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap
aktivitas ekonomi dan pendapatan warga. Penyebab lainnya, lanjut Yos,
karena banyak pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) pun semakin menganga. Akibatnya
pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menurun. "Apalagi

14 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


pertumbuhan ekonomi kita di Sulsel sempat mengalami kontraksi di kuartal
III," ucapnya12.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan
pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan
yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis
kemiskinan.

TABEL I.B.
INDIKATOR KEMISKINAN MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

Jumlah
Penduduk Persentase Indeks Indeks
Garis
Miskin Penduduk Kedalaman Keparahan
KABUPATEN/KOTA Kemiskinan
(Dalam Miskin Kemiskinan Kemiskinan
ribuan)

Kepulauan Selayar 17,36 12,83 2,87 0,90 370,380

Bulukumba 30,49 7,26 0,60 0,09 330,161

Bantaeng 16,91 9,03 1,35 0,28 309,357

Jeneponto 54,05 14,88 2,02 0,41 359,883

Takalar 25,93 8,70 1,08 0,19 356,973

Gowa 57,99 7,53 0,92 0,17 385,820

Sinjai 22,27 9,14 1,08 0,22 294,916

Maros 34,85 9,89 2,50 0,89 405,944

Pangkajene Dan Kepulauan 47,07 14,06 1,81 0,31 322,958

Barru 14,92 8,57 1,07 0,21 322,248

Bone 76,25 10,06 1,35 0,29 325,422

Soppeng 16,45 7,25 0,69 0,12 297,546

Wajo 27,48 6,91 1,06 0,26 311,017

15 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Sidenreng Rappang 14,44 4,79 0,60 0,13 312,800

Pinrang 31,85 8,46 1,54 0,40 294,349

Enrekang 25,40 12,33 1,70 0,38 331,667

Luwu 46,18 12,78 2,71 0,72 318,911

Tana Toraja 28,87 12,35 3,10 1,12 316,911

Luwu Utara 42,48 13,60 2,55 0,61 342,277

Luwu Timur 20,83 6,98 1,11 0,25 333,739

Toraja Utara 28,64 12,41 1,99 0,46 314,426

Makassar 65,12 4,28 0,60 0,15 418,831

Parepare 7,62 5,26 0,71 0,15 323,839

Palopo 14,37 7,82 1,15 0,29 324,233

Sulawesi Selatan 767,80 8,69 1,45 0,34 329,880

Sumber : 13

Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis


Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).
Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah
Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.Garis Kemiskinan
Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum
makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Paket
komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-
padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-
kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Garis Kemiskinan Non
Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang,
pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan
diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di
pedesaan.

16 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK I.B.2
PERSENTASE KEMISKINAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI SELATAN 2020

Palopo 1.15
Parepare 0.71
Makassar 0.6
Toraja Utara 1.99
Luwu Timur 1.11
Luwu Utara 2.55
Tana Toraja 3.1
Luwu 2.71
Enrekang 1.7
Pinrang 1.54
Sidenreng Rappang 0.6
Wajo 1.06
Soppeng 0.69
Bone 1.35
Barru 1.07
Pangkajene Dan Kepulauan 1.81
Maros 2.5
Sinjai 1.08
Gowa 0.92
Takalar 1.08
Jeneponto 2.02
Bantaeng 1.35
Bulukumba 0.6
Kepulauan Selayar 2.87

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Sumber : BPS Sulsel 202013

C. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan


Manusia adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,
pendidikan dan standar hidup untuk semua negara dan seluruh dunia.
Indeks Pembangunan Manusia digunakan untuk mengklasifikasikan apakah
sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara
terbelakang dan juga mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap
kualitas hidup.

Berdasarkan standar internasional, Indeks Pembangunan Manusia


(IPM) dikategorikan sebagai berikut: kategori sangat tinggi, jika IPM > 0.900;

17 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


kategori tinggi, jika IPM>0,800-0,899; kategori sedang, jika IPM 0,500-
0,799; dan kategori rendah, jika IPM <0,500.
Untuk menghitung nilai dari masing-masing indeks pembentuk IPM,
UNDP telah menetapkan batas bawah dan batas atas yang terus
berkembang dari waktu ke waktu, pada tahun 1990 batas diperoleh dari
hasil observasi, sedangkan pada tahun 1994 menggunakan suatu nilai
batas tertentu. Pada tahun 2009, batas yang digunakan adalah:
1. Batas bawah angka harapan hidup adalah 25 tahun dan batas atasnya
85 tahun.
2. Indeks rata-rata lama sekolah nilainya antara 0 sampai dengan 100
persen.
3. Indeks Melek Huruf memiliki batas bawah 0 persen atas 100 persen.
4. PDB perkapita menggunakan nilai minimal 100 US$ dan maksimal
40000 US$.

Pembangunan manusia merupakan model pembangunan yang


menurut United Nations Development Programme(UNDP) ditujukan untuk
memperluas pilihan-pilihan yang dapat ditumbuhkan melalui upaya
pemberdayaan penduduk. Walaupun pada dasarnya, pilihan tersebut tidak
terbatas dan terus berubah, tetapi dalam konteks pembangunan,
pemberdayaan penduduk ini dicapai melalui upaya menitikberatkan pada
peningkatan kemampuan dasar manusia yaitu meningkatnya derajat
kesehatan, pengetahuan dan keterampilan agar dapat digunakan untuk
mempertinggi dalam kegiatan produktif, sosial budaya dan politik.

Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan


tiga aspek esensial yaituumur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan
standar hidup layak. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat
perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk
melihatkemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum
pembangunan manusia indonesia terus mengalami kemajuan selama
periode2010 hingga 2018. IPM Indonesia meningkat dari 66,53 pada tahun

18 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


2010 menjadi 71,39 pada tahun2018. Selama periode tersebut, IPM
Indonesia rata-rata tumbuh sebesar 0,88 persen per tahun danmeningkat
dari level ‘sedang’ menjadi ‘tinggi’ mulai tahun 2016. Pada periode 2017–
2018, IPMIndonesia tumbuh 0,82 persen.Oleh karena itu,
peningkatancapaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap
komponennya. Selama periode 2010–2018,peningkatan IPM didorong oleh
kenaikan setiap komponen pembentuk IPM.
Pembangunan manusia di Indonesia terus mengalamikemajuan.
Pada tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia(IPM) Indonesia mencapai
71,66. Angka ini meningkat sebesar 0,27 poin atau tumbuh sebesar 0,99
persen
dibandingkan tahun 2018.Bayi yang lahir pada tahun 2018 memiliki harapan
untuk dapat hidup hingga 71,66 tahun, lebih lama 0,27 tahundibandingkan
dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya perlambatan
pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2020 dibanding
tahun-tahun sebelumnya. BPS mengatakan kondisi ini disebabkan pandemi
Covid-19 yang melanda tanah air. IPM Indonesia tahun 2020 tercatat
sebesar 71,94 atau tumbuh 0,03 persen (meningkat 0,02 poin) dibandingkan
capaian tahun sebelumnya. Kenaikan yang sangat tipis ini memang tidak
biasa, karena kenaikan pada tahun-tahun sebelumnya, setiap tahun IPM
biasanya meningkat sekitar 0,5 sampai 0,6 persen. Tetapi pada tahun 2020
hal itu tidak terjadi, IPM nya hampir flat, salah satu penyebabnya karena ada
Covid-19. Perlambatan pertumbuhan IPM tahun 2020 sangat dipengaruhi
oleh turunnya rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Indikator
ini turun dari Rp11,30 juta pada tahun 2019 menjadi Rp11,01 juta pada
tahun 2020.
Secara umum, pembangunan manusia Sulawesi Selatan terus
mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2019. IPM Sulawesi
Selatan meningkat dari 66,00 pada tahun 2010 menjadi 71,66 pada tahun
2019. Selama periode tersebut, IPM Sulawesi Selatan rata‐rata tumbuh
sebesar 0,92 persen per tahun. Pada periode 2018‐2019, IPM Sulawesi

19 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Selatan tumbuh 1,07 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut
meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode 2017‐2018
sebesar 0,80 persen. Sampai dengan tahun 2016, status pembangunan
manusia di Sulawesi Selatan masih pada level ‘sedang’, namun sejak tahun
2017 status pembangunan Sulawesi Selatan sudah masuk pada kelompok
level ‘tinggi’.

TABEL I.C.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) SULAWESI SELATAN

Kode Kab/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

7300 SULSEL 66 66,65 67,26 67,92 68,49 69,15 69,76 70,34 70,9 71.66 71,93

7301 Selayar 62,15 62,53 62,87 63,16 63,66 64,32 64,95 65,39 66 66,9 67,38

7302 Bulukumba 62,73 63,36 63,82 64,27 65,24 65,58 66,46 67,08 67,1 68,3 68,99

7303 Bantaeng 62,46 63,07 63,99 64,88 65,77 66,2 66,59 67,27 67,8 68,3 68,73

7304 Jeneponto 58,31 58,95 59,62 60,55 61,45 61,61 61,81 62,67 63,3 64 64,26

7305 Takalar 60,23 60,83 61,66 62,58 63,53 64,07 64,96 65,48 66,1 66,9 67,31

7306 Gowa 63,83 64,42 64,65 65,45 66,12 66,87 67,7 68,33 68,9 69,7 70,14

7307 Sinjai 61,31 62,13 62,74 63,47 63,83 64,48 65,36 65,8 66,2 67,1 67,6

7308 Maros 64,07 64,95 65,5 66,06 66,65 67,13 67,76 68,42 68,9 69,5 69,86

7309 Pangkep 62,79 63,6 64,3 65,24 66,16 66,65 66,86 67,25 67,7 68,3 68,72

7310 Barru 64,94 65,73 66,07 67,02 67,94 68,64 69,07 69,56 70,1 70,6 71

7311 Bone 59,69 60,21 60,77 61,4 62,09 63,11 63,86 64,16 65 65,7 66,06

7312 Soppeng 63,51 63,8 64,05 64,43 64,74 65,33 65,95 66,67 67,6 68,3 68,67

7313 Wajo 63,07 64 64,88 65,79 66,49 66,9 67,52 68,18 68,6 69,1 69,15

7314 Sidrap 65,54 65,88 66,19 67,15 68,14 69 69,39 69,84 70,6 71,1 71,21

7315 Pinrang 66,25 66,96 67,64 68,14 68,92 69,24 69,42 69,9 70,6 71,1 71,26

7316 Enrekang 66,27 67,03 67,74 68,39 69,37 70,03 70,79 71,44 72,2 72,7 72,76

7317 Luwu 63,95 64,71 65,43 66,39 67,34 68,11 68,71 69,02 69,6 70,4 70,51

7318 Tana Toraja 62,83 63,22 63,96 64,55 65,08 65,75 66,25 66,82 67,7 68,3 68,75

7322 Luwu Utara 64,77 65,57 65,99 66,4 66,9 67,44 67,81 68,35 68,8 69,5 69,57

7325 Luwu Timur 68,47 68,94 69,34 69,53 69,75 70,43 70,95 71,46 72,2 72,8 73,22

7326 Toraja Utara 63,51 64,48 64,89 65,65 66,15 66,76 67,49 67,9 68,5 69,2 69,33

7371 Kota Makasar 77,63 77,82 78,47 78,98 79,35 79,94 80,53 81,13 81,7 82,3 82,25
Kota Pare
7372 73,55 74,2 74,67 75,1 75,66 76,31 76,48 76,68 77,2 77,6 77,86
Pare
7373 Kota Palopo 73,03 74,02 74,54 75,02 75,65 76,27 76,45 76.71 77,3 78 78,06

Sumber : BPS Sulsel 202014

20 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK I.C.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA SULAWESI SELATAN

Sumber: BPS Sulsel 202014

Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat


digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian target
Sustainable Development Goals (SDGs) dan hasil kinerja dari penyelenggaraan
pelayanan minimal bidang kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan adalah gambaran situasi kesehatan di Sulawesi Selatan yang
diterbitkan setahun sekali sejak tahun 1988. Dalam setiap penerbitannya, selalu
dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun
bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola program di
lingkup Dinas Kesehatan dan pengguna pada umumnya.
SDGs merupakan sebuah program pembangunan berkelanjutan dimana
di dalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur dengan tenggat
waktu yang ditentukan. SDGs adalah agenda pembangunan dunia yang
bertujuan untuk kesejahteraan manusia dan planet bumi. SDGs ini diterbitkan
pada tanggal 21 Oktober 2015 menggantikan program sebelumnya yaitu MDGs
(Millennium Development Goals) sebagai tujuan pembangunan bersama
sampai tahun 2030 yang disepakati oleh banyak negara dalam forum resolusi

21 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jadi kerangka pembangunan yang
berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang sebelumnya menggunakan
15
konsep MGDs sekarang diganti dengan SDGs .

16

Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara,


termasuk pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang
dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Index. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses
hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan,
dan sebagainya.IPM diperkenalkan oleh United Nations Development
Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam
laporan tahunan Human Development Report (HDR).IPM dibentuk oleh 3 (tiga)
dimensi dasar: (1) Umur panjang dan hidup sehat, (2) Pengetahuan, (3)
Standar hidup layak. IPM merupakan indikator penting untuk mengukur
keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
(masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.Bagi Indonesia IPM merupakan data
strategis karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan
sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum17.
Keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator kinerja dari
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target Sustainable Development

22 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Goals(SDGs) bidang kesehatan. SPM Kesehatan terdiri atas SPM Kesehatan
Daerah Provinsi dan SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Provinsi terdiri atas:
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan atau berpotensi bencana provinsi;
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
provinsi.
Sedangkan Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota terdiri atas:
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil;
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus)18.

Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun


2021 ini adalah dalam rangka menyediakan media untuk memantau dan
mengevaluasi pencapaian atau hasil penyelenggaraan pembangunan
kesehatan tahun 2020 dengan mengacu kepada Visi SDGs 2015 dan SPM
Bidang Kesehatan tahun 2021. Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan 2021 ini adalah dalam bentuk narasi, tabel, dan gambar.

23 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


BAB II
SARANA KESEHATAN

Sarana Kesehatan yang diuraikan pada bagian ini meliputi sarana


kesehatan di antaranya Puskesmas, Rumah Sakit, Sarana Produksi dan
Distribusi Farmasi dan Alat Kesehatan, Sarana Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
serta Pembiayaan Kesehatan.

A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75


tahun 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan
rehabilitatif baik melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan
rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas
dan Dinas Kesehatan yang bersangkutan. Dalam memberikan pelayanan di
masyarakat, puskesmas biasanya memiliki Subunit Pelayanan seperti
Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling), Posyandu,
19
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) maupun Pos Bersalin Desa (Polindes) .

Prinsip penyelenggaraan puskesmas tugas fungsi dan wewenang meliputi:

 Paradigma sehat, yaitu puskesmas mendorong seluruh pemangku


kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan
mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga kelompok,
dan masyarakat.

24 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


 Pertanggungjawaban wilayah, yaitu puskesmas menggerakkan dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
 Kemandirian masyarakat, yaitu puskesmas mendorong kemandirian
hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
 Pemerataan, adalah puskesmas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial,
ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.
 Teknologi tepat guna, yaitu puskesmas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai
dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan.
 Keterpaduan dan kesinambungan, yaitu puskesmas mengintegrasikan
dan mengkoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program
dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung
dengan manajemen puskesmas.

Pada Tahun 2020 dalam upaya peningkatan mutu pelayanan


kesehatan masyarakat beberapa Puskesmas Non Perawatan telah
ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas Perawatan. Jumlah
puskesmas meningkat menjadi 461 unit terdiri dari Puskesmas
Perawatan sebanyak 304 unit dan Puskesmas Non Perawatan sebanyak
157unit dengan 1.392 Puskesmas Pembantu. Adapun rasio puskesmas
per 100.000 penduduk adalah 461puskesmas dibagi dengan seluruh
jumlah penduduk Sulawesi Selatan dikalikan dengan 100.000 penduduk.

460Puskesmas x 100.000 penduduk = 5,02


9.175.971 jiwa

Artinya bahwa setiap 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan dilayani


oleh 5 unit puskesmas.

25 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK II.A.1
RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK MENURUT KAB/
KOTADI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 5.02


PALOPO 6.58
PARE-PARE 4.68
MAKASSAR 3.10
TORAJA UTARA 10.48
LUWU TIMUR 5.64
LUWU UTARA 4.26
TANA TORAJA 7.30
LUWU 5.92
ENREKANG 6.16
PINRANG 4.18
SIDRAP 4.37
WAJO 6.11
SOPPENG 7.11
BONE 4.68
BARRU 6.55
PANGKEP 6.55
MAROS 3.61
SINJAI 6.10
GOWA 3.41
TAKALAR 5.07
JENEPONTO 4.58
BANTAENG 6.95
BULUKUMBA 4.54
SELAYAR 10.01

- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Kabupaten Toraja Utara dan
Kabupaten Selayar merupakan kabupaten yang tertinggi rasio
puskesmasnya per 100.000 penduduk. Artinya di Kabupaten Toraja Utara
dan Selayar terdapat 10 unit puskesmas yang melayani setiap 100.000
penduduk. Dengan kata lain di Kabupaten Toraja Utara 1 unit puskesmas
melayani rata-rata 9.544 jiwa, sedangkan di Kabupaten Selayar 1 unit
puskesmas melayani rata-rata 9.992 jiwa. Sedangkan menurut
Kementerian HAM bahwa di setiap daerah 1 puskesmas maksimal
melayani 16.000 jiwa, sesuai dengan lampiran I Peraturan Menteri Hukum
&Hak Asasi Manusia Republik Indonesianomor 34 tahun
2016tentangkriteria daerah kabupaten/ kota peduli Hak Asasi Manusia20.

26 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK II.A.2
PERKEMBANGAN JUMLAH PUSKESMAS DI SULAWESI SELATAN
SELAMA TAHUN 2011 – 2020

470
461
459 460
460
451
450 448 448
446

440 440

431
430

420 423

410

400
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

B. RUMAH SAKIT

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.30 Tahun 2019 Rumah


Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yangmenyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit Umum
adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit. Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit
tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau
kekhususan lainnya.
Izin mendirikan adalah izin yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang kepada instansi pemerintah, pemerintah daerah, atau badan
swasta yang akan mendirikan bangunan atau mengubah fungsi bangunan
yang telah ada untuk menjadi rumah sakit setelah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini. Izin operasional adalah izin
yang diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai kelas rumah sakit
kepada penyelenggara/pengelola rumah sakit untuk menyelenggarakan

27 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


pelayanan kesehatan di rumah sakit setelah memenuhi persyaratan dan
standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri 21.

TABEL II.B
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM & KHUSUS)
MENURUT KEPEMILIKAN/ PENGELOLA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2011-2020

Tahun
No Pengelola /
Kepemilikan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Kementerian 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kesehatan

2 Pemerintah 37 37 37 37 37 37 35 ⃰ 38 39 41
Prov/Kab/Kota

3 TNI/POLRI 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8

4 BUMN/Kementeri 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2
an Lain

5 Swasta 39 39 48 48 48 48 57 55 59 61

Jumlah 86 86 86 95 87 87 102 106 110 114

Sumber: Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2011-2020

Tabel III.B.1 menunjukkan pada tahun 2011–2020, perkembangan


jumlah Rumah Sakit (Umum dan Khusus) di Sulawesi Selatan cenderung
relatif stabil. Data terinci pada lampiran Tabel 4.
Rasio tempat tidur Rumah Sakit terhadap jumlah penduduk juga
dapat menggambarkan kemampuan Rumah Sakit tersebut dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Untuk tahun 2017,
jumlah tempat tidur dan rasionya terhadap 100.000 penduduk tercatat
sebanyak 7.533 tempat tidur dengan rasio sebesar 78 atau rata-rata setiap
tempat tidur Rumah Sakit melayani 1.281 penduduk dalam setahun.
Sedangkan untuk tahun 2018 jumlah tempat tidur dan rasionya terhadap
100.000 penduduktercatat 12.966tempat tidur dengan rasio sebesar 89,45
atau rata-rata setiap tempat tidur Rumah Sakit rata-rata melayani 1.118
penduduk dalam setahun.

28 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


C. SARANA PRODUKSI, DISTRIBUSI SEDIAAN FARMASI, & ALAT
KESEHATAN

Ketersediaan farmasi dan alat kesehatan memiliki peran yang


signifikan dalam pelayanan kesehatan. Akses masyarakat terhadap obat
khususnya obat esensial merupakan salah satu hak asasi manusia. Dengan
demikian penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah
dan institusi pelayanan kesehatan baik publik maupun privat. Sebagai
komoditi khusus, semua obat yang beredar harus terjamin keamanan,
khasiat dan mutunya agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh
karena itu salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin mutu obat
hingga diterima konsumen adalah menyediakan sarana penyimpanan obat
dan alat kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta dapat
mempertahankan kualitas obat di samping tenaga pengelola yang terlatih.

Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam program obat dan


perbekalan kesehatan adalah pengendalian obat dan perbekalan kesehatan
diarahkan untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi
dan alat kesehatan. Hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari
bahaya yang disebabkan oleh penyalahgunaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan atau penggunaan yang salah/tidak tepat serta tidak memenuhi
mutu keamanan dan pemanfaatan yang dilakukan sejak proses produksi,
distribusi hingga penggunaannya dimasyarakat. Cakupan sarana produksi
bidang kefarmasian dan alat kesehatan menggambarkan tingkat
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan upaya produksi
di bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Yang termasuk sarana produksi
di bidang kefarmasian dan alat kesehatan antara lain Industri Farmasi,
Industri Obat Tradisional (IOT), Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA), Usaha
Kecil Obat Tradisional (UKOT), Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT),
Produksi Alat Kesehatan Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT), dan Industri Kosmetika.Sarana produksi dan distribusi di Indonesia
masih menunjukkan adanya ketimpangan dalam hal persebaran jumlah.
Sebagian besar sarana produksi maupun distribusi berlokasi di
Indonesia bagian Barat yaitu Sumatera dan Jawa dengan proporsi sebesar

29 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


94,4% sarana produksi dan 78,4% sarana distribusi. Ketersediaan ini terkait
dengan sumberdaya obat yang merupakan salah satu komponen yang
tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat
esensial merupakan salah satu hak asasi manusia. Dengan demikian
penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan
institusi pelayanan kesehatan baik publik dan privat. Sebagai komoditi
khusus, semua obat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan
mutunya agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu
salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga ke
tangan konsumen adalah menyediakan sarana penyimpanan obat dan alat
kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta dapat
mempertahankan kualitas obat di samping tenaga pengelola yang terlatih.
Ketersediaan ini terkait dengan sumberdaya yang dimiliki dan
kebutuhan pada wilayah setempat. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai salah
satu acuan dalam kebijakan untuk mengembangkan jumlah sarana produksi
dan distribusi kefarmasian dan alat kesehatan di Indonesia bagian Tengah
dan Timur, sehingga terjadi pemerataan jumlah sarana tersebut di seluruh
Indonesia. Selain itu, hal ini bertujuan untuk membuka akses terhadap
keterjangkauan masyarakat terhadap sarana kesehatan di bidang
kefarmasian dan alat kesehatan. Jumlah sarana kesehatan yang dilaporkan
oleh kabupaten/ kota untuk tahun 2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

30 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


TABEL II.C
JUMLAH SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SARANA KESEHATAN JUMLAH

Industri Farmasi 0

Industri Obat Tradisional 0

Usaha Mikro Obat Tradisional 34

Produksi Alat Kesehatan 17

Pedagang Besar Farmasi 38

Apotek 1414

Apotek PRB 23

Toko Obat 386

Toko Alkes 29

Sumber: Program Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Selatan 2020

D. SARANA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT

Dalam mewujudkan masyarakat sehat diperlukan kesadaran setiap


anggota masyarakat akan pentingnya perilaku sehat, berkeinginan, serta
berdaya untuk hidup sehat. Masyarakat bersinergi membangun kondisi
lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat. Langkah tersebut tercermin
dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) di desa dan kelurahan, seperti adanya Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
UKBM yang ada di desa dan kelurahan menjadi ciri khas bahwa desa
dan kelurahan tersebut telah menjadi desa kelurahan siaga aktif. Dinyatakan
demikian karena penduduk di desa dan kelurahan siaga tersebut dapat
mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar dan
mengembangkan UKBM serta melaksanakan surveilans berbasis
masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi,
lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan

31 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi
dan anak balita. Upaya peningkatan peran dan fungsi posyandu bukan
semata-mata tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen
yang ada di masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam
penyelenggaraan posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi
informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak
masyarakat untuk datang ke posyandu dan melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal lima program prioritas,
yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi,
Imunisasi, dan Penanggulangan Diare. Untuk memantau
perkembangannya, posyandu dikelompokkan ke dalam empat strata, yaitu
Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu
Mandiri22.

1. Posyandu Purnama dan Mandiri

Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam


pelayanan kesehatan masyarakat dari BKKBN dari masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana.
Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan
UKBM digunakan persentase desa yang memiliki posyandu.
Posyandumerupakan wahana kesehatan bersumberdaya masyarakat
yang memberikan layanan lima kegiatan utama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi
dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat.

32 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK II.D.1.1
PROSENTASE CAKUPAN POSYANDU AKTIF PER KABUPATEN/
KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 66.90


PALOPO 52.35
PARE-PARE 100.00
MAKASSAR 100.00
TORAJA UTARA 53.29
LUWU TIMUR 96.76
LUWU UTARA 65.38
TANA TORAJA 54.43
LUWU 43.02
ENREKANG 68.95
PINRANG 86.29
SIDRAP 94.19
WAJO 53.81
SOPPENG 77.44
BONE 83.40
BARRU 82.40
PANGKEP 61.43
MAROS 44.58
SINJAI 96.94
GOWA 41.17
TAKALAR 35.28
JENEPONTO 71.38
BANTAENG 82.68
BULUKUMBA 21.06
SELAYAR 53.63
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2020

GrafikIII.D.1 menunjukkan pencapaian posyandu purnama dan


mandiri (posyandu aktif) Tahun 2020 di Sulawesi Selatan sebesar
66,90%, yang tertinggi capaiannya yaitu Kota Makassar danParepare
100%, Kabupaten Sinjai 96,94%, Kabupaten Luwu Timur 96,76%, dan
Kabupaten Sidrap 94,19%. Sedangkan pencapaian posyandu terendah
yaitu Kabupaten Takalar 35,28%, Bulukumba 21,06%, dan Gowa
(41,17%), tidak jauh berbeda dengan cakupan tahun 2019.
Untuk Tahun 2020 jumlah posyandu sebanyak 10.114unit: 5,33%
berstatus Pratama; 27,77%berstatus Madya;53,11% berstatus Purnama;

33 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


7,49% berstatus Mandiri. Posyandu yang aktif sebanyak 6.766 (66,90%)
dengan rasio posyandu sebanyak 1,66 per 100 balita. Data terinci dapat
dilihat pada lampiran Tabel 10.

GRAFIK II.D.1.2
PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

Mandiri, 7.49% Pratama, 5.33%

Madya, 27.77%

Purnama, 53.11%

Sumber: Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2020

2. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

Keberhasilan pembangunan kesehatan, yang salah satunya


ditandai dengan ketersediaan sarana kesehatan, belum dapat dirasakan
oleh seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat di daerah yang sulit
dijangkau karena kendala geografis, ekonomi, informasi, dan sosial
budaya.Padahal berbagai permasalahan kesehatan masyarakat yang
memerlukan penanganan secara khusus dan terpadu terjadi di daerah
tersebut.Permasalahan kesehatan masyarakat tersebut, antara lain
balita gizi buruk, avian influenza, kejadian luar biasa demam berdarah
dengue, campak, polio serta diare. Untuk mengatasi dan menanggulangi
permasalahan tersebut perlu dilakukan surveilans/penanganan faktor

34 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


risiko (penyakit, gizi, perilaku, dan lingkungan) secara efisien dan efektif
dengan upaya mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di desa. Oleh karena itulah, perlu adanya upaya kesehatan
yang berbasis masyarakat agar upaya kesehatan lebih tercapai
(accessible), lebih terjangkau (affordable), serta lebih berkualitas
(quality)23.
Dalam perkembangan pemberdayaan masyarakat, telah tumbuh
dan berkembang berbagai upaya kesehatan yang berbasis masyarakat
(UKBM). Untuk itu, perlu dikembangkan suatu bentuk UKBM yang dapat
berfungsi mengkoordinasikan seluruh UKBM. Fungsi koordinasi ini
diperlukan agar penyelenggaraan UKBM tersebut dapat bersinergi dalam
upaya mewujudkan Desa Siaga. Perwujudan Desa Siaga ini adalah
dalam rangka mempercepat pencapaian Desa Sehat. Unit UKBM yang
berfungsi koordinatif di desa tersebut adalah Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes).
Pos Kesehatan Desa, selanjutnya disingkat dengan Poskesdes,
adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakanpelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa.Poskesdes dibentuk sebagai
upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar setiap hari bagi
masyarakat di desaserta sebagai sarana untuk mempertemukan upaya
masyarakatdan dukungan Pemerintah. Pelayanan Poskesdes meliputi
upaya promotif, preventif, dankuratif sesuai dengan kewenangannya
yang dilaksanakan olehtenaga kesehatan (terutama bidan) dengan
melibatkan kaderkesehatan.
Kegiatan poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan
dasaryaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui,
kesehatananak danpengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans
penyakit,revisi juknissurveilans gizi, surveilans perilaku berisiko,
surveilans lingkungan,dan masalah kesehatan lainnya), penanganan
kegawatdaruratankesehatan, serta kesiapsiagaanterhadap bencana.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban maka kegiatan di poskesdes

35 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


didukungdengan pencatatan dan pelaporan.Poskesdes merupakan
pendorong dalam menumbuhkembangkanterbentuknya UKBM lain
dimasyarakat serta meningkatkanpartisipasi masyarakat dan kemitraan
dengan berbagai pemangkukepentingan terkait.Kegiatan dilakukan
berdasarkan pendekatan edukatif ataukemasyarakatan yang dilakukan
melalui musyawarah danmufakat oleh forum desa siaga aktif atau forum
kesehatan lainnyayang sudah ada, yang disesuaikan dengan kondisi dan
potensimasyarakat setempat.
Pengertian ‘Desa’ atau yang disebut dengan nama lain
adalahkesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayahyang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentinganmasyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadatsetempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
PemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia23.

GRAFIK II.D.2
JUMLAH POSKESDES BERDASARKAN DATA PROFIL KESEHATAN
TAHUN 2011-2017

1,750
1,706 1,683
1,700
1,650 1,610
1,600 1,641
1,550 1,579
1,500 1,547

1,450
1,435
1,400
1,350
1,300
1,250
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber : Profil Dinas Kesehatan kabupaten/ kota

Untuk tahun 2018, 2019, dan 2020 ini data jumlah poskesdes
tidak dilampirkan karena berdasarkan format profil terbaru tidak ada
permintaan dari Pusdatin.

36 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


3. Desa Siaga

Dalam Kepmenkes No. 564 Tahun2006 tentang Pedoman


Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga disebutkanbahwa kriteria
Desa Siaga adalah memiliki minimum satu poskesdes.Poskesdes,
singkatan dari Pos Kesehatan Desa, adalah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desadalam rangka
mendekatkan/menyediakanpelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa.Poskesdes juga dibentuk sebagai sarana kesehatan yang
merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan
pemerintah.Poskesdes juga merupakan koordinator segala UKBM yang
ada disuatu desa atau kelurahan.
Desa atau Kelurahan Siaga Aktif adalah desa atau kelurahan
yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos
Kesehatan Desa (poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di
wilayah tersebut sepertiPusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (pustu),
Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) atau sarana kesehatan
lainnya. Memiliki Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang melaksanakan upaya survailans berbasis masyarakat (pemantauan
penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku),
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, serta
penyehatan lingkungan24. Untuk tahun 2018 angka Desa Siaga tak
dikumpulkan lagi sesuai permintaan Pusdatin berdasarkan tabel yang
ada.

37 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan


kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan sebagai
Hak Asasi Manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai
pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang menyeluruh oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat secara terarah, terpadu dan berkesinambungan, adil
dan merata, serta aman, berkualitas, dan terjangkau oleh masyarakat.
Penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian,
dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya
melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan,
serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan agar penyelenggaraan upaya
kesehatan memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan serta sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Asisten Tenaga Kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan
di bawah jenjang Diploma III25.

38 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK III.1
JUMLAH TENAGA KESEHATAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

Tenaga Dukungan Manajemen 5,379


Tenaga Teknis Kefarmasian 1,105
Tenaga Apoteker 1,143
Tenaga Keteknisian Medis 1,075
Tenaga Keterapian Fisik 279
Tenaga Teknik Biomedik 462
Tenaga Gizi 1,067
Tenaga Kesehatan Lingkungan 897
Tenaga Kesehatan Masyarakat 2,038
Tenaga Bidan 8,878
Tenaga Perawat 13,561
Tenaga Medis 3,942
Ahli Laboratorium Medis 885
Pejabat Struktural 1,358
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000
Sumber: Seksi SDK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan


kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan
kesehatan di masyarakat. Saat ini jumlah tenaga kesehatan di Sulawesi
Selatan yang tercatat melalui Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota pada tahun
2019sebanyak 42.355 orang (pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga
kesehatan yang terbesar adalah perawat 32% (13.581 orang), bidan 20,96%
(8.880 orang), kemudian tenaga medis sebesar 9,3% (3.945 orang).
Sedangkan jumlah tenaga dalam lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan berdasarkan data Subag Kepegawaian tahun 2020 berjumlah 260
orang.

39 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK III.2
PRESENTASE TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
Pejabat Struktural,
TenagaTenaga Apoteker, Tenaga Teknis
3.22% Ahli Laboratorium Medis,
Keteknisian 2.71% Kefarmasian, 2.63%
2.10%
Tenaga
Medis,Keterapian
2.56%
Fisik, 0.66%
Tenaga Dukungan
Tenaga Teknik Manajemen, Tenaga Medis,
Biomedik, 1.09% 12.79% 9.37%
Tenaga Gizi,
2.53%
Tenaga
Kesehatan
Lingkungan , Tenaga Perawat;
2.13% 32.23%
Tenaga
Kesehatan Tenaga Bidan, 21.10%
Masyarakat,
4.84%

Sumber: Seksi SDK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

A. TENAGA MEDIS

Anireon pada tahun 1984 pernah berpendapat bahwa tenaga


medis adalah tenaga ahli kedokteran dengan fungsi utamanya
adalah memberikan pelayanan medis kepada pasien dengan mutu
sebaik-baiknya dengan menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan
ilmu kedokteran dan etik yang berlaku serta dapat
26
dipertanggungjawabkan .
Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, yang termasuk
tenaga kesehatan dalam kelompok tenaga medis terdiri atas dokter,
dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis.Tenaga medis
adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan dokter keluarga.

40 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Hingga tahun 2020 di Sulawesi Selatan tercatat jumlah tenaga
medis sebanyak 3.942 orang terdiri dari dokter spesialis sebanyak
1.426orang, dokter umum sebanyak 1.651 orang, dokter gigi sebanyak
774 orang dan dokter spesialis gigi sebanyak 91 orang dengan rasio
tenaga medis sebanyak 42,96 per 100.000 penduduk. Artinya ada
sebanyak 42 sampai 43 orang tenaga medis yang melayani 100.000
penduduk di Sulawesi Selatan.

GRAFIK III.A
JUMLAH TENAGA MEDIS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

Dokter Gigi Spesialis 91

Dokter Gigi 774

Dokter Umum 1651

Dokter Spesialis 1426

0 500 1000 1500 2000


Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2020

Sedangkan rasio masing-masing tenaga medis per 100.000


penduduk berdasarkan data yang diterima melalui aplikasi SDK
Kementerian Kesehatan RITahun 2020 diperoleh bahwa :
1. Rasio dokter spesialis sebesar 15,54/100.000 penduduk atau
(2,486:16.000). Artinya rasio tersebut belum memenuhi target yang
ditentukan oleh WHOuntuk tahun 2020yaitu 23/100.000 penduduk.
Tapi hal ini telah melebihi target yang ditentukan oleh Kementerian
Hukum dan HAM RI Nomor 34 Tahun 2016bahwa Rasio Tenaga
DokterSpesialis per pendudukadalah 1:16.000.20

41 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


2. Rasio dokter umum 17,99 per 100.000 penduduk. Sedangkan
menurut Kementerian Hukum dan HAM berpendapat bahwa rasio
dokter umum adalah 1:2.500 atau 40:100.000 penduduk. Artinya
Provinsi Sulawesi Selatan belum memenuhi target rasio dokter umum
menurut WHO maupun menurut Kementerian Hukum dan HAM.
Provinsi Sulawesi Selatan masih kekurangan dokter umum sekitar
22/100.000 penduduk.
3. Rasio dokter gigi sebesar 8,44 per 100.000, belum memenuhi rasio
yang ditetapkan oleh WHO sebesar 23/100.000 penduduk.
4. Rasio spesialis dokter gigi sebanyak 0,99 per.100.000 penduduk,
belum memenuhi rasio dari WHO sebesar 23/100.000 penduduk.
Data terinci pada lampiran Tabel 11.

B. TENAGA KEFARMASIAN

GAMBAR III.B
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012-2020

1200 1121 1144 1143


1076 1105
1025
1000

800 734733 743


680 695
633 649658
584 584
600 509
457

400

200

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota 2020

42 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Untuk tenaga kefarmasian Tahun 2020 ini telah berjumlah 2.248
orang dengan rincian Tenaga Teknis Kefarmasian sebanyak 1.105 orang
atau 49,15% dari seluruh tenaga kefarmasian dengan rasio 12,04 per
100.000 penduduk, artinya ada 12 orang Tenaga Teknis Apoteker di
Sulawesi Selatan yang melayani setiap 100.000 penduduk. Sedangkan
Tenaga Apoteker sebanyak 1.143 orang atau 50,85% dengan rasio
12,46 per 100.000 penduduk, artinya ada 12 orang Tenaga Apoteker di
Sulawesi Selatan yang melayani 100.000 penduduk. Total rasio tenaga
kefarmasian per 100.000 penduduk yaitu 24,50 per 100.000 penduduk.
Sesuai Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun
2018 tenaga apoteker adalah 9/100.000 penduduk, maka berdasarkan
data tersebut di atas maka tenaga apoteker telah memenuhi target rasio
yang telah ditetapkan. Begitu pula dengan standar WHO yaitu
23/100.000 penduduk, artinya Provinsi Sulawesi Selatan telah memenuhi
jumlah tenaga kefarmasian.

C. TENAGA GIZI

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26


Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktek Tenaga
Gizi menyebutkan bahwa Tenaga Gizi adalah setiap orang yang telah
lulus pendidikan di bidang gizi sesuai ketentuan peraturan perundangan-
undangan. Pelayanan Gizi adalah suatu upaya memperbaiki atau
meningkatkan, makanan, dietetik masyarakat, kelompok, individu atau
klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi
pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi
dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status
kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.
Surat Tanda Registrasi Tenaga Gizi yang selanjutnya disebut
STRTGzadalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada
Tenaga Gizi yang telah memiliki sertifikat kompetensisesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan. Surat Izin Praktek Tenaga Gizi yang
selanjutnya disingkat SIPTGz adalahbukti tertulis pemberian

43 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


kewenangan untuk menjalankan praktik pelayanan gizi secara
mandiri.SuratIzin Kerja Tenaga Gizi yang selanjutnya disebut
SIKTGzadalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan
pekerjaan pelayanan gizi di fasilitas pelayanan kesehatan. Standar
Profesi Tenaga Gizi adalah batasankemampuan minimal yang harus
dimiliki/dikuasaioleh tenaga gizi untuk dapat melaksanakan pekerjaan
dan praktek pelayanan gizi secara professional yang diatur oleh
organisasi profesi27.

Tenaga gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan, mempunyai kewenangan sebagai berikut:
Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi, dan dietetik;
Pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi meliputi
perencanaan, preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi
serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro,
pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan
dokumentasi pelayanan gizi;
Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan
gizi; dan
Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak
atau kelompok orang dalam jumlah besar.

Tenaga gizi technical registered dietisien dalam melaksanakan


kewenangan sebagaimana dimaksud, hanya terbatas pada:
Pemberian pelayanan gizi untuk orang sehat dan dalam kondisi
tertentu, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, bayi, anak, dewasa, dan
lanjut usia.
Pemberian pelayanan gizi untuk orang sakit tanpa komplikasi.

44 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK III.C
JUMLAH TENAGA GIZI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013–2020

1200 1098
1067

962 954
1000 920 935

785
800 708

600

400

200

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota

Berdasarkan grafik pada Gambar IV.C. di atas jumlah tenaga gizi


hingga tahun 2020 sebanyak 954 orang dengan rasio 10,1/ 100.000
penduduk, artinya ada 10 orang tenaga gizi di Sulawesi Selatan yang
melayani 100.000 penduduk. Data terinci pada lampiran Tabel 13.

D. TENAGA KEPERAWATAN

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan,


keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan
pada orang lain berdasarkan ilmu dan kiat yang dimiliki dalam batas-
batas kewenangan yang dimilikinya (PPNI, 1999).
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat
baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1239/MenKes/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan Praktek
Perawat pada pasal 1 ayat 1).

45 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Praktek
keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat
dalam bentuk asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan adalah
rangkaian interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya untuk
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam
merawat dirinya.
Uji kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program studi keperawatan. Sertifikat kompetensi
adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi perawat yang telah
lulus uji kompetensi untuk melakukan praktek keperawatan. Sertifikat
profesi adalah surat tanda pengakuan untuk melakukan praktek
keperawatan yang diperoleh lulusan pendidikan profesi.
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap perawat yang telah
memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi dan telah mempunyai
kualifikasi tertentu lainnya serta telah diakui secara hukum untuk
menjalankan praktek keperawatan. Surat Tanda Registrasi yang
disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil
keperawatan kepada perawat yang telah diregistrasi. Surat Izin Praktik
Perawat yang disingkat SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah kabupaten/ kota kepada perawat sebagai pemberian
28
kewenangan untuk menjalankan Praktek Keperawatan .

46 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK III.D
JUMLAH TENAGA PERAWAT DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012-2020

18000
16370
16000
13561
14000

12000 11019 11005 10956

10000 9332 9289


8570 8444

8000

6000

4000

2000

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : SDK Dinkes Prov. Sulsel 2020

Jumlah tenaga perawat tahun 2020 di Sulawesi Selatan sebesar


8.444 orang dengan rasio sebesar 92,03 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan Renstra Sulawesi Selatan tahun 2018 menetapkan rasio
perawat yaitu 100/100.000 penduduk, maka jumlah perawat yang ada
saat ini belum memenuhi rasio.

E. TENAGA BIDAN

Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan


bidan yang diakui di negaranya dan telah lulus dari pendidikan tersebut,
serta memenuhi kualifikasi untuk didaftarkan (register) dan atau memiliki
izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktek bidan. Definisi ini
ditetapkan melalui kongres ICM (International Confederation of
Midwives) ke-27 yang dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2005 di
Brisbane Australia.

Sedangkan definisi terbaru dari ICM (International Confederation


of Midwives) yang dikeluarkan pada Juni 2011, bidan adalah seseorang

47 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


yang telah menyelesaikan (lulus) program pendidikan kebidanan yang
diakui secara resmi oleh negaranya serta berdasarkan kompetensi
praktek kebidanan dasar yang dikeluarkan ICM dan kerangka kerja dari
standar global ICM untuk pendidikan kebidanan, telah memenuhi
kualifikasi yang dipersyaratkan untuk didaftarkan (register) dan atau
memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktek kebidanan, dan
menggunakan gelar/hak sebutan sebagai bidan, serta mampu
menunjukkan kompetensinya di dalam praktek kebidanan. Definisi yang
terakhir ini adalah definisi yang berlaku saat ini hingga ditinjau kembali
oleh ICM pada Tahun 201729.

Dahulu definisi bidan hanyalah sebagai sebutan bagi orang yang


belajar di sekolah khusus untuk menolong perempuan saat melahirkan.
Penyebutan ‘menolong perempuan’ bukan berarti seorang bidan dapat
dipersepsikan layaknya sebagai seorang pembantu. Penolong di sini
dapat diartikan sebagai orang yang memberikan pertolongan berupa
layanan kesehatan yang memadai kepada ibu yang sedang melahirkan
atau persalinan. Persalinan yang sesungguhnya adalah menempatkan
seorang ibu sebagai pelaku utama sedangkan orang-orang yang
disekitarnya berstatus sebagai penolong, termasuk di dalamnya adalah
bidan dan dokter spesialis kandungan. Persalinan yang ditolong bidan
adalah persalinan yang normal. Bila ditemui adanya kelainan maka
seorang bidan harus merujuk ke dokter spesialis kebidanan dan penyakit
kandungan (Dokter Sp.O.G.) untuk melakukan pertolongan lanjutan
dalam mengatasi kelainan tersebut.

Ikatan Bidan Indonesia menetapkan bahwa bidanadalah seorang


perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara
sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktikkebidanan30.

48 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK III.E
JUMLAH TENAGA BIDAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012-2020

12000
10749

10000
8878

8000

6000
4569
4195 4945
3951 5093
4000 3853
3713

2000

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : SDK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Menurut Undang-undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga


Kesehatan, bidan adalah tenaga kesehatan yang dikelompokkan ke
dalam tenaga kebidanan, memiliki kewenangan untuk melakukan
pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan dan KB. Di dalam keadaan tertentu
yakni suatu kondisi tidak adanya Tenaga Kesehatan yang memiliki
kewenangan untuk melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan serta tidak dimungkinkan untuk dirujuk maka seorang bidan
dapat memberikan pelayanan kedokteran dan atau kefarmasian di luar
kewenangannya dalam batas tertentu25.

F. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI

Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2014 tenaga Kesehatan


Masyarakat terdiri atas Epidemiolog Kesehatan, tenaga Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Pembimbing Kesehatan Kerja, tenaga
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, tenaga Biostatistik dan
Kependudukan, serta tenaga Kesehatan Reproduksi dan Keluarga.

49 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Tenaga Kesehatan Lingkungan terdiri atas tenaga Sanitasi Lingkungan,
Entomolog Kesehatan, dan Mikrobiolog Kesehatan25.
Pola hidup sehat bisa dimulai dari diri sendiri,seperti yang
diamanatkan dalam Inpres No.1 Tahun 2017 yaitu 1) Peningkatan
aktivitas fisik, 2) Peningkatan perilaku hidup sehat,3) Penyediaan
pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, 4) Peningkatan,
pencegahan dan deteksi dini penyakit, 5) Peningkatan kualitas
lingkungan dan 6) Peningkatan edukasi hidup sehat31.
Jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Selatan dari
hasil pengumpulan data aplikasi SDK Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan pada tahun 2020 tercatat 1.659 orang dengan rasio
sebesar 18,07 dari 100.000 penduduk. Adapun jumlah tenaga sanitasi
yang dilaporkan sebanyak 828 orang dengan rasio sebesar 9,2/100.000
penduduk.

GRAFIK III.F
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 – 2020

2500

2171 2203
2000 2038

1659
1500 1455
1324 1378
1287
1223
1000
847 897
794 828
658 680 651
614 595
500

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Kesmas Sanitasi

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

50 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Tahun 2018 jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat tercatat
2.203orang dengan rasio sebesar 23,37 per 100.000 penduduk. Adapun
jumlah tenaga Kesehatan Lingkungan tercatat 847 orang dengan rasio
8,98 per 100.000 penduduk. Tahun 2019 Jumlah Tenaga Kesehatan
Masyarakat tercatat 2.038 orang dan Tenaga Sanitasi sebanyak 897
orang.
Untuk Tahun 2020 jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat yang
tercatat sebanyak 1.659 orang dengan rasio 22,29/100.000 penduduk.
Artinya ada 22 orang tenaga Kesehatan Masyarakat yang melayani
100.000 penduduk di Sulawesi Selatan. Angka ini belum memenuhi
persyaratan WHO yaitu 23/100.000 penduduk. Sedangkan Tenaga
Sanitasi sebanyak 828 orang dengan rasio 9,81/100.000 penduduk.
Artinya ada 9 sampai 10 orang tenaga Sanitasi yang melayani 100.000
penduduk di Sulawesi Selatan Angka ini belum memenuhi syarat WHO
sebesar 23/100.000 penduduk. Data terinci dapat dilihat pada lampiran
Tabel 5.

G. TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DAN KETERAPIAN FISIK

Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok


tenaga keteknisian medis terdiri atas perekam medis dan informasi
kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah,
refraksionis optisien/optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis
gigi dan mulut, dan audiologis. Jenis Tenaga Kesehatan yang
termasuk dalam kelompok tenaga keterapian fisik terdiri atas
fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur. Jenis
tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga teknik
biomedika radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium
medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik32.

51 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK III.G
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

Ahli Laboratorium Medik 885

Keteknisian Medik 1075

Keterapian Fisik 279

462
Tenaga Teknik Biomedika Lainnya

0 200 400 600 800 1000 1200

Sumber : SDK Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Jumlah Tenaga Teknisi Medis Tahun 2020yang dilaporkan


sebanyak 1.075 orang dengan rasio sebesar 11,75 per 100.000
penduduk. Tenaga Ahli Laboratorium Medik tercatat sebanyak 885 orang
dengan rasio 9,68/100.000 penduduk. Tenaga Keterapian Fisik tercatat
sebanyak 279 orang dengan rasio 3,05/100.000 penduduk. Tenaga
Teknik Biomedika Lainnya tercatat sebanyak 462 orang dengan rasio
5,05/100.000 penduduk. Rincian terdapat pada tabel lampiran 14.

52 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN

A. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2020

Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan


Provinsi Sulawesi Selatan maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan
untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar Rp
141.063.356.004,30 yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung. Secara rinci rencana anggaran Belanja
Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.

TABEL IV.A.1
RENCANA BELANJA APBD T.A 2020
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

No Uraian Rencana (Rp) %

1 Belanja Tidak Langsung 66.179.191.870,30 46,91

2 Belanja Langsung 74.884.164.134 53,09

Jumlah 141.063.356.004,30 100


Sumber: Monev Subag Program Dinkes Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2020

B. REALISASI ANGGARAN 2020

Untuk menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian internal


Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan di dalam pelaksanaan
anggaran dilakukan beberapa hal antara lain:
 Monitoring tidak langsung melalui pelaporan rutin (bulanan dan
triwulan).
 Monitoring langsung melalui pertemuan evaluasi dan monitoring yang
juga dilaksanakan secara berkala (bulanan, triwulanan dan tahunan) di

53 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


samping itu juga diadakan peninjauan langsung ke lokasi pelaksanaan
kegiatan.
Berikut penyajian Akuntabilitas Keuangan Dinas Keuangan yang
mendukung pencapaian kinerja sasaran pembangunan di bidang
kesehatan:

1. Kondisi Pendapatan Daerah


Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 5.812.020.000,
dengan realisasi sebesar Rp 3.728.848.769 (64,16%), yang terdiri dari
Retribusi Jasa Umum dan Retribusi Jasa Usaha, dengan rincian
sebagai berikut:
a. Retribusi Jasa Umum
Dengan target pendapatan sebesar Rp 5.744.400.000 dan realisasi
sebesar Rp 3.710.878.769 (64,26%), terdiri atas:
1) Retribusi Pelayanan Kesehatan
a) UPK Balai Pelayanan Kesehatan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan dengan target pendapatan sebesar Rp
960.000.000 dan realisasi Rp 738.120.200 (76,89%)
 Jasa Sarana satu tahun dengan target pendapatan
sebesar Rp 546.000.000 dan realisasi Rp 430.689.560
(78,88%).
 Jasa Pelayanan satu tahun dengan target pendapatan
sebesar Rp 364.000.000 dan realisasi Rp 287.126.440
(78,88%).
 Program Pengelolaan Penyakit Kronis dengan target
pendapatan sebesar Rp 50.000.000 dan realisasi Rp
20.304.200 (40,61%).
b) UPK Kulit Kelamin dan Kosmetika dengan target
pendapatan sebesar Rp 4.814.400.000 dan realisasi
sebesar Rp 2.972.758.569 (61,75%).

54 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


 Tindakan Operasi satu tahun dengan target
pendapatan sebesar Rp 168.717.000 dan realisasi Rp
99.951.200 (59,24%).
 Obat-obatan satu tahun dengan target pendapatan
sebesar Rp 513.050.000 dan realisasi Rp
728.228.000 (141,94%).
 BPJS satu tahun dengan target pendapatan sebesar
Rp 1.496.000.000 dan realisasi Rp 657.706.200
(43,96%).
 Laboratorium satu tahun dengan target pendapatan
sebesar Rp 11.520.000 dan realisasi Rp 9.309.600
(80,81%).
 Pelayanan lain-lain satu tahun dengan target
pendapatan sebesar Rp 21.000.000 dan realisasi Rp
5.640.000 (26,86%).
 Jasa Konsultasi Medik satu tahun dengan target
pendapatan sebesar Rp 1.704.113.000 dan realisasi
Rp 772.269.400 (45,32%).
 Jasa Sarana satu tahun dengan target pendapatan
sebesar Rp 450.000.000 dan realisasi Rp
333.381.150 (74,08%).
 Denda Keterlambatan Pembayaran Klaim BPJS
sebesar Rp 32.891.869.
b. Retribusi Jasa Usaha
Dengan target pendapatan sebesar Rp 37.620.000 dan realisasi
sebesar Rp 17.970.000 (47,77%), terdiri atas:
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
1) Sewa Rumah Dinas satu tahun dengan target pendapatan
sebesar Rp 3.420.000 dan realisasi Rp 3.420.000 (100%)
2) Sewa Kantin satu tahun dengan target pendapatan sebesar Rp
1.800.000 dan realisasi Rp 150.000 (8,33%)

55 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


3) Sewa Aula Krida Nirmala satu tahun dengan target pendapatan
sebesar Rp 18.000.000 dan realisasi Rp.0 (0%)
4) ATM Bank Sulselbar (BPD) 1 tahun dengan target pendapatan
sebesar Rp 14.400.000 dan realisasi Rp 14.400.000 (100%).

2. Situasi Anggaran Tahun 2020

Dalam pelaksanaan kegiatan dan program berdasarkan tugas dan


fungsi serta kewenangan yang ada pada Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan tidak lepas dari adanya dukungan pembiayaan/
penganggaran. Gambaran situasi anggaran kesehatan dan sumber
pendanaan yang dialokasikan pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:

TABEL IV.B.2
SITUASI ANGGARAN PADA DINAS KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
No Jenis Anggaran Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %
APBN/
1 6.468.995.000 5.597.841.772 86,53
Dekonsentrasi
2 APBD-P Provinsi 141.063.356.004,30 123.418.808.675 87,49

TOTAL 147.532.351.004,30 129.016.650.447 87,45


Sumber: Monev Subag Program Dinkes Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2020

3. Realisasi Anggaran

Total Alokasi Anggaran Perubahan APBD (APBD-P) Dinkes Prov.


Sulsel T.A. 2020 sebesar Rp. 106.333.901.365 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp 101.270.004.575 (95,24%) dan realisasi fisik
93,35%.
a. Belanja Tidak Langsung
Total alokasi anggaran untuk belanja tidak langsung T.A. 2020
sebesar Rp 66.179.191.870,30 dengan realisasi keuangan sebesar
Rp 63.347.994.856 (95,72%) dan realisasi fisik 95,83% terdiri dari:

56 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


1) Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 33.642.062.500 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 33.570.812.535 (99,79%) dan
realisasi fisik 100%.
2) Tambahan Pengahasilan ASN sebesar Rp 32.537.129.370,30
dengan realisasi keuangan sebesar Rp 29.777.182.321
(91,52%) dan realisasi fisik 91,67%.
b. Belanja Langsung
Total alokasi anggaran untuk belaja langsung tahun anggaran 2020
sebesar Rp 74.884.164.134 dengan realisasi keuangan sebesar Rp
60.070.813.619 (80,22%) dan realisasi fisik 91,36% yang didukung
oleh 13 Program dan 119 kegiatan.

4. Anggaran APBN/ Dekonsentrasi


Total alokasi anggaran APBN/ dekonsentrasi yang dialokasikan
ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan T.A. 2020 sebesar Rp.
6.468.995.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 5.597.841.772
(86,53%) dan realisasi fisik 96,11% yang didukung oleh 6 Program:
a. Program Dukungan Kebijakan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 2.274.650.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.737.113.600 (76,37%) dan realisasi fisik 80%.
b. Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp 1.504.745.000 dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.390.132.400 (92,38%) dan realisasi fisik 96,67%.
c. Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 641.559.000 dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 583.843.500 (91%) dan realisasi fisik 100%.
d. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.071.383.000 dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 982.539.986 (91,71%) dan realisasi fisik
100%.

57 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


e. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 388.992.000 dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 370.055.886 (95,13%) dan realisasi fisik 100%.
f. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (PPSDMK) dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 587.666.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
534.156.400 (90,89%) dan realisasi fisik 100%.

58 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


BAB V
KESEHATAN KELUARGA

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan


Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mendefinisikan keluarga sebagai
unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya33.Peraturan Pemerintah
RepublikIndonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan
Kependudukan dan PembangunanKeluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem
Informasi Keluarga, menyebutkan bahwa pembangunan keluarga dilakukan
dalamupaya untuk mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam
lingkunganyang sehat. Kondisi kesehatan dari tiap anggota keluarga sendiri
juga merupakan salah satu syarat dari keluarga yang berkualitas.
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan denganjumlah, struktur,
pertumbuhan, persebaran, mobilitas,penyebaran, kualitas, dan kondisi
kesejahteraan yangmenyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agamaserta
lingkungan penduduk setempat. Perkembangan kependudukan dan
pembangunankeluarga adalah upaya terencana untuk mewujudkanpenduduk
tumbuh seimbang dan mengembangkankualitas penduduk pada seluruh
dimensi penduduk. Perkembangan Kependudukan adalah kondisi
yangberhubungandenganperubahankeadaankependudukan yang dapat
berpengaruh dandipengaruhi olehkeberhasilan pembangunanberkelanjutan.
Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkankeluarga berkualitas yang
hidup dalam lingkungan yangsehat. Kuantitas penduduk adalah jumlah
penduduk akibatdari perbedaan antara jumlah penduduk lahir, mati,dan
mobilitas penduduk.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yangterdiri dari suami
istri, atau suami, istri dan anaknya,atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya.Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentukberdasarkan atas
perkawinan yang sah, dan bercirikansejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki
jumlah anakyang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab,harmonis
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 34.

59 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


A. KESEHATAN ANAK

1. Pelayanan Kesehatan Neonatal

Bayi baru lahir atau yang lebih dikenal dengan neonatal merupakan
salah satu kelompok yang paling rentan terhadap gangguan kesehatan,
beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko pada
kelompok ini, diantaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan difasilitas kesehatan serta menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru
lahir.
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan kelompok umur
yang merupakan kelompok umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan
paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan tenaga
difasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan sesuai standar pada
kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah pelayanan
kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan saat kunjungan
neonatal sebanyak tiga kali. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan
neonatal adalah pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI
Eksklusif dan perawatan tali pusat. Pada Kunjungan Neonatal Pertama
(KN1), bayi baru lahir mendapatkan vitamin K1 injeksi dan imunisasi
hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.
Untuk tahun 2020terlihat pada Grafik V.A.1.1 kunjungan KN3 atau
Kunjungan Neonatus lengkap sebesar 92,78%, hal ini berarti sudah
melebihi standar nasional (Renstra Kemenkes RI tahun 2016 sebesar
86%). Kabupaten Pinrang mendapatkan kunjungan neonates lengkap
sebanyak 100,14% melebihi target yang ditetapkan. Sedangkan Kabupaten
Luwu merupakan yang terendah kunjungan neonatus lengkap hanya
22,88% dari target yang ditetapkan. Data selengkapnya pada lampiran
Tabel 34.

60 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.A.1.1
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS LENGKAP
(KN3)DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
SULAWESI SELATAN 92.78
PALOPO 93.34
PARE-PARE 101.73
MAKASSAR 90.26
TORAJA UTARA 95.20
LUWU TIMUR 98.42
LUWU UTARA 96.55
TANA TORAJA 92.86
LUWU 22.88
ENREKANG 98.85
PINRANG 100.14
SIDRAP 98.66
WAJO 97.99
SOPPENG 96.83
BONE 97.87
BARRU 91.64
PANGKEP 99.12
MAROS 99.73
SINJAI 98.91
GOWA 95.58
TAKALAR 97.37
JENEPONTO 89.27
BANTAENG 98.37
BULUKUMBA 95.69
SELAYAR 97.92

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00


Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko


neonatus dengan komplikasi antara lain dengan melakukan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus
(0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi
pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas
kesehatan selain melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu.
Pada gambar V.A.1.2 berikut ini disajikan cakupan kunjungan
neonatus KN1 di Sulawesi Selatan pada tahun 2020 sebesar 96,73%, dan
untuk KN lengkap sebesar 92,78% ini berarti sudah mencapai target di atas
standar nasional yang sebesar 90%.

61 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.A.1.2
PERSENTASE PERKEMBANGAN CAKUPAN NEONATUS KN1
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2020

120

99.53
100 93.85 92.58 94.82 96.32 96.73

96.4
93.93
80 81.87 87.34

60

40

20

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2020

Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau


kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti
asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/ sepsis, trauma
lahir, BBLR (Berat Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan,
dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada
pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Dalam
melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi
pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI Dini dan Eksklusif, pencegahan infeksi
berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi),
pemberian Vitamin K, Manajemen Terpadu Balita Muda (MTB) dan
penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.

62 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.A.1.3
PERSENTASE CAKUPAN KOMPLIKASI NEONATUS YANG
DITANGANIDI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 59.08


PALOPO 69.04
PARE-PARE 70.10
MAKASSAR 83.04
TORAJA UTARA 37.22
LUWU TIMUR 49.78
LUWU UTARA 32.98
TANA TORAJA 16.56
LUWU 53.06
ENREKANG 46.35
PINRANG 78.10
SIDRAP 38.14
WAJO 59.65
SOPPENG 49.01
BONE 61.49
BARRU 66.21
PANGKEP 51.94
MAROS 75.88
SINJAI 55.48
GOWA 57.86
TAKALAR 58.11
JENEPONTO 35.80
BANTAENG 21.03
BULUKUMBA 54.16
SELAYAR 70.71
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Pada gambar V.A.1.3di atas menunjukkan bahwa capaian


penanganan neonatal komplikasi di Sulawesi Selatan pada tahun 2020
yaitu 59,08% menurun dibandingkan tahun 2019 yang 64,64% dengan
daerah tertinggi yaitu Kota Makassar sebesar 83,04% dan terendah di
Kabupaten Tana Toraja sebesar 16,56%.
Rendahnya cakupan penanganan komplikasi neonatal
disebabkan sistem pencatatan dan pelaporan penanganan neonatus
dengan komplikasi belum mengakomodir semua laporan fasilitas
kesehatan dasar dan rujukan swasta. Selain itu juga dapat disebabkan
masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami definisi
operasional dari terminologi penanganan neonatus dengan komplikasi.
Penanganan neonatus komplikasi adalah neonatus sakit dan atau

63 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


neonatus kelainan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh
tenaga kesehatan (dokter, bidan, atau perawat) baik dirumah, di sarana
pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan
rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai standar MTBM,
Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, Manajemen Bayi Berat Lahir
Rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial ditingkat pelayanan
kesehatan dasar, PONED,PONEK atau sesuai standar pelayanan
lainnya. Selain itu kondisi pandemic Covid-19 semakin memperburuk
pelayanan neonatus.

2. Angka Kematian Neonatal (AKN)

Angka Kematian Neonatal adalah jumlah penduduk yang


meninggal satu bulan pertama setelah kelahiran (0-28 hari) yang
dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama, angka
kematian neonatal periode lima tahun terakhir mengalami stagnasi.
Secara nasional berdasarkan hasil SDKI 2007 dan 2012 diestimasikan
sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Kematian neonatal menyumbang
lebih dari setengahnya kematian bayi (59,4%) sedangkan jika
dibandingkan angka kematian balita, kematian neonatal
menyumbangkan 47,5%.
Di Sulawesi Selatan tahun 2018 jumlah kematian neonatal
menunjukkan sebesar 799 kasus denganAngka Kematian Neonatal
menunjukkan sebesar 5,30 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2019
jumlah kematian neonatal sebesar 714 kasus, lebih rendah daripada
tahun sebelumnya dengan Angka Kematian Neonatal sebesar 4,68 per
1.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk Tahun 2020 jumlah kematian
neonatal sebesar 602 kasus dengan Angka Kematian Neonatal sebesar
3,89 per 1.000 kelahiran hidup. Dengan kasus terbesar di Kabupaten
Bone sebanyak 52 kematian dan Kabupaten Jeneponto sebanyak 51
kematian. Sedangkan kasus terendah di Kabupaten Barru 3 kasus
kematian dan Kota Parepare 4 kasus kematian. Rincian dapat dilihat
pada lampiran tabel 31.

64 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.A.2
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PALOPO 8
PARE-PARE 4
MAKASSAR 35
TORAJA UTARA 14
LUWU TIMUR 32
LUWU UTARA 32
TANA TORAJA 11
LUWU 31
ENREKANG 11
PINRANG 24
SIDRAP 19
WAJO 25
SOPPENG 22
BONE 52
BARRU 3
PANGKEP 41
MAROS 20
SINJAI 38
GOWA 39
TAKALAR 25
JENEPONTO 51
BANTAENG 15
BULUKUMBA 45
SELAYAR 5
0 10 20 30 40 50 60

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

3. Pelayanan Kesehatan Bayi

Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap


gangguan kesehatan maupun serangan penyakit. Kesehatan bayi dan
balita harus dipantau untuk memastikan kesehatan mereka selalu dalam
kondisi optimal. Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari
beberapa indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya
peningkatan kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan bayi
ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai 11 bulan dengan memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, dan perawat)
minimal 3 kali, yaitu pada 29 hari-3 bulan, 4-7 bulan, dan 8-12 bulan,
sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

65 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari-11
bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan
(dokter, bidan, dan perawat ) minimal empat kali. Pelayanan ini meliputi
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, polio 1-4 dan campak)
stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi,
pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan
bayi serta penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI dan lain-lain.
Pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi
pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa
perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian
Vitamin K, Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) dan penyuluhan
perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan
upaya pemerintah dan meningkatkan akses bayi untuk memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya
kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.
Gambar V.A.3.1 di bawah menunjukkan data/ indikator kinerja
bidang kesehatan bahwa persentase cakupan kunjungan bayi di
Sulawesi Selatan Tahun 2020 sebesar 88,63%.Semuakabupaten/ kota
memiliki cakupan kunjungan bayi minimal 3 kali memenuhi standar
nasional 90% dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten Bantaeng
sebesar 124,12%, jumlah yang ditargetkan sebanyak 2.911 kunjungan
ternyata mencapai 3.613 kunjungan bayi. Sedangkan daerah dengan
cakupan kunjungan bayi terendah adalah Kabupaten Luwu Utara
sebesar 15,40%, jumlah yang ditargetkan 6.825 kunjungan ternyata
hanya melayani 1.664 kunjungan bayi. Data terinci pada lampiran Tabel
36.

66 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.A.3.1
PERSENTASE KUNJUNGAN BAYI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 88.63


PALOPO 92.92
PARE-PARE 86.07
MAKASSAR 90.64
TORAJA UTARA 100.00
LUWU TIMUR 84.90
LUWU UTARA 15.40
TANA TORAJA 104.24
LUWU 24.38
ENREKANG 87.79
PINRANG 103.37
SIDRAP 100.54
WAJO 100.47
SOPPENG 79.78
BONE 98.34
BARRU 102.70
PANGKEP 93.27
MAROS 93.48
SINJAI 100.64
GOWA 100.00
TAKALAR 103.43
JENEPONTO 82.02
BANTAENG 124.12
BULUKUMBA 79.00
SELAYAR 74.75
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00

Sumber: Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah


bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor
yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar dari sisi
penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan
eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan
kematian neonatal. Kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama
setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang
dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat
konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau
kematian post neonatal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia
satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

67 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) adalah
jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per
1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Indikator ini terkait
langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan
kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak
termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih
menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk
memonitor pencapaian target program karena mewakili komponen
penting pada kematian balita.
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat
diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di
rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya
memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi di Indonesia
berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/
Susenas/ Riskesdas, serta Survei Demografi & Kesehatan Indonesia
(SDKI).
Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan
yang cukup besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali
sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun
1999 cenderung menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46
kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian
naik menjadi 47 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000.
Menurut hasil Surkesnas/ Susenas, AKB di Indonesia pada tahun
2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002
sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil
SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup besar, yaitu menjadi 35
per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil SDKI 2007 hasilnya menurun
lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini berada jauh dari
yang diproyeksikan oleh Depkes RI yakni sebesar 26,89 per 1.000
kelahiran hidup. Adapun nilai normatif AKB yang kurang dari 40 sangat

68 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


sulit diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong
sedang, namun sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong
mudah untuk diturunkan.
Di Sulawesi Selatan, Angka Kematian Bayi menunjukkan
penurunan yang sangat tajam, yaitu dari 161 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 1971 menjadi 55 pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52
pada tahun 1998 kemudian pada tahun 2003 menjadi 48 (Susenas
2003), ini berarti rata-rata penurunan AKB selama kurun waktu 1998–
2003 sekitar 4 poin. Namun, menurut hasil Surkesnas/ Susenas 2002-
2003, AKB di Sulawesi Selatan sebesar 47 per 1.000 kelahiran hidup
sedangkan hasil Susenas 2006 menunjukkan AKB di Sulawesi Selatan
pada tahun 2005 sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI
2007 menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa
terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu
data proyeksi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI bahwa AKB di
Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar 27,52 per 1.000 kelahiran
hidup.

GRAFIK V.A.3.2
ANGKA KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN
BERDASARKAN DATA PROFIL KESEHATAN TAHUN 2013 - 2020
1400

1200 1179
1037
1000 1059 919

754
800

600
558

400

294 332
200

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber Dinas kesehatan Kabupaten/ Kota.

69 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Dari hasil pengumpulan data Profil Kesehatan tahun 2020 jumlah
kematian bayi menjadi 754 bayi atau 4,87 per 1000 kelahiran hidup,
terjadi penurunan dari tahun 2019, masih perlu peran dari semua pihak
yang terkait dalam rangka penurunan angka tersebut sehingga target
Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya penurunan angka
kematian dapat tercapai.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak
mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang
kurang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas
dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta
kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma
kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor
yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB
dalam beberapa waktu terakhir memberi gambaran adanya peningkatan
dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam Profil Kesehatan Indonesia dijelaskan bahwa beberapa
penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan. Penyebab
kematian bayi yang terbanyak adalah disebabkan karena pertumbuhan
janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).Penyebab lainnya yang cukup
banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (Hipoksia
intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat
lahir atau beberapa saat setelah lahir (Asfiksia lahir). Untuk itu salah satu
upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan pelayanan paripurna
melalui 1.000 HPH.

4. Pelayanan Kesehatan Balita

Pelayanan Kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan


yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita, diantaranya
adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan
stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan instrument

70 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


SDIDTK(Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang)
pembinaan posyandu, pembinaan anak prasekolah PAUD dan konseling
keluarga pada kelas ibu balita dengan memanfaatkan buku KIA,
perawatan anak balita dengan pemberian ASI sampai duatahun,
makanan gizi seimbang dan vitamin A.

GRAFIK V.A.4.1
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN ANAK BALITA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 65.52


PALOPO 29.80
PARE-PARE 65.24
MAKASSAR 77.76
TORAJA UTARA 100.00
LUWU TIMUR 58.69
LUWU UTARA 80.60
TANA TORAJA 59.74
LUWU 58.09
ENREKANG 46.54
PINRANG 58.77
SIDRAP 113.86
WAJO 76.29
SOPPENG 68.84
BONE 67.57
BARRU 99.27
PANGKEP 49.48
MAROS 75.57
SINJAI 44.26
GOWA 34.44
TAKALAR 79.97
JENEPONTO 80.90
BANTAENG 63.89
BULUKUMBA 53.86
SELAYAR 59.41
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020

Grafik V.A.4.1 di atas menunjukkan cakupan pelayanan


kesehatan anak balita pada tahun 2020 di Sulawesi Selatan sebesar
65,52% terjadi penurunan pelayanan dibandingkan tahun 2019 yaitu
69,95%, belum mencapai target Standar Pelayanan Minimal. Data rinci
dapat dilihat pada lampiran tabel 42.

71 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.A.4.2
ANGKA KEMATIANBALITA DI SULAWESI SELATAN
BERDASARKAN DATA PROFIL KESEHATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 806


PALOPO 11
PARE-PARE 5
MAKASSAR 44
TORAJA UTARA 15
LUWU TIMUR 17
LUWU UTARA 39
TANA TORAJA 17
LUWU 54
ENREKANG 44
PINRANG 28
SIDRAP 22
WAJO 30
SOPPENG 34
BONE 57
BARRU 12
PANGKEP 63
MAROS 22
SINJAI 64
GOWA 44
TAKALAR 28
JENEPONTO 72
BANTAENG 20
BULUKUMBA 54
SELAYAR 10
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun


selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama pada
pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi), atau jumlah anak yang
dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5
tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti
gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini
menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dalam arti besar dan tingkat
kemiskinan penduduk, sehingga kerap dipakai untuk mengidentifikasi
kesulitan ekonomi penduduk. Adapun nilai normatif AKABA yakni lebih
besar dari 140 tergolong sangat tinggi, antara 71-140 sedang dan kurang

72 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


dari 71 rendah.Sustainable Development Goals (SDGs) menetapkan nilai
normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan
nilai 71-140 sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20.

Kematian Balita di Sulawesi Selatan pada Tahun 2020 sebanyak


806 balita dengan angka kelahiran sebanyak 155.636, sehingga
didapatkan Angka Kematian Balita Sulawesi selatan sebesar 5,21, angka
tersebut <20.

GRAFIK V.A.4.3
ANGKA KEMATIAN BALITA DI SULAWESI SELATAN
BERDASARKAN DATA PROFIL KESEHATAN TAHUN 2013 – 2020
1400

1218
1200 1124
1144
1151
991
1000

800
806
691
600

400 426

200

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

Dari hasil pengumpulan data Profil Kesehatan tahun 2020 jumlah


kematian balita yang dilaporkan sebanyak 806 atau 5,21 per 1.000
kelahiran hidup, menurun dibanding tahun 2019 jumlah kematian balita
sebesar 991.Tertinggi di Kabupaten Jeneponto sebanyak 72 kasus

73 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


menurun dibandingkan tahun 2019 sebanyak 88kasus. Data
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 31 lampiran Profil Kesehatan.

GRAFIK V.A.4.4
PERSENTASE BBLR DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 4.24


PALOPO 3.98
PARE-PARE 5.40
MAKASSAR 2.87
TORAJA UTARA 3.74
LUWU TIMUR 5.68
LUWU UTARA 4.16
TANA TORAJA 1.86
LUWU 10.80
ENREKANG 5.09
PINRANG 4.46
SIDRAP 5.39
WAJO 5.83
SOPPENG 7.25
BONE 3.05
BARRU 4.89
PANGKEP 4.61
MAROS 3.98
SINJAI 4.53
GOWA 2.34
TAKALAR 1.22
JENEPONTO 3.43
BANTAENG 3.73
BULUKUMBA 13.12
SELAYAR 4.84
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00

Sumber : Data Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2020

Persentase kejadian BBLR di Sulawesi Selatan Tahun 2020


sebesar 4,24% dari 154.733 kelahiran hidup. Angka terendah kasus
BBLR terjadi di Kabupaten Takalar sebesar 1,22% dari 5.817 kelahiran
hidup, dan Kabupaten Tana Toraja sebesar 1,86% dari 3.503 kelahiran
hidup. Kasus BBLR tertinggi terjadi di Kabupaten Bulukumba sebesar
13,12% dari 6.770 kelahiran hidup dan Kabupaten Luwu sebesar 10,80%
dari 6.219 kelahiran hidup. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran tabel 33.

74 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.A.4.5
PERSENTASE KUNJUNGAN BAYI DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2011-2020
120

99.97
100 94.84 94.81 93.38 96
88.08

80
90.09 88.63
88.57
76.86
60

40

20

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

GRAFIK V.A.4.6
PERSENTASE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 70.00


PALOPO 31.00
PARE-PARE 57.07
MAKASSAR 76.68
TORAJA UTARA 60.10
LUWU TIMUR 67.01
LUWU UTARA 86.27
TANA TORAJA 58.80
LUWU 73.83
ENREKANG 65.70
PINRANG 72.25
SIDRAP 66.28
WAJO 71.33
SOPPENG 81.03
BONE 75.21
BARRU 58.52
PANGKEP 75.56
MAROS 64.89
SINJAI 85.34
GOWA 79.45
TAKALAR 39.92
JENEPONTO 76.55
BANTAENG 68.36
BULUKUMBA 77.92
SELAYAR 80.26
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
Sumber: Data Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2020

75 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


B. KESEHATAN IBU

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)


tahun 2012, Angka Kematian Ibu (yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, dan nifas) sebesar 359 per100.000 kelahiran hidup. Angka ini
masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan negara–negara
tetangga. Sejak tahun 1990 upaya strategis yang dilakukan dalam upaya
menekan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah dengan pendekatan safe
motherhood, dengan menganggap bahwa setiap kehamilan mengandung
risiko, walaupun kondisi kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan
dalam keadaan baik. Di Indonesia Safe Motherhood Initiative ditindaklanjuti
dengan peluncuran Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996 oleh Presiden yang
melibatkan berbagai sektor pemerintahan. Salah satu program utama yang
ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu adalah penempatan bidan
di tingkat desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk mendekatkan
akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir ke masyarakat.

Di tahun 2000, Kementerian Kesehatan RI memperkuat strategi


intervensi sektor kesehatan untuk mengatasi kematian ibu dengan
mencanangkan strategi MakingPregnancy Safer. Pada tahun 2012
Kementerian Kesehatan meluncurkan program ExpandingMaternal and
Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu
dan neonatal sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di provinsi dan
kabupaten/ kota dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar,
yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi-provinsi tersebut dikarenakan
52,6% dari jumlah total kejadian kematian ibu di Indonesia berasal dari
enam provinsi tersebut. Dengan menurunkan angka kematian ibu di enam
provinsi tersebut diharapkan akandapat menurunkan angka kematian ibu di
Indonesia secara signifikan.
Upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian neonatal
melalui program EMAS dilakukan dengan cara:

76 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


 Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru
lahir.
 Rumah Sakit (PONEK) dan 300 puskesmas/ balkesmas (PONED).
 Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas
dan Rumah Sakit.
Selain itu, pemerintah bersama masyarakat juga bertanggung jawab
untuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan
bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan
memperoleh cuti hamil dan melahirkan serta akses terhadap Keluarga
Berencana. Di samping itu, pentingnya melakukan intervensi lebih ke hulu
yakni kepada kelompok remaja dan dewasa muda dalam upaya percepatan
penurunan AKI.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak diharapkan mampu menurunkan
angka kematian. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan ibu
dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal
(AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA).
Berdasarkan hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007,
AKI sebesar 228 per 100.000 ribu, sedangkan SDKI Tahun 2012
menyebutkan bahwa AKB sebesar 32 per.1000 kelahiran hidup AKN
sebesar 19 per.1000 kelahiran hidup, dan AKABA sebesar 40 per.1000
kelahiran hidup.
Komitmen Global dalam SDGs menetapkan target terkait kematian
ibu dan kematian anak yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu hingga 3/4
dalam kurun waku 1990-2015 dan menurunkan angka kematian anak
hingga 2/3 dalam kurun waktu 1990-2015. Upaya pelayanan kesehatan
dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan
kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar
masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi.

77 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


1. Pelayanan Ibu Hamil

Upaya Kesehatan ibu hamil merupakan pelayanan kesehatan


oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan
dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga
kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada
ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan
perawat. Masa kehamilan merupakan masa rawan kesehatan, baik
kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya
sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara
teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin
dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan
janin yang dikandungnya.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stándar yang pertama kali
pada masa kehamilan. Sedangkan cakupan K4 adalah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stándar paling sedikit empat
kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah
minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan ke dua
dan dua kali pada triwulan ke tiga umur kehamilan.
Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas
yang mencakup minimal:
 Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
 Pengukuran tekanan darah
 Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
 Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi
tetanus toksoid sesuai status imunisasi
 Pembelian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan

78 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


 Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling termasuk keluarga berencana)
 Pelaksanaan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin
darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah
dilakukan sebelumnya).

Menurut hasil Riskesdas Tahun 2013 bahwa 95,7% dari kelahiran


yang mendapat ANC (K1). Persentase K1 dan ANC minimal 4 kali
merupakan indikator ANC tanpa memperhatikan periode trimester saat
melakukan pemeriksaan kehamilan. Cakupan K1 bervariasi dengan
rentang antara 86,2 persen (Sinjai) dan 100 persen (Kabupaten
Selayar, Kabupaten Sidenreng Rappang dan Kabupaten Takalar).
Untuk cakupan ANC minimal 4 kali, terentang dari 57,2% (Kabupaten
Tana Toraja) dan 99,6% (Kabupaten Takalar). Selisih antara K1 dan
ANC 4 kali menunjukkan adanya kehamilan yang tidak mendapat
pelayanan ANC secara optimal.
Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan
menggunakan indikator cakupan K1 dan K4, cakupan K1 adalah jumlah
ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali,
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan
kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
memeriksakan kehamilannya.
Gambaran kecenderungan cakupan K1 dan K4 sejak tahun 2011
hingga tahun 2020 dapat dilihat pada gambar V.B.1.2. Nampak
peningkatan dari tahun 2011 sampai tahun 2015, tetapi pada tahun
2016 mengalami penurunan sebesar (2.47%) menjadi 89,25%dan
cakupan K4 berada di bawah target Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan (96%).Pada tahun 2020 laporan data profil kesehatan
kabupaten/ kota cakupan K1 sebesar 95,13% dan K4 sebesar 86,58%.
Data terlampir pada tabel 23.

79 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.B.1.1
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 & K4 IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 86.58


95.13
PALOPO 86.40
92
PARE-PARE 68.16
85
MAKASSAR 92.38
97
TORAJA UTARA 71.61
75
LUWU TIMUR 88.34
95
LUWU UTARA 82.18
96
TANA TORAJA 84.91
100
LUWU 78.17
92
ENREKANG 53.67
69
PINRANG 98.43
100
SIDRAP 84.56
101
WAJO 91.89
99
SOPPENG 77.03
87
BONE 94.12
98
BARRU 91.98
102
PANGKEP 89.09
94
MAROS 91.59
98
SINJAI 87.78
101
GOWA 93.29
98
TAKALAR 94.48
105
JENEPONTO 74.58
97
BANTAENG 98.13
107
BULUKUMBA 73.31
88
SELAYAR 68.63
81

0 20 40 60 80 100 120

K4 K1

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

80 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.B.1.2
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2011-2020
93

92 91.64 91.72
91.13
91 91.57
90.63
90

89 89.25 89.32
88

87 87.62
86.58
86
85.48
85

84

83

82
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2020

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya


mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan
persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I
sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu
bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn), indikator ini memperlihatkan
tingkat kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan
persalinan berkualitas yang ditolong tenaga kesehatan terlatih.
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir
sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan. Hal ini antara
lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan (profesional).

81 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.B.2.1
PERSENTASE PERSALINAN DI TOLONG TENAGA KESEHATAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2020
96
95.03 95.45
95

94.02
94 94.05

93 92.9 92.44
92.74 92.69
92
92.17

91
90.97

90

89

88
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

Pada grafik V.B.2.1di atas menyajikan indikator cakupan


pelayanan persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan.Pada tahun
2012 meningkat menjadi 95,03% dan tahun 2013-2014 menurun menjadi
92,74-92,69%, tahun 2016 turun menjadi 92.90% terjadi penurunan jika
dibandingkan tahun 2015 sebesar 94,02%, kemudian meningkat kembali
pada tahun 2017 menjadi 94,05%.Setelah itu terjadi peningkatan pata
tahun 2018 menjadi 95,45%, kemudian menurun menjadi
90,97%.Kemudian pada Tahun 2020 meningkat lagi menjadi 92,44%
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 29.

82 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.B.2.2
PERSENTASE PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 92.44


PALOPO 93.32
PARE-PARE 76.57
MAKASSAR 92.14
TORAJA UTARA 74.37
LUWU TIMUR 92.98
LUWU UTARA 94.60
TANA TORAJA 94.34
LUWU 86.92
ENREKANG 66.08
PINRANG 97.23
SIDRAP 103.42
WAJO 97.12
SOPPENG 87.27
BONE 95.47
BARRU 98.18
PANGKEP 90.82
MAROS 94.72
SINJAI 97.17
GOWA 99.51
TAKALAR 100.19
JENEPONTO 94.55
BANTAENG 102.23
BULUKUMBA 86.35
SELAYAR 75.11
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

Hasil Riskesdas tahun 2010 pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan berdasarkan karateristik penduduk, dapat dilihat kelompok
penduduk yang tinggal di perkotaan sebesar 91,%, terjadi disparitas
yang cukup lebar untuk kelompok penduduk yang tinggal di pedesaan
(72,9%).
Berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 persentase pemeriksaan
kehamilan oleh tenaga kesehatan secara nasional sebesar 95,7%,
persentase melahirkan ditolong tenaga kesehatan sebesar 83,1%,
persentase melahirkan di fasilitas kesehatan sebesar 63,2%, persentase
melahirkan di faslitas kesehatan jika dilihat dari tepat tinggal di perkotaan
sebesar 80% dan di pedesaan sebesar 46,7%.

83 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa pada persalinan
kualifikasi tertinggi dan kualifikasi terendah, sebagian besar persalinan
ditolong oleh bidan (62,3% dan 59,3%). Sehingga penolong nakes
(dokter atau bidan) untuk kualifikasi tertinggi sebesar 81,2 persen dan
kualifikasi terendah adalah 69,6 persen.
Pada tahun 2018, pencapaian indikator kinerja persentase
persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (cakupan Pn)
sebesar 95,45% jika dibandingkan dengan target nasional Standar
Pelayanan Minimal (SPM) 2019 yang mengharuskan100% berarti
belum tercapai. Berdasarkan Data dari Program Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 dengan cakupan tertinggi adalah
KabupatenSidrap sebesar 103,42% diikuti Kabupaten Bantaeng
sebesar 102,23% dan Kabupaten Takalar sebesar 100,19%.
Kabupaten/ kota dengan capaian terendah adalah Kabupaten Enrekang
sebesar 66,08%.
Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina Kesehatan
Ibu Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2010 membuktikan bahwa
kematian ibu terkait erat dengan penolong persalinan dan tempat/
fasilitas persalinan. Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terbukti
berkontribusi terhadap turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula
dengan tempat/ fasilitas, jika persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan
juga akan semakin menekan risiko kematian ibu.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten dalam
menerapkan kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong tenaga
kesehatan dan didorong untuk dilakukan di fasilitas kesehatan.
Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan
menggariskan bahwa pembangunan puskesmas harus satu paket
dengan rumah dinas tenaga kesehatan. Demikian pula dengan
pembangunan poskesdes yang harus bisa sekaligus menjadi rumah
tinggal bidan di desa. Dengan disediakan rumah tinggal, maka tenaga
kesehatan termasuk bidan akan siaga di tempat tugasnya.

84 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Berdasarkan penelitian Women Research Institusi pada tahun
2007-2008 di tujuh kabupaten/ kota di Indonesia salah satu hal yang
menjadi alasan seorang ibu melahirkan di rumah dan dibantu oleh
dukun adalah kekurangan biaya.Penelitian tersebut membuktikan di
kalangan masyarakat masih terdapat kekhawatiran akan mahalnya
biaya persalinan ditolong dokter atau bidan di fasilitas kesehatan yang
berakibat masyarakat menjatuhkan pilihan kepada dukun, meskipun
masyarakat tahu risikonya.
Menyadari hal tersebut, Kementerian Kesehatan sejak tahun 2011
meluncurkan Jaminan Persalinan (Jampersal) yang merupakan jaminan
paket pembiayaan sejak pemeriksaan kehamilan, pertolongan
persalinan, hingga pelayanan nifas termasuk pelayanan bayi baru lahir
dan KB pasca persalinan. Penyediaan Jampersal diyakini turut
meningkatkan cakupan Persalinan (Pn) di seluruh wilayah Indonesia.
Keberhasilan pencapaian target indikator cakupan persalinan (Pn)
merupakan buah dari kerja keras dan pelaksanaan berbagai program
yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
masyarakat, termasuk sektor swasta.

3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari


pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-
kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam
sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai
dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai
dengan hari ke-42 pasca persalinan masa nifasadalah masa pasca
persalinan. Selama masa nifas, vagina akan terus-menerus
mengeluarkan darah yang mengandung trombosit, sel-sel tua, sel-sel
mati (nekrosis), serta sel-sel dinding rahim (endometrium) yang disebut
lokia.

85 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
a. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah,nadi, nifas dan suhu);
b. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
c. Pemeriksaan lokhia dan cairan per vagina lain;
d. Pemeriksaan payudara dan pemberian pemberian anjuran ASI
eksklusif
e. Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
f. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.

Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator


cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (cakupan Kf-3) Indikator ini
mengukur kemampuan negara dalam menyediakan pelayanan
kesehatan ibu nifas yang berkualitas sesuai standar.

GRAFIK V.B.3.1
CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2020

96

94 94.41

91.72 91.62 91.91


92 91.48
90.78
90.06
90 89.99
88.42
88

86
85.54
84

82

80
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 periode masa nifas yang


berisiko terhadap komplikasi pasca persalinan terutama terjadi pada
periode tiga hari pertama setelah melahirkan. Cakupan pelayanan

86 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


kesehatan masa nifas periode tiga hari pertama setelah melahirkan
bervariasi yaitu 81,2%, adapun kabupaten/ kota yaitu tertinggi di
Sidenreng Rappang (97,1%) dan terendah di Tana Toraja (57,1%), KF2
(7-28 hari) yaitu 26,9%, KF 3 (29-49 hari) yaitu 29,4% dan KF lengkap
yaitu 15,5%. Sedangkan menurut laporan Program Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun
2020terjadi peningkatan pelayanan dibandingkan tahun 2019 dari
90,78% menjadi 91,91%.

GRAFIK V.B.3.2
CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 91.91


PALOPO 88.79
PARE-PARE 76.57
MAKASSAR 92.14
TORAJA UTARA 74.28
LUWU TIMUR 91.56
LUWU UTARA 92.32
TANA TORAJA 94.94
LUWU 87.29
ENREKANG 66.21
PINRANG 97.23
SIDRAP 103.22
WAJO 97.26
SOPPENG 87.27
BONE 92.94
BARRU 98.00
PANGKEP 90.15
MAROS 94.69
SINJAI 97.17
GOWA 99.23
TAKALAR 100.19
JENEPONTO 92.86
BANTAENG 102.23
BULUKUMBA 86.80
SELAYAR 73.49
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

87 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


4. Penangan Komplikasi Maternal

Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu


bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung
maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular
yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin, yang tidak disebabkan
oleh trauma/ kecelakaan. Pencegahan dan penanganan komplikasi
maternal adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi maternal
untuk mendapatkan perlindungan/ pencegahan dan penanganan
definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat
pelayanan dasar dan rujukan.
Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/
komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun di masyarakat. Resti/ komplikasi
adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Resti/
komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan darah tinggi (sistole
> 140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema nyata, eklampsia,
perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan
> 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/ sepsis,
persalinan prematur.
Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi maternal diukur
melalui indikator cakupan penanganan komplikasi maternal (cakupan
PK).Indikator ini mengukur kemampuan negara dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu
(hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi.
Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
pencegahan dan penanganan komplikasi maternal adalah cakupan
penanganan komplikasi maternal (Cakupan PK). Indikator ini mengukur
kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara professional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan
komplikasi. Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk

88 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu
melalui :
 Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan
menangani kasus risiko tinggi secara memadai;
 Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga
kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran;
 Pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED) dan
komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau.
Grafik V.B.4.1 berikut menyajikan capaian indikator persentase
cakupan ibu hamil risti/ komplikasi yang ditangani dari tahun 2011-
2018.Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun yaitu dari tahun 2011
sebesar 56,44%, pada tahun 2012 sebesar 59,95%, tahun 2013
sebesar 64,99, tahun 2014 sebesar 71,57%, pada tahun 2015
meningkat menjadi 79,20%, tahun 2016 terjadi penurunan menjadi
75.92%, kemudian pada tahun 2017 meningkat menjadi 83,84%,
namun kembali terjadi penurunan pada tahun 2018 menjadi 80,70%,
kemudian meningkat lagi pada tahun 2019 menjadi 83,80%. Pada
Tahun 2020 menurun kembali menjadi 81,90. Data terinci dapat dilihat
pada lampiran tabel 30.

GRAFIK V.B.4.1
PERSENTASE CAKUPAN IBU HAMIL RISTI/ KOMPLIKASI YANG DITANGANI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2020

90
80 83.84 83.8
80.7 81.9
79.2 75.92
70
59.95 71.57
60 56.44 64.99
50
40
30
20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

89 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Sulawesi
Selatan adalah melalui Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang menitikberatkan fokus totalitas
monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari
risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses dan
pelayanan kesehatan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar di
tingkat puskesmas dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK).
Berdasarkan data hasil SDKI 2007, pemeriksaan kehamilan di
Sulawesi Selatan secara garis besar masih sangat rendah, hal ini
ditunjukkan dengan persentase pemeriksaan kehamilan oleh tenaga
kesehatan mencapai 92,2% (nasional 93,2%), yang memperoleh
imunisasi TT paling sedikit 1 kali sebesar 82,5% (nasional 73%), yang
menerima tablet zat besi selama hamil sebesar 71,9% (nasional
77,3%), yang melahirkan pada tenaga kesehatan sebesar 58,8%
(nasional 73%) dan yang melahirkan pada fasilitas kesehatan sebesar
30,6% (nasional 46,1%).
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada
tahun 2020 jumlah ibu hamil risti/ komplikasi tercatat sebanyak 35.343
(20% dari ibu hamil) dan 80,70% cakupan penanganan komplikasi
kebidanan yang ditangani jika dibandingkan dengan target Renstra
(75%) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 berarti
sudah mencapai target. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Tabel 30.
Kematian ibu dan anak pada saat proses persalinan masih belum
menurun. Kejadian ini dapat dihindari dengan penyediaan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi yang adekuat. Lebih dari setengah kematian
tersebut disebabkan oleh lemahnya pengelolaan pada saat persalinan.
Upaya dalam meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan telah
dilakukan pemerintah sejak 1989 dengan mengadakan program Bidan
Desa. Program ini bertujuan untuk menempatkan bidan terlatih di setiap
desa untuk memberikan pelayanan antenatal dan perinatal, keluarga

90 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


berencana, pelayanan kesehatan reproduksi lainnya, serta konseling
gizi. Dinas kesehatan sebagai satu organisasi pemerintah harus mampu
mengatasi permasalahan kematian ibu dan anak dengan strategi yang
tepat. Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator
penting menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya
(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insedentil) selama kehamilan,
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau
kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni
kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya,
tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan
lain-lain, atau banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan.
Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan tingkat kesadaran
perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan
lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,
pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan, dan masa nifas. Untuk
mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan
dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran bidan.
Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai ujung tombak
dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang
dilakukan secara khusus seperti survey di Rumah Sakit dan beberapa
survey di masyarakat dengan cakupan wilayah yang terbatas. Dengan
dilaksanakannya Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survey
Demografi & Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah
penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey-survey sebelumnya.

91 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten,
digunakan data hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 425 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1992, kemudian menurun lagi menjadi 373
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995. Pada SKRT 2001 tidak
dilakukan survey mengenai AKI. Pada tahun 2002-2003, AKI sebesar
307 per 100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI, kemudian
menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Hal ini
menunjukkan AKI cenderung terus menurun. Tetapi bila dibandingkan
dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010,
yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup dan target SDGs 2015
yaitu 102/100.000 KH, maka apabila penurunannya masih seperti
tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan target tersebut di masa
mendatang sulit tercapai.

GRAFIK V.B.4.2
ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KH
DI INDONESIA HASIL SDKI & SKRT 1982 –2007

500

450 450
450 425
400 390
373
350
334
300 307

250 248

200

150

100

50

0
SDKI 1982 SKRT 1986 SKRT 1992 SKRT 1994 SKRT 1995 SDKI 1997 SDKI 2003 SDKI 2007
Sumber : SDKI, SKRT Tahun 1982 – 2007

Grafik V.B.4.3 di bawah menunjukkan persentase kematian ibu


maternal dari tahun 2013 hingga 2020 masih berfluktuasi.

92 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.B.4.3
ANGKA KEMATIAN IBU
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013-2020

180

160 149
153 139 144
138
140
133
120
115 115
100

80

60

40

20

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2020

Tahun 2013 jumlah kematian ibu yang dilaporkan 115 orang atau
78.38 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu hamil 18
orang (15,65%), kematian ibu bersalin 59 orang (51,30%), kematian ibu
nifas 38 orang (33,04%). Adapun kematian ibu menurut umur yaitu <20
Tahun sebanyak 6 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 77 orang, dan
≥35 tahun sebanyak 32 orang.Tahun 2014 jumlah kematian ibu yang
dilaporkan menjadi 138 orang atau 93.20 per 100.000 kelahiran hidup,
terdiri dari kematian ibu hamil 15 orang (10,86%), kematian ibu bersalin
54 orang (39,13%), kematian ibu nifas 69 orang (50,00%). Adapun
kematian ibu menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 14 orang, umur
20-34 tahun sebanyak 87 orang, dan ≥35 tahun sebanyak 37 orang.
Tahun 2015 jumlah kematian ibu yang dilaporkan menjadi 149
orang atau 99.38 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu
hamil 19 orang (12,75%), kematian ibu bersalin 44 orang (29,53%), dan
kematian ibu nifas 86 orang (57,71%).Adapun kematian ibu menurut
umur yaitu <20 tahun sebanyak 21 orang, umur 20-34 tahun sebanyak
83 orang, dan ≥35 tahun sebanyak 45 orang.

93 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Jumlah kematian ibu tahun 2016 yang dilaporkan menjadi 153
orang atau 103.00 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu
hamil 47 orang (30,71%), kematian ibu bersalin 44 orang (27,45%),
kematian ibu nifas 62 orang (40,52%).Adapun kematian ibu menurut
umur yaitu <20 tahun sebanyak 7 orang, umur 20-34 tahun sebanyak
101 orang, dan ≥35 tahun sebanyak 45 orang.
Kematian ibu tahun 2017 yang dilaporkan sebanyak 115 orang
atau 76.60 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu hamil
16 orang (14%), kematian ibu bersalin 34 orang (30%), kematian ibu
nifas 65 orang (56%). Adapun kematian ibu menurut umur yaitu <20
tahun sebanyak 6 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 65 orang, dan
≥35 tahun sebanyak 41 orang.
Jumlah kematian ibu tahun 2018 yang dilaporkan sebanyak 139
orang atau 92.28 per 100.000 kelahiran hidup. Terdiri dari kematian ibu
hamil 23 orang (16,55%), kematian ibu bersalin 47 orang (33,81%),
kematian ibu nifas 69 orang (49,64%). Adapun kematian ibu menurut
umur yaitu <20 tahun sebanyak 7 orang, umur 20-34 tahun sebanyak
85orang, dan ≥35 tahun sebanyak 47 orang.
Jumlah kematian ibu tahun 2019 yang dilaporkan sebanyak 144
orang atau 94.29 per 100.000 kelahiran hidup. Terdiri dari kematian ibu
hamil 31 orang (22%), kematian ibu bersalin 36 orang (25%), kematian
ibu nifas 77 orang (53%). Adapun kematian ibu menurut umur yaitu <20
tahun sebanyak 13 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 87orang, dan
≥35 tahun sebanyak 44 orang.
Nampak pada Grafik V.B.4.4 di bawahjumlah kematian ibu tahun
2020 yang dilaporkan sebanyak 133 orang atau 85,95 per 100.000
kelahiran hidup. Terdiri dari kematian ibu hamil 29 orang (22%),
kematian ibu bersalin 36 orang (23%), kematian ibu nifas 77 orang
(55%). Adapun kematian ibu menurut umur yaitu <20 tahun sebanyak 8
orang, umur 20-34 tahun sebanyak 90orang, dan ≥35 tahun sebanyak
35 orang. Rincian dapat dilihat pada lampiran tabel 21.

94 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.B.4.4
JUMLAH KEMATIAN IBU DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

Ibu Hamil
22%

Ibu Nifas
55% Ibu Bersalin
23%

Sumber: Dinkes Prov.Susel Tahun 2020

GRAFIK V.B.4.5
JUMLAH KEMATIAN IBU DI SULAWESI SELATAN MENURUT
KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2020

PALOPO 1
PARE-PARE 2
MAKASSAR 12
TORAJA UTARA 5
LUWU TIMUR 6
LUWU UTARA 5
TANA TORAJA 3
LUWU 10
ENREKANG 5
PINRANG 5
SIDRAP 6
WAJO 4
SOPPENG 3
BONE 7
BARRU 3
PANGKEP 6
MAROS 4
SINJAI 4
GOWA 15
TAKALAR 6
JENEPONTO 7
BANTAENG 3
BULUKUMBA 4
SELAYAR 7
0 2 4 6 8 10 12 14 16

Sumber: Dinkes Prov.Susel Tahun 2020

95 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Grafik V.B.4.5 di atas menunjukkan jumlah kematian ibu pada
Tahun 2020 di Sulawesi Selatan. Jumlah kematian terbanyak di
Kabupaten Gowa sebanyak 15 kasus, Makassar 12 kasus, terendah di
Kota Palopo 1 kasus. Rincian penyebab kematian dapat dilihat di tabel
22 pada tabel lampiran.

5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu strategi


untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T;
terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), terlalu sering
melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (di
atas usia 35 tahun). KB merupakan salah satu cara yang paling efektif
untuk meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan
ibu, anak, serta perempuan. Pelayanan KB menyediakan informasi,
pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat
merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak,
berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti
mempunyai anak.
Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat
dari cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang menggunakan
alat/ metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru
menggunakan alat/ metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan
jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya
kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi.
Menurut hasil penelitian usia subur seorang wanita rata-rata 15-49
tahun walaupun sebagian wanita mengalami menarche (haid pertama)
pada usia 9-10 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran
atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia subur ini lebih
diprioritaskan untuk menggunakan alat/ cara KB. Tingkat pencapaian
pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat dari cakupan KB aktif,

96 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/ metode kontrasepsi,
tempat pelayanan KB dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Baik suami maupun istri memiliki hak yang sama untuk
menetapkan berapa jumlah anak yang akan dimiliki dan kapan akan
memiliki anak. Melalui tahapan konseling pelayanan KB, Pasangan Usia
Subur (PUS) dapat menentukan pilihan kontrasepsi sesuai dengan
kondisi dan kebutuhannya berdasarkan informasi yang telah mereka
pahami, termasuk keuntungan dan kerugian, serta mendapatkan
informasi risiko metode kontrasepsi dari petugas kesehatan. Program
KB dilakukan dalam rangka mengatur jumlah kelahiran atau
menjarangkan kelahiran. Sasaran program KB adalah Pasangan Usia
Subur yang lebih dititikberatkan pada kelompok Wanita Usia Subur
(WUS) yang berada pada kisaran usia 15-49 tahun.

GRAFIK V.B.5.1
PERSENTASE PESERTA KB PASCA PERSALINAN
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 33.68


PALOPO 19.35
PARE-PARE 28.45
MAKASSAR 16.65
TORAJA UTARA 25.12
LUWU TIMUR 22.21
LUWU UTARA 30.33
TANA TORAJA 9.53
LUWU 37.26
ENREKANG 12.19
PINRANG 59.07
SIDRAP 88.07
WAJO 48.36
SOPPENG 29.56
BONE 31.30
BARRU 55.67
PANGKEP 51.49
MAROS 31.22
SINJAI 29.03
GOWA 39.27
TAKALAR 34.39
JENEPONTO 55.36
BANTAENG 42.02
BULUKUMBA 26.67
SELAYAR 21.45
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

97 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.B.5.2
PERSENTASE PESERTA KB AKTIFDI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2010-2020
78
76.8
76
73.61
74 73.1 73.28

72 70.96 73

70

68 68.95 69.32
68.58
66
65.89 65.89
64

62

60
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

GRAFIK V.B.5.3
PERSENTASE PESERTA KB AKTIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 73.61


PALOPO 73.82
PARE-PARE 72.64
MAKASSAR 67.00
TORAJA UTARA 72.79
LUWU TIMUR 78.62
LUWU UTARA 71.90
TANA TORAJA 76.51
LUWU 68.70
ENREKANG 49.54
PINRANG 76.35
SIDRAP 81.14
WAJO 73.29
SOPPENG 76.91
BONE 69.78
BARRU 99.17
PANGKEP 75.04
MAROS 72.56
SINJAI 74.41
GOWA 83.74
TAKALAR 70.86
JENEPONTO 71.35
BANTAENG 83.59
BULUKUMBA 81.71
SELAYAR 74.96
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

98 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.B.5.4
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENISKONTRASEPSI
YANG DIGUNAKANDI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
Kondom
MOW 2.33%
1.87%
MOP Implan
0.17% 12.42%

AKDR
4.58%
Pil Suntik
25.16% 53.47%

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

Pada Tahun 2019peserta KB Aktif, persentase metode


kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah pil sebesar
54,63%,kemudian suntik sebesar 25,89%. Metode yang paling sedikit
dipilih oleh para peserta KB baru adalah metode operasi pria (MOP)
sebanyak 0,16%, kemudian metode operasi wanita (MOW) sebanyak
1,75%, dan kondom 2,35%. Persentase peserta KB pasca persalinan
menurut kabupaten/ kota tahun 2019 disajikan pada tabel 29 lampiran.
Nampak pada Grafik V.B.5.4 di atas peserta KB Aktif Tahun 2020,
persentase metode kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah
metode suntik sebesar 53,47%,kemudian pil sebesar 25,16%. Metode
yang paling sedikit dipilih oleh para peserta KB baru adalah Metode
Operasi Pria (MOP) adalah 0,17%, kemudian Metode Operasi Wanita
(MOW) sebanyak 1,87%, dan kondom 2,33%. Persentase peserta KB
pasca persalinan menurut kabupaten/ kota tahun 2020 disajikan pada
tabel 29 lampiran.

6. Pelayanan Imunisasi

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi


umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk

99 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Wanita Usia Subur Ibu Hamil (TT) dan imunisasi tambahan dilakukan
atas dasar ditemukannya masalah seperti desa non UCI, potensial/ risti
KLB, ditemukan/ diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya
berdasarkan kebijakan teknis.
Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang
penyakit menular dibandingkan kelompok penduduk dewasa. Penyakit
menular yang kerap dikenal sebagai Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu difteri, tetanus, hepatitis B, radang
selaput otak, radang paru-paru, pertusis, dan polio. Dengan keadaan
tersebut, salah satu bentuk upaya pencegahan yang terbaik dan sangat
vital agar kelompok berisiko tersebut dapat melindungi diri adalah
dengan upaya imunisasi.

a. Imunisasi Dasar pada Bayi

Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3


kali), polio (4 kali), hepatitis-B (3 kali) dan imunisasi campak (1 kali),
yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan
dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah
tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat
(herd immunity) terhadap penularan PD3I. Suatu desa/ kelurahan
telah mencapai target UCI apabila >80 % bayi di desa/ kelurahan
tersebut mendapat imunisasi lengkap.
Cakupan desa/ kelurahan UCI (Universal Child Imunisation) di
Sulawesi Selatan pada tahun 2019belum memenuhi target provinsi
sebesar 100%, hanya berkisar96,15%. Masih terdapat 14 kabupaten/
kota yang belum memenuhi target provinsi atau di bawah 100%,
antara lain KabupatenSelayar, Bantaeng, Jeneponto, Takalar,

100 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Maros, Pangkep, Barru, Bone, Enrekang, Luwu, Tana Toraja,
Kabupaten Luwu Timur, Toraja Utara, dan Kota Palopo.
Sedangkan untuk Tahun 2020 cakupan desa/ kelurahanUCI di
Sulawesi Selatan juga tidak memenuhi target provinsi 100% karena
hanya berkisar 73,82%. Ada 8 kabupaten/ kota yang cakupan UCI-
nya di atas 90%, yang tertinggi adalah Kabupaten Luwu sebesar
99,56%, disusul Kabupaten Soppeng sebesar 97,17%. Sedangkan
cakupan UCI yang terendah adalah Kabupaten Selayar sebesar 25%
dan Kabupaten Wajo sebesar 31,58%. Rinciannya dapat dilihat pada
Grafik V.B.6a.1 di bawah ini.

GRAFIKV.B.6a
PERSENTASE CAKUPAN DESA/ KELURAHAN UCI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 73.82


PALOPO 87.50
PARE-PARE 86.36
MAKASSAR 43.79
TORAJA UTARA 94.70
LUWU TIMUR 88.98
LUWU UTARA 87.86
TANA TORAJA 95.60
LUWU 99.56
ENREKANG 89.15
PINRANG 96.30
SIDRAP 92.45
WAJO 31.58
SOPPENG 97.17
BONE 58.06
BARRU 34.55
PANGKEP 81.55
MAROS 67.96
SINJAI 51.25
GOWA 90.42
TAKALAR 78.00
JENEPONTO 83.19
BANTAENG 92.54
BULUKUMBA 33.09
SELAYAR 25.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

101 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


b. Imunisasi pada Ibu hamil

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)


merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan
untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus neonatorum di setiap
kabupaten/ kota hingga <1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun.
Pada masa lalu sasaran kegiatan MNTE adalah calon pengantin dan
ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan
kegiatan akselerasi berupa pemberian TT4 dosis pada seluruh
wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15-39 tahun).
Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada
ibu hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai
saat dan atau sebelum kehamilan) yang berguna bagi kekebalan
seumur hidup, pemberian TT2 selang waktu pemberian minimal 4
pekan setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun, TT3 selang
waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa
perlindungan 5 tahun, TT4 selang waktu pemberian minimal 1 tahun
setetelah TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5
selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa
perlindungan 25 tahun dan pemberian TT2 imunisasi yang diberikan
minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau sebelum
kehamilan).
Adapun cakupan imunisasi Td ibu hamil pada tahun 2020
yaitu Td1(3,24%), Td2 (2,9%), Td3(1,32%), Td4 (0,73%),
Td5(0,61%) dan Td2+(5,55%). Data terinci pada lampiran Tabel 24.

102 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.B.6b
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td2+ PADA IBU HAMIL
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 5.55


PALOPO 5.41
PARE-PARE 2.64
MAKASSAR 9.06
TORAJA UTARA 5.41
LUWU TIMUR 5.61
LUWU UTARA 7.35
TANA TORAJA 2.51
LUWU 5.46
ENREKANG 2.76
PINRANG 7.18
SIDRAP 4.14
WAJO 5.10
SOPPENG 5.72
BONE 2.08
BARRU 5.61
PANGKEP 5.90
MAROS 5.22
SINJAI 3.28
GOWA 6.00
TAKALAR 7.10
JENEPONTO 5.09
BANTAENG 6.41
BULUKUMBA 2.04
SELAYAR 2.68
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2020

7. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

Pelayanan kesehatan untuk kelompok usia lanjut pada


penyuluhan kesehatan melalui pembentukan Posyandu Lansia.
Keikutsertaan masyarakat ditingkatkan melalui posyandu ini, di mana
selain penyuluhan kesehatan juga dilaksanakan pemeriksaan
kesehatan secara berkala.Pelayanan kesehatan yang paripurna
terhadap usila dilaksanakan oleh puskesmas, baik dalam gedung
maupun diluar gedung.
Untuk tahun 2020 persentase cakupan pelayanan kesehatan usila
menurut kabupaten/ kota disajikan pada Grafik V.B.7.1 berikut.

103 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIKV.B.7
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USILA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 54.35


PALOPO 51.61
PARE-PARE 98.29
MAKASSAR 61.48
TORAJA UTARA 57.82
LUWU TIMUR 71.84
LUWU UTARA 74.85
TANA TORAJA 31.34
LUWU 63.25
ENREKANG 42.34
PINRANG 94.93
SIDRAP 42.71
WAJO 36.21
SOPPENG 36.73
BONE 57.46
BARRU 31.42
PANGKEP 72.78
MAROS 57.60
SINJAI 46.81
GOWA 89.20
TAKALAR 48.14
JENEPONTO 27.30
BANTAENG 38.21
BULUKUMBA 23.46
SELAYAR 24.65
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

Pada Grafik V.B.7 di atas terlihat persentase pelayanan usila


Tahun 2020 di Sulawesi Selatan hanya 54,35% dari jumlah 921.291
lansia yang ditargetkan. Persentase pelayanan Usila terbesar ada di
Kota Parepare sebesar 98,29% dari 7.999 lansia yang ditargetkan.
Menyusul Kabupaten Pinrang sebesar 94,93% dari 44.613 lansia yang
ditargetkan.
Sedangkan pelayanan terendah di Kabupaten Bulukumba hanya
sebesar 23,46% dari 49.505 lansia yang ditargetkan, kemudian
Kabupaten Selayar sebesar 24,65% dari 12.912 lansia yang
ditargetkan. Kota Makassar hanya melayani 61,48%, tetapi dari segi
jumlah kunjungan Kota Makassar mendapatkan kunjungan yang
terbesar mencapai 84.477 lansia. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran Tabel 49.

104 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


C. STATUS GIZI

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan


kesehatan secara umum, karena selain sebagai faktor predisposisi yang
dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status
gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang
menyusuisangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator
status gizi masyarakat antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR), status gizi balita, status gizi Wanita Usia Subur, Kurang Energi
Kronis (KEK), Anemia Gizi Besi pada ibu dan pekerja wanita, dan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) sebagaimana diuraikan
berikut ini.

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir
adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di
negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara
statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara
berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada
bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor
utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas
neonatus, bayi dan anak, serta memberikan dampak jangka panjang
terhadap kehidupannya dimasa depan. Angka kejadian di Indonesia
sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar
antara 9%-30%, hasil studi di tujuh daerah multicenter diperoleh angka
BBLR dengan rentang 2,1%-17,2%. Secara nasional berdasarkan
analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5%. Angka ini lebih besar

105 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi
menuju Indonesia Sehat 2010 maksimal 7%.

GRAFIK V.C.1.1
PERSENTASE BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 4.24


PALOPO 3.98
PARE-PARE 5.40
MAKASSAR 2.87
TORAJA UTARA 3.74
LUWU TIMUR 5.68
LUWU UTARA 4.16
TANA TORAJA 1.86
LUWU 10.80
ENREKANG 5.09
PINRANG 4.46
SIDRAP 5.39
WAJO 5.83
SOPPENG 7.25
BONE 3.05
BARRU 4.89
PANGKEP 4.61
MAROS 3.98
SINJAI 4.53
GOWA 2.34
TAKALAR 1.22
JENEPONTO 3.43
BANTAENG 3.73
BULUKUMBA 13.12
SELAYAR 4.84
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi sulawesi Selatan Tahun 2020

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan


salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal
dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena
prematur (usia kandungan kurang dari 37 pekan) atau BBLR karena
Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup
bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang, banyak
BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria
dan menderita Penyakit Menular Seksual (PMS) sebelum konsepsi atau
pada saat hamil.

106 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.C.1.2
JUMLAH BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
PALOPO 117
PARE-PARE 128
MAKASSAR 781
TORAJA UTARA 148
LUWU TIMUR 312
LUWU UTARA 209
TANA TORAJA 65
LUWU 163
ENREKANG 158
PINRANG 329
SIDRAP 313
WAJO 377
SOPPENG 213
BONE 410
BARRU 158
PANGKEP 261
MAROS 282
SINJAI 195
GOWA 315
TAKALAR 71
JENEPONTO 226
BANTAENG 130
BULUKUMBA 888
SELAYAR 104
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2020

Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Persentase BBLR pada


perempuan (14,5%) lebih tinggi daripada laki-laki (10,3%), namun
persentase berat lahir ≥4000 gram pada laki-laki (6,1%) lebih tinggi
dibandingkan perempuan (4,3%). Menurut pendidikan dan kuintil indeks
kepemilikan terlihat adanya kecenderungan semakin tinggi pendidikan
dan kuintil indeks kepemilikan, semakin rendah prevalensi BBLR.
Menurut jenis pekerjaan, persentase BBLR tertinggi pada anak balita
dengan kepala rumah tangga yang bekerja lainnya (21,8%), sedangkan
persentase terendah pada kelompok tidak bekerja dan wiraswasta
(masing-masing 10,7%). Persentase BBLR di perdesaan (12,4%) tidak
begitu berbeda dengan di perkotaan (12,3%).
Menurut Profil Kesehatan kabupaten/ kota tahun 2019 jumlah bayi
lahir hidup sebesar 150.624 (tabel 33), bayi lahir hidup ditimbang
sebesar 152.729 atau sebesar 99,97% dengan jumlah BBLR yaitu 7.059

107 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


kasusatau 4,62% (tabel 33). Terbanyak di Kota Makassar sebesar 1.625
kasus, Kabupaten Bone 438 kasus, Wajo386 kasus dan Kabupaten
Gowa 341 kasus. Terendah di Kabupaten Luwu Utara 95 kasus dan
Kabupaten Selayar 109 kasus. Namun secara prosentase kasus BBLR
tertinggi terjadi di Kabupaten Sinjai 8,01% dan Kabupaten Soppeng
7,21%, angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan maksimal
7%.Data terinci dapat dilihat pada tabel 30 dan 33 lampiran profil.
Untuk Tahun 2020 jumlah bayi lahir hidup sebesar 154.733 (tabel
33). Bayi lahir hidup ditimbang sebesar 149.676 atau 96,37% dengan
jumlah BBLR 6.353 kasus atau sebesar 4,24%. Tertinggi di Kabupaten
Bulukumba sebanyak 888 kasus atau sebesar 13,12% seperti yang
tertera pada Grafik V.C.1.1. Terendah di Kabupaten Tana Toraja 65
kasus atau sebesar 1,86%.

2. Status Gizi Balita

Menurut Standar WHO 2005 status gizi balita dinilai berdasarkan


parameter antropometri yang terdiri dari berat badan dan panjang/tinggi
badan. Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara
yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) atau
Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB).
Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score>+2 SD); gizi
baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai
-3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3SD), sedangkan indikator status gizi
menurut SDGs (Suistainable Development Goals) adalah BB/U dan
angka prevalensi status underweight (gizi kurang dan buruk).
Masalah gizi kurang pada anak balita dikaji kecenderungannya
menurut Susenas dan survei atau pemantauan lainnya. Secara
nasional, menurut Susenas tahun 1989, prevalensi gizi buruk dan
kurang pada balita adalah 37,5% menurun menjadi 24,7% tahun 2000,
yang berarti mengalami penurunan sekitar 34%.

108 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Dari hasil Susenas 2001 di Indonesia, persentase balita yang
bergizi baik adalah sebesar 64,14%, yang bergizi sedang 21,51% dan
sisanya 9,35% adalah balita bergizi kurang/buruk atau yang dikenal
dengan istilah Kurang Kalori Protein (KKP). Bila dibandingkan menurut
jenis kelamin, persentase balita perempuan bergizi baik relatif lebih
tinggi daripada balita laki-laki, demikian pula gizi kurang/buruk lebih
tinggi pada balita laki-laki dibandingkan balita perempuan.
Menurut hasil Riskesdas Tahun 2013 prevalensi gizi buruk-kurang
pada anak balita sebesar 25,6%, yang berarti masalah gizi berat-kurang
di Sulawesi Selatan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
dengan prevalensi tinggi. Di antara 24 kabupaten/ kota, terdapat tiga
kabupaten/ kota termasuk kategori prevalensi sangat tinggi, yaitu
Kabupaten Bone, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Bantaeng.
Berdasarkan data kabupaten/kota tahun 2019 jumlah balita 0-59
bulan di Sulawesi Selatan yang ditimbang berat badannya sebanyak
321.511, jumlah Balita Gizi Kurang (BB/Umur) sebanyak 35.793 atau
sebesar 11.13%. Jumlah balita 0-59 bulan yang diukur tinggi badannya
sebanyak 318.894, jumlah balita pendek sebanyak 53.421 atau sebesar
16.62%. Jumlah balita 0-59 bulan yang diukur badannya sebanyak
320.048, terdapat balita kurus sebanyak 17.142 atau sebesar 5.33%.
Dari Grafik V.C.2.1 di bawah bisa dilihat presentase balita 0-59
bulan yang kurang gizi di Sulawesi Selatan pada tahun 2020 sebesar
6,54%. Terbesar di Kota Parepare 17,81%, kemudian Kabupaten
Selayar sebesar 14,66%, dan Kabupaten Pangkep sebesar 12,26%.
Kasus kurang gizi terendah adalah Kabupaten Luwu Timur sebesar
3,65% dan Kabupaten Sidrap sebesar 3,94%. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran tabel 44.

109 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.C.2.1
PERSENTASE BALITA 0-59 BULAN GIZI KURANG
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 6.54


PALOPO 9.94
PARE-PARE 17.81
MAKASSAR 4.74
TORAJA UTARA 5.48
LUWU TIMUR 3.65
LUWU UTARA 10.52
TANA TORAJA 9.37
LUWU 6.61
ENREKANG 9.34
PINRANG 4.75
SIDRAP 3.94
WAJO 4.68
SOPPENG 9.52
BONE 4.37
BARRU 5.46
PANGKEP 12.26
MAROS 8.50
SINJAI 6.87
GOWA 5.36
TAKALAR 9.66
JENEPONTO 7.36
BANTAENG 5.73
BULUKUMBA 5.32
SELAYAR 14.66

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik V.C.2.2 di bawahbisadilihat persentase balita 0-59


bulan yang diukur tinggi badannya di Sulawesi Selatan pada tahun 2020
terdapat 10,95% balita pendek. Kabupaten/ kota yang memiliki balita
pendek terbanyak yaitu Kabupaten Tana Toraja sebesar 25,47% dan
Kabupaten Enrekang sebanyak 23,34%, kemudian Kabupaten Selayar
sebesar 22,56%. Sedangkan kabupaten/ kota yang mempunyai balita
pendek terendah adalah Kabupaten Luwu Timur sebesar 5,53% dan
Kabupaten Wajo sebesar 5,60%. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran tabel 44.

110 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.C.2.2
PERSENTASE BALITA PENDEK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 10.95


PALOPO 8.47
PARE-PARE 32.85
MAKASSAR 7.15
TORAJA UTARA 15.56
LUWU TIMUR 5.53
LUWU UTARA 19.42
TANA TORAJA 25.47
LUWU 12.87
ENREKANG 23.34
PINRANG 8.67
SIDRAP 8.13
WAJO 5.60
SOPPENG 15.71
BONE 6.23
BARRU 9.73
PANGKEP 14.53
MAROS 13.05
SINJAI 8.40
GOWA 6.23
TAKALAR 17.90
JENEPONTO 14.92
BANTAENG 9.70
BULUKUMBA 9.02
SELAYAR 22.56

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik V.C.2.3 di bawah bisa dilihat presentase balita 0-59


bulan yang diukur di Sulawesi Selatan pada tahun 2020sebesar 3,58%
balita kurus. Kabupaten/ kota yang memiliki balita kurus terbanyak
adalah Kabupaten Selayar sebesar 7,08%, Kabupaten Pangkep
sebanyak 6,71%, dan Kota Parepare sebesar 6,10%. Sedangkan
Kabupaten Sidrap adalah kabupaten yang paling sedikit balita kurua
yang diukur, hanya sebesar 1% dan Kabupaten Enrekang sebesar
1,41%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 44.

111 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK V.C.2.3
PERSENTASE BALITA KURUS DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020
SULAWESI SELATAN 3.58
PALOPO 5.90
PARE-PARE 6.10
MAKASSAR 4.15
TORAJA UTARA 2.70
LUWU TIMUR 1.79
LUWU UTARA 5.86
TANA TORAJA 3.15
LUWU 2.99
ENREKANG 1.41
PINRANG 1.99
SIDRAP 1.00
WAJO 4.12
SOPPENG 3.17
BONE 2.47
BARRU 3.24
PANGKEP 6.71
MAROS 4.85
SINJAI 3.14
GOWA 3.48
TAKALAR 4.93
JENEPONTO 4.92
BANTAENG 3.61
BULUKUMBA 3.71
SELAYAR 7.08

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00


Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2020

112 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT

A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

Penyakit menular adalahpenyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit


tertentu atau oleh produk toxin yang didapatkan melalui penularan bibit
penyakit atau toxin yang diproduksi oleh bibit penyakit tersebut dari orang
yang terinfeksi, dari binatang atau dari reservoir kepada orang yang rentan,
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui tumbuh-tumbuhan
atau binatang penjamu, melalui vektor atau melalui lingkungan.
Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di dunia
secara global relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik disebabkan
kecelakaan, proses penuaan yang menyebabkan kelemahan fungsi organ
tubuh ataupun karena menderita berbagai macam penyakit. Penyakit
menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis
adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti
virus, bakteri, atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar
dan trauma benturan) atau bahan kimia seperti keracunan, penyakit ini bisa
ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti
udara (TBC, Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih
pencuciannya (hepatitis, typhoid/ tipes dll), jarum suntik dan transfusi darah
(HIV Aids, hepatitis, dll).
Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain:
- Penyakit menular langsung: Diare, Pneumonia, Typhus, penyakit
HIV/AIDS, penyakit TB Paru dan Kusta.
- Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
- Penyakit bersumber binatang seperti Demam Berdarah Dengue, rabies,
filaria, malaria.

1. Diare

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya


perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai

113 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya, tiga kali
atau lebih dalam sehari atau penyakit terjadi ketika terjadi perubahan
konsistensi feses dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan
menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air
besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak
berdarah dalam waktu 24 jam.
Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih
berfluktuasi, dan kematian diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan
dan kader kesehatan mengalami penurunan namun penyakit diare ini
masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan
menimbulkan kematian.
Tindakan dalam pencegahan diare antara lain dengan perbaikan
keadaan lingkungan, seperti penyediaan sumber air minum yang bersih,
penggunaan jamban, pembuangan sampah pada tempatnya, sanitasi
perumahan dan penyediaan tempat pembuangan air limbah yang layak.
Perbaikan perilaku ibu terhadap balita seperti pemberian ASI sampai
anak berumur 2 tahun, perbaikan cara menyapih, kebiasaan mencuci
tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, membuang tinja anak pada
tempat yang tepat, memberikan imunisasi morbilitas. Masyarakat dapat
terhindar dari penyakit asalkan pengetahuan tentang kesehatan dapat
ditingkatkan, sehingga perilaku dan keadaan lingkungan sosialnya
menjadi sehat.
Tahun 2019perkiraan diare sebanyak 236.099 kasus, adapun
diare yang ditangani sebanyak 146.958 kasus (62.24%). Dengan
kejadian terbesar di Kota Makassar dengan jumlah yang ditangani
dilaporkan sebanyak 19.592 kasus dari seluruh jumlah penduduk Kota
Makassar sebanyak 1.480.480 jiwa.

114 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.A.1.1
JUMLAH KASUS DIARE DITANGANI PER KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

PALOPO 663
PARE-PARE 1,660
MAKASSAR 2,686
TORAJA UTARA 366
LUWU TIMUR 2,106
LUWU UTARA 1,148
TANA TORAJA 398
LUWU 805
ENREKANG 1,288
PINRANG 1,253
SIDRAP 936
WAJO 1,620
SOPPENG 1,654
BONE 1,040
BARRU 593
PANGKEP 1,159
MAROS 1,820
SINJAI 441
GOWA 1,312
TAKALAR 974
JENEPONTO 1,564
BANTAENG 1,334
BULUKUMBA 875
SELAYAR 533

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000

Sumber : Profil Dinkes Kabupaten/ Kota Tahun 2020

Untuk Tahun 2020perkiraan diare juga sebanyak 236.099 kasus,


sama seperti target pada tahun 2019 lalu, namun diare yang ditangani
hanya sebanyak 28.228 kasus (11,96%). Dengan kejadian terbesar di
Kota Makassar dengan jumlah yang ditangani sebanyak 2.686 kasus
dari 41.220 target yang ada atau hanya sekitar 6,52% dengan jumlah
penduduk Kota Makassar sebanyak 1.484.912 jiwa.

115 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.A.1.2
PERSENTASE KASUS DIARE DITANGANI PER KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 11.96


PALOPO 13.30
PARE-PARE 42.35
MAKASSAR 6.52
TORAJA UTARA 5.86
LUWU TIMUR 26.03
LUWU UTARA 13.59
TANA TORAJA 11.54
LUWU 8.24
ENREKANG 23.11
PINRANG 12.31
SIDRAP 11.48
WAJO 15.08
SOPPENG 27.05
BONE 5.08
BARRU 12.60
PANGKEP 12.79
MAROS 19.09
SINJAI 6.69
GOWA 6.29
TAKALAR 12.08
JENEPONTO 15.92
BANTAENG 26.33
BULUKUMBA 7.70
SELAYAR 14.56

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

2. Pneumonia

Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia,


lebih banyak dibandingkan dengan gabungan penyakit AIDS, malaria,
dan campak. Penyakit ini lebih banyak di bawah usia lima tahun dan
diperkirakan 1,1 juta kematian setiap tahun disebabkan oleh pneumonia
(WHO, 2012). Diperkirakan dua balita meninggal setiap menit
disebabkan oleh pneumonia (WHO, 2013). Banyak faktor yang
berkontribusi terhadap kejadian pneumonia, dan tidak ada intervensi
tunggal yang secara efektif dapat mencegah, mengobati dan
mengendalikan. Adapun intervensi sederhana namun efektif jika
dilaksanakan secara tepat, yang dapat menurunkan beban penyakit ini
yaitu :

116 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


a. Lindungi (Protect)
b. Cegah (Prevent)
c. Obati (Treat)

Pada tahun 2017jumlah perkiraan penderita kasus pneumonia


pada balita sebesar 86.335 kasus, yang ditemukan dan ditangani
sebanyak 5.828 (6,75%). Sedangkan pada tahun 2018jumlah perkiraan
penderita kasus pneumonia pada balita sebesar 32.261 kasus, jumlah
balita yang ditemukan dan ditangani sebanyak 5.282 (16,37%).
Kemudian pada Tahun 2019 jumlah perkiraan sebesar 32.876 dan yang
ditemukan dan ditangani 5.682 penderita. Untuk Tahun 2020 perkiraan
sebesar 33.345 kasus ternyata yang ditemukan 2.736 penderita (8,21%).

GRAFIK VI.A.2
JUMLAH KASUS PNEUMONIA DITANGANI PER KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 8.21


PALOPO 7.46
PARE-PARE 17.44
MAKASSAR 3.65
TORAJA UTARA 5.00
LUWU TIMUR 7.64
LUWU UTARA 19.85
TANA TORAJA 17.28
LUWU 2.76
ENREKANG 4.52
PINRANG 1.90
SIDRAP 3.89
WAJO 7.96
SOPPENG 10.48
BONE 5.62
BARRU 3.18
PANGKEP 0.95
MAROS 13.50
SINJAI 3.72
GOWA 11.56
TAKALAR 5.18
JENEPONTO 4.79
BANTAENG 0.00
BULUKUMBA 36.35
SELAYAR 13.67

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00

Sumber : Profil Dinkes Kabupaten/ Kota Tahun 2020

117 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


3. HIV/AIDS dan Penyakit Menular melalui Hubungan Seksual (PMS)

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang


dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang
bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh
manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan
penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. Virus HIV menyerang
sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV
baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel
darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa
kekebalan, tubuh dapat diserang berbagai macam penyakit yang pada
akhirnya dapat menyebabkan kematian. Sebelum memasuki fase AIDS,
penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif
yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui tiga metode, yaitu pada
layanan Voluntary, Counseling, and Testing (VC), sero survey, dan
Survei Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP).
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan
virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu
untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau
menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki, karena sel
CD4 pada sel darah putih banyak dirusak oleh Virus HIV. Ketika
seseorang terkena Virus HIV, tidak langsung terkena AIDS. Untuk
menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk
dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV
positif. Saat ini belum ada obat, serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari virus HIV penyebab penyakit AIDS.
Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan
tingkat epidemi yang terkonsentrasi (concentrated level epidemic), yaitu
adanya prevalensi lebih dari 5% pada sub populasi tertentu misalnya
pada kelompok penjaja seks dan pada para penyalah guna NAPZA.
Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku berisiko yang cukup

118 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


aktif menularkan di dalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya
perjalanan epidemi akan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan
antara kelompok berisiko tinggi dengan populasi umum.
Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es
(iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih
kecil daripada jumlah penderita yang sebenarnya, telah menyebar di
sebagian besar provinsi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa jumlah
pengidap infeksi HIV/AIDS yang sebenarnya di Indonesia masih sangat
sulit diukur dan belum diketahui secara pasti. Diperkirakan jumlah orang
dengan HIV di Indonesia pada akhir tahun 2003 saja mencapai 90.000–
130.000 orang.
Hasil SDKI 2007 di Sulawesi Selatan terdapat 48% wanita dan
57,1% pria yang pernah mendengar tentang AIDS. Tingkat pengetahuan
tentang cara mengurangi risiko terinfeksi pada umumnya rendah. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya 32% wanita dan 42,7% pria mengetahui
bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak terinfeksi
sebagai cara mengurangi risiko penularan, 28,4% wanita dan 43,3%
setuju bahwa tidak berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan
terinfeksi dan 27,5% wanita dan 40,5% pria mengatakan penggunaan
kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi.
Selanjutnya, pengetahuan tentang konseling sukarela (Voluntary
Counseling and Testing/ VCT) menunjukkan hanya 6% wanita pernah
kawin dilaporkan pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela.
Persentase wanita pernah kawin yang mengetahui tempat pelayanan
VCT dari Rumah Sakit pemerintah cukup tinggi yakni sebesar 78%.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 di Provinsi Sulawesi Selatan
prevalensi Penduduk umur 15-24 yang pernah mendengar informasi
tentang HIV/AIDS adalah 71,8% laki-laki dan 72,5% perempuan,
sedangkan prevalensi penduduk dengan kelompok umur yang sama
yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS adalah
16,5% laki-laki dan 16,4% perempuan.

119 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.A.3.1
JUMLAH KASUS HIV PERKELOMPOK UMUR
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

≥ 50 TAHUN 64

25 - 49 TAHUN 841

20 - 24 TAHUN 239

15 - 19 TAHUN 53

5 - 14 TAHUN 6

≤ 4 TAHUN 21

- 100 200 300 400 500 600 700 800 900


Sumber: Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

Nampak dari Grafik VI.A.3.1 di atas kasus terbesar HIV ada pada
kelompok umur 25-49 sebanyak 841 penderita dan kelompok umur 20-
24 tahun sebanyak 239 penderita. Hal ini menggambarkan mereka
adalah kelompok usia produktif, merupakan ancaman yang cukup serius
bagi penularan penyakit tersebut karena mobilitas mereka sangat tinggi.
Bila diuraikan berdasarkan jenis kelamin seperti data yang ada
pada lampiran tabel 54, kelompok umur ≥50 tahun sebanyak 64
penderita dengan rincian 42 perempuan dan 22 laki-laki. Kelompok umur
25-49 tahun sebanyak 841 penderita dengan rincian 642 perempuan dan
199 laki-laki. Kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 239 penderita
dengan rincian 190 perempuan dan 49 laki-laki. Kelompok umur 15-19
tahun sebanyak 53 penderita dengan rincian 40 perempuan dan 13 laki-
laki. Kelompok umur 5-14 tahun sebanyak 6 penderita dengan rincian 2
perempuan dan 4 laki-laki. Sedangkan kelompok umur ≤4 tahun
sebanyak 21 penderita dengan rincian 9 perempuan dan 12 laki-laki.
Jumlah total penderita perempuan sebanyak 925 orang dan 299 laki-laki
dengan proporsi perempuan 75,57% dan laki-laki 24,43%. Proporsi ini
menunjukkan bahwa penderita HIV perempuan lebih dari 3X lipat
jumlahnya dibandingkan penderita laki-laki, sehingga pelayanan kepada
perempuan harus lebih ditingkatkan lagi.

120 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.A.3.2
JUMLAH KASUS HIV/AIDS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011-2020

1,552
1,600 1,488

1,400
1,210
1,174
1,200
1,030
1,000 874 882
844

800 687
650 629 629
607 578 575
600 486 483

354
400 305 307

200

-
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

HIV AIDS

Sumber : Bidang P2PL Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2020

Pada tahun 2017 penderita baru HIV sebanyak 1,174 kasus dan
penderita AIDS sebanyak 629 orang. Jika dilihat dari tahun 2011-2017
kasus HIV menunjukkan peningkatan, tetapi menurun pada tahun
2018.Sedangkan kasus AIDS mengalami peningkatan mulai tahun 2015
hingga 2017 dan menurun pada 2018, kemudian data 2019 kasus HIV
meningkat lagi. Pada tahun 2020 kasus HIV menurun menjadi 1.210
dan AIDS menjadi 307 kasus.
Meningkatnya kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun disebabkan
faktor-faktor seperti meningkatnya industri yang berkaitan dengan seks,
seperti semakin banyaknya THM yang berkedok karaoke dan
menjamurnya panti-panti pijat. Juga mobilitas penduduk yang tinggi
termasuk nelayan dari negara tetangga, meningkatnya angka
kemiskinan dan pengangguran, meningkatnya pengguna NAPZA suntik
yang akan lebih mempercepat epidemi lebih lanjut, dan akan menulari
ibu-ibu rumah tangga, bayi-bayi, remaja putra/ putri.

121 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


4. TB Paru

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang mudah sekali


penularannya. Seperti halnya penyakit flu biasa, dalam penyebarannya
TBC juga melalui udara. Penyakit tuberkulosis sangat mematikan apabila
tidak segera dilakukan penanganan. Di Indonesia, penanganan sejak
dini sudah dilakukan dengan memberikan paket imunisasi BCG pada
balita.
Penyakit TB Paru menurut Sustainable Development
Goals(SDGs) sebagai suatu penyakit yang menjadi target untuk
diturunkan, selain malaria dan HIV/AIDS. Pada level nasional, berbagai
upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, di antaranya
melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse
Chemotherapy (DOTS).
Dari hasil Laporan Riskesdas tahun 2007 TB paru klinis dengan
prevalensi 1,03%. Enam dari 23 kabupaten/ kota di atas angka provinsi
dan tertinggi di Kabupaten Tana Toraja (6,8%). Prevalensi TB paru
cenderung meningkat sesuai bertambahnya umur, tertinggi pada umur
65 tahun. Menurut jenis kelamin, tertinggi pada laki-laki dibandingkan
dengan perempuan. Hampir tiga kali lebih tinggi di pedesaan
dibandingkan dengan perkotaan, dan lima kali lebih tinggi tingkat
pendidikan rendah daripada pendidikan tinggi. Sedangkan hasil
Riskesdas 2010 yaitu prevalensi TB Paru yaitu 0,24% dan adapun
proporsi kasus TB yang diobat OAT program DOTS yaitu 83.2% dan non
DOTS yaitu 26,8%. Sedangkan hasil laporan Riskesdas tahun 2010 di
Sulawesi Selatan period prevalence (D) yaitu 0,6%, period prevalence
suspect TB (G) yaitu 5,2%.
Jumlah penderita TB Paru perkabupaten/ Kota tahun 2019
sebanyak 19.071 kasus, dengan rincian laki-laki sebanyak 11.226 orang
dan perempuan 7.845 orang. Jumlah BTA+ sebesar 11.476 orang
(60,17%) yang terdaftar dan diobati, dengan kesembuhan pada tahun
2019 berjalan sebanyak 5.366 orang (46.75%). Sedangkan untuk Tahun
2020 jumlah penderita TB Paru perkabupaten/ Kota sebanyak 18.863

122 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


kasus, dengan rincian laki-laki sebanyak 11.095 orang dan perempuan
7.768 orang. Jumlah BTA+ sebesar 11.476 orang (60,83%) yang
terdaftar dan diobati, dengan kesembuhan pada tahun 2020 berjalan
sebanyak 8.686 orang (70,65%). Pada Grafik VI.A.4 di bawah nampak
Kota Makassar mempunyai penderita TB Paru terbanyak sebesar 5.421
penderita, disusul Kabupaten Gowa sebanyak 1.810 penderita,
kemudian Kabupaten Bone sebanyak 1.288 penderita. Sementara
Kabupaten Selayar mempunyai penderita TB Paru terkecil yaitu
sebanyak 220 orang.

GRAFIK VI.A.4
JUMLAH PENDERITA TB PARU PER KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

PALOPO 454
PARE-PARE 452
MAKASSAR 5,421
TORAJA UTARA 230
LUWU TIMUR 445
LUWU UTARA 299
TANA TORAJA 309
LUWU 623
ENREKANG 233
PINRANG 684
SIDRAP 585
WAJO 878
SOPPENG 361
BONE 1,288
BARRU 281
PANGKEP 805
MAROS 672
SINJAI 535
GOWA 1,810
TAKALAR 696
JENEPONTO 593
BANTAENG 338
BULUKUMBA 651
SELAYAR 220

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

Sumber: Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2020

123 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


5. Kusta

Penyakit Kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau penyakit


Hansen, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini
mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2–3 minggu. Daya
tahan hidup kuman kusta mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman
kusta memiliki masa inkubasi 2–5 tahun bahkan juga dapat memakan
waktu lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
Faktor-faktor yang berperan dalam kejadian dan penyebaran
kusta antara lain iklim (cuaca panas dan lembab), diet, status gizi, status
sosial ekonomi dan riwayat keluarga. Meskipun belum diketahui pasti
cara masuk Mycobacterium leprae ke dalam tubuh manusia beberapa
penelitian telah memperlihatkan bahwa bakteri tersebut seringkali
melalui kulit yang lecet pada bagian tubuh yang bersuhu dingin dan pada
mukosa nasal. Pengaruh Mycobacterium leprae terhadap kulit
bergantung pada faktor imunitas seseorang, pengaruh kemampuan
hidup Mycobacterium leprae pada suhu tubuh yang rendah, waktu
regenerasi yang lama dan nontoksis.
Strategi Global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu
angka penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan indikator utama
sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate <
1/10.000 penduduk). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya
stigma di kalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari
kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita kusta
dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan dan
pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.
Di Sulawesi Selatan pada Grafik VI.A.5 memperlihatkan jumlah
kasus baru kusta di kabupaten/ kota. Kasus terbesar berada di
Kabupaten Bone sebanyak 140 orang dan Makassar 72 orang.
Sedangkan Kota Palopo dan Kabupaten Tana Toraja tidak ada penderita
yang ditemukan.

124 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.A.5
KASUS BARU KUSTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

PALOPO 0
PARE-PARE 3
MAKASSAR 72
TORAJA UTARA 0
LUWU TIMUR 1
LUWU UTARA 7
TANA TORAJA 2
LUWU 11
ENREKANG 3
PINRANG 22
SIDRAP 18
WAJO 29
SOPPENG 16
BONE 140
BARRU 16
PANGKEP 26
MAROS 16
SINJAI 39
GOWA 62
TAKALAR 28
JENEPONTO 38
BANTAENG 15
BULUKUMBA 35
SELAYAR 16

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Sumber: Dinkes Prov.Sulsel Tahun 2020

GRAFIK VI.A.6
KONDISI KASUS KUSTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2011-2020
1200

1000

800

600

400

200

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
PB 193 171 66 81 126 204 153 95 112 93
MB 1065 944 1067 1024 1091 920 927 840 1018 522

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020

125 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Untuk Sulawesi Selatan, situasi penderita kusta hampir sama
dengan pola nasional, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate per
10.000 penduduk mengalami penurunan yang tidak signifikan dari tahun
ke tahun. Grafik VI.A.6 menunjukkan jumlah kasus kusta Tahun 2011
kasus Pausi Basiler (PB) sebanyak 193 orang, Multi Basiler (MB)
sebanyak 1.065 orang. Tahun 2012 penderita baru kusta PB sebanyak
171 orang, MB sebanyak 944 orang. Tahun 2013 kasus kusta PB
sebanyak 1.067 orang, PB sebanyak 66 orang. Tahun 2014 penderita
baru kusta PB sebanyak 81 orang, MB sebanyak 1.024. Tahun 2015
penderita baru kusta PB sebanyak 126 orang, MB sebanyak 1.091
orang. Tahun 2016 penderita baru kusta PB sebanyak 204 orang, MB
sebanyak 920 orang. Sedangkan untuk Tahun 2017 penderita baru kusta
PB sebanyak 153 orang dan penderita MB sebanyak 927 orang dengan
angka angka prevalensi 11,34 per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk
situasi kusta tahun 2018, penderita baru kusta PB sebanyak 95 orang
dan penderita MB sebanyak 840 orang dengan angka prevalensi 9,92
per 100.000 penduduk.
Untuk Tahun 2019 penderita kusta baru PB sebanyak 112 orang
dan penderita MB sebanyak 1.018 orang dengan angka prevalensi
12,34. dengan kata lain ada 12-13 orang yang menderita kusta di antara
10.000 penduduk. Sedangkan Tahun 2020 penderita kusta baru PB
sebanyak 93 orang dan penderita MB sebanyak 522 orang dengan
angka prevalensi 7,57, dengan kata lain ada 7-8 penderita kusta di
antara 10.000 penduduk, terjadi penurunan yang signifikan dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
tabel 57, 58, 59, dan 60.

6. Covid-19

Sekaitan dengan penanganan KLB, pada awal tahun 2020, dunia


diperhadapkan pada wabah Covid-19 yang hingga sekarang masih
berlangsung. Kasus Covid-19 secara resmi dilaporkan terjadi di Provinsi
Sulawesi Selatan pada tanggal 19 Maret 2020, sejalan dengan waktu

126 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


jumlah kasus Positif covid-19 semakin bertambah, hingga pada tanggal
31 Desember 2020 jumlah kasus yang dilporkan adalah 30.925 kasus.
Walaupun Provinsi Sulawesi Selatan telah on the track dalam
penanganan Covid-19, namun untuk mempercepat penanganan covid-
19 di Provinsi Sulawesi Selatan, ada bebarapa strategi yang telah
dilakukan untuk penanganan Covid-19. Strategi tersebut dinamakan
‘Trisula’ yaitu aggressive testing, contact tracing dan edukasi massif
perubahan prilaku.
Untuk peningkatan pelacakan Covid-19, di Provinsi Sulawesi
selatan telah tersedia laboratorium yang mempu melakukan
pemeriksaan RT PCR yang tersebar pada beberapa lokasi di kabupaten/
kota. Pada beberapa RS, juga terdapat mesin TCM yang mampu
melakukan pemeriksaan laboratorium Covid-19 didukung tenaga tracing
pada semua puskesmas yang dibantu oleh Tim Tracing kabupaten/ kota
dan provinsi serta relawan yang direkrut untuk membantu tracing kontak
kasus covid-19 di kab/ kota.
Selain itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah membentuk
Gerakan 1.000 Tokoh Agama sebagai edukator Covid-19 kepada
masyarakat. Untuk penanganan kasus Covid-19 di Provinsi Sulawesi
selatan telah tersedia RS Rujukan dan Non Rujukan Covid-19 dengan
peningkatan kapasitas TT isolasi sebanyak 2.052 Tempat Tidur serta
154 Tempat Tidur Isolasi. Upaya lainnya yang dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan adalah melalui program Wisata Duta Covid-19
sebagai tempat isolasi dan karantina kasus.
Upaya lain dalam pencegahan Covid-19 yang akan dilakukan
dalam waktu dekat ini adalah Vaksinasi Covid-19. Vaksin tersebut telah
tersedia di pusat dan provinsi telah melakukan langkah-langkah
persiapan dengan penyediaan sarana dan prasaranan, peningkatan
SDM sebagai tenaga vaksinator, pendataan sasaran serta faskes yang
mampu melakukan vaksinasi. Untuk tahap pertama sesuai petunjuk dari
pusat, sasaran pertama yang akan mendapatkan vaksinasi adalah
tenaga kesehatan disusul pelayan publik, lansia dan masyarakat lainnya.

127 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Penyediaan fasilitas Pelayanan kesehatan kepada masyarakat
juga terus ditingkatkan baik dari kualitas maupun kuantitasnya, dengan
mempertimbangkan akses kemudahan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Jumlah puskesmas sebagai sarana upaya pelayanan
kesehatan primer dapat terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai
di daerah terpencil. Sampai dengan bulan Desember tahun 2020 jumlah
puskesmas di Sulawesi Selatan sebanyak 461 unit yang terdiri dari 304
Puskemas Perawatan dan 157 Nonperawatan. Keberadaan puskesmas
tersebut didukung oleh puskesmas pembantu sebanyak 1.321 unit.

128 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Sumber: Tim Satgas Covid-19 Dinkes Prov. Sulsel

B. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI


(PD3I)

Kementerian Kesehatan melaksanakan Program Pengembangan


Imunisasi (PPI) pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit
pada anak. Program imunisasi untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) pada anak yang dicakup dalam PPI adalah satu
kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio,
dan satu kali imunisasi campak.

129 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ ditekan
dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas dalam bab ini
mencakup penyakit Tetanus neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis dan
Hepatitis B. Jumlah kasus PD3I yang dikumpulkan dari Profil Kesehatan
kabupaten/ kota tahun 2017 dapat dilihat pada lampiran Tabel 62.

1. Tetatus neonatorum

Tetanus neonatorummerupakan suatu penyakit akut yang dapat


berakibat fatal namun dapat dicegah, yang disebabkan oleh produksi
eksotoksin dari kuman Clostridium tetani gram positif, dimana kuman ini
mengeluarkan toksin yang dapat menyerang sistem syaraf pusat. Masa
inkubasi kuman 3-28 hari, namun biasanya 6 hari, dimana kematian
100% terjadi terutama pada masa inkubasi <7 hari. Namun berdasarkan
laporan data profil kesehatan kabupaten/ kota Tahun 2017 tidak ada
kasus Tetanus neonatorum, begitu pula dengan Tahun 2018.
Pada Tahun 2019 ada dua kasus Tetanus neonatorum, 1 orang di
Kab. Pangkep dan 1 orang di Maros, namun tak ada laporan kematian.
Sedangkan pada Tahun 2020 hanya 1 kasus Tetanus neonatorum yang
dilaporkan yaitu di Kabupaten Maros tanpa kasus kematian.

2. Campak

Penyakit Campak (Rubella, Campak 9 hari, Measles) adalah


suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam,
batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/ conjungtiva) dan
ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan
paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan
ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam
waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit
ada. Penyakit campak merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui
imunisasi. Campak merupakan penyakit menular yang sering
menyebabkan kejadian luar biasa (KLB).
Hasil Riskesdas 2010 cakupan imunisasi campak anak umur 12-
23 secara nasional sebesar 74,5%, menurun dibandingkan pada Tahun

130 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


2007 (75,4%), sedangkan Sulawesi Selatan sebesar 76,5%, lebih besar
dari pencapaian nasional. Sedangkan untuk tahun 2017 jumlah penderita
campak sebesar 205 orang yaitu 113 laki-laki dan 92 perempuan, tidak
ada kematian akibat penyakit campak. Terdapat empat kabupaten/ kota
yang tertinggi yaitu Kabupaten Bantaeng 57 orang, Kabupaten Luwu
Utara 32 orang, Kota Makassar 31 orang, dan Kabupaten Takalar 21
orang.
Untuk tahun 2018 suspek campak sebanyak 144 dengan rincian
60 penderita laki-laki dan 84 penderita perempuan. Tak ada suspek
campak di Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Bone,
Kabupaten Soppeng, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu,
Kabupaten Toraja Utara, dan Kota Palopo. Suspek campak terbanyak
berturut-turut Kabupaten Bantaeng 29 penderita, Kabupaten Luwu Utara
20 penderita, Kabupaten Sinjai 18 penderita, dan Kota Makassar 17
penderita, serta Kabupaten Wajo dan Jeneponto masing-masing 13
penderita.
Tahun 2019 suspek campak sebanyak 301, laki-laki 151 dan
perempuan 150. Terbesar di Kabupaten Pangkep sebanyak 81 orang
dan di Kabupaten Maros 62 orang. Sedangkan Tahun 2020 suspek
campak sebesar 131, laki-laki 58 orang dan perempuan 73 orang.
Terbesar di Kabupaten Maros sebanyak 37 suspek, Kabupaten Pangkep
sebanyak 25 suspek, dan Kabupaten sebanyak 21 suspek. Ada
sembilan kabupaten/ kota yang tak ditemukan suspek campak seperti
yang tertera pada Grafik VI.B.2 di bawah.

131 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.B.2
JUMLAH KASUS CAMPAK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

PALOPO 3
PARE-PARE 3
MAKASSAR 0
TORAJA UTARA 0
LUWU TIMUR 0
LUWU UTARA 0
TANA TORAJA 1
LUWU 2
ENREKANG 5
PINRANG 0
SIDRAP 3
WAJO 21
SOPPENG 0
BONE 0
BARRU 8
PANGKEP 25
MAROS 37
SINJAI 3
GOWA 0
TAKALAR 0
JENEPONTO 8
BANTAENG 8
BULUKUMBA 3
SELAYAR 1
0 5 10 15 20 25 30 35 40

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2020

3. Difteri

Penyakit Difteri adalah penyakit infeksi akut pada saluran


pernafasan bagian atas. Penyakit ini dominan menyerang anak-anak,
biasanya bagian tubuh yang diserang adalah tonsil, faring hingga laring
yang merupakan saluran pernafasan bagian atas. Difteri termasuk
penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya
kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Namun KLB
difteri masih sering terjadi dan CFR-nya tinggi. Secara nasional, pada
tahun 2003 terjadi 54 KLB dengan jumlah kasus sebanyak 86 dan CFR
sebesar 23%.
Menurut profil kabupaten/ kota tahun 2016 terdapat 7 kasus difteri
yaitu laki-laki 4 kasus dan perempuan 3 kasus dan tidak ada kasus
kematian, berarti Case Fatality Rate adalah 0,00%. Hanya terjadi di tiga

132 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


kabupaten/ kota yaitu Kota Makassar 4 kasus, Kabupaten Gowa terdapat
2 kasus, dan Kabupaten Takalar 1 kasus. Sedangkan untuk tahun 2017
tidak ada kasus difteri. Kemudian pada tahun 2018 muncul kembali
kasus difteri sebanyak 25 penderita dengan rincian 15 penderita laki-laki
dan 10 penderita perempuan dan tak ada kasus kematian dengan CFR
0,00%. Untuk Tahun 2019 ada kasus difteri sebanyak 10 orang, seluruh
penderita adalah laki-laki. Tak ada kasus kematian atau CFR 0,0%.
Sedangkan pada Tahun 2020 ada 1 kasus difteri hanya di Kabupaten
Soppeng tanpa kasus kematian atau CFR 0,0%.

4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/ Lumpuh Layu Akut)

Polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf


sehingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada
umumnya menyerang anak berusia 0-3 Tahun ini ditandai dengan
munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, serta sakit di
tungkai dan lengan. AFP merupakan kelumpuhan yang sifatnya flaccid
yang bersifat lunglai, lemas atau layuh (bukan kaku), atau terjadi
penurunan kekuatan otot, dan terjadi secara akut (mendadak).
Sedangkan non polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga
kasus polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan
kasus polio. Kementerian Kesehatan menetapkan non polio AFP Rate
minimal 2/100.000 populasi anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2013,
secara nasional non polio AFP Rate sebesar 2.74/100.000 populasi anak
< 15 tahun yang berarti telah mencapai standar minimal penemuan.
Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi
surveilans, akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk
mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Untuk itu diperlukan spesimen
adekuat yang sesuai dengan persyaratan yaitu diambil ≤ 14 hari setelah
kelumpuhan dan suhu spesimen 0°C - 8°C sampai di laboratorium.

133 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.B.4
JUMLAH AFP NON POLIODI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

PALOPO 0
PARE-PARE 0
MAKASSAR 4
TORAJA UTARA 0
LUWU TIMUR 2
LUWU UTARA 1
TANA TORAJA 0
LUWU 0
ENREKANG 2
PINRANG 1
SIDRAP 1
WAJO 2
SOPPENG 0
BONE 1
BARRU 0
PANGKEP 1
MAROS 4
SINJAI 0
GOWA 0
TAKALAR 0
JENEPONTO 1
BANTAENG 1
BULUKUMBA 1
SELAYAR 0
0 1 1 2 2 3 3 4 4 5

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2020

Berdasarkan hasil pengumpulan data Tahun 2017 sebanyak 50


kasus dengan non polio, AFP Rate sebesar 2.20/100.000 populasi anak
< 15 Tahun. Jumlah penderita terbanyak di Kota Makassar dengan 16
kasus, Kabupaten Bulukumba dan Luwu Timur masing-masing 4 kasus.
Kabupaten Bantaeng, Sinjai, Bone, dan Wajo masing-masing 3 kasus.
Kabupaten Maros, Barru, Jeneponto, Pinrang, Luwu, dan Luwu Utara
masing-masing 2 kasus. Kabupaten Takalar dan Gowa masing-masing 1
kasus. Sementara Kabupaten Selayar, Pangkep, Soppeng, Sidrap,
Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Kota Parepare, dan Kota Palopo
tidak ada kasus.
Jumlah AFP Nonpolio di Sulawesi Selatan tahun 2018 sebanyak
76 penderita dengan kasus terbanyak di Kota Makassar 10 penderita,
Kabupaten Bulukumba 8 penderita, dan Kabupaten Bone 6 penderita.
Sedangkan Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Takalar tak ada

134 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


kasus yang dilaporkan. Tahun 2019 sebanyak 59 kasus, terbesar di Kota
Makassar sebanyak 11 kasus dan Kabupaten Maros 7 kasus. Kabupaten
Tana Toraja, Kota Palopo, dan Toraja Utara tanpa kasus. Sedangkan
untuk Tahun 2020 jumlah AFP nonpolio ada 22 kasus dengan kasus
terbesar di Kota Makassar dan Kabupaten Maros masing-masing
sebanyak 4 kasus, seperti pada Grafik VI.B.4 di atas.

C. PENYAKIT BERSUMBER BINATANG

1. Malaria

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh


parasit (plasmodium) yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles).
Secara epidemiologi penyakit malaria dapat menyerang manusia baik
laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi
sampai orang dewasa. Ada beberapa macam plasmodium malaria yang
dikenal saat ini, yaitu :

1. Plasmodium vivax (P. vivax)


2. Plasmodium ovale (P. ovale)
3. Plasmodium falcifarum (P. falciparum)
4. Plasmodium malariae (P. malariae)
5. Plasmodium knowlesi (P. knowlesi).

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan angka


kesakitan tersebut adalah pengendalian vektor di daerah endemis,
pencegahan penyakit dengan memakai kelambu berinsektisida,
sosialisasi obat malaria ACT (Artemicin Combination Based Therapy).
ACT yang digunakan oleh program pada tahun 2004 adalah artesunat-
amodiakuin, dan pada tahun 2009 yang dimulai di Papua yaitu
dihidroartemicin-piperakuin, penemuan dan pengobatan penderita
(active dan passive), serta pengamatan vektor penyakit.

Selain itu dilakukan juga survei malariometrik yang merupakan


survei malariometrik dasar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui

135 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


tingkat endemisitas penyakit malaria di suatu wilayah, berdasarkan
indikasi ditemukannya pembesaran limpha atau kasus-kasus malaria
yang berkunjung ke unit-unit pelayanan kesehatan yang berasal dari
suatu wilayah tertentu dan evaluasi terhadap dampak pemberantasan
vektor.
Cara-cara pencegahan malaria sebagai berikut :
Menghindari gigitan nyamuk, tidur memakai kelambu,
menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk,
pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak
dari rumah, kurangi berada di luar rumah pada malam hari.
Pengobatan pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah
malaria, minum obat doksisilin 1x1 kapsul/ hari sampai 2 pekan
setelah keluar dari lokasi endemis malaria.
Membersihkan lingkungan, menimbun genangan air,
membersihkan lumut, gotong royong membersihkan lingkungan
sekitar.
Menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan
jentik, seperti ikan kepala timah, nila merah, guppi, mujair, dll.

Insidens Parasit Malaria (API) di Sulawesi Selatan dari hasil


Riskesdas 2010 dalam satu tahun terakhir (2009-2010) berdasarkan
hasil pemeriksaan darah malaria 2,4%, sedangkan API di Jawa dan Bali
adalah 0,8%, API lebih tinggi ditemukan pada anak balita dan kelompok
umur 25-54 tahun sebanyak 2,5%.
Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain adanya
perubahan lingkungan seperti penambangan pasir yang memperluas
genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk penular malaria,
penebangan hutan bakau, mobilitas penduduk dari pulau Jawa ke luar
Jawa yang sebagian besar masih merupakan daerah endemis
malaria,juga resistensi terhadapobat malaria yang semakin meluas.
Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian
global. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
karena sering menimbulkan KLB, berdampak luas terhadap kualitas

136 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


hidup dan ekonomi, serta dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini
dapat bersifat akut, laten atau kronis.
Hasil Riskesdas tahun 2013 Insiden Malaria pada penduduk
Sulawesi Selatan tahun 2013 adalah 3,1%, meningkat dibanding tahun
2007 (1,4%) dan 2010 (2,4%), kecuali di Kabupaten Luwu Timur dan
Kabupaten Selayar mengalami sedikit penurunan jumlah penderita
malaria, prevalensi malaria tahun 2013 adalah 8,1%. Lima kabupaten/
kota dengan insiden dan prevalensi tertinggi adalah Kabupaten
Bantaeng (6,8% dan 15,0%), Kabupaten Sinjai (6,7% dan 15,3%),
Kabupaten Tana Toraja (5,5% dan 20,3%), Kabupaten Bulukumba
(5,2% dan 12,1%), dan Kabupaten Luwu (5,2% dan 13,2%) data terinci
pada tabel 69. Dari 24 kabupaten/ kota di Sulawesi Selatan, 15
kabupaten/ kota mempunyai prevalensi malaria di atas angka nasional.
Tahun 2015 kasus malaria sebanyak 953 yaitu laki-laki 753 kasus
dan perempuan 200 kasus, sedangkan untuk tahun 2016 kasus malaria
sebanyak 1.008 kasus terdiri dari laki-laki 799 kasus dan perempuan
209 kasus. Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/ kota Tahun
2017 jumlah penderita malaria yang dikonfirmasi laboratorium dengan
hasil positif terbesar di Kota Makassar sebanyak 194, Kabupaten Toraja
Utara 126, Kabupaten Enrekang 98, dan Kabupaten Pinrang 77, atau
AMI sebesar 0,12 per 1000 penduduk.
Untuk tahun 2018 kasus penderita positif malaria sebanyak 1.285
penderita dengan rincian 1.061 penderita laki-laki dan 224 penderita
perempuan dengan jumlah penderita malaria yang dikonfirmasi
laboratorium sebanyak 13.751 orang. Hasil positif malaria terbanyak di
Kota Makassar 191 penderita, Kabupaten Toraja Utara 172 penderita,
Kabupaten Maros 141 penderita, dan Kabupaten Bone 83. Angka
kesakitan (Annual Paracyte Incidence) penderita malaria per 1000
penduduk Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 sebesar 0,14.
Untuk tahun 2019 kasus penderita positif malaria sebanyak 808
penderita dengan rincian 671 penderita laki-laki dan 137 penderita
perempuan dengan jumlah penderita malaria yang dikonfirmasi

137 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


laboratorium sebanyak 8.392 orang. Hasil positif malaria terbanyak di
Kota Makassar 157 penderita, Kabupaten Pinrang 81 penderita, dan
Kabupaten Pinrang 81 penderita. Angka kesakitan (Annual Paracyte
Incidence) penderita malaria per 1000 penduduk Provinsi Sulawesi
Selatan tahun 2019 sebesar 0,09.

GRAFIK VI.C.1
KASUS MALARIA POSITIF
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

PALOPO 81
PARE-PARE 11
MAKASSAR 114
TORAJA UTARA 53
LUWU TIMUR 14
LUWU UTARA 10
TANA TORAJA 23
LUWU 57
ENREKANG 7
PINRANG 52
SIDRAP 0
WAJO 14
SOPPENG 55
BONE 36
BARRU 1
PANGKEP 14
MAROS 85
SINJAI 14
GOWA 2
TAKALAR 16
JENEPONTO 80
BANTAENG 4
BULUKUMBA 4
SELAYAR 5
0 20 40 60 80 100 120

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2020

Untuk tahun 2020 seperti nampak pada grafikVI.C.1 di atas


sebanyak 752 penderita positif malaria dengan rincian 628 penderita
laki-laki dan 124 penderita perempuan dengan jumlah penderita malaria
yang dikonfirmasi laboratorium sebanyak 3.903 orang. Hasil positif
malaria terbanyak di Kota Makassar 114 penderita, Kabupaten Maros
85 penderita, dan Kabupaten Jeneponto 80 penderita. Angka kesakitan
(Annual Paracyte Incidence) penderita malaria per 1000 penduduk

138 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020 sebesar 0,08. Data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran tabel 66.

2. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar secara luas


ke seluruh kawasan dengan jumlah kabupaten/ kota terjangkit semakin
meningkat hingga ke wilayah pedalaman. Penyakit ini sering muncul
sebagai KLB sehingga angka kesakitan dan kematian yang terjadi
dianggap merupakan gambaran penyakit di masyarakat.
Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke
tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan, namun
dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan
dengan periode antara 2–5 tahunan. Sedangkan angka kematian
cenderung menurun.
Angka kematian (CFR) penyakit DBD di Indonesia pada tahun
2000 mengalami penurunan dibandingkan tahun 1999, yaitu dari 2,0 %
menjadi 1,4 %. Namun demikian jumlah kasus DBD meningkat dari
21.134 kasus dengan kematian 422 pada tahun 1999 menjadi 33.443
kasus dengan kematian 472 kematian pada tahun 2000. Angka
kesakitan meningkat dari 10,17 per 100.000 penduduk pada tahun 1999
menjadi 15,75 per 100.000 penduduk pada tahun 2000. Sedangkan
untuk tahun 2001, peningkatan terjadi baik pada angka kesakitan
(insidens rate) maupun pada kematian (CFR) yakni masing-masing 17,1
per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 4,7%. Masih terjadinya
peningkatan kasus DBD ini disebabkan antara lain dengan tingginya
mobilitas dan kepadatan penduduk, serta nyamuk penular penyakit DBD
(Aedes aegypti) tersebar di seluruh pelosok tanah air dan masih
digunakannya tempat-tempat penampungan air tradisional seperti
tempayan, bal, dan drum.
Kasus DBD di Sulawesi Selatan pada Tahun 2019 sebesar 3.747,
laki-laki 2.002 penderita dan perempuan 1.745 penderita, dengan total
angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk 40,97 yang artinya ada 40-

139 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


41 orang penderita DBD dalam 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan.
Penderita dengan jumlah terbesar ada di Kabupaten Pangkep 517
orang, Kabupaten Gowa sebanyak 474 penderita. Jumlah kematian
akibat Penyakit DBD sebanyak 25 orang dengan jumlah kematian
terbesar di Kabupaten Maros 8 orang, Kabupaten Pangkep 5 orang,
Kabupaten Bone 4 orang, Kabupaten Soppeng 3 orang, dan Kabupaten
Wajo 2 orang, sedangkan Takalar, Sinjai, Enrekang masing-masing
meninggal 1 orang.

GRAFIK VI.C.2.1
JUMLAH KASUS DBD DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

500
457
450
400 361

350
300
250 219
200
200 161
175
161
139
150 110
124 120
93 100
100 64
46 39 37
50 30 24
19 15
6 7 7
0
TORAJA UTARA
LUWU TIMUR
TAKALAR
BULUKUMBA
BANTAENG

SINJAI

PINRANG

MAKASSAR

PALOPO
SELAYAR

BARRU

SOPPENG
MAROS

BONE

WAJO
GOWA

PANGKEP

LUWU UTARA
SIDRAP

LUWU
JENEPONTO

ENREKANG

PARE-PARE
TANA TORAJA

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2020

Pada Grafik VI.C.2.1 di atas tergambar jumlah kasus DBD di


Sulawesi Selatan pada Tahun 2020 sebesar 2.714 penderita dengan
total angka kesakitan 29,6 per 100.000 penduduk yang artinya ada 29-
30 orang penderita DBD dalam 100.000 penduduk di Sulawesi Selatan.
Penderita dengan jumlah terbesar ada di Kabupaten Gowa 457 orang
dan Kabupaten Maros 361 orang. Jumlah kasus DBD terendah di
Kabupaten Selayar sebanyak 6 orang, Kabupaten Luwu dan Toraja
Utara 7 orang.

140 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Pada Grafik VI.C.2.2 di bawah tergambar jumlah kematian akibat
Penyakit DBD sebanyak 27 orang dengan jumlah kematian terbesar di
Kabupaten Maros 7 orang, Kabupaten Gowa 6 orang, Kabupaten Sidrap
dan Enrekang masing-masing meninggal 4 orang, Kabupaten Soppeng 3
orang, dan Kabupaten Jeneponto 2 orang, dan Kabupaten Bone 1 orang.
Sementara kabupaten/ kota yang lainnya tak ada laporan kematian DBD.

GRAFIK VI.C.2.2
KEMATIAN AKIBATDBD DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
7
7
6
6

5
4 4
4
3
3
2
2
1
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
ENREKANG
MAROS
PANGKEP

PINRANG

LUWU UTARA
SINJAI

SIDRAP

LUWU TIMUR
SELAYAR

BANTAENG

PARE-PARE
GOWA

BONE
SOPPENG

LUWU
BULUKUMBA

TORAJA UTARA
JENEPONTO
TAKALAR

WAJO
BARRU

MAKASSAR

PALOPO
TANA TORAJA

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2020

Pada Grafik VI.C.2.3 di bawah tergambar angka Case Fatality


Rate (CFR) adalah jumlah orang yang meninggal dunia dari total orang
yang sakit DBD. CFR yang tertinggi adalah Kabupaten Sidrap 3,33% dan
Kabupaten Soppeng 2,73%.

141 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.C.2.3
CFR DBD DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

3.50 3.33

3.00 2.73

2.50
2.15
1.94
2.00 1.83

1.50 1.31
1.00
1.00

0.50
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00
MAROS
SINJAI

PANGKEP

PINRANG
SIDRAP

ENREKANG
SELAYAR

BANTAENG

LUWU UTARA
LUWU TIMUR

MAKASSAR
GOWA

PARE-PARE
BONE
SOPPENG

LUWU

TORAJA UTARA
BULUKUMBA

JENEPONTO
TAKALAR

BARRU

PALOPO
WAJO

TANA TORAJA
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2020

3. Filariasis

Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan


global WHO tahun 2000 yaitu The Global Goal of Elimination of
Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020.
Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan massal dengan
DEC dan albendazol setahun sekali selama lima tahun di lokasi yang
endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk
mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya. Indonesia
melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai
pada tahun 2002 di lima Kabupaten percontohan, perluasan wilayah
dilaksanakan setiap tahun. Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga
spesies cacing filarial yaitu; Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan
Brugia timori. Vektor penular di Indonesia hingga saat ini telah diketahui
ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes
& Armigeres yang dapat berperan sebagai vektor penular Penyakit Kaki
Gajah.
Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) tetap merupakan masalah
kesehatan masyarakat terutama di daerah pedesaan di luar pulau Jawa,

142 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Bali dan NTB. Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan
derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan
produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Di
Indonesia, sampai dengan tahun 2003 kasus kronis Filariasis telah
menyebar ke 30 Provinsi pada lebih dari 231 Kabupaten dengan jumlah
kasus kronis 6.635 orang. Sampai saat ini di Indonesia telah ditemukan
tiga spesies cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan
Brugia timori.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit Neglected Tropical
Disease (NTDs) yang masih menjadi masalah kesehatan bagi
masyarakat di Indonesia. Program eliminasi penyakit ini memberikan
kontribusi dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dengan
menurunkan angka kecacatan dan kerugian ekonomi yang disebabkan
oleh penyakit tersebut.
Di Sulawesi Selatan, salah satu kegiatan program pemberantasan
penyakit Filaria adalah survei endemisitas filariasis berupa survei darah
jari yang bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas berdasarkan
mikrofilaria rate pada lokasi yang ditentukan kasus klinis filariasis.
Prevalensi nasional menurut Riskesdas 2007 yaitu 0,11%.
Tahun 2017 terdapat 20 kasus baru, lima kasus baru di
Kabupaten Gowa, terdiri dari empat laki-laki dan seorang perempuan.
Ada 15 kasus baru di Kabupaten Pangkep, terdiri dari lima laki-laki dan
10 perempuan. Prevalensi kasus filariasis Sulawesi Selatan pada tahun
2017 adalah 0,48 per 100.000 penduduk.

Upaya untuk memberantas filariasis sebagai bagian dari eliminasi


filariasis global di Indonesia dilakukan melalui dua pilar kegiatan yaitu:

1. Memutuskan mata rantai penulaan filariasis dengan Pemberian Obat


Pencegahan Massal (POPM) filariasis di daetah endemis sekali
setahun selama lima tahun berturut turut. Obat yang dipakai: DEC
(Diethylcarbamazine Citrate) 6 mg/kg BB dikombinasikan dengan
albendazole 400 mg.

143 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


2. Mencegah dan membatasi kecacatan dengan penatalaksanaan
kasus filariasis mandiri.

Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis adalah


kegiatan utama dari program Eliminasi Filariasis Nasional untuk
mencapai goal eliminasi filariasis. Kombinasi DEC dan Albendazole
diberikan kepada semua sasaran di kabupaten/ kota endemis satu kali
setahun selama lima tahun berturut-turut. Dampak dari pemberian obat
adalah penurunan transmisi aktif filariasis ke tingkatan aman yaitu <1 %
angka microfilaria pada penduduk yang tinggal di kabupaten/ kota
endemis filariasis.
Nampak pada Grafik VI.C.3 di bawah ada 63 kasus kronis
filariasis di Sulawesi Selatan selama tahun 2020. Tak ada kasus filariasis
yang ditemukan di Kabupaten Selayar, Bulukumba, Bantaeng,
Jeneponto, sinjai, Maros, Soppeng, Luwu Utara, Kota Parepare dan Kota
Palopo. Kasus terbanyak ditemukan di Kabupaten Pangkep sebanyak 20
penderita dan Luwu Timur 16 penderita. Kemudian Kabupaten Bone 5
penderita, Kabupaten Enrekang 4 penderita, Kabupaten Barru dan Kota
Makassar masing-masing 3 penderita. Sementara Kabupaten Gowa,
Wajo, Pinrang, dan Toraja Utara masing-masing 2 penderita. Kabupaten
Takalar, Sidrap, Luwu, Tana Toraja, masing-masing 1 penderita. Pada
Tahun 2020 ini tidak ada kasus kematian akibat filariasis di Sulawesi
Selatan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 67 lampiran profil.

144 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.C.3
JUMLAH SELURUH KASUS KRONIS FILARIASIS TAHUN 2020
20
20
18 16
16
14
12
10
8
6 5
4
4 3 3
2 2 2 2
2 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
BULUKUMBA

SINJAI
BANTAENG
SELAYAR

BARRU

MAKASSAR

PALOPO
GOWA

SOPPENG
MAROS
PANGKEP
TAKALAR

BONE

WAJO

PINRANG

LUWU TIMUR
LUWU

LUWU UTARA
JENEPONTO

SIDRAP

ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE
Sumber : Pengelola Program Filariasis Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2020

D. PENYAKIT TIDAK MENULAR

Indonesia menyadari bahwa PTM menjadi salah satu masalah


kesehatan dan penyebab kematian yang merupakan ancaman global bagi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Program PTM telah direvisi dengan
rencana strategis PTM tahun 2015-2019, dan rencana kerja PTM Indonesia
2015-2019 telah diluncurkan Oktober 2015. Pencegahan dan Pengendalian
Faktor Risiko PTM meliputi empat cara, yaitu:
Advokasi, kerjasama, bimbingan dan manajemen PTM.
Promosi, pencegahan, dan pengurangan faktor risiko PTM melalui
pemberdayaan masyarakat.
Penguatan kapasitas dan kompetensi layanan kesehatan, serta
kolaborasi sektor swasta dan professional.
Penguatan surveilans, pengawasan dan riset PTM.

145 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GAMBAR VI.D
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DI INDONESIA

Advokasi, kemitraan, jejaring, dan peningkatan kapasitas merupakan


kegiatan utama dari program pengendalian PTM Indonesia. Untuk
kolaborasi antar sektor dan keterlibatan masyarakat, jejaring telah dibentuk,
program pengendalian PTM telah ditingkatkan dengan dukungan politis
yang kuat dan berkoordinasi dengan masyarakat sipil. Program
Pengendalian PTM di Indonesia diprioritaskan pada strategi 4 by 4 sejalan
dengan rekomendasi global WHO (Global Action Plan 2013-2020), fokus
pada empat Penyakit Tidak Menular Utama Penyebab 60% kematian yaitu:
 Kardiovaskulair
 Diabetes Melitus
 Kanker
 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Juga pada pengendalian Empat Faktor Risiko Bersama yaitu:

 Diet tidak sehat (diet gizi tidak seimbang, kurang konsumsi sayur dan
buah serta tinggi konsumsi gula, garam dan lemak),

146 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


 Kurang aktivitas fisik,
 Merokok
 Mengkonsumsi alkohol.

Pengendalian 4 “Faktor Risiko Bersama” ini dapat mencegah terjadinya


empat Penyakit Tidak Menular Utama sampai 80%.

Pos Pembinaan Terpadu PTM (POSBINDU)

Fokus Pencegahan dan Pengendalian PTM diutamakan untuk:

 Menjaga agar masyarakat tetap sehat dan terhindar dari faktor perilaku
berisiko,
 Mampu mengindentifikasi dan memodifikasi perilaku berisikonya agar
tidak menjadi onset PTM,
 menemukan dini kasus-kasus berpotensi PTM agar dapat dirujuk ke
FKTP dan ditangani sesuai standar.

Penemuan dini faktor risiko biologis seperti:

 Obesitas,
 tensi darah tinggi,
 gula darah tinggi,
 Gangguan Penglihatan,
 Gangguan Pendengaran,
 serta deteksi Dini kanker Serviks dan payudara

Dilakukan dengan pembiasaan pemeriksaan kesehatan secara


berkala setiap enam bulan sekali atau minimal setahun sekali pada
Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular.
Pengembangan Posbindu PTM berbasis wilayah, di setiap desa atau
kelurahan diharapkan minimal terdapat satu Posbindu PTM untuk
menjangkau seluruh penduduk usia 15 tahun ke atas di wilayah tersebut
(http://www.p2ptm.kemkes.go.id).
Secara global, regional dan nasional, tahun 2030 diproyeksikan
terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak
menular. Peningkatan kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) berhubungan
dengan peningkatan faktor risiko akibat perubahan gaya hidup seiring
dengan perkembangan dunia yang makin modern. Angka kematian akibat

147 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


penyakit tidak menular juga semakin meningkat, seperti data WHO
menyebutkan terjadi peningkatan proporsi kematian akibat PTM dari tahun
1995 hingga 2015. Pada tahun 2015, 57% kematian disebabkan oleh PTM.
Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah
banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat
termasuk dalam pola konsumsi makanan keluarga. Perubahan tersebut
tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi
epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak
menular seperti penyakit jantung, tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal
dan sebagainya.
Di Indonesia, PTM merupakan penyakit dengan beban biaya
pengobatan yang tertinggi, data BPJS menyatakan bahwa dalam enam
bulan pertama pelaksanaan dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
beban ekonomi akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) menduduki peringkat
teratas klaim biaya rawat inap, seperti penyakit jantung stroke, gagal ginjal,
diabetes, dan kanker.
Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, dari 23
kabupaten/ kota prevalensi penyakit sendi adalah 26,6%. Menurut data
kabupaten prevalensi penyakit sendi tertinggi dijumpai di Kabupaten
Jeneponto 51,9% dan terendah di Kota Parepare 17,1%. Dari hasil
pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan
20,9%, menurut data kabupaten/ kota prevalensi tertinggi di Kabupaten
Soppeng 40,6% dan terendah di Kabupaten Sidenreng Rappang 23,3%.
Terdapat 67,6% kasus stroke di Sulawesi Selatan yang telah didiagnosis
oleh tenaga kesehatan, prevalensi tertinggi dijumpai di Kabupaten Wajo
13,6% dan terendah di Kabupaten Pangkajene Kepulauan 2,9%. Faktor
risiko Penyakit Tidak Menular yaitu kebiasaan merokok, kurang konsumsi
buah dan sayur, konsumsi makanan yang berisiko terhadap kesehatan,
obesitas, serta kurangnya melakukan olah gerak tubuh.

148 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


1. Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan Darah adalah tekanan darah pada arteri saat itu


dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung. Tekanan darah tinggi
(hipertensi) biasanya tidak memiliki gejala, tetapi dapat menyebabkan
masalah kesehatan yang serius. Ini adalah faktor risiko utama untuk
mengembangkan penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung
dan stroke. Makan dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu
untuk mengelola tekanan darah tinggi.
Tekanan darah adalah tekanan darah pada arteri saat itu dipompa
ke seluruh tubuh oleh jantung. Tekanan darah tidak tetap sama
sepanjang waktu. Tekanan darah berubah untuk memenuhi kebutuhan
tubuh Anda. Tekanan darah dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk
posisi tubuh, pernapasan, keadaan emosional, olahraga dan tidur. Jika
tekanan darah tetap tinggi, dapat menyebabkan masalah serius seperti
serangan jantung, stroke, gagal jantung atau penyakit ginjal. Istilah
medis untuk tekanan darah tinggi yang terus-menerus adalah hipertensi
dan sedangkan untuk tekanan darah rendah adalah hipotensi.

GRAFIK VI.D.1
PROSENTASE PELAYANAN TEKANAN DARAH TINGGI/
HIPERTENSI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
100.00
100.00
87.67
90.00
80.00
70.00
60.00 50.73
50.00
40.00 32.66
28.70
30.00 24.8324.87 23.95 23.90
21.49 21.42 21.28 21.37
15.09 15.37 15.61
20.00 12.1010.30
7.88
10.00 5.27
0.00 0.00 1.23 0.00
0.00
PINRANG
MAROS
PANGKEP

SIDRAP

ENREKANG
SELAYAR

SINJAI

LUWU UTARA
LUWU TIMUR
BANTAENG

GOWA

PARE-PARE
SOPPENG

LUWU
BONE

TORAJA UTARA
BULUKUMBA

JENEPONTO

BARRU

WAJO

PALOPO
TAKALAR

TANA TORAJA

MAKASSAR

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2020

149 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Gambar VI.D.1.1 di atas menunjukkan persentase pelayanan
pemeriksanaan tekanan darah tinggi/ hipertensi di Sulawesi Selatan
Tahun 2020 sebanyak 25,06%, dengan pelayanan tertinggi di Kabupaten
Bantaeng 100% dan Kabupaten Pinrang 87,67%.

2. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara

Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan


adanya sel/ jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak
terkendali dan dapat menyebar ke bagian lain dalam tubuh penderita.
Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan dua jenis kanker
tertinggi di Indonesia yang dapat dideteksi dini. Untuk itulah Kementerian
Kesehatan RI mengembangkan program deteksi dini kedua kanker
tersebut.

GRAFIK VI.D.2
JUMLAH PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

PALOPO 83
PARE-PARE 154
MAKASSAR 979
TORAJA UTARA 293
LUWU TIMUR 6805
LUWU UTARA 3832
TANA TORAJA 21
LUWU 1548
ENREKANG 153
PINRANG 580
SIDRAP 114
WAJO 163
SOPPENG 487
BONE 245
BARRU 180
PANGKEP 202
MAROS 1356
SINJAI 1831
GOWA 1451
TAKALAR 112
JENEPONTO 520
BANTAENG 132
BULUKUMBA 120
SELAYAR 125
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2020

150 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Untuk tahun 2020 seperti Grafik VI.D.2. di atas terlihat jumlah
pemeriksaan Leher Rahim dan Payudara di Sulawesi Selatan sebanyak
21.484 orang. Kabupaten Luwu Timur merupakan yang terbanyak
pemeriksaan Leher Rahim dan Payudara yaitu 6.805 orang. Kabupaten
terendah adalah Tana Toraja dengan pemeriksaan Leher Rahim dan
Payudara hanya 21 orang. Dari seluruh pemeriksaan ini tidak ada yang
dilaporkan IVA Positif, Curiga Kanker, maupun tumor atau benjolan.
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 70.
Deteksi dini kanker leher rahim dilakukan dengan pemeriksaan
Inspeksi Visual (IV) menggunakan asam asetat dengan tujuan
menemukan lesi prakanker maupun kanker secara dini, disertai
pengobatan segera dengan kemoterapi. Sedangkan deteksi dini kanker
payudara dilakukan dengan pemeriksaan payudara secara klinis
(Sadanis) dan mengajarkan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari)
dengan tujuan menemukan secara dini kelainan atau benjolan pada
payudara. Deteksi dini tersebut dilakukan oleh petugas medis terlatih.

3. Diabetes Mellitus

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau


gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai
dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi
fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan
atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh
terhadap insulin (WHO, 1999).
Diabetes melitusadalah penyakit kronis yang mengganggu
kemampuan tubuh dalam mengolah gula (glukosa) darah menjadi
energi. Diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Berbagai
hal, mulai dari faktor genetik hingga gangguan hormon insulin, dapat
menjadi penyebab dari diabetes melitus.

151 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Ada pula berbagai faktor risiko yang membuat seseorang menjadi
lebih rentan terkena penyakit diabetes melitus. Kondisi ini terjadi saat
jumlah hormon insulin dalam tubuh tidak mencukupi untuk mengubah
glukosa menjadi energi. Akibatnya, glukosa menetap di dalam darah.Sel
tubuh yang kebal terhadap insulin, atau resistensi insulin, juga menjadi
penyebab diabetes. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, Anda bisa saja
mengalami komplikasi diabetes.Penyakit diabetes melitus ini dapat
disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor keturunan, pengaruh
lingkungan, hingga gaya hidup tidak sehat.

a. Faktor genetik
Salah satu penyebab diabetes melitus yang tidak bisa dielakkan
yaitu faktor genetik. Itu sebabnya, diabetes sering disebut penyakit
keturunan.Menurut American Diabetes Association, diabetes melitus
tipe 2 memiliki hubungan yang sangat kuat dengan riwayat dan
keturunan keluarga. Pasien diabetes tipe 1 pun memiliki risiko serupa,
tapi cenderung lebih kecil.Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
risiko seorang anak terkena penyakit diabetes akan lebih besar ketika
ibunya juga memiliki penyakit ini.Jika kedua orangtuanya memiliki
diabetes, risiko anak mengalami diabetes setelah dewasa bahkan bisa
mencapai 50 persen.
Para ahli menduga bahwa ada gen khusus penyebab diabetes
melitus yang bisa diturunkan dari orangtua ke generasi-generasi
selanjutnya.Sayangnya, mereka belum mengetahui gen mana yang
jadi penyebab penyakit gula ini.Namun, jangan cemas, menjadi
keturunan pasien diabetes bukan berarti seseorang akan mengalami
penyakit yang sama.Kita bisa mencegahnya dengan mengontrol gula
darah dan menjalani gaya hidup sehat.
b. Faktor Usia
Selain genetik, faktor usia juga bisa menjadi salah satu penyebab
penyakit diabetes melitus.Seiring bertambahnya usia, risiko untuk
terkena penyakit diabetes tipe 2 pun semakin meningkat.Usia tidak
hanya meningkatkan risiko penyakit diabetes, tapi juga berbagai

152 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.Ini karena
penyakit kronis dan usia memang saling berhubungan satu sama
lain.Semakin tua seseorang, fungsi tubuh juga akan mengalami
penurunan, termasuk cara tubuh mengolah gula darah.
Fungsi sel penghasil insulin pada pankreas kian menurun dan
respons sel tubuh terhadap insulin juga tidak sebaik dulu.Faktor
penyebab diabetes melitus yang menyerang seiring berjalannya waktu
ini, membuat dokter merekomendasikan pasiennya yang berusia 45
tahun atau lebih untuk mengikuti pemeriksaan gula darah secara rutin.
c. Gangguan Autoimun
Pertambahan usia memang menjadi salah satu faktor risiko
diabetes melitus. Namun, anak-anak dan remaja juga bisa mengalami
penyakit ini.Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang paling
umum menyerang penderita berusia muda.Penyakit ini disebabkan
oleh hilangnya kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon
insulin.Banyak anak-anak yang mengidap diabetes tipe 1 mengalami
gangguan autoimun.Sistem imun mereka justru menyerang dan
merusak sel pankreas yang menjadi tempat pembentukan
insulin.Rusaknya sel-sel pankreas menyebabkan organ ini tidak dapat
mengeluarkan hormon insulin yang cukup atau berhenti total
memproduksi hormon tersebut sepenuhnya.Belum diketahui secara
pasti apa yang menyebabkan masalah autoimun ini.Namun, para ahli
menduga infeksi virus tertentu memicu sistem imun untuk bereaksi
secara berlebihan dan merusak sel sehat dari dalam tubuh.
d. Resistensi Insulin
Kombinasi antara faktor keturunan penyakit dan gaya hidup yang
buruk dapat menjadi penyebab resistensi insulin. Resistensi insulin
adalah kondisi saat sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan benar
alias ‘kebal’. Padahal, insulin berfungsi membantu sel tubuh menyerap
gula dalam darah.Jika tubuh tidak mampu menyerap gula, kadar gula
darah akan terus meningkat dan inilah yang menjadi penyebab
diabetes tipe 2.

153 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Seseorang mungkin saja menghasilkan cukup hormon insulin
untuk menyalurkan glukosa ke dalam sel-sel tubuh, namun, tubuh
Anda belum tentu mengenali insulin dengan benar sehingga gula
tetap menumpuk di dalam darah.Jika kondisi ini terus dibiarkan, risiko
terkena penyakit diabetes tipe 2 akan semakin tinggi.Jadi, bisa
disimpulkan bahwa resistensi insulin merupakan penyebab diabetes
melitus tipe 2.
e. Kondisi Medis Tertentu
Ada banyak penyebab diabetes melitus yang mungkin tidak
pernah diduga sebelumnya.Dalam beberapa kasus kemunculan
penyakit diabetes bisa dipicu oleh beberapa penyakit berikut.
 Sindrom polikistik ovarium (PCOS).

PCOS bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.


Berat badan yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko
resistensi insulin dan kondisi prediabetes.

 Pankreatitis atau radang pankreas.

Peradangan dapat mengganggu fungsi sel pankreas dalam


menghasilkan hormon insulin yang penting untuk menjaga gula
darah tetap normal.

 Sindrom Cushing.

Kondisi ini meningkatkan produksi hormon kortisol yang akhirnya


ikut meningkatkan kadar glukosa darah.

 Glucagonoma.

Penyakit ini bisa jadi penyebab diabetes melitus karena tubuh tidak
bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup.

Untuk Tahun 2020 seperti yang tampak pada Grafik VI.D.3.1 di


bawah terlihat penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar sebanyak 80.788 penderita, dengan kasus terbanyak di
Kota Makassar 18.305 orang dan Kabupaten Bone sebanyak 7.445
orang. Sedangkan kasus terendah terdapat di Kabupaten Barru
sebanyak 881 orang, dan Kabupaten Selayar 927 orang.
Dari segi persentase pada Grafik VI.D.3.2 Kota Parepare urutan
pertama pelayanan kepada penderita DM sesuai standar sebesar 2.793

154 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


penderita (113,4%) melebihi dari estimasi jumlah penderita DM yang
seharusnya yang hanya 2.463 orang. Kemudian Kabupaten Maros
memberikan pelayanan kepada penderita DM sesuai standar sebesar
4.526 penderita (100,82%) melebihi estimasi jumlah penderita DM yang
seharusnya hanya 4.489 orang.
Persentase Kota Makassar merupakan yang terendah dalam
pelayanan DM sesuai standar hanya 18.305 penderita (22,99%) kurang
dari yang ditargetkan sebanyak 79.608 orang, meskipun demikian Kota
Makassar melayani pasien DM yang terbesar di antara seluruh
kabupaten/ kota. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel
69.

GRAFIK VI.D.3.1
JUMLAH PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN PELAYANAN
KESEHATAN SESUAI STANDAR DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

PALOPO 1,249
PARE-PARE 2,793
MAKASSAR 18,305
TORAJA UTARA 1,344
LUWU TIMUR 1,347
LUWU UTARA 3,649
TANA TORAJA 1,003
LUWU 4,700
ENREKANG 1,012
PINRANG 2,601
SIDRAP 1,208
WAJO 3,727
SOPPENG 2,310
BONE 7,445
BARRU 881
PANGKEP 1,875
MAROS 4,526
SINJAI 1,495
GOWA 6,777
TAKALAR 1,884
JENEPONTO 3,300
BANTAENG 1,459
BULUKUMBA 4,971
SELAYAR 927

0 5,000 10,000 15,000 20,000

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

155 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.D.3.2
PERSENTASE PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN PELAYANAN
KESEHATAN SESUAI STANDAR DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
120.00 113.40
100.82
97.12
100.00 87.49 84.61
78.82 75.75 76.87
80.00 69.85
64.29
59.20 57.63 57.53 57.22
60.00 51.45 48.36
44.59 44.45
40.43 41.58
40.00 29.10 31.45 29.72
22.99
20.00

0.00
BULUKUMBA
BANTAENG

SINJAI
MAROS

MAKASSAR
SELAYAR

BARRU

PALOPO
BONE
SOPPENG
WAJO

LUWU
PANGKEP
JENEPONTO
TAKALAR
GOWA

SIDRAP
PINRANG

LUWU TIMUR
LUWU UTARA
ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

4. Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat

ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa kerap menerima


diskriminasi dari masyarakat karena dianggap berperilaku menyimpang.
Padahal, dengan penanganan yang tepat, ODGJ tidak meresahkan atau
membahayakan orang lain seperti anggapan umum. ODGJ
mengalami gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan pada
cara berpikir, perasaan, emosi, hingga perilaku mereka sehari-hari.
Gejala yang dialami oleh ODGJ juga bisa membuat mereka sulit
berinteraksi dengan orang lain. Meski demikian, ada pula ODGJ yang
dapat hidup normal dengan pengobatan atau terapi yang rutin.
Sayangnya, masih banyak ODGJ yang belum mendapatkan
penanganan, sehingga penyakit yang dideritanya semakin parah.
Kurangnya informasi dan pemahaman mengenai penyakit jiwa
membuat banyak orang sering kali memperlakukan ODGJ dengan
kurang baik. Tak sedikit juga ODGJ di Indonesia yang masih dipasung
atau dikurung karena dianggap dapat membahayakan dirinya dan orang
lain.

156 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Ada banyak jenis gangguan atau penyakit jiwa yang dapat dialami
oleh ODGJ, di antaranya:
a. Gangguan kecemasan
Setiap orang tentu pernah merasakan cemas dan khawatir karena
penyebab tertentu, misalnya saat menghadapi ujian atau masalah
tertentu. Normalnya, rasa cemas tersebut akan menghilang setelah
faktor pencetusnya diatasi. Namun, hal ini tidak terjadi pada ODGJ
dengan gangguan kecemasan. Orang yang mengalami gangguan
cemas umumnya akan terus merasa cemas dan gelisah serta sulit
mengendalikan perasaan tersebut. Munculnya perasaan itu bisa saja
berupa hal-hal sepele atau bahkan tidak ada pencetusnya sama
sekali. Ketika mengalami gangguan cemas, ODGJ juga bisa
mengalami gejala lain, seperti banyak berkeringat, dada berdebar,
pusing, sulit konsentrasi, dan merasa akan ada bahaya yang datang
atau mengancam. Jenis-jenis gangguan kecemasan yang dapat
dialami oleh ODGJ adalah gangguan kecemasan umum, gangguan
kecemasan sosial, serangan panik, dan fobia.

b. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)


ODGJ dengan gangguan ini akan kesulitan atau bahkan tidak bisa
melihat hal yang kotor dan berantakan. Mereka juga kerap memiliki
perasaan atau pikiran yang sulit dibendung terhadap hal tertentu.
Sebagai contoh, ODGJ dengan gangguan OCD akan merasa takut
terkena penyakit, sehingga mereka akan mencuci tangan dan
membersihkan rumahnya hingga berkali-kali. Selain itu, karena
merasa takut kemalingan, mereka juga bisa kembali memeriksa
apakah pintu rumah dan jendela sudah terkunci dengan rapat hingga
berulang kali saat hendak bepergian. ODGJ dengan gangguan ini
bisa mengalami gejala yang cukup parah hingga sulit menjalani
aktivitas atau berinteraksi dengan orang lain.

157 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


c. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
PTSD atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan jiwa yang
dapat dialami setelah seseorang mengalami atau menyaksikan
peristiwa yang tidak menyenangkan, misalnya kecelakaan, bencana
alam, kekerasan, atau pelecehan seksual. ODGJ dengan PTSD
sering kali akan teringat pada peristiwa yang membuatnya trauma.
Penderita kondisi ini juga sering kali akan merasakan gejala tertentu,
seperti susah tidur, gelisah, merasa takut dan bersalah, atau panik,
ketika melihat, mendengar, atau bahkan sekedar memikirkan hal
yang menjadi pemicu traumanya.

d. Gangguan Kepribadian
Orang dengan gangguan kepribadian umumnya memiliki pola pikir
dan perilaku yang dianggap menyimpang, aneh, atau tidak sesuai
dengan aturan dan norma yang berlaku di lingkungan sekitarnya.
ODGJ dengan gangguan kepribadian juga umumnya akan sulit
memahami emosi dan berinteraksi dengan orang lain. Jenis
gangguan kepribadian yang bisa dialami oleh ODGJ ada banyak,
antara lain gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian
ambang, gangguan kepribadian obsesif kompulsif, dan gangguan
kepribadian narsistik.

e. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah salah satu jenis gangguan yang juga dapat
terjadi pada ODGJ. Perubahan suasana hati pada ODGJ dengan
gangguan bipolar ditandai dengan beberapa fase, yaitu fase mania
dan fase depresif. Saat sedang mengalami fase mania, penderita
bipolar bisa merasa sangat bahagia, sangat antusias atau memiliki
semangat yang menggebu-gebu, banyak bicara atau makan, susah
tidur, dan tidak bisa diam. Namun, ketika memasuki fase depresif,
penderita bisa mengalami gejala depresi. Setiap fase tersebut dapat
berlangsung dalam hitungan jam, minggu, atau bulan. Jika tidak
mendapatkan pengobatan, ODGJ dengan gangguan bipolar berisiko

158 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


tinggi melakukan bunuh diri dan perilaku berisiko, seperti
menggunakan narkoba dan alkohol.

f. Depresi
Depresi merupakan salah satu gangguan jiwa yang paling banyak
diderita oleh ODGJ. Menurut data WHO, diperkirakan sekitar 264 juta
orang di seluruh dunia mengalami atau setidaknya pernah menderita
depresi. Meski demikian, banyak orang tidak menyadari bahwa
dirinya mengalami gejala depresi, sehingga kondisi ini bisa semakin
parah. ODGJ yang mengalami depresi kerap mengalami beberapa
gejala, seperti terlihat lesu dan tidak semangat menjalani hidup, sulit
tidur atau justru banyak tidur, kurang mau makan atau terlalu banyak
makan, gangguan hasrat seksual, serta adanya perasaan sedih,
bersalah, dan tidak berdaya tanpa alasan yang jelas. Jika sudah
parah, ODGJ yang mengalami depresi bisa saja berniat atau sudah
mencoba untuk bunuh diri. ODGJ yang disebabkan oleh depresi perlu
mendapakan pengobatan dari dokter agar kondisinya bisa membaik.
g. Skizofrenia
ODGJ yang menderita skizofrenia bisa mengalami gejala halusinasi,
delusi atau waham, pola pimir yang aneh, perubahan perilaku, serta
gelisah atau cemas. Saat mengalami halusinasi, ODGJ dengan
skizofrenia akan merasa mendengar, melihat, mencium, atau
menyentuh sesuatu, padahal rangsangan tersebut tidak nyata. Tanpa
pengobatan, ODGJ yang memiliki skizofrenia sering kali sulit
berinteraksi dengan orang lain atau bahkan dipasung karena
perilakunya dianggap membahayakan dirinya sendiri atau orang
lain. Namun, dengan penanganan yang tepat, ODGJ dengan
skizofrenia bisa hidup normal dan produktif.

Dari Grafik VI.D.4 di atas terlihat Kota Makassar melakukan


penangan ODGJ Berat yang terbanyak mencapai 2.460 penderita
dengan persentase 70,06 dari estimasi penderita yang ditentukan
sebanyak 3.511 orang. Kabupaten Selayar merupakan Kabupaten

159 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


yang paling sedikit melakukan pelayanan ODGJ, hanya 196
penderita dengan persentase 62,83% dari estimasi penderita yang
ditentukan sebanyak 312 orang. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran Tabel 71.

GRAFIK VI.D.4.1
JUMLAH PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA
(ODGJ) BERAT DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
3,000
2,460
2,500

2,000

1,500
1,144
1,046
942
1,000
687 718 682
626 634 662 568 577
443 507 457
500 384 368 336
301 316 244 277 241
196

0
SOPPENG
BULUKUMBA
BANTAENG

SINJAI

MAKASSAR
SELAYAR

PALOPO
BARRU
MAROS

BONE

WAJO
PANGKEP

LUWU UTARA
TAKALAR
GOWA

SIDRAP
PINRANG

LUWU

LUWU TIMUR
JENEPONTO

ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2020

160 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VI.D.4.2
PERSENTASE PELAYANAN ODGJ BERAT
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
SULAWESI SELATAN 74.18
PALOPO 56.76
PARE-PARE 98.53
MAKASSAR 70.06
TORAJA UTARA 68.85
LUWU TIMUR 41.92
LUWU UTARA 94.77
TANA TORAJA 84.51
LUWU 74.28
ENREKANG 82.12
PINRANG 92.60
SIDRAP 81.78
WAJO 103.23
SOPPENG 97.21
BONE 66.59
BARRU 60.67
PANGKEP 88.95
MAROS 78.80
SINJAI 78.90
GOWA 64.11
TAKALAR 100.00
JENEPONTO 37.58
BANTAENG 71.36
BULUKUMBA 64.71
SELAYAR 62.83

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00


Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

Dari Grafik VI.D.4.1 dan VI.D.4.2 di atas Kabupaten Wajo melakukan


pelayanan ODGJ Berat sebanyak 942 penderita (103,23%), melebihi angka
estimasi yang telah ditentukan yang hanya 913 penderita. Kabupaten Takalar
melakukan pelayanan terhadap ODGJ Berat 100%. Kabupaten Jeneponto
merupakan kabupaten dengan persentase terendah dalam pelayanan ODGJ
Berat sebanyak 316 penderita (37,58%) dari angka estimasi yang ditentukan
sebesar 841 orang. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 71.

161 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


BAB VII
KESEHATAN LINGKUNGAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Pada penyelenggaraan program
lingkungan sehat menekankan kepada upaya preventif, pemenuhan kebutuhan
air minum, higiene sanitasi, serta pencapaian target SDG’s yang telah menjadi
komitmen global. Dilakukan melalui berbagai pola pendekatan antara lain
melalui gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pemberdayaan
masyarakat terhadap akses air minum, higiene sanitasi di perdesaan dan
perkotaan melalui program Pansimas, dan metode pendekatan lainnya yang
bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam kegiatan pembangunan
kesehatan yang berkelanjutan.
Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna, walaupun
masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan kesehatan. Salah satu fenomena utama yang
berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan adalah perubahan lingkungan
yang berpengaruh terhadap derajat dan upaya kesehatan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa
benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia
lainnya. Suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi di antara elemen-
elemen di alam atau kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perkehidupan, dan kesejahteraan manusia serta mahkluk
hidup lainnya. Sustainable development atau pembangunan berwawasan
lingkungan pada dasarnya adalah pembangunan yang mampu membawa
rakyat secara merata memperoleh kebutuhan hidupnya. Dalam arti terpenuhi
kebutuhan materil dan spiritual termasuk kualitas lingkungan yang layak huni
tanpa terkena derita penyakit menahun dan makin suburnya berbagai sumber
daya alam untuk kelangsungan kehidupan generasi penerusnya.

162 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Ada beberapa indikator yang berpengaruh dalam derajat kesehatan yang
optimal. Indikator-indikator tersebut adalah persentase Tempat-Tempat Umum
sehat, Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan, persentase penduduk
dengan akses air minum, serta persentase sarana pembuangan air besar dan
tempat penampungan akhir kotoran/ tinja pada rumah tangga.

A. PENGAWASAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

Tempat umum atau sarana pelayanan umum adalah tempat yang


memiliki fasilitas dan berpotensi terhadap terjadinya penularan penyakit.
Tempat-tempat umum merupakan suatu tempat dimana banyak orang
berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun terus
menerus, baik secara membayar maupun tidak, atau suatu tempat dimana
banyak orang berkumpul dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Pengertian sanitasi tempat-tempat umum (STTU) adalah suatu usaha
untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya
tempat tempat umum tersebut yang mengakibatkan menularnya berbagai
jenis penyakit. STTU dapat pula dipahami sebagai suatu upaya yang
dilakukan untuk menjaga kebersihan tempat-tempat yang sering digunakan
untuk menjalankan aktivitas hidup sehari-hari agar terhindar dari ancaman
penyakit yang merugikan kesehatan. Sanitasi Tempat Tempat Umum
adalah suatu usaha untuk mengawasi, mencegah dan mengendalikan
kerugian akibat dari pemanfaatan tempat maupun hasil usaha (produk) oleh
dan untuk umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya dan
menularnya penyakit serta kemungkinan terjadinya kecelakaan (Suparlan,
2012).
Ada beberapa jenis tempat umum, seperti hotel, restoran, kolam renang,
pemandian umum, pasar, pusat perbelanjaan, salon, tempat pangkas
rambut, tempat wisata, terminal, bandar udara, stasiun, pelabuhan, tempat
ibadah, bioskop, rumah sakit, puskesmas, sekolah, perkantoran, dan masih
banyak lainnya tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat
umum.

163 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VII.A.1
PROSENTASE PUSKESMAS YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 89.63


PALOPO 100.00
PARE-PARE 100.00
MAKASSAR 93.00
TORAJA UTARA 7.20
LUWU TIMUR 100.00
LUWU UTARA 100.00
TANA TORAJA 100.00
LUWU 0.00
ENREKANG 100.00
PINRANG 100.00
SIDRAP 0.00
WAJO 100.00
SOPPENG 100.00
BONE 0.00
BARRU 66.70
PANGKEP 87.00
MAROS 100.00
SINJAI 100.00
GOWA 100.00
TAKALAR 100.00
JENEPONTO 100.00
BANTAENG 100.00
BULUKUMBA 100.00
SELAYAR 100.00

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.A.1 di atas nampak yang puskesmasnya 100%


memenuhi syarat kesehatan hanya 17 kabupaten/ kota. Kabupaten Toraja
Utara hanya 7,20%, Kabupaten Barru 66,70%, Kabupaten Pangkep 87%,
dan Kota Makassar 93%. Sedangkan Kabupaten Bone, Luwu, Sidrap tidak
ada datanya. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 75 lampiran.

164 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VII.A.2
PERSENTASE RSU YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 67.42


PALOPO 100.00
PARE-PARE 100.00
MAKASSAR 44.00
TORAJA UTARA 0.00
LUWU TIMUR 100.00
LUWU UTARA 100.00
TANA TORAJA 50.00
LUWU 0.00
ENREKANG 100.00
PINRANG 100.00
SIDRAP 0.00
WAJO 71.00
SOPPENG 100.00
BONE 0.00
BARRU 100.00
PANGKEP 100.00
MAROS 100.00
SINJAI 100.00
GOWA 67.00
TAKALAR 100.00
JENEPONTO 100.00
BANTAENG 100.00
BULUKUMBA 100.00
SELAYAR 100.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.A.2 di atas nampak prosentase RSU yang 100%


memenuhi syarat kesehatan ada 16 yaitu Kota palopo, Kota Parepare,
Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Enrekang,
Kabupaten Pinrang, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Barru, Kabupaten
Pangkep, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto,
Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Selayar.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase RSU yang
memenuhi syarat kesehatan untuk tahun 2020 sebesar 67,42%. Ada 4
kabupaten/ kota yang RSUnya tidak ada yang memenuhi syarat yaitu
Kabupaten Toraja Utara, kabupaten Luwu, Kabupaten Sidrap, dan
Kabupaten Bone. Kota Makassar 44%, Tana Toraja 50%, Kabupaten Wajo
71%, Gowa 67%.

165 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VII.A.3
PERSENTASE RUMAH IBADAH YANG MEMENUHI SYARAT
KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

SULAWESI SELATAN 63.72


PALOPO 72.10
PARE-PARE 100.00
MAKASSAR 33.12
TORAJA UTARA
LUWU TIMUR 95.79
LUWU UTARA 91.04
TANA TORAJA 66.67
LUWU 69.37
ENREKANG 96.32
PINRANG 4.51
SIDRAP
WAJO 71.48
SOPPENG 62.93
BONE 66.99
BARRU 16.24
PANGKEP 72.29
MAROS 56.67
SINJAI 72.32
GOWA 0.00
TAKALAR 41.01
JENEPONTO 67.11
BANTAENG 100.00
BULUKUMBA 53.81
SELAYAR

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.A.3 di atas nampak presentase Rumah Ibadah yang


100% memenuhi syarat kesehatan ada 1 yaitu Kota Palopo dan Kabupaten
Bantaeng. Ada tiga kabupaten/ kota yang Rumah Ibadah tidak ada yang
memenuhi syarat yaitu Kabupaten Gowa, Kabupaten Toraja Utara, dan
Kabupaten Sidrap.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan presentase rumah ibadah
yang memenuhi syarat kesehatan untuk tahun 2020 sebesar 63,72%.
Pinrang 4,51, Barru 16,24%, Makassar 33,12, Takalar 41,01%, Bulukumba
53,81, Maros 56,67%, Soppeng 62,93%, Tana Toraja 66,67%, Bone
66,99%, Jeneponto 67,11%, Luwu 69,37%, Wajo 71,48%, Pangkep 72,29%,
Sinjai 72,32%, Luwu Utara 91,04%, Luwu Timur 95,79%, dan Enrekang
96,32%.

166 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


B. PENGAWASAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)

Menurut Undang Undang No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan


disebutkan bahwa dibutuhkan pemantapan dan peningkatan dalam kegiatan
kesehatan, salah satunya dalam upaya pengamanan makanan dan
minuman agar kegiatan kesehatan yang berhubungan dengan upaya
tersebut dapat berhasil guna dan bermanfaat khususnya bagi masyarakat.
Hal ini juga suatu upaya agar masyarakat aman dari penyebaran makanan
dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan mutu (Kemenkes RI, 2009).
Peningkatan kesehatan yang optimal dapat dilihat dari pengelolaan
makanan dan minuman secara baik dan memenuhi standart mutu. Karena
itu, dibutuhkan perhatian dari segi nilai gizi, nilai kemurnian, serta dari segi
kebersihan. Tanpa lingkungan yang selalu dipelihara dan diawasi, maka
makanan dapat menyebabkan sumber penyakit akibat kontaminasi suatu
zat kimia, biologis, dan fisik (Kemenkes RI, 2009). Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk
mengolah makanan dari bahan mentah hingga disajikan menjadi makanan
jadi yang dilakukan pengawasan.

GRAFIK VII.B.1
PERSENTASE JASA BOGA YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
100.00
100.00

120.00
89.85
86.84

81.82
81.82

100.00
75.00

74.19

73.77
68.75

62.50

61.54
60.00

80.00
59.09
53.33

40.00

60.00
36.36

36.36
35.29

40.00

20.00
0.00
0.00

0.00

0.00

0.00
0.00

0.00
BULUKUMBA

SINJAI
MAROS
BANTAENG
SELAYAR

BARRU

MAKASSAR

PALOPO
BONE
SOPPENG
WAJO

LUWU
PANGKEP
TAKALAR
GOWA

SIDRAP

LUWU TIMUR

SULAWESI SELATAN
PINRANG

LUWU UTARA
JENEPONTO

ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020

167 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Dari Grafik VII.B.1 di atas jumlah Jasa Boga pada Tahun 2020 yang
memenuhi syarat di Sulawesi Selatan hanya 73,77%. Hanya dua kabupaten
yang presentase Jasa Boganya 100% memenuhi syarat kesehatan, yaitu
Luwu Utara dan Luwu Timur. Ada enam kabupaten jasa boganya tak
memenuhi syarat sama sekali, yaitu Kabupaten Takalar, Bone, Sidrap,
Pinrang, Luwu, dan Tana Toraja.
Sementara Kabupaten Selayar 68,75%, Bulukumba 35,29%,
Bantaeng 60%, Jeneponto 53,33%, Gowa 62,50%, Sinjai 75%, Maros,
86,84%, Pangkep 61,54%, Barru 36,36%, Soppeng 59,09%, Wajo 40%,
Enrekang 74,19%, Toraja Utara 36,36%, Kota Makassar 89,85%, Kota
Parepare 81,82%, dan Kota Palopo 81,82%. Data selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran tabel 76.

GRAFIK VII.B.2
PERSENTASE RESTORAN YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
120.00 100.00
95.45

86.86

84.23
100.00
80.74

75.31

75.00
71.93
70.59
69.09

67.12

80.00
62.12
55.96

55.89
55.70
53.10

60.00
42.31
33.74
30.77

29.90

40.00
10.34

20.00
4.19
3.08
0.60

0.00

0.00
LUWU UTARA
BANTAENG

SINJAI
BULUKUMBA
SELAYAR

BARRU

MAKASSAR

PALOPO
MAROS

SOPPENG
BONE

WAJO
PANGKEP
TAKALAR
GOWA

SIDRAP

LUWU

LUWU TIMUR

SULAWESI SELATAN
PINRANG
JENEPONTO

ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.B.2 di atas nampak hanya 55,89% Rumah Makan di


Sulawesi Selatan yang memenuhi syarat. Hanya Kabupaten Luwu Timur
yang Rumah Makannya memenuhi syarat 100%. Kabupaten Luwu tak ada
Rumah Makan yang memenuhi syarat sama sekali.

168 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VII.B.3
PERSENTASE DEPOT AIR YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
120.00

100.00

96.92

94.12

94.12
92.86

91.13

87.89
100.00

85.37
82.22
80.13

79.99
76.32

76.00

75.93
74.83
73.75
80.00

66.67
50.94
49.50

60.00

30.77
40.00

23.33
20.00

0.00
SINJAI
BULUKUMBA
BANTAENG

PALOPO
SELAYAR

BARRU

MAKASSAR
MAROS

SOPPENG
BONE

WAJO
PANGKEP
TAKALAR
GOWA

SIDRAP

LUWU

LUWU TIMUR

SULAWESI SELATAN
PINRANG

LUWU UTARA
JENEPONTO

ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.B.3 di atas hanya Kabupaten Takalar yang Depot Air
nya yang 100% memenuhi syarat kesehatan. Setelah itu jumlah Depot Air
yang memenuhi syarat kesehatan terbesar ada di Kabupaten Enrekang
96,92%, Tana Toraja 94,12%, Kota Parepare 94,12%, dan Kabupaten
Jeneponto 92,86%. Ada empat kabupaten yang Depot Airnya tidak ada
laporannya, yaitu Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bone, Sidrap, dan
Kabupaten Luwu.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase Depot Air yang
memenuhi syarat kesehatan yang diperiksa untuk tahun 2020 sebesar
79,99%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 76.

169 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VII.B.4
PERSENTASE JUMLAH TPM YANG MEMENUHI SYARAT
KESEHATANPROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

120.00

96.27

89.99
100.00

87.29

77.82
77.13

73.26

70.05
80.00

66.00
64.39

63.36

62.88
54.14

53.63
51.62
51.32
47.87
60.00
45.67

40.63
36.04
35.48

40.00
27.42

10.97
20.00 4.19
0.60

0.00
0.00
BULUKUMBA
BANTAENG

SINJAI
SELAYAR

BARRU

WAJO

MAKASSAR

PALOPO
SOPPENG
MAROS

BONE
PANGKEP

SULAWESI SELATAN
TAKALAR
GOWA

SIDRAP

LUWU TIMUR
PINRANG

LUWU UTARA
JENEPONTO

ENREKANG
LUWU

TORAJA UTARA

PARE-PARE
TANA TORAJA

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.B.4 di atas menggambarkan secara keseluruhan


kondisi Tempat Pengolahan Makanan (TPM) kabupaten/ kota yang
memenuhi syarat kesehatan. Jumlah TPM yang memenuhi syarat
kesehatan terbesar ada di Kabupaten Tana Toraja 96,27%, Kabupaten
Luwu Timur 89,99%, dan Kota Makassar 87,29%. Ada 10 kabupaten yang
TPMnya di bawah 50% yang memenuhi syarat yaitu Kabupaten Bulukumba,
Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar,
Kabupaten Sinjai, Kabupaten Barru, Kabupaten Bone, Kabupaten Sidrap,
Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Luwu.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase TPM yang
memenuhi syarat kesehatan untuk tahun 2020 sebesar 62,88%. Data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 76.

170 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


C. AKSES TERHADAP AIR MINUM

Air bersih dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar manusia.


Salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan
(sustainable development goals/ SDGs) pada sektor lingkungan hidup
adalah memastikan masyarakat mencapai akses universal air bersih
dan sanitasi. Sekjen PBB menetapkan 27 Panel Tingkat Tinggi pada
bulan Juli 2012. Panel Tingkat Tinggi merupakan kemitraan global
yang bertujuan untuk memberantas kemiskinan dan mengubah
perekonomian melalui pembangunan berkelanjutan. Fokus utama ada
pada ketersediaan pangan, air bersih, dan energi yang merupakan
dasar dari kehidupan. Perubahan yang paling penting dalam konsumsi
berkelanjutan dan produksi akan didorong oleh teknologi, inovasi,
desain produk, pedoman kebijakan yang terperinci, pendidikan, dan
perubahan perilaku. Panel mengusulkan dua belas Universal Goals
dan Nasional Target. Target tersebut menyerukan pada negara-
negara untuk “Mencapai universal akses dalam sektor air minum dan
sanitasi” yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030.
Bank Dunia pada 2014 mengingatkan 780 juta orang tidak
memiliki akses air bersih dan lebih dari 2 miliar penduduk bumi tidak
memiliki akses terhadap sanitasi. Akibatnya ribuan nyawa melayang
tiap hari dan kerugian materi hingga 7 persen dari PDB dunia.
Sanitasi, begitu juga air bersih, secara khusus dibahas pada tujuan
enam SDGs, walaupun tetap perlu menjadi catatan bahwa tujuan-
tujuan yang ada ini sesungguhnya merupakan suatu kesatuan 35 .

Tujuan 6 dari SDG’s:


Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air
minum yang aman dan terjangkau bagi semua.
Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan
yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik
buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada
kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.

171 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material
dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah
yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta
penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global.
Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan
air di semua sektor, dan menjamin penggunaan dan pasokan air tawar
yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara
signifikan mengurangi jumlah orang yang menderita akibat kelangkaan
air.
Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di
semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang tepat.
Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait sumber
daya air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air tanah,
dan danau.
Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan dukungan internasional
dalam hal pembangunan kapasitas bagi negara-negara berkembang,
dalam program dan kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk
pemanenan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, daur
ulang dan teknologi daur ulang.
Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam
meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi.

1. Prosentase Sarana Air Minum yang Diinspeksi


Dari Grafik VII.C.1 di bawah nampak jumlah Sarana Air Minum
yang diinspeksi, ada lima kabupaten/ kota yang menginpeksinya sampai
100%, yaitu Kabupaten Selayar, Kabupaten Bone, Kabupaten Sidrap,
Kabupaten Pinrang, dan Kota Parepare. Secara umum untuk Sulawesi
Selatan prosentase jumlah Sarana Air Minum yang diinspeksi untuk
tahun 2020 sebesar 88,81%. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran Tabel 72.

172 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


100.00
120.00

0.00
20.00
40.00
60.00
80.00

0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
SELAYAR 100.00 SELAYAR 100.00
BULUKUMBA 69.81 BULUKUMBA 69.81
BANTAENG 79.79 BANTAENG 79.79
JENEPONTO 55.32 JENEPONTO 55.32
TAKALAR 78.51 TAKALAR 78.51

GOWA 92.03 GOWA 92.03

SINJAI 97.16 SINJAI 97.16

MAROS 77.51 MAROS 77.51

PANGKEP 66.04 PANGKEP 66.04

BARRU 89.64 BARRU 89.64

100.00 BONE 100.00


BONE
SOPPENG 77.58
SOPPENG 77.58
WAJO 89.06
WAJO 89.06
GRAFIK VII.C.1

SIDRAP 100.00
SIDRAP 100.00

GRAFIK VII.C.2
PINRANG 100.00
PINRANG 100.00
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020
ENREKANG 96.37
96.37

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020


ENREKANG
LUWU 94.46
LUWU 94.46
TANA TORAJA 5.69

173 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


TANA TORAJA 5.69
LUWU UTARA 93.54
LUWU UTARA 93.54
LUWU TIMUR 86.28
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020

LUWU TIMUR 86.28


2. Presentase Sarana dengan Risiko Rendah dan Sedang

PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020


PERSENTASE SARANA AIR MINUM DIINSPEKSI

TORAJA UTARA 97.78


TORAJA UTARA 97.78
MAKASSAR 95.18
MAKASSAR 95.18
PARE-PARE 100.00
PARE-PARE 100.00
PALOPO 93.75
PALOPO 93.75
PERSENTASE SARANA AIR MINUM RISIKO SEDANG & RENDAH

SULAWESI SELATAN 88.81


SULAWESI SELATAN 88.81
Dari Grafik VII.C.2 di atas nampak jumlah Sarana Air Minum yang
diinspeksi memiliki risiko sedang dan rendah, ada lima kabupaten/ kota
yang melaporkan bahwa 100% jumlah Sarana Air Minumnya memiliki risiko
rendah dan sedang, artinya seluruh Sarana Air Minum di daerah tersebut
tidak ada yang beresiko tinggi dari pencemaran. Tana Toraja merupakan
kabupaten yang terkecil persentase jumlah sarana air minum dengan resiko
rendah, artinya kabupaten tersebut mempunyai banyak jumlah sarana air
minum dengan resiko yang tinggi.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase jumlah Sarana Air
Minum hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan memiliki risiko rendah dan
sedang untuk tahun 2020 sebesar 88,81%. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran Tabel 72.

3. Presentase Sarana yang Diambil Sampel

GRAFIK VII.C.3
PERSENTASE SARANA AIR MINUM DIAMBIL SAMPEL
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
120.00
100.00

100.00

80.00
61.76

53.79

60.00
42.51

29.89

28.58
24.86

40.00
21.51
20.89
16.62

20.00
3.61

3.57
3.45

2.24

2.05
0.84
0.57
0.57

0.45

0.42
0.21

0.22
0.15

0.00
0.00

0.00
LUWU UTARA
SOPPENG
BULUKUMBA

SINJAI
BANTAENG

PALOPO
SELAYAR

BARRU

MAKASSAR
MAROS

BONE

WAJO
PANGKEP

SIDRAP
TAKALAR
GOWA

LUWU

LUWU TIMUR

SULAWESI SELATAN
PINRANG
JENEPONTO

ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.C.3 di atas nampak jumlah Sarana Air Minum yang
diambil sampelnya. Hanya Kabupaten Pinrang yang mengambil sampel

174 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


dari seluruh Sarana Air Minum yang ada. Ada dua kabupaten yang tidak
melakukan pengambilan sampel, yaitu Kabupaten Luwu dan Kabupaten
Tana Toraja.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase jumlah Sarana
Air Minum yang diambil sampelnya untuk diperiksa untuk tahun 2020
hanya sebesar 2,05%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Tabel 72.

4. Prosentase Sarana yang Memenuhi Syarat

GRAFIK VII.C.4
PERSENTASE SARANA AIR MINUM MEMENUHI SYARAT
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
120.00
100.00

100.00

97.83
97.42
97.19
97.17

94.72
92.86
92.46

88.83

85.90
100.00
82.01

81.44
77.39
77.17

76.64
74.48

70.89

63.87
80.00
61.49

54.05
60.00

29.18
40.00
8.69

20.00

0.00
MAROS
BULUKUMBA
BANTAENG

SINJAI
SELAYAR

BARRU

PALOPO
SOPPENG

MAKASSAR
BONE

WAJO

LUWU
TAKALAR
GOWA

PANGKEP

SIDRAP

LUWU TIMUR

SULAWESI SELATAN
PINRANG

LUWU UTARA
JENEPONTO

ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Grafik VII.C.4 di atas merupakan hasil pemeriksaan sampel air


yang diambil. Nampak ada dua kabupaten yang jumlah Sarana Air
Minumnya 100% yang memenuhi syarat, yaitu Kabupaten Bantaeng
dan Sidrap. Ada dua kabupaten yang tidak melakukan pengambilan
sampel air yaitu Kabupaten Luwu dan Tana Toraja.
Dari seluruh sampel yang diambil Kabupaten Soppeng 97,17%
sampel airnya memenuhi syarat. Luwu Utara 97,42%, Luwu Timur
97,83%, dan Kabupaten Enrekang 97,19% sampel air yang memenuhi

175 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


syarat. Secara umum untuk Sulawesi Selatan persentase jumlah
Sarana Air Minum yang memenuhi syarat kesehatan untuk tahun 2020
sebesar 71,97%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel
72.

D. SARANA PEMBUANGAN TINJA PADA RUMAH TANGGA

GRAFIK VII.D
KELUARGA DENGAN AKSES TERHADAP JAMBAN SEHAT
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
100.03

100.00
100.00
100.00

100.00

100.00

100.00
100.00

100.00
100.00
100.00

100.00

100.00
120.00

99.96
99.39
99.31

97.56
98.93

98.50
98.45
98.24
94.81
94.11

92.70

100.00
71.28

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00
SOPPENG
BANTAENG
BULUKUMBA

SINJAI
SELAYAR

PALOPO
BARRU
MAROS

MAKASSAR
BONE

WAJO
PANGKEP

LUWU UTARA

SULAWESI SELATAN
TAKALAR
GOWA

SIDRAP
PINRANG

LUWU

LUWU TIMUR
JENEPONTO

ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.D di atas bisa dilihat ada 14 kabupaten/ kota yang
100% keluarga dapat mengakses jamban yang sehat, yaitu Kabupaten
Selayar, Bulukumba, Bantaeng, Takalar, Barru, Soppeng, Wajo, Sidrap,
Pinrang, Enrekang, Luwu Utara, Kota Parepare, dan Kota Palopo.
Sedangkan Kabupaten Pangkep adalah kabupaten yang sangat kurang
akses keluarga yang mampu mengakses jamban yang sehat, cuma berkisar
71%. Kabupaten Jeneponto 94%, Gowa 99%, Sinjai 95%, Maros 93%, Bone
99%, Tana Toraja 98%, Luwu Timur 98%, Toraja Utara 98%, dan Kota
Makassar 99%.

176 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase keluarga yang
dapat mengakses jamban yang sehat untuk tahun 2020 sebesar 97,56%.
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 73.

E. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

GRAFIK VII.E.1
DESA/ KELURAHAN MELAKSANAKAN STBM
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
105.00
100.00

100.00

100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00

100.00
100.00

100.00
100.00
100.00
100.00

100.00
100.00
100.00
100.00
100.00

100.00
100.00
100.00
98.85
100.00

95.00

90.00

85.04
84.47

85.00

80.00

75.00
PANGKEP
BULUKUMBA
BANTAENG

SINJAI

ENREKANG

PALOPO
SELAYAR

BARRU

MAKASSAR
SOPPENG
MAROS
TAKALAR

BONE

WAJO

LUWU TIMUR

SULAWESI SELATAN
GOWA

SIDRAP
PINRANG

LUWU

LUWU UTARA

TORAJA UTARA
JENEPONTO

TANA TORAJA

PARE-PARE

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.E.1 di atas bisa dilihat hamper seluruh kabupaten/ kota
100% desa/ kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM). Hanya Kabupaten Pangkep 84,47% dan Luwu Timur
85,04% yang tidak mencapai 100%. Secara keseluruhan di Provinsi
Sulawesi Selatan ada sekitar 98,85% desa/ kelurahan yang melakukan
STBM. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 74.

177 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


GRAFIK VII.E.2
DESA/ KELURAHAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2020
100.00

100.00
100.00
100.00

100.00

100.00

100.00

100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00

100.00

100.00
100.00
120.00

94.89
90.27

87.66
100.00

71.24
66.23
80.00

62.20
52.83
60.00
37.86
37.86
40.00

20.00

0.00 SOPPENG
SINJAI
BULUKUMBA
BANTAENG
SELAYAR

BARRU

MAKASSAR

PALOPO
MAROS

BONE

WAJO
PANGKEP

SULAWESI SELATAN
TAKALAR

LUWU UTARA
GOWA

SIDRAP

LUWU

LUWU TIMUR
JENEPONTO

PINRANG
ENREKANG

TORAJA UTARA
TANA TORAJA

PARE-PARE
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/ Kota Tahun 2020

Dari Grafik VII.E.2 di atas bisa dilihat ada 16 kabupaten/ kota yang
melaporkan 100% desa/ kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan,
yaitu Kabupaten Selayar, Bulukumba, Bantaeng, Takalar, Gowa, Sinjai,
Barru, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Kota
Parepare, dan Kota Palopo. Kabupaten Maros dan Pangkep adalah
kabupaten yang sangat kurang desa/ kelurahan yang melaksanakan Stop
Buang Air Besar Sembarangan sebesar 37,86%.
Secara umum untuk Sulawesi Selatan prosentase desa/ kelurahan
yang melaksanakan Stop Buang Air Besar Sembarangan untuk tahun 2020
sebesar 87,66%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 74.

178 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


BAB VIII
PENUTUP

Berdasarkan data yang telah dipaparkan, secara umum dapat


disimpulkan bahwa hingga tahun 2020 ini berbagai peningkatan derajat
kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan
kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum, serta perbaikan keadaan
sosial dan ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan.
Situasi dan kondisi sektor kesehatan hingga tahun 2020 telah
memperlihatkan seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan
yang telah dicapai, menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-
upaya kesehatan yang dilaksanakan yang tentunya juga tidak terlepas dari
kontribusi lintas sektor terkait. Pada sisi output (hasil antara) nampak bahwa
perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih rendah, demikian juga
dengan sanitasi dasar lingkungan serta akses dan mutu pelayanan kesehatan.
Sementara pada sisi proses dan masukan, masih terdapat beberapa kriteria
dari pelayanan kesehatan, manajemen kesehatan dan sumber daya kesehatan
yang masih belum mencapai target SPM Bidang Kesehatan maupun SDGs.
demikian pula dengan kontribusi lintas sektor terkait seperti pendidikan, dimana
angka melek huruf dan angka partisipasi sekolah di Sulawesi Selatan masih
sangat rendah dibandingkan angka nasional, masih rendahnya pelayanan KB
dan penggunaan air bersih.
Kasus Covid-19 secara resmi dilaporkan terjadi di Provinsi Sulawesi
Selatan pada tanggal 19 Maret 2020, sejalan dengan waktu jumlah kasus
Positif covid-19 semakin bertambah, hingga pada tanggal 31 Desember 2020
jumlah kasus yang dilporkan adalah 30.925 kasus. Walaupun Provinsi Sulawesi
Selatan telah on the track dalam penanganan Covid-19, namun untuk
mempercepat penanganan covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan.
Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan, baik
kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas
sektor dan masyarakat di daerah yang dideskripsikan melalui data dan
informasi, apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi
dari kabupaten/ kota menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas

179 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


data dan informasi yang disajikan di dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan.Disamping itu, dalam mencermati capaian setiap indikator masih perlu
penataan yang lebih maksimal lagi khususnya dalam menggunakan
pendekatan-pendekatan statistik seperti dengan menggunakan proksi yang
lebih tepat agar jelas numerator dan denominator masing-masing indikator.

180 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


DAFTAR PUSTAKA

Addison, T. (1993). Human Development Report, 1990.Human Development


Report, 1991. Industrial and Labor Relations Review.
https://doi.org/10.2307/2524904
BPS. (2015). Statistik Indonesia 2015. In Statistik Indonesia.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
BPS. (2018). Sensus Penduduk Tahun 2010. Sensus Penduduk 2010.
BPS. (2019a). Angka Beban Tanggungan.
https://www.bps.go.id/istilah/index.html?Istilah_page=4
BPS. (2019b). Indeks Pembangunan Manusia.
https://www.bps.go.id/subject/26/indeks-pembangunan-
manusia.html#subjekViewTab1
BPS. (2019c). PDRB Tahunan Provinsi Sulawesi Selatan.
https://sulsel.bps.go.id/statictable.html
BPS. (2019d). Tabel Indeks Pembangunan Manusia (Metode Baru).
https://ipm.bps.go.id/data/kabkot/metode/baru/7300#
BPS Sulsel. (2019a). Kemiskinan.
https://sulsel.bps.go.id/subject/23/kemiskinan.html#subjekViewTab1
BPS Sulsel. (2019b). Membangun Indonesia dari Pinggiran Melalui Pendataan
Potensi Desa (Podes) Sulawesi Selatan 2018.
https://sulsel.bps.go.id/pressrelease/2018/12/10/413/membangun-
indonesia-dari-pinggiran-melalui-pendataan-potensi-desa--podes--
sulawesi-selatan-2018.html
BPS Sulsel. (2019c). Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Tahun 2018
(Didik Nursetyohadi (Ed.); No 11/02/T). BPS.
https://sulsel.bps.go.id/pressrelease/2019/02/06/425/pertumbuhan-
ekonomi--sulawesi-selatan-tahun-2018.html
CAM ACSF. (2017). ICM Congress 2017. https://canadianmidwives.org/cam-
conference-2017/
Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, P. P. dan K. P. S. S. (2019). Data
Kependudukan Provinsi Sulawesi Selatan Semester II Tahun 2019.
DPR RI. (2016). Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. http://www.dpr.go.id/jdih/uu1945
Guru, R. (2019). Macam-macam Bentuk Gambar Piramida Penduduk.
https://blog.ruangguru.com/mengenal-piramida-penduduk
Ikatan Bidan Indonesia. (2016). Definisi Bidan.
https://ibi.or.id/id/article_view/a20150112004/definisi.html
IlmuPengetahuanUmum.com. (n.d.). Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi
Sulawesi Selatan. https://ilmupengetahuanumum.com/daftar-kabupaten-
dan-kota-di-provinsi-sulawesi-selatan/
JDIH. (2014). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
87 TAHUN 2014 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN
PEMBANGUNAN KELUARGA, KELUARGA BERENCANA, DAN SISTEM
INFORMASI KELUARGA. BKKBN.
http://jdih.bkkbn.go.id/public_assets/file/604eefdf3f08b055b67cc7c731da9e
14.pdf

181 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


JDIH. (2019). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52
TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN
PEMBANGUNAN KELUARGA. https://jdih.kemenpppa.go.id/peraturan/uu
no 52 tahun 2009.pdf
Kemenkes. (2019). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019. Permenkes.
https://doi.org/.1037//0033-2909.I26.1.78
Kemenkes RI. (2010). PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN BIAYA
PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Promkes.
http://www.depkes.go.id/resources/download/penanganan-krisis/buku-
juknis-biaya-pengembangan-desa-siaga-aktif.pdf
Kemenkes RI. (2014a). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANGKLASIFIKASI DAN
PERIZINAN RUMAH SAKIT.
http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 56 ttg
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.pdf
Kemenkes RI. (2014b). Permenkes 75 tentang Puskesmas.
http://www.depkes.go.id/resources/download/peraturan/PMK-No-75-Th-
2014-ttg-Puskesmas.pdf
Kemenkes RI. (2014c). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN.
http://sinforeg.litbang.depkes.go.id/upload/regulasi/UU_No._38_Th_2014_tt
g_Keperawatan_.pdf
Kemenkes RI. (2014d). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR
36 TAHUN 2014TENTANGTENAGA KESEHATAN.
Www.Hukumonline.Com.
http://gajiroum.kemkes.go.id/data/UU_NO_36_2014.pdf
KEMENKUMHAM. (2016). BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2016/bn1644-2016.pdf
Kementerian Kesehatan RI. (2009). UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN.
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/UU Nomor 36
Tahun2 009 tentang Kesehatan.pdf
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Buku Pegangan Kader Posyandu.
http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/buku-
saku-posyandu.pdf
Kementerian Kesehatan RI. (2013). PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI.
https://docplayer.info/35626342-Peraturan-menteri-kesehatan-republik-
indonesia-nomor-26-tahun-2013-tentang-penyelenggaraan-pekerjaan-dan-
praktik-tenaga-gizi.html
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Buku saku Poskesdes.
http://promkes.kemkes.go.id/buku-saku-poskesdes
Luciana Sari. (2018). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
URBANISASI DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2001-2015 [UIN Makassar].
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/9585/1/FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI URBANISASI DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2001-

182 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


2015_opt.pdf
Müller, F. (2015). Sustainable Development Goals (SDGs). PERIPHERIE –
Politik • Ökonomie • Kultur.
https://doi.org/10.3224/peripherie.v35i140.23001
Provinsi Sulawesi Selatan. (2019). https://sulselprov.go.id/pages/profil_provinsi
Sekretariat Kabinet RI. (2017). INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIANOMOR1 TAHUN 2017TENTANGGERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT.
http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/
Inpres-Nomor-1-Tahun-2017-tentang-Gerakan-Masyarakat-Hidup-
Sehat_674.pdf
Sulselsatu.com. (n.d.). Sektor Pertanian Sumbang Rp104,01 Triliun PDRB
Sulsel di 2018. https://www.sulselsatu.com/2019/02/08/ekonomi/sektor-
pertanian-sumbang-rp10401-triliun-pdrb-sulsel-di-2018.html
Tedy Rizkha Heryansyah. (2018). Masalah Kependudukan dalam
Permasalahan Sosial. https://blog.ruangguru.com/masalah-kependudukan-
dalam-permasalahan-sosial
Undang-Undang Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang No. 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan. UU RI No. 36 Tahun 2014.
UNDP. (2016). Human development report 2016: Human development ofr
everyone. In United Nations Development Programme.
https://doi.org/eISBN: 978-92-1-060036-1
UNDP. (2019). Sustainable Development Goals.
https://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-development-
goals.html
UUD 45. (1945). Undang-undang Dasar RI Tahun 1945. Departemen
Kesehatan RI.
Veronica, M., Tulusan, F. M. G., & Londa, V. Y. (2018). PENGARUH KUALITAS
TENAGA MEDIS TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN(Di Puskesmas
Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara). Health.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/viewFile/22054/21755
www.hukumonline.com. (n.d.). www.hukumonline.com 1 / 40 UNDANG-
UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG
RUMAH SAKIT.
http://www.depkes.go.id/resources/download/peraturan/UU No. 44 Th 2009
ttg Rumah Sakit.PDF

183 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021


TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 903,5 81 7 88 139.883 39.583 3,53 154,82
7302 BULUKUMBA 1.154,7 109 27 136 440.606 128.279 3,43 381,59
7303 BANTAENG 395,8 46 21 67 201.346 66.527 3,03 508,67
7304 JENEPONTO 903,4 82 31 113 415.004 113.048 3,67 459,41
7305 TAKALAR 566,5 76 24 100 295.835 83.574 3,54 522,21
7306 GOWA 1.883,3 121 46 167 762.148 200.836 3,79 404,68
7307 SINJAI 820,0 67 13 80 262.261 70.737 3,71 319,85
7308 MAROS 1.619,1 80 23 103 387.561 245.338 1,58 239,37
7309 PANGKEP 1112 65 38 103 351.257 105487,0 3,33 315,80
7310 BARRU 1.174,7 41 14 55 183.164 102.224 1,79 155,92
7311 BONE 4.559,0 328 44 372 811.861 54.707 14,84 178,08
7312 SOPPENG 1.359,4 49 21 70 238.967 73.749 3,24 175,78
7313 WAJO 2.506,2 128 48 176 376.386 120.244 3,13 150,18
7314 SIDRAP 1.883,3 68 38 106 320.237 92.540 3,46 170,04
7315 PINRANG 1.961,2 69 39 108 407.002 118.840 3,42 207,53
7316 ENREKANG 1.786,0 112 17 129 227.457 60.810 3,74 127,35
7317 LUWU 3.000,3 207 20 227 371.783 102.511 3,63 123,92
7318 TANA TORAJA 2.054,3 110 49 159 287.818 76.037 3,79 140,11
7322 LUWU UTARA 7.502,6 166 7 173 328.971 107.204 3,07 43,85
7325 LUWU TIMUR 6.944,9 124 3 127 301.273 83.887 3,59 43,38
7326 TORAJA UTARA 1.151,5 111 40 151 248.143 60.851 4,08 215,50
7371 MAKASSAR 175,8 0 143 143 1.484.912 481.052 3,09 8448,04
7372 PARE-PARE 99,3 0 22 22 149.607 42.466 3,52 1506,16
7373 PALOPO 247,5 0 48 48 182.489 49.100 3,72 737,27

KABUPATEN/KOTA 45.764,4 2240 783 3023 9.175.971 2.679.631 3,42 200,50


Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Prov. Sulsel Tahun 2020
- Kantor Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2020

1
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK


NO
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 315.134 292.655 607.789,000 107,68


2 5-9 427.602 397.994 825.596,000 107,44
3 10 - 14 451.260 423.239 874.499,000 106,62
4 15 - 19 454.851 434.451 889.302,000 104,70
5 20 - 24 410.977 403.534 814.511,000 101,84
6 25 - 29 352.853 347.081 699.934,000 101,66
7 30 - 34 336.986 339.599 676.585,000 99,23
8 35 - 39 335.420 345.188 680.608,000 97,17
9 40 - 44 314.732 330.472 645.204,000 95,24
10 45 - 49 295.206 308.410 603.616,000 95,72
11 50 - 54 251.000 272.276 523.276,000 92,19
12 55 - 59 187.991 214.111 402.102,000 87,80
13 60 - 64 144.797 166.698 311.495,000 86,86
14 65 - 69 109.225 122.249 231.474,000 89,35
15 70 - 74 73.309 94.368 167.677,000 77,68
16 75+ 97.311 124.992 222.303,000 77,85

KABUPATEN/KOTA 4.558.654,000 4.617.317,000 9.175.971,000 98,73


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 46,89
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Prov. Sulsel Tahun 2020

2
TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 1.193.996 1.113.888 2.307.884


PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK
2 0,00 0,00 0,00
HURUF
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 1.750.131 1.706.418 3.456.549 146,58 153,19 149,77
b. SD/MI 1.042.842 1.151.708 2.194.550 87,34 103,40 95,09
c. SMP/ MTs 547.939 585.751 1.133.690 45,89 52,59 49,12
d. SMA/ MA 930.586 811.498 1.742.084 77,94 72,85 75,48
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 12.326 23.131 35.457 1,03 2,08 1,54
g. AKADEMI/DIPLOMA III 35.523 71.385 106.908 2,98 6,41 4,63
h. S1/DIPLOMA IV 215.747 251.867 467.614 18,07 22,61 20,26
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 23.560 15.559 39.119 1,97 1,40 1,70
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Prov. Sulsel Tahun 2020

3
TABEL 4

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PENDIDIKAN PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9

RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 1 3 31 6 37 80
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 4 1 24 30
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 306 306
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 3403 3.403
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 156 156
3 PUSKESMAS KELILING 386 386
4 PUSKESMAS PEMBANTU 1304 1.304
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN -
2 KLINIK PRATAMA 106 106
3 KLINIK UTAMA -
4 BALAI PENGOBATAN -
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN 271 271
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN 190 190
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN -
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT -
11 UNIT TRANSFUSI DARAH -
12 LABORATORIUM KESEHATAN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 -
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL 34 34
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 17 17
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 38 38
6 APOTEK 1414 1.414
7 APOTEK PRB 23 23
8 TOKO OBAT 386 386
9 TOKO ALKES 29 29

Sumber: Seksi Rujukan Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2020


Seksi Relayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2020
Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2020

4
Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

5
TABEL 6

PERSENTASE RUMAH SAKIT DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO RUMAH SAKIT JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 34 34 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 4 100,00

KABUPATEN/KOTA 38 38 100,00

Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

6
TABEL 7 Hal.1

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI Gross Death Rate Net Death Rate
KODE NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

7301 124 - - 5.656 - - 113 - - 60 0,00 0,00 19,98 0,00 0,00 10,61
RS Umum Daerah K.H. Hayyung Kepulauan Selayar
7302 287 - - 10.009 - - 370 - - 131 0,00 0,00 36,97 0,00 0,00 13,09
RS Umum Daerah H.A. Sulthan Daeng Radja
7303 265 - - 15.998 - - 221 - - 102 0,00 0,00 13,81 0,00 0,00 6,38
RS Umum Daerah Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu
7304 214 - - 12.097 - - 99 - - 63 0,00 0,00 8,18 0,00 0,00 5,21
RS Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang
7305 276 - - 75.752 - - 145 - - 70 0,00 0,00 1,91 0,00 0,00 0,92
RS Umum Daerah H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar
7306 190 - - 15.066 - - 226 - - 101 0,00 0,00 15,00 0,00 0,00 6,70
RS Umum Daerah Syehk Yusuf Gowa
7307 168 - - 9.178 - - 273 - - 0 0,00 0,00 29,75 0,00 0,00 0,00
RS Umum Daerah Kabupaten Sinjai
7308 178 - - 11.649 - - 364 - - 154 0,00 0,00 31,25 0,00 0,00 13,22
RS Umum Daerah Salewangang Maros
7309 227 - - 11.452 - - 424 - - 195 0,00 0,00 37,02 0,00 0,00 17,03
RSU Batara Siang
7310 186 - - 8.728 - - 193 - - 121 0,00 0,00 22,11 0,00 0,00 13,86
RS Umum Daerah Barru
7311 277 - - 13.029 - - 640 - - 294 0,00 0,00 49,12 0,00 0,00 22,57
RSUS Tenriawaru Bone
65 - - 1.734 - - 13 - - 3 0,00 0,00 7,50 0,00 0,00 1,73
RS Umum Daerah Datu Pancaitana
7312 300 - - 8.315 - - 222 - - 136 0,00 0,00 26,70 0,00 0,00 16,36
RS Umum Daerah Latemmamala Soppeng
7313 240 - - 10.811 - - 379 - - 161 0,00 0,00 35,06 0,00 0,00 14,89
RS Umum Daerah Lamaddukkelleng Wajo
80 - - 1.762 - - 23 - - 8 0,00 0,00 13,05 0,00 0,00 4,54
RS Umum Daerah Siwa
7314 157 - - 7.384 - - 293 - - 133 0,00 0,00 39,68 0,00 0,00 18,01
RS Umum Daerah Nene Mallomo
125 - - 5.004 - - 146 - - 70 0,00 0,00 29,18 0,00 0,00 13,99
RS Umum Daerah Arifin Numang
7315 200 - - 11.343 - - 502 - - 259 0,00 0,00 44,26 0,00 0,00 22,83
RS Umum Daerah Lasinrang Pinrang

Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

7
TABEL 7 Hal.2

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI Gross Death Rate Net Death Rate
KODE NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
RS Umum Daerah Massenrempulu
7316 133 - - 4,322 - - 142 - - 63 0,00 0,00 32.855 0,00 0,00 14.577
Enrekang
22 - - 167 - - 1 - - 1 0,00 0,00 5,99 0,00 0,00 5,99
RS Umum Hj. Puang Sabbe
7317 200 - - 13792 - - 216 - - 94 0,00 0,00 15,66 0,00 0,00 6,82
RS Umum Daerah Batara Guru
7318 204 - - 9043 - - 253 - - 132 0,00 0,00 27,98 0,00 0,00 14,60
RS Umum Daerah Lakipadada
7322 235 - - 14.388 - - 346 - - 169 0,00 0,00 24,05 0,00 0,00 11,75
RS Umum Daerah Andi Djemma Masamba
7325 200 - - 9.441 - - 517 - - 275 0,00 0,00 54,76 0,00 0,00 29,13
RS Umum Daerah I Lagaligo
7326 102 - - 1.163 - - 21 - - 20 0,00 0,00 18,06 0,00 0,00 17,20
RS Umum Daerah Pongtiku
7371 120 - - 1.009 - - 67 - - 37 0,00 0,00 66,40 0,00 0,00 36,67
RS Umum Daerah Sayang Rakyat
317 - - 6.279 - - 360 - - 221 0,00 0,00 57,33 0,00 0,00 35,20
RS Umum Daerah Labuang Baji
196 - - 10.921 - - 241 - - 90 0,00 0,00 22,07 0,00 0,00 8,24
RS Umum Daerah Haji Makassar
214 - - 8.870 - - 252 - - 101 0,00 0,00 28,41 0,00 0,00 11,39
RS Umum Daerah Daya Kota Makassar
707 - - 3.871 - - 181 - - 35 0,00 0,00 46,76 0,00 0,00 9,04
RS Khusus Daerah Dadi
RS Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti
40 - - 2.721 - - 28 - - 20 0,00 0,00 10,29 0,00 0,00 7,35
Fatimah
60 - - 2.650 - - 9 - - 4 0,00 0,00 3,40 0,00 0,00 1,51
RS Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi
RS Umum Daerah Andi Makkasau
7372 285 - - 12.290 - - 415 - - 177 0,00 0,00 33,77 0,00 0,00 14,40
Parepare
7373 200 - - 10.677 - - 420 - - 254 0,00 0,00 39,34 0,00 0,00 23,79
RS Umum Sawerigading

TOTAL 3.235 0 0 107.286 - - 3.469 0 0 1693 0,00 0,00 32,33 0,00 0,00 15,78

Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

8
TABEL 8 Hal.1

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PASIEN JUMLAH
a JUMLAH JUMLAH HARI BOR BTO TOI ALOS
NO NAMA RUMAH SAKIT KELUAR LAMA
TEMPAT TIDUR PERAWATAN (%) (KALI) (HARI) (HARI)
(HIDUP + MATI) DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7301 RS Umum Daerah K.H. Hayyung Kepulauan Selayar 124 5.656 30.401 27.600 67,17 45,61 2,63 4,88

7302 RS Umum Daerah H.A. Sulthan Daeng Radja 287 10.009 60.070 60.186 57,34 34,87 4,46 6,01

7303 RS Umum Daerah Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu 265 15.998 66.171 84.789 68,41 60,37 1,91 5,30

7304 RS Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang 214 12.097 59.481 32.384 76,15 56,53 1,54 2,68

7305 RS Umum Daerah H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar 276 75.752 50.896 49.943 50,52 274,46 0,66 0,66

7306 RS Umum Daerah Syehk Yusuf Gowa 190 15.066 47.435 50.168 68,40 79,29 1,45 3,33

7307 RS Umum Daerah Kabupaten Sinjai 168 9.178 52.147 41.111 85,04 54,63 1,00 4,48

7308 RS Umum Daerah Salewangang Maros 178 11.649 41.230 41.870 63,46 65,44 2,04 3,59

7309 RSU Batara Siang 227 11.452 - - 0,00 0,00 0,00 0,00

7310 RS Umum Daerah Barru 186 8.728 47863 30407 70,50 46,92 2,29 3,48

7311 RSUS Tenriawaru Bone 277 13.029 66.293 67.777 65,57 47,04 2,67 5,20

RS Umum Daerah Datu Pancaitana 65 1.734 4003 4139 16,87 26,68 11,37 2,39

7312 RS Umum Daerah Latemmamala Soppeng 300 8.315 70.748 59.851 64,61 27,72 4,66 7,20

7313 RS Umum Daerah Lamaddukkelleng Wajo 240 10.811 46.118 47.617 52,65 45,05 3,84 4,40

RS Umum Daerah Siwa 80 1.762 20.000 16.650 68,49 22,03 5,22 9,45

7314 RS Umum Daerah Nene Mallomo 157 7.384 43.057 33.502 75,14 47,03 1,93 4,54

RS Umum Daerah Arifin Numang 125 5.004 17.476 17.553 38,30 40,03 5,63 3,51

7315 RS Umum Daerah Lasinrang Pinrang 200 11.343 53.821 54.344 73,73 56,72 1,69 4,79

7316 RS Umum Daerah Massenrempulu Enrekang 133 4,322 - - 0,00 0,00 0,00 0,00

RS Umum Hj. Puang Sabbe 22 167 528 741 6,58 7,59 44,92 4,44

Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

9
TABEL 8 Hal.2

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PASIEN JUMLAH
a JUMLAH JUMLAH HARI BOR BTO TOI ALOS
NO NAMA RUMAH SAKIT KELUAR LAMA
TEMPAT TIDUR PERAWATAN (%) (KALI) (HARI) (HARI)
(HIDUP + MATI) DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7317 RS Umum Daerah Batara Guru 200 13.792 - - 0,00 0,00 0,00 0,00

7318 RS Umum Daerah Lakipadada 204 9.043 109,95 44,33 -0,82 5,80
81.867 52.468
7322 RS Umum Daerah Andi Djemma Masamba 235 14.388 58.177 52.972 67,83 61,23 1,92 3,68

7325 RS Umum Daerah I Lagaligo 200 9.441 - - 0,00 0,00 0,00 0,00

7326 RS Umum Daerah Pongtiku 102 1.163 4463 4141 11,99 11,40 28,17 3,56

7371 RS Umum Daerah Sayang Rakyat 120 1.009 - - 0,00 8,41 0,00 0,00

RS Umum Daerah Labuang Baji 317 6.279 28.035 30.085 24,23 19,81 13,96 4,79

RS Umum Daerah Haji Makassar 196 10.921 39.410 37.157 55,09 55,72 2,94 3,40

RS Umum Daerah Daya Kota Makassar 214 8.870 45.058 40.509 57,69 41,45 3,73 4,57

RS Khusus Daerah Dadi 707 3.871 194.677 324.588 75,44 5,48 16,37 83,85

RS Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah 40 2.721 9.141 6.303 62,61 68,03 2,01 2,32

RS Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi 60 2.650 5.835 6.193 26,64 44,17 6,06 2,34

7372 RS Umum Daerah Andi Makkasau Parepare 285 12.290 62.415 61.535 60,00 43,12 3,39 5,01

7373 RS Umum Sawerigading 200 10.677 56.368 65.456 77,22 53,39 1,56 6,13

TOTAL 4.037 342.253 1.363.184 1.402.039 63,74 50,46 2,62 4,10

Sumber: Seksi Rujukan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

10
11
TABEL 10

JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM* MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020
STRATA POSYANDU POSYANDU JUMLAH
JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI AKTIF* POSBINDU
PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % PTM**
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7301 SELAYAR 14 17 5,88 117 40,48 123 42,56 32 11,07 289 155 53,63 95
7302 BULUKUMBA 20 182 31,16 279 47,77 120 20,55 3 0,51 584 123 21,06 127
7303 BANTAENG 14 0 0,00 44 17,32 193 75,98 17 6,69 254 210 82,68 72
7304 JENEPONTO 19 10 1,86 144 26,77 363 67,47 21 3,90 538 384 71,38 129
7305 TAKALAR 15 45 9,74 254 54,98 153 33,12 10 2,16 462 163 35,28 97
7306 GOWA 26 93 12,08 360 46,75 260 33,77 57 7,40 770 317 41,17 215
7307 SINJAI 16 3 0,84 8 2,23 299 83,29 49 13,65 359 348 96,94 121
7308 MAROS 14 24 5,78 206 49,64 174 41,93 11 2,65 415 185 44,58 144
7309 PANGKEP 23 26 6,39 131 32,19 159 39,07 91 22,36 407 250 61,43 148
7310 BARRU 12 1 0,37 46 17,23 202 75,66 18 6,74 267 220 82,40 92
7311 BONE 38 36 3,58 131 13,02 595 59,15 244 24,25 1.006 839 83,40 409
7312 SOPPENG 17 0 0,00 74 22,56 241 73,48 13 3,96 328 254 77,44 93
7313 WAJO 23 8 1,85 192 44,34 199 45,96 34 7,85 433 233 53,81 316
7314 SIDRAP 14 1 0,32 17 5,48 291 93,87 1 0,32 310 292 94,19 166
7315 PINRANG 17 0 0,00 51 13,71 317 85,22 4 1,08 372 321 86,29 112
7316 ENREKANG 14 0 0,00 95 31,05 204 66,67 7 2,29 306 211 68,95 185
7317 LUWU 22 52 11,90 197 45,08 167 38,22 21 4,81 437 188 43,02 283
7318 TANA TORAJA 21 11 3,36 138 42,20 143 43,73 35 10,70 327 178 54,43 138
7322 LUWU UTARA 14 3 0,82 123 33,79 231 63,46 7 1,92 364 238 65,38 143
7325 LUWU TIMUR 17 3 1,08 6 2,16 186 66,91 83 29,86 278 269 96,76 130
7326 TORAJA UTARA 26 20 6,27 129 40,44 157 49,22 13 4,08 319 170 53,29 212
7371 MAKASSAR 46 0 0,00 0 0,00 404 40,00 606 60,00 1.010 1.010 100,00 215
7372 PARE-PARE 7 0 0,00 0 0,00 130 100,00 0 0,00 130 130 100,00 35
7373 PALOPO 12 4 2,68 67 44,97 61 40,94 17 11,41 149 78 52,35 67

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 539 5,33 2.809 27,77 5372 53,11 758 7,49 10.114 6.766 66,90 3.744
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1,66
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian PTM Dan Kesehatan Jiwa Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

12
TABEL 11 HAL.1

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 0 0 0 3 11 14 3 11 14 3 9 12 0 0 0 3 9 12
7302 BULUKUMBA 0 0 0 9 28 37 9 28 37 3 14 17 0 0 0 3 14 17
7303 BANTAENG 0 0 0 5 24 29 5 24 29 7 7 14 0 0 0 7 7 14
7304 JENEPONTO 0 0 0 8 20 28 8 20 28 2 17 19 0 0 0 2 17 19
7305 TAKALAR 0 0 0 1 19 20 1 19 20 7 15 22 0 0 0 7 15 22
7306 GOWA 0 0 0 6 36 42 6 36 42 4 29 33 0 0 0 4 29 33
7307 SINJAI 0 0 0 10 21 31 10 21 31 3 19 22 0 0 0 3 19 22
7308 MAROS 0 0 0 10 29 39 10 29 39 5 20 25 0 0 0 5 20 25
7309 PANGKEP 0 0 0 7 30 37 7 30 37 5 23 28 0 0 0 5 23 28
7310 BARRU 0 0 0 5 18 23 5 18 23 2 9 11 0 0 0 2 9 11
7311 BONE 0 0 0 16 31 47 16 31 47 4 28 32 0 0 0 4 28 32
7312 SOPPENG 0 0 0 1 22 23 1 22 23 1 17 18 0 0 0 1 17 18
7313 WAJO 0 0 0 12 24 36 12 24 36 1 19 20 0 0 0 1 19 20
7314 SIDRAP 0 0 0 2 25 27 2 25 27 4 10 14 0 0 0 4 10 14
7315 PINRANG 0 0 0 7 30 37 7 30 37 5 11 16 0 0 0 5 11 16
7316 ENREKANG 0 0 0 9 18 27 9 18 27 1 11 12 0 0 0 1 11 12
7317 LUWU 0 0 0 9 18 27 9 18 27 3 12 15 0 0 0 3 12 15
7318 TANA TORAJA 0 0 0 9 16 25 9 16 25 0 11 11 0 0 0 0 11 11
7322 LUWU UTARA 0 0 0 9 17 26 9 17 26 0 16 16 0 0 0 0 16 16
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 13 21 34 13 21 34 3 21 24 0 0 0 3 21 24
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 6 19 25 6 19 25 0 8 8 0 0 0 0 8 8
7371 MAKASSAR 0 4 4 19 89 108 19 93 112 4 57 61 0 0 0 4 57 61
7372 PARE-PARE 0 0 0 5 14 19 5 14 19 0 12 12 0 0 0 0 12 12
7373 PALOPO 0 0 0 13 28 41 13 28 41 6 15 21 0 0 0 6 15 21
JUMLAH PUSKESMAS 0 4 4 194 608 802 194 612 806 73 410 483 0 0 0 73 410 483
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

13
TABEL 11 HAL.2

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH HAYYUNG KEPULAUAN SELAYAR 5 3 8 4 8 12 9 11 20 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7302 RSUD HA. SULTHAN DAENG RADJA 13 19 32 8 8 16 21 27 48 0 4 4 0 1 1 0 5 5
7303 RSU PROF.DR. A MAKKATUTU 11 8 19 2 8 10 13 16 29 0 3 3 0 0 0 0 3 3
7304 RSUD LANTO DAENG PASEWANG/JENEPONTO 9 9 18 6 8 14 15 17 32 0 5 5 0 0 0 0 5 5
7305 RSU H. PAJONGA DG.NGALE TAKALAR 11 18 29 6 2 8 17 20 37 2 3 5 0 0 0 2 3 5
RS MARYAM CITRA MEDIKA TAKALAR 2 9 11 1 5 6 3 14 17 1 1 2 0 0 0 1 1 2
7306 RSU THALIA IRHAM 9 3 12 2 4 6 11 7 18 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSUD SYEKH YUSUP GOWA 13 24 37 6 17 23 19 41 60 1 6 7 1 1 2 2 7 9
7307 RSU SINJAI 5 7 12 3 10 13 8 17 25 2 1 3 0 1 1 2 2 4
7308 RSU SALEWANGENG MAROS 7 26 33 3 7 10 10 33 43 0 5 5 1 4 5 1 9 10
RS TNI AU DODY SARYOTO 2 0 2 2 1 3 4 1 5 1 0 1 0 0 0 1 0 1
7309 RSU BATARA SIANG 6 20 26 1 7 8 7 27 34 1 1 2 0 4 4 1 5 6
7310 RSU BARRU 6 13 19 3 8 11 9 21 30 1 2 3 0 2 2 1 4 5
7311 RUMKIT TK.IV DR. M YASIN BONE 7 1 8 4 6 10 11 7 18 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSU TENRIAWARU BONE 12 5 17 1 10 11 13 15 28 0 2 2 0 0 0 0 2 2
HAPSAH 12 6 18 1 7 8 13 13 26 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7312 RSUD DATU PANCAITANA 2 5 7 2 7 9 4 12 16 1 1 2 0 1 1 1 2 3
7313 RSUD LA TEMMAMALA 3 18 21 4 15 19 7 33 40 0 2 2 0 2 2 0 4 4
RSUD SIWA 1 0 1 2 2 4 3 2 5 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7314 RSU LAMADUKELENG SENGKANG 6 10 16 3 5 8 9 15 24 1 2 3 0 0 0 1 2 3
RSUD ARIFIN NUMANG 3 2 5 2 6 8 5 8 13 0 3 3 0 1 1 0 4 4
RSU ANUGRAH PANGKAJENE 6 2 8 1 2 3 7 4 11 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSU NENE MALLOMO 5 6 11 3 5 8 8 11 19 0 2 2 0 1 1 0 3 3
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

14
TABEL 11 HAL.3

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
7315 RSU LASINRANG PINRANG 9 9 18 6 6 12 15 15 30 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RSU AISYIYAH ST KHADIJAH 5 4 9 2 5 7 7 9 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU DDLEA MEDICA 0 1 1 0 1 1 0 2 2 1 0 1 0 0 0 1 0 1
RSU MADISING PINRANG 0 0 0 2 1 3 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 RSU PUANG SABBE 0 0 0 2 1 3 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU ENREKANG 4 8 12 5 5 10 9 13 22 0 3 3 0 1 1 0 4 4
7317 RSUD BATARA GURU 3 7 10 3 3 6 6 10 16 1 2 3 0 0 0 1 2 3
RS HIKMAH SEJAHTERA BELOPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
718 RSU LAKIPADADA TANA TORAJA 7 6 13 5 4 9 12 10 22 2 1 3 0 0 0 2 1 3
RS FATIMA MAKALE 10 4 14 8 4 12 18 8 26 0 0 0 0 2 2 0 2 2
RSU SINAR KASIH 6 2 8 6 7 13 12 9 21 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7322 RSU ANDI JEMMA MASAMBA 8 10 18 2 9 11 10 19 29 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RSU HIKMAH MASAMBA 3 6 9 3 7 10 6 13 19 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7325 RSUD I LAGALIGO 6 8 14 3 8 11 9 16 25 0 2 2 0 4 4 0 6 6
RSU INCO SOROWAKO 1 4 5 8 8 16 9 12 21 0 4 4 0 1 1 0 5 5
7326 RSUD PONGTIKU 3 1 4 4 4 8 7 5 12 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSU ELIM RANTEPAO 3 1 4 2 3 5 5 4 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 RSKDIA PERTIWI MAKASAR 1 6 7 0 6 6 1 12 13 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RSU SAYANG RAKYAT 5 12 17 4 9 13 9 21 30 0 7 7 0 0 0 0 7 7
RSU LABUANG BAJI 10 29 39 2 18 20 12 47 59 2 3 5 0 3 3 2 6 8
RUMKIT TK.II PELAMONIA 18 17 35 9 11 20 27 28 55 0 5 5 0 0 0 0 5 5
RS KEPOLISIAN BHAYANGKARA 10 0 10 0 1 1 10 1 11 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RS AKADEMIS JAURY 38 16 54 4 4 8 42 20 62 2 1 3 0 0 0 2 1 3
RS STELLA MARIS 0 1 1 5 2 7 5 3 8 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RS AL JALA AMMARI MAKASSAR 2 0 2 1 2 3 3 2 5 0 0 0 1 0 1 1 0 1
RS JIWA MAKASSAR 7 6 13 1 4 5 8 10 18 0 5 5 0 0 0 0 5 5
RSB MASYITA 2 5 7 1 3 4 3 8 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB ELIM MAKASSAR 5 3 8 3 1 4 8 4 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB SENTOSA 7 5 12 2 2 4 9 7 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA SITTI KHADIJAH 1 MUHAMMADIYAH 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB RESTU MAKASSAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

15
TABEL 11 HAL.4

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RSIA CHATERINE BOOTH 10 8 18 0 4 4 10 12 22 1 1 2 0 1 1 1 2 3
RSKDIA SITI FATIMA MAKASSAR 1 5 6 2 6 8 3 11 14 0 1 1 0 1 1 0 2 2
RS ISLAM FAISAL 37 21 58 10 8 18 47 29 76 0 2 2 0 1 1 0 3 3
RS KUSTA DR. TADJUDDIN CHALID, MPH 2 0 2 3 7 10 5 7 12 0 5 5 0 0 0 0 5 5
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO 55 39 94 3 12 15 58 51 109 0 6 6 2 5 7 2 11 13
RS. HIKMAH
RS IBNU SINA MAKASSAR 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU LURAMAY 5 10 15 1 4 5 6 14 20 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RSU HAJI MAKASSAR 2 1 3 3 2 5 5 3 8 0 4 4 0 0 0 0 4 4
RS GRESTELINA 2 1 3 1 0 1 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSGM FKG UNIV.HASANUDIN 4 0 4 0 2 2 4 2 6 9 20 29 14 13 27 23 33 56
RSUD KOTA MAKASSAR 1 22 23 0 8 8 1 30 31 1 8 9 0 1 1 1 9 10
AWAL BROSS MAKASSAR 11 9 20 9 13 22 20 22 42 1 2 3 4 3 7 5 5 10
RSIA SITTI KHADIJAH III MUHAMMADIYAH MAMAJANG 10 0 10 0 0 0 10 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB BUNDA 2 2 4 1 1 2 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SILOAM HOSPITAL MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS MITRA HUSADA 17 14 31 8 4 12 25 18 43 1 2 3 0 0 0 1 2 3
RSB BUDI MULIA I 2 6 8 2 2 4 4 8 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU BAHAGIA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS UNIVERSITAS HASANUDDIN 125 87 212 4 8 12 129 95 224 0 0 0 2 0 2 2 0 2
RSIA ANANDA 1 3 4 3 1 4 4 4 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA PERMATA HATI 5 3 8 0 7 7 5 10 15 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSIA MALEBU HUSADA 1 1 2 1 1 2 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA MUTIARA AEROPALA 1 0 1 0 3 3 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA WIDYATUL UMMI 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7212 RS FATIMA PARE-PARE 7 11 18 4 6 10 11 17 28 1 3 4 0 1 1 1 4 5
RS TK. IV DR. SUMANTRI 4 15 19 3 6 9 7 21 28 1 2 3 0 1 1 1 3 4
RSU ANDI MAKKASAU PARE2 9 22 31 4 2 6 13 24 37 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7313 RSU SAWERIGADING 12 18 30 2 11 13 14 29 43 3 2 5 0 1 1 3 3 6
RSU BINTANG LAUT PALOPO 5 7 12 4 5 9 9 12 21 0 3 3 0 0 0 0 3 3
RS ST. MADYANG 6 8 14 5 4 9 11 12 23 1 1 2 0 2 2 1 3 4
RS AT- MEDIKA 10 8 18 4 8 12 14 16 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS MEGA BUANA PALOPO 8 7 15 5 6 11 13 13 26 0 5 5 0 1 1 0 6 6
RS MUJAISYAH PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS DOKTER PALAMMAI TANDI PALOPO 1 0 1 0 3 3 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 685 713 1398 245 445 690 930 1158 2088 38 165 203 25 62 87 63 227 290

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

16
TABEL 11 HAL.5

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7303 BANTAENG - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7304 JENEPONTO - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7305 TAKALAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7306 GOWA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7307 SINJAI 4 6 10 5 9 14 9 15 24 4 6 10 0 0 0 4 6 10
7308 MAROS 0 1 1 5 5 10 5 6 11 1 4 5 0 0 0 1 4 5
7309 PANGKEP - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7310 BARRU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7311 BONE - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7312 SOPPENG - - - 1 0 1 1 0 1 - - - - - - - - -
7313 WAJO - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7314 SIDRAP - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7315 PINRANG - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7316 ENREKANG - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7372 PARE-PARE - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7373 PALOPO 0 0 0 3 6 9 3 6 9 1 1 2 0 0 0 1 1 2
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 4 7 11 16 23 39 20 30 50 6 13 19 0 0 0 6 13 19
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

17
TABEL 11 HAL.6

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7303 BANTAENG 1 1 2 4 5 9 5 6 11 1 2 3 0 0 0 1 2 3
7304 JENEPONTO - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7305 TAKALAR 0 0 0 5 2 7 5 2 7 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7306 GOWA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7307 SINJAI 0 0 0 3 9 12 3 9 12 0 4 4 0 1 1 0 5 5
7308 MAROS 2 2 4 6 14 20 8 16 24 3 5 8 0 0 0 3 5 8
7309 PANGKEP 0 0 0 3 0 3 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 BARRU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7311 BONE 0 0 0 4 6 10 4 6 10 2 2 4 0 0 0 2 2 4
7312 SOPPENG - - - 0 1 1 0 1 1
7313 WAJO 0 0 0 1 4 5 1 4 5 1 2 3 0 0 0 1 2 3
7314 SIDRAP - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7315 PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7316 ENREKANG - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 1 4 5 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7371 MAKASSAR 1 0 1 0 3 3 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 0 0 0 2 3 5 2 3 5 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7373 PALOPO 0 1 1 6 0 6 6 1 7 2 2 4 0 0 0 2 2 4
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 4 6 10 35 51 86 39 57 96 9 20 29 0 1 1 9 21 30
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

18
TABEL 11 HAL.7

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

DOKTER GIGI
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
KODE UNIT KERJA SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
7301 SELAYAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7303 BANTAENG - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7304 JENEPONTO - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7305 TAKALAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7306 GOWA - - - 2 0 2 2 0 2 - - - - - - - - -
7307 SINJAI - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7308 MAROS - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7309 PANGKEP - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7310 BARRU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7311 BONE - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7312 SOPPENG - - - 0 1 1 0 1 1 - - - - - - - - -
7313 WAJO - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7314 SIDRAP - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7315 PINRANG - - - 1 0 1 1 0 1 - - - - - - - - -
7316 ENREKANG - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7325 LUWU TIMUR - - - 2 1 3 2 1 3 - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA - - - 0 1 1 0 1 1 - - - - - - - - -
7371 MAKASSAR - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7372 PARE-PARE - - - 1 3 4 1 3 4 1 0 1 - - - 1 0 1
7373 PALOPO
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 0 0 0 6 6 12 6 6 12 1 0 1 0 0 0 1 0 1
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 1 1 2 0 2 2 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 0 0 5 8 13 5 8 13 1 6 7 0 0 0 1 6 7
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 29 30 1 2 3 2 31 33
4 UPT. PELATIHAN KERJA 0 0 0 1 3 4 1 3 4 1 1 2 0 0 0 1 1 2
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 0 1 1 1 2 3 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 1 2 3 7 15 22 8 17 25 3 36 39 1 2 3 4 38 42
JUMLAH (KAB/KOTA) 694 732 1426 503 1148 1651 1197 1880 3077 130 644 774 26 65 91 156 709 865
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 15,54 17,99 33,65 8,44 0,99 9,43

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;

19
TABEL 12 Hal : 01

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PERAWATa
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 42 124 166 173
7302 BULUKUMBA 44 224 268 283
7303 BANTAENG 22 156 178 333
7304 JENEPONTO 39 175 214 263
7305 TAKALAR 34 153 187 170
7306 GOWA 57 158 215 202
7307 SINJAI 48 153 201 150
7308 MAROS 81 367 448 586
7309 PANGKEP 52 136 188 186
7310 BARRU 29 189 218 189
7311 BONE 155 544 699 1.228
7312 SOPPENG 18 121 139 135
7313 WAJO 61 170 231 195
7314 SIDRAP 52 88 140 181
7315 PINRANG 41 140 181 232
7316 ENREKANG 19 138 157 127
7317 LUWU 56 174 230 256
7318 TANA TORAJA 46 139 185 230
7322 LUWU UTARA 55 104 159 289
7325 LUWU TIMUR 49 186 235 227
7326 TORAJA UTARA 46 227 273 407
7371 MAKASSAR 46 351 396 218
7372 PARE-PARE 23 178 201 140
7373 PALOPO 21 141 162 103
JUMLAH PUSKESMAS 1.136 4.536 5.671 6.503

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

20
TABEL 12 Hal : 02

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

a
PERAWAT
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 32 133 165 109
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 62 304 366 82
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 43 134 177 46
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 12 77 89 43
7305 RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 12 127 139 23
RS Maryam Citra Medika Takalar 12 35 47 4
7306 RSU Thalia Irham 10 33 43 13
RSUD Syekh Yusup Gowa 40 107 147 41
7307 RSU Sinjai 18 102 120 36
7308 RSU Salewangeng Maros 33 218 251 53
RS TNI AU Dody Saryoto 20 28 48 17
7309 RSU Batara Siang 17 79 96 31
7310 RSU Barru 43 212 255 90
7311 RSU Tenriawaru Bone 21 101 122 16
Hapsah 28 32 60 42
RSUD Datu Pancaitana 22 69 91 63
7312 RSUD La Temmamala 15 115 130 27
7313 RSUD Siwa 24 65 89 37
RSU Lamadukeleng Sengkang 8 47 55 4
7314 RSUD Arifin Numang 14 36 50 17
RSU Anugrah Pangkajene 9 8 17 17
RSU Nene Mallomo 38 174 212 55
7315 RSU Lasinrang Pinrang 36 219 255 74
RSU Aisyiyah St Khadijah 12 15 27 0
RSU Ddlea Medica 0 12 12 0
RSU Madising Pinrang 4 31 35 32
7316 RSU Puang Sabbe 0 10 10 25
RSU Enrekang 6 51 57 22
7317 RSUD Batara Guru 17 87 104 26
RS Hikmah Sejahtera Belopa 10 18 28 17
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 17 105 122 28
RS Fatima Makale 15 74 89 14
RSU Sinar Kasih 10 10 20 16
7322 RSU Andi Jemma Masamba 49 220 269 64
RSU Hikmah Masamba 16 28 44 25
7325 RSUD I Lagaligo 11 61 72 20
RSU Inco Sorowako 4 53 57 8
7326 RSUD Pongtiku 11 61 72 37
RSU Elim Rantepao 8 51 59 17
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 10 34 44 71
RSU Sayang Rakyat 24 80 104 16
RSU Labuang Baji 10 267 277 53
Rumkit Tk.II Pelamonia 86 233 319 55

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

21
TABEL 12 Hal : 03

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PERAWATa
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
RS Kepolisian Bhayangkara 33 126 159 26
RS Akademis Jaury 15 119 134 7
RS Stella Maris 27 192 219 20
RS AL Jala Ammari Makassar 6 21 27 3
RS Jiwa Makassar 18 30 48 0
RSB Masyita 0 0 0 1
RSB Elim Makassar 0 5 5 15
RSB Sentosa 0 16 16 16
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 2 25 27 70
7371 RSB Restu Makassar
RSIA Chaterine Booth 1 54 55 23
RSKDIA Siti Fatima Makassar 5 29 34 67
RS Islam Faisal 65 160 225 18
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 15 27 42 0
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 56 157 213 6
RS. Hikmah
RS Ibnu Sina Makassar 0 1 1 0
RSU Luramay 1 21 22 2
RSU Haji Makassar 6 10 16 1
RS Grestelina 0 1 1 0
RSGM FKG Univ.Hasanudin 0 4 4 0
RSUD Kota Makassar 22 140 162 79
Awal Bross Makassar 44 130 174 15
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang 1 9 10 15
RSB Bunda 0 2 2 9
Siloam Hospital Makassar 40 4 44 18
RS Mitra Husada 5 27 32 0
RSB Budi Mulia I 1 3 4 2
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

22
TABEL 12 Hal : 04

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PERAWATa
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
7371 RSU Bahagia Makassar 6 18 24 16
RS Universitas Hasanuddin 43 165 208 13
RSIA Permata Hati 0 6 6 15
RSIA Malebu Husada 0 4 4 11
RSIA Mutiara Aeropala 2 2 4 4
RSIA Widyatul Ummi 0 1 1 0
7372 RS Fatima Pare-Pare 4 14 18 13
RS Tk. IV dr. Sumantri 34 107 141 22
RSU Andi Makkasau Pare2 36 115 151 22
7373 RSU Sawerigading 25 122 147 30
RSU Bintang laut Palopo 17 43 60 9
RS St. Madyang 16 36 52 25
RS At- Medika 13 53 66 12
RS Mega Buana Palopo 10 30 40 11
RS Mujaisyah Palopo 20 22 42 15
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 10 33 43 17
RS …………
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 1488 6040 7528 2134

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

23
TABEL 12 Hal : 05

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PERAWATa
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR - - - -
7302 BULUKUMBA - - - -
7303 BANTAENG - - - -
7304 JENEPONTO - - - -
7305 TAKALAR - - - -
7306 GOWA - - - -
7307 SINJAI 1 4 5 4
7308 MAROS 2 1 3 49
7309 PANGKEP - - - -
7310 BARRU - - - -
7311 BONE 25 38 63 12
7312 SOPPENG - - - -
7313 WAJO 0 2 2 1
7314 SIDRAP - - - -
7315 PINRANG - - - -
7316 ENREKANG - - - -
7317 LUWU - - - -
7318 TANA TORAJA - - - -
7322 LUWU UTARA 2 4 6 14
7325 LUWU TIMUR - - - -
7326 TORAJA UTARA 1
7371 MAKASSAR - - - -
7372 PARE-PARE - - - -
7373 PALOPO 4 2 6 2
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 34 51 85 83
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
24
TABEL 12 Hal : 06

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PERAWATa
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR - - - -
7302 BULUKUMBA 1 3 4
7303 BANTAENG 11 17 28 12
7304 JENEPONTO - - - -
7305 TAKALAR 2 3 5 1
7306 GOWA - - - -
7307 SINJAI 3 4 7 25
7308 MAROS 8 19 27 10
7309 PANGKEP 1 8 9 3
7310 BARRU - - - -
7311 BONE 7 15 22 8
7312 SOPPENG - - - -
7313 WAJO 1 7 8 4
7314 SIDRAP - - - -
7315 PINRANG 1 3 4 0
7316 ENREKANG - - - -
7317 LUWU - - - -
7318 TANA TORAJA - - - -
7322 LUWU UTARA 2 6 8 0
7325 LUWU TIMUR 0 1 1 0
7326 TORAJA UTARA 0 0 0 7
7371 MAKASSAR 0 1 1 0
7372 PARE-PARE - - - 1
7373 PALOPO 6 8 14 16
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 43 95 138 87

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

25
TABEL 12 Hal : 07

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

a
PERAWAT
KODE UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
7301 Selayar 0 4 4 11
7302 Bulukumba 2 2 4 5
7303 Bantaeng 1 2 3 3
7304 Jeneponto 4 0 4 1
7305 Takalar 1 2 3
7306 Gowa 5 4 9 3
7307 Sinjai 0 6 6 5
7308 Maros - - - 1
7309 Pangkep 0 1 1
7310 Barru - - - -
7311 Bone 0 1 1 0
7312 Soppeng 2 0 2 0
7313 W ajo 2 5 7 4
7314 Sidrap 3 3 6 7
7315 Pinrang 2 4 6 4
7316 Enrekang 1 0 1 2
7317 Luwu 0 1 1 0
7318 Tator 0 1 1 1
7322 Luwu Utara - - - -
7325 Luwu Timur - - - -
7326 Toraja Utara 1 2 3
7371 Makassar (Kota) 0 16 16 8
7372 Pare-pare 8 14 22 12
7373 Palopo
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 32 68 100 67
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 1 7 8 0
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 2 5 7 2
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 1 1 2 0
4 UPT. PELATIHAN KERJA 2 4 6 2
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 2 14 16 0
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 0 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN 8 31 39 4
JUMLAH KAB / KOTA 2.741 10.821 13.561 8.878
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 148,29 97,08

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

26
TABEL 13 Hal : 01

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 8 15 23 5 9 14 2 14 16
7302 BULUKUMBA 20 44 64 10 35 45 6 31 37
7303 BANTAENG 11 32 43 6 15 21 1 15 16
7304 JENEPONTO 14 32 46 7 19 26 5 28 33
7305 TAKALAR 12 13 25 5 31 36 1 24 25
7306 GOWA 9 32 41 7 26 33 2 19 21
7307 SINJAI 7 5 12 9 13 22 3 36 39
7308 MAROS 15 48 63 8 31 39 3 61 64
7309 PANGKEP 20 38 58 7 22 29 6 36 42
7310 BARRU 5 44 49 5 20 25 2 19 21
7311 BONE 25 98 123 5 36 41 6 44 50
7312 SOPPENG 9 22 31 2 17 19 0 28 28
7313 WAJO 7 42 49 1 17 18 4 22 26
7314 SIDRAP 13 36 49 5 22 27 2 27 29
7315 PINRANG 21 55 76 2 11 13 1 7 8
7316 ENREKANG 1 17 18 4 7 11 0 19 19
7317 LUWU 8 45 53 10 19 29 3 22 25
7318 TANA TORAJA 3 11 14 4 6 10 1 15 16
7322 LUWU UTARA 17 22 39 2 19 21 3 14 17
7325 LUWU TIMUR 8 34 42 3 14 17 0 24 24
7326 TORAJA UTARA 3 19 22 4 19 23 4 18 22
7371 KOTA MAKASSAR 18 76 94 12 52 64 3 54 57
7372 PARE- PARE 7 42 49 4 8 12 1 12 13
7373 PALOPO 13 52 65 1 15 16 0 16 16
JUMLAH PUSKESMAS 274 874 1.148 128 483 611 59 605 664

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

27
TABEL 13 Hal : 02

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 1 0 1 1 2 3 0 7 7
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 10 22 32 3 1 4 0 15 15
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 10 32 42 2 7 9 1 9 10
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 3 15 18 2 1 3 1 5 6
7305 RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 0 12 12 0 8 8 3 10 13
RS Maryam Citra Medika Takalar 0 1 1 0 1 1 0 0 0
7306 RSU Thalia Irham 1 0 1 0 0 0 0 1 1
RSUD Syekh Yusup Gowa 3 17 20 2 2 4 0 12 12
7307 RSU Sinjai 0 3 3 0 0 0 0 8 8
7308 RSU Salewangeng Maros 0 6 6 4 8 12 1 16 17
RS TNI AU Dody Saryoto 0 1 1 1 0 1 0 2 2
7309 RSU Batara Siang 2 5 7 0 3 3 0 8 8
7310 RSU Barru 4 10 14 1 6 7 0 13 13
7311 Rumkit Tk.IV Dr. M Yasin Bone 2 1 3 1 0 1 0 1 1
RSU Tenriawaru Bone 2 1 3 0 1 1 1 9 10
Hapsah 0 0 0 0 0 0 2 1 3
RSUD Datu Pancaitana 0 4 4 0 1 1 1 5 6
7312 RSUD La Temmamala 0 7 7 1 2 3 1 12 13
7313 RSUD Siwa 0 6 6 0 2 2 0 3 3
RSU Lamadukeleng Sengkang 1 4 5 1 3 4 0 3 3
7314 RSUD Arifin Numang 3 12 15 0 1 1 0 7 7
RSU Anugrah Pangkajene 0 3 3 0 0 0 0 0 0
RSU Nene Mallomo 13 27 40 0 4 4 0 9 9
7315 RSU Lasinrang Pinrang 3 17 20 0 6 6 0 9 9
RSU Aisyiyah St Khadijah 0 1 1 0 1 1 0 1 1
RSU Ddlea Medica - - - - - - - - -
RSU Madising Pinrang 3 5 8 0 1 1 0 1 1
7316 RSU Puang Sabbe 1 4 5 0 1 1
RSU Enrekang 1 3 4 0 2 2 0 4 4
7317 RSUD Batara Guru 1 12 13 1 6 7 1 9 10
RS Hikmah Sejahtera Belopa - - - - - - - - -

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

28
TABEL 13 Hal : 03

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 0 4 4 0 5 5 0 7 7
RS Fatima Makale 1 1 2 0 0 0 0 1 1
RSU Sinar Kasih 2 2 4 0 1 1 0 0 0
7322 RSU Andi Jemma Masamba 5 1 6 0 2 2 0 10 10
RSU Hikmah Masamba 0 0 0 0 1 1 0 2 2
7325 RSUD I Lagaligo 0 12 12 0 0 0 0 4 4
RSU Inco Sorowako 0 0 0 3 1 4 0 1 1
7326 RSUD Pongtiku 0 4 4 0 0 0 0 3 3
RSU Elim Rantepao 0 0 0 1 1 2 7 6 13
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 1 2 3 0 1 1 0 1 1
RSU Sayang Rakyat 3 24 27 1 3 4 0 1 1
RSU Labuang Baji 1 5 6 3 4 7 1 16 17
Rumkit Tk.II Pelamonia 4 7 11 0 0 0 0 11 11
RS Kepolisian Bhayangkara 2 3 5 0 0 0 0 1 1
RS Akademis Jaury 1 0 1 0 0 0 0 0 0
RS Stella Maris 0 7 7 0 1 1 0 3 3
RS AL Jala Ammari Makassar 0 1 1 0 0 0 1 0 1
7371 RS Jiwa Makassar 0 9 9 0 2 2 0 1 1
RSB Masyita - - - - - - - - -
RSB Elim Makassar - - - - - - - - -
RSB Sentosa 0 1 1 - - - 0 1 1
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 2 1 3 - - - 0 1 1
RSB Restu Makassar - - - - - - - - -
RSIA Chaterine Booth - - - - - - 0 1 1
RSKDIA Siti Fatima Makassar 1 1 2 - - - 0 3 3
RS Islam Faisal - - - 1 0 1 0 5 5
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 5 0 5 5 5 10 4 3 7
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 0 2 2 3 6 9 2 12 14
RS. Hikmah - - - - - - - - -
RS Ibnu Sina Makassar - - - - - - - - -

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

29
TABEL 13 Hal : 04

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RSU Luramay - - - - - - - - -
RSU Haji Makassar 0 3 3 0 1 1 0 2 2
RS Grestelina - - - - - - - - -
RSGM FKG Univ.Hasanudin - - - - - - 0 1 1
RSUD Kota Makassar 1 7 8 1 6 7 0 23 23
Awal Bross Makassar - - - - - - - - -
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang - - - 0 1 1 0 1 1
RSB Bunda - - - - - - - - -
Siloam Hospital Makassar - - - - - - - - -
RS Mitra Husada 1 0 1 0 1 1 - - -
7371 RSB Budi Mulia I - - - - - - - - -
RSU Bahagia Makassar - - - - - - - - -
RS Universitas Hasanuddin - - - - - - 1 8 9
RSIA Ananda - - - - - - - - -
RSU Wisata Universitas Indonesia Timur - - - - - - - - -
RSIA Permata Hati - - - - - - - - -
RSIA Malebu Husada - - - - - - - - -
RSIA Mutiara Aeropala - - - - - - 0 1 1
RSIA Widyatul Ummi - - - - - - - - -
7372 RS Fatima Pare-Pare 0 1 1 1 0 1 - - -
RS Tk. IV dr. Sumantri 3 3 6 - - - - - -
RSU Andi Makkasau Pare2 4 13 17 2 4 6 0 9 9
7373 RSU Sawerigading 4 17 21 1 4 5 0 4 4
RSU Bintang laut Palopo - - - 0 1 1 0 1 1
RS St. Madyang - - - 0 1 1 0 2 2
RS At- Medika - - - - - - - - -
RS Mega Buana Palopo - - - - - - - - -
RS Mujaisyah Palopo 1 3 4 - - - - - -
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 1 13 14 - - - 0 1 1
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 107 378 485 42 122 164 28 327 355

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

30
TABEL 13 Hal : 05

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA - - - - - - - - -
7303 BANTAENG - - - - - - - - -
7304 JENEPONTO - - - - - - - - -
7305 TAKALAR - - - - - - - - -
7306 GOWA - - - - - - - - -
7307 SINJAI 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS - - - - - - - - -
7309 PANGKEP - - - - - - - - -
7310 BARRU 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7311 BONE - - - - - - - - -
7312 SOPPENG - - - - - - - - -
7313 WAJO - - - - - - - - -
7314 SIDRAP - - - - - - - - -
7315 PINRANG - - - - - - - - -
7316 ENREKANG - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA 1 0 1 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - -
7371 KOTA MAKASSAR - - - - - - - - -
7372 PARE- PARE - - - - - - - - -
7373 PALOPO 0 1 1 0 1 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 3 4 0 1 1 0 0 0

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

31
TABEL 13 Hal : 06

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG - - - - - - - - -
7304 JENEPONTO - - - - - - - - -
7305 TAKALAR 1 0 1 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA - - - - - - - - -
7307 SINJAI - - - - - - - - -
7308 MAROS - - - - - - - - -
7309 PANGKEP - - - - - - 0 1 1
7310 BARRU - - - - - - - - -
7311 BONE 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG - - - - - - - - -
7313 WAJO - - - - - - - - -
7314 SIDRAP - - - - - - - - -
7315 PINRANG 1 0 1 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA - - - - - - - - -
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - -
7371 KOTA MAKASSAR - - - - - - - - -
7372 PARE- PARE - - - - - - - - -
7373 PALOPO - - - - - - - - -
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 2 4 0 0 0 0 1 1

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

32
TABEL 13 Hal : 07

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


KODE UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 UPT. PELATIHAN KERJA 0 1 1 1 2 3 1 2 3
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 1 1 2 0 0 0 0 0 0
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 10 26 36 4 7 11 0 0 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN 11 28 39 5 9 14 1 2 3
JUMLAH KAB / KOTA 474 1.564 2.038 210 687 897 95 972 1.067
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKa 22,29 9,81 11,67

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
33
TABEL 14 Hal : 1

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 2 5 7 0 0 0 0 0 0 2 6 8
7302 BULUKUMBA 6 14 20 0 0 0 0 0 0 4 9 13
7303 BANTAENG 1 16 17 0 0 0 0 0 0 2 11 13
7304 JENEPONTO 3 5 8 0 0 0 1 0 1 4 18 22
7305 TAKALAR 2 16 18 0 0 0 0 0 0 7 28 35
7306 GOWA 2 20 22 0 0 0 0 0 0 8 35 43
7307 SINJAI 7 15 22 0 0 0 1 1 2 4 29 33
7308 MAROS 4 29 33 0 0 0 2 4 6 16 34 50
7309 PANGKEP 2 21 23 0 0 0 0 3 3 6 32 38
7310 BARRU 2 6 8 0 0 0 0 0 0 3 9 12
7311 BONE 6 19 25 0 0 0 0 1 1 5 30 35
7312 SOPPENG 2 15 17 0 0 0 0 0 0 4 24 28
7313 WAJO 1 15 16 0 0 0 0 0 0 4 12 16
7314 SIDRAP 4 20 24 0 0 0 0 0 0 5 11 16
7315 PINRANG 1 15 16 0 0 0 0 1 1 5 19 24
7316 ENREKANG 2 7 9 0 0 0 0 0 0 2 11 13
7317 LUWU 1 6 7 0 0 0 0 0 0 2 10 12
7318 TANA TORAJA 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 4 4
7322 LUWU UTARA 2 8 10 0 0 0 0 1 1 2 11 13
7325 LUWU TIMUR 0 2 2 4 3 7 0 0 0 1 35 36
7326 TORAJA UTARA 4 10 14 0 0 0 0 2 2 3 6 9
7371 KOTA MAKASSAR 4 30 34 0 0 0 1 0 1 10 53 63
7372 PARE- PARE 3 5 8 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7373 PALOPO 0 13 13 0 0 0 0 0 0 4 6 10
JUMLAH PUSKESMAS 61 315 376 4 3 7 5 14 19 103 444 547

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
34
TABEL 14 Hal : 2

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 1 16 17 6 9 15 2 4 6 3 10 13
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 5 18 23 5 1 6 2 6 8 2 6 8
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 9 18 27 10 6 16 2 5 7 3 3 6
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 0 4 4 4 6 10 0 1 1 1 3 4
7305 RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 1 3 4 4 17 21 3 1 4 1 14 15
RS Maryam Citra Medika Takalar 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 4 4
7306 RSU Thalia Irham 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 4 5
RSUD Syekh Yusup Gowa 6 13 19 4 15 19 3 5 8 4 8 12
7307 RSU Sinjai 2 7 9 2 6 8 2 7 9 0 9 9
7308 RSU Salewangeng Maros 4 9 13 8 8 16 2 7 9 2 21 23
RS TNI AU Dody Saryoto 5 3 8 1 0 1 1 2 3 5 7 12
7309 RSU Batara Siang 4 9 13 3 12 15 1 4 5 2 16 18
7310 RSU Barru 3 17 20 3 8 11 3 9 12 3 8 11
7311 Rumkit Tk.IV Dr. M Yasin Bone 0 0 0 0 2 2 0 0 0 2 0 2
RSU Tenriawaru Bone 1 6 7 4 4 8 1 4 5 0 3 3
Hapsah 0 5 5 0 3 3 0 0 0 3 5 8
RSUD Datu Pancaitana 2 5 7 1 0 1 0 1 1 1 13 14
7312 RSUD La Temmamala 2 7 9 4 7 11 2 5 7 1 6 7
7313 RSUD Siwa 2 12 14 3 2 5 0 2 2 2 1 3
RSU Lamadukeleng Sengkang 0 2 2 4 3 7 0 3 3 0 3 3
7314 RSUD Arifin Numang 2 4 6 1 5 6 4 5 9 3 3 6
RSU Anugrah Pangkajene 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
RSU Nene Mallomo 3 10 13 8 6 14 1 2 3 2 5 7
7315 RSU Lasinrang Pinrang 1 9 10 4 9 13 2 12 14 7 22 29

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

35
TABEL 14 Hal : 3

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RSU Aisyiyah St Khadijah 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 6 6
RSU Ddlea Medica 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
RSU Madising Pinrang 1 2 3 0 1 1 0 0 0 0 3 3
7316 RSU Puang Sabbe 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1
RSU Enrekang 1 7 8 1 8 9 2 6 8 0 9 9
7317 RSUD Batara Guru 3 8 11 2 10 12 2 3 5 2 9 11
RS Hikmah Sejahtera Belopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 9
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 0 0 0 0 0 0 2 3 5 0 7 7
RS Fatima Makale 1 3 4 0 1 1 0 2 2 1 3 4
RSU Sinar Kasih 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7322 RSU Andi Jemma Masamba 2 11 13 7 8 15 0 3 3 3 15 18
RSU Hikmah Masamba 2 2 4 3 0 3 0 0 0 1 0 1
7325 RSUD I Lagaligo 0 5 5 5 2 7 1 6 7 0 9 9
RSU Inco Sorowako 0 0 0 1 6 7 0 0 0 0 4 4
7326 RSUD Pongtiku 0 3 3 0 1 1 0 1 1 1 1 2
RSU Elim Rantepao 1 7 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 3 5 8 1 4 5 0 2 2 3 10 13
RSU Sayang Rakyat 3 3 6 4 5 9 0 1 1 5 12 17
RSU Labuang Baji 9 16 25 8 10 18 2 9 11 1 2 3
Rumkit Tk.II Pelamonia 0 0 0 7 3 10 2 5 7 8 21 29
RS Kepolisian Bhayangkara 0 2 2 4 3 7 2 3 5 0 10 10
RS Akademis Jaury 2 5 7 4 4 8 1 2 3 1 5 6
RS Stella Maris 1 10 11 6 0 6 0 3 3 0 4 4
RS AL Jala Ammari Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Jiwa Makassar 2 6 8 0 2 2 0 2 2 0 0 0
RSB Masyita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Elim Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

36
TABEL 14 Hal : 4

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RSB Sentosa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Restu Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Chaterine Booth 0 6 6 0 1 1 0 0 0 2 1 3
RSKDIA Siti Fatima Makassar 0 8 8 0 2 2 0 3 3 3 3 6
RS Islam Faisal 1 14 15 7 10 17 2 3 5 3 5 8
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 0 0 0 6 0 6 5 1 6 1 1 2
7371 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 4 0 4 13 2 15 7 12 19 0 2 2
RS. Hikmah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Ibnu Sina Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Luramay 0 0 0 0 2 2 0 0 0 1 2 3
RSU Haji Makassar 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
RS Grestelina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSGM FKG Univ.Hasanudin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8 10
RSUD Kota Makassar 0 6 6 0 9 9 3 9 12 1 12 13
Awal Bross Makassar 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Bunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Siloam Hospital Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Mitra Husada 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 9 12
RSB Budi Mulia I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Bahagia Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Universitas Hasanuddin 3 27 30 11 4 15 4 4 8 0 5 5
7371 RSIA Ananda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 7

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
37
TABEL 14 Hal : 5

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RSU Wisata Universitas Indonesia Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Permata Hati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Malebu Husada 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
RSIA Mutiara Aeropala 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
RSIA Widyatul Ummi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7372 RS Fatima Pare-Pare 1 1 2 1 0 1 0 1 1 4 1 5
RS Tk. IV dr. Sumantri 1 1 2 2 1 3 0 1 1 1 2 3
RSU Andi Makkasau Pare2 2 8 10 8 9 17 1 6 7 0 9 9
7373 RSU Sawerigading 4 3 7 3 11 14 4 4 8 2 6 8
RSU Bintang laut Palopo 2 3 5 0 2 2 0 2 2 0 0 0
RS St. Madyang 0 3 3 1 1 2 0 0 0 0 0 0
RS At- Medika 0 0 0 2 2 4 0 0 0 2 2 4
RS Mega Buana Palopo 0 3 3 0 2 2 0 1 1 0 1 1
RS Mujaisyah Palopo 1 3 4 1 1 2 0 1 1 1 8 9
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 0 2 2 0 0 0 0 0 0 1 3 4
RS …………
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 106 368 474 187 263 450 72 186 258 111 398 509
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

38
TABEL 14 Hal : 06

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2018

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR - - - - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA - - - - - - - - - - - -
7303 BANTAENG - - - - - - - - - - - -
7304 JENEPONTO - - - - - - - - - - - -
7305 TAKALAR - - - - - - - - - - - -
7306 GOWA - - - - - - - - - - - -
7307 SINJAI 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS - - - - - - - - - - - -
7309 PANGKEP - - - - - - - - - - - -
7310 BARRU - - - - - - - - - - - -
7311 BONE - - - - - - - - - - - -
7312 SOPPENG 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO - - - - - - - - - - - -
7314 SIDRAP - - - - - - - - - - - -
7315 PINRANG - - - - - - - - - - - -
7316 ENREKANG - - - - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA 2 3 5 0 0 0 0 0 0 1 2 3
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - - - - -
7371 KOTA MAKASSAR - - - - - - - - - - - -
7372 PARE- PARE - - - - - - - - - - - -
7373 PALOPO 0 4 4 0 0 0 0 0 0 1 0 1
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 5 9 14 0 0 0 0 0 0 2 2 4

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

39
TABEL 14 Hal : 8

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR - - - - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA - - - - - - - - - - - -
7303 BANTAENG - - - - - - - - - 0 2 2
7304 JENEPONTO - - - - - - - - - - - -
7305 TAKALAR - - - - - - - - - 0 1 1
7306 GOWA - - - - - - - - - - - -
7307 SINJAI 0 1 1 - - - - - - 0 1 1
7308 MAROS 0 1 1 - - - - - - - - -
7309 PANGKEP - - - - - - - - - 1 0 1
7310 BARRU - - - - - - - - - - - -
7311 BONE - - - - - - - - - - - -
7312 SOPPENG - - - - - - 0 1 1 - - -
7313 WAJO - - - - - - - - - - - -
7314 SIDRAP - - - - - - - - - - - -
7315 PINRANG - - - - - - - - - - - -
7316 ENREKANG - - - - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA 0 1 1 - - - - - - - - -
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - - - - -
7371 KOTA MAKASSAR - - - - - - - - - - - -
7372 PARE- PARE - - - - - - - - - - - -
7373 PALOPO - - - - - - - - - - - -
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 3 3 0 0 0 0 1 1 1 4 5

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

40
TABEL 14 Hal : 9

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+ P L P L+ P L P L+ P L P L+ P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DINAS KESEHATAN KAB / KOTA
7301 Selayar 0 3 3 - - - - - - - - -
7302 Bulukumba 0 1 1 0 1 1 - - - - - -
7303 Bantaeng 3 3 6 1 0 1 - - - 0 2 2
7304 Jeneponto - - - - - - - - - 1 0 1
7305 Takalar - - - - - - - - - - - -
7306 Gowa 0 3 3 - - - - - - 0 1 1
7307 Sinjai - - - 1 0 1 - - - - - -
7308 Maros - - - - - - - - - - - -
7309 Pangkep - - - - - - - - - - - -
7310 Barru - - - - - - - - - - - -
7311 Bone - - - - - - - - - - - -
7312 Soppeng - - - - - - - - - 0 1 1
7313 Wajo 0 1 1 - - - - - -
7314 Sidrap - - - - - - - - - 1 0 1
7315 Pinrang - - - - - - - - - - - -
7316 Enrekang - - - - - - - - - - - -
7317 Luwu - - - - - - - - - 0 2 2
7318 Tator - - - - - - - - - - - -
7322 Luwu Utara - - - - - - - - - - - -
7325 Luwu Timur - - - 1 0 1 - - - 0 1 1
7326 Toraja Utara - - - - - - - - - - - -
7371 Makassar (Kota) 0 2 2 - - - - - - - - -
7372 Pare-pare 0 2 2 0 1 1 1 0 1 1 0 1
7373 Palopo - - - - - - - - - - - -
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 3 15 18 3 2 5 1 0 1 3 7 10

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

41
TABEL 14 Hal : 10

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
NO UNIT KERJA MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULSEL
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL
- - 0 - - 0 - - 0 - - 0
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
4 UPT. PELATIHAN KERJA - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
5 UPT. TRANSFUSI DARAH - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL - - 0 - - 0 - - 0 - - 0
JUMLAH DINAS KESEHATAN PROVINSI SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KAB / KOTA 175 710 885 194 268 462 78 201 279 220 855 1.075

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKa 9,68 5,05 3,05 11,75

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

42
TABEL 15 Hal : 01

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L +P L P L +P L P L +P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 1 8 9 3 2 5 4 10 14
7302 BULUKUMBA 2 14 16 0 15 15 2 29 31
7303 BANTAENG 7 21 28 3 8 11 10 29 39
7304 JENEPONTO 8 14 22 0 9 9 8 23 31
7305 TAKALAR 1 12 13 0 7 7 1 19 20
7306 GOWA 1 17 18 2 19 21 3 36 39
7307 SINJAI 2 12 14 0 8 8 2 20 22
7308 MAROS 2 30 32 4 14 18 6 44 50
7309 PANGKEP 1 11 12 5 13 18 6 24 30
7310 BARRU 1 23 24 1 3 4 2 26 28
7311 BONE 3 25 28 1 25 26 4 50 54
7312 SOPPENG 0 10 10 2 13 15 2 23 25
7313 WAJO 1 14 15 0 14 14 1 28 29
7314 SIDRAP 1 9 10 7 13 20 8 22 30
7315 PINRANG 0 1 1 0 9 9 0 10 10
7316 ENREKANG 1 10 11 0 5 5 1 15 16
7317 LUWU 0 7 7 3 14 17 3 21 24
7318 TANA TORAJA 1 7 8 0 7 7 1 14 15
7322 LUWU UTARA 0 9 9 0 11 11 0 20 20
7325 LUWU TIMUR 5 21 26 2 13 15 7 34 41
7326 TORAJA UTARA 2 12 14 1 8 10 3 20 24
7371 KOTA MAKASSAR 1 24 25 2 45 47 3 69 72
7372 PARE- PARE 1 11 12 1 11 12 2 22 24
7373 PALOPO 2 10 12 1 11 12 3 21 24
JUMLAH PUSKESMAS 44 332 376 38 297 336 82 629 712

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

43
TABEL 15 Hal : 02

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L +P L P L +P L P L +P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 0 14 14 1 12 13 1 26 27
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 3 12 15 4 12 16 7 24 31
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 4 13 17 1 5 6 5 18 23
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 3 29 32 2 22 24 5 51 56
RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 0 6 6 2 8 10 2 14 16
RS Maryam Citra Medika Takalar 0 3 3 2 1 3 2 4 6
7306 RSU Thalia Irham 0 0 0 0 2 2 0 2 2
RSUD Syekh Yusup Gowa 6 12 18 4 13 17 10 25 35
7307 RSU Sinjai 0 9 9 1 8 9 1 17 18
7308 RSU Salewangeng Maros 4 9 13 4 15 19 8 24 32
RS TNI AU Dody Saryoto 1 2 3 0 1 1 1 3 4
7309 RSU Batara Siang 0 7 7 1 4 5 1 11 12
7310 RSU Barru 1 16 17 1 5 6 2 21 23
7311 Rumkit Tk.IV Dr. M Yasin Bone 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Tenriawaru Bone 0 4 4 1 11 12 1 15 16
Hapsah 1 5 6 0 5 5 1 10 11
RSUD Datu Pancaitana 0 1 1 0 14 14 0 15 15
7312 RSUD La Temmamala 2 6 8 3 7 10 5 13 18
7313 RSUD Siwa 0 7 7 0 5 5 0 12 12
RSU Lamadukeleng Sengkang 0 1 1 0 7 7 0 8 8
7314 RSUD Arifin Numang 0 9 9 2 7 9 2 16 18
RSU Anugrah Pangkajene 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RSU Nene Mallomo 1 9 10 3 11 14 4 20 24
7315 RSU Lasinrang Pinrang 4 24 28 2 22 24 6 46 52
RSU Aisyiyah St Khadijah 1 3 4 0 3 3 1 6 7

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

44
TABEL 15 Hal : 03

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RSU Ddlea Medica 0 2 2 0 1 1 0 3 3
RSU Madising Pinrang 0 2 2 1 2 3 1 4 5
7316 RSU Puang Sabbe 0 2 2 0 1 1 0 3 3
RSU Enrekang 2 4 6 0 1 1 2 5 7
7317 RSUD Batara Guru 0 3 3 1 12 13 1 15 16
RS Hikmah Sejahtera Belopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 2 3 5 0 4 4 2 7 9
RS Fatima Makale 1 7 8 1 2 3 2 9 11
RSU Sinar Kasih 0 2 2 0 2 2 0 4 4
7322 RSU Andi Jemma Masamba 3 7 10 3 8 11 6 15 21
RSU Hikmah Masamba 0 1 1 0 2 2 0 3 3
7325 RSUD I Lagaligo 3 9 12 4 1 5 7 10 17
RSU Inco Sorowako 1 5 6 0 4 4 1 9 10
7326 RSUD Pongtiku 1 2 3 0 7 7 1 9 10
RSU Elim Rantepao 0 4 4 0 4 4 0 8 8
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 0 6 6 1 8 9 1 14 15
RSU Sayang Rakyat 3 8 11 1 10 11 4 18 22
RSU Labuang Baji 0 3 3 3 12 15 3 15 18
Rumkit Tk.II Pelamonia 4 12 16 4 5 9 8 17 25
RS Kepolisian Bhayangkara 5 25 30 2 9 11 7 34 41
RS Akademis Jaury 5 4 9 0 4 4 5 8 13
RS Stella Maris 1 17 18 1 6 7 2 23 25
RS AL Jala Ammari Makassar 0 3 3 2 1 3 2 4 6
RS Jiwa Makassar 0 6 6 1 9 10 1 15 16

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

45
TABEL 15 Hal : 04

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RSB Masyita 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Elim Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Sentosa 0 1 1 0 1 1 0 2 2
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 0 1 1 1 3 4 1 4 5
7371 RSB Restu Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Chaterine Booth 0 6 6 0 4 4 0 10 10
RSKDIA Siti Fatima Makassar 2 5 7 1 4 5 3 9 12
RS Islam Faisal 3 10 13 2 5 7 5 15 20
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 0 1 1 1 5 6 1 6 7
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 1 2 3 7 19 26 8 21 29
RS. Hikmah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Ibnu Sina Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Luramay 0 0 0 0 2 2 0 2 2
RSU Haji Makassar 0 2 2 1 1 2 1 3 4
RS Grestelina 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSGM FKG Univ.Hasanudin 0 0 0 0 2 2 0 2 2
RSUD Kota Makassar 0 9 9 2 14 16 2 23 25
Awal Bross Makassar 5 27 32 2 9 11 7 36 43
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang 1 1 2 1 0 1 2 1 3
RSB Bunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siloam Hospital Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Mitra Husada 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB Budi Mulia I 1 2 3 0 1 1 1 3 4
RSU Bahagia Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

46
TABEL 15 Hal : 05

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7371 RS Universitas Hasanuddin 5 16 21 3 13 16 8 29 37
RSIA Ananda 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Wisata Universitas Indonesia Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Permata Hati 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RSIA Malebu Husada 1 1 2 0 0 0 1 1 2
RSIA Mutiara Aeropala 1 0 1 0 1 1 1 1 2
RSIA Widyatul Ummi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 RS Fatima Pare-Pare 1 8 9 0 0 0 1 8 9
RS Tk. IV dr. Sumantri 1 3 4 1 7 8 2 10 12
RSU Andi Makkasau Pare2 5 5 10 3 6 9 8 11 19
7373 RSU Sawerigading 1 7 8 1 5 6 2 12 14
RSU Bintang laut Palopo 2 7 9 0 2 2 2 9 11
RS St. Madyang 0 7 7 0 2 2 0 9 9
RS At- Medika 0 2 2 0 2 2 0 4 4
RS Mega Buana Palopo 1 3 4 1 6 7 2 9 11
RS Mujaisyah Palopo 1 7 8 1 1 2 2 8 10
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 0 2 2 0 4 4 0 6 6
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
JUMLAH RUMAH SAKIT 94 473 567 87 436 523 181 909 1.090
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

47
TABEL 15 Hal : 6

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA - - - - - - - - -
7303 BANTAENG - - - - - - - - -
7304 JENEPONTO - - - - - - - - -
7305 TAKALAR 0 1 1 0 0 0 1 1
7306 GOWA - - 0 - - 0 0 0 0
7307 SINJAI 3 23 26 3 24 27 6 47 53
7308 MAROS 0 4 4 8 35 43 8 39 47
7309 PANGKEP 0 2 2 0 2 2 0 4 4
7310 BARRU 0 3 3 0 2 2 0 5 5
7311 BONE - - - - - - - - -
7312 SOPPENG 1 1 2 4 31 35 5 32 37
7313 WAJO 0 4 4 1 9 10 1 13 14
7314 SIDRAP 7 33 40 10 30 40 17 63 80
7315 PINRANG - - - - - - - - -
7316 ENREKANG - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA 0 3 3 0 11 11 0 14 14
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 1 8 9 1 8 9
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - -
7371 MAKASSAR 1 4 5 2 14 16 3 18 21
7372 PARE-PARE - - - - - - - - -
7373 PALOPO 0 0 0 0 6 6 0 6 6
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 12 78 90 29 172 201 41 250 291

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

48
TABEL 15 Hal : 7

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR - - 0 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA - - 0 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 1 3 4 0 5 5 1 8 9
7304 JENEPONTO - - - - - - 0 0 0
7305 TAKALAR - - - 0 1 1 0 1 1
7306 GOWA - - - - - - - - -
7307 SINJAI 0 1 1 - - - 0 1 1
7308 MAROS 0 2 2 1 2 3 1 4 5
7309 PANGKEP 1 2 3 - - - 1 2 3
7310 BARRU - - - - - - - - -
7311 BONE 0 1 1 0 5 5 0 6 6
7312 SOPPENG - - - - - - - - -
7313 WAJO 0 3 3 1 2 3 1 5 6
7314 SIDRAP - - - - - - - - -
7315 PINRANG - - - 0 1 1 0 1 1
7316 ENREKANG - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - -
7322 LUWU UTARA - - - 0 1 1 0 1 1
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - -
7371 MAKASSAR 0 3 3 0 1 1 0 4 4
7372 PARE-PARE 0 1 1 0 1 1
7373 PALOPO 0 0 0 0 6 6 0 6 6
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 15 17 2 25 27 4 40 44

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

49
TABEL 15 Hal : 8

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
7301 SELAYAR - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA 1 2 3 0 1 1 1 3 4
7303 BANTAENG - - - 0 2 2 0 2 2
7304 JENEPONTO 1 2 3 1 1 2 2 3 5
7305 TAKALAR 1 1 2 1 1 2 2 2 4
7306 GOWA 6 11 17 - - - 6 11 17
7307 SINJAI - - - - - - - - -
7308 MAROS 1 1 2 0 1 1 1 2 3
7309 PANGKEP - - - 0 1 1 0 1 1
7310 BARRU 0 3 3 0 2 2 0 5 5
7311 BONE 0 1 1 0 1 1 0 2 2
7312 SOPPENG - - - 0 1 1 0 1 1
7313 WAJO 0 1 1 - - - 0 1 1
7314 SIDRAP 0 2 2 1 2 3 1 4 5
7315 PINRANG - - - 0 4 4 0 4 4
7316 ENREKANG 1 1 2 1 1 2 2 2 4
7317 LUWU 0 1 1 1 3 4 1 4 5
7318 TANA TORAJA 2 0 2 - - - 2 0 2
7322 LUWU UTARA 0 2 2 0 1 1 0 3 3
7325 LUWU TIMUR 1 2 3 0 1 1 1 3 4
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - -
7371 MAKASSAR 1 4 5 2 7 9 3 11 14
7372 PARE-PARE 0 1 1 1 5 6 1 6 7
7373 PALOPO - - - 0 4 4 0 4 4
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 15 35 50 8 39 47 23 74 97

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

50
TABEL 15 Hal : 09

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
KODE UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 0 1 1 1 2 3 1 3 4
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 2 2 0 4 4 0 6 6
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 0 0 0 0 1 1 0 1 1
4 UPT. PELATIHAN KERJA 1 1 2 0 1 1 1 2 3
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN 1 4 5 1 8 9 2 12 14
JUMLAH SELURUHNYA 168 937 1.105 165 977 1.143 333 1.914 2.248

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
51
TABEL 16 Hal : 01

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
PUSKESMAS
7301 SELAYAR 5 2 7 0 0 0 26 8 34 31 10 41
7302 BULUKUMBA 20 16 36 0 0 0 39 30 69 59 46 105
7303 BANTAENG 1 1 2 0 0 0 17 15 32 18 16 34
7304 JENEPONTO 12 12 24 0 0 0 15 35 50 27 47 74
7305 TAKALAR 5 8 13 0 0 0 8 16 24 13 24 37
7306 GOWA 9 2 11 0 0 0 9 15 24 18 17 35
7307 SINJAI 6 5 11 0 0 0 6 10 16 12 15 27
7308 MAROS 0 0 0 0 0 0 112 151 263 112 151 263
7309 PANGKEP 10 13 23 0 0 0 17 8 25 27 21 48
7310 BARRU 11 9 20 0 0 0 51 49 100 62 58 120
7311 BONE 22 16 38 0 0 0 70 74 144 92 90 182
7312 SOPPENG 0 0 0 0 0 0 57 84 141 57 84 141
7313 WAJO 5 8 13 0 0 0 51 32 83 56 40 96
7314 SIDRAP 3 3 6 0 0 0 15 23 38 18 26 44
7315 PINRANG 4 4 8 0 0 0 12 15 27 16 19 35
7316 ENREKANG 13 8 21 0 0 0 6 3 9 19 11 30
7317 LUWU 6 5 11 0 0 0 6 27 33 12 32 44
7318 TANA TORAJA 1 0 1 0 0 0 18 19 37 19 19 38
7322 LUWU UTARA 1 0 1 0 0 0 82 52 134 83 52 135
7325 LUWU TIMUR 1 0 1 0 0 0 9 12 21 10 12 22
7326 TORAJA UTARA 3 9 12 0 0 0 26 28 54 29 37 66
7371 KOTA MAKASSAR 15 48 63 0 0 0 10 30 40 25 78 103
7372 PARE- PARE 3 7 10 0 0 0 17 21 38 20 28 48
7373 PALOPO 1 2 3 0 0 0 12 14 26 13 16 29
JUMLAH PUSKESMAS 157 178 335 0 0 0 691 771 1.462 848 949 1.797

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

52
TABEL 16 Hal : 02

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUMAH SAKIT
7301 RSUD KH Hayyung Kepulauan Selayar 7 5 12 0 0 0 47 34 81 54 39 93
7302 RSUD HA. Sulthan Daeng Radja 10 12 22 0 1 1 43 131 174 53 144 197
7303 RSU Prof.Dr. A Makkatutu 4 3 7 0 0 0 16 15 31 20 18 38
7304 RSUD Lanto Daeng Pasewang/Jeneponto 6 7 13 0 0 0 17 16 33 23 23 46
7305 RSU H. Pajonga Dg.Ngale Takalar 7 6 13 0 0 0 2 2 4 9 8 17
RS Maryam Citra Medika Takalar 2 1 3 0 0 0 21 25 46 23 26 49
7306 RSU Thalia Irham 0 1 1 0 0 0 11 12 23 11 13 24
RSUD Syekh Yusup Gowa 8 9 17 0 0 0 14 27 41 22 36 58
7307 RSU Sinjai 5 8 13 0 0 0 17 16 33 22 24 46
7308 RSU Salewangeng Maros 4 11 15 0 0 0 112 101 213 116 112 228
RS TNI AU Dody Saryoto 3 0 3 0 0 0 15 3 18 18 3 21
7309 RSU Batara Siang 3 10 13 0 0 0 10 21 31 13 31 44
7310 RSU Barru 5 7 12 0 0 0 21 29 50 26 36 62
7311 Rumkit Tk.IV Dr. M Yasin Bone 0 0 0 0 0 0 18 17 35 18 17 35
RSU Tenriawaru Bone 6 13 19 0 0 0 5 18 23 11 31 42
Hapsah 0 0 0 0 0 0 16 29 45 16 29 45
RSUD Datu Pancaitana 1 0 1 0 0 0 20 23 43 21 23 44
7312 RSUD La Temmamala 2 11 13 0 0 0 49 56 105 51 67 118
7313 RSUD Siwa 0 4 4 0 0 0 10 21 31 10 25 35
RSU Lamadukeleng Sengkang 5 8 13 0 0 0 2 1 3 7 9 16
7314 RSUD Arifin Numang 1 2 3 0 0 0 11 8 19 12 10 22
RSU Anugrah Pangkajene 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RSU Nene Mallomo 7 7 14 0 0 0 17 24 41 24 31 55
7315 RSU Lasinrang Pinrang 6 6 12 0 0 0 67 68 135 73 74 147

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

53
TABEL 16 Hal : 03

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RSU Aisyiyah St Khadijah 4 1 5 0 0 0 3 9 12 7 10 17
RSU Ddlea Medica 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RSU Madising Pinrang 0 0 0 0 0 0 1 10 11 1 10 11
7316 RSU Puang Sabbe 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3
RSU Enrekang 6 6 12 0 0 0 13 8 21 19 14 33
7317 RSUD Batara Guru 6 5 11 0 0 0 14 12 26 20 17 37
RS Hikmah Sejahtera Belopa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 RSU Lakipadada Tana Toraja 6 5 11 0 0 0 28 18 46 34 23 57
RS Fatima Makale 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Sinar Kasih 0 0 0 0 0 0 6 5 11 6 5 11
7322 RSU Andi Jemma Masamba 3 7 10 0 0 0 19 52 71 22 59 81
RSU Hikmah Masamba 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7325 RSUD I Lagaligo 4 5 9 0 0 0 2 5 7 6 10 16
RSU Inco Sorowako 0 0 0 0 0 0 6 4 10 6 4 10
7326 RSUD Pongtiku 3 1 4 0 0 0 4 19 23 7 20 27
RSU Elim Rantepao 0 0 0 0 0 0 3 5 8 3 5 8
7371 RSKDIA Pertiwi Makasar 2 0 2 0 0 0 41 34 75 43 34 77
RSU Sayang Rakyat 6 5 11 0 0 0 33 12 45 39 17 56
RSU Labuang Baji 11 15 26 0 0 0 91 97 188 102 112 214
Rumkit Tk.II Pelamonia 4 0 4 0 0 0 98 72 170 102 72 174
RS Kepolisian Bhayangkara 13 7 20 0 0 0 66 50 116 79 57 136
RS Akademis Jaury 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 5 5
RS Stella Maris 1 5 6 0 0 0 42 83 125 43 88 131
RS AL Jala Ammari Makassar 3 2 5 0 0 0 3 1 4 6 3 9
RS Jiwa Makassar 2 10 12 0 0 0 0 5 5 2 15 17
RSB Masyita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

54
TABEL 16 Hal : 04

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RSB Elim Makassar 0 0 0 0 0 0 2 3 5 2 3 5
RSB Sentosa 1 5 6 0 0 0 8 21 29 9 26 35
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 RSB Restu Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Chaterine Booth 2 2 4 0 0 0 15 33 48 17 35 52
RSKDIA Siti Fatima Makassar 1 4 5 0 0 0 23 45 68 24 49 73
RS Islam Faisal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid, MPH 13 7 20 0 0 0 17 0 17 30 7 37
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 17 19 36 0 0 0 1 4 5 18 23 41
RS. Hikmah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Ibnu Sina Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU Luramay 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RSU Haji Makassar 4 3 7 0 0 0 2 1 3 6 4 10
RS Grestelina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSGM FKG Univ.Hasanudin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSUD Kota Makassar 8 10 18 0 0 0 29 67 96 37 77 114
Awal Bross Makassar 0 0 0 0 1 1 22 29 51 22 30 52
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Mamajang 0 0 0 0 0 0 2 1 3 2 1 3
RSB Bunda 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
Siloam Hospital Makassar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Mitra Husada 0 2 2 0 0 0 1 8 9 1 10 11
RSB Budi Mulia I 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 3 3
RSU Bahagia Makassar 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7371 RS Universitas Hasanuddin 1 1 2 0 0 0 107 104 211 108 105 213
RSIA Ananda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

55
TABEL 16 Hal : 05

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RSU Wisata Universitas Indonesia Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSIA Permata Hati 1 0 1 0 0 0 11 21 32 12 21 33
RSIA Malebu Husada 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2
RSIA Mutiara Aeropala 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2
RSIA Widyatul Ummi 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2
7372 RS Fatima Pare-Pare 6 19 25 0 0 0 23 53 76 29 72 101
RS Tk. IV dr. Sumantri 0 0 0 0 0 0 18 24 42 18 24 42
RSU Andi Makkasau Pare2 8 6 14 0 0 0 37 35 72 45 41 86
7373 RSU Sawerigading 6 10 16 0 0 0 14 38 52 20 48 68
RSU Bintang laut Palopo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS St. Madyang 1 0 1 0 0 0 20 37 57 21 37 58
RS At- Medika 4 2 6 0 0 0 19 45 64 23 47 70
RS Mega Buana Palopo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Mujaisyah Palopo 2 2 4 0 0 0 12 24 36 14 26 40
RS Dokter Palammai Tandi Palopo 2 7 9 0 1 1 0 2 2 2 10 12
DST. (MENCAKUP RS PEMERINTAH
DAN SWASTA DAN TERMASUK
PULA RUMAH BERSALIN)
JUMLAH RUMAH SAKIT 244 310 554 0 3 3 1.417 1.809 3.226 1.661 2.122 3.783
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

56
TABEL 16 Hal : 06

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
7301 SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7303 BANTAENG - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7304 JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7305 TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7306 GOWA - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7307 SINJAI 0 2 2 1 2 3 1 4 5
7308 MAROS - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7309 PANGKEP 3 0 3 0 0 0 1 2 3 4 2 6
7310 BARRU - - 0 - - 0 1 2 3 0 0 3
7311 BONE 0 1 1 - 0 - - 0 0 0 1
7312 SOPPENG 1 2 3 - - 0 19 1 20 0 0 23
7313 WAJO - - 0 - - 0 5 2 7 0 0 7
7314 SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7315 PINRANG - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7316 ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7317 LUWU - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 1 3 4 0 0 0 4 1 5 5 4 9
7325 LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 1 0 1 1 0 1 2 0 2
7372 PARE-PARE - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7373 PALOPO 0 2 2 0 0 0 2 5 7 2 7 9
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 6 10 16 0 0 0 34 15 49 14 17 65

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
57
TABEL 16 Hal : 07

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7301 SELAYAR - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA - - 0 - - 0 1 1 2 1 1 2
7303 BANTAENG - - 0 - - 0 2 5 7 2 5 7
7304 JENEPONTO - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7305 TAKALAR - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7306 GOWA - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7307 SINJAI - - 0 - - 0 0 1 1 0 1 1
7308 MAROS - - 0 - - 0 1 0 1 1 0 1
7309 PANGKEP 1 0 1 - - 0 - - 0 1 0 1
7310 BARRU - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7311 BONE - - 0 - - 0 0 2 2 0 2 2
7312 SOPPENG - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7313 WAJO - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7314 SIDRAP - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7315 PINRANG - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7316 ENREKANG - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7317 LUWU - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7318 TANA TORAJA - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7371 MAKASSAR - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7372 PARE-PARE - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0
7373 PALOPO - - 0 - - 0 1 3 4 1 3 4
JUMLAH KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 0 1 0 0 0 5 12 17 6 12 18

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

58
TABEL 16 Hal : 08

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
7301 SELAYAR 7 11 18 0 4 4 8 11 15 26
7302 BULUKUMBA 8 13 21 0 11 7 18 19 20 39
7303 BANTAENG 9 6 15 0 13 12 25 22 18 40
7304 JENEPONTO 12 8 20 0 9 9 18 21 17 38
7305 TAKALAR 7 6 13 0 8 10 18 15 16 31
7306 GOWA 17 9 26 0 11 7 18 28 16 44
7307 SINJAI 7 13 20 0 14 34 48 21 47 68
7308 MAROS 9 11 20 0 26 33 59 35 44 79
7309 PANGKEP 11 8 19 0 7 8 15 18 16 34
7310 BARRU 7 8 15 0 7 22 29 14 30 44
7311 BONE 8 8 16 0 4 5 9 12 13 25
7312 SOPPENG 7 13 20 0 14 44 58 21 57 78
7313 WAJO 9 10 19 0 13 18 31 22 28 50
7314 SIDRAP 12 12 24 0 8 13 21 20 25 45
7315 PINRANG 7 5 12 0 11 14 25 18 19 37
7316 ENREKANG 8 7 15 0 5 6 11 13 13 26
7317 LUWU 5 10 15 0 4 1 5 9 11 20
7318 TANA TORAJA 4 10 14 0 13 4 17 17 14 31
7322 LUWU UTARA 10 10 20 0 13 42 55 23 52 75
7325 LUWU TIMUR 11 8 19 0 2 2 4 13 10 23
7326 TORAJA UTARA 3 15 18 0 12 33 45 15 48 63
7371 MAKASSAR 6 14 20 0 10 14 24 16 28 44
7372 PARE-PARE 4 5 9 0 15 22 37 19 27 46
7373 PALOPO 3 9 12 0 10 17 27 13 26 39
JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 191 229 420 0 0 0 244 381 625 435 610 1045

Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

59
TABEL 16 Hal : 09

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

PEJABAT TENAGA TENAGA DUKUNGAN TOTAL


KODE UNIT KERJA
STRUKTURAL PENDIDIK MANAJEMEN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN
1 UPK BALAI KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 UPK. BALAI PELAYANAN KESEHATAN PEMPROV SULSEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 UPT. RSKD GIGI DAN MULUT 1 3 4 0 0 0 0 0 0 1 3 4
4 UPT. PELATIHAN KERJA 1 3 4 3 6 9 0 0 0 4 9 13
5 UPT. TRANSFUSI DARAH 1 3 4 0 0 0 0 0 0 1 3 4
6 DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL 10 10 20 0 0 0 0 0 0 10 10 20
TOTAL DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWSI SELATAN 13 19 32 3 6 9 0 0 0 16 25 41
JUMLAH SELURUHNYA 612 746 1.358 3 9 12 2.391 2.988 5.379 2.980 3.735 6.749
Sumber: Seksi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Subag Umpeg Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
60
TABEL 17

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS KEPESERTAAN
JUMLAH %
1 2 3 4

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)

1 PBI APBN 3.589.530 39,1

2 PBI APBD 1.992.957 21,7

SUB JUMLAH PBI 5.582.487 60,8

NON PBI

1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 1.138.959 12,4

2 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/mandiri 1.070.429 11,7

3 Bukan Pekerja (BP) 143.819 1,6

SUB JUMLAH NON PBI 2.353.207 25,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.935.694 86,5

Sumber: Subag Program Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

61
TABEL 18

PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2019

DESA
KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH PUSKESMAS YG MEMANFAATKAN
JUMLAH DANA DESA UNTUK %
KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 81 81 100,00
7302 BULUKUMBA 20 109 109 100,00
7303 BANTAENG 14 46 46 100,00
7304 JENEPONTO 19 88 88 100,00
7305 TAKALAR 15 76 56 73,68
7306 GOWA 26 121 80 66,12
7307 SINJAI 16 63 63 100,00
7308 MAROS 14 80 80 100,00
7309 PANGKEP 23 85 85 100,00
7310 BARRU 12 40 40 100,00
7311 BONE 38 328 328 100,00
7312 SOPPENG 17 49 25 51,02
7313 WAJO 23 142 142 100,00
7314 SIDRAP 14 68 68 100,00
7315 PINRANG 17 69 69 100,00
7316 ENREKANG 14 71 71 100,00
7317 LUWU 22 205 205 100,00
7318 TANA TORAJA 21 121 54 44,63
7322 LUWU UTARA 14 166 166 100,00
7325 LUWU TIMUR 17 124 124 100,00
7326 TORAJA UTARA 26 111 111 100,00
7371 MAKASSAR 46 0 0 0,00
7372 PARE-PARE 7 0 0 0,00
7373 PALOPO 12 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 2.243 2.091 93,22


Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

62
TABEL 19

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2019

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA Rp4.130.988.193.598,00 100,00


2 APBD PROVINSI 0,00
a. Belanja Langsung Rp70.960.073.224,00 1,72
b. Belanja Tidak Langsung Rp137.139.265.094,30 3,32
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) : BOK

3 APBN : 0,00
a. Dana Dekonsentrasi Rp6.468.995.000,00
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN* 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN Rp4.130.988.193.598,00


TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 0,00
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Rp450.196,30
Sumber: Subag Program Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

63
TABEL 20

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
KODE KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 1.059 31 1.090 1.100 9 1.109 2.159 40 2.199


7302 BULUKUMBA 20 3.407 10 3.417 3.363 14 3.377 6.770 24 6.794
7303 BANTAENG 14 1.845 6 1.851 1.642 1 1.643 3.487 7 3.494
7304 JENEPONTO 19 3.506 57 3.563 3.272 42 3.314 6.778 99 6.877
7305 TAKALAR 15 2.964 41 3.005 2.853 21 2.874 5.817 62 5.879
7306 GOWA 26 7.012 8 7.020 6.503 15 6.518 13.515 23 13.538
7307 SINJAI 16 2.259 25 2.284 2.067 17 2.084 4.326 42 4.368
7308 MAROS 14 3.631 16 3.647 3.450 10 3.460 7.081 26 7.107
7309 PANGKEP 23 2.889 20 2.909 2.784 14 2.798 5.673 34 5.707
7310 BARRU 12 1.630 16 1.646 1.552 18 1.570 3.182 34 3.216
7311 BONE 38 6.966 71 7.037 6.468 41 6.509 13.434 112 13.546
7312 SOPPENG 17 1.562 19 1.581 1.376 15 1.391 2.938 34 2.972
7313 WAJO 23 3.360 43 3.403 3.111 16 3.127 6.471 59 6.530
7314 SIDRAP 14 3.118 36 3.154 2.703 19 2.722 5.821 55 5.876
7315 PINRANG 17 3.772 21 3.793 3.612 20 3.632 7.384 41 7.425
7316 ENREKANG 14 1.619 21 1.640 1.502 18 1.520 3.121 39 3.160
7317 LUWU 22 3.327 5 3.332 2.892 4 2.896 6.219 9 6.228
7318 TANA TORAJA 21 1.829 6 1.835 1.674 12 1.686 3.503 18 3.521
7322 LUWU UTARA 14 2.657 12 2.669 2.417 7 2.424 5.074 19 5.093
7325 LUWU TIMUR 17 2.815 20 2.835 2.703 10 2.713 5.518 30 5.548
7326 TORAJA UTARA 26 2.018 10 2.028 1.940 10 1.950 3.958 20 3.978
7371 MAKASSAR 46 13.496 27 13.523 13.695 22 13.717 27.191 49 27.240
7372 PARE-PARE 7 1.207 16 1.223 1.161 3 1.164 2.368 19 2.387
7373 PALOPO 12 1.556 3 1.559 1.389 5 1.394 2.945 8 2.953

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 79.504 540 80.044 75.229 363 75.592 154.733 903 155.636
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 6,75 4,80 5,80

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

64
TABEL 21

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
KODE KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7301 SELAYAR 14 2.159 0 1 0 1 0 2 0 2 0 3 1 4 0 6 1 7


7302 BULUKUMBA 20 6.770 0 0 0 0 0 2 1 3 0 1 0 1 0 3 1 4
7303 BANTAENG 14 3.487 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 2 1 3
7304 JENEPONTO 19 6.778 0 0 3 3 0 0 0 0 0 3 1 4 0 3 4 7
7305 TAKALAR 15 5.817 0 1 0 1 0 0 0 0 0 4 1 5 0 5 1 6
7306 GOWA 26 13.515 0 6 0 6 0 5 2 7 1 1 0 2 1 12 2 15
7307 SINJAI 16 4.326 0 1 1 2 0 0 0 0 1 0 1 2 1 1 2 4
7308 MAROS 14 7.081 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 1 1 0 2 2 4
7309 PANGKEP 23 5.673 0 1 0 1 2 0 0 2 0 1 2 3 2 2 2 6
7310 BARRU 12 3.182 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 0 2 0 3 0 3
7311 BONE 38 13.434 0 1 0 1 1 2 0 3 0 2 1 3 1 5 1 7
7312 SOPPENG 17 2.938 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 3 0 3
7313 WAJO 23 6.471 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4 0 3 1 4
7314 SIDRAP 14 5.821 0 1 0 1 0 0 1 1 0 3 1 4 0 4 2 6
7315 PINRANG 17 7.384 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 2 4 1 2 2 5
7316 ENREKANG 14 3.121 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 2 3 0 2 3 5
7317 LUWU 22 6.219 0 3 0 3 0 0 0 0 0 5 2 7 0 8 2 10
7318 TANA TORAJA 21 3.503 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 1 3
7322 LUWU UTARA 14 5.074 0 3 0 3 0 0 0 0 0 1 1 2 0 4 1 5
7325 LUWU TIMUR 17 5.518 0 0 0 0 1 0 0 1 0 4 1 5 1 4 1 6
7326 TORAJA UTARA 26 3.958 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 3 4 0 2 3 5
7371 MAKASSAR 46 27.191 0 1 0 1 0 3 0 3 1 7 0 8 1 11 0 12
7372 PARE-PARE 7 2.368 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 1 2
7373 PALOPO 12 2.945 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 154.733 0 22 7 29 4 21 6 31 4 47 22 73 8 90 35 133


ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 85,95

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

65
TABEL 22

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PENYEBAB KEMATIAN IBU


JUMLAH GANGGUAN
HIPERTENSI
KODE KABUPATEN / KOTA SISTEM GANGGUAN
PUSKESMAS PERDARAHAN DALAM INFEKSI LAIN-LAIN
PEREDARAN METABOLIK**
KEHAMILAN
DARAH *
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 14 2 0 2 0 0 3
7302 BULUKUMBA 20 1 1 0 0 0 2
7303 BANTAENG 14 3 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 19 1 2 1 1 0 2
7305 TAKALAR 15 1 0 0 0 0 5
7306 GOWA 26 6 5 0 1 1 2
7307 SINJAI 16 0 1 1 0 0 2
7308 MAROS 14 1 1 0 0 0 2
7309 PANGKEP 23 1 3 1 0 0 1
7310 BARRU 12 0 0 0 0 0 3
7311 BONE 38 3 2 0 0 0 2
7312 SOPPENG 17 2 0 0 0 0 1
7313 WAJO 23 1 2 0 0 0 1
7314 SIDRAP 14 1 5 0 0 0 0
7315 PINRANG 17 2 1 0 0 0 2
7316 ENREKANG 14 1 2 0 0 0 2
7317 LUWU 22 3 3 0 2 1 1
7318 TANA TORAJA 21 1 1 0 0 0 1
7322 LUWU UTARA 14 2 1 0 0 2 0
7325 LUWU TIMUR 17 4 0 0 0 0 2
7326 TORAJA UTARA 26 3 0 0 0 0 2
7371 MAKASSAR 46 3 0 5 0 2 2
7372 PARE-PARE 7 2 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 12 0 0 0 0 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 44 30 10 4 6 39

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
* Jantung, Stroke, dll
** Diabetes Mellitus, dll

66
TABEL 23

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


JUMLAH PERSALINAN PERSALINAN DI IBU NIFAS
KODE KABUPATEN / KOTA K1 K4 KF1 KF2 KF3
PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES FASYANKES MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

7301 SELAYAR 14 2.984 2.411 80,80 2.048 68,63 2.848 2.139 75,11 1.988 69,80 2.170 76,19 2.161 75,88 2.146 75,35 2.093 73,49
7302 BULUKUMBA 20 8.220 7.261 88,33 6.026 73,31 7.847 6.776 86,35 6.722 85,66 6.807 86,75 6.697 85,34 6.456 82,27 6.811 86,80
7303 BANTAENG 14 3.575 3.833 107,22 3.508 98,13 3.413 3.489 102,23 3.489 102,23 3.489 102,23 0,00 3.449 101,05 3.489 102,23
7304 JENEPONTO 19 7.845 7.596 96,83 5.851 74,58 7.215 6.822 94,55 6.785 94,04 6.804 94,30 6.708 92,97 6.277 87,00 6.700 92,86
7305 TAKALAR 15 6.123 6.412 104,72 5.785 94,48 5.845 5.856 100,19 5.856 100,19 5.805 99,32 5.788 99,02 5.742 98,24 5.856 100,19
7306 GOWA 26 14.966 14.633 97,77 13.962 93,29 13.582 13.515 99,51 13.495 99,36 13.477 99,23 12.209 89,89 12.918 95,11 13.477 99,23
7307 SINJAI 16 4.671 4.698 100,58 4.100 87,78 4.458 4.332 97,17 4.297 96,39 4.333 97,20 4.333 97,20 4.296 96,37 4.332 97,17
7308 MAROS 14 7.820 7.666 98,03 7.162 91,59 7.464 7.070 94,72 7.065 94,65 7.068 94,69 7.068 94,69 7.068 94,69 7.068 94,69
7309 PANGKEP 23 6.615 6.216 93,97 5.893 89,09 6.252 5.678 90,82 5.591 89,43 5.681 90,87 5.667 90,64 5.621 89,91 5.636 90,15
7310 BARRU 12 3.404 3.459 101,62 3.131 91,98 3.246 3.187 98,18 3.124 96,24 3.168 97,60 3.112 95,87 3.110 95,81 3.181 98,00
7311 BONE 38 14.788 14.554 98,42 13.919 94,12 14.116 13.476 95,47 12.813 90,77 13.474 95,45 13.455 95,32 13.033 92,33 13.120 92,94
7312 SOPPENG 17 3.548 3.085 86,95 2.733 77,03 3.386 2.955 87,27 2.953 87,21 2.953 87,21 2.955 87,27 2.880 85,06 2.955 87,27
7313 WAJO 23 6.995 6.935 99,14 6.428 91,89 6.677 6.485 97,12 6.471 96,91 6.491 97,21 6.363 95,30 6.365 95,33 6.494 97,26
7314 SIDRAP 14 5.919 5.988 101,17 5.005 84,56 5.650 5.843 103,42 5.837 103,31 5.831 103,20 5.590 98,94 5.782 102,34 5.832 103,22
7315 PINRANG 17 7.955 7.951 99,95 7.830 98,43 7.593 7.383 97,23 7.383 97,23 7.380 97,19 7.314 96,33 7.225 95,15 7.383 97,23
7316 ENREKANG 14 4.967 3.446 69,38 2.666 53,67 4.741 3.133 66,08 3.111 65,62 3.137 66,17 3.137 66,17 3.137 66,17 3.139 66,21
7317 LUWU 22 7.508 6.880 91,64 5.869 78,17 7.166 6.229 86,92 6.117 85,36 6.255 87,29 6.189 86,37 6.196 86,46 6.255 87,29
7318 TANA TORAJA 21 3.869 3.872 100,08 3.285 84,91 3.693 3.484 94,34 3.376 91,42 3.506 94,94 0,00 3.498 94,72 3.506 94,94
7322 LUWU UTARA 14 5.567 5.329 95,72 4.575 82,18 5.314 5.027 94,60 4.895 92,12 5.027 94,60 4.807 90,46 4.980 93,71 4.906 92,32
7325 LUWU TIMUR 17 6.208 5.878 94,68 5.484 88,34 5.926 5.510 92,98 5.497 92,76 5.504 92,88 0,00 5.494 92,71 5.426 91,56
7326 TORAJA UTARA 26 5.579 4.177 74,87 3.995 71,61 5.326 3.961 74,37 3.961 74,37 3.961 74,37 0,00 3.708 69,62 3.956 74,28
7371 MAKASSAR 46 31.021 30.032 96,81 28.658 92,38 29.513 27.192 92,14 27.192 92,14 27.192 92,14 26.085 88,38 25.244 85,54 27.192 92,14
7372 PARE-PARE 7 3.260 2.760 84,66 2.222 68,16 3.111 2.382 76,57 2.371 76,21 2.382 76,57 2.384 76,63 2.347 75,44 2.382 76,57
7373 PALOPO 12 3.308 3.039 91,87 2.858 86,40 3.158 2.947 93,32 2.947 93,32 3.047 96,49 2.970 94,05 2.804 88,79 2.804 88,79

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 176.715 168.111 95,13 152.993 86,58 167.540 154.871 92,44 153.336 91,52 154.942 92,48 134.992 80,57 149.776 89,40 153.993 91,91

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

67
TABEL 24

CAKUPAN IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
KODE KABUPATEN / KOTA PUSKESM Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
HAMIL
AS JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7301 SELAYAR 14 2.984 0,00 20 0,67 30 1,01 30 1,01 0,00 80 2,68
7302 BULUKUMBA 20 8.220 102 1,24 99 1,20 42 0,51 20 0,24 7 0,09 168 2,04
7303 BANTAENG 14 3.575 231 6,46 207 5,79 15 0,42 3 0,08 4 0,11 229 6,41
7304 JENEPONTO 19 7.845 336 4,28 130 1,66 206 2,63 0 0,00 63 0,80 399 5,09
7305 TAKALAR 15 6.123 352 5,75 258 4,21 95 1,55 57 0,93 25 0,41 435 7,10
7306 GOWA 26 14.966 665 4,44 603 4,03 159 1,06 88 0,59 48 0,32 898 6,00
7307 SINJAI 16 4.671 88 1,88 83 1,78 36 0,77 20 0,43 14 0,30 153 3,28
7308 MAROS 14 7.820 234 2,99 221 2,83 102 1,30 49 0,63 36 0,46 408 5,22
7309 PANGKEP 23 6.615 207 3,13 162 2,45 110 1,66 51 0,77 67 1,01 390 5,90
7310 BARRU 12 3.404 152 4,47 167 4,91 19 0,56 3 0,09 2 0,06 191 5,61
7311 BONE 38 14.788 234 1,58 221 1,49 52 0,35 14 0,09 21 0,14 308 2,08
7312 SOPPENG 17 3.548 0 0,00 12 0,34 46 1,30 56 1,58 89 2,51 203 5,72
7313 WAJO 23 6.995 180 2,57 186 2,66 97 1,39 50 0,71 24 0,34 357 5,10
7314 SIDRAP 14 5.919 31 0,52 83 1,40 95 1,61 48 0,81 19 0,32 245 4,14
7315 PINRANG 17 7.955 411 5,17 460 5,78 64 0,80 28 0,35 19 0,24 571 7,18
7316 ENREKANG 14 4.967 34 0,68 63 1,27 34 0,68 24 0,48 16 0,32 137 2,76
7317 LUWU 22 7.508 306 4,08 292 3,89 72 0,96 46 0,61 0,00 410 5,46
7318 TANA TORAJA 21 3.869 62 1,60 47 1,21 26 0,67 13 0,34 11 0,28 97 2,51
7322 LUWU UTARA 14 5.567 95 1,71 73 1,31 64 1,15 84 1,51 188 3,38 409 7,35
7325 LUWU TIMUR 17 6.208 18 0,29 68 1,10 126 2,03 140 2,26 14 0,23 348 5,61
7326 TORAJA UTARA 26 5.579 155 2,78 137 2,46 87 1,56 53 0,95 25 0,45 302 5,41
7371 MAKASSAR 46 31.021 1.680 5,42 1.374 4,43 678 2,19 397 1,28 363 1,17 2.812 9,06
7372 PARE-PARE 7 3.260 42 1,29 29 0,89 28 0,86 15 0,46 14 0,43 86 2,64
7373 PALOPO 12 3.308 111 3,36 128 3,87 42 1,27 8 0,24 1 0,03 179 5,41

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 176.715 5.726 3,24 5.123 2,90 2.325 1,32 1.297 0,73 1.070 0,61 9.815 5,55

Sumber: SeksI Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
SeksI Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

68
TABEL 25

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH WUS IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL


JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA TIDAK HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
PUSKESMAS
(15-39 TAHUN) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

7301 SELAYAR 14 21.457 334 1,56 56 0,26 27 0,13 11 0,05 13 0,06


7302 BULUKUMBA 20 75.218 553 0,74 0 0,00 13 0,02 1 0,00 7 0,01
7303 BANTAENG 14 36.457 660 1,81 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
7304 JENEPONTO 19 68.188 3.457 5,07 1.078 1,58 536 0,79 395 0,58 324 0,48
7305 TAKALAR 15 54.249 68 0,13 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
7306 GOWA 26 139.730 615 0,44 27 0,02 139 0,10 64 0,05 44 0,03
7307 SINJAI 16 40.409 1.033 2,56 15 0,04 23 0,06 15 0,04 8 0,02
7308 MAROS 14 65.229 1.189 1,82 98 0,15 59 0,09 22 0,03 8 0,01
7309 PANGKEP 23 59.989 603 1,01 142 0,24 459 0,77 316 0,53 208 0,35
7310 BARRU 12 28.271 931 3,29 23 0,08 75 0,27 28 0,10 17 0,06
7311 BONE 38 126.783 831 0,66 0 0,00 8 0,01 4 0,00 2 0,00
7312 SOPPENG 17 34.689 65 0,19 139 0,40 752 2,17 160 0,46 53 0,15
7313 WAJO 23 72.557 859 1,18 191 0,26 157 0,22 90 0,12 60 0,08
7314 SIDRAP 14 51.657 884 1,71 34 0,07 16 0,03 13 0,03 37 0,07
7315 PINRANG 17 61.639 225 0,37 7 0,01 0 0,00 0 0,00 0 0,00
7316 ENREKANG 14 30.317 647 2,13 200 0,66 83 0,27 55 0,18 62 0,20
7317 LUWU 22 63.306 400 0,63 63 0,10 16 0,03 16 0,03 11 0,02
7318 TANA TORAJA 21 33.351 29 0,09 9 0,03 26 0,08 33 0,10 10 0,03
7322 LUWU UTARA 14 53.461 235 0,44 106 0,20 141 0,26 207 0,39 150 0,28
7325 LUWU TIMUR 17 52.309 71 0,14 21 0,04 46 0,09 16 0,03 19 0,04
7326 TORAJA UTARA 26 33.701 41 0,12 13 0,04 38 0,11 25 0,07 15 0,04
7371 MAKASSAR 46 332.315 94 0,03 57 0,02 23 0,01 19 0,01 21 0,01
7372 PARE-PARE 7 27.353 26 0,10 4 0,01 5 0,02 3 0,01 7 0,03
7373 PALOPO 12 39.674 222 0,56 18 0,05 16 0,04 3 0,01 2 0,01

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 1.602.309 14.072 0,88 2.301 0,14 2.658 0,17 1.496 0,09 1.078 0,07
Sumber: SeksI Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

69
TABEL 26

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

IMUNISASI Td PADA WUS


JUMLAH JUMLAH WUS
KODE KABUPATEN / KOTA Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
PUSKESMAS (15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
7301 SELAYAR 14 3.094 477 15,42 448 14,48 265 8,56 138 4,46 90 2,91
7302 BULUKUMBA 20 8.220 1.657 20,16 1.548 18,83 589 7,17 197 2,40 108 1,31
7303 BANTAENG 14 3.612 2.759 76,38 2.554 70,71 394 10,91 305 8,44 68 1,88
7304 JENEPONTO 19 7.393 2.949 39,89 1.499 20,28 1.512 20,45 577 7,80 494 6,68
7305 TAKALAR 15 6.070 4.184 68,93 3.348 55,16 1.051 17,31 566 9,32 360 5,93
7306 GOWA 26 16.430 7.619 46,37 6.300 38,34 1.886 11,48 921 5,61 475 2,89
7307 SINJAI 16 5.099 1.058 20,75 1.017 19,95 587 11,51 295 5,79 208 4,08
7308 MAROS 14 7.868 2.837 36,06 2.459 31,25 1.282 16,29 546 6,94 553 7,03
7309 PANGKEP 23 7.047 2.298 32,61 1.684 23,90 1.269 18,01 742 10,53 550 7,80
7310 BARRU 12 3.420 2.152 62,92 2.104 61,52 328 9,59 112 3,27 55 1,61
7311 BONE 38 14.603 2.341 16,03 2.001 13,70 458 3,14 182 1,25 108 0,74
7312 SOPPENG 17 3.610 65 1,80 169 4,68 651 18,03 1.058 29,31 1.054 29,20
7313 WAJO 23 7.096 1.936 27,28 1.992 28,07 1.095 15,43 658 9,27 408 5,75
7314 SIDRAP 14 5.961 349 5,85 1.318 22,11 1.351 22,66 875 14,68 578 9,70
7315 PINRANG 17 8.034 4.844 60,29 4.084 50,83 762 9,48 350 4,36 217 2,70
7316 ENREKANG 14 5.011 286 5,71 514 10,26 373 7,44 240 4,79 195 3,89
7317 LUWU 22 8.560 3.285 38,38 2.713 31,69 1.005 11,74 441 5,15 336 3,93
7318 TANA TORAJA 21 5.583 1.120 20,06 976 17,48 616 11,03 362 6,48 302 5,41
7322 LUWU UTARA 14 7.070 1.021 14,44 968 13,69 1.154 16,32 1.014 14,34 1.242 17,57
7325 LUWU TIMUR 17 7.478 215 2,88 599 8,01 1.558 20,83 1.488 19,90 936 12,52
7326 TORAJA UTARA 26 5.636 2.266 40,21 1.668 29,60 937 16,63 568 10,08 438 7,77
7371 MAKASSAR 46 30.990 16.351 52,76 12.638 40,78 5.620 18,13 3.369 10,87 2.550 8,23
7372 PARE-PARE 7 3.081 431 13,99 339 11,00 338 10,97 216 7,01 292 9,48
7373 PALOPO 12 4.038 1.439 35,64 1.214 30,06 471 11,66 204 5,05 88 2,18

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 185.004 63.939 34,56 54.154 29,27 25.552 13,81 15.424 8,34 11.705 6,33
Sumber: SeksI Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

70
TABEL 27

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TTD (90 TABLET)


KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 2.984 2.158 72,32
7302 BULUKUMBA 20 8.220 8.121 98,80
7303 BANTAENG 14 3.575 3.449 96,48
7304 JENEPONTO 19 7.845 5.794 73,86
7305 TAKALAR 15 6.123 5.785 94,48

7306 GOWA 26 14.966 13.165 87,97

7307 SINJAI 16 4.671 2.144 45,90

7308 MAROS 14 7.820 7.162 91,59

7309 PANGKEP 23 6.615 5.863 88,63

7310 BARRU 12 3.404 3.322 97,59

7311 BONE 38 14.788 12.584 85,10

7312 SOPPENG 17 3.548 2.733 77,03

7313 WAJO 23 6.995 6.428 91,89


7314 SIDRAP 14 5.919 5.259 88,85
7315 PINRANG 17 7.955 7.827 98,39
7316 ENREKANG 14 4.967 2.729 54,94
7317 LUWU 22 7.508 5.881 78,33
7318 TANA TORAJA 21 3.869 3.285 84,91
7322 LUWU UTARA 14 5.567 4.215 75,71
7325 LUWU TIMUR 17 6.208 5.484 88,34
7326 TORAJA UTARA 26 5.579 3.535 63,36
7371 MAKASSAR 46 31.021 28.609 92,22
7372 PARE-PARE 7 3.260 2.187 67,09
7373 PALOPO 12 3.308 2.858 86,40

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 176.715 150.577 85,21

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

71
TABEL 28

PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PESERTA KB AKTIF
KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH
KODE
KOTA PUSKESMAS PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
7301 SELAYAR 14 24.412 647 3,54 11.368 62,12 3.100 16,94 485 2,65 10 0,05 164 0,90 2.516 13,75 18.300 74,96
7302 BULUKUMBA 20 71.503 804 1,38 37.886 64,84 13.174 22,55 825 1,41 34 0,06 424 0,73 5.245 8,98 58.426 81,71
7303 BANTAENG 14 32.044 376 1,40 23.433 87,49 1.753 6,54 68 0,25 3 0,01 18 0,07 1.130 4,22 26.784 83,59
7304 JENEPONTO 19 62.155 298 0,67 36.784 82,95 3.417 7,71 91 0,21 66 0,15 55 0,12 3.568 8,05 44.345 71,35
7305 TAKALAR 15 49.241 1.457 4,18 12.018 34,44 10.311 29,55 5.485 15,72 142 0,41 478 1,37 4.861 13,93 34.894 70,86
7306 GOWA 26 120.891 1.022 1,01 54.371 53,71 21.213 20,95 2.946 2,91 55 0,05 607 0,60 20.966 20,71 101.235 83,74
7307 SINJAI 16 43.941 949 2,90 18.528 56,67 5.401 16,52 928 2,84 47 0,14 980 3,00 5.816 17,79 32.696 74,41
7308 MAROS 14 64.115 1.895 4,07 22.418 48,19 11.180 24,03 2.991 6,43 262 0,56 855 1,84 6.657 14,31 46.520 72,56
7309 PANGKEP 23 60.686 804 1,77 28.486 62,55 10.500 23,06 1.469 3,23 28 0,06 1.169 2,57 3.057 6,71 45.541 75,04
7310 BARRU 12 29.783 702 2,38 19.254 65,19 6.838 23,15 789 2,67 30 0,10 481 1,63 1.413 4,78 29.537 99,17
7311 BONE 38 135.185 1.090 1,16 62.712 66,48 23.114 24,50 1.022 1,08 78 0,08 719 0,76 5.522 5,85 94.335 69,78
7312 SOPPENG 17 42.179 1.167 3,60 13.925 42,93 10.831 33,39 1.432 4,41 139 0,43 816 2,52 3.990 12,30 32.439 76,91
7313 WAJO 23 67.793 1.084 2,18 24.299 48,90 15.451 31,10 1.607 3,23 241 0,49 587 1,18 6.177 12,43 49.687 73,29
7314 SIDRAP 14 56.701 1.051 2,28 24.413 53,06 16.091 34,97 850 1,85 67 0,15 1.035 2,25 2.436 5,29 46.010 81,14
7315 PINRANG 17 64.903 926 1,87 22.060 44,52 15.829 31,94 2.475 4,99 227 0,46 1.043 2,10 6.768 13,66 49.555 76,35
7316 ENREKANG 14 36.899 752 4,11 5.669 31,01 2.513 13,75 1.732 9,47 38 0,21 1.396 7,64 6.142 33,60 18.280 49,54
7317 LUWU 22 66.813 1.228 2,68 25.798 56,20 8.596 18,73 1.263 2,75 26 0,06 1.907 4,15 7.056 15,37 45.900 68,70
7318 TANA TORAJA 21 39.968 1.490 4,87 9.234 30,20 7.753 25,35 4.910 16,06 4 0,01 1.577 5,16 5.606 18,33 30.578 76,51
7322 LUWU UTARA 14 49.963 370 1,03 18.604 51,79 9.010 25,08 1.426 3,97 59 0,16 1.446 4,03 4.947 13,77 35.921 71,90
7325 LUWU TIMUR 17 49.201 1.487 3,84 14.090 36,42 11.773 30,43 2.537 6,56 34 0,09 1.072 2,77 7.657 19,79 38.684 78,62
7326 TORAJA UTARA 26 40.786 693 2,33 15.851 53,39 4.969 16,74 1.736 5,85 3 0,01 1.004 3,38 5.431 18,29 29.690 72,79
7371 MAKASSAR 46 259.535 3.308 1,90 79.351 45,64 59.193 34,04 12.135 6,98 104 0,06 1.633 0,94 18.048 10,38 173.876 67,00
7372 PARE-PARE 7 27.020 867 4,42 9.425 48,02 5.180 26,39 808 4,12 208 1,06 803 4,09 2.127 10,84 19.626 72,64
7373 PALOPO 12 30.074 1.663 7,49 10.603 47,76 5.449 24,54 1.426 6,42 0 0,00 692 3,12 2.369 10,67 22.202 73,82

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 1.525.791 26.130 2,33 600.580 53,47 282.639 25,16 51.436 4,58 1.905 0,17 20.961 1,87 139.505 12,42 1.123.156 73,61

Sumber: Seks Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan:
AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
MOP : Metode Operasi Pria
MOW : Metode Operasi Wanita

72
TABEL 29

CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH JUMLAH IBU PESERTA KB PASCA PERSALINAN


KODE KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS BERSALIN
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
7301 SELAYAR 14 2.848 5 0,82 341 55,81 21 3,44 68 11,13 0 0,00 28 4,58 148 24,22 611 21,45
7302 BULUKUMBA 20 7.847 3 0,14 1.380 65,93 71 3,39 42 2,01 0 0,00 22 1,05 575 27,47 2.093 26,67
7303 BANTAENG 14 3.413 0 0,00 1.434 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.434 42,02
7304 JENEPONTO 19 7.215 1 0,03 3.604 90,24 42 1,05 139 3,48 3 0,00 18 0,45 184 4,61 3.994 55,36
7305 TAKALAR 15 5.845 9 0,45 1.073 53,38 239 11,89 270 13,43 0 0,00 75 3,73 344 17,11 2.010 34,39
7306 GOWA 26 13.582 17 0,32 3.066 57,48 693 12,99 145 2,72 0 0,00 24 0,45 1.389 26,04 5.334 39,27
7307 SINJAI 16 4.458 17 1,31 470 36,32 108 8,35 100 7,73 0 0,00 76 5,87 523 40,42 1.294 29,03
7308 MAROS 14 7.464 7 0,30 1.354 58,11 309 13,26 137 5,88 0 0,00 73 3,13 450 19,31 2.330 31,22
7309 PANGKEP 23 6.252 1 0,03 2.218 68,90 359 11,15 291 9,04 0 0,00 108 3,36 242 7,52 3.219 51,49
7310 BARRU 12 3.246 14 0,77 1.370 75,82 283 15,66 27 1,49 0 0,00 39 2,16 74 4,10 1.807 55,67
7311 BONE 38 14.116 31 0,70 3.452 78,13 573 12,97 53 1,20 0 0,00 58 1,31 251 5,68 4.418 31,30
7312 SOPPENG 17 3.386 4 0,40 342 34,17 104 10,39 75 7,49 0 0,00 45 4,50 431 43,06 1.001 29,56
7313 WAJO 23 6.677 9 0,28 2.032 62,93 452 14,00 36 1,11 0 0,00 55 1,70 645 19,98 3.229 48,36
7314 SIDRAP 14 5.650 24 0,48 3.146 63,22 1.441 28,96 83 1,67 1 0,00 113 2,27 167 3,36 4.976 88,07
7315 PINRANG 17 7.593 66 1,47 2.351 52,42 1.025 22,85 273 6,09 0 0,00 71 1,58 699 15,59 4.485 59,07
7316 ENREKANG 14 4.741 18 3,11 95 16,44 41 7,09 156 26,99 0 0,00 89 15,40 179 30,97 578 12,19
7317 LUWU 22 7.166 5 0,19 1.833 68,65 351 13,15 33 1,24 0 0,00 103 3,86 345 12,92 2.670 37,26
7318 TANA TORAJA 21 3.693 2 0,57 178 50,57 65 18,47 35 9,94 0 0,00 19 5,40 53 15,06 352 9,53
7322 LUWU UTARA 14 5.314 5 0,31 1.065 66,07 257 15,94 41 2,54 0 0,00 56 3,47 188 11,66 1.612 30,33
7325 LUWU TIMUR 17 5.926 12 0,91 571 43,39 333 25,30 125 9,50 0 0,00 54 4,10 221 16,79 1.316 22,21
7326 TORAJA UTARA 26 5.326 99 7,40 693 51,79 332 24,81 47 3,51 0 0,00 16 1,20 151 11,29 1.338 25,12
7371 MAKASSAR 46 29.513 193 3,93 2.601 52,92 909 18,49 275 5,60 82 0,00 10 0,20 763 15,52 4.915 16,65
7372 PARE-PARE 7 3.111 0 0,00 556 62,82 104 11,75 28 3,16 0 0,00 24 2,71 173 19,55 885 28,45
7373 PALOPO 12 3.158 51 8,35 221 36,17 228 37,32 25 4,09 0 0,00 38 6,22 48 7,86 611 19,35

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 167.540 593 1,05 35.446 62,82 8.340 14,78 2.504 4,44 86 0,15 1.214 2,15 8.243 14,61 56.426 33,68
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

73
TABEL 30

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PERKIRAA PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
N BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH JUMLAH KOMPLIKASI
KODE KABUPATEN / KOTA DENGAN KEBIDANAN L P L+P
PUSKESMAS IBU HAMIL
KOMPLIKA
SI S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

7301 SELAYAR 14 2.984 597 440 73,7 1.059 1.100 2.159 159 165 324 - 0,00 - 0,00 229 70,71
7302 BULUKUMBA 20 8.220 1.644 1.324 80,5 3.407 3.363 6.770 511 504 1.016 - 0,00 - 0,00 550 54,16
7303 BANTAENG 14 3.575 715 219 30,6 1.845 1.642 3.487 277 246 523 - 0,00 - 0,00 110 21,03
7304 JENEPONTO 19 7.845 1.569 1.459 93,0 3.506 3.272 6.778 526 491 1.017 - 0,00 - 0,00 364 35,80
7305 TAKALAR 15 6.123 1.225 1.198 97,8 2.964 2.853 5.817 445 428 873 - 0,00 - 0,00 507 58,11
7306 GOWA 26 14.966 2.993 1.967 65,7 7.012 6.503 13.515 1.052 975 2.027 - 0,00 - 0,00 1.173 57,86
7307 SINJAI 16 4.671 934 677 72,5 2.259 2.067 4.326 339 310 649 - 0,00 - 0,00 360 55,48
7308 MAROS 14 7.820 1.564 1.242 79,4 3.631 3.450 7.081 545 518 1.062 - 0,00 - 0,00 806 75,88
7309 PANGKEP 23 6.615 1.323 822 62,1 2.889 2.784 5.673 433 418 851 - 0,00 - 0,00 442 51,94
7310 BARRU 12 3.404 681 818 120,2 1.630 1.552 3.182 245 233 477 - 0,00 - 0,00 316 66,21
7311 BONE 38 14.788 2.958 2.139 72,3 6.966 6.468 13.434 1.045 970 2.015 - 0,00 - 0,00 1.239 61,49
7312 SOPPENG 17 3.548 710 480 67,6 1.562 1.376 2.938 234 206 441 - 0,00 - 0,00 216 49,01
7313 WAJO 23 6.995 1.399 1.056 75,5 3.360 3.111 6.471 504 467 971 - 0,00 - 0,00 579 59,65
7314 SIDRAP 14 5.919 1.184 1.555 131,4 3.118 2.703 5.821 468 405 873 - 0,00 - 0,00 333 38,14
7315 PINRANG 17 7.955 1.591 1.442 90,6 3.772 3.612 7.384 566 542 1.108 - 0,00 - 0,00 865 78,10
7316 ENREKANG 14 4.967 993 875 88,1 1.619 1.502 3.121 243 225 468 - 0,00 - 0,00 217 46,35
7317 LUWU 22 7.508 1.502 1.224 81,5 3.327 2.892 6.219 499 434 933 - 0,00 - 0,00 495 53,06
7318 TANA TORAJA 21 3.869 774 644 83,2 1.829 1.674 3.503 274 251 525 - 0,00 - 0,00 87 16,56
7322 LUWU UTARA 14 5.567 1.113 672 60,4 2.657 2.417 5.074 399 363 761 - 0,00 - 0,00 251 32,98
7325 LUWU TIMUR 17 6.208 1.242 1.008 81,2 2.815 2.703 5.518 422 405 828 - 0,00 - 0,00 412 49,78
7326 TORAJA UTARA 26 5.579 1.116 737 66,1 2.018 1.940 3.958 303 291 594 - 0,00 - 0,00 221 37,22
7371 MAKASSAR 46 31.021 6.204 6.076 97,9 13.496 13.695 27.191 2.024 2.054 4.079 - 0,00 - 0,00 3.387 83,04
7372 PARE-PARE 7 3.260 652 412 63,2 1.207 1.161 2.368 181 174 355 - 0,00 - 0,00 249 70,10
7373 PALOPO 12 3.308 662 443 67,0 1.556 1.389 2.945 233 208 442 - 0,00 - 0,00 305 69,04

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 176.715 35.343 28.929 81,9 79.504 75.229 154.733 11.926 11.284 23.210 0 0,00 0 0,00 13.713 59,08
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

74
TABEL 31

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA BALITA BALITA BALITA
PUSKESMAS
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
a a a
BAYI BAYI BAYI
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

7301 SELAYAR 14 4 6 2 8 1 2 0 2 5 8 2 10
7302 BULUKUMBA 20 25 29 2 31 20 22 1 23 45 51 3 54
7303 BANTAENG 14 9 14 0 14 6 6 0 6 15 20 0 20
7304 JENEPONTO 19 32 44 2 46 19 25 1 26 51 69 3 72
7305 TAKALAR 15 12 12 0 12 13 16 0 16 25 28 0 28
7306 GOWA 26 21 21 2 23 18 20 1 21 39 41 3 44
7307 SINJAI 16 23 32 8 40 15 22 2 24 38 54 10 64
7308 MAROS 14 14 16 0 16 6 6 0 6 20 22 0 22
7309 PANGKEP 23 19 31 3 34 22 27 2 29 41 58 5 63
7310 BARRU 12 2 4 0 4 1 6 2 8 3 10 2 12
7311 BONE 38 31 36 0 36 21 21 0 21 52 57 0 57
7312 SOPPENG 17 19 22 2 24 3 9 1 10 22 31 3 34
7313 WAJO 23 14 19 0 19 11 11 0 11 25 30 0 30
7314 SIDRAP 14 11 14 0 14 8 8 0 8 19 22 0 22
7315 PINRANG 17 15 17 1 18 9 10 0 10 24 27 1 28
7316 ENREKANG 14 6 28 2 30 5 14 0 14 11 42 2 44
7317 LUWU 22 23 30 4 34 8 14 6 20 31 44 10 54
7318 TANA TORAJA 21 6 10 0 10 5 6 1 7 11 16 1 17
7322 LUWU UTARA 14 10 12 0 12 22 25 2 27 32 37 2 39
7325 LUWU TIMUR 17 14 6 1 7 18 7 3 3 32 13 4 10
7326 TORAJA UTARA 26 11 12 0 12 3 3 0 3 14 15 0 15
7371 MAKASSAR 46 24 30 1 31 11 13 0 13 35 43 1 44
7372 PARE-PARE 7 3 3 0 3 1 2 0 2 4 5 0 5
7373 PALOPO 12 5 6 0 6 3 5 0 5 8 11 0 11

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 353 454 30 484 249 300 22 315 602 754 52 799

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 4,44 5,71 0,38 6,09 3,31 3,99 0,29 4,19 3,89 4,87 0,34 5,16

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

75
TABEL 32 Hal: 1

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN ANAK BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI)


JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA TETANUS KELAINAN
PUSKESMAS BBLR ASFIKSIA SEPSIS LAIN-LAIN
NEONATORUM BAWAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

7301 SELAYAR 14 2 1 0 0 0 2
7302 BULUKUMBA 20 19 17 0 1 3 5
7303 BANTAENG 14 5 0 0 1 3 6
7304 JENEPONTO 19 11 20 0 1 3 16
7305 TAKALAR 15 11 8 0 1 1 4
7306 GOWA 26 21 9 0 1 4 4
7307 SINJAI 16 20 6 0 3 4 5
7308 MAROS 14 4 4 0 2 2 8
7309 PANGKEP 23 17 11 0 1 4 8
7310 BARRU 12 0 2 0 0 1 0
7311 BONE 38 23 25 0 0 0 4
7312 SOPPENG 17 9 4 0 0 2 7
7313 WAJO 23 10 8 0 0 1 6
7314 SIDRAP 14 2 9 0 0 4 4
7315 PINRANG 17 13 8 0 0 1 2
7316 ENREKANG 14 11 8 0 1 2 10
7317 LUWU 22 10 9 0 0 6 6
7318 TANA TORAJA 21 1 1 0 0 1 8
7322 LUWU UTARA 14 6 14 0 1 4 7
7325 LUWU TIMUR 17 13 7 0 1 3 8
7326 TORAJA UTARA 26 1 0 0 0 3 10
7371 MAKASSAR 46 5 6 0 0 6 18
7372 PARE-PARE 7 2 1 0 1 0 0
7373 PALOPO 12 3 1 0 0 0 4

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 219 179 0 15 58 152

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
76
TABEL 32 Hal : 2

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN ANAK BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
JUMLAH KELAINAN
KODE KABUPATEN / KOTA KELAINAN
PUSKESMAS PNEUMONIA DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN PNEUMONIA DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
SARAF
CERNA
1 2 3 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 2 0 0
7302 BULUKUMBA 20 0 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 3
7303 BANTAENG 14 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 19 2 1 0 0 0 0 15 0 0 0 0 2 0 1
7305 TAKALAR 15 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0
7306 GOWA 26 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 3
7307 SINJAI 16 0 0 0 0 0 0 16 3 0 0 0 3 0 4
7308 MAROS 14 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 23 3 5 0 0 0 0 9 0 0 0 0 3 0 2
7310 BARRU 12 1 0 0 0 0 6 1 0 0 0 0 0 1
7311 BONE 38 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 2 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 3 0 0
7313 WAJO 23 0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
7314 SIDRAP 14 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 17 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 14 1 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 2
7317 LUWU 22 0 3 0 0 0 0 14 0 0 0 0 5 0 5
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 0 0 6 1 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 14 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 2
7325 LUWU TIMUR 17 2 2 0 0 0 0 9 0 1 0 0 1 0 2
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 46 0 2 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 1
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 12 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 12 20 0 0 0 0 134 6 1 0 0 19 0 26


Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

77
TABEL 33
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH JUMLAH LAHIR HIDUP
KODE KABUPATEN / KOTA L P L+P L P L+P
PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 1.059 1.100 2.159 1.056 99,72 1.094 99,5 2.150 99,58 0 0,00 0 0,00 104 4,84
7302 BULUKUMBA 20 3.407 3.363 6.770 3.405 99,94 3.365 100,1 6.770 100,00 0 0,00 0 0,00 888 13,12
7303 BANTAENG 14 1.845 1.642 3.487 1.845 100,00 1.642 100,0 3.487 100,00 0 0,00 0 0,00 130 3,73
7304 JENEPONTO 19 3.506 3.272 6.778 3.385 96,55 3.203 97,9 6.588 97,20 0 0,00 0 0,00 226 3,43
7305 TAKALAR 15 2.964 2.853 5.817 2.942 99,26 2.875 100,8 5.817 100,00 0 0,00 0 0,00 71 1,22
7306 GOWA 26 7.012 6.503 13.515 7.000 99,83 6.477 99,6 13.477 99,72 0 0,00 0 0,00 315 2,34
7307 SINJAI 16 2.259 2.067 4.326 2.249 99,56 2.057 99,5 4.306 99,54 0 0,00 0 0,00 195 4,53
7308 MAROS 14 3.631 3.450 7.081 3.627 99,89 3.450 100,0 7.077 99,94 0 0,00 0 0,00 282 3,98
7309 PANGKEP 23 2.889 2.784 5.673 2.885 99,86 2.781 99,9 5.666 99,88 0 0,00 0 0,00 261 4,61
7310 BARRU 12 1.630 1.552 3.182 1.627 99,82 1.606 103,5 3.233 101,60 0 0,00 0 0,00 158 4,89
7311 BONE 38 6.966 6.468 13.434 6.958 99,89 6.466 100,0 13.424 99,93 0 0,00 0 0,00 410 3,05
7312 SOPPENG 17 1.562 1.376 2.938 1.562 100,00 1.376 100,0 2.938 100,00 0 0,00 0 0,00 213 7,25
7313 WAJO 23 3.360 3.111 6.471 3.362 100,06 3.102 99,7 6.464 99,89 0 0,00 0 0,00 377 5,83
7314 SIDRAP 14 3.118 2.703 5.821 3.090 99,10 2.712 100,3 5.802 99,67 0 0,00 0 0,00 313 5,39
7315 PINRANG 17 3.772 3.612 7.384 3.767 99,87 3.617 100,14 7.384 100,00 0 0,00 0 0,00 329 4,46
7316 ENREKANG 14 1.619 1.502 3.121 1.606 99,20 1.500 99,9 3.106 99,52 0 0,00 0 0,00 158 5,09
7317 LUWU 22 3.327 2.892 6.219 794 23,87 715 24,7 1.509 24,26 0 0,00 0 0,00 163 10,80
7318 TANA TORAJA 21 1.829 1.674 3.503 1.829 100,00 1.674 100,0 3.503 100,00 0 0,00 0 0,00 65 1,86
7322 LUWU UTARA 14 2.657 2.417 5.074 2.454 92,36 2.569 106,3 5.023 98,99 0 0,00 0 0,00 209 4,16
7325 LUWU TIMUR 17 2.815 2.703 5.518 2.814 99,96 2.681 99,2 5.495 99,58 0 0,00 0 0,00 312 5,68
7326 TORAJA UTARA 26 2.018 1.940 3.958 2.044 101,29 1.914 98,7 3.958 100,00 0 0,00 0 0,00 148 3,74
7371 MAKASSAR 46 13.496 13.695 27.191 13.496 100,00 13.695 100,0 27.191 100,00 0 0,00 0 0,00 781 2,87
7372 PARE-PARE 7 1.207 1.161 2.368 1.209 100,17 1.160 99,9 2.369 100,04 0 0,00 0 0,00 128 5,40
7373 PALOPO 12 1.556 1.389 2.945 1.553 99,81 1.386 99,8 2.939 99,80 0 0,00 0 0,00 117 3,98

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 79.504 75.229 154.733 76.559 96,30 73.117 99,97 149.676 96,73 0 0,00 0 0,00 6.353 4,24

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

78
TABEL 34
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH JUMLAH LAHIR HIDUP
KODE KABUPATEN / KOTA L P L+P L P L+P
PUSKESMAS
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 1.059 1.100 2.159 1.056 99,72 1.094 99,45 2.150 99,58 1.049 99,06 1.065 96,82 2.114 97,92
7302 BULUKUMBA 20 3.407 3.363 6.770 3.405 99,94 3.365 100,06 6.770 100,00 3.240 95,10 3.238 96,28 6.478 95,69
7303 BANTAENG 14 1.845 1.642 3.487 1.845 100,00 1.642 100,00 3.487 100,00 1.813 98,27 1.617 98,48 3.430 98,37
7304 JENEPONTO 19 3.506 3.272 6.778 3.385 96,55 3.203 97,89 6.588 97,20 3.130 89,28 2.921 89,27 6.051 89,27
7305 TAKALAR 15 2.964 2.853 5.817 2.942 99,26 2.875 100,77 5.817 100,00 2.877 97,06 2.787 97,69 5.664 97,37
7306 GOWA 26 7.012 6.503 13.515 7.000 99,83 6.477 99,60 13.477 99,72 6.717 95,79 6.201 95,36 12.918 95,58
7307 SINJAI 16 2.259 2.067 4.326 2.249 99,56 2.057 99,52 4.306 99,54 2.238 99,07 2.041 98,74 4.279 98,91
7308 MAROS 14 3.631 3.450 7.081 3.627 99,89 3.450 100,00 7.077 99,94 3.616 99,59 3.446 99,88 7.062 99,73
7309 PANGKEP 23 2.889 2.784 5.673 2.885 99,86 2.781 99,89 5.666 99,88 2.858 98,93 2.765 99,32 5.623 99,12
7310 BARRU 12 1.630 1.552 3.182 1.627 99,82 1.606 103,48 3.233 101,60 1.455 89,26 1.461 94,14 2.916 91,64
7311 BONE 38 6.966 6.468 13.434 6.958 99,89 6.466 99,97 13.424 99,93 6.814 97,82 6.334 97,93 13.148 97,87
7312 SOPPENG 17 1.562 1.376 2.938 1.562 100,00 1.376 100,00 2.938 100,00 1.524 97,57 1.321 96,00 2.845 96,83
7313 WAJO 23 3.360 3.111 6.471 3.362 100,06 3.102 99,71 6.464 99,89 3.255 96,88 3.086 99,20 6.341 97,99
7314 SIDRAP 14 3.118 2.703 5.821 3.090 99,10 2.712 100,33 5.802 99,67 3.029 97,15 2.714 100,41 5.743 98,66
7315 PINRANG 17 3.772 3.612 7.384 3.767 99,87 3.617 100,14 7.384 100,00 3.799 100,72 3.595 99,53 7.394 100,14
7316 ENREKANG 14 1.619 1.502 3.121 1.606 99,20 1.500 99,87 3.106 99,52 1.595 98,52 1.490 99,20 3.085 98,85
7317 LUWU 22 3.327 2.892 6.219 794 23,87 715 24,72 1.509 24,26 744 22,36 679 23,48 1.423 22,88
7318 TANA TORAJA 21 1.829 1.674 3.503 1.829 100,00 1.674 100,00 3.503 100,00 1.662 90,87 1.591 95,04 3.253 92,86
7322 LUWU UTARA 14 2.657 2.417 5.074 2.454 92,36 2.569 106,29 5.023 98,99 2.263 85,17 2.636 109,06 4.899 96,55
7325 LUWU TIMUR 17 2.815 2.703 5.518 2.814 99,96 2.681 99,19 5.495 99,58 2.784 98,90 2.647 97,93 5.431 98,42
7326 TORAJA UTARA 26 2.018 1.940 3.958 2.044 101,29 1.914 98,66 3.958 100,00 1.987 98,46 1.781 91,80 3.768 95,20
7371 MAKASSAR 46 13.496 13.695 27.191 13.496 100,00 13.695 100,00 27.191 100,00 12.006 88,96 12.536 91,54 24.542 90,26
7372 PARE-PARE 7 1.207 1.161 2.368 1.209 100,17 1.160 99,91 2.369 100,04 1.243 102,98 1.166 100,43 2.409 101,73
7373 PALOPO 12 1.556 1.389 2.945 1.553 99,81 1.386 99,78 2.939 99,80 1.487 95,57 1.262 90,86 2.749 93,34

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 79.504 75.229 154.733 76.559 96,30 73.117 97,19 149.676 96,73 73.185 92,05 70.380 93,55 143.565 92,78

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

79
TABEL 35

BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

BAYI BARU LAHIR BAYI USIA < 6 BULAN


JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA MENDAPAT IMD DIBERI ASI EKSKLUSIF
PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9

7301 SELAYAR 14 2.159 1.871 86,66 1.520 1.220 80,26


7302 BULUKUMBA 20 6.645 6.300 94,81 806 628 77,92
7303 BANTAENG 14 3.487 3.487 100,00 1.814 1.240 68,36
7304 JENEPONTO 19 6.777 6.382 94,17 4.964 3.800 76,55
7305 TAKALAR 15 5.817 5.817 100,00 5.230 2.088 39,92
7306 GOWA 26 12.783 12.515 97,90 10.515 8.354 79,45
7307 SINJAI 16 4.194 3.779 90,10 3.840 3.277 85,34
7308 MAROS 14 7.081 6.114 86,34 8.883 5.764 64,89
7309 PANGKEP 23 5.671 5.044 88,94 4.653 3.516 75,56
7310 BARRU 12 3.182 2.777 87,27 3.469 2.030 58,52
7311 BONE 38 13.434 12.493 93,00 7.047 5.300 75,21
7312 SOPPENG 17 2.938 2.658 90,47 2.314 1.875 81,03
7313 WAJO 23 6.471 6.024 93,09 4.590 3.274 71,33
7314 SIDRAP 14 5.822 4.811 82,63 4.066 2.695 66,28
7315 PINRANG 17 7.104 6.774 95,35 5.607 4.051 72,25
7316 ENREKANG 14 3.121 2.876 92,15 4.128 2.712 65,70
7317 LUWU 22 6.130 5.646 92,10 4.726 3.489 73,83
7318 TANA TORAJA 21 3.503 2.229 63,63 1.517 892 58,80
7322 LUWU UTARA 14 5.074 4.848 95,55 2.964 2.557 86,27
7325 LUWU TIMUR 17 5.518 5.106 92,53 5.363 3.594 67,01
7326 TORAJA UTARA 26 3.916 3.413 87,16 4.394 2.641 60,10
7371 MAKASSAR 46 27.287 19.339 70,87 15.893 12.187 76,68
7372 PARE-PARE 7 2.381 1.940 81,48 827 472 57,07
7373 PALOPO 12 2.955 2.509 84,91 3.232 1.002 31,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 153.450 134.752 87,81 112.362 78.658 70,00

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: IMD = Inisiasi Menyusui Dini

80
TABEL 36

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH JUMLAH BAYI
KODE KABUPATEN / KOTA L P L+ P
PUSKESMAS
L P L+ P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 1.310 1.403 2.713 1.089 83,13 939 66,93 2.028 74,75
7302 BULUKUMBA 20 3.589 3.884 7.473 3.018 84,09 2.886 74,30 5.904 79,00
7303 BANTAENG 14 1.431 1.480 2.911 1.861 130,05 1.752 118,38 3.613 124,12
7304 JENEPONTO 19 4.277 4.078 8.355 3.517 82,23 3.336 81,80 6.853 82,02
7305 TAKALAR 15 2.834 2.730 5.564 2.852 100,64 2.903 106,34 5.755 103,43
7306 GOWA 26 6.884 6.198 13.082 6.884 100,00 6.198 100,00 13.082 100,00
7307 SINJAI 16 2.056 2.189 4.245 2.236 108,75 2.036 93,01 4.272 100,64
7308 MAROS 14 3.648 3.604 7.252 3.474 95,23 3.305 91,70 6.779 93,48
7309 PANGKEP 23 2.972 3.079 6.051 2.850 95,90 2.794 90,74 5.644 93,27
7310 BARRU 12 1.591 1.517 3.108 1.634 102,70 1.558 102,70 3.192 102,70
7311 BONE 38 6.424 7.019 13.443 6.827 106,27 6.393 91,08 13.220 98,34
7312 SOPPENG 17 1.519 1.706 3.225 1.328 87,43 1.245 72,98 2.573 79,78
7313 WAJO 23 3.229 3.130 6.359 3.190 98,79 3.199 102,20 6.389 100,47
7314 SIDRAP 14 2.785 2.596 5.381 2.827 101,51 2.583 99,50 5.410 100,54
7315 PINRANG 17 3.511 3.721 7.232 3.659 104,22 3.817 102,58 7.476 103,37
7316 ENREKANG 14 1.628 1.567 3.195 1.468 90,17 1.337 85,32 2.805 87,79
7317 LUWU 22 3.347 3.478 6.825 832 24,86 832 23,92 1.664 24,38
7318 TANA TORAJA 21 1.790 1.727 3.517 1.976 110,39 1.690 97,86 3.666 104,24
7322 LUWU UTARA 14 2.512 2.599 5.111 427 17,00 360 13,85 787 15,40
7325 LUWU TIMUR 17 2.932 2.822 5.754 2.497 85,16 2.388 84,62 4.885 84,90
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 3.887 1.988 #DIV/0! 1.899 #DIV/0! 3.887 100,00
7371 MAKASSAR 46 14.475 13.630 28.105 13.122 90,65 12.352 90,62 25.474 90,64
7372 PARE-PARE 7 1.468 1.496 2.964 1.344 91,55 1.207 80,68 2.551 86,07
7373 PALOPO 12 1.461 1.546 3.007 1.409 96,44 1.385 89,59 2.794 92,92

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 77.673 77.199 158.759 72.309 93,09 68.394 88,59 140.703 88,63
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

81
TABEL 37

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


KODE KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 14 88 22 25,00


7302 BULUKUMBA 20 136 45 33,09
7303 BANTAENG 14 67 62 92,54
7304 JENEPONTO 19 113 94 83,19
7305 TAKALAR 15 100 78 78,00
7306 GOWA 26 167 151 90,42
7307 SINJAI 16 80 41 51,25
7308 MAROS 14 103 70 67,96
7309 PANGKEP 23 103 84 81,55
7310 BARRU 12 55 19 34,55
7311 BONE 38 372 216 58,06
7312 SOPPENG 17 106 103 97,17
7313 WAJO 23 190 60 31,58
7314 SIDRAP 14 106 98 92,45
7315 PINRANG 17 108 104 96,30
7316 ENREKANG 14 129 115 89,15
7317 LUWU 22 227 226 99,56
7318 TANA TORAJA 21 159 152 95,60
7322 LUWU UTARA 14 173 152 87,86
7325 LUWU TIMUR 17 127 113 88,98
7326 TORAJA UTARA 26 151 143 94,70
7371 MAKASSAR 46 153 67 43,79
7372 PARE-PARE 7 22 19 86,36
7373 PALOPO 12 48 42 87,50

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 3.083 2.276 73,82


Sumber: Seksi Inumisasi dan Surveilans Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

82
TABEL 38 Hal: 1

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH JUMLAH LAHIR HIDUP
KODE KABUPATEN / KOTA < 24 Jam
PUSKESMAS
L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 1.059 1.100 2.159 946 89,33 751 68,27 1.697 78,60
7302 BULUKUMBA 20 3.407 3.363 6.770 1443 42,35 1307 38,86 2.750 40,62
7303 BANTAENG 14 1.845 1.642 3.487 1300 70,46 1322 80,51 2.622 75,19
7304 JENEPONTO 19 3.506 3.272 6.778 3305 94,27 3078 94,07 6.383 94,17
7305 TAKALAR 15 2.964 2.853 5.817 2712 91,50 2663 93,34 5.375 92,40
7306 GOWA 26 7.012 6.503 13.515 6293 89,75 6720 103,34 13.013 96,29
7307 SINJAI 16 2.259 2.067 4.326 1845 81,67 1732 83,79 3.577 82,69
7308 MAROS 14 3.631 3.450 7.081 3097 85,29 2989 86,64 6.086 85,95
7309 PANGKEP 23 2.889 2.784 5.673 2852 98,72 2800 100,57 5.652 99,63
7310 BARRU 12 1.630 1.552 3.182 1496 91,78 1474 94,97 2.970 93,34
7311 BONE 38 6.966 6.468 13.434 5280 75,80 5130 79,31 10.410 77,49
7312 SOPPENG 17 1.562 1.376 2.938 1528 97,82 1411 102,54 2.939 100,03
7313 WAJO 23 3.360 3.111 6.471 2753 81,93 2582 83,00 5.335 82,44
7314 SIDRAP 14 3.118 2.703 5.821 2760 88,52 2449 90,60 5.209 89,49
7315 PINRANG 17 3.772 3.612 7.384 3692 97,88 3512 97,23 7.204 97,56
7316 ENREKANG 14 1.619 1.502 3.121 1558 96,23 1444 96,14 3.002 96,19
7317 LUWU 22 3.327 2.892 6.219 4121 123,87 3738 129,25 7.859 126,37
7318 TANA TORAJA 21 1.829 1.674 3.503 2172 118,75 1865 111,41 4.037 115,24
7322 LUWU UTARA 14 2.657 2.417 5.074 2880 108,39 2616 108,23 5.496 108,32
7325 LUWU TIMUR 17 2.815 2.703 5.518 2848 101,17 2687 99,41 5.535 100,31
7326 TORAJA UTARA 26 2.018 1.940 3.958 1601 79,34 1411 72,73 3.012 76,10
7371 MAKASSAR 46 13.496 13.695 27.191 11311 83,81 11093 81,00 22.404 82,39
7372 PARE-PARE 7 1.207 1.161 2.368 1475 122,20 1363 117,40 2.838 119,85
7373 PALOPO 12 1.556 1.389 2.945 1820 116,97 1702 122,53 3.522 119,59

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 79.504 75.229 154.733 71.088 89,41 67.839 90,18 138.927 89,78

Sumber: Seksi Imunisai Dan Surveilans Dinkes Prov Tahun 2020


Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
83
TABEL 38 Hal : 2

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

BAYI DIIMUNISASI BAYI DIIMUNISASI


HB0
JUMLAH BCG
KODE KABUPATEN / KOTA 1 - 7 Hari
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

7301 SELAYAR 14 157 14,83 101 9,18 258 11,95 804 75,92 829 75,36 1.633 75,64
7302 BULUKUMBA 20 1879 55,15 1851 55,04 3.730 55,10 2305 67,65 2278 67,74 4.583 67,70
7303 BANTAENG 14 373 20,22 333 20,28 706 20,25 1869 101,30 1732 105,48 3.601 103,27
7304 JENEPONTO 19 296 8,44 300 9,17 596 8,79 2917 83,20 2720 83,13 5.637 83,17
7305 TAKALAR 15 229 7,73 234 8,20 463 7,96 2630 88,73 2538 88,96 5.168 88,84
7306 GOWA 26 5 0,07 6 0,09 11 0,08 5731 81,73 5938 91,31 11.669 86,34
7307 SINJAI 16 254 11,24 283 13,69 537 12,41 1965 86,99 1827 88,39 3.792 87,66
7308 MAROS 14 479 13,19 466 13,51 945 13,35 3093 85,18 3001 86,99 6.094 86,06
7309 PANGKEP 23 214 7,41 224 8,05 438 7,72 2685 92,94 2657 95,44 5.342 94,17
7310 BARRU 12 22 1,35 18 1,16 40 1,26 1539 94,42 1431 92,20 2.970 93,34
7311 BONE 38 710 10,19 743 11,49 1.453 10,82 4331 62,17 3950 61,07 8.281 61,64
7312 SOPPENG 17 2 0,13 4 0,29 6 0,20 1503 96,22 1320 95,93 2.823 96,09
7313 WAJO 23 408 12,14 415 13,34 823 12,72 2910 86,61 2773 89,14 5.683 87,82
7314 SIDRAP 14 63 2,02 51 1,89 114 1,96 2777 89,06 2450 90,64 5.227 89,80
7315 PINRANG 17 142 3,76 142 3,93 284 3,85 3788 100,42 3595 99,53 7.383 99,99
7316 ENREKANG 14 161 9,94 168 11,19 329 10,54 1437 88,76 1320 87,88 2.757 88,34
7317 LUWU 22 13 0,39 12 0,41 25 0,40 3555 106,85 3211 111,03 6.766 108,80
7318 TANA TORAJA 21 21 1,15 29 1,73 50 1,43 2062 112,74 1868 111,59 3.930 112,19
7322 LUWU UTARA 14 135 5,08 139 5,75 274 5,40 2766 104,10 2517 104,14 5.283 104,12
7325 LUWU TIMUR 17 9 0,32 7 0,26 16 0,29 2779 98,72 2660 98,41 5.439 98,57
7326 TORAJA UTARA 26 563 27,90 549 28,30 1.112 28,09 1684 83,45 1505 77,58 3.189 80,57
7371 MAKASSAR 46 2830 20,97 2666 19,47 5.496 20,21 13460 99,73 13155 96,06 26.615 97,88
7372 PARE-PARE 7 132 10,94 119 10,25 251 10,60 833 69,01 794 68,39 1.627 68,71
7373 PALOPO 12 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1595 102,51 1500 107,99 3.095 105,09

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 9.097 11,44 8.860 11,78 17.957 11,61 71.018 89,33 67.569 89,82 138.587 89,57

Sumber: Seksi Imunisai Dan Surveilans Dinkes Prov Tahun 2020


Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

84
TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
JUMLAH IMUNISASI DASAR LENGKAP
KODE KABUPATEN / KOTA (SURVIVING INFANT)
PUSKESMAS L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 25 26 27 28 29 30

7301 SELAYAR 14 1.310 1.403 2.713 970 74,05 907 64,65 1.877 69,19
7302 BULUKUMBA 20 3.589 3.884 7.473 2155 60,04 2105 54,20 4.260 57,01
7303 BANTAENG 14 1.431 1.480 2.911 1068 74,63 1058 71,49 2.126 73,03
7304 JENEPONTO 19 4.277 4.078 8.355 2823 66,00 2835 69,52 5.658 67,72
7305 TAKALAR 15 2.834 2.730 5.564 2692 94,99 2579 94,47 5.271 94,73
7306 GOWA 26 6.884 6.198 13.082 6368 92,50 6267 101,11 12.635 96,58
7307 SINJAI 16 2.056 2.189 4.245 1723 83,80 1650 75,38 3.373 79,46
7308 MAROS 14 3.648 3.604 7.252 3321 91,04 3268 90,68 6.589 90,86
7309 PANGKEP 23 2.972 3.079 6.051 2500 84,12 2342 76,06 4.842 80,02
7310 BARRU 12 1.591 1.517 3.108 1118 70,27 1113 73,37 2.231 71,78
7311 BONE 38 6.424 7.019 13.443 3679 57,27 3865 55,06 7.544 56,12
7312 SOPPENG 17 1.519 1.706 3.225 1514 99,67 1334 78,19 2.848 88,31
7313 WAJO 23 3.229 3.130 6.359 1611 49,89 1558 49,78 3.169 49,83
7314 SIDRAP 14 2.785 2.596 5.381 1461 52,46 1367 52,66 2.828 52,56
7315 PINRANG 17 3.511 3.721 7.232 2247 64,00 2246 60,36 4.493 62,13
7316 ENREKANG 14 1.628 1.567 3.195 796 48,89 790 50,41 1.586 49,64
7317 LUWU 22 3.347 3.478 6.825 3456 103,26 3055 87,84 6.511 95,40
7318 TANA TORAJA 21 1.790 1.727 3.517 2041 114,02 2001 115,87 4.042 114,93
7322 LUWU UTARA 14 2.512 2.599 5.111 1309 52,11 1247 47,98 2.556 50,01
7325 LUWU TIMUR 17 2.932 2.822 5.754 912 31,11 928 32,88 1.840 31,98
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 2302 #DIV/0! 2138 #DIV/0! 4.440 #DIV/0!
7371 MAKASSAR 46 14.475 13.630 28.105 12905 89,15 13255 97,25 26.160 93,08
7372 PARE-PARE 7 1.468 1.496 2.964 1202 81,88 1152 77,01 2.354 79,42
7373 PALOPO 12 1.461 1.546 3.007 1634 111,84 1589 102,78 3.223 107,18

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 77.673 77.199 154.872 61.807 79,57 60.649 78,56 122.456 79,07

Sumber: Seksi Surveilans Dan Imunnisasi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan:
*khusus untuk provinsi DIY, diisi dengan imunisasi IPV dosis ke 3
MR = measles rubella

85
TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH JUMLAH BADUTA CAMPAK/MR2


KODE KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 1338 1296 2.634 543 40,58 461 35,57 1.004 38,12
7302 BULUKUMBA 20 3561 3401 6.962 1.336 37,52 1.316 38,69 2.652 38,09
7303 BANTAENG 14 1447 1496 2.943 1.164 80,44 1.143 76,40 2.307 78,39
7304 JENEPONTO 19 3376 3242 6.618 1.899 56,25 1.871 57,71 3.770 56,97
7305 TAKALAR 15 2849 2644 5.493 1.251 43,91 1.167 44,14 2.418 44,02
7306 GOWA 26 7503 6950 14.453 3.624 48,30 3.416 49,15 7.040 48,71
7307 SINJAI 16 2135 2007 4.142 992 46,46 976 48,63 1.968 47,51
7308 MAROS 14 3665 3620 7.285 2.405 65,62 2.382 65,80 4.787 65,71
7309 PANGKEP 23 3112 2962 6.074 2.347 75,42 2.252 76,03 4.599 75,72
7310 BARRU 12 1530 1470 3.000 918 60,00 918 62,45 1.836 61,20
7311 BONE 38 6447 5970 12.417 2.925 45,37 3.080 51,59 6.005 48,36
7312 SOPPENG 17 1522 1461 2.983 1.199 78,78 1.109 75,91 2.308 77,37
7313 WAJO 23 3295 3194 6.489 2.728 82,79 2.540 79,52 5.268 81,18
7314 SIDRAP 14 2734 2555 5.289 1.611 58,92 1.507 58,98 3.118 58,95
7315 PINRANG 17 3509 3344 6.853 2.647 75,43 2.679 80,11 5.326 77,72
7316 ENREKANG 14 2271 2142 4.413 1.150 50,64 1.059 49,44 2.209 50,06
7317 LUWU 22 3811 3702 7.513 2.388 62,66 2.240 60,51 4.628 61,60
7318 TANA TORAJA 21 2419 2279 4.698 1.764 72,92 1.612 70,73 3.376 71,86
7322 LUWU UTARA 14 3029 2923 5.952 1.566 51,70 1.665 56,96 3.231 54,28
7325 LUWU TIMUR 17 3465 3262 6.727 2.294 66,20 2.205 67,60 4.499 66,88
7326 TORAJA UTARA 26 2464 2435 4.899 2.074 84,17 1.933 79,38 4.007 81,79
7371 MAKASSAR 46 14921 14702 29.623 12.381 82,98 12.130 82,51 24.511 82,74
7372 PARE-PARE 7 1442 1355 2.797 642 44,52 583 43,03 1.225 43,80
7373 PALOPO 12 2010 1942 3.952 859 42,74 868 44,70 1.727 43,70

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 83.855 80.354 164.209 52.707 62,85 51.112 63,61 103.819 63,22

Sumber: Seksi Imunisasi Dan Survailans Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2020

86
TABEL 41

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 2.486 2.268 91,23 14.246 12.221 85,79 16.732 14.489 86,59
7302 BULUKUMBA 20 5.061 4.823 95,30 37.509 28.026 74,72 42.570 32.849 77,16
7303 BANTAENG 14 4.064 3.891 95,74 11.857 11.258 94,95 15.921 15.149 95,15
7304 JENEPONTO 19 7.333 6.370 86,87 51.807 45.445 87,72 59.140 51.815 87,61
7305 TAKALAR 15 6.128 6.128 100,00 38.944 34.196 87,81 45.072 40.324 89,47
7306 GOWA 26 14.045 12.634 89,95 44.274 37.850 85,49 58.319 50.484 86,57
7307 SINJAI 16 4.286 4.054 94,59 24.185 23.412 96,80 28.471 27.466 96,47
7308 MAROS 14 8.704 7.427 85,33 25.039 22.991 91,82 33.743 30.418 90,15
7309 PANGKEP 23 5.444 4.677 85,91 21.821 17.577 80,55 27.265 22.254 81,62
7310 BARRU 12 4.006 4.006 100,00 10.001 9.767 97,66 14.007 13.773 98,33
7311 BONE 38 13.149 12.754 97,00 46.427 43.925 94,61 59.576 56.679 95,14
7312 SOPPENG 17 2.830 2.830 100,00 20.526 19.397 94,50 23.356 22.227 95,17
7313 WAJO 23 6.513 5.815 89,28 43.205 37.967 87,88 49.718 43.782 88,06
7314 SIDRAP 14 5.406 5.129 94,88 38.664 36.922 95,49 44.070 42.051 95,42
7315 PINRANG 17 7.789 7.370 94,62 55.416 50.931 91,91 63.205 58.301 92,24
7316 ENREKANG 14 3.907 3.798 97,21 12.920 12.331 95,44 16.827 16.129 95,85
7317 LUWU 22 6.653 6.113 91,88 46.167 41.297 89,45 52.820 47.410 89,76
7318 TANA TORAJA 21 4.335 3.837 88,51 15.872 13.121 82,67 20.207 16.958 83,92
7322 LUWU UTARA 14 5.629 5.517 98,01 19.202 18.815 97,98 24.831 24.332 97,99
7325 LUWU TIMUR 17 5.557 5.457 98,20 36.967 35.411 95,79 42.524 40.868 96,11
7326 TORAJA UTARA 26 5.211 4.982 95,61 36.077 32.421 89,87 41.288 37.403 90,59
7371 MAKASSAR 46 22.556 21.360 94,70 141.585 132.624 93,67 164.141 153.984 93,81
7372 PARE-PARE 7 1.942 1.691 87,08 7.037 4.723 67,12 8.979 6.414 71,43
7373 PALOPO 12 2.968 2.743 92,42 19.206 17.712 92,22 22.174 20.455 92,25

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 156.002 145.674 93,38 818.954 740.340 90,40 974.956 886.014 90,88
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus.
Untuk perhitungan anak balita 12-59 bulan yang mendapat vitamin A menggunakan data bulan Agustus.

87
TABEL 42

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PELAYANAN KESEHATAN BALITA


JUMLAH JUMLAH BALITA
KODE KABUPATEN / KOTA L P L + P
PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 6.478 6.949 13.427 4.225 65,22 3.752 53,99 7.977 59,41
7302 BULUKUMBA 20 21.669 22.450 44.119 11.933 55,07 11.828 52,69 23.761 53,86
7303 BANTAENG 14 7.968 8.004 15.972 5.190 65,14 5.015 62,66 10.205 63,89
7304 JENEPONTO 19 19.915 19.395 39.310 16.043 80,56 15.759 81,25 31.802 80,90
7305 TAKALAR 15 13.367 12.904 26.271 10.690 79,97 10.319 79,97 21.009 79,97
7306 GOWA 26 30.734 25.146 55.880 10.582 34,43 8.662 34,45 19.244 34,44
7307 SINJAI 16 15.723 16.747 32.470 7.474 47,54 6.898 41,19 14.372 44,26
7308 MAROS 14 17.710 17.233 34.943 13.407 75,70 13.000 75,44 26.407 75,57
7309 PANGKEP 23 18.993 19.844 38.837 9.632 50,71 9.585 48,30 19.217 49,48
7310 BARRU 12 6.573 6.215 12.788 6.576 100,05 6.119 98,46 12.695 99,27
7311 BONE 38 53.438 58.389 111.827 37.835 70,80 37.725 64,61 75.560 67,57
7312 SOPPENG 17 7.602 8.541 16.143 5.725 75,31 5.388 63,08 11.113 68,84
7313 WAJO 23 15.995 15.262 31.257 11.929 74,58 11.916 78,08 23.845 76,29
7314 SIDRAP 14 10.899 10.171 21.070 12.375 113,54 11.616 114,21 23.991 113,86
7315 PINRANG 17 18.063 19.142 37.205 0 0,00 0 0,00 21.864 58,77
7316 ENREKANG 14 16.821 16.535 33.356 7.939 47,20 7.585 45,87 15.524 46,54
7317 LUWU 22 17.965 18.674 36.639 11.229 62,50 10.054 53,84 21.283 58,09
7318 TANA TORAJA 21 11.251 10.839 22.090 6.875 61,11 6.322 58,33 13.197 59,74
7322 LUWU UTARA 14 14.328 13.924 28.252 11.545 80,58 11.227 80,63 22.772 80,60
7325 LUWU TIMUR 17 14.495 13.953 28.448 8.477 58,48 8.220 58,91 16.697 58,69
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 7.881 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7.881 100,00
7371 MAKASSAR 46 70.157 68.770 138.927 55.638 79,30 52.391 76,18 108.029 77,76
7372 PARE-PARE 7 9.096 9.222 18.318 6.001 65,97 5.950 64,52 11.951 65,24
7373 PALOPO 12 8.827 9.323 18.150 2.642 2.767,00 1.017 10,91 5.409 29,80

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 428.067 427.632 863.580 273.962 64,00 260.348 60,88 565.805 65,52
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

88
TABEL 43

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

BALITA
JUMLAH DITIMBANG
KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH SASARAN BALITA (S)
PUSKESMAS JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 0 0 8.546 0 0 6.285 0,00 0,00 73,54
7302 BULUKUMBA 20 0 0 24.785 0 0 12.855 0,00 0,00 51,87
7303 BANTAENG 14 0 0 14.469 0 0 12.910 0,00 0,00 89,23
7304 JENEPONTO 19 0 0 29.328 0 0 24.078 0,00 0,00 82,10
7305 TAKALAR 15 0 0 26.122 0 0 22.749 0,00 0,00 87,09
7306 GOWA 26 0 0 56.942 0 0 26.721 0,00 0,00 46,93
7307 SINJAI 16 0 0 17.910 0 0 11.212 0,00 0,00 62,60
7308 MAROS 14 0 0 32.265 0 0 17.484 0,00 0,00 54,19
7309 PANGKEP 23 0 0 26.095 0 0 12.717 0,00 0,00 48,73
7310 BARRU 12 0 0 13.253 0 0 9.005 0,00 0,00 67,95
7311 BONE 38 0 0 58.593 0 0 27.330 0,00 0,00 46,64
7312 SOPPENG 17 0 0 12.950 0 0 8.987 0,00 0,00 69,40
7313 WAJO 23 0 0 25.092 0 0 16.294 0,00 0,00 64,94
7314 SIDRAP 14 0 0 25.146 0 0 16.640 0,00 0,00 66,17
7315 PINRANG 17 0 0 35.546 0 0 22.386 0,00 0,00 62,98
7316 ENREKANG 14 0 0 15.920 0 0 8.966 0,00 0,00 56,32
7317 LUWU 22 0 0 355.782 0 0 174.999 0,00 0,00 49,19
7318 TANA TORAJA 21 0 0 20.373 0 0 11.073 0,00 0,00 54,35
7322 LUWU UTARA 14 0 0 17.687 0 0 11.942 0,00 0,00 67,52
7325 LUWU TIMUR 17 0 0 24.555 0 0 14.146 0,00 0,00 57,61
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 29.971 0 0 14.546 0,00 0,00 48,53
7371 MAKASSAR 46 0 0 90.547 0 0 72.210 0,00 0,00 79,75
7372 PARE-PARE 7 0 0 7.417 0 0 3.614 0,00 0,00 48,73
7373 PALOPO 12 0 0 9.234 0 0 6.293 0,00 0,00 68,15
JUMLAH (KAB/KOTA) 461 0 0 978.527 0 0 565.442 0,00 0,00 57,78
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

89
TABEL 44

STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH BALITA BALITA GIZI JUMLAH BALITA BALITA PENDEK JUMLAH BALITA BALITA KURUS
JUMLAH 0-59 BULAN KURANG (BB/U) 0-59 BULAN (TB/U) (BB/TB)
KODE KABUPATEN / KOTA 0-59 BULAN
PUSKESMAS YANG YANG DIUKUR
JUMLAH % JUMLAH % YANG DIUKUR JUMLAH %
DITIMBANG TINGGI BADAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 6.420 941 14,66 6.404 1.445 22,56 6.395 453 7,08
7302 BULUKUMBA 20 22.926 1.220 5,32 22.862 2.063 9,02 22.884 850 3,71
7303 BANTAENG 14 7.992 458 5,73 7.895 766 9,70 7.928 286 3,61
7304 JENEPONTO 19 24.837 1.827 7,36 24.755 3.693 14,92 24.796 1.220 4,92
7305 TAKALAR 15 22.991 2.221 9,66 22.912 4.102 17,90 22.945 1.132 4,93
7306 GOWA 26 47.537 2.550 5,36 47.502 2.961 6,23 47.505 1.654 3,48
7307 SINJAI 16 16.948 1.165 6,87 16.934 1.422 8,40 16.931 532 3,14
7308 MAROS 14 29.275 2.487 8,50 29.224 3.815 13,05 29.226 1.417 4,85
7309 PANGKEP 23 20.722 2.541 12,26 20.708 3.009 14,53 20.711 1.389 6,71
7310 BARRU 12 11.313 618 5,46 11.304 1.100 9,73 11.303 366 3,24
7311 BONE 38 51.782 2.264 4,37 51.599 3.214 6,23 51.663 1.278 2,47
7312 SOPPENG 17 11.929 1.136 9,52 11.914 1.872 15,71 11.911 378 3,17
7313 WAJO 23 15.689 735 4,68 15.668 878 5,60 15.651 645 4,12
7314 SIDRAP 14 27.038 1.065 3,94 27.011 2.197 8,13 27.008 271 1,00
7315 PINRANG 17 36.224 1.721 4,75 36.221 3.139 8,67 36.221 722 1,99
7316 ENREKANG 14 14.820 1.384 9,34 14.804 3.455 23,34 14.801 209 1,41
7317 LUWU 22 23.024 1.521 6,61 22.975 2.956 12,87 22.983 687 2,99
7318 TANA TORAJA 21 10.811 1.013 9,37 10.775 2.744 25,47 10.788 340 3,15
7322 LUWU UTARA 14 20.001 2.104 10,52 19.230 3.735 19,42 19.315 1.132 5,86
7325 LUWU TIMUR 17 20.525 750 3,65 20.459 1.131 5,53 20.460 366 1,79
7326 TORAJA UTARA 26 18.213 998 5,48 18.127 2.821 15,56 18.169 491 2,70
7371 MAKASSAR 46 76.321 3.614 4,74 76.131 5.443 7,15 76.107 3.155 4,15
7372 PARE-PARE 7 4.918 876 17,81 4.901 1.610 32,85 4.901 299 6,10
7373 PALOPO 12 6.840 680 9,94 6.752 572 8,47 6.746 398 5,90

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 549.096 35.889 6,54 547.067 60.143 10,95 547.348 19.670 3,58

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

90
TABEL 45

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA SERTA USIA PENDIDIKAN DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PESERTA DIDIK SEKOLAH SEKOLAH


USIA PENDIDIKAN DASAR
JUMLAH KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA SD/MI SMP/MTS SMA/MA
KABUPATEN /
KODE PUSKES
KOTA
MAS MENDAPAT MENDAPAT MENDAPA
JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT MENDAPAT
PELAYANA PELAYANAN T
PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH %
N KESEHATA PELAYANA
DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN KESEHATAN
KESEHATA N N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

7301 SELAYAR 14 2.624 0 0,00 2.431 0 0,00 0 0 0,00 0 0 #DIV/0! 2.624 0 0,00 2.431 0 0,00 0 0 0,00
7302 BULUKUMBA 20 7.651 6.762 88,38 4.207 3.500 83,19 1.102 968 87,84 7.651 0 0,00 391 0 0,00 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7303 BANTAENG 14 3.894 2.237 57,45 3.532 1.681 47,59 3.053 1.029 33,70 37.197 29.074 78,16 173 173 100,00 74 73 98,65 46 46 100,00
7304 JENEPONTO 19 7.210 5.643 78,27 6.139 4.767 77,65 4.550 3.124 68,66 12.830 9.583 74,69 323 323 100,00 119 119 100,00 72 72 100,00
7305 TAKALAR 15 5.632 4.858 86,26 5.187 3.812 73,49 4.377 2.238 51,13 14.560 5.741 39,43 255 255 100,00 53 33 62,26 48 21 43,75
7306 GOWA 26 22.521 10.894 48,37 15.318 7.879 51,44 10.651 4.747 44,57 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7307 SINJAI 16 4.801 4.217 87,84 4.515 4.135 91,58 4.304 3.884 90,24 11.269 2.022 17,94 6.844 1.270 18,56 5.425 752 13,86 4.908 345 7,03
7308 MAROS 14 7.092 6.178 87,11 5.606 4.034 71,96 3.692 2.488 67,39 0 0 #DIV/0! 287 277 96,52 114 101 88,60 79 79 100,00
7309 PANGKEP 23 13.093 8.552 65,32 8.663 5.673 65,49 7.059 3.431 48,60 40.815 11.471 28,10 15.390 6.755 43,89 8.863 5.673 0,00 7.059 3.431 48,60
7310 BARRU 12 4.209 3.948 93,80 3.783 3.461 91,49 3.450 2.700 78,26 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7311 BONE 38 81.743 15.943 0,00 37.547 14.147 37,68 0,00 119.290 30.090 25,22 771 771 0,00 212 212 0,00 0 0 #DIV/0!
7312 SOPPENG 17 3.507 3.507 100,00 3.528 3.528 100,00 3.155 3.155 100,00 278 278 100,00 276 276 100,00 73 73 100,00 32 32 100,00
7313 WAJO 23 7.333 6.175 84,21 4.109 3.421 83,26 4.051 4.051 100,00 442 442 100,00 107 103 96,26 40 12 30,00 0 0 #DIV/0!
7314 SIDRAP 14 8.352 8.352 100,00 4.462 4.462 100,00 3.648 3.648 100,00 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7315 PINRANG 17 7.228 0 0,00 5.204 0 0,00 0 0 0,00 0 0 #DIV/0! 392 392 100,00 58 58 100,00 0 0 #DIV/0!
7316 ENREKANG 14 0 3.239 0,00 0 2.471 #DIV/0! 831 831 100,00 7.842 4.297 54,79 4.342 3.242 74,67 2.898 954 0,00 2.026 705 34,80
7317 LUWU 22 5.255 4.159 0,00 4.889 3.558 72,78 3.008 1.425 0,00 12.084 6.933 57,37 244 214 0,00 137 121 0,00 60 29 48,33
7318 TANA TORAJA 21 4.657 2.694 57,85 4.613 2.369 51,35 4.427 2.146 48,48 0 0 #DIV/0! 4.974 4.813 96,76 4.592 4.489 97,76 4.337 4.020 92,69
7322 LUWU UTARA 14 5.616 5.616 100,00 5.897 5.897 100,00 842 413 49,05 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7325 LUWU TIMUR 17 7.048 7.037 99,84 5.872 5.856 99,73 5.094 5.071 99,55 16.158 0 0,00 202 0 0,00 62 0 0,00 33 0 0,00
7326 TORAJA UTARA 26 5.788 5.351 92,45 5.453 5.189 95,16 4.139 3.823 92,37 0 0 #DIV/0! 242 144 59,50 87 54 62,07 43 33 76,74
7371 MAKASSAR 46 25.058 25.058 100,00 39.372 39.372 100,00 27.218 27.218 100,00 143.400 35.149 24,51 24.403 10.210 41,84 25.930 5.499 21,21 19.478 4.512 23,16
7372 PARE-PARE 7 2.928 2.488 84,97 2.922 1.513 51,78 3.259 1.417 43,48 24.058 18.994 78,95 101 101 100,00 32 32 100,00 32 32 100,00
7373 PALOPO 12 3.044 3.181 104,50 3.520 3.348 95,11 4.135 3.743 90,52 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 246.284 146.089 59,32 186.769 134.073 71,79 106.045 81.550 76,90 447.874 154.074 34,40 62.341 29.319 47,03 51.200 18.255 35,65 38.253 13.357 34,92

Sumber: SeksiPelayanan Kesehatan Tradisional Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2018

91
TABEL 46

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA TUMPATAN GIGI PENCABUTAN RASIO TUMPATAN/ JUMLAH JUMLAH % KASUS
PUSKESMAS
TETAP GIGI TETAP PENCABUTAN KASUS GIGI KASUS DIRUJUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9

7301 SELAYAR 14 1 212 0,00 0 21 #DIV/0!


7302 BULUKUMBA 20 94 2.021 0,05 0 0 #DIV/0!
7303 BANTAENG 14 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7304 JENEPONTO 19 0 499 0,00 0 0 #DIV/0!
7305 TAKALAR 15 107 2.794 0,04 11.158 817 0,07
7306 GOWA 26 386 1.538 0,25 19.197 818 0,04
7307 SINJAI 16 22.419 647 34,65 5 497 99,40
7308 MAROS 14 219 269 0,81 4.129 243 0,06
7309 PANGKEP 23 414 2.042 0,20 12.023 526 0,04
7310 BARRU 12 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7311 BONE 38 759 1.784 0,43 15.389 956 0,06
7312 SOPPENG 17 290 550 0,53 8.640 530 0,06
7313 WAJO 23 107 901 0,12 7.665 434 0,06
7314 SIDRAP 14 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7315 PINRANG 17 721 481 1,50 481 323 0,67
7316 ENREKANG 14 180 1.401 0,13 7.204 429 0,06
7317 LUWU 22 1.159 1.816 0,64 6.601 1.297 0,20
7318 TANA TORAJA 21 359 797 0,45 591 0 0,00
7322 LUWU UTARA 14 64 1.005 0,06 6.911 697 0,10
7325 LUWU TIMUR 17 35 1.968 0,02 13.616 953 0,07
7326 TORAJA UTARA 26 899 2.261 0,40 5.460 136 0,02
7371 MAKASSAR 46 985 2.476 0,40 18.195 4.618 0,25
7372 PARE-PARE 7 32 331 0,10 0 0 #DIV/0!
7373 PALOPO 12 133 1.027 0,13 1.262 1.262 1,00

JUMLAH (KAB/ KOTA) 461 29.363 26.820 1,09 138.527 14.557 0,11

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Sumber: SeksiPelayanan Kesehatan Tradisional Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: pelayanan kesehatan gigi meliputi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas

92
93
TABEL 48

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020
PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN
MENDAPAT PELAYANAN SKRINING KESEHATAN SESUAI
BERISIKO
JUMLAH STANDAR
KABUPATEN / JUMLAH LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
KODE PUSKE LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
KOTA PEREMPUAN PEREMPUAN
SMAS
PEREMPU LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
AN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

7301 SELAYAR 14 4.857 6.885 11.742 0,00 0,00 6.515 55,48 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00
7302 BULUKUMBA 20 49.154 73.745 122.899 1.613 3,28 3.973 5,39 5.586 4,55 1.613 100,00 3.973 100,00 5.586 100,00
7303 BANTAENG 14 63.008 69.932 132.940 22.143 35,14 37.180 53,17 59.323 44,62 2.088 9,43 4.427 11,91 6.515 10,98
7304 JENEPONTO 19 107.616 116.892 224.508 18.680 17,36 111.170 95,10 129.850 57,84 4.227 22,63 14.985 13,48 19.212 14,80
7305 TAKALAR 15 95.908 103.724 199.632 7.824 8,16 22.139 21,34 15.867 7,95 1.366 17,46 9.374 42,34 10.740 67,69
7306 GOWA 26 336.055 347.319 683.374 36.431 10,84 59.723 17,20 96.154 14,07 13.761 37,77 27.340 45,78 41.101 42,74
7307 SINJAI 16 79.444 88.442 167.886 3.073 3,87 12.545 14,18 15.618 9,30 566 18,42 2.835 22,60 3.401 21,78
7308 MAROS 14 107.282 113.284 220.566 23.065 21,50 46.708 41,23 69.773 31,63 1.206 5,23 2.241 4,80 3.447 4,94
7309 PANGKEP 23 97.916 103.557 201.473 33.014 33,72 37.228 35,95 70.242 34,86 6.194 18,76 9.290 24,95 15.484 22,04
7310 BARRU 12 54.910 57.438 112.348 0,00 0,00 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7311 BONE 38 214.927 240.045 454.972 77.416 36,02 121.085 50,44 198.501 43,63 15.482 20,00 24.217 20,00 39.699 20,00
7312 SOPPENG 17 11.707 13.133 24.840 3.718 31,76 11.184 85,16 14.902 59,99 1.006 27,06 3.700 33,08 4.706 31,58
7313 WAJO 23 126.013 142.490 268.503 35.414 28,10 68.674 48,20 104.088 38,77 9.535 26,92 18.974 27,63 28.509 27,39
7314 SIDRAP 14 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7315 PINRANG 17 62.250 32.250 94.500 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7316 ENREKANG 14 67.777 68.772 136.549 0 0,00 0 0,00 0 0,00 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7317 LUWU 22 101.021 107.010 208.031 43.694 43,25 78.355 73,22 122.049 58,67 12.378 28,33 27.744 35,41 40.122 32,87
7318 TANA TORAJA 21 9.942 9.975 19.917 10.508 105,69 12.574 126,06 23.082 115,89 4.451 42,36 5.009 39,84 9.460 40,98
7322 LUWU UTARA 14 93.225 92.975 186.200 18.852 20,22 46.202 49,69 65.054 34,94 4.963 26,33 12.601 27,27 17.564 27,00
7325 LUWU TIMUR 17 91.580 85.849 177.429 18.778 20,50 22.918 26,70 41.696 23,50 2.102 11,19 4.203 18,34 6.305 15,12
7326 TORAJA UTARA 26 26 62.096 62.122 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7371 MAKASSAR 46 1.526.677 120.717 #DIV/0! 240.933 #DIV/0! 361.650 23,69 51.774 42,89 113.022 46,91 164.796 45,57
7372 PARE-PARE 7 65.033 65.670 130.703 777 1,19 3.368 5,13 4.145 3,17 219 28,19 1.158 34,38 1.377 33,22
7373 PALOPO 12 82.301 86.593 168.894 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 1.921.952 2.088.076 4.010.028 475.717 24,75 935.959 44,82 1.411.676 35,20 132.931 27,94 285.093 30,46 418.024 29,61

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

94
TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

USIA LANJUT (60TAHUN+)


JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 5.991 6.921 12.912 1.327 22,1 1.856 26,8 3.183 24,65
7302 BULUKUMBA 20 23.127 26.379 49.506 5.278 22,8 6.338 24,0 11.616 23,46
7303 BANTAENG 14 7.548 8.779 16.327 2.841 37,6 3.397 38,7 6.238 38,21
7304 JENEPONTO 19 22.457 30.083 52.540 6.243 27,8 8.099 26,9 14.342 27,30
7305 TAKALAR 15 11.081 12.429 23.510 4.016 36,2 7.301 58,7 11.317 48,14
7306 GOWA 26 26.845 30.853 57.698 22.827 85,0 28.639 92,8 51.466 89,20
7307 SINJAI 16 9.819 11.061 20.880 3.925 40,0 5.848 52,9 9.773 46,81
7308 MAROS 14 18.411 24.548 42.959 9.361 50,8 15.383 62,7 24.744 57,60
7309 PANGKEP 23 13.282 17.449 30.731 9.504 71,6 12.862 73,7 22.366 72,78
7310 BARRU 12 7.217 8.839 16.056 1.898 26,3 3.146 35,6 5.044 31,42
7311 BONE 38 42.861 51.821 94.682 23.180 54,1 31.220 60,2 54.400 57,46
7312 SOPPENG 17 18.784 21.105 39.889 5.923 31,5 8.730 41,4 14.653 36,73
7313 WAJO 23 27.404 35.862 63.266 9.305 34,0 13.601 37,9 22.906 36,21
7314 SIDRAP 14 15.548 19.539 35.087 6.168 39,7 8.817 45,1 14.985 42,71
7315 PINRANG 17 21.656 22.957 44.613 20.277 93,6 22.075 96,2 42.352 94,93
7316 ENREKANG 14 12.760 13.720 26.480 4.847 38,0 6.364 46,4 11.211 42,34
7317 LUWU 22 12.540 14.741 27.281 7.106 56,7 10.149 68,8 17.255 63,25
7318 TANA TORAJA 21 9.362 9.668 19.030 2.394 25,6 3.570 36,9 5.964 31,34
7322 LUWU UTARA 14 12.037 12.152 24.189 8.756 72,7 9.349 76,9 18.105 74,85
7325 LUWU TIMUR 17 9.441 8.760 18.201 6.906 73,1 6.170 70,4 13.076 71,84
7326 TORAJA UTARA 26 18.119 21.076 39.195 7.531 41,6 15.132 71,8 22.663 57,82
7371 MAKASSAR 46 68.069 69.333 137.402 39.987 58,7 44.490 64,2 84.477 61,48
7372 PARE-PARE 7 3.676 4.323 7.999 3.671 99,9 4.191 96,9 7.862 98,29
7373 PALOPO 12 10.136 10.722 20.858 4.237 41,8 6.528 60,9 10.765 51,61

JUMLAH (KAB/KOTA) 428.171 493.120 921.291 217.508 50,8 283.255 57,4 500.763 54,35

Sumber: Seksi Kesga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

95
TABEL 50

PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PUSKESMAS

JUMLAH MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN


KODE KABUPATEN / KOTA MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
PUSKESMAS MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
KEGIATAN PENJARINGAN
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1,
KESEHATAN REMAJA KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 14 14 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 20 20 20 0 20 12 12
7303 BANTAENG 14 13 13 13 13 13 13
7304 JENEPONTO 19 19 19 3 19 19 19
7305 TAKALAR 15 15 15 15 15 15 15
7306 GOWA 26 26 26 4 25 18 18
7307 SINJAI 16 19 19 3 19 19 19
7308 MAROS 14 14 14 14 14 14 14
7309 PANGKEP 23 23 22 19 22 20 19
7310 BARRU 12 12 5 5 10 4 4
7311 BONE 38 38 29 10 12 12 12
7312 SOPPENG 17 17 17 17 17 17 17
7313 WAJO 23 23 23 23 23 23 23
7314 SIDRAP 14 14 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 17 17 17 17 17 17 17
7316 ENREKANG 14 14 0 0 0 0 0
7317 LUWU 22 22 22 22 22 22 22
7318 TANA TORAJA 21 21 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 14 16 16 16 16 16 16
7325 LUWU TIMUR 17 17 17 17 17 17 17
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 46 46 46 46 46 46 46
7372 PARE-PARE 7 6 0 5 6 3 3
7373 PALOPO 12 12 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 438 340 249 333 307 306


PERSENTASE 95,01 73,75 54,01 72,23 66,59 66,38

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinas Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2018
catatan: diisi dengan tanda "V"

96
TABEL 51

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH TERDUGA
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS
JUMLAH TUBERKULOSIS YANG KASUS TUBERKULOSIS
KODE KABUPATEN / KOTA MENDAPATKAN
PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + ANAK 0-14 TAHUN
PELAYANAN SESUAI
JUMLAH % JUMLAH % PEREMPUAN
STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7301 SELAYAR 14 802 84 53,16 74 46,84 158 2


7302 BULUKUMBA 20 1.335 223 57,03 168 42,97 391 13
7303 BANTAENG 14 1.654 157 53,95 134 46,05 291 2
7304 JENEPONTO 19 1.047 252 57,80 184 42,20 436 5
7305 TAKALAR 15 1.679 223 50,34 220 49,66 443 9
7306 GOWA 26 6.587 581 57,87 423 42,13 1.004 32
7307 SINJAI 16 2.441 163 53,27 143 46,73 306 16
7308 MAROS 14 1.724 258 59,72 174 40,28 432 19
7309 PANGKEP 23 1.852 337 56,17 263 43,83 600 21
7310 BARRU 12 1.290 116 56,86 88 43,14 204 2
7311 BONE 38 3.640 455 54,69 377 45,31 832 3
7312 SOPPENG 17 1.273 152 58,02 110 41,98 262 20
7313 WAJO 23 6.577 324 56,64 248 43,36 572 38
7314 SIDRAP 14 2.993 227 61,02 145 38,98 372 6
7315 PINRANG 17 2.440 240 57,97 174 42,03 414 3
7316 ENREKANG 14 716 93 57,76 68 42,24 161 4
7317 LUWU 22 1.912 269 58,35 192 41,65 461 10
7318 TANA TORAJA 21 529 99 63,46 57 36,54 156 1
7322 LUWU UTARA 14 1.414 197 61,18 125 38,82 322 3
7325 LUWU TIMUR 17 1.556 219 70,19 93 29,81 312 10
7326 TORAJA UTARA 26 660 122 60,10 81 39,90 203 2
7371 MAKASSAR 46 15.917 1.978 60,77 1.277 39,23 3.255 138
7372 PARE-PARE 7 1.303 165 56,12 129 43,88 294 15
7373 PALOPO 12 1.239 204 63,35 118 36,65 322 12

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 62.580 7.138 58,49 5.065 41,51 12.203 386

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS 0


% ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS (TBC) MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR #DIV/0!

CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK 133

PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) BERDASARKAN MODELING TAHUN .............................. 0

CASE DETECTION RATE (%) #DIV/0!


CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (%) #DIV/0!

Sumber:Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll

97
TABEL 52

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH KASUS JUMLAH SEMUA KASUS


TUBERKULOSIS PARU TUBERKULOSIS TERDAFTAR ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) TUBERKULOSIS PARU ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR) SEMUA KASUS
TERKONFIRMASI *) TERKONFIRMASI BAKTERIOLOGIS (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS TUBERKULOSIS JUMLAH KEMATIAN
DAN DIOBATI
JUMLAH BAKTERIOLOGIS YANG SELAMA PENGOBATAN
KODE KABUPATEN / KOTA TUBERKULOSIS
PUSKESMAS TERDAFTAR DAN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
*)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
DIOBATI PEREMPUAN PEREMPUAN

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

7301 SELAYAR 14 135 67 202 144 76 220 92 68,15 43 64,18 135 66,83 29 20,14 27 35,53 56 25,45 121 84,03 70 92,11 191 86,82 8 3,64

7302 BULUKUMBA 20 218 172 390 378 273 651 75 34,40 62 36,05 137 35,13 266 70,37 188 68,86 454 69,74 341 90,21 250 91,58 591 90,78 31 4,76

7303 BANTAENG 14 151 113 264 190 148 338 132 87,42 108 95,58 240 90,91 38 20,00 31 20,95 69 20,41 170 89,47 139 93,92 309 91,42 14 4,14

7304 JENEPONTO 19 189 133 322 346 247 593 150 79,37 111 83,46 261 81,06 182 52,60 126 51,01 308 51,94 332 95,95 237 95,95 569 95,95 14 2,36

7305 TAKALAR 15 245 174 419 403 293 696 221 90,20 160 91,95 381 90,93 146 36,23 116 39,59 262 37,64 367 91,07 276 94,20 643 92,39 24 3,45

7306 GOWA 26 672 463 1.135 1.041 769 1.810 643 95,68 445 96,11 1.088 95,86 355 34,10 296 38,49 651 35,97 998 95,87 741 96,36 1.739 96,08 14 0,77

7307 SINJAI 16 242 173 415 319 216 535 148 61,16 125 72,25 273 65,78 85 26,65 53 24,54 138 25,79 233 73,04 178 82,41 411 76,82 36 6,73

7308 MAROS 14 271 157 428 407 265 672 152 56,09 105 66,88 257 60,05 191 46,93 125 47,17 316 47,02 343 84,28 230 86,79 573 85,27 40 5,95

7309 PANGKEP 23 377 258 635 478 327 805 209 55,44 158 61,24 367 57,80 201 42,05 139 42,51 340 42,24 410 85,77 297 90,83 707 87,83 62 7,70

7310 BARRU 12 138 107 245 159 122 281 52 37,68 35 32,71 87 35,51 105 66,04 86 70,49 191 67,97 157 98,74 121 99,18 278 98,93 1 0,36

7311 BONE 38 366 272 638 753 535 1.288 312 85,25 240 88,24 552 86,52 400 53,12 275 51,40 675 52,41 712 94,56 515 96,26 1.227 95,26 42 3,26

7312 SOPPENG 17 149 93 242 212 149 361 81 54,36 54 58,06 135 55,79 121 57,08 91 61,07 212 58,73 202 95,28 145 97,32 347 96,12 1 0,28

7313 WAJO 23 327 224 551 509 369 878 230 70,34 176 78,57 406 73,68 202 39,69 155 42,01 357 40,66 432 84,87 331 89,70 763 86,90 54 6,15

7314 SIDRAP 14 223 173 396 309 276 585 171 76,68 158 91,33 329 83,08 85 27,51 100 36,23 185 31,62 256 82,85 258 93,48 514 87,86 30 5,13

7315 PINRANG 17 316 215 531 406 278 684 220 69,62 147 68,37 367 69,11 138 33,99 110 39,57 248 36,26 358 88,18 257 92,45 615 89,91 41 5,99

7316 ENREKANG 14 86 80 166 126 107 233 74 86,05 64 80,00 138 83,13 44 34,92 36 33,64 80 34,33 118 93,65 100 93,46 218 93,56 5 2,15

7317 LUWU 22 206 135 341 363 260 623 172 83,50 115 85,19 287 84,16 163 44,90 134 51,54 297 47,67 335 92,29 249 95,77 584 93,74 23 3,69

7318 TANA TORAJA 21 145 95 240 188 121 309 130 89,66 86 90,53 216 90,00 51 27,13 32 26,45 83 26,86 181 96,28 118 97,52 299 96,76 3 0,97

7322 LUWU UTARA 14 122 78 200 173 126 299 44 36,07 31 39,74 75 37,50 122 70,52 92 73,02 214 71,57 166 95,95 123 97,62 289 96,66 5 1,67

7325 LUWU TIMUR 17 244 145 389 271 174 445 236 96,72 140 96,55 376 96,66 27 9,96 29 16,67 56 12,58 263 97,05 169 97,13 432 97,08 5 1,12

7326 TORAJA UTARA 26 64 36 100 152 78 230 0 0,00 0 0,00 0 0,00 146 96,05 73 93,59 219 95,22 146 96,05 73 93,59 219 95,22 4 1,74

7371 MAKASSAR 46 1.693 1.036 2.729 3.223 2.198 5.421 997 58,89 654 63,13 1.651 60,50 1.623 50,36 1.193 54,28 2.816 51,95 2.620 81,29 1.847 84,03 4.467 82,40 231 4,26

7372 PARE-PARE 7 194 122 316 266 186 452 151 77,84 104 85,25 255 80,70 80 30,08 63 33,87 143 31,64 231 86,84 167 89,78 398 88,05 28 6,19

7373 PALOPO 12 117 65 182 279 175 454 64 54,70 31 47,69 95 52,20 189 67,74 127 72,57 316 69,60 253 90,68 158 90,29 411 90,53 13 2,86

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 6.890 4.586 11.476 11.095 7.768 18.863 4.756 69,03 3.352 73,09 8.108 70,65 4.989 44,97 3.697 47,59 8.686 46,05 9.745 87,83 7.049 90,74 16.794 89,03 729 3,86

Sumber:Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan:
*) Kasus Tuberkulosis terdaftar dan diobati berdasarkan kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll

98
TABEL 53

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
BATUK BUKAN
DIBERIKAN PERSENTASE PERKIRAAN PNEUMONIA PNEUMONIA
KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH PNEUMONIA JUMLAH
KODE TATALAKSANA YANG PNEUMONIA BERAT
KOTA PUSKESMAS BALITA JUMLAH
STANDAR DIBERIKAN BALITA %
KUNJUNGAN
(DIHITUNG NAPAS TATALAKSANA
/ LIHAT TDDK*) STANDAR L P L P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
7301 SELAYAR 14 13.427 4.009 2.335 58,24 695 38 30 13 14 51 44 95 13,67 1.379 1.436 2.815
7302 BULUKUMBA 20 44.119 1.250 1.274 101,92 1.590 264 304 4 6 268 310 578 36,35 896 797 1.693
7303 BANTAENG 14 15.972 1.055 2.046 193,93 711 0 0 0 0 0 0 0 0,00 1.987 1.819 3.806
7304 JENEPONTO 19 39.310 5.764 3.207 55,64 1.358 37 26 2 0 39 26 65 4,79 1.903 1.857 3.760
7305 TAKALAR 15 26.271 1.649 3.810 231,05 1.159 37 22 0 1 37 23 60 5,18 1.884 1.979 3.863
7306 GOWA 26 55.880 14.234 8.985 63,12 2.690 202 106 3 0 205 106 311 11,56 4.322 4.011 8.333
7307 SINJAI 16 32.470 4.824 896 18,57 915 14 18 1 1 15 19 34 3,72 407 340 747
7308 MAROS 14 34.943 7.110 3.606 50,72 1.326 110 68 1 0 111 68 179 13,50 1.771 1.532 3.303
7309 PANGKEP 23 38.837 6.979 2.241 32,11 1.367 6 7 0 0 6 7 13 0,95 1.161 1.063 2.224
7310 BARRU 12 12.788 1.268 1.222 96,37 724 15 6 0 2 15 8 23 3,18 644 519 1.163
7311 BONE 38 111.827 5.838 5.893 100,94 2.849 105 48 5 2 110 50 160 5,62 2.533 2.276 4.809
7312 SOPPENG 17 16.143 1.016 2.991 294,39 859 45 41 2 2 47 43 90 10,48 1.535 1.328 2.863
7313 WAJO 23 31.257 5.281 2.578 48,82 1.533 72 45 2 3 74 48 122 7,96 1.353 1.235 2.588
7314 SIDRAP 14 21.070 3.285 1.079 32,85 1.002 26 12 1 0 27 12 39 3,89 616 559 1.175
7315 PINRANG 17 37.205 938 1.053 112,26 1.420 17 10 0 0 17 10 27 1,90 862 924 1.786
7316 ENREKANG 14 33.356 2.438 1.151 47,21 884 22 14 2 2 24 16 40 4,52 707 604 1.311
7317 LUWU 22 36.639 1.281 2.763 215,69 1.376 13 21 3 1 16 22 38 2,76 1.489 1.274 2.763
7318 TANA TORAJA 21 22.090 3.692 1.893 51,27 891 8 5 88 53 96 58 154 17,28 998 1.154 2.152
7322 LUWU UTARA 14 28.252 4.984 2.491 49,98 1.164 121 103 4 3 125 106 231 19,85 1.384 1.193 2.577
7325 LUWU TIMUR 17 28.448 7.913 5.801 73,31 1.073 50 26 5 1 55 27 82 7,64 3.214 2.716 5.930
7326 TORAJA UTARA 26 7.881 2.370 1.133 47,81 880 26 17 1 0 27 17 44 5,00 716 636 1.352
7371 MAKASSAR 46 138.927 46.990 23.740 50,52 5.670 114 80 5 8 119 88 207 3,65 10.524 11.865 22.389
7372 PARE-PARE 7 18.318 9.804 2.724 27,78 539 47 39 2 6 49 45 94 17,44 1.384 1.304 2.688
7373 PALOPO 12 18.150 4.870 2.186 44,89 670 32 18 0 0 32 18 50 7,46 1.343 1.292 2.635

JUMLAH (KAB/KOTA) 863.580 148.842 87.098 58,52 33.345 1.421 1.066 144 105 1.565 1.171 2.736 8,21 45.012 43.713 88.725
Prevalensi pneumonia pada balita (%)
Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 10
Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 41,67%
Sumber: Seksi Surveilans Dan Imunisasi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan:
* TDDK = tarikan dinding dada ke dalam
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Persentase perkiraan kasus pneumonia pada balita berbeda untuk setiap provinsi, sesuai hasil riskesdas

99
TABEL 54

JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI KELOMPOK
L P L+P
UMUR

1 2 3 4 5 6

1 ≤ 4 TAHUN 9 5 14 1,16

2 5 - 14 TAHUN 8 4 12 0,99

3 15 - 19 TAHUN 14 5 19 1,57

4 20 - 24 TAHUN 178 91 269 22,23

5 25 - 49 TAHUN 616 214 830 68,60

6 ≥ 50 TAHUN 42 24 66 5,45

JUMLAH (KAB/KOTA) 867 343 1.210

PROPORSI JENIS KELAMIN 71,65 28,35

Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV

Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar

Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

100
TABEL 55

JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT


PROPORSI PROPORSI
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 < 1 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! 3 2 5


2 1 - 4 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
3 5 - 14 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! 20 14 34
4 15 - 19 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! 3 0 3
5 20 - 29 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! 67 22 89
6 30 - 39 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! 882 248 1.130
7 40 - 49 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
8 50 - 59 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0
9 ≥ 60 TAHUN - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! 35 11 46
10 TIDAK DIKETAHUI - - 0 #DIV/0! - - 0 #DIV/0! - - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 1.010 297 1.307


PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 0,00 0,00 77,3 22,7

Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru ditemukan yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

101
TABEL 56

KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

DIARE
JUMLAH TARGET
DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
PENEMUAN
JUMLAH JUMLAH SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA
KODE KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS PENDUDUK
SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7301 SELAYAR 14 139.883 3.662 2.287 533 14,56 652 28,51 2.686 503,94 457 70,09 450 69,02
7302 BULUKUMBA 20 440.606 11.356 7.091 875 7,70 1.569 22,13 4.316 493,26 1.367 87,13 1.215 77,44
7303 BANTAENG 14 201.346 5.066 3.163 1.334 26,33 1.504 47,54 2.813 210,87 1.091 72,54 1.338 88,96
7304 JENEPONTO 19 415.004 9.822 6.134 1.564 15,92 1.507 24,57 4.244 271,36 1.823 120,97 1.291 85,67
7305 TAKALAR 15 295.835 8.065 5.036 974 12,08 1.362 27,05 3.669 376,69 886 65,05 1.033 75,84
7306 GOWA 26 762.148 20.862 13.028 1.312 6,29 1.828 14,03 7.402 564,18 4.086 223,52 1.603 87,69
7307 SINJAI 16 262.261 6.591 4.116 441 6,69 1.085 26,36 1.714 388,66 681 62,76 706 65,07
7308 MAROS 14 387.561 9.534 5.954 1.820 19,09 2.153 36,16 1.187 65,22 502 23,32 900 41,80
7309 PANGKEP 23 351.257 9.059 5.657 1.159 12,79 1.474 26,06 5.436 469,03 1.645 111,60 1.260 85,48
7310 BARRU 12 183.164 4.707 2.939 593 12,60 600 20,41 1.981 334,06 573 95,50 522 87,00
7311 BONE 38 811.861 20.482 12.790 1.040 5,08 711 5,56 1.500 144,23 590 82,98 408 57,38
7312 SOPPENG 17 238.967 6.115 3.827 1.654 27,05 1.554 40,61 6.385 386,03 1.427 91,83 1.139 73,29
7313 WAJO 23 376.386 10.741 6.707 1.620 15,08 1.325 19,76 3.168 195,56 1.105 83,40 1.107 83,55
7314 SIDRAP 14 320.237 8.153 5.091 936 11,48 1.296 25,46 4.630 494,66 1.676 129,32 1.115 86,03
7315 PINRANG 17 407.002 10.182 6.358 1.253 12,31 892 14,03 4.470 356,74 1.659 185,99 934 104,71
7316 ENREKANG 14 227.457 5.572 3.480 1.288 23,11 1.262 36,27 4.653 361,26 1.337 105,94 957 75,83
7317 LUWU 22 371.783 9.775 6.104 805 8,24 1.336 21,89 3.549 440,87 1.231 92,14 1.310 98,05
7318 TANA TORAJA 21 287.818 3.448 3.945 398 11,54 678 17,19 1.575 395,73 544 80,24 617 91,00
7322 LUWU UTARA 14 328.971 8.448 5.275 1.148 13,59 1.977 37,48 5.726 498,78 2.202 111,38 1.599 80,88
7325 LUWU TIMUR 17 301.273 8.091 5.052 2.106 26,03 3.323 65,77 10.330 490,50 3.761 113,18 3.313 99,70
7326 TORAJA UTARA 26 248.143 6.243 3.898 366 5,86 510 13,08 2.243 612,84 874 171,37 960 188,24
7371 MAKASSAR 46 1.484.912 41.220 25.740 2.686 6,52 5.203 20,21 14.362 534,70 5.710 109,74 4.430 85,14
7372 PARE-PARE 7 149.607 3.920 2.448 1.660 42,35 2.015 82,32 2.073 124,88 860 42,68 1.176 58,36
7373 PALOPO 12 182.489 4.985 3.113 663 13,30 940 30,20 2.366 356,86 1.552 165,11 1.147 122,02

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 9.175.971,000 236.099 149.232 28.228 11,96 36.756 24,63 102.478 363,04 37.639 102,40 30.530 83,06
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 843
Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Ket: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Persentase perkiraan jumlah kasus diare yang datang ke fasyankes besarnya sesuai dengan perkiraan daerah, namun
jika tidak tersedia maka menggunakan perkiraan 10% dari perkiraan jumlah penderita untuk semua umur dan 20% untuk balita

102
TABEL 57

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KASUS BARU
JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 14 1 1 2 6 8 14 7 9 16
7302 BULUKUMBA 20 0 2 2 15 18 33 15 20 35
7303 BANTAENG 14 0 0 0 7 8 15 7 8 15
7304 JENEPONTO 19 0 1 1 25 12 37 25 13 38
7305 TAKALAR 15 1 1 2 18 8 26 19 9 28
7306 GOWA 26 9 4 13 35 14 49 44 18 62
7307 SINJAI 16 4 3 7 21 11 32 25 14 39
7308 MAROS 14 0 3 3 8 5 13 8 8 16
7309 PANGKEP 23 0 0 0 15 11 26 15 11 26
7310 BARRU 12 1 1 2 7 7 14 8 8 16
7311 BONE 38 13 14 27 68 45 113 81 59 140
7312 SOPPENG 17 3 3 6 6 4 10 9 7 16
7313 WAJO 23 0 0 0 17 12 29 17 12 29
7314 SIDRAP 14 0 1 1 9 8 17 9 9 18
7315 PINRANG 17 4 2 6 10 6 16 14 8 22
7316 ENREKANG 14 0 0 0 0 3 3 0 3 3
7317 LUWU 22 0 2 2 7 2 9 7 4 11
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 1 1 2 1 1 2
7322 LUWU UTARA 14 1 1 2 3 2 5 4 3 7
7325 LUWU TIMUR 17 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 46 11 6 17 32 23 55 43 29 72
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 3 0 3 3 0 3
7373 PALOPO 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 48 45 93 313 209 522 361 254 615


PROPORSI JENIS KELAMIN 51,61 48,39 59,96 40,04 58,70 41,30
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 7,9 5,5 6,7

Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

103
TABEL 58

KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
PENDERITA KUSTA ANAK<15
JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2 ANAK TAHUN
PUSKESMAS
KUSTA <15 TAHUN DENGAN
CACAT
TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7301 SELAYAR 14 16 16 100,00 0 0,00 1 6,25 0
7302 BULUKUMBA 20 35 31 88,57 0 0,00 1 2,86 0
7303 BANTAENG 14 15 15 100,00 0 0,00 1 6,67 0
7304 JENEPONTO 19 38 34 89,47 3 7,89 1 2,63 0
7305 TAKALAR 15 28 26 92,86 1 3,57 1 3,57 0
7306 GOWA 26 62 55 88,71 3 4,84 8 12,90 0
7307 SINJAI 16 39 37 94,87 2 5,13 0 0,00 0
7308 MAROS 14 16 15 93,75 1 6,25 1 6,25 0
7309 PANGKEP 23 26 22 84,62 2 7,69 0 0,00 0
7310 BARRU 12 16 16 100,00 0 0,00 4 25,00 0
7311 BONE 38 140 110 78,57 7 5,00 14 10,00 0
7312 SOPPENG 17 16 15 93,75 1 6,25 6 37,50 0
7313 WAJO 23 29 21 72,41 2 6,90 1 3,45 0
7314 SIDRAP 14 18 15 83,33 1 5,56 0 0,00 0
7315 PINRANG 17 22 21 95,45 0 0,00 0 0,00 0
7316 ENREKANG 14 3 3 100,00 0 0,00 0 0,00 0
7317 LUWU 22 11 9 81,82 0 0,00 0 0,00 0
7318 TANA TORAJA 21 2 2 100,00 0 0,00 0 0,00 0
7322 LUWU UTARA 14 7 4 57,14 0 0,00 0 0,00 0
7325 LUWU TIMUR 17 1 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
7371 MAKASSAR 46 72 69 95,83 3 4,17 8 11,11 0
7372 PARE-PARE 7 3 2 66,67 1 33,33 0 0,00 0
7373 PALOPO 12 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 615 539 87,64 27 4,39 47 7,64 0


ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK 8,64

Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

104
TABEL 59

JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KASUS TERDAFTAR
JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 0 0 1 0 0 18 0 0 19
7302 BULUKUMBA 20 0 0 1 0 0 89 0 0 90
7303 BANTAENG 14 0 0 0 0 0 15 0 0 15
7304 JENEPONTO 19 0 0 1 0 0 47 0 0 48
7305 TAKALAR 15 0 0 1 0 0 30 0 0 31
7306 GOWA 26 0 0 9 0 0 49 0 0 58
7307 SINJAI 16 0 0 5 0 0 48 0 0 53
7308 MAROS 14 0 0 3 0 0 13 0 0 16
7309 PANGKEP 23 0 0 0 0 0 27 0 0 27
7310 BARRU 12 0 0 2 0 0 17 0 0 19
7311 BONE 38 0 0 10 0 0 118 0 0 128
7312 SOPPENG 17 0 0 3 0 0 10 0 0 13
7313 WAJO 23 0 0 0 0 0 29 0 0 29
7314 SIDRAP 14 0 0 1 0 0 15 0 0 16
7315 PINRANG 17 0 0 2 0 0 25 0 0 27
7316 ENREKANG 14 0 0 0 0 0 2 0 0 2
7317 LUWU 22 0 0 0 0 0 9 0 0 9
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 0 4 0 0 4
7322 LUWU UTARA 14 0 0 0 0 0 6 0 0 6
7325 LUWU TIMUR 17 0 0 0 0 0 1 0 0 1
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 0 0 2 0 0 2
7371 MAKASSAR 46 0 0 13 0 0 64 0 0 77
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 0 0 3 0 0 3
7373 PALOPO 12 0 0 0 0 0 2 0 0 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 0 0 52 0 0 643 0 0 695


ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 7,57

Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

105
TABEL 60

PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


TAHUN -1 TAHUN -2
JUMLAH a RFT PB b RFT MB
KODE KABUPATEN / KOTA PENDERITA PB PENDERITA MB
PUSKESMAS L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
7301 SELAYAR 14 3 3 6 3 100,00 2 0,00 5 83,33 10 5 15 7 70,00 5 100,00 12 80,00
7302 BULUKUMBA 20 2 3 5 2 100,00 3 100,00 5 100,00 44 30 74 41 93,18 27 90,00 68 91,89
7303 BANTAENG 14 1 2 3 1 0,00 2 0,00 3 0,00 27 18 45 26 96,30 18 100,00 44 97,78
7304 JENEPONTO 19 4 1 5 4 0,00 1 100,00 5 100,00 37 12 49 25 67,57 10 83,33 35 71,43
7305 TAKALAR 15 2 3 5 2 100,00 3 0,00 5 100,00 15 15 30 13 86,67 13 86,67 26 86,67
7306 GOWA 26 14 15 29 14 100,00 15 100,00 29 100,00 60 30 90 60 100,00 30 100,00 90 100,00
7307 SINJAI 16 6 3 9 6 100,00 3 100,00 9 100,00 47 19 66 37 78,72 15 78,95 52 78,79
7308 MAROS 14 6 3 9 6 100,00 3 100,00 9 100,00 18 10 28 13 72,22 9 90,00 22 78,57
7309 PANGKEP 23 1 6 7 1 100,00 6 100,00 7 100,00 19 24 43 16 84,21 21 87,50 37 86,05
7310 BARRU 12 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100,00 2 100,00 12 4 16 12 100,00 4 100,00 16 100,00
7311 BONE 38 10 11 21 8 80,00 11 100,00 19 90,48 81 67 148 72 88,89 47 70,15 119 80,41
7312 SOPPENG 17 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100,00 2 100,00 22 10 32 19 86,36 10 100,00 29 90,63
7313 WAJO 23 1 2 3 1 100,00 2 100,00 3 100,00 14 20 34 12 85,71 19 95,00 31 91,18
7314 SIDRAP 14 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 16 7 23 10 62,50 6 85,71 16 69,57
7315 PINRANG 17 11 7 18 11 100,00 7 100,00 18 100,00 20 6 26 20 100,00 6 100,00 26 100,00
7316 ENREKANG 14 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 3 8 1 20,00 2 0,00 3 37,50
7317 LUWU 22 3 2 5 3 100,00 1 50,00 4 80,00 16 3 19 12 75,00 2 66,67 14 73,68
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 1 1 0 0,00 1 100,00 1 100,00
7322 LUWU UTARA 14 1 0 1 1 0,00 0 0,00 1 0,00 6 3 9 4 66,67 3 100,00 7 77,78
7325 LUWU TIMUR 17 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 3 8 5 100,00 3 100,00 8 100,00
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7371 MAKASSAR 46 12 25 37 10 83,33 21 84,00 31 83,78 56 23 79 51 91,07 20 86,96 71 89,87
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4 2 6 3 75,00 1 50,00 4 66,67
7373 PALOPO 12 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 1 4 3 0,00 1 0,00 4 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 77 90 167 73 94,81 84 93,33 157 94,01 537 316 853 462 86,03 273 86,39 735 86,17
Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan :
a= Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2017 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
b= Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2016 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu

106
TABEL 61

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
7301 SELAYAR 14 38.180 0
7302 BULUKUMBA 20 113.344 1
7303 BANTAENG 14 51.130 1
7304 JENEPONTO 19 100.652 1
7305 TAKALAR 15 79.625 0
7306 GOWA 26 217.539 0
7307 SINJAI 16 71.174 0
7308 MAROS 14 100.533 4
7309 PANGKEP 23 95.656 1
7310 BARRU 12 47.235 0
7311 BONE 38 203.046 1
7312 SOPPENG 17 52.878 0
7313 WAJO 23 93.366 2
7314 SIDRAP 14 79.101 1
7315 PINRANG 17 109.317 1
7316 ENREKANG 14 66.672 2
7317 LUWU 22 115.804 0
7318 TANA TORAJA 21 75.770 0
7322 LUWU UTARA 14 97.131 1
7325 LUWU TIMUR 17 93.368 2
7326 TORAJA UTARA 26 78.278 0
7371 MAKASSAR 46 384.882 4
7372 PARE-PARE 7 40.392 0
7373 PALOPO 12 51.943 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 2.457.016 22


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,90

Sumber: Seksi Surveilans Dan Imunisasi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

107
TABEL 61

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
7301 SELAYAR 14 38.180 0
7302 BULUKUMBA 20 113.344 1
7303 BANTAENG 14 51.130 1
7304 JENEPONTO 19 100.652 1
7305 TAKALAR 15 79.625 0
7306 GOWA 26 217.539 0
7307 SINJAI 16 71.174 0
7308 MAROS 14 100.533 4
7309 PANGKEP 23 95.656 1
7310 BARRU 12 47.235 0
7311 BONE 38 203.046 1
7312 SOPPENG 17 52.878 0
7313 WAJO 23 93.366 2
7314 SIDRAP 14 79.101 1
7315 PINRANG 17 109.317 1
7316 ENREKANG 14 66.672 2
7317 LUWU 22 115.804 0
7318 TANA TORAJA 21 75.770 0
7322 LUWU UTARA 14 97.131 1
7325 LUWU TIMUR 17 93.368 2
7326 TORAJA UTARA 26 78.278 0
7371 MAKASSAR 46 384.882 4
7372 PARE-PARE 7 40.392 0
7373 PALOPO 12 51.943 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 2.457.016 22


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,90

Sumber: Seksi Surveilans Dan Imunisasi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

108
TABEL 62

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH KASUS PD3I JUMLAH KASUS PD3I


JUMLAH DIFTERI TETANUS NEONATORUM HEPATITIS B
KODE KABUPATEN / KOTA PERTUSIS SUSPEK CAMPAK
'PUSKESMAS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 1 0 1
7302 BULUKUMBA 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 2 1 3
7303 BANTAENG 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 5 3 8
7304 JENEPONTO 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 4 4 8
7305 TAKALAR 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7306 GOWA 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7307 SINJAI 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 1 2 3
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 - - 0 18 19 37
7309 PANGKEP 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 9 16 25
7310 BARRU 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 3 5 8
7311 BONE 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7313 WAJO 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 7 14 21
7314 SIDRAP 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 1 2 3
7315 PINRANG 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7316 ENREKANG 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 5 5
7317 LUWU 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 2 0 2
7318 TANA TORAJA 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 1 1
7322 LUWU UTARA 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7371 MAKASSAR 46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 3 0 3
7373 PALOPO 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - 0 2 1 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 58 73 131


CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00

INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK 3,32 3,26 3,29

Sumber: Seksi Surveilans Dan Imunisasi Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

109
TABEL 63

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KABUPATEN / KOTA JUMLAH PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 0 0 0,00
7302 BULUKUMBA 20 3 3 100,00
7303 BANTAENG 14 0 0 0,00
7304 JENEPONTO 19 4 4 100,00
7305 TAKALAR 15 3 3 100,00
7306 GOWA 26 1 1 100,00
7307 SINJAI 16 1 1 100,00
7308 MAROS 14 3 3 100,00
7309 PANGKEP 23 1 1 100,00
7310 BARRU 12 1 1 100,00
7311 BONE 38 1 1 100,00
7312 SOPPENG 17 5 5 100,00
7313 WAJO 23 0 0 #DIV/0!
7314 SIDRAP 14 4 4 0,00
7315 PINRANG 17 1 1 100,00
7316 ENREKANG 14 3 3 100,00
7317 LUWU 22 1 1 0,00
7318 TANA TORAJA 21 1 1 0,00
7322 LUWU UTARA 14 1 1 100,00
7325 LUWU TIMUR 17 3 3 100,00
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 0,00
7371 MAKASSAR 46 9 9 100,00
7372 PARE-PARE 7 0 0 #DIV/0!
7373 PALOPO 12 1 1 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 461 47 47 100,00
Sumber: Seksi Imunisai Dan Surveilans Dinkes Prov Tahun 2020

110
TABEL 64 Hal 1
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN TERANCAM
NO JUMLAH
LUAR BIASA JUMLAH KEC DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
DESA/KEL DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 K. PANGAN Liliriaja Galung 3-1-2020 3-1-2020 2 13 15 1 1 2 2 5 3 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 K. PANGAN Marioriawa Watu Toa 3-1-2020 3-1-2020 2 2 4 1 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 K. PANGAN Maros Baru Mattirotasi 6-1-2020 6-1-2020 2 2 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 K. PANGAN Dua Boccoe Melle 13-1-2020 13-1-2020 6 8 14 1 2 8 2 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 K. PANGAN Wara Tompotika 16-1-2020 16-1-2020 131 131 74 57 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6 K. PANGAN Kajang Lembang 13-1-2020 13-1-2020 3 2 5 1 1 2 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7 K. PANGAN Herlang Borong 13-1-2020 13-1-2020 3 3 2 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
8 K. PANGAN Herlang Bonto barua 27-1-2020 27-1-2020 1 2 3 1 2 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9 K. PANGAN Gandang BS Salubarani 28-1-2020 28-1-2020 10 12 22 2 3 7 5 3 2 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
10 DBD Turatea Langkura 14-1-2020 14-1-2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
11 DBD Lilirilau Pajalesang 17-1-2020 17-1-2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
12 DBD Somba Opu Samata 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
13 K. PANGAN Tellulimpoe Bua 01/02/2020 02/02/2020 3 2 5 2 2 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
14 DIFTERI Lalabata Lalabata Rilau 12-2-2020 13-2-2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
15 DBD Batang Maccini Baji 11-2-2020 11-2-2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
16 RABIES Mangkutana Kasintuwu 17-2-2020 18-2-2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
17 DBD Alla Pana 16-2-2020 16-2-2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
18 DIFTERI Biringkanaya Sudiang 23/03/2020 23/03/2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
19 DBD Batang Maccini Baji 11-2-2020 11-2-2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
20 K. PANGAN Rappocini Gunung sari 43871 43871 10 11 21 4 15 2 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
21 K. PANGAN Barru Siawung 09/02/2020 09/02/2020 5 3 8 1 5 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
22 Mers_CoV Tamalate Tjg Merdeka 2-3-2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
23 Mers_CoV Tamalate Tjg Merdeka 2-3-2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
24 Mers_CoV Tamalate Tjg Merdeka 2-3-2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
25 Mers_CoV Panakukang Pampang 1-3-2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
26 Mers_CoV Polsel Patene 07/03/2020 07/03/2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
27 Mers_CoV Polsel Patene 07/03/2020 07/03/2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
28 Mers_CoV Biringkanaya Paccerakang 8-3-2020 8-3-2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
29 RABIES Tumini Timur Pateneko 08/03/2020 08/03/2020 1 1 2 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
30 RABIES Bupon Noling 28/04/2020 28/04/2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
31 Mers_CoV Mariso Panambungan 15/03/2020 15/03/2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
32 Mers_CoV Polut Walewaya 11-3-2020 11-3-2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
33 DBD Anggeraja Saki dewata 03 Maret 2020 03 Maret 2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
34 DBD Anggeraja Lakawali 05/03/2020 05/03/2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
35 K. PANGAN Batang Camba-Camba 25-4-2020 25-4-2020 4 6 10 1 4 1 2 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
36 K. PANGAN Masamba Laba 11/05/2020 11/05/2020 17 23 40 3 19 7 6 5 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
37 RABIES Liliriaja Rompegading 11-10-2020 12-10-2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
38 DBD Watang Sidenreng Mojong 30-8-2020 30-8-2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
39 K. PANGAN Mandalle Tama'rupa 11/07/2020 11/07/2020 9 10 19 1 4 8 2 2 2 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5,26
40 DBD Tellulimpoe Arateng 31/10/2020 02/11/2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
41 AFP Suppa Tellumpanua 02/10/2020 02/10/2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
42 K. PANGAN Tamalate Bontoduri 10/11/2020 10/11/2020 19 24 43 2 5 7 3 20 6 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
43 AFP Mangkutana Pancakarsa 19/11/2020 22/11/2020 1 1 1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
44 DBD Maritenggae Mala 17/12/2020 17/12/2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
45 DBD Maritenggae Pangkajene 26/12/2020 26/12/2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
46 ANTRAKS Tanralili Alaere 02/01/2021 02/01/2021 2 2 4 1 3 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
47 TN Bantimurung Mattoanging 26/12/2020 26/12/2020 1 1 1 1 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

TOTAL 379 0 1 1 13 11 106 76 97 36 14 18 5 0 0 18 0 0 0 0 0 0 0 0 4,75


Sumber: Seksi Imunisai Dan Surveilans Dinkes Prov Tahun 2020

111
TABEL 65

KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 0 0 6 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7302 BULUKUMBA 20 0 0 161 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7303 BANTAENG 14 0 0 64 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7304 JENEPONTO 19 0 0 93 0 0 2 #DIV/0! #DIV/0! 2,15
7305 TAKALAR 15 0 0 139 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7306 GOWA 26 0 0 457 0 0 6 #DIV/0! #DIV/0! 1,31
7307 SINJAI 16 0 0 30 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7308 MAROS 14 0 0 361 0 0 7 #DIV/0! #DIV/0! 1,94
7309 PANGKEP 23 0 0 200 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7310 BARRU 12 0 0 19 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7311 BONE 38 0 0 100 0 0 1 #DIV/0! #DIV/0! 1,00
7312 SOPPENG 17 0 0 110 0 0 3 #DIV/0! #DIV/0! 2,73
7313 WAJO 23 0 0 124 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7314 SIDRAP 14 0 0 120 0 0 4 #DIV/0! #DIV/0! 3,33
7315 PINRANG 17 0 0 46 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7316 ENREKANG 14 0 0 219 0 0 4 #DIV/0! #DIV/0! 1,83
7317 LUWU 22 0 0 7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7318 TANA TORAJA 21 0 0 39 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7322 LUWU UTARA 14 0 0 24 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7325 LUWU TIMUR 17 0 0 37 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7326 TORAJA UTARA 26 0 0 7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7371 MAKASSAR 46 0 0 175 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7372 PARE-PARE 7 0 0 161 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
7373 PALOPO 12 0 0 15 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 0 0 2.714 0 0 27 #DIV/0! #DIV/0! 0,99


44,07 37,92 29,6

Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

112
TABEL 66

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
JUMLAH % KONFIRMASI PENGOBAT %
KODE KABUPATEN / KOTA RAPID
PUSKESMAS SUSPEK LABORATORIU AN PENGOBATAN
MIKROSKOPIS DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P
M STANDAR STANDAR
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

7301 SELAYAR 14 128.744 145 154 299 0,23 5 0 5 7 140,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
7302 BULUKUMBA 20 406.206 12 14 26 0,01 4 0 4 19 475,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7303 BANTAENG 14 201.609 0 42 42 0,02 3 1 4 14 350,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7304 JENEPONTO 19 358.232 8 78 86 0,02 66 14 80 68 85,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7305 TAKALAR 15 263.045 15 34 49 0,02 15 1 16 10 62,50 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7306 GOWA 26 625.288 30 1 31 0,00 2 0 2 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7307 SINJAI 16 225.943 5 63 68 0,03 11 3 14 12 85,71 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7308 MAROS 14 335.716 76 1 77 0,02 75 10 85 55 64,71 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7309 PANGKEP 23 331.465 122 4 126 0,04 14 0 14 29 207,14 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
7310 BARRU 12 185.990 0 52 52 0,03 1 0 1 17 1700,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
7311 BONE 38 723.619 16 36 52 0,01 23 13 36 41 113,89 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7312 SOPPENG 17 625.288 189 21 210 0,03 41 14 55 4 7,27 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7313 WAJO 23 399.287 24 329 353 0,09 11 3 14 30 214,29 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7314 SIDRAP 14 283.307 0 43 43 0,02 0 0 0 8 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0,00 #DIV/0!
7315 PINRANG 17 366.789 819 45 864 0,24 45 7 52 80 153,85 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7316 ENREKANG 14 200.590 25 31 56 0,03 7 0 7 28 400,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
7317 LUWU 22 333.433 4 114 118 0,04 52 5 57 45 78,95 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7318 TANA TORAJA 21 226.873 44 23 67 0,03 16 7 23 2 8,70 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7322 LUWU UTARA 14 292.628 132 142 274 0,09 10 0 10 37 370,00 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
7325 LUWU TIMUR 17 277.875 91 64 155 0,06 8 6 14 16 114,29 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7326 TORAJA UTARA 26 216.814 92 126 218 0,10 40 13 53 5 9,43 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7371 MAKASSAR 46 1.449.401 250 130 380 0,03 97 17 114 117 102,63 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7372 PARE-PARE 7 164.910 23 1 24 0,01 10 1 11 13 118,18 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7373 PALOPO 12 164.910 134 99 233 0,14 72 9 81 54 66,67 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 8.787.962 2.256 1.647 3.903 0,04 628 124 752 711 94,55 0 0 0 0,00 0,00 0,00
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK 0,07 0,01 0,08

Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Ket: Jlh kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yG ditemukan di RS

113
TABEL 67

PENDERITA KRONIS FILARIASIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PENDERITA KRONIS FILARIASIS

JUMLAH KASUS KRONIS


KODE KABUPATEN / KOTA KASUS KRONIS KASUS KRONIS KASUS KRONIS JUMLAH SELURUH
PUSKESMAS TAHUN
BARU DITEMUKAN PINDAH MENINGGAL KASUS KRONIS
SEBELUMNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7301 SELAYAR 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 15 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7306 GOWA 26 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7307 SINJAI 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 23 1 19 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 19 20
7310 BARRU 12 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
7311 BONE 38 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5
7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 23 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
7314 SIDRAP 14 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7315 PINRANG 17 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
7316 ENREKANG 14 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4
7317 LUWU 22 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7318 TANA TORAJA 21 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7322 LUWU UTARA 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 LUWU TIMUR 17 9 7 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 7 16
7326 TORAJA UTARA 26 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7371 MAKASSAR 46 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
7372 PARE-PARE 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 17 46 63 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 46 63

Sumber: Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

114
TABEL 68

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


JUMLAH ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI
JUMLAH BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI +
KODE KABUPATEN / KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN
PUSKESMAS PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 29.275 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00
7302 BULUKUMBA 20 57.249 56.095 122.899 3.314 5,79 6.371 11,36 9.685 7,88
7303 BANTAENG 14 22.482 24.058 8.341 12.315 0,00 19.568 0,00 8.341 100,00
7304 JENEPONTO 19 28.226 34.396 67.433 1.832 6,49 8.345 24,26 10.177 15,09
7305 TAKALAR 15 27.436 30.919 58.355 1.001 3,65 2.072 6,70 3.073 5,27
7306 GOWA 26 84.454 87.901 157.221 10.802 12,79 22.992 26,16 33.794 21,49
7307 SINJAI 16 57.249 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00
7308 MAROS 14 32.839 35.490 69.209 5.421 16,51 11.764 33,15 17.185 24,83
7309 PANGKEP 23 29.261 32.997 62.258 6.194 21,17 9.290 28,15 15.484 24,87
7310 BARRU 12 1.500 0,00 0,00 761 50,73
7311 BONE 38 63.852 72.003 158.516 15.607 24,44 18.348 25,48 33.955 21,42
7312 SOPPENG 17 34.949 39.410 73.849 8.146 23,31 15.972 40,53 24.118 32,66
7313 WAJO 23 46.497 51.489 68.227 5.473 11,77 9.047 17,57 14.520 21,28
7314 SIDRAP 14 8.250 8.906 16.938 1.860 22,55 2.196 24,66 4.056 23,95
7315 PINRANG 17 46.630 51.385 9.689 0,00 0,00 8.494 87,67
7316 ENREKANG 14 33.470 32.701 55.166 2.120 6,33 6.359 19,45 8.479 15,37
7317 LUWU 22 32.357 42.166 70.946 12.098 0,00 22.039 0,00 873 1,23
7318 TANA TORAJA 21 57.265 0,00 0,00 8.939 15,61
7322 LUWU UTARA 14 35.195 35.356 69.769 5.028 14,29 11.648 32,94 16.676 23,90
7325 LUWU TIMUR 17 26.632 25.015 51.647 6.215 23,34 8.608 34,41 14.823 28,70
7326 TORAJA UTARA 26 26.376 26.730 42.773 0,00 0,00 9.141 21,37
7371 MAKASSAR 46 290.247 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00
7372 PARE-PARE 7 789 1.548 34.275 778 98,61 3.368 217,57 4.146 12,10
7373 PALOPO 12 18.221 19.329 35.353 1.441 7,91 2.199 11,38 3.640 10,30
JUMLAH (KAB/KOTA) 655.165 707.894 1.363.059 99.645 15,21 180.186 25,45 250.360 18,37
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian PTM Dan Kesehatan Jiwa Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

115
TABEL 69

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN


JUMLAH PENDERITA PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH PUSKESMAS
DM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 14 1.566 927 59,20
7302 BULUKUMBA 20 5.682 4.971 87,49
7303 BANTAENG 14 1.851 1.459 78,82
7304 JENEPONTO 19 5.133 3.300 64,29
7305 TAKALAR 15 4.660 1.884 40,43
7306 GOWA 26 23.292 6.777 29,10
7307 SINJAI 16 2.594 1.495 57,63
7308 MAROS 14 4.489 4.526 100,82
7309 PANGKEP 23 2.216 1.875 84,61
7310 BARRU 12 2.801 881 31,45
7311 BONE 38 10.658 7.445 69,85
7312 SOPPENG 17 4.015 2.310 57,53
7313 WAJO 23 8.964 3.727 41,58
7314 SIDRAP 14 2.709 1.208 44,59
7315 PINRANG 17 2.678 2.601 97,12
7316 ENREKANG 14 1.967 1.012 51,45
7317 LUWU 22 6.205 4.700 75,75
7318 TANA TORAJA 21 1.753 1.003 57,22
7322 LUWU UTARA 14 4.747 3.649 76,87
7325 LUWU TIMUR 17 4.533 1.347 29,72
7326 TORAJA UTARA 26 2.779 1.344 48,36
7371 MAKASSAR 46 79.608 18.305 22,99
7372 PARE-PARE 7 2.463 2.793 113,40
7373 PALOPO 12 2.810 1.249 44,45

JUMLAH (KAB/KOTA) 190.173 80.788 42,48

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian PTM Dan Kesehatan Jiwa Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

116
TABEL 70

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PUSKESMAS PEMERIKSAAN LEHER


IVA POSITIF CURIGA KANKER TUMOR/BENJOLAN
MELAKSANAKAN PEREMPUAN RAHIM DAN PAYUDARA
KABUPATEN / JUMLAH
KODE KEGIATAN USIA 30-50
KOTA PUSKESMAS
DETEKSI DINI IVA TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
& SADANIS*

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

7301 SELAYAR 14 14 19.449 125 0,64 0,00 0,00 0,00


7302 BULUKUMBA 20 20 63.951 120 0,19 0,00 0,00 0,00
7303 BANTAENG 14 13 26.785 132 0,49 0,00 0,00 0,00
7304 JENEPONTO 19 6 51.452 520 1,01 0,00 0,00 0,00
7305 TAKALAR 15 15 42.810 112 0,26 0,00 0,00 0,00
7306 GOWA 26 20 111.479 1451 1,30 0,00 0,00 0,00
7307 SINJAI 16 16 34.870 1831 5,25 0,00 0,00 0,00
7308 MAROS 14 14 76.611 1356 1,77 0,00 0,00 0,00
7309 PANGKEP 23 23 48.061 202 0,42 0,00 0,00 0,00
7310 BARRU 12 12 26.232 180 0,69 0,00 0,00 0,00
7311 BONE 38 15 100.579 245 0,24 0,00 0,00 0,00
7312 SOPPENG 17 12 25.392 487 1,92 0,00 0,00 0,00
7313 WAJO 23 13 63.797 163 0,26 0,00 0,00 0,00
7314 SIDRAP 14 14 43.316 114 0,26 0,00 0,00 0,00
7315 PINRANG 17 6 96.886 580 0,60 0,00 0,00 0,00
7316 ENREKANG 14 6 30.564 153 0,50 0,00 0,00 0,00
7317 LUWU 22 19 1.268.669 1548 0,12 0,00 0,00 0,00
7318 TANA TORAJA 21 21 29.758 21 0,07 0,00 0,00 0,00
7322 LUWU UTARA 14 13 38.359 3832 9,99 0,00 0,00 0,00
7325 LUWU TIMUR 17 17 40.754 6805 16,70 0,00 0,00 0,00
7326 TORAJA UTARA 26 26 26.274 293 1,12 0,00 0,00 0,00
7371 MAKASSAR 46 46 213.078 979 0,46 0,00 0,00 0,00
7372 PARE-PARE 7 5 22.617 154 0,68 0,00 0,00 0,00
7373 PALOPO 12 12 27.559 83 0,30 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 378 2.529.302 21.486 0,85 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian PTM Dan Kesehatan Jiwa Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Sumber Seksi Pencegahan Dan Pengendalian PTM Dan Kesehatan Jiwa Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Keterangan: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
* diisi dengan checklist (V)

117
TABEL 71

PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT


JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS SASARAN ODGJ MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
BERAT
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6

7301 SELAYAR 14 312 196 62,83


7302 BULUKUMBA 20 967 626 64,71
7303 BANTAENG 14 422 301 71,36
7304 JENEPONTO 19 841 316 37,58
7305 TAKALAR 15 687 687 100,00
7306 GOWA 26 1.632 1.046 64,11
7307 SINJAI 16 561 443 78,90
7308 MAROS 14 805 634 78,80
7309 PANGKEP 23 744 662 88,95
7310 BARRU 12 402 244 60,67
7311 BONE 38 1.718 1.144 66,59
7312 SOPPENG 17 522 507 97,21
7313 WAJO 23 913 942 103,23
7314 SIDRAP 14 695 568 81,78
7315 PINRANG 17 775 718 92,60
7316 ENREKANG 14 468 384 82,12
7317 LUWU 22 777 577 74,28
7318 TANA TORAJA 21 541 457 84,51
7322 LUWU UTARA 14 720 682 94,77
7325 LUWU TIMUR 17 661 277 41,92
7326 TORAJA UTARA 26 535 368 68,85
7371 MAKASSAR 46 3.511 2.460 70,06
7372 PARE-PARE 7 341 336 98,53
7373 PALOPO 12 425 241 56,76

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 19.972 14.816 74,18

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, Olah Raga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

118
TABEL 72

PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PEMERIKSAAN

JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA SARANA AIR JUMLAH SARANA JUMLAH
PUSKESMAS JUMLAH SARANA AIR
MINUM AIR MINUM DGN SARANA AIR
SARANA AIR % % % MINUM %
RESIKO RENDAH+ MINUM DIAMBIL
MINUM DI IKL MEMENUHI
SEDANG SAMPEL
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 969 585 60,37 585 100,00 161 16,62 99 61,49
7302 BULUKUMBA 20 62957 16829 26,73 11748 69,81 92 0,15 71 77,17
7303 BANTAENG 14 287 193 67,25 154 79,79 122 42,51 122 100,00
7304 JENEPONTO 19 10647 10106 94,92 5591 55,32 384 3,61 286 74,48
7305 TAKALAR 15 33414 24114 72,17 18933 78,51 189 0,57 155 82,01
7306 GOWA 26 132833 17584 13,24 16182 92,03 756 0,57 699 92,46
7307 SINJAI 16 24645 23529 95,47 22860 97,16 6126 24,86 4343 70,89
7308 MAROS 14 35561 5282 14,85 4094 77,51 1226 3,45 1089 88,83
7309 PANGKEP 23 19561 8521 43,56 5627 66,04 4087 20,89 355 8,69
7310 BARRU 12 358 222 62,01 199 89,64 107 29,89 82 76,64
7311 BONE 38 69202 17316 25,02 17316 100,00 314 0,45 243 77,39
7312 SOPPENG 17 25275 10000 39,56 7758 77,58 212 0,84 206 97,17
7313 WAJO 23 54643 14294 26,16 12730 89,06 1223 2,24 996 81,44
7314 SIDRAP 14 64149 56134 87,51 56134 100,00 134 0,21 134 100,00
7315 PINRANG 17 185 185 100,00 185 100,00 185 100,00 100 54,05
7316 ENREKANG 14 4226 2204 52,15 2124 96,37 1208 28,58 1174 97,19
7317 LUWU 22 45817 16656 36,35 15733 94,46 0 0,00 0 #DIV/0!
7318 TANA TORAJA 21 366 299 81,69 17 5,69 0 0,00 0 #DIV/0!
7322 LUWU UTARA 14 5429 5095 93,85 4766 93,54 194 3,57 189 97,42
7325 LUWU TIMUR 17 42118 7326 17,39 6321 86,28 92 0,22 90 97,83
7326 TORAJA UTARA 26 455 316 69,45 309 97,78 281 61,76 82 29,18
7371 MAKASSAR 46 263365 13423 5,10 12776 95,18 1118 0,42 1059 94,72
7372 PARE-PARE 7 651 642 98,62 642 100,00 140 21,51 130 92,86
7373 PALOPO 12 145 112 77,24 105 93,75 78 53,79 67 85,90

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 897.258 250.967 27,97 222.889 88,81 18.429 2,05 11.771 63,87

Sumber: Seksi Kesling, Kesehatan Kerja , Dan Kesehatan Olah Raga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
1,2

119
TABEL 73

JUMLAH KK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JAMBAN SEHAT SEMI JAMBAN SEHAT PERMANEN KELUARGA DENGAN


SHARING/KOMUNAL
PERMANEN (JSSP) (JSP) AKSES TERHADAP
JUMLAH
KODE KABUPATEN / KOTA JUMLAH KK FASILITAS SANITASI YANG
PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH LAYAK (JAMBAN SEHAT)
SARANA KK PENGGUNA SARANA KK PENGGUNA SARANA KK PENGGUNA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 14 38.169 12.217 12.458 995 1.008 24.698 24.703 38.169 100,00
7302 BULUKUMBA 20 109.461 928 9.739 4.986 9.129 94.917 90.593 109.461 100,00
7303 BANTAENG 13 54.644 2.275 9.212 3.061 3.086 41.519 42.364 54.662 100,03
7304 JENEPONTO 19 78.625 1.332 4.141 4.963 5.332 52.736 64.518 73.991 94,11
7305 TAKALAR 15 76.287 4.450 2.278 4.847 6.544 49.909 67.465 76.287 100,00
7306 GOWA 26 191.874 1.545 2.615 7.390 9.687 161.256 177.518 189.820 98,93
7307 SINJAI 16 72.168 1.352 1.964 6.035 7.441 46.023 59.014 68.419 94,81
7308 MAROS 14 85.091 2.897 4.134 6.639 2.509 61.015 72.237 78.880 92,70
7309 PANGKEP 23 106.709 2.529 7.094 13.319 9.845 47.669 59.118 76.057 71,28
7310 BARRU 12 48.709 7.923 10.564 32.216 40.932 5.966 7.675 48.709 100,00
7311 BONE 38 193.798 2.685 3.469 3.735 4.366 174.416 184.618 192.453 99,31
7312 SOPPENG 17 62.671 453 4.985 6.876 6.999 48.562 50.687 62.671 100,00
7313 WAJO 23 107.068 1.486 3.001 21.498 37.815 72.227 68.735 107.068 100,00
7314 SIDRAP 14 72.680 2.403 5.797 2.637 7.002 56.129 59.881 72.680 100,00
7315 PINRANG 17 87.619 5.768 13.221 929 929 73.463 74.880 87.619 100,00
7316 ENREKANG 14 52.762 24 518 1.321 1.492 37.883 50.752 52.762 100,00
7317 LUWU 22 81.592 65.283 9.024 7.285 7.285 9.024 65.283 81.592 100,00
7318 TANA TORAJA 21 54.620 3.642 3.265 9.754 15.198 30.628 35.195 53.658 98,24
7322 LUWU UTARA 14 77.613 34 6.902 5.632 10.257 60.302 60.454 77.613 100,00
7325 LUWU TIMUR 17 75.632 3.402 3.402 1.080 1.080 70.013 70.013 74.495 98,50
7326 TORAJA UTARA 26 47.697 1.923 2.189 9.025 9.067 33.678 35.704 46.960 98,45
7371 MAKASSAR 46 354.022 746 4.302 20.592 26.740 292.527 320.828 351.870 99,39
7372 PARE-PARE 7 34.032 1.460 2.869 502 989 2.564 30.161 34.019 99,96
7373 PALOPO 12 36.566 123 877 1.027 1.741 22.223 35.405 36.566 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 460 2.200.109 126.880 128.020 176.344 226.473 1.569.347 1.807.801 2.146.481 97,56
Sumber: Seksi Kesling, Kesehatan Kerja , Dan Kesehatan Olah Raga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

120
TABEL 74

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

JUMLAH JUMLAH DESA/ DESA


KODE KABUPATEN / KOTA DESA STOP BABS
PUSKESMAS KELURAHAN MELAKSANAKAN DESA STBM
(SBS)
STBM
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7301 SELAYAR 14 88 88 100,00 88 100,00 0 0,00


7302 BULUKUMBA 20 136 136 100,00 136 100,00 0 0,00
7303 BANTAENG 13 67 67 100,00 67 100,00 1 1,49
7304 JENEPONTO 19 113 113 100,00 102 90,27 4 3,54
7305 TAKALAR 15 100 100 100,00 100 100,00 0 0,00
7306 GOWA 26 167 167 100,00 167 100,00 0 0,00
7307 SINJAI 16 80 80 100,00 80 100,00 0 0,00
7308 MAROS 14 103 103 100,00 39 37,86 0 0,00
7309 PANGKEP 23 103 87 84,47 39 37,86 0 0,00
7310 BARRU 12 55 55 100,00 55 100,00 0 0,00
7311 BONE 38 372 372 100,00 353 94,89 3 0,81
7312 SOPPENG 17 70 70 100,00 70 100,00 0 0,00
7313 WAJO 23 190 190 100,00 190 100,00 1 0,53
7314 SIDRAP 14 106 106 100,00 106 100,00 0 0,00
7315 PINRANG 17 108 108 100,00 108 100,00 2 1,85
7316 ENREKANG 14 129 129 100,00 129 100,00 0 0,00
7317 LUWU 22 227 227 100,00 227 100,00 0 0,00
7318 TANA TORAJA 21 159 159 100,00 84 52,83 0 0,00
7322 LUWU UTARA 14 173 173 100,00 173 100,00 0 0,00
7325 LUWU TIMUR 17 127 108 85,04 79 62,20 0 0,00
7326 TORAJA UTARA 26 151 151 100,00 100 66,23 0 0,00
7371 MAKASSAR 46 153 153 100,00 109 71,24 0 0,00
7372 PARE-PARE 7 22 22 100,00 22 100,00 0 0,00
7373 PALOPO 12 48 48 100,00 48 100,00 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 460 3.047 3.012 98,85 2.671 87,66 11 0,36


Sumber: Seksi Kesling, Kesehatan Kerja , Dan Kesehatan Olah Raga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
Sumber: Seksi Kesling, Kesehatan Kerja , Dan Kesehatan Olah Raga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020
* SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)

121
TABEL 75 Hal: 5

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TTU YANG ADA TTU YANG ADA TTU YANG ADA TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN TEMPAT IBADAH PASAR JUMLAH TOTAL
KABUPATEN / JUMLAH JUMLAH SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS RUMAH SAKIT
KODE TEMPAT
KOTA PUSKESMAS RUMAH PASAR TTU YANG
PUSKESM IBADAH
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SAKIT ADA ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
AS
UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

7301 SELAYAR 14 148 50 170 14 1 0 0 230 112 75,70 42 84,00 16 94,10 14 100,00 1 100,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 185 80,43
7302 BULUKUMBA 20 390 111 56 20 1 946 64 10.558 180 46,20 44 39,60 14 25,00 20 100,00 1 100,00 509 53,81 3 4,69 768 7,27
7303 BANTAENG 13 170 67 46 13 2 541 14 853 89 52,40 27 40,30 16 34,80 13 100,00 2 100,00 541 100,00 13 92,86 688 80,66
7304 JENEPONTO 19 319 120 71 19 1 836 25 1391 231 72,40 81 67,50 41 57,70 19 100,00 1 100,00 561 67,11 0 0,00 934 67,15
7305 TAKALAR 15 240 62 47 15 2 517 17 902 112 46,30 25 40,30 24 51,50 15 100,00 2 100,00 212 41,01 5 29,41 390 43,24
7306 GOWA 26 497 167 97 26 3 1.351 41 867 354 71,00 101 60,00 54 56,00 26 100,00 2 67,00 0,00 21 51,22 537 61,94
7307 SINJAI 16 276 83 57 16 1 654 54 1.141 198 71,70 52 62,00 23 40,40 16 100,00 1 100,00 473 72,32 5,0 9,26 768 67,31
7308 MAROS 14 286 115 81 14 2 630 33 1144 172 60,10 52 45.2 34 42,00 14 100,00 2 100,00 357 56,67 11 33,33 642 56,12
7309 PANGKEP 23 311 110 63 23 2 462 22 993 178 57,20 57 51,80 36 57,10 20 87,00 2 100,00 334 72,29 8 36,36 635 63,95
7310 BARRU 12 229 53 23 12 1 197 19 534 77 33,60 15 28,30 6 26,10 8 66,70 1 100,00 32 16,24 2,0 10,53 141 26,40
7311 BONE 38 739 200 100 38 4 1.351 82 2.514 429 103 55 38 3 905 66,99 13 15,85 1.546 61,50
7312 SOPPENG 17 278 73 32 17 1 464 24 889 193 69,40 41 56,20 15 46,90 17 100,00 1 100,00 292 62,93 1 4,17 559 62,88
7313 WAJO 23 435 105 39 23 4 596 38 1250 260 59.8 58 55.2 21 53.8 23 100,00 1 71,00 426 71,48 2 5,26 789 63,12
7314 SIDRAP 14 0 0 0 14 3 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
7315 PINRANG 17 345 71 38 17 4 576 34 1.085 153 44,00 30 42,30 17 44,70 17 100,00 4 100,00 26 4,51 - 0,00 247 22,76
7316 ENREKANG 14 249 70 33 14 2 544 20 926 198 81,50 41 58,60 22 66,70 14 100,00 2 100,00 524 96,32 8 40,00 801 86,50
7317 LUWU 22 299 140 72 22 3 950 33 1.519 174 78 44 22 2 659 69,37 10,0 30,30 989 65,11
7318 TANA TORAJA 21 236 81 44 21 2 513 13 910 190 80,50 65 80,20 31 70,50 21 100,00 1 50,00 342 66,67 2 15,38 650 71,43
7322 LUWU UTARA 14 273 107 45 16 3 837 16 1297 255 93,41 105 98,13 45 100,00 16 100,00 3 100,00 762 91,04 0 0,00 1.186 91,44
7325 LUWU TIMUR 17 201 62 35 17 2 760 32 1109 185 92,04 62 100,00 35 100,00 17 100,00 2 100,00 728 95,79 3 9,38 1.029 92,79
7326 TORAJA UTARA 26 182 71 36 26 1 0 7 323 3 1,60 6 8,50 0 0 2 7,20 0 0 0 #DIV/0! 0 0,00 11 3,41
7371 MAKASSAR 46 548 223 190 46 32 1078 19 2133 222 41 72 32 50 26 43 93,00 14 44,00 357 33,12 3 15,79 708 33,19
7372 PARE-PARE 7 101 32 32 8 4 136 4 317 52 51,50 14 43,80 5 15,60 8 100,00 4 100,00 136 100,00 1 25,00 219 69,09
7373 PALOPO 12 82 31 36 12 8 233 4 406 78 95,1 27 87,1 33 91,7 12 100,00 8 100,00 168 72,10 4,0 100,00 330 81,28

JUMLAH (KAB/KOTA) 460 6.834 2.204 1.443 463 89 13.094 615 24.967 4.095 59,92 1.198 54,36 587 40,68 415 89,63 60 67,42 8344 63,72 53 8,62 14752 59,09

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, Olah Raga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

122
TABEL 76

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

TPM YANG ADA TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

MAKANAN
DEPOT AIR MINUM JAJANAN/KANTIN/SEN JUMLAH TPM MEMENUHI
JUMLAH MAKANAN JAJANAN/ JASA BOGA RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KODE KABUPATEN / KOTA RUMAH DEPOT AIR JUMLAH TPM (DAM) TRA MAKANAN SYARAT KESEHATAN
PUSKESMAS JASA BOGA KANTIN/ SENTRA
MAKAN/RESTORAN MINUM (DAM) YANG ADA JAJANAN
MAKANAN JAJANAN

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TOTAL %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
7301 SELAYAR 14 16 55 38 315 424 11 68,75 38 69,09 29 76,32 195 61,90 273 64,39
7302 BULUKUMBA 20 34 246 101 403 784 12 35,29 83 33,74 50 49,50 70 17,37 215 27,42
7303 BANTAENG 13 5 26 31 3 60,00 8 30,77 #DIV/0! #DIV/0! 11 35,48
7304 JENEPONTO 19 15 145 56 811 1.027 8 53,33 77 53,10 52 92,86 332 40,94 469 45,67
7305 TAKALAR 15 19 87 91 505 702 9 0,00 9 10,34 91 100,00 144 28,51 253 36,04
7306 GOWA 26 56 135 320 1.048 1.559 35 62,50 109 80,74 236 73,75 464 44,27 844 54,14
7307 SINJAI 16 4 109 53 597 763 3 75,00 61 55,96 27 50,94 219 36,68 310 40,63
7308 MAROS 14 76 264 150 577 1.067 66 86,84 164 62,12 114 76,00 332 57,54 676 63,36
7309 PANGKEP 23 26 158 143 468 795 16 61,54 88 55,70 107 74,83 197 42,09 408 51,32
7310 BARRU 12 11 97 54 354 516 4 36,36 29 29,90 41 75,93 173 48,87 247 47,87
7311 BONE 38 0 167 167 0 0,00 1 0,60 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,60
7312 SOPPENG 17 22 73 45 425 565 13 59,09 49 67,12 37 82,22 204 48,00 303 53,63
7313 WAJO 23 5 182 156 922 1.265 2 40,00 77 42,31 125 80,13 449 48,70 653 51,62
7314 SIDRAP 14 0 167 167 0 0,00 7 4,19 #DIV/0! #DIV/0! 7 4,19
7315 PINRANG 17 6 65 90 240 401 0 0,00 2 3,08 21 23,33 21 8,75 44 10,97
7316 ENREKANG 14 31 238 65 418 752 23 74,19 168 70,59 63 96,92 326 77,99 580 77,13
7317 LUWU 22 3 29 32 0 0,00 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00
7318 TANA TORAJA 21 4 110 17 298 429 4 0,00 105 95,45 16 94,12 288 96,64 413 96,27
7322 LUWU UTARA 14 4 324 69 280 677 4 100,00 244 75,31 46 66,67 202 72,14 496 73,26
7325 LUWU TIMUR 17 24 119 124 652 919 24 100,00 119 100,00 113 91,13 571 87,58 827 89,99
7326 TORAJA UTARA 26 11 57 26 280 374 4 36,36 41 71,93 8 30,77 209 74,64 262 70,05
7371 MAKASSAR 46 197 1.157 1057 1.672 4.083 177 89,85 1005 86,86 929 87,89 1453 86,90 3.564 87,29
7372 PARE-PARE 8 11 248 85 203 547 9 81,82 186 75,00 80 94,12 86 42,36 361 66,00
7373 PALOPO 12 11 241 123 495 870 9 81,82 203 84,23 105 85,37 360 72,73 677 77,82

JUMLAH (KAB/KOTA) 461 591 4.499 2.863 10.963 18.916 436 73,77 1.868 41,52 2.290 79,99 4.842 44,17 11.894 62,88
Sumber: Seksi Kesling, Kesehatan Kerja , Dan Kesehatan Olah Raga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2020

123
TABEL 77
KASUS COVID-19 MENURUT WILAYAH KERJA PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

ANGKA ANGKA
KASUS
NO PUSKESMAS SEMBUH MENINGGAL KESEMBUHAN KEMATIAN
KONFIRMASI
(RR) (CFR)
1 2 3 4 5 7 8
7301 SELAYAR 283 281 2 99,29 0,71
7302 BULUKUMBA 573 418 23 72,95 4,01
7303 BANTAENG 599 599 12 100,00 2,00
7304 JENEPONTO 843 829 14 98,339 1,66
7305 TAKALAR 455 364 5 80,00 1,10
7306 GOWA 2046 1590 52 77,71 2,54
7307 SINJAI 947 600 7 63,36 0,74
7308 MAROS 1088 1070 18 98,35 1,65
7309 PANGKEP 449 436 13 97,10 2,90
7310 BARRU 244 240 4 98,36 1,64
7311 BONE 793 786 7 99,12 0,88
7312 SOPPENG 424 326 11 76,89 2,59
7313 WAJO 458 452 6 98,69 1,31
7314 SIDRAP 498 491 7 98,59 1,41
7315 PINRANG 305 290 15 95,08 4,92
7316 ENREKANG 215 202 13 93,95 6,05
7317 LUWU 196 190 6 96,94 3,06
7318 TANA TORAJA 280 275 5 98,21 1,79
7322 LUWU UTARA 558 539 19 96,59 3,41
7325 LUWU TIMUR 2139 1940 15 90,70 0,70
7326 TORAJA UTARA 128 124 4 96,88 3,13
7371 MAKASSAR 15963 11439 376 71,66 2,36
7372 PARE-PARE 538 526 12 97,77 2,23
7373 PALOPO 1257 1082 48 0,86 0,04

JUMLAH (KAB/KOTA) 31279 25089 694 80,21 2,22


Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi
- Angka kesembuhan per 31 desember 2021 dan ada yang memasuki tahun 2021 untuk sembuhnya

124
TABEL 78
JUMLAH LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN SPESIMEN COVID-19 MENURUT WILAYAH KERJA PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

JUMLAH LAB YANG JUMLAH JUMLAH SPESIMEN JUMLAH JUMLAH JUMLAH


JUMLAH POSITIVITY
NO PUSKESMAS RT-PCR LAB YANG ORANG ORANG ORANG
RT-PCR TCM DIPERIKSA POSITIF NEGATIF INKONKLUSIF INVALID PENDUDUK RATE (%)
DAN TCM MELAPOR DIPERIKSA DIPERIKSA DIPERIKSA/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7301 SELAYAR - - - - - - - - - - - 139.883 - #DIV/0!
7302 BULUKUMBA 0 0 0 20 3.099 573 2526 0 0 3099 573 440.606 7.033 18,5
7303 BANTAENG 0 0 1 1 2.715 599 1350 0 0 2715 599 201.346 13.484 22,1
7304 JENEPONTO - - - - - - - - - - - 415.004 - #DIV/0!
7305 TAKALAR 0 0 0 0 - 0 0 0 0 2931 455 300.919 9.740 15,5
7306 GOWA 1163 0 547 71 9.013 1544 7397 22 20 8970 2046 762.148 11.769 22,8
7307 SINJAI 0 1 0 1 759 4327 1 0 5274 947 244.125 21.604 18,0
7308 MAROS 28 0 0 28 2.850 605 2268 7 1 0 917 387.561 - #DIV/0!
7309 PANGKEP - - - - - - - - - - - 351.257 - #DIV/0!
7310 BARRU - - - - 1.283 303 952 4 0 1278 303 183.164 6.977 23,7
7311 BONE - - - - - - - - - - - 811.861 - #DIV/0!
7312 SOPPENG 1 1 9.597 546 9574 13 10 9597 0 238.967 42.279 0,0
7313 WAJO 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 458 376.386 - #DIV/0!
7314 SIDRAP - - - - - - - - - - - 320.237 - #DIV/0!
7315 PINRANG - - - - - - - - - - - 407.002 - #DIV/0!
7316 ENREKANG - - - - - - - - - - - 227.457 - #DIV/0!
7317 LUWU - - - - - - - - - - - 371.783 - #DIV/0!
7318 TANA TORAJA - - - - - - - - - - - 287.818 - #DIV/0!
7322 LUWU UTARA - - - - - - - - 280 328.971 851 0,0
7325 LUWU TIMUR 2 1 3 1 9.326 2139 7187 9326 2139 301.273 30.955 22,9
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - - - - 248.143 - #DIV/0!
7371 MAKASSAR 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 15963 1.484.912 - #DIV/0!
7372 PARE-PARE - - - - - - - - - - - 149.607 - #DIV/0!
7373 PALOPO - - - - 1.283 - - - - 1.283 - 182.489 7.031 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1194 2 551 123 39.925 6309 35581 47 31 44753 24400 9.162.919 4.884 54,5
Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi Tahun 2020
Catatan: kolom E bukan merupakan penjumlahan C dan D

125
TABEL 79
KASUS COVID-19 BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

0-2 TAHUN 3-6 TAHUN 7-12 TAHUN 13-15 TAHUN 16-18 TAHUN 19-30 TAHUN 31-45 TAHUN 46-59 TAHUN 60+ TAHUN TOTAL
NO PUSKESMAS
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
7301 SELAYAR - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7302 BULUKUMBA 1 2 5 4 8 6 13 11 15 9 63 102 76 109 52 53 30 14 263 310
7303 BANTAENG 0 1 1 1 5 7 7 8 17 11 61 102 103 103 65 61 24 22 283 316
7304 JENEPONTO 4 5 3 1 14 12 4 4 7 16 92 185 125 188 85 65 19 14 353 490
7305 TAKALAR 3 1 4 6 3 4 5 13 1 4 91 52 105 67 39 37 12 8 263 192
7306 GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 6 5 4 6 8 5 2 4 4 18 104 287 121 234 63 47 14 15 326 621
7308 MAROS - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7309 PANGKEP - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7310 BARRU - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7311 BONE - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7312 SOPPENG 1 4 8 5 11 14 2 6 11 6 33 54 36 72 39 51 29 42 170 254
7313 WAJO 0 2 6 0 11 7 11 7 6 5 38 61 66 96 46 64 17 15 201 257
7314 SIDRAP - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7315 PINRANG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7316 ENREKANG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7317 LUWU - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7318 TANA TORAJA 1 5 6 5 8 7 6 4 3 6 23 36 33 45 33 30 10 19 123 157
7322 LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - - - - - - -
7325 LUWU TIMUR - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7326 TORAJA UTARA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7371 MAKASSAR 128 98 135 113 227 196 150 162 228 222 1912 2445 2574 2780 1566 1627 772 628 7692 8271
7372 PARE-PARE - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7373 PALOPO 8 3 7 8 15 11 12 12 9 19 104 176 186 226 148 168 79 65 568 688
JUMLAH (KAB/KOTA) 152 126 179 149 310 269 212 231 301 316 2521 3500 3425 3920 2136 2203 1006 842 10242 11556
Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi Tahun 2020

126

Anda mungkin juga menyukai