Pedoman SPO Rumah Sakit
Pedoman SPO Rumah Sakit
Pedoman SPO Rumah Sakit
SOP adalah istilah yang lazim digunakan namun bukan merupakan istilah baku di
Indonesia. Sehingga dalam tulisan ini, saya akan menggunakan istilah SPO saja.
Jika dikaitkan dengan rumah sakit, maka instruksi tersebut berarti segala hal
terkait operasional rumah sakit, dari mulai struktural sampai fungsional, dari
mulai pelayanan dokter, perawat, farmasi sampai
kepada security dan cleaning service.
Manfaat SPO
Manfaat dari adanya SPO Rumah Sakit adalah :
Penjelasan :
Penulisan SPO yang harus tetap didalam tabel / kotak adalah : Nama Rumah Sakit
dan Logo, Judul SPO. No Dokumen, No Revisi, Tanggal Terbit dan Tanda Tangan
Direktur Rumah Sakit. Sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur
dan unit terkait boleh tidak diberi kotak/tabel.
A. Kotak Heading
Masing-masing kotak (Rumah Sakit dan Logo, Judul SPO, No. Dokumen, No. Revisi,
Halaman, Prosedur Tetap, Tanggal Terbit, Ditetapkan Direktur) diisi sebagai
berikut :
1. Pelaksana atau uni kerja menyusun SPO dengan melibatkan unit terkait.
2. SPO yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke
Tim/Panitia SPO.
3. Fungsi Tim/Panitia SPO :
o Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki terhadap SPO
yang telah disusun oleh pelaksana/unit kerja baik dari segi bahasa
maupun penulisan.
o Sebagai koordinator dari SPO yang sudah dibuat oleh masing-masing
unit kerja sehingga tidak terjadi duplikasi SPO / tumpang tindih SPO
antar unit.
o Melakukan cek ulang terhadap SPO-SPO yang akan di tanda tangani
oleh Direktur Rumah Sakit.
4. Penyusunan SPO dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan SPO. Untuk
SPO pelayanan dan SPO administrasi, identifikasi kebutuhan bisa dilakukan
dengan menggambarkan proses bisnis di unit kerja tersebut atau alur kegiatan
dari kerja yang dilakukan pada unit tersebut. Sedangkan untuk SPO Profesi,
identifikasi kebutuhan dilakukan dengan mengetahui pola penyakit yang sering
ditangani di unit kerja tersebut. Dari hasil identifikasi kebutuhan SPO, maka di
suatu unit kerja dapat diketahui berapa banyak dan berapa macam SPO yang
harus dibuat/disusun.
5. Untuk melakukan identifikasi kebutuhan SPO dapat pula dilakukan dengan
memperhatikan elemen-elemen penilaian pada standar akreditasi rumah sakit,
minimal SPO-SPO apa saja yang harus ada. SPO yang dipersyaratkan di
elemen penilaian adalah SPO minimal yang harus ada di rumah sakit.
Sedangkan identifikasi SPO dengan menggambarkan terlebih dahulu proses
bisnis di unit kerja adalah keseluruhan SPO secara lengkap yang harus ada di
unit kerja tersebut.
6. Mengingat SPO merupakan flow charting dari proses kegiatan, maka untuk
memperoleh pengertian yang jelas bagi subjek, penulisan SPO dimulai dengan
membuat flow chart dari kegiatan yang dilaksanakan. Caranya adalah dengan
membuat diagram kotak sederhana yang menggambarkan langkah penting
dari seluruh proses.
Contoh : diagram kotak untuk pembelian bahan yang digunakan di rumah
sakit…
Ingat :
o SPO di unit kerja tidak perlu hard copy, SPO bisa dilihat di intranet di
rumah sakit. Namun untuk SPO penanganan gawat darurat tetap harus
dibuatkan hard copy-nya