Laporan Tahunan Ruk Program Perkesmas 2016
Laporan Tahunan Ruk Program Perkesmas 2016
Laporan Tahunan Ruk Program Perkesmas 2016
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks,
karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab
kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular
ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun,
penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di
pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan penyakit degeneratif
seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan
status sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain). Prevalensi gizi
buruk yang berada di atas rata-rata nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi dan 216
kabupaten/kota. Sedangkan berdasarkan gabungan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi
kurang Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai
prevalensi gizi buruk dan gizi kurang di atas prevalensi nasional sebesar 18,4%. Namun
demikian, target rencana pembangunan jangka menengah untuk pencapaian program
perbaikan gizi yang diproyeksikan sebesar 20%, dan target Millenium Development
Goals sebesar 18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk
memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi. Upaya pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan
oleh Puskesmas Harapan Raya adalah program Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas). Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas, upaya perawatan
kesehatan masyarakat merupakan upaya program pengembangan yang kegiatannya
terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Perkesmas
dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan dasar.
B. PENGERTIAN PUSKESMAS
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT yang selanjutnya disebut PUSKESMAS
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif danpreventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
C. FUNGSI PUSKESMAS
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut
serta memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar
berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang
diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya
pembangunan di luar bidang kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan dan
perilaku sehat.
Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :
Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.
1. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan rehabilitatif
dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan
dan rujukan ( Depkes RI, 2007).
Fungsi dari Puskesmas adalah:
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
1. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka kemampuan
untuk hidup sehat.
2. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
A. KONDISI UMUM
1. GEOGRAFI
UPTD Puskesmas DTP Pagaden Barat Kec. Pagaden Barat terletak di
Kecamatan Pagaden Barat Kabupaten Subang dan mempunyai luas Wilayah Sawah
2,543 Ha, Darat 5016,556 Ha, jadi luas Wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP
Pagaden Barat Kec. Pagaden Barat 7,559,556 Ha. Dimana keadaan daerah sebagian
besar terdiri dari persawahan dan tanah perkebunan serta perumahan penduduk,
sarana jalan tiap desa pada umumnya cukup baik dan dapat dilalui oleh kendaraan
beroda dua dan empat.
Batas kerja UPTD Puskesmas DTP Pagaden Barat Kec. Pagaden Barat
adalah sebagai berikut :
Sebelah utara : Kecamatan Binong
Sebelah Timur : Kecamatan Pagaden
Sebelah Selatan : Kecamatan Subang
Sebelah Barat : Kecamatan Cikaum
Wilayah kerja UPTD Puskesmas DTP Pagaden Barat Kec. Pagaden Barat
Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang terdiri dari 9 Desa yaitu :
- Desa Pangsor − Desa Munjul
- Desa Cidadap − Desa Margahayu
- Desa Balingbing
- − Desa Mekarwangi
- Desa Sumurgintung − Desa Bendungan
- Desa Cidahu
Sumurgintu
5. 378 422 725 48 464 431 1.636
ng
6. Munjul 355 428 723 49 387 484 1.473
c) Agama
Jumlah
No Desa Islam Kristen Hindu Budha
Penduduk
1. Pangsor 4,343 4,485 17 - -
2. Cidadap 3,838 3,802 13 - -
3. Balingbing 3,258 3,470 9 - -
4. Sumurgintung 3,214 3,627 4 - -
5. Cidahu 7,081 5,051 19 - -
6. Munjul 2,980 3,167 20 - -
7. Margahayu 3,790 4,914 35 - -
8. Mekarwangi 5,670 5,197 35 - -
9. Bendungan 3,868 4,099 22 - -
- -
Jumlah 42.174 41.983 191
D. KETENAGAAN
Tenaga yang ada di UPTD Puskesmas DTP Pagaden Barat Kec. Pagaden Barat
berjumlah 58 orang terdiri dari :
Jenis Kepegawaian
PTT/
No Tenaga Sukw Ket
PNS Kontra
an
k
1. Kepala Puskesmas 1 - - 1
2. Dokter Puskesmas 1 - - 1
3. Dokter Gigi - - - -
TARGET
PENCA CAKUPA
NO UPAYA SASARA TARGET KINERJA
PAIAN N
N
B. PENETAPAN URUTAN PRIORITAS MASALAH PROGRAM PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2018
Ada kesenjangan cakupan keluarga yang dibilang ( keluarag rawan) sebesar 33% dari target
100% dengan pencapain 67% pada tahun 2018 diwilayah UPTD PUSKESMAS DTP 5 5 5 15 1
PAGADEN BARAT
Ada keenjangan cakupan keluarga yang dibina (keluarga rawan ) sebesar 33% terpapar di
beberapa desa (pangsor 88%, cidadap 95%, balingbing 93%, sumurgintung 93%, cidahu
91%, munjul 93%, margahayu 92%, mekarwangi 99%,bendungan 92%, dari target 100% 4 4 4 12 2
dengan pencapain 67% pada tahun 2018 di wilayah UPTD PUSKESMAS DTP PAGADEN
BARAT
Ada keenjangan cakupan keluarga yang dibina (keluarga rawan ) sebesar 33% terpapar di
beberapa desa (pangsor 88%, cidadap 95%, balingbing 93%, sumurgintung 93%, cidahu
91%, munjul 93%, margahayu 92%, mekarwangi 99%, bendungan 92%, dari target 100% 4 4 4 12 3
dengan pencapain 67% pada tahun 2018 di wilayah UPTD PUSKESMAS DTP PAGADEN
BARAT
C. PERUMUSAN MASALAH DAN AKAR PENYEBAB MASALAH PROGRAM PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2018
1 Ada kesenjangan cakupan − Kurang optimalnya − Kurangnya − Peran serta tokoh − Factor ekonomi − Jarak jauh
keluarga yang dibilang petugas perkesmas penjaringan masyarakat belum menunjang − Media promosi terbatas
( keluarag rawan) sebesar − Petugas dalam − Kurangnya ooptimal belum sampai ke
33% dari target 100% dengan melakukan pendekatan Sosialisasi program − Factor social budaya sasaran
pencapain 67% pada tahun keluarga risti masih perkesmas mempengaruhi
2018 diwilayah UPTD kurang optimal − Belum adanya kerja
PUSKESMAS DTP PAGADEN − Peran serta tokoh sama lintas program
BARAT masyarakat belum dan sektoral
optimal
− Factor social budaya
mempengaruhi
2 Ada keenjangan cakupan − Kurang optimalnya − Kurangnya − Peran serta tokoh − Factor ekonomi − Jarak jauh
keluarga yang dibina (keluarga petugas perkesmas penjaringan masyarakat belum menunjang − Media promosi terbatas
rawan ) sebesar 33% terpapar dalam penjaringan − Kurangny ooptimal − Keterbatasan belum sampai ke
di beberapa desa (pangsor − Petugas dalam Sosialisasi program − Factor social budaya sasaran
88%, cidadap 95%, balingbing melakukan pendekatan perkesmas mempengaruhi
93%, sumurgintung 93%, keluarga risti masih − Belum adanya kerja
cidahu 91%, munjul 93%, kurang optimal sama lintas program
3 Ada keenjangan cakupan − Kurang optimalnya − Penjaringan di − Peran serta tokoh − Factor ekonomi − Jarak jauh
keluarga yang dibina (keluarga petugas perkesmas giatkan kembali masyarakat belum menunjang − Media promosi terbatas
rawan ) sebesar 33% terpapar dalam penjaringan − Sosialisasi program ooptimal − Keterbatasan belum sampai ke
di beberapa desa (pangsor − Petugas dalam perkesmas − Factor social budaya dana di sasaran
88%, cidadap 95%, balingbing melakukan pendekatan mempengaruhi masyarakat
93%, sumurgintung 93%, keluarga risti masih dalam
cidahu 91%, munjul 93%, kurang optimal menyediakan
margahayu 92%, mekarwangi − Belum adanya kerja makannan yang
99%,bendungan92%, dari sama lintas program ber gizi
target 100% dengan dan sektoral
pencapain 67% pada tahun
2018 di wilayah UPTD
PUSKESMAS DTP PAGADEN
BARAT
2 Ada keenjangan cakupan keluarga yang − Kurangnya optimalnya − Meningkatkan kunjungan − Meningkatkan kunjungan rumah
dibina (keluarga rawan ) sebesar 33% petugas perkesmas dalam rumah kekeluarga bianaan ke keluarga binaan
terpapar di beberapa desa (pangsor melakukan pembinaan / − Meingkatkan kerjasama lintas
88%, cidadap 95%, balingbing 93%, kesenjangan cakupan program dan lintas sectoral
sumurgintung 93%, cidahu 91%, munjul keluarga mandiri III
93%, margahayu 92%, mekarwangi
99%,bendungan 92%, dari target 100%
dengan pencapain 67% pada tahun 2018
di wilayah UPTD PUSKESMAS DTP
PAGADEN BARAT
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2020