Sop Kia KB
Sop Kia KB
Sop Kia KB
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan yang di berikan pada ibu hamil dan selama
kehamilannya
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan Pemeriksaan Ante Natal, sehingga
dapat menyelesaikannya dengan baik, melahirkan Bayi sehat dan
memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas dan dapat
menyusui dengan baik dan benar
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/007/SK/VII/2018 tentang Jenis-Jenis Pelayanan di UPT
Puskesmas Watulimo
2. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/038/SK/VII/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
UPT Watulimo
4. Referensi 1. Buku Kesehatan Ibu dan Anak
2. Pedoman pelayanan antenatal terpadu tahun 2020
5. Alat dan Bahan Persiapan
A. Alat
1. Lennec
2. Doopler
3. Meteran Kain Pengukur Tinggi Fundus Uteri
4. Meteran Pengukur LILA
5. Selimut
6. Reflek Hammer
7. Jarum Suntik DiSOPsible 2,5 ml
8. Air Hangat
9. Timbangan Berat Badan Dewasa
10. Tensimeter air raksa
11. Stoscope
12. Bed Obstetri
13. Spekulum gyne
14. Lampu halogen/ senter
15. Kalender kehamilan
B. Bahan
1. Sarung tangan
2. Kapas steril
3. Kasa steril
4. Alkohol 70%
5. Jelly
6. Sabun Anti Septik
7. Wastafel dengan air yang mengalir
8. Vaksin Td
6. Langkah-langkah/ 1. Persiapan
Prosedur Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
Mempersiapkan bumil dan di persilahkan mengosongkan
kandung kemih
Petugas mencuci tangan dengan sabun anti septik dan
bilas dengan air mengalir dan keringkan
2. Pelaksanaan
a. Anamnese
Riwayat perkawinan
Riwayat penyakit ibu dan keluargta
Status riwayat haid / HPHT
Status Imunisasi ibu saat ini
Kebiasaan ibu
Riwayat persalinan terdahulu
Dari anamnese haid tersebut,tentukan usia kehamilan dan buat
taksiran persalinan
b. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum bumil
Ukur Tinggi badan, dan timbang berat badan (T1 )
Tanda Vital : Tekanan darah, nadi, RR, T ( T2 )
Ukur LILA ( T3 )
Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai
ekstermitas )
2) Pemeriksaan khusus
Umur kehamilan < 20 mgg
a) Inspeksi
(1) Fundus
(2) Hiperpigmentasi ( pada areola mammae, Linnea
nigra )
(3) Striae
b) Palpasi
(1) Tinggi Fundus Uteri
(2) Keadaan Perut
c) Auscultasi
Umur Kehamilan > 20 mgg
a) Inspeksi
(1) Tinggi Fundus uteri
(2) Hiperpigmentasi dan Striae
(3) Keadaan dinding Perut
b) Palpasi/ Presentasi janin dan Auscultasi (T4 )
Lakukan pemeriksaan Leopold dan Instruksi kerjanya
sebagai berikut :
(1) Leopold 1
- Letakkannsisi lateral telunjuk kiri pada puncak
fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus .
Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong
uterus ke bawah ( jika diperlukan, fiksasi uterus
bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan di bagian lateral depan kanan dan
kiri, setinggi tepi dan simfisis.
- Angkat jari telunjuk kiri ( dan jari nyang
memfiksasiuterus bawah ) kemudian atur posisi
pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala
ibu
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada
pada bagian tersebut dengan jalan menekan
secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri
dan kanan secara bergantian.
(2) Leopold 2
- Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
lateral kanan dan telapak tangan kanan pada
dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada
ketinggian yang sama.
- Mulai ke bagian atas, tekan secara bergantian atau
bersamaan telapak tangan kiri dan kanan
kemudian geser kearah bawah dan rasakan
adanya bagian yang ratadan memanjang
( punggung ) atau bagian yang kecil – kecil
( ekstermitas )
(3) Leopold 3
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan
menghadap pada bagian kaki ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding
lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada
dinding lateral kanan bawah perut ibu. Tekan
secara lembut bersamaan atau bergantian untuk
menentukan bagian bawah bayi ( bagian keras
bulat dan hampir homogen adalah kepala,
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris
adalah bokong.
(4) Leopold 4
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
dinding lateral kiri dan kananberada pada tepi atas
simifis
- Tentukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian
rapatkan semua jari – jari tangan kanan yang
meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang dibentuk olrh jari-jari kiri dan
kanan ( konvergen/ divergen )
- Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah bayi ( bila presentasi kepala,
upayakan memegang bagian kepala didekat leher
dan bila presentasi bokong upayakan untuk
memegang pinggang bayi )
- Fiksasikan bagian tersebut kearah pintu atas
panggul, kemudian letakkan jari-jari tangan kanan
diantara tangan kiri dan simfisis untukmmenilai
seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki
pintu atas panggul
c. Auscultasi
- Pemeriksaan bunyi dan frekwensi jantung janin
Tablet Fe ( T5 )
Imunisasi Td ( T6 )
d. Pemeriksaan tambahan
- Tes Laboratorium ( T7 ) rutin : Hb, golongan darah,
reduksi urindan protein urin
- USG
3. Akhir Pemeriksaan
- Buat kesimpulan hasil pemeriksaan.
- Buat prognosa dan rencana Tata laksana Kasus
( T8 )
- Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status
pasien
- Temu Wicara / Konseling atau Penyuluhan ( T9 )
yang meliputi : Usia kehamilan, letak janin, posisi
janin, taksiran persalinan, resiko yang ditentukan
atau adanya penyakitlain.
- Jelaskan untuk kunjungan ulang
- Tatalaksana atau mendapatkan Pengobatan (T10)
Beri alasan bila pasien rujuk ke rumah sakit
7. Baganalir -
8. Unit terkait 1. Unit BP
2. Unit Laboratorium
3. Unit Gigi
4. Unit Gizi
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
PELAYANAN PERSALINAN NORMAL
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
1. Pengertian Proses Pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atu dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
secara SOPntan dengan presentasi belakang kepala dan tanpa
komplikasi
2. Tujuan Sebagai Pedoman Bidan dalam mengupayakan kelangsungan hidup
dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya
melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan kualitas pelayanan
dapat terjaga pada tingkat optimal
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/007/SK/VII/2018 tentang Jenis-Jenis Pelayanan di UPT
Puskesmas Watulimo
2. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/038/SK/VII/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT
Watulimo
4. Referensi 1. Buku Kesehatan Ibu dan Anak
2. Pedoman Pelayanan Asuhan Persalinan Normal Terpadu Tahun
2020
5. Alat dan Bahan Persiapan Alat :
1. Persiapan alat perlindungan diri
a. Celemek plastik
b. Sepatu boot
c. Masker
d. Kacamata
e. Penutup kepala
2. Persiapan ibu dan bayi
a. Handuk 2 buah
b. Alas bokong
c. Selimut untuk mrngganti
d. Pembalut dan celana dalam
e. Pakain ibu
f. Kain sarung yang bersih dan kering ( 5 buah )
g. Pakaian bayi, topinya
h. Washlap 2 buah
3. Pencegahan infeksi
a. 1 buah ember yang berisi air dan deterjen
b. 3 buah tempat sampah tertutup, untuk sampah kering,
sampah basah, dan sampah medis
c. 1 Wadah larutan DTT untuk membersihkan ibu setelah
persalinan selesai
d. 2 Wadah larutan klorine 0,5 % , untuk membersihkan
tempat ibu bersalin dari dan untuk mencelupkan tangan
saat melakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang
sudah digunakan, dan satunya untuk merendam alat
selama 10 menit
Persiapan lingkungan
1. Tutup sketsel, jendela dan pintu untuk menjaga privasi pasien
2. Beri penerangan yang cukup untuk memudahkan bidan dalam
melakukan tindakan yang akan di lakukan
3. Siapkan tempat tidur pasien , yang memudahkan bidan
memberikan pertolongan pada persalinan normal
Persiapan pasien
1. Berikan penjelasan tentang prosedur, tujuan dan manfaat
2. Memberitahukan ibu, bahwa bidan akan melakukan
pertolongan persalinan, agar bayi lahir dan ibu melewati
proses persalinan dengan normal agar terhindar dari
komplikasi
3. Informed concent
Memberitahukan ibu untuk mrendantangani surat pernyataan
bahwa ibu bersedia dilakukan pertolongan yang akan
dilakukan
4. Bantu klien dalam posisi yang nyaman
Dianjurkan ibu pada posisi setengah duduk tidak dianjurkan
ibu untuk tidur terlentang
Persiapan petugas
Mencuci tangan dengan 12 langkah
1. Basahi tangan dengan air mengalir
2. Ratakan sabun ke seluruh permukaan tangan
3. Gosok telapak dengan telapak
4. Gosok telapak kanan di atas punggung telapak
kiri dan sebaliknya
5. Gosok telapak dengan jari saling menyilang
6. Gosok bagian belakang jari pada telapak dengan
posisi saling mengunci
7. Gosok jempol dengan gerakan memutar
. Kelima jari kanan menguncup dan digosok
memutar pada telapak kiri dan sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10. Keringkan tangan dengan tisu/handuk bersih
dan kering
11. Gunakan tisu/handuk tersebut untuk mematikan
keran air, lalu buang tisu/cuci handuk ke tempat
sampah yang tersedia
12. Tangan kini sudah bersih
Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi puting payudara ibu.
15. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan
uterus ke arah dorsal ternyata diikuti pergeseran tali pusat ke
arah distal maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga
plasenta dapat dilahirkan.
a. Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan
(jangan ditarik secara kuat terutama bila uterus tak
berkontraksi) sesuai dengan sumbu alan lahir (ke arah
bawah-sejajar lantai-atas),
b. jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta,
c. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan
tali pusat:
- Ulangi pemberian oksitosin 10 unit intramuskular,
- Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptik) jika
kandung kemih penuh
- Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan,
- Ulangi tekanan dorso kranial dan penegangan tali
pusat 15 menit berikutnya
jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau
terjadi perdarahan maka segera lakukan tindakan plasenta
manual
7. Baganalir -
8. Unit terkait 1. Unit Poned
2. Unit UGD
3. Unit Rawat Inap
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
PELAYANAN NIFAS
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
PELAYANAN BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
1. Pengertian
Asuhan yang diberikan pada Bayi selama jam pertama setelah kelahiran
2. Tujuan Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernafasan
spontan serta mencengah hipotermi, Pencegahan infeksi tali pusat pada
bayi baru lahir, Inisiasi menyusu dini (IMD), pencegahan perdarahan,
pemberian imunisasi, dan pemeriksaan bayi baru lahir.
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
PELAYANAN PEMASANGAN AKBK
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
6. Bagan alir -
7. Unit terkait 4. Unit KIA
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
PELAYANAN KB SUNTIK 3 BULAN
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
7. Bagan alir -
8. Unit terkait 5. Unit KIA
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
PELAYANAN PENCABUTAN AKDR
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
3. Produser Pencabutan
a. Lakukan pemeriksaan bimanual
b. Bersih kan vagina dengan air DTT, pasang spekulum vagina
untuk melihat serviks,
c. Jepit benang yang dekat serviks dengan klem
d. Tarik keluar benang secara mantap tetapi hati – hati untuk
mengeluarkan AKDR
e. Tunjukan AKDR tersebut pada klien kemudian rendam
dalam larutan cklorin 0,5 %
f. Keluarkan spekulum dengan hati – hati
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
PENANGANAN PRE EKLAMSI DAN
EKLAMSI
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
1. Pengertian Penyakit dengan tanda – tanda hipertensi, protein uria dan oedema
yang timbul karena kehamilan dan terjadi pada Trimester 3
kehamilan
2. Tujuan Sebagai acuan Bidan dalam melakukan penatalaksanaan pada
kasus pre eklamsi dan eklamsi:
1. Melindungi ibu dari efek peningkatan tekanan darah
2. Mencegah progresifitas penyakit menjadi eklamsi
3. Mengatasi atau menurunkan resiko janin (solusio placenta,
pertumbuhan janin terhambat, hipoksi sampai kematian janin)
4. Melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat
sesegera mungkin setelah matur, atau imatur jika diketahui
bahwa resiko janin atau ibu akan lebuh berat jika persalinan di
tunda lebih lama
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/007/SK/VII/2018 tentang Jenis-Jenis Pelayanan di UPT
Puskesmas Watulimo
2. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/038/SK/VII/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT
Watulimo
3. Referensi Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan
4. Alat dan Bahan Persiapan Alat :
1. Tensi
2. Stetoskop
3. Reflek patella
4. Sudip lidah
5. Langkah-langkah/ Tatalaksana umum:
Prosedur Ibu hamil dengan Pre eklamsi harus segera di rujuk ke rumah sakit
6. Bagan alir -
7. Unit terkait 1. Unit KIA KB
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
MTBS (MANAJEMEN TERPADU BALITA
SAKIT)
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
Langkah-langkah pemeriksaan:
a. Pasien bayi / balita dari Ruang pendaftaran menuju ruang
Pemeriksaan
b. Bidan menulis identitas pasien pada kartu rawat jalan.
c. Bidan melaksanakan anamnesa :
1) Keluhan utama
2) Keluhan tambahan
3) Lamanya sakit
4) Pengobatan yang telah diberikan
5) Riwayat penyakit lainnya.
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
PERDARAHAN ANTEPARTUM
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
Lakukan rujukan
4. Bagan alir -
5. Unit terkait 1. Unt Poned
2. Unit KIA KB
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
PERDARAHAN POSTPARTUM
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
IMUNISASI POLIO
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
1. Pengertian Tindakan pemberian vaksin polio pada bayi mulai umur 0-11
bulan dalam ruang lingkup posyandu dan 0-59 bulan untuk
kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
2. Tujuan Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio.
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/007/SK/VII/2018 tentang Jenis-Jenis Pelayanan di UPT
Puskesmas Watulimo
2. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/038/SK/VII/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
UPT Watulimo
4. Referensi Buku Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita
5. Langkah-langkah/ Persiapan Pasien:
Prosedur
1. Petugas memperkenalkan diri
2. Identifikasi pasien
3. Beritahu pasien/keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
Persiapan alat:
1. Vaksin polio
2. Pipet
Pelaksanaan:
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin yang akan digunakan dalam keadaan baik
(perhatikan nomor, kadaluarsa dan VVM)
3. Buka tutup vaksin dengan mengunakan pinset / gunting kecil
4. Pasang pipet diatas botol vaksin
5. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
6. Buka mulut anak dan teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
7. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang
diimunisasi
8. Jika dimuntahkan atau dikeluarkan oleh anak, ulangi lagi
penetesan
9. Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin
tetap dalam kondisi steril
10. Rapikan Alat-alat
11. Petugas mencuci tangan
12. Dokumentasikan dalam KMS
6. Bagan alir -
7. Unit terkait 1. Unit KIA KB
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
IMUNISASI BCG
No. Dokumen : PKM.5/ /SOP/VII/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Juni 2020
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
8. Pengertian Tindakan pemberian vaksin BCG pada anak berumur kurang dari
2 bulan.
9. Tujuan Memberikan kekebalan terhadap penyakit Tuberculosis (TBC).
10. Kebijakan 3. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/007/SK/VII/2018 tentang Jenis-Jenis Pelayanan di UPT
Puskesmas Watulimo
4. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/038/SK/VII/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
UPT Watulimo
11. Referensi Buku Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita
12. Langkah-langkah/ Persiapan Pasien:
Prosedur
1. Petugas memperkenalkan diri
2. Identifikasi pasien
3. Beritahu pasien/keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
Persiapan Alat:
1. Vaksin BCG
2. Spuit disposable
3. Kapas DTT
Pelaksanaan :
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin yang akan digunakan dalam keadaan baik
(perhatikan kadaluarsa dan VVM)
3. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 Ampul (4cc)
4. Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan
pada orang tua anak
5. Ambil 0,05 cc vaksin BCG yang telah dilarutkan
6. Bersihkan lengan dengan kapas DTT, jangan gunakan
alcohol sebab akan merusak vaksin
7. Suntikan vaksin tersebut 1/3 bagian lengan kanan atas
(tepatnya pada insertion musculus deltoideus)secara intra
cutan
8. Rapikan Alat-alat
9. Petugas mencuci tangan
Dokumentasikan dalam KMS
13. Bagan alir -
14. Unit terkait 2. Unit KIA KB
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan