Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah Relevansi Pendidikan adalah suatu masalah yang telihat darilingkup lulusan
seolah dengan kebutuhan dengan pasar insudtri serta pembangunan yang mana lulusan
sekolah tersebut belum memnuhi dan bisa membantu untuk beronstrbusi dalam
pembangunan nasional. Relevansi dapat dilihat dari perbandingan antara lulusan yang
dihasilkan suatu Lembaga Pendidikan yang diharapkan dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja
di banyak pasar industry. Yang mana masih banyak hasi lulusan di banyak Lembaga belum siap
secara mental dan skill untuk masuk kedalam dunia kerja arena kurangnya pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam kesiapan untuk terjun langsung ke kehidupan masyarakat. Selian
itu juga dari Lembaga Pendidikan seperti SMK dan perguruan tinggi yang tidak siap secara
kemampuan untuk melanjutkan kesatuan Pendidikan diatasnya.
Pendidikan di Indonesia
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Yang mana
Indonesia diarahkan untuk menghasilkan SDM yang sesuai dengan kriteria yang terdapat
di Undang-undang tersebut.
Menurut Ngalim Purwanto (2006) . Dengan anggaran 20 % dari APBN. Maka
tujuan ini bukanlah hal yang mustahil. Sudah banyak bukti yang mendukung adanya
peningkatan pendidikan ini. Prestasi anak-anak bangsa juga banyak mengharumkan
bangsa di berbagai kancah internasional
0. Sikap hidup yang semakin materialis dan hedonis. Sikap hidup yang
mengutamakan materi untuk menuju kebahagiaan.
1. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan di Indonesia kualitasnya bermacam-macam, lebih tepatnya
tidak merata. Ketimpangan kualitas pendidikan antar desa dan kota, antar Jawa dan
luar Jawa mengakibatkan mutu pendidikan yang kurang berkualitas bagi daerah-
daerah terluar dan terdepan. Dilihat dari sarana dan prasarana dalam Pendidikan
seperti rusaknya Gedung, kepemillikan yang tidak jelas, media belajar yang
kurang bermutu, buku perpustaaan yang tdak lengkap bahkan teknologi
informasi yang kuang memadai serta tidak tersedianya laboratorium atau ruang
praktek. Anggaran - anggaran yang digunakan tidak sesuai dengan Pendidikan
tersebut.
0. Sistempendidikan
0. Hasilpendidikan
2. Memberiperhatianterhadaptenagakependidikan(prajabatandanjabatan).
Suhartono, Suparian. 2008