Resume DHF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. T DENGAN DENGUE FEVER


DI RUANG DAHLIA
RSUD Dr. GUNAWAN MANGUNKUSUMO AMBARAWA

Disusu Oleh :
TOFI'AH
071221001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
JL. GEDONG SONGO KEL. CANDIREJO
KEC. UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG
TAHUN 2022/2023
1. Tinjauan Sistem Sirkulasi

A. Anatomi Fisiologi

Gambar 1.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Sirkulasi (Syaifudin 2011)

Anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan penyakit DHF adalah system sirkulasi. System
sirkulasi adalah sarana untuk menyalurkan makanan dan oksigen dari traktus distivus dari
paru-paru ke sela-sela tubuh. Selain itu, system sirkulasi merupakan sarana untuk membuang
sisa-sisa metabolisme dari sel- sel ginjal, paru-paru dan kulit yang merupakan tempat ekskresi
pembuluh darah.
B. Jantung

Gambar 1.2 Anatomi Dan Fisiolgi Jantung (Pearce 2006)

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan
istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang,
tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita. Bentuk jantung
menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis
kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks cordis. Letak jantung didalam rongga
dada sebelah depan, sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diagfragma dan
pangkalnya terdapat dibelakang kiri antara kosa V dan VI dua jari dibawah papillamamae. Pada
tempat ini teraba adanya denyut jantung yang disebut iktus kordis. Ukurannya lebih kurang
sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.

C. Pembuluh Darah

Gambar 1.3 Anatomi Pembuluh Darah (Pearce 2006)


Pembuluh darah ada 3 yaitu :

a. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh
bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar yang keluar dari ventrikel
sinistra disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastic
dan terdiri dari 3 lapisan. Arteri yang paling besar didalam tubuh yaitu aorta dan arteri
pulmonalis, garis tengahnya kira-kira 1-3 cm. Arteri ini mempunyai cabang-cabang keseluruhan
tubuh yang disebut arteriola yang akhirnya akan menjadi pembuluh darah rambut (kapiler).
Arteri mendapat darah dari darah yang mengalir didalamnya tetapi hanya untuk tunika intima.
Sedangkan untuk lapisan lainnya mendapat darah dari pembuluh darah yang disebut vasa
vasorum.

b. Vena
Vena (pembuluh darah balik) merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari
bagian/alat-alat tubuh masuk ke dalam jantung. Tentang bentuk susunan dan juga pernafasan
pembuluh darah yang menguasai vena sama dengan pada arteri. Katup-katup pada vena
kebanyakan terdiri dari dua kelompok yang gunanya untuk mencegah darah agar tidak kembali
lagi. Vena-vena yang ukurannya besar diantaranya vena kava dan vena pulmonalis. Vena ini
juga mempunyai cabang yang lebih kecil yang disebut venolus yang selanjutnya menjadi
kapiler.

c. Kapiler
Kapiler (pembuluh darah rambut) merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Diameternya
kira-kira 0,008 mm. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel. Bagian tubuh yang tidak
terdapat kapiler yaitu; rambut, kuku, dan tulang rawan. Pembuluh darah rambut/kapiler pada
umumnya meliputi sel-sel jaringan. Oleh karen itu dindingnya sangat tipis maka plasma dan zat
makanan mudah merembes ke cairan jaringan antar sel.

D. Darah

Gambar 1.4 Anatomi Darah (Syaifudin 2011)


Darah adalah jaringan cair dan terdiri dari dua bagian: bagian cair disebut plasma dan bagian
padat disebut sel darah. Warna merah pada darah keadaannya tidak tetap bergantung pada
banyaknya oksigen dan karbon dioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon
dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan
zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme didalam tubuh. Pada tubuh
yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/3 dari berat badan atau
kira-kira 4 sampai 5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung
pada umur, pekerjaan, keadaan jantung atau pembuluh darah. Fungsi darah antara lain sebagai
alat pengangkut, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh
dengan perantaraan leukosit dan antibody/zat-zat antiracun serta mengatur panas keseluruh
tubuh. Adapun proses pembentukan sel dara terdapat tiga tempat yaitu: sumsung tulang, hepar,
dan limpa

2. Patofisiologi

Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia akan menyebabkan klien mengalami viremia.
Beberapa tanda dan gejala yang muncul seperti demam, sakit kepala, mual nyeri otot, pegal
seluruh tubuh, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin terjadi pada sistem vaskuler. Pada
penderita DBD, terdapat kerusakan yang umum pada sistem vaskuler yang mengakibatkan
terjadinya peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah. Plasma dapat menembus
dinding vaskuler selama proses perjalanan penyakit, dari mulai demam hingga klien mengalami
renjatan berat. Volume plasma dapat menurun hungga 30%. Hal inilah yang dapat
mengakibatkan seseorang mengalami kegagalan sirkulasi. Adanya kebocoran plasma ini jika
tidak segera di tangani dapat menyebabkan hipoksia jaringan, asidosis metabolik yang pada
akhirnya dapat berakibat fatal yaitu kematian. Viremia juga menimbulkan agresi trombosit dalam
darah sehingga menyebabkan trombositopeni yang berpengaruh pada proses pembekuan
darah. Perubahan fungsioner pembuluh darah akibat kebocoran plasma yang berakhir pada
perdarahan, baik pada jaringan kulit maupun saluran cerna biasanya menimbulkan tanda
seperti munculnya purpura, ptekie, hematemesis, ataupun melena.

3. Pathway
Terlampir

4. Tinjauan Kebutuhan dasar


Hipertermia : kebutuhan aman nyaman
a. Pengertian kenyamanan
Kenyamanan merupakan suatu keadaan seseorang merasa sejahtera atau nyaman baik
secara mental, fisik maupun sosial (Keliat, Windarwati, Pawirowiyono, & Subu, 2015).
Kenyamanan menurut (Keliat dkk., 2015) dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Kenyamanan fisik; merupakan rasa sejahtera atau nyaman secara fisik.
2. Kenyamanan lingkungan; merupakan rasa sejahtera atau rasa nyaman yang
dirasakan didalam atau dengan lingkungannya
3. Kenyamanan sosial; merupakan keadaan rasa sejahtera atau rasa nyaman
dengan situasi sssosialnya.
b. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman

Rasa Nyaman merupakan keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu


kebutuhan ketentraman (kepuasan yang dapat meningkatkan penampilan sehari-hari),
kelegaan (kebutuhan yang telah terpenuhi), dan transenden (Iqbal Mubarak, Indrawati,
& Susanto, 2015). Kenyamanan seharusnya dipandang secara holistic yang mencakup
empat aspek yaitu:
1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
2. Social, berhubungan dengan interpersonal, keluarga dan social.
3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri seorang
yang meliputi harga diri, seksualitas dan makna kehidupan.
4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia
seperti cahaya, bunyi, temperature, warna, dan unsur ilmiah lainnya.

c. Pengertian Hipertermia

Hipertermia adalah keadaan meningkatnya suhu tubuh di atas rentangnormal tubuh,(Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2016). Menurut,(Arif Muttaqin, 2014) hipertermia adalah peningkatan suhu
tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas
atau menurunkan produksi panas.Menurut Mumpuni (2016) DHF atau yang lebih familiar
dengan sebutan demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue
yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,misalnya
Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Menurut Boyd (2015) Hipertermia yaitu suhu tubuh yang
sangat jauh di atas normal dan dapat menyebabkan kejang.

5.Judul/Kasus :

Resume Asuhan Keperawatan pada Tn. T dengan DHF (dengue hemorrhagic fever) di Ruang
Dahlia RSUD Dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa.

6. Data demografi

Waktu Pengkajian : 20 Februari 2023 ( 10.00 WIB)

Identitas :
Nama : Tn. T
Tempat & Tgl Lahir : Kab. Semarang, 10 September 1991
Pendidikan Terakhir : SLTA
Agama : Kristen
Suku : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 70 kg
Gol Darah :-
Diagnose Medis : DHF
Alamat : Kepatihan 2/1 Kranggan Ambarawa Kab. Semarang
Riwayat Kesehatan : -
Riwayat Kesehatan saat ini :
Pasien mengatakan badanya panas kurang lebih 4 hari , dan nyeri pada daerah tulang dan sendi.
Riwayat Kesehatan masa lalu :
Pasien mengatakan jika keluar rumah jarang memakai pakaian lengan panjang, dan tidak pernah
menggunakan lotion anti nyamuk.
Riwayat Kesehatan keluarga :
Pasien mengatakan di keluarga tidak ada yang memiliki penyakit yang dialami sebelumnya.

7. Asuhan Keperawatan :
Rencana Asuhan Keperawatan
Hari/Tanggal : 20 Februari 2023

Pengkajian Diagnosa Rencana asuhan keperawatan


data fokus keperawatan
(SDKI)

Tujuan Intervensi Rasional T


(SLKI) Keperawatan ( t
SIKI) d

DS : pasien D.0149. Termoregulasi Regulasi Temperatur


mengalatakan Termoregulas (L.14134) (I.14578)
demam sudah i Tidak
4 hari dan Efektif Setelah Observasi
dilakukan
biasanya
tindakan
nyeri pada keperawatan
-Monitor suhu -batas suhu
tulang dan selama 3x24 sampai stabil (36,5 normal manusia
sendi. jam derajat celcius (36,5-37,5 derajat
diharapkan sampai 37,5 derajat celsius)
DO : masalah pasien celcius)
T : 37,4 dapat teratasi -Monitor suhu tubuh - mengetahui
Ku : Pasien dengan kriteria tiap dua jam, jika perubahan suhu
tampak hasil: perlu pasien
lemah , kulit -Monitor tekanan -pada pasien
teraba hangat. Meningkat 1, darah, frekuensi hipotermia, akan
Pasien Cukup pernapasan dan nadi mengalami
tampak pucat Meningkat 2, -Monitor warna dan perubahan
lemah. Sedang 3, suhu kulit frekuensi
Cukup -Monitor dan catat pernafasan
Menurun 4, tanda dan gejala -pasien hipotermia
Menurun 5 hipotermia atau akan mengalami
-Menggigil hipertermia perubahan wanra
dari skala 1 kulit memerah dan
meningkat Terapeutik hangat.
menjadi skala
5 menurun. -Pasang alat -mengetahui
-Kulit merah pemantau suhu perubahan suhu
dari skala 1 kontinu, jika perlu pasien
meningkat -Tingkatkan asupan -menghindari
menjadi skala cairan dan nutrisi terjadi dehidrasi
5 menurun yang adekuat
-Pucat dari - Gunakan matras -membantu
skala 1 penghangat, selimut menurunkan suhu
meningkat hangat, dan pasien
menjadi skala penghangat ruangan
5 menurun untuk menaikkan
-Suhu tubuh suhu tubuh, jika
dari skala 1 perlu
memburuk Gunakan kasur -membantu
menjadi skala pendingin, water menurunkan suhu
5 membaik circulation blankets, pasien.
-Suhu kulit ice pack atau gel pad
dari skala 1 dan intravaskular
memburuk cooling
menjadi skala catheterization untuk
5 membaik. menurunkan suhu
tubuh
-Sesuaikan suhu -memperhankan
lingkungan dengan suhu pasien dalam
kebutuhan pasien rentang normal

Kolaborasi

-Kolaborasi -membantu
pemberian menurunkan suhu
antipiretik Jika perlu pasien.
Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal : Senin,20 Februari 2023

Waktu Implementasi Respon Ttd

10.00 WIB 1.Memonitor suhu pasien DS :


-pasien mengatakan suhu tubuhnya
sudah mulai turun dibandingkan 3
hari yang lalu.
DO :
- suhu : 37,3 derajat Celcius

2.menonitor ttv ( DS :
td,frekwensi pernafasan,nadi pasien mengatakan tidak mempunyai
keturunan hipertensi
DO:
Td : 147/86 mmHg
RR : 24X/menit
PR : 87x/menit
Spo2 : 100%

3. Monitor warna dan suhu DS : -


kulit (tanda Hipertermia) DO :
kulit pasien terlihat kuning
kecoklatan, teraba kulit hangat dari
dahi, leher dan tangan.

4. Memberikan terapi injeksi DS : pasien mengatakan bersedia


untuk di berikan terapi injeksi.

DO: terapi injeksi masuk


Ranitidine 2 ml
Paracetamol 500 mg
Ondansentron 2*1
Evaluasi
Hari/Tanggal : Senin,20 Februari 2023

Waktu Evaluasi Ttd

11.00 S:
Pasien mengatakan sudah 4 hari sebelum dibawa ke RS panas
dan tidak turun-turun.

O:
Pasien tampak terbaring di tempat tidur, tampak lemah
Aktivitas klien mandiri, pasien dapat ke kamar mandi secara
mandiri dengan bantuan minimal.
TTV
Td : 147/86 mmHg
RR : 24X/menit
PR : 87x/menit
Spo2 : 100%
T : 37,3 derajat Celcius

A:
Masalah keperawatan termoregulasi tidak efektif
P:
Lanjutkan Intervensi
Anjurkan pasien menggunakan pakaian panjang saat keluar
rumah
Ajarkan untuk menggunakan lotion sebelum melakukan aktifitas di
luar rumah.