Resume Akidah Akhlak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Resume Makalah Aqidah Akhlak

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Judul : TEKNIK BELAJAR DAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MI/SD


Pertemuan : 1
Pemakalah : Ishmah dan Rika Ayu

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang


berkesinambungan antara berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup yang didorong oleh
berbagai aspek seperti motivasi, emosional, sikap dan yang lainnya, dan pada akhirnya
menghasilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan. Unsur utama dalam belajar adalah individu
sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, situasi belajar, yang memberikan
kemungkinan terjadinya kegiatan belajar.
pengertian Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri
dari berbagai komponen saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi
tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan
oleh guru dalam memilih dan menentukan media, metode dan strategi serta pendekatan apa yang
akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran (instruction) merupakan akumulasi dari konsep mengajar
(teaching) dan konsep belajar (learning). Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya,
yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik

Teknik pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan


pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, teknik
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Macam-macam teknik
Pembelajaran yang digunakan diantaranya: Teknik Ceramah, Teknik Diskusi, Teknik Demonstrasi,
Teknik Resitasi, Teknik Eksperimental, Teknik Karya Wisata, Teknik Latihan Keterampilan,
Teknik Pemecahan Masalah, Teknik Global, Metode Ekspositori. Dan semua teknik itu dapat
menjadi strategi dalam pembelajaran.

Judul : KONSEP PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MI/SD


Pertemuan : 2
Pemakalah : Nurhayati dan Dwi Rahmawati

Keterkaitan antara konsep dan pembelajaran dapat kita telusuri dari


Kegiatan belajar yang memiliki beberapa tipe sesuai penggolongan beberapa pakar berikut.
1) John Travers : Keterampilan, Pengetahuan, Informasi, Konsep, Sikap, dan Pemecahan masalah
2) Gagne : a. Signal Learning (Kegiatan Belajar Mengenal Tanda)
.
b. Stimulus-Respons Learning (Kegiatan Belajar Tindak Balas)
c. Chaining Learning (Kegiatan Belajar Melalui Rangkaian)
d. Verbal Assiciation (Kegiatan Belajar Melalui Asosiasi Lisan)
e. Multiple Discrimination Learning (Kegiatan Belajar Dengan Perbedaan Berganda)
f. Concept Learning (Kegiatan Belajar Konsep)
g. Principle Learning (Kegiatan Belajar Prinsip-Prinsip)
h. Problem Solving Learning (Kegiatan Belajar Pemecahan Masalah)

Adapun konsep Pembelajaran yang dimaksud merupakan upaya sengaja dan


bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta
didik dapat belajar dengan efektif dan efisien. Istilah ini merupakan paradigma baru yang
menekankan pada prinsip keragaman peserta didik atau pembelajar (learner), dan menggantikan
istilah pengajaran atau mengajar yang menekankan prinsip keseragaman. Istilah pengajaran lebih
banyak berarti sebagai upaya penyampaian informasi kepada pihak lain. Latar belakang
teoretisnya didasarkan pada teori psikologi behavioristik dan teori komunikasi searah. Sedangkan,
konsep pembelajaran didasarkan pada teori psikologi konstruktivistik dan teori komunikasi
konvergensi. Konsep pembelajaran ini merupakan inti pada lapis pengalaman belajar, yaitu tempat
peserta didik membangun diri sendiri berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang
diperolehnya melalui interaksi dengan lingkungannya.

Judul : PENDEKATAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI/SD


Pertemuan : 3
Pemakalah : Almaidah Nurkarimah dan Sapitri

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak


atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
guru (teacher centered approach).
Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang
digunakan pada kegiatan belajar mengajar, antara lain : a. Pendekatan Kontekstual
b. Pendekatan Konstruktivisme c. Pendekatan Deduktif – Induktif
d. Pendekatan Konsep dan Proses
e. Pendekatan Sains, Tekhnologi dan Masyarakat
konsep pendekatan pembelajaran Aqidah Akhlak ini,
dijelaskan oleh beberapa tokoh. Yaitu, pendekatan yang diungkapkan oleh Muhammad Yunus
dalam bukunya A. Fatah Yasin. Yang mengatakan bahwa: Cara mendidik Agama Islam kepada
siswa perlu menggunakan berbagai pendekatan, yakni: 1) Apabila dimensi yang dibangun itu
aspek afektif maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologis, dan pendekatan
kisah keteladanan.
2) Untuk membangun dimensi kognitif manusia (peserta didik) terhadap masalah yang diimani,
dapat menggunakan pendekatan rasional, sedangkan
3) Untuk membangun aspek psikomotorik dapat menggunakan pendekatan praktik dan
pengalaman lapangan.

Judul : MODEL PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI/SD


Pertemuan : 4
Pemakalah : Dina Nursyahidah Ayu dan Yeni Kurniasih

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola


yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan pola pilihan para guru untuk merancang pembelajaran yang
sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapakan.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan menentukan
tingkat keberhasilan belajar peserta didik, namun tidak setiap model pembelajaran dapat
diterapkan begitu saja tanpa memperhatikan beberapa faktor. Sukmadinata mengemukakan empat
faktor yang harus diperhatikan guru dalam memilih model pembelajaran, yaitu tujuan
pembelajaran, karakteristik mata pelajaran, kemampuan peserta didik, dan kemampuan pendidik.

Terdapat beberapa model pembelajaran, yang dapat diimplementasikan


pada pembelajaran Akidah Akhak, diantaranya: 1. Pembelajaran Tematik
2. Model Pembiasaan
3. Model Keteladanan
4. Model Penugasan
5. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
6. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
7. Pembelajaran Model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
8. Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)

Judul : STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI/SD


Pertemuan : 5
Pemakalah : Hasni Alkarimah, Ippa Nurlaila dan Rika Nirmala

strategi pembelajaran adalah berkenaan dengan pendekatakn pembelajaran sebagai suatu cara
yang sistematika dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada pebelajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Strategi pembelajaran juga merupakan suatu seni keteampilan yang digunakan dalam
suatu proses belajar mengajar dalam suatu pembelajaran agar mendapatkan hasl yang maksimal.
Suatu proses perencanaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun
beberapa jenis strategi pembelajaran yaitu strategi inkuiri learning, strategi problem based learning
strategi projec based learning dan lain lainnya. Metode pembelajaran adalah suatu jalan.atau cara
yang digunakan untuk
memudahkan kegiatan yang sudah dirancang agar tujuan yang telah direncanakan tercapai.
Macam-macam metode pembelajaran aqidah akhlak adalah metode bercerita, metode berceramah,
metode tanya jawab, metode alami, dan metode teladan.

Penggunaan metode pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah


dalam pembelajarannya dengan menggunakan beberapa metode pembelajaran antara lain : metode
ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode drill, metode resitasi (penugasan), metode
pembiasaan dan metode keteladanan. Tetapi metode yang paling sering banyak diterapkan dalam
pembelajaran Aqidah Akhlak di MI adalah metode ceramah. Penerapan metode tersebut
dilaksanakan secara bersamaan dan saling melengkapi antara metode yang satu dengan yang lain.

Judul : MEDIA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI/SD


Pertemuan : 6
Pemakalah : Ai Ripatul Adawiyah, Ana Maria Noviana dan Miftah Ali Sadikin

media
pembelajaran merupakan segala bentuk alat yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan
informasi (bahan ajar) kepada siswa untuk memberikan stimulus. Prinsip media pembelajaran
salah satunya ialah mempermudah siswa dalam memhamai materi pelajaran, untuk mencapai
tujuan dan fungsi dari media pembelajaran itu sendiri, alah memberikan kemudahan, pengalaman
belajar, menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu bagi siwa, serta memberikan kesan
bermakna pada siswa. Media pembelajaran dibagi ke dalam tiga klasifikasi, yakni 1) Dilihat dari
sifatnya, seperti media audio, visual dan audio visual. 2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya,
seperti media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak. 3) Dilihat dari cara atau teknik
pemakauannya seperti media yang diproyeksikan, contohnya slide, film strip.

Dalam pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan


faktor-faktor, yakni 1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran, contohnya dana, waktu,
situasi dsb. 2) Persyaratan isi, tugas dan jenis pembelajaran. 3) Hambatan dari siswa. 4) Hambatan
lainnya. Pembelajaran akidah akhlak menekankan pada hal penghayatan siswa terhadap
keyakinanya, sehingga media yang dapat digunakan ialah media yang mampu membuat siswa
meningkankan keimanan dan keyakinan pada Allah SWT. Adapun jenis media yang dapat
digunakan seperti media audio visual berupa proyektor dan benda-benda lainnya tersedia.
Judul : TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM TAHUNAN, PROGRAM SEMESTER SILABUS
DAN RPP AQIDAH AKHLAK MI/SD
Pertemuan : 7
Pemakalah : Nurhayati, Ana Maria Noviana, Sapitri dan Ippa Nurlaila

Prota atau program tahunan adalaha rencana penetapan alokasi waktu


satu tahun ajaran untuk mencapai tujua (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah
ditetapkan. Program tahunan juga nantinya merupakan pedoman bagi pengembangan program-
program berikutnya, seperti program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan
sistem penilaian. Program semester atau promes merupakan langkah dalam menyampaikan materi
kepada peserta didik, dengan program semester ini akan rinci yang akan dilakukan guru daam
kelangsungan belajar mengajar. Program semester juga dikatakan sebagai penjabaran dari program
tahunan. Sedangkan kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama atu tahun yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efeketif belajar,
waktu pembelajaran yang efektif dan hari libur. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu
dan/atau
kelompokmata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar,materi pokok/pembelajaran,kegiatan
pembelajaran,indikator,penilaian, alokasi waktu dansumber/bahan/alat belajar.Adapun manfaat
silabus untuk guru sebagai pedomandalam menyusun perencanaan pelaksanaan
pembelajaran,sebagai pedoman dalam penyelenggaraan suatu proses pembelajaran serta
pengembangan sistem penilaian.Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
mandiriatau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah. Langkah-langkah
pengembangan silabus meliputi mengkaji standar kompetensi dan kompetensidasarm,
mengidentifikasi materi
pokok/pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian
kompetensi, penentuan jenis penilaian, menentukan alokasi waktu sertamenentukan sumber
belajar.
28RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan standar isi
dan dijabarkan dalam silabus. Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian
peserta didik terhadap materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian.

Judul : MEDIA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI/SD


Pertemuan : 8
Pemakalah : Ishmah dan Rika Nirmala

Problematika pembelajara aqidah akhlak di MI terdapat empat faktor yaitu


faktor guru, peserta didik, keluarga, dan faktor fasilitas. Keempat faktor tersebut harus
diperhatikan dalam menangani masalah pengelolaan kelas dan proses pembelajaran. Mengenai
problematika pembelajaran secara umum dapat dikaitkan dengan pembelajaran pada materi
Aqidah Akhlak. Secara substansial mata pelajaran Aqidah Akhlak berkontribusi memberikan
motivasi kepada siswa untuk mempelajari dan mempraktikkan aqidahnya dalam bentuk
pembiasaan melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-
hari. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika pembelajaran
aqidah akhlak di MI dari guru mengenai minat belajar, dengan upaya memberikan motivasi,
arahan, nasihat, dan memberikan contoh yang baik. Mengenai metode pembelajaran, pihak
madrasah nantinya akan memberikan pelatihan mengenai pengoperasian media pembelajaran
sehinga nantinya guru dapat memberikan metode pembelajaran yang menyesuaikan dengan
kondisi peserta didik. Selain itu perlu adanya kerjasama antar guru dan orang tua dalam
memberikan arahan serta nasihat mengenai perilaku terpuji dan perilaku tercela dalam
lingkungannya.

Judul : INOVASI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI/SD


Pertemuan : 9
Pemakalah : Hasni Alkarimah dan Rika Ayu

inovasi pembelajaran merupakan sebuah


upaya pembaharuan terhadapberbagai komponen yang diperlukan dalam penyampaian materi
pelajaran berupa ilmu pengetahuandari tenaga pendidik kepada para peserta didik dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung.
Faktor-Faktor dalam Inovasi Pembelajaran meliputi : Guru, Siswa, Materi ajar, dan Lingkungan.

Dalam pengembangan strategi pembelajaran inovatif, yakni dengan


melibatkan aspek-aspek pembelajaran yang terdiri atas tujuan, materi, metode, media, dan
penilaian. Penerapan strategi pembelajaran mengacu kepada proses kegiatan pembelajaran.
Adapun aspekaspek dalam proses kegiatan pembelajaran tersebut merupakan komponen-
komponen pembelajaran yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran. Langkah strategis
yang dilaksanakan dalam menerapkan strategi
pembelajaran inovatif dengan menggunakan variasi metode dalam proses pembelajaran, seperti
metode ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi, dan demonstrasi. Di samping itu, menggunakan
teknik-teknik pembelajaran aktif (active learning) seperti inquring mind want to know, dan guided
teaching. Pendidik menerapkan pula model-model pembelajaran inovatif seperti pembelajaran
contextual teaching and learning, synergetic teaching, dan social learning. Penerapan metode dan
model pembelajaran tersebut dengan berdasarkan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran aktif.
Dengan demikian, model pembelajaran yang diterapkan merupakan model pembelajaran inovatif.

Judul : PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI/SD


Pertemuan : 10
Pemakalah : Ai Ripatul Adawiyah dan Almaidah Nurkarimah
Dalam rangka merumuskan perencanaan pembelajaran, harus
diperhatikan berbagai prinsip. 1. Prinsip Perkembangan, yang harus mempertimbangkan bahwa
peserta didik berada dalam proses perkembangan dan terus berkembang. Perubahan itu berkaitan
dengan usia peserta didik; peserta didik yang berusia lebih tinggi tentu mempunyai kemampuan
lebih tinggi daripada usia di bawahnya.
2. Prinsip Perbedaan Individu, yang memandang bahwa setiap peserta didik memiliki ciri-ciri dan
pembawaan yang berbeda, menerima pengaruh dan perlakuan dari keluarganya yang masing
masing,
6yang berbeda pula. Karena lazimnya pembelajaran dilakukan secara klasikal, maka Guru harus
memperhatikan dan memberikan perhatian secara individual kepada peserta didik sesuai dengan
kondisi mereka agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Perencanaan pembelajaran adalah sebuah persiapan yang harus
disusun sebaik mungkin oleh guru, karena perencanaan ini sangatlah menentukan kemana arah
kegiatan pembelajaran akan berlangsung. Dalam sebuah perencanaan pembelajaran tentunya
diperlukan pengetahuan yang mendalam oleh guru, tentang hakekat perencanaan pembelajaran,
prinsip perencanaan pembelajaran, tujuan perencanaan pembelajaran dan juga prinsip pembuatan
perencanaan pembelajaran.

Prinsip-prinsip Akhlak adalah pembentukan sikap dan


kepribadian seseorang agar berakhlak mulia atau akhlak al-mahmudah dan mengeliminasi akhlak
tercela atau akhlah madzmumha sebagai manifestasi akidahnya dalam perilaku hidup seseorang
dalam berakhlak kepada Allah dan rasul-Nya, kepada diri sendiri, kepada sesama manusia, dan
kepada alam serta makluk lain. Tentu dengan guru yang harus memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran pada saat proses belajar berlangsung.

Judul : PENILAIAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI/SD


Pertemuan : 11
Pemakalah : Yeni Kurniasih

Penilaian sikap merupakan bagian dari pengukuran psikologi.


Karena menyangkut sikap manusia, maka hasil pengukuran tidak pernah mencapai hasil yang
sempurna. Pengukuran sikap sangat sukar bahkan mungkin tidak pernah dapat dilakukan dengan
validitas, reliabilitas, dan objektivitas yang tinggi. Hal ini, antara lain dikarenakan: (1) atribut
psikologi bersifat tidak tampak, (2) indikator-indikator perilaku jumlahnya terbatas, (3) respons
dipengaruhi oleh variabel-variabel tidak relevan seperti: suasana hati, kondisi dan situasi sekitar,
dan (4) banyak sumber kesalahan, baik dari penilai, yang dinilai, alat yang digunakan, cara
analisis.
Dalam melakukan penilaian dibutuhkan teknik dan instrumen.
Terkait dengan penilaian, teknik penilaian yaitu cara atau metode yang digunakan untuk
melakukan penilaian. Dalam KBBI, teknik berarti metode atau sistem mengerjakan sesuatu (Alya,
2008: 782). Sedangkan instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu (Alya,
2008: 86). Dalam penilaian, instrumen penilaian adalah alat yang disusun dan digunakan untuk
mengumpulkan dan mengolah informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Untuk Sekolah
Dasar).
Kunandar menyatakan bahwa dalam menilai kompetensi sikap,
guru dapat melakukan melalui teknik: (1) observasi atau pengamatan, (2) penilaian diri, (3)
penilaian “teman sejawat” (peer evaluation), (4) jurnal, dan (5) wawancara (Kunandar, 2013: 35).
Pendapat tersebut sejalan dengan Panduan Penilaian Kurikulum 2013 bahwa teknik penilaian
sikap terdiri atas penilaian utama dan penilaian penunjang. Penilaian utama diperoleh dari
observasi harian. Penilaian penunjang diperoleh dari penilaian diri dan penilaian antarteman.

Penilaian diri (self assessment) adalah teknik penilaian di mana


peserta didik diminta menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri berupa angket
yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan. Lembar penilaian antarteman dapat berupa angket
atau kuesioner yang memuat daftar pertanyaan atau pernyataan, baik yang bersifat terbuka
maupun tertutup. Kuesioner atau angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner, dapatdiketahui tentang keadaan/data diri,
pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain.

Penilaian sikap merupakan penekanan dalam model penilaian


autentik yang memerhatikan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan
(skill), dan pengetahuan (knowledge). Di mana pada jenjang rendah seperti SD/MI dan SMP/MTs,
penanaman sikap menjadi penekanan dan perhatian. Oleh karena itu, dalam mengembangkan dan
menyusun instrumen harus selaras dengan prinsip, pengembangan, dan penyusunan instrumen
penilaian autentik.

Pendidikan Akidah Akhlak adalah sebuah usaha untuk


menyiapkan siswa agar mengetahui, memahami, dan melakukan, ajaran agama Islam serta
menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran
adalah: sikap terhadap materi pelajaran; sikap terhadap guru/pendidik; sikap terhadap proses
pembelajaran; dan sikap yang berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu
materi pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai