Laporan Elektronika Thyristor
Laporan Elektronika Thyristor
Laporan Elektronika Thyristor
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN THYRISTOR
Disusun Oleh :
Tommy Ardiansyah
NRP: 561 189823 /T
B. Teori Dasar
Jenis-jenis Thyristor
1. SCR (Silicon Controlled Rectifier)
SCR adalah jenis Thyristor yang mempunyai tiga kaki terminal yang masing-
masing terminalnya dinamai dengan sebutan GATE, ANODA dan KATODA.
Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis semikonduktor yakni PNPN yang terminal
pengendalinya terdapat pada lapisan P (Positif).
Saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada dalam keadaan Off. Saat terminal
GATE-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi On serta menghantarkan arus listrik
dari ANODA ke KATODA.
Meskipun arus listrik GATE-nya dihilangkan, SCR akan tetap dalam keadaan On
hingga arus yang mengalir dari ANODA ke KATODA tersebut dihilangkan atau 0V.
SCS adalah jenis Thyristor yang mempunyai 4 kaki terminal yaitu terminal GATE,
ANODA GATE, ANODE serta CATHODE.
Sama seperti SCR, SCS atau Silicon Controlled Switch juga berfungsi sebagai Saklar.
Cara kerja SCS hampir sama dengan SCR, namun SCS dapat di-Off-kan dengan cara
memberikan tegangan tertentu pada kaki terminal Anode Gate (Gerbang Anoda).
Perangkat ini juga dapat dipicu dengan memberikan tegangan negatif ke Anode Gate,
arus listrik akan mengalir satu arah yaitu dari Anoda (A) ke Katoda (K).
TRIAC adalah Thyristor yang berkaki terminal tiga yang masing-masing terminalnya
dinamai dengan GATE, M1 dan Ml2.
Setelah dipicu (trigger) menjadi On, TRIAC dapat menghantarkan arus listrik dari
kedua arah. Maka dari itu, TRIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Triode
Thyristor.
Cara kerja TRIAC juga hampir sama dengan SCR, namun TRIAC bisa
mengendalikan arus listrik dari dua arah baik dari arah MT1 ke MT2 ataupun dari
MT2 ke MT1.
Maka, dengan demikian TRIAC bisa digunakan sebagai saklar yang mengendalikan
arus DC maupun arus AC.
TRIAC akan berubah menjadi kondisi On dan menghantarkan arus listrik apabila
terminal GATE-nya di berikan arus listrik, jika arus listriknya dihilangkan maka
TRIAC akan berubah menjadi Off.
DIAC adalah Thyristor yang hanya mempunyai dua kaki terminal serta bisa
menghantarkan arus listrik dari kedua arah apabila tegangan melampaui batas
tegangan breakovernya (tegangan breakdown). DIAC sering disebut juga dengan
Bidirectional Thyristor.
DIAC akan berada dalam kondisi Off apabila tegangan yang diberikannya masih
dibawah tegangan breakover-nya.
Ketika tegangan mencapai atau melampaui batas breakover dipicu menjadi On, DIAC
akan terus menghantarkan arus listrik (dalam kondisi On) meskipun tegangan yang
diberikan tersebut turun dibawah tegangan breakover.
DIAC hanya akan berhenti menghantarkan arus listrik atau berubah menjadi kondisi
Off apabila tegangan yang diberikannya menjadi “0” atau dengan kata lain arus
listriknya diputuskan.
Fungsi Thyristor
Cara kerja Thyristor ini sangat mirip dengan Saklar. Arus listrik tidak akan bisa
mengalir ke kedua terminal, meskipun kabelnya sudah terpasang.
Sementara untuk mematikan atau mengubah posisinya ke Off, tegangan listrik harus
diturunkan ke level 0.
C. Alat dan Bahan
D. Langkah Kerja
E. Kesimpulan
Thyristor berasal dari bahasa Yunani yang berarti pintu. Nama tersebut sangat
relevan dengan cara kerja komponen ini yang secara sederhana memang seperti pintu.
Pintu tersebut dapat terbuka dan tertutup untuk menahan dan membiarkan
perpindahan elektron, khususnya pada arus listrik AC (Alternating Current) atau arus
bolak-balik. Komponen thyristor tersusun dari dua buah transistor. Komponen ini
akan bekerja selayaknya sebuah saklar, yang mana saat saklar tersebut dibuka maka
arus listrik bisa mengalir dari anoda ke katoda. Akan tetapi, jika gate ini ditutup,
maka arus tersebut otomatis akan berhenti pula. Anda sendiri dapat menemukan
komponen ini pada perangkat elektronik yang menggunakan arus kecil maupun arus
besar.