LA - Modul06 - B - Kelompok 2 - NEW
LA - Modul06 - B - Kelompok 2 - NEW
LA - Modul06 - B - Kelompok 2 - NEW
Kelompok 2*
Abstract
The magnetic method is one of the geophysical methods based on measuring variations in the
intensity of the magnetic field on the earth's surface. The magnetic method is generally used
to determine the magnetic properties of rocks, as well as to determine subsurface geological
structures based on magnetic field anomalies. The magnetic method and the gravity method
have much in common, but the magnetic method is generally more complex. The difference
between the magnetic method and the gravity method is that the magnetic field is dipole while
the gravitational field is monopole. Another difference is caused by the variable direction of
the magnetic field where the gravitational field is always in a vertical direction, and also
caused by the magnetic method having a time dependence property where the gravitational
field is not dependent on time (ignoring relatively small tidal variations).
Sari
Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran
variasi intensitas medan magnet di permukaan bumi. Metode magnetik umumnya digunakan
untuk mengetahui sifat magnetik batuan,serta untuk mengetahui struktur geologi bawah
permukaan berdasarkan anomali medan magnetik. Metode magnetik dan metode gaya berat
memiliki banyak kesamaan, namun metode magnetik secara general lebih kompleks.
Perbedaan antara metode magnetik dan metode gravity antara lain medan magnetik bersifat
dipole sedangkan medan gravity bersifat monopole. Perbedaan lainnya disebabkan oleh arah
variabel dari medan magnetik dimana medan gravity selalu pada arah vertikal, dan juga
disebabkan oleh metode magnetik memiliki sifat ketergantungan pada waktu dimana medan
gravity tidak memiliki ketergantungan pada waktu ( dengan mengabaikan variasi tidal yang
relatif kecil).
*
Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera.
Email: [email protected]
I. PENDAHULUAN dan efek radiasi matahari dalam satu hari,
Metode Geomagnetik adalah satu serta pengaruh dari benda langit lainnya.
diantara metode geofisika yang sering I.2 Koreksi IGRF (International
digunakan untuk survei pendahuluan pada Geomagnetic Reference field)
eksplorasi minyak bumi, panas bumi, batuan IGRF adalah nilai dari medan magnet
mineral, maupun untuk keperluan utama bumi yang diakibatkan oleh rotasi dan
pemantauan (monitoring) gunungapi. jari–jari bumi. Koreksi ini digunakan untuk
Metode ini mempunyai akurasi pengukuran menghilangkan pengaruh medan magnet
yang relatif tinggi, instrumentasi dan internal (dari dalam bumi) pada saat
pengoperasian di lapangan relatif sederhana, pengukuran. Pengukuran IGRF dilakukan
mudah dan cepat jika dibandingkan dengan tiap 5 tahun sekali. Koreksi IGRF dilakukan
metode geofisika lainnya. koreksi dengan cara menghitung nilai medan magnet
pembacaan praktis tidak perlu dilakukan. titik pengukuran berdasarkan nilai yang
Pada umumnya peta anomali medan sudah tertera padaIGRF (International
magnetik (untuk geofisika terapan biasanya Geomagnetic Reference Field). Sebelum
medan total atau medan vertikal) bersifat menentukan nilai medan magnet IGRF
agak kompleks. Variasi medan lebih tak adalah mengubah koordinat UTM ke bentuk
menentu dan terlokalisir sebagai akibat dari longitude dan latitude.
medan magnetik dipole yang merupakan I.3 Menghitung Nilai Anomali Total
besaran vektor. Peta anomali magnetik Magnetic Intensity (TMI)
menunjukkan sejumlah besar anomali Anomali medan magnet total (∆T)
residual yang merupakan hasil variasi yang adalah kontribusi dari magnetisasi remanen
besar bagian mineral magnetik yang yang ada di permukaan bumi akibat
terkandung dalam batuan dekat permukaan. pengaruh dari medan magnet utama bumi
Sebagai akibat dari hal-hal tersebut diatas, dan medan magnet luar bumi. Secara fisis,
maka interpretasi yang tepat dalam metode anomali medan magnet total adalah
geomagnetik relatif lebih sulit. magnetisasi atau intensitas magnetik.
I.1 Koreksi Harian Magnetisasi mengandung nilai
Koreksi harian digunakan untuk suseptibilitas magnetik dan medan magnetik
menghilangkan medan magnet eksternal (+ rumus), suseptibilitas magnetik adalah
yang terekam pada saat pengukuran. Koreksi ukuran dasar dari sifat kemagnetan batuan,
harian diperoleh dari pengukuran base. suseptibilitas magnetik ini dipengaruhi oleh
Koreksi ini merupakan penyimpangan nilai jenis mineral magnetik, konsentrasi mineral
medan magnet bumi akibat perbedaan waktu
magnetik, dan ukuran bulir magnetik pada pada saat kajian diperoleh pada kawasan
batuan. (domain) waktu.
I.4 Reduksi Kutub Nilai slope atau gradien dari sebuah
Metode reduksi ke kutub magnetik bumi garis linier regional atau residual dihitung
merupakan metode yang dapat mengurangi menggunakan persamaan berikut ini:
salah satu langkah yang sangat kompleks
h( f )=¿ slope∨ ¿ ¿ (1)
dari proses interpretasi, pada saat penentuan 4π
anomali, medan magnet memberikan
atau
informasi.
Data penelitian magnetik yang diperoleh ¿
h(k) = ¿ slope∨ 2 ¿ (2)
merupakan data mentah yang kemudian
diolah dengan menggunakan rumus pada
I.6 Filter Tilt Derivative (TDR)
mikrosoft excel serta dilakukan koreksi
Filter Tilt Derivative (TDR) merupakan
variasi harian dan koreksi IGRF untuk
suatu metode analisa derivative untuk
menghasilkan nilai medan magnetik total.
memperjelas batas-batas dan bentuk anomali
Metode yang merupakan filter pengolahan
target, peta Tilt Derivative yang dibuat
data magnetik untuk menghilangkan
berdasarkan peta RTP. Pada peta Tilt
pengaruh sudut inklinasi magnetik.
Derivative mengubah domain intensitas
I.5 Analisis Spektral
medan magnet (nT) menjadi sudut antara
Analisis spektral dilakukan untuk
fase (rad). Filter Tilt derivative (TDR)
memperkirakan kedalaman sumber anomali
biasanya digunakan untuk mendeteksi
di bawah permukaan. Proses ini dilakukan
struktur geologi tepi sebagai interpretasi
dengan melakukan transformasi Fourier.
yang menunjukkan ciri patahan.
Dimana transformasi fourier ini mengubah
Pada peta Tilt Derivative mengubah
suatu fungsi jarak atau waktu menjadi fungsi
domain intensitas medan magnet (nT)
bilangan gelombang atau frekuensi, dengan
menjadi sudut antara fase (rad). Dalam
cara mentransformasikan fourier lintasan
mencari Tilt Derivative (TDR) digunakan
yang sudah ditentukan. karena sifat dipole
persamaan:
anomali magnetik menyulitkan interpretasi
∂ΔH
data lapangan yang umumnya masih berpola TDR = tan ( ∂Z )
√¿¿¿
asimetris.
atau
Analisis spektral membahas mengenai
VDR
cara menelaah periodesitas data tersembunyi TDR =ta n−1❑( )
THDR
(hidden periodicities) yang sulit diperoleh
Dimana : respons dari batuan di bawah
VDR = Turunan vertikal orde pertama permukaan yang dalam. Untuk
THDR = Turunan horizontal total menginterpretasi kondisi bawah
TDR = Tilt Derivative (rad) permukaan yang dangkal juga perlu
Normalized Horizontal Tilt Angle untuk mengetahui kondisi bawah
(TDX) permukaan yang dalam karena antara
Normalized Horizontal Tilt Angle keduanya saling berhubungan.
(TDX) adalah amplitudo dari gradien
Batuan induk dari batuan yang berada
horizontal yang dinormalisasi dengan
di kedalaman yang dangkal berada pada
nilai absolut dari turunan vertikal dapat
kedalaman yang cukup dalam.
direpresentasikan sebagai berikut:
Sehingga, anomali magnet regional juga
−1❑
TDX = ta n ¿ perlu dilakukan interpretasi dalam
Theta penelitian ini.
Enhanchment of edges adalah
Anomali Residual
merupakan salah satu metode dalam
interpretasi data lapangan. Filter yang Anomali magnet residual merupakan
digunakan sebagai enhancement adalah anomali yang terbentuk akibat respon
theta. Filter ini menggunakan rasio dari batuan di bawah permukaan yang
THD (total horizontal derivative) dan dangkal. Anomali residual ditandai
sinyal analitik. Rasio THD (Total dengan tingkat kerapatan garis kontur
Horizontal Derivative) dan sinyal anomali yang rapat dan munculnya
analitik dapat dinyatakan sebagai pola-pola anomali minor pada lokasi
berikut: penelitian. Berdasarkan pola sebaran
Theta = √ ¿ ¿ ¿ nilai anomali magnet, terdapat
Dimana : kemiripan pola antara anomali regional
dengan anomali residual.
𝜕f : Peta RTP (Reduce to pole)
Pola anomali sedang terlihat semakin
𝜕X: Turunan terhadap x
merata pada lokasi penelitian yang
𝜕Y: Turunan terhadap y menandakan terdapat lapisan – lapisan
Gambar 2. Peta Desain Akuisisi Dan Peta Geologi dilakukan berdasarkan perhitungan
nilai elevasi, anomali magnetik total.
II.1 Langkah kerja
6. Panggil menu magmap untuk
Pada praktikum kali ini kita melakukan
melakukan filtering, GX – Load
Akuisisi dan pemodelan data dengan
menu – cari dengan kata
“magmap.omn” – open (Menubar 15. Selanjutnya klik MAGMAP →
MAGMAP telah muncul) Interactive Filtering → Prepare Grid
7. Untuk filter (RTP), klik MAGMAP → OK. Name of Input Grid File
– Step-By-Step filtering – Prepare masukkan file grid RTP.
Grid. 16. Selanjutnya klik MAGMAP →
8. Kemudian klik MAGMAP – Step- Interactive Filtering → Forward FFT
By-Step filtering – forward FFT, → OK
input hasil peta Preprocessing.grd – 17. Selanjutnya klik MAGMAP →
lalu OK Interactive Filtering → Radial
9. Selanjutnya klik MAGMAP - Step- Average Spectrum → OK
By-Step filtering - Define filters. 18. Selanjutnya klik MAGMAP →
Pilih filter Reduce to magnetic pole, Interactive Filtering →
masukkan waktu pengukuran dan Interactive Spectrum Filters → OK.
calculate sehingga muncul inklinasi Kemudian muncul window, pilih
dan deklinasi. Inputkan amplitude Gaussian Regional/ Residual Filter
correction dengan rumus 90 – (sudut 19. Untuk menampilkan peta anomali
inklinasi pada titik pengukuran - regional, ceklis pada opsi Regional
kemudian OK → OK, ketika ingin menampilkan
10. Lalu MAGMAP - Step-By-Step peta anomali residual, ceklis pada
filtering - Apply filter - Beri opsi Residual→ OK
penamaan “Peta RTP” 20. Selanjutnya klik MAGMAP →
11. Ambil Menu MAGMAP-Spectrum Interactive Filtering →
Calculation and Display – Radial ApplyFilters → OK Sehingga akan
Average Spectrum – lalu klik OK menghasilkan peta yang terpisah
12. Menu MAGMAP-Spectrum antara anomali regional dan residual.
Calculation and Display – Display 21. Ketika ingin menggunakan filter lain
Spectrum lalu masukkan file inputan dapat dilakukan mulai dari langkah
yang telat dibuat pada tahap “f”. MAGMAP → Interactive
sebelumnya, kemudian OK Filtering → Interactive Spectrum
13. Buka File manager – cari dimana Filters → OK Kemudian muncul
kalian mnyimpan project – cari file window, pilih Butterworth Filter.
dengan nama “Output-Spectrum” 22. Untuk menampilkan peta anomali
14. Masukkan Output Spectrum ke regional, ceklis pada opsi Regional
dalam Ms. Excel dan dapatkan kurva → OK, ketika ingin menampilkan
Analisis Spektralnya. peta anomali residual, ceklis pada
opsi Residual→ OK. syimbol-location plot.
23. Klik menu MAGMAP > MAGMAP 30. Pada menu maps scale- tekan ok
1-Step Filtering > Filter dan Ubah 31. Pada menu simbol plot, pilih TMI
filter 1 menjadi derivative sebagai plot dan atur parameter
24. Ubah direction menjadi X dan sesuai yang diinginkan- tekan Ok
ordenya menjadi 1. Kemudian klik 32. Maka akan muncul plot titik
OK. Maka akan tampil hasil output pengukuran pada peta residual
berupa peta yang telah difilter 33. Tekan menu GX- lalu load menu
turunan pertama terhadap sumbu x. 34. Maka akan muncul pilihan menu –
25. Lakukan langkah yang sama seperti ketik GM-SYS- lalu OK
langkah 3 sampai 5 untuk 35. Setelah data menu ditambahkan,
mendapatkan peta turunan pertama maka cek kembali menu bar hingga
terhadap turunan y dan z. Langkah muncul menu GM-SYS seperti
yang diubah hanya penamaan Name gambar dibawah ini.
of Output (Processed) Grid File dan 36. Selanjutnya untuk forward
pemilihan Direction saja. modelling dilakukan dengan
26. Klik menu Grid and Image > Grid menekan menu GM-SYS, New
Math. model- From map profile
27. Masukkan persamaan filter Anomali 37. Selanjutnya isi GM-SYS model
Enhanchement yang akan dipakai. sesuai contoh gambar berikut ini-lalu
Jangan lupa untuk menyesuaikan klik Finish, Maka akan muncul
Assign grids. Dengan TDR menu seperti gambar berikut ini, lalu
merupakan nama output peta yang tekan OK
akan dihasilkan, dx, dy, dan dz 38. Lakukan slicing dengan
merupakan nama peta hasil filter pertimbangan seperti yang dijelaskan
turunan pertama terhadap sumbu x, pada modul.
y, dan z yang telah dilakukan pada 39. Apabila slicing dirasa benar,
langkah sebelumnya. Kemudian klik selanjutnya klik kanan dan klik done
OK. seperti gambar dibawah.
28. Untuk melakukan filter TDX, Theta, 40. Maka akan muncul menu earth
dan SVD lakukan hal yang sama magnetic earth, lakukan pengisian
dengan langkah 1-7. Pada langkah 8 IGRF serta inklinasi dan declinasi
hanya mengganti Expression yang yang telah tereduce, inklinasi 90 dan
digunakan sesuai dengan rumus. deklinasi 0. Lalu tekan OK
29. Pilih peta residual-tekan maps tool- 41. Selanjutnya akan muncul menu GM-
SYS seperti gambar dibawah berikut
ini
42. Setelah itu buat pemodelan.
Pemodelan harus mencerminkan
kondisi bawah permukaan, buat
pemodelan dengan kondisi bawah
permukaan
43. Selesai.
II.2 Diagram Alir
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan akuisisi dan
pengolahan data dapat kami simpulkan
bahwa:
1. Metode magnetik merupakan salah
satu metode geofisika yang
memanfaatkan medan alami yang
dihasilkan oleh bumi dalam
pengukurannya.
Magnetik, M. M. (2010). Acquisition of
geomagnetic field has been done at
Kretek , Sanden , Pundong , Bantul
and Panggang , Gunung Kidul ,
Yogjakarta Province on 14 s / d 17
October dan. Skripsi, 1–5.
LAMPIRAN
FOTO AKUISISI