Perbupnomor 5 Tahun 2021
Perbupnomor 5 Tahun 2021
Perbupnomor 5 Tahun 2021
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nias Utara terdiri
atas pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
Pasal 2
Anggaran pendapatan daerah tahun anggaran 2021 direncanakan sebesar Rp.
840.406.652.000,00 (delapan ratus empat puluh milyar empat ratus enam juta enam
ratus lima puluh dua ribu rupiah ), yang bersumber dari:
a. Pendapatan asli daerah;
b. Pendapatan transfer;
c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Pasal 3
(1) Anggaran pendapatan asli daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a
direncanakan sebesar Rp. 92.440.000.000,00(sembilan puluh dua milyar empat
ratus empat puluh juta rupiah ), yang terdiri atas:
a.Pajak daerah;
b.Retribusi daerah;
c.Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;
d.Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
(2) Pajak daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp. 5.945.000.000,00 (Lima milyar sembilan ratus empat puluh lima juta
rupiah).
(3) Retribusi daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp. 1.495.000.000,00 (satu milyar empat ratus sembilan puluh lima juta
rupiah).
(4) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c direncanakan sebesar Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar
rupiah).
(5) Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c direncanakan sebesar Rp. 80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar
rupiah).
Pasal 4
(1) Anggaran pajak daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp. 5.945.000.000,00 ( Lima milyar sembilan ratus
empat puluh lima juta rupiah), yang terdiri atas:
a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran dan Sejenisnya;
c. Pajak Permainan Biliar dan Bowling;
d. Pajak Reklame Papan/Billboard/Videotron/ Megatron;
e. Pajak Reklame Kain;
f. Pajak Reklame Melekat/Stiker;
g. Pajak Reklame Selebaran;
h. Pajak Reklame Berjalan;
i. Pajak Penerangan Jalan Sumber Lain;
j. Pajak Air Tanah;
k. Pajak Mineral bukan Logam dan Batuan Lainnya;
l. PBBP2;
m. BPHTB-Pemberian Hak Baru.
(2) Pajak Hotel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah).
(3) Pajak Restoran dan Sejenisnya dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp. 1.500.000.000,00 (satu milyar lima ratus juta rupiah).
(4) Pajak Permainan Biliar dan Bowling dimaksud pada ayat (1) huruf c
direncanakan sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(5) Pajak Reklame Papan/Billboard/Videotron/ Megatron dimaksud pada ayat (1)
huruf d direncanakan sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).
(6) Pajak Reklame Kain dimaksud pada ayat (1) huruf e direncanakan sebesar Rp.
5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(7) Pajak Reklame Melekat/Stiker dimaksud pada ayat (1) huruf f direncanakan
sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(8) Pajak Reklame Selebaran dimaksud pada ayat (1) huruf g direncanakan sebesar
Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(9) Pajak Reklame Berjalan dimaksud pada ayat (1) huruf h direncanakan sebesar
Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(10)Pajak Penerangan Jalan Sumber Lain dimaksud pada ayat (1) huruf i
direncanakan sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
(11)Pajak Air Tanah dimaksud pada ayat (1) huruf j direncanakan sebesar Rp.
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
(12)Pajak Mineral bukan Logam dan Batuan Lainnya dimaksud pada ayat (1) huruf
k direncanakan sebesar Rp. 2.704.500.000,00 (dua milyar tujuh ratus empat juta
lima ratus ribu rupiah).
(13)PBBP2 dimaksud pada ayat (1) huruf l direncanakan sebesar Rp.
241.403.443,00 (dua ratus empat puluh satu juta empat ratus tiga ribu empat
ratus empat puluh tiga rupiah).
(14)BPHTB-Pemberian Hak Baru dimaksud pada ayat (1) huruf m direncanakan
sebesar Rp.432.096.557,00 (empat ratus tiga puluh dua juta sembilan puluh
enam ribu lima ratus lima puluh tujuh rupiah).
Pasal 5
Anggaran retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp. 1.495.000.000,00 (satu milyar empat ratus sembilan puluh
lima juta rupiah), yang terdiri atas:
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas direncanakan sebesar Rp.
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
b. Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan direncanakan sebesar Rp.
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
c. Retribusi Penyediaan Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum direncanakan
sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
d. Retribusi Pengawasan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi direncanakan
sebesar Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
e. Retribusi Penyewaan Tanah direncanakan sebesar Rp. 150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah).
f. Retribusi Pemakaian Kendaraan Bermotor direncanakan sebesar Rp.
850.000.000,00 (delapan ratus lima puluh juta rupiah).
g. Retribusi Penyediaan Fasilitas Pasar Grosir Berbagai Jenis Barang yang
dikontrakkan direncanakan sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
h. Retribusi Penyediaan Fasilitas Pasar/Pertokoan yang dikontrakkan
direncanakan sebesar Rp. 50.000.000,00(lima puluh juta rupiah).
i. Retribusi Penyediaan Tempat Pelelangan direncanakan sebesar Rp.
40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah).
j. Retribusi Pelayanan Tempat Rekreasi dan Olahraga direncanakan sebesar Rp.
30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).
k. Retribusi Pemberian Izin Mendirikan Bangunan direncanakan sebesar Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
l. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol direncanakan sebesar Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 6
Anggaran Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c direncanakan sebesar Rp.
5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah), yang terdiri atas Bagian Laba yang
Dibagikan kepada Pemerintah Daerah (Dividen) atas Penyertaan Modal pada BUMD
(Lembaga Keuangan).
Pasal 7
Anggaran Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d direncanakan sebesar Rp. 80.000.000.000,00
(delapan puluh milyar rupiah), yang terdiri atas:
a. Jasa Giro pada Kas Daerah direncanakan sebesar Rp. 60.000.000.000,00 (enam
puluh milyar rupiah);
b. Pendapatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP direncanakan sebesar Rp.
20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah).
Pasal 8
Anggaran pendapatan transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
direncanakan sebesar Rp. 717.966.652.000,00 (tujuh ratus tujuh belas milyar
sembilan ratus enam puluh enam juta enam ratus lima puluh dua ribu rupiah ), yang
terdiri atas:
a. Dana Bagi Hasil direncanakan sebesar Rp. 12.312.417.000,00 (dua belas milyar
tiga ratus dua belas juta empat ratus tujuh belas ribu rupiah);
b. Dana Alokasi Umum direncanakan sebesar Rp. 401.228.290.000,00 (empat ratus
satu milyar dua ratus dua puluh delapan ribu dua ratus sembilan puluh ribu rupiah);
c. Dana Alokasi Khusus direncanakan sebesar Rp. 143.039.756.000,00(seratus
empat puluh tiga milyar tiga puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh enam ribu
rupiah);
d. Dana Desa direncanakan sebesar Rp. 136.386.189.000,00(seratus tiga puluh
enam milyar tiga ratus tiga puluh enam juta seratus delapan puluh sembilan ribu
rupiah);
e. Pendapatan Transfer Antar Daerah direncanakan sebesar Rp.
25.000.000.000,00(dua puluh lima milyar rupiah);
Pasal 9
Anggaran Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf c direncanakan sebesar Rp. 30.000.000.000,00(tiga puluh milyar
rupiah), yang terdiri atas Pendapatan Hibah Dana BOS.
Pasal 10
Anggaran belanja daerah tahun anggaran 2021 direncanakan sebesar Rp.
894.252.201.703,00 (delapan ratus sembilan puluh empat milyar dua ratus
lima puluh dua juta dua ratus satu ribu tujuh ratus tiga rupiah), yang terdiri atas:
a. Belanja operasional;
b. Belanja modal;
c. Belanja tidak terduga; dan
d. Belanja transfer.
Pasal 11
(1) Anggaran belanja operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a
direncanakan sebesar Rp. 512.571.291.454 (lima ratus dua belas milyar lima
ratus tujuh puluh satu juta dua ratus sembilan puluh satu ribu empat ratus lima
puluh empat rupiah), yang terdiri atas:
a.Belanja pegawai;
b.Belanja barang dan jasa;
c.Belanja bunga;
d.Belanja subsidi;
e.Belanja hibah; dan
f. Belanja bantuan sosial.
(2) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp. 291.075.526.105,00 (dua ratus sembilan puluh satu milyar tujuh
puluh lima juta lima ratus dua puluh enam ribu seratus lima rupiah).
(3) Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
direncanakan sebesar Rp. 208.285.010.700,00 (dua ratus delapan milyar dua
ratus delapan puluh lima juta sepuluh ribu tujuh ratus rupiah ).
(4) Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e direncanakan
sebesar Rp. 12.120.800.000,00 (dua belas milyar seratus dua puluh juta delapan
ratus ribu rupiah ).
(5) Belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f
direncanakan sebesar Rp. 1.089.954.649,00 (satu milyar delapan puluh
sembilan juta sembilan ratus lima puluh empat ribu enam ratus empat puluh
sembilan rupiah).
Pasal 12
(1) Anggaran Belanjamodal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b
direncanakan sebesar Rp. 184.956.672.249,00 (seratus delapan puluh empat
milyar sembilan ratus lima puluh enam juta enam ratus tujuh puluh dua ribu dua
ratus empat puluh sembilan rupiah), yang terdiri atas:
a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
b. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
c. Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi
d. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
(2) Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp. 25.054.904.656,00 (dua puluh lima milyar lima puluh
empat juta sembilan ratus empat ribu enam ratus lima puluh enam rupiah).
(3) Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b direncanakan sebesar Rp. 55.200.116.770,00 (lima puluh lima milyar
dua ratus juta seratus enam belas ribu tujuh ratus tujuh puluh rupiah).
(4) Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c direncanakan sebesar Rp. 97.784.681.823,00 (sembilan puluh tujuh
milyar tujuh ratus delapan puluh empat juta enam ratus delapan puluh satu ribu
delapan ratus dua puluh tiga rupiah).
(5) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
direncanakan sebesar Rp. 6.916.969.000,00 (enam milyar sembilan ratus enam
belas juta sembilan ratus enam puluh sembilan ribu rupiah).
Pasal 13
Anggaran Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c
direncanakan sebesar Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Pasal 14
(1) Anggaran Belanja transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d
direncanakan sebesar Rp. 191.724.238.000,00 (seratus sembilan puluh satu
milyar tujuh ratus dua puluh empat juta dua ratus tiga puluh delapan rupiah), yang
terdiri atas:
a. Belanja Bagi Hasil
b. Belanja Bantuan Keuangan Umum Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota
kepada Desa
(2) Belanja Bagi Hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp. 744.000.000,00 (tujuh ratus empat puluh empat juta rupiah).
(3) Belanja Bantuan Keuangan Umum Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota
kepada Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp. 190.980.238.000,00 (seratus sembilan puluh milyar sembilan ratus
delapan puluh juta dua ratus tiga puluh delapan ribu rupiah).
Pasal 15
Anggaran pembiayaan daerah tahun anggaran 2021 direncanakan sebesar Rp.
53.845.549.703,00 (lima puluh tiga milyar delapan ratus empat puluh lima juta lima
ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus tiga rupiah), yang terdiri atas:
a. Penerimaan pembiayaan; dan
b. Pengeluaran pembiayaan.
Pasal 16
(1) Anggaran penerimaan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
huruf a direncanakan sebesar Rp. 53.845.549.703,00 (lima puluh tiga milyar
delapan ratus empat puluh lima juta lima ratus empat puluh sembilan ribu tujuh
ratus tiga rupiah), yang terdiri atas:
a. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya;
b. Pencairan dana cadangan;
c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
d. Penerimaan pinjaman daerah;
e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah;
f. Penerimaan pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(2) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar Rp.
53.845.549.703,00 (lima puluh tiga milyar delapan ratus empat puluh lima juta
lima ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus tiga rupiah).
Pasal 17
Anggaran sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a direncanakan sebesar
Rp. 53.845.549.703,00(lima puluh tiga milyar delapan ratus empat puluh lima juta
lima ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus tiga rupiah), yang terdiri atas:
Pelampauan Penerimaan Transfer.
Pasal 18
(1) Selisih antara anggaran pendapatan daerah dengan anggaran belanja daerah
mengakibatkan terjadinya surplus/(defisit) sebesar Rp. 53.845.549.703,00
(lima puluh tiga milyar delapan ratus empat puluh lima juta lima ratus empat puluh
sembilan ribu tujuh ratus tiga rupiah).
(2) Pembiayaan neto yang merupakan selisih penerimaan pembiayaan terhadap
pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp. 53.845.549.703,00 (lima
puluh tiga milyar delapan ratus empat puluh lima juta lima ratus empat puluh
sembilan ribu tujuh ratus tiga rupiah).
Pasal 19
Uraian lebih lanjut anggaran pendapatan dan belanja daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini terdiri dari:
1. Lampiran I Ringkasan Penjabaran APBD Yang Diklasifikasi Menurut
Kelompok, Jenis, Objek, Rincian Objek Pendapatan, Belanja,
dan Pembiayaan;
2. Lampiran II Penjabaran APBD Menurut Urusan Pemerintahan Daerah,
Organisasi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Kelompok,
Jenis, Objek, Rincian Objek Pendapatan, Belanja, dan
Pembiayaan;
3. Lampiran III Daftar Nama Penerima, Alamat Penerima, dan Besaran Hibah;
4. Lampiran IV Daftar Nama Penerima, Alamat Penerima, dan Besaran Bantuan
Sosial;
5. Lampiran V Daftar Nama Penerima, Alamat Penerima, dan Besaran Bantuan
Keuangan bersifat umum dan bersifat khusus;
6. Lampiran VI Daftar Nama Penerima, Alamat Penerima, dan Besaran belanja
bagi hasil;
7. Lampiran VII Rincian Dana Otonomi Khusus Menurut Urusan Pemerintahan
Daerah, Organisasi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan,
Kelompok, Jenis, Objek, dan Rincian Objek Pendapatan,
Belanja dan Pembiayaan;
8. Lampiran VIII Rincian DBH-SDA Pertambangan Minyak Bumi Dan
Pertambangan Gas Alam/Tambahan DBH-Minyak dan Gas
Bumi*) Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi,
Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Kelompok, Jenis, Objek, dan
Rincian Objek Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;
9. Lampiran IX Rincian Dana Tambahan Infrastuktur Menurut Urusan
Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program,Kegiatan, Sub
Kegiatan, Kelompok, Jenis, Objek, dan Rincian Objek
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;
10. Lampiran X Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota
pada Daerah Perbatasan Dalam Rancangan Perda tentang
APBD dan Rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD
dengan Program Prioritas Perbatasan Negara.
Pasal 20
Lampiran sebagaimana tersebut dalam Pasal 19 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 21
Pelaksanaan penjabaran APBD yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini
dituangkan lebih lanjut dalam dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja
perangkat daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Pasal 22
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Lotu
pada tanggal 19 Januari 2021
ttd.
M. INGATI NAZARA
Diundangkan di Lotu
pada tanggal 19 Januari 2021
ttd.
YAFETI NAZARA
ERLIUS HULU, SH
NIP. 19720709 200605 1 001