File 5 Bab Ii
File 5 Bab Ii
File 5 Bab Ii
A. Deskripsi Pustaka
1. Implementasi
a. Pengertian Implementasi
Implementasi dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau
penerapan. Bahwa kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya
aksi, tindakan atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme
berarti bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi sesuatu
kegiatan terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.1 Oleh
karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh
objek berikutnya yaitu Implementasi Pendidikan Kesetaraan Gender.
2. Pendidikan Kesetaraan Gender
a. Pengertian Pendidikan Kesetaraan Gender
Pendidikan tidak hanya sekedar proses pembelajaran tetapi
merupakan salah satu “narasumber” bagi segala pengetahuan karena
pendidikan merupakan instrument efektif transfer nilai, termasuk nilai
yang berkaitan dengan isu gender. Pendidikan juga sarana sosialisasi
kebudayaan yang berlangsung secara formal termasuk di sekolah.2
Daryo Sumanto dalam Elvi Muawanah mengungkapkan
bahwa:
“Departemen Pendidikan Nasional berupaya menjawab isu
gender tersebut melalui perubahan kurikulum dan rupanya
sudah terakomodasi dalam kurikulum 2004 tinggal bagaimana
mengaplikasikannya dalam bahan ajar terutama isu gender
meskipun pada kenyataannya membawa dampak bias gender
dalam masyarakat yang berakibat pada kurang optimalnya
1
Syafruddinnurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Ciputat Press,
Jakarta, 2002, hlm. 70.
2
Elfi Muawanah, Pendidikan Gender dan Hak Asasi Manusia, Teras, Yogyakarta, 2009,
hlm. 53.
9
10
3
Ibid., hlm. 54.
4
Ibid., hlm. 54.
5
Haris Herdiansyah, Gender dalam Perspektif Psikologi, Salemba Humanika, Jakarta,
2016, hlm. 25.
11
6
Ibid., hlm. 21.
7
Ratna Megawangi, Membiarkan Berbeda? Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender,
Mizan, Bandung, 1999, hlm. 19.
8
Riant Nugroho, Gender dan Strategi Pengarus-utamaannya di Indonesia, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, 2008. hlm. 29.
12
9
Yana Suryana, Gender dalam Pendidikan, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta, 2015,
hlm. 3.
10
Achmad Muthali’in, Bias Gender dalam Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta, 2001, hlm. 32-40.
13
11
Ratna Megawangi, Op.Cit., hlm. 114.
12
Ibid., hlm. 115-116.
13
Elfi Muawanah, Op.Cit., hlm. 57.
14
Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
1996, hlm. 129.
15
15
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta, 1990, hlm. 278.
16
Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Quran, Paramadina,
Jakarta, 1999, hlm. 248.
17
Departemen Agama RI, Al-Quran, hlm. 98.
16
18
Nasaruddin Umar, Op.Cit., hlm. 247.
19
Riant Nugroho, Op.Cit., hlm. 29.
17
20
Moh. Roqib, Pendidikan Perempuan, Gama Media, Yogyakarta, 2003, hlm. 46.
21
Ibid., hlm. 46-49.
22
Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, PT Rineka Cipta, Jakarta,
2008, hlm. 7.
18
23
Corsini, Model – model Mengajar, Diponegoro, Bandung, 2001, hlm. 99.
24
Lilis Madyawati, Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak, Kencana, Jakarta, 2016,
hlm. 156.
25
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz
Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 161.
26
Ibid., hlm. 157.
19
27
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang
Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta, 2014, hlm. 26-27.
20
28
Lilis Madyawati, Op.Cit., Hlm. 158-159.
22
29
Aris Shoimin, Op.Cit., hlm.162-163.
23
30
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2004, hlm.14.
31
Masitoh, Strategi Pembelajaran TK, Universitas Terbuka, Jakarta, 2009, hlm. 1.16.
32
Siti Aisyah, dkk, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini,
Universitas Terbuka, Jakarta, 2010, hlm. 1.4-1.9.
24
33
Hibama S Rahman, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Galah, Yogyakarta,
2002, hlm. 43-44.
26
34
Masitoh, Op.Cit, hlm. 2.4-2.5.
27
35
Siti Malaiha Dewi, Pengembangan Model Pembelajaran Responsif Gender di PAUD
AININA Mejobo Kudus, Jurnal Thufula, Program Pendidikan Guru Raudlatul Athfal, Jurusan
Tarbiyah, STAIN Kudus, 2013. (online). Tersedia: http://dx.doi.org./10.21043/thufula.v1i1.26
(10 Januari 2017).
36
Sri Hartati dan Pitria Gusliati, Penerapan Pendidikan Kesetaraan Gender di Taman
Kanak-kanak Mutiara Ananda Tabing Padang, Jurnal Pedagogi, Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Padang, 2013. (online):
Tersedia:http://ejournal.unp.ac.id/indeks.php/pedagogi/article/download/4283/pdf&sa=u&ved=oah
UKEwihpY7v9JXSAhUEKo8KHSutA5wQFggPMAA&usg=AFQJCNGYsm-t1H8PVIoRP287sF-
r6GRNA (10 Januari 2017).
29
37
Syarifa Aulia Mardiyah, Kesetaraan Gender dan Dampaknya Bagi Perilaku Sosial
Anak di Pusat Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini Warna-warni Yogyakarta, Skripsi
Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2016, hlm. 99.
30
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan dalam bagian
terdahulu. Maka desain penelitian yang akan dilakukan dalam digambarkan
dalam suatu kerangka berpikir pada skema penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
Pembelajaran