UP 7 IPA (Interaksi Lingkungan)
UP 7 IPA (Interaksi Lingkungan)
UP 7 IPA (Interaksi Lingkungan)
Unit Pembelajaran 07
INTERAKSI ANTARA
MAKHLUK HIDUP
DAN LINGKUNGAN
MATA PELAJARAN IPA
MADRASAH TSANAWIYAH
Penanggung Jawab
Direktorat GTK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Penyusun
Sutowijoyo
Nani Rohmani
Vivin Novaliana
Nenih
Enik Kurniawati
Gunaryo Setyo Nugroho
Reviewer
Muhamad Yani
Copyright © 2020
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Muhammad Zain
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................viii
01 PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
B. Tujuan ................................................................................................................................ 1
C. Manfaat ............................................................................................................................ 2
D. Sasaran ............................................................................................................................ 2
B. Organisasi Pembelajaran............................................................................................. 8
A. Pengantar ........................................................................................................................ 9
05 PENILAIAN .......................................................................................................................45
B. Penilaian ....................................................................................................................... 55
06 PENUTUP ........................................................................................................................ 59
GLOSARIUM ......................................................................................................................... 60
B. Tujuan
Tujuan modul ini adalah:
1. Meningkatkan kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional guru
melalui kegiatan PKB.
2. Meningkatkan hasil Asesmen Kompetensi Guru (AKG).
C. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai:
1. Sebagai sumber belajar bagi guru dalam melaksanakan PKB untuk mencapai
target kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional tertentu.
2. Sebagai sumber bagi guru dalam mengembangkan kurikulum, persiapan
dan pelaksanaan pembelajaran yang mendidik.
3. Sebagai bahan malakukan asesmen mandiri guru dalam rangka peningkatan
keprofesionalan.
4. Sebagai sumber dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar peserta didik.
5. Sebagai sumber belajar bagi peserta didik untuk mencapai target
kompetensi dasar.
D. Sasaran
Adapun sasaran modul ini adalah:
1. Fasilitator nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
2. Pengawas Madrasah
3. Guru IPA MTs
4. Peserta didik.
E. Petunjuk Penggunaan
Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap kegiatan
pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat.
Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk
model tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap
1. Kompetensi Dasar
Tabel 2 Tabel Kompetensi Dasar terhadap Target Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar Target Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis interaksi antara 1. Menganalisis interaksi antara
makhluk hidup dan makhluk hidup dan
lingkungannya serta dinamika lingkungannya
populasi akibat interaksi 2. Menganalisis dinamika populasi
tersebut akibat interaksi
B. Organisasi Pembelajaran
Guna memudahkan guru dalam mempelajari modul ini, kita akan
membaginya menjadi dua topik bahasan dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Tabel 4 Organisasi Pembelajaran
Jumlah JP
No. Materi
In - 1 On In - 2
1 Pengertian, identifikasi dan penjelasan
mengenai interaksi dalam ekosistem 2 3 2
membentuk suatu pola
2 Penjelsan pola interaksi manusia
2 3 2
mempengaruhi ekosistem
Total Jam Pembelajaran PKB 4 6 4
Sumber : freepik.com
C. Integrasi Keislaman
Islam adalah agama yang memainkan peran dalam upaya konservasi dan
menejemen sumber daya alam. Menggali ilmu pengetahuan tentang keragaman
hayati dengan cara memanfaatkan pengetahuan lokal, membangun kepercayaan
diri masyarakat, bertukar informasi dan tanggung jawab terhadap lingkungan
Alam semesta ini telah diciptakan Allah swt dengan sistem yang sangat
serasi dan sesuai dengan kehidupan manusia. Tetapi dengan perbuatan merusak
lingkungan akan terjadi ketidakseimbangan. Hubungan timbal balik antara
manusia dan lingkungan seyogyanya berlangsung dalam batas keseimbangan.
D. Bahan Bacaan
1. Bahan Bacaan 1: Interaksi antar komponen dalam ekosistem
Apakah kalian pernah melihat tumbuhan paku hidup di batang pohon pinus?
Apakah kalian juga pernah melihat benalu di dahan tumbuhan lainnya (inang)?
Coba Kalian cermati, adakah interaksi diantara spesies-spesies tersebut?
Sebenarnya tumbuhan paku tersebut sedang menumpang hidup di batang pinus,
tetapi pinus tidak merasa terganggu. Sedangkan tumbuhan paku mendapatkan
tempat hidup. Bagaimana dengan benalu dan tumbuhan lain sebagai inangnya?
peristiwa tersebut menunjukkan adanya interaksi antara makhluk hidup satu
dengan makhluk hidup lainnya. Begitu pula manusia yang tidak dapat bertahan
hidup tanpa air bersih. Semua itu menunjukkan bahwa makhluk hidup juga
memiliki ketergantungan terhadap faktor abiotik dalam lingkungannya.
Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi, bila komponen-komponennya
dalam jumlah yang sesuai. Komponen-komponen ekosistem mencakup : faktor
abiotik dan biotik. Biotik meliputi produsen, konsumen dan dekomposer
(pengurai). Di antara komponen-komponen ekosistem terjadi interaksi, saling
membutuhkan dan saling memberikan apa yang menjadi sumber
A. EKOSISTEM
Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan
hidupnya suatu organisme akan sangat bergantung pada kehadiran
organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya.
Kehadiran organisma lain dan berbagai komponen lingkungan sangat
dibutuhkan untuk keperluan pangan, perlindungan, pertumbuhan,
perkembangan, dan lain-lain. Hubungan antar organisme atau dengan
lingkungannya akan sangat rumit dan kompleks, mereka saling
berinteraksi satu sama lain membentuk suatu sistem ekologi atau sering
disebut ekosistem. Konsep ekosistem bukanlah istilah yang baru, namun
istilah itu pertama kali diusulkan oleh A.G. Tansley pada tahun 1935 (Odung,
a. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah proses makan dan dimakan yang disertai
dengan perpindahan energi. Perhatikan gambar 3 berikut;
b. Hubungan Simbiosis
Pada beberapa kasus, interaksi yang terjadi antara anggota dari
dua spesies yang berbeda sangat erat disebut hubungan simbiotik. Satu
pasangan tersebut membentuk asosiasi dikenal sebagai host dan yang
lainnya sebagai simbion. Jenis host lebih besar dan lebih bebas (host
dapat hidup sendiri) daripada simbion (yang sering tergantung daripada
host). Terdapat tiga tipe hubungan simbiotik :
1) Simbiosis parasitisme
Pada parasitisme, simbiosisnya disebut sebagai parasit; parasit
mendapat keuntungan dari hubungan host yang ditempati. Pada
istilah pertumbuhan populasi, hubungan ini lebih banyak dikenal
sebagai predator dan pemangsanya. Peningkatan dalam populasi
host membuat jumlah parasit juga meningkat. Gambar 3, merupakan
contoh parasit. Hubungan simbiosis yang salah satu anggota
mendapat keuntungan dari spesies lain (inang) disebut parasitisme.
Parasit dalam beberapa cara merugikan, tetapi biasanya tidak sampai
membunuh spesies inang. Bila inang mati, parasit juga akan mati
apabila tidak langsung menemukan inang
c. Predasi
Predasi ialah peristiwa memangsa yang ditemukan pada semua
ekosistem termasuk didalamnya adalah organime yang makan
tumbuhan dan hewan. Predator adalah satu jenis konsumen. Predator
makan organisme lain. Predator memakan organisme lain dengan cara
memangsa atau dengan kata lain predator adalah pemangsa. Predator
berupa hewan seperti singa dan burung pemakan serangga. Hewan-
hewan yang Hubungan Kompetisi dimakan predator disebut mangsa.
Hubungan predator-mangsa seperti di antara kucing dan tikus
melibatkan perkelahian untuk dapat melangsungkan hidup
researchgate.net
2. Organisme Tanah
Organisme tanah berperan penting dalam mempertahankan struktur tanah
dan meningkatkan kesuburan tanah dengan melarutkan/membebaskan
mineral-mineral ke dalam tanah. Terdapat beberapa jenis organisme dalam
tanah, antara lain:
1. Pemecah bahan organik seperti slaters (spesies Isopoda), tungau,
kumbang, dan collembola yang memecah-mecah bahan organik besar
menjadi bagian-bagian kecil.
2. Pembusuk bahan organik seperti jamur dan bakteri yang memecahkan
bahan-bahan seluler.
3. Organisme yang bersimbiosis hidup pada/di dalam akar tanaman dan
membantu tanaman untuk mendapatkan hara dari dalam tanah.
Mycorrhiza sp. bersimbiosis dengan tanaman dan membantu tanaman
untuk mendapatkan hara posfor, sedangkan Rhizobium sp. membantu
tanaman untuk mendapatkan nitrogen.
4. Pengikat hara yang hidup bebas seperti alga dan azetobakter yang
mengikat hara di dalam tanah.
5. Pembangun struktur tanah seperti akar tanaman, cacing tanah, ulat-ulat,
dan jamur yang membantu mengikat partikel-partikel tanah sehingga
struktur tanah menjadi stabil dan tahan terhadap erosi.
6. Patogen seperti jenis jamur tertentu, bakteri, dan nematoda yang dapat
menyerang jaring an tanaman.
Berpikir Kritis
Burung endemik Indonesia ini terancam
punah, tahukah kalian penyebab kepunahan
burung Cendrawasih tersebut?
Peranan antar komponen abiotik dan biotik
saling mempengaruhi keberadaan suatu
makhluk hidup. Selain tingkat reproduksi yang
rendah, penyebab kepunahan burung cantik ini karena rusaknya habitat mereka.
Penebangan hutan, pembukaan perkebunan sawit, serta pencarian kayu di pegunungan
dan pedalaman Papua menjadikan perubahan lingkungan yang menjadi habitat
cenderawasih. Selain itu, karena keindahan penampilannya, cenderawasih juga sering
diburu untuk diperdagangkan
Merumuskan permasalahan
Bagaimana hubungan suhu dan ikan pada ekosistem tersebut ?
Menguji Hipotesis
Ujilah hipotesis yang telah anda buat dengan melakukan percobaan berikut.
Tujuan :
Mengetahui pengaruh suhu terhadap populasi ikan
Merumuskan Kesimpulan
1. Apakah hipotesis yang anda buat terbukti ?
2. Menurut anda bagaimana pengaruh suhu terhadap kecepatan bernafas
ikan ?
Isilah format KD-3 (pengetahuan) dan KD-4 (keterampilan) di bawah ini sesuai
dengan mata pelajaran yang peserta ampu di madrasah masing-masing dan
rumuskanlah indikatornya beserta soalnya dengan prinsip HOTS !
Pengetah
uan
Keteramp
ilan
Catatan :
• KD berasal dari Permendikbud 37 tahun 2018
• IPK meliputi IPK Pendukung, Kunci dan Pengayaan
• Butir soal level 2 (aplikatif / C3) dan level 3 (penalaran dan logika/ C4, C5 dan
C6)
a. 4 b. 5 c. 6 d. 7
12. Apa yang terjadi pada komponen penyusun ekosistem tersebut jika
populasi tikus menurun akibat petani melakukan pembasmian?
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 1
14. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan disebut...
a. jaring-jaring kehidupan
b. jaring-jaring makanan
c. rantai makanan
d. piramida makanan
15. Pehatikan contoh interaksi antara oganism beikut!
1) anggrek yang menempel pada pohon inangnya
2) ikan remora yang berlindung pada ikan hiu
3) tanaman gandum dan ilalang yang ditanam dalam satu lokasi
4) Benalu dengan mangga
berdasarkan interaksi di atas, manakah yang termasuk pada simbiosis
mutualisme?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Borrero, F., dkk. 2008. Glencoe Science, Earth Science: Geology, The enviroment,
and The Universe. Ohio: McGraw Hill.
Chuen Wee Hong, et al. 2001. Interactive Science for Lower Secondart Levels.
Coursebook 1. Spectrum. Singapore: SNP Pan Pacific Publishing.
JGR Briggs. 2004. Chemistry for O level. Pearson Education. Singapore: Asia Pte
Ltd. Kistinnah. I. dan Sri Lestari. E. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Wee Hong, Chuen., dkk. 2000. Spectrum Interactive Science for Lower
SecondaryLevels. Jurong, SNP Pan Pacific Publishing Pre Ltd