Cover Tugas Pancasila

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

NAMA : HANS MARIANUS SINGGU

NIM : 202004031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
CITRA BAKTI
TAHUN 2020
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki bentuk Negara
kepulauan dan bentuk pemerintahan republic sehingga disebut dengan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), dan masyarakatnya tidak asing lagi dengan pancasila.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat Indonesia mengenal pancasila
sebagai dasar Negara, pedoman, dan pandangan hidup,yang nilainya diangkat dari
kehidupan masyarakat sendiri. Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi
falsafah hidup bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada
Negara, masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas
satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi dan
kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup bangsa. Pengertian
dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa sila yang satu meliputi
dan menjiwai sila-sila yang lain. Lantas perumusan pancasila juga dapat dijadikan
sebagai pandangan hidup bangsa yang selalu berkaitan dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Seperti yang telah diketahui bahwa pancasila itu juga merupakan dasar
Negara Indonesia, yang berarti dasar dari hukum tertinggi di Indonesia atau sumber dari
segala sumber hukum di Indonesia. Hal ini terdapat pada Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, yang merupakan Naskah Proklamasi Indonesia. Pancasila juga merupakan
ideology terbuka, yaitu bersifat khas dan orisinil. Kelima sila dalam pancasila ini
memang bersifat universal sehingga dapat ditemukan dalam gagasan berbagai
masyarakat lain. Letak kekhasan dan orisinilitasnya yaitu sebagai falsafah dan ideology
Negara. Pancasila juga berperan dalam sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia yaitu
yang berpusat pada Undang-Undang Dasar 1945 yang benar- benar harus dijiwai oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Negara yang berpaham kedaulatan rakyat, yaitu Negara
tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada rakyat karena rakyat adalah sumber dari
kekuasaan Negara. Sedangkan arah perumusan norma-norma hukum harus memberikan
jaminan kemudahan dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi rakyat untuk
menunjukkan bahwa rakyatlah yang berdaulat. Untuk itu sebagai warga Negara yang
baik dan bertanggung jawab seharusnya masyarakat mengikuti dan mematuhi
pancasila, karena seperti pemaparan di atas telah disebutkan bahwa pancasila adalah
sumber dari segala sumber hukum atau dasar Negara yang harus dipatuhi. Karena
dalam sila-sila pancasila tidak memihak kepada satu orang saja melainkan keseluruh
warga Negara Indonesia. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam
makalah ini ialah: 1. Bagaimana sejarah perumusan pancasila? 2. Apa yang dimaksud
dengan pancasila sebagai dasar Negara? 3. Apa peranan pancasila dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia? C. Tujuan Masalah Adapun tujuan dalam
pembuatan makalah ini ialah: 1. Untuk mengetahui sejarah perumusan pancasila. 2.
Untuk mengetahui makna dari pancasila sebagai dasar Negara dan peranan pancasila
dalam ketatanegaraan Republik Indonesia 3. Untuk menambah wawasan siswa tentang
sejarah pancasila D. Manfaat Masalah Adapun manfaat makalah ini adalah: 1. Sebagai
ilmu pengetahuan yang dapat membuat siswa lebih memahami arti dari pancasila 2.
Dengan pelajaran pancasila siswa dapat mencintai negaranya sendiri 3. Dan dapat
mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat.
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perumusan Pancasila Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno berpidato
mengenai rumusan dasar Negara Indonesia. Kemudian Soekarno memberi istilah dasar
Negara dengan nama “Pancasila”. Menurut prof. Mr Muhammad Yamin, perkataan
pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata dan
mengandung dua macam arti, yaitu: Panca artinya “lima” dan Syila artinya “batu sendi,
alas, atau dasar”. Sedangkan menurut huruf Dewanagari “Syiila” yang artinya peraturan
tingkah laku yang penting/baik/senonoh. Dari kata “Syiila” ini dalam bahasa Indonesia
menjadi “susila” artinya tingkah laku yang baik.1 Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pancasila merupakan dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai
pandangan hidup bangsa, pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang berada, tumbuh
dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Oleh karena
keluhuran sifat nilai-nilai pancasila tersebut, dia merupakan sesuatu yang akan dicapai
dalam hidup masyarakat pendukungnya yaitu masyarakat Indonesia. Dengan begitu,
kedudukan nilai-nilai pancasila merupakan ukuran bagi baik-buruknya atau benar-
salahnya sikap warga Negara secara nasional. Dengan kata lain, nilai pancasila
merupakan tolok ukur, penyaring, atau alat penimbang, bagi semua nilai yang ada, baik
dari dalam maupun luar negeri.2 Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia
sebelum disahkannya pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah
diimplementasikan dan mereka pada jiwa bangsa Indonesia sejak zaman dahulu
sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara, yang berupa nilai-nilai adat-istiadat,
kebudayaan serta nilai-nilai religious. Nilai-nilai tersebut sudah 1 Fachruddin Pohan,
Kembali Memahami Pancasila, (Bandung: Citapustaka Media,2002), hlm.,113. 2
Herman, Pancasila Dalam Kedudukuan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia,(Surabaya: Usaha Nasional,1981),hlm., 56.
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai tersebut
kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri Negara untuk
dijadikan sebagai dasar filsafat Negara Indonesia. Proses perumusan materi pancasila
secara formal tersebut dilakukan dalam sidangsidang BPUPKI pertama sidang panitia
Sembilan, sidang BPUPKI kedua, serta akhirnya disahkan sebagai dasar filsafat
maupun ideology Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sidang BPUPKI
pertama dilaksanakan pada tanggal 29Mei-1Juni 1945, sedangkan siding kedua
dilaksanakan pada tanggal 10-16Juli 1945. Pada tahun 1947 Ir. Soekarno
mempublikasikan bahwa pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
pancasila. Pidato Prof. Muhammad Yamin berisikan lima asas dasar Negara, yaitu: peri
kebangsaan, peri kemanusiaan , peri ketahanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan
rakyat. Selanjutnya Soepomo menyatakan gagasannya tentang rumusan lima dasar
Negara yaitu: persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan
keadilan rakyat. Pada tanggal 1 Juni 1945Soekarno menyampaikan pidatonya pada
sidang BPUPKI. Isi pidato nya terdapat beberapa susunan terkait lima asas sebagai
dasar Negara Indonesia, yaitu: Nasionalisme atau kebangkitan nasional,
Internasionalisme atau peri kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan
social, dan Ketuhanan yang berkebudayaan.3 Setelah Undang-Undang Dasar 1945
berlaku kebali sebagai konstitusi di Indonesia sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dan
dasar Negara Republik Indonesia termuat di dalam alinea ke empat Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, yang dinamakan dengan Pancasila. Adapun tata urutan
dan rumusan pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945 adalah: 1.
Ketuhanan yang maha Esa. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan
Indonesia 3 Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah,
(Jakarta:Manggu Makmur Tanjung Lestari,2019),hlm.,11-13. 4. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia. Basis pancasila adalah ketuhanan yang maha esa
dan puncaknya adalah keadilan social yang merupakan tujuan dari empat sila yang
lainnya, yaitu untuk mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian, sila ketuhanan yang maha esa memuat dimensi vertical dari
kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan, sedangkan sila-sila lainnya
memuat dimensi horizontal dari tiga segi kehidupan nasional itu. Keterkaitan erat
antara dimensi vertical dan dimensi horizontal dalam pancasila adalah bahwa dimensi
horizontal itu sesungguhnya adalah juga dalam kerangka dimensi vertical, karena
dimensi horizontal dan dimensi vertical ditentukan oleh hakekat Tuhan.4 B. Pancasila
Sebagai Dasar Negara. Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan
dapat mati atau lenyap, maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau
fundament, tujuan yang menentukan arah Negara, pedoman yang menentukan dan
mencapai tujuan Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, pancasila
menetukan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang menjadi pendukung antara
Tuhan, manusia, persatuan, rakyat serta adil yang merupakan penguat dasar Negara.5
Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada Negara
Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai pancasila. Artinya, pancasila
harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam membentuk
Negara. Konsep pancasila sebagai dasar Negara dianjurkan oleh Ir. Soekarno dalam
pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya
untuk menjadikan pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara atau 4 Fachruddin
Pofilosophische gromdslag bagi Negara Indonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata
dapat diterima oleh seluruh anggota sidang. Sejak saat itu pancasila sebagai dasar
Negara yang mempunyai kedudukan sebagai berikut: 1. Sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia. 2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945. 3.
Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara. 4. Menjadi sumber semangat
bagi UUD 1945, dan 5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk
mewajibkan perintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi
pekerti luhur.6 Pancasila sebagai ideology juga mengandung system nilai yang bersifat
menyuruh. Pancasila merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari, baik berdasarkan
realita kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia,
masyarakat harus lebih dahulu memahami dasar falsafah dan ideologi negara itu, yang
selanjutnya akan mendorong perilaku warga negara, rakyat maupun penyelenggara
negara dalam suasana realitas. Pancasila juga merupakan ideology terbuka. Artinya,
yang dikandung oleh sila-sila pancasila hanyalah terbatas pada nilai-nilai dasar dan
prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.7 C.
Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia Peranan pancasila dalam
ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah : 1. Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu
dengan menyatukan banyak perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat.8 2.
Pancasila sebagai dasar filsafat(pandangan) hidup dalam berbangsa dan bernegara 3.
Pancasila sebagai ideology negara yaitu dapat membawa Indonesia kea rah yang lebih
baik setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai. pondasi dalam memperkuat
sikap religi dan social, yang terakhir ialah menjadi pegangan hidup menjadi warga
negara yang baik. 4. Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum
yang ada 5. Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.9 Dari pernyataan di atas
dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan
gerakan-gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan selalu
berkaitan dengan tata negara. Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan
bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya. Karena
banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti krisis-krisis yang
menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap gejolak kehidupan bangsa
tampak menonjol satu atau beberapa sila saja. Hal ini silih berganti bisa terjadi pada
setiap sila dalam peristiwa-peristiwa lain, menurut sifat tantangan bahaya yang dihadapi
bangsa dan negara. Tetapi bila masyarakatnya pulih kembali menjadi stabil, kembalilah
sila-sila pancasila atau kembali ke dalam gerak lingkarannya yang serasi dan seimbang.
Dari kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat berperan untuk keutuhan
negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan masyarakat akan lebih terarah.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup
bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,
masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas satu
sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi dan kedudukannya
sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup bangsa. Pengertian dari kata
“kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa sila yang satu meliputi dan
menjiwai sila-sila yang lain. Sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi dinamis,
dengan gerakan-gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan selalu
berkaitan dengan tata negara. Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan
bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya. Karena
banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti krisis-krisis yang
menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap gejolak kehidupan bangsa
tampak menonjol satu atau beberapa sila saja. Dari kalimat diatas telah diketahui bahwa
pancasila sangat berperan untuk keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut
kehidupan masyarakat akan lebih terarah. B. Saran Demikianlah yang dapat kami
sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak
kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau
referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap
kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Herman, Pancasila Dalam Kedudukuan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara dan
Jakarta:Manggu Makmur Tanjung Lestari,2019. Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran
PPKn di SD/MI Kelas Rendah, Bandung: Citapustaka Media,2002. Notonagoro,
Pancasila Secara Ilmiah Populer, Jakarta: Bumi Aksara,1996. Pohan, Fachruddin,
Kembali Memahami Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, Surabaya: Usaha
Nasional,1981.

Anda mungkin juga menyukai