LP CKD SEROJA Tambah-1
LP CKD SEROJA Tambah-1
LP CKD SEROJA Tambah-1
3. Fisiologi
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum
abdominalis dibelakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis
III, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Bentuknya seperti
biji buah kacang merah (kara/ ercis), jumlahnya ada 2 buah kiri dan
kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan pada orang dewasa
berat ginjal ±200 gram dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih
panjangn dari pada ginjal wanita. Satuan structural dan fungsional
ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap-tiap nefron terdiri terdiri atas
kompenen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas
pembuluh-pembuluh darah yaitu glumerolus dan kapiler peritubular
yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler terdapat kapsul
bowman serta tubulus-tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal,
tubulus kontortus distal, tubulus pengumpal dan lengkung henle yang
terdapat pada medulla kapsula bowman terdiri atas lapisan partiel
(Luar) berbentuk gepeng dan lapis visceral (Langsung membukus
kapiler glumerolus) yang bentuknya besar dengan banyak juluran
mirip jari disebut podosit (sel berkaki)atau pedikel yang memeluk
kapiler secara teratur sehingga celah-celah antara pedikel itu sangat
teratu. Kapsula bowman bersama gloumerolus disebut korpuskel renal,
bagian tubulus yang keluar dari korpuskel renal disebut dengan tubulus
kontortus proksimal karena jalannya yang berbelok-belok, kemudian
menjadi saluran lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis
disebut ansa henle atau loop of henle, karena membuat lengkungan
tajam berbalik kembali ke korpuskel renal asal, kemudian berlanjut
sebagai tubulus kontortus distal
a. Bagian-bagian ginjal
Bila ginjal kita iris memanjang, maka akan tampak ginjal terdiri
dari tiga bagian, yaitu:
1. Kulit ginjal (Korteks)
Pada korteks ada yang bertugas melaksanakan pennyaringan
darah yang disebut nefron yang banyak mengandung kapiler-
kapiler darah yang tersusun bergumpal disebut glemorolus.
Tiap glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman dan
gabungan antara glomerulus dengan simpai bownman disebut
badan malphigi penyaringan darah terjadi pada badan
malphigi, yaitu diantara glomerulus dan simpai bownman. Zat-
zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai
bownman
2. Sum-sum Ginjal (Medula)
Sum-sum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang
disebut pyramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks
dan puncaknya disebut apeks atau papilla renis, mengarah
kebagian dalam ginjal. Satu pyramid dengan jaringan korteks
didalamnya disebut lobus ginjal. Diantar pyramid terdapat
jaringan korteks yang disebut kolumna renal, tempat
berkumpulnya ribuan pembuluh halus lanjutan dari simpai
bownman yang menngangkut urine hasil penyaringan darah
dalam badan malphigi.
3. Rongga ginjal (Pelvis renalis)
Pelvis renalis adalah ujung ureter yang berpangkal diginjal,
berbentuk corong lebar. Sebelum berbatasan dengan jaringan
ginjal, pelvis renalis bercabang duaatau tiga disebut kaliks
mayor yang masing-masing bercabang membentuk kaliks
minor yang langsung menutupi papilla renis dari pyramid.
Kaliks minor ini menampung urine yang terus keluar dari
papilla. Dari kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor,
kepelvis renis, keureter, hingga ditampung dikandung kemih
b. Fungsi ginjal
1. Mengekskresikan zat-zat sisa metabolism yang mengandung
nitrogen-nitrogen, misalnya ammonia
2. Mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan
(Misalnya gula dan vitamin) dan berbahaya (misalnya obat-
obatan, bakteri dan zat warna)
3. Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara
osmoregulasi
4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan
kelebihan asam atau basa
c. Ureter
Terdiri dari dua saluran pipa, masing-masing bersambung dari
ginjal kekandung kemih, panjangnya ±25-30 dengan penampang
±0,5 cm. ureter terletak pada sebgian rongga abdomen dan
sebagian terletak dalam rongga pelvis
d. Vesika urinaria
Vesical urinaria mengembang dan mengempis seperti balon karet,
terletak dibelakang simfisis pubis didalam rongga panggul.
Terjadinya distensi kandung kemih oleh air kemih dengan jumlah
±250cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (Proses miksi),
akibatnya akan terjadi reflex kontraksi dinding kandung kemih,
dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinter eksternus, dan
akhirnya terjadi pengosongan kandungn kemih
e. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra
berjalan berkelok-kelok melalui tengah prostat kemudian
menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagian
penis panjangnya ±20 cm
4. Perubahan fungsi
5. Pemeriksaan Fisik
a. Ginjal dan gastrointestinal
Sebagai akibat dari hiponatremi maka timbul hipotensi,
mulut kering, penurunan turgor kulit, kelemahan, fatique, dan
mual. Kemudian terjadi enurunan kesadaran (somnolen), dan
nyeri kepala yang hebat. Dampak dari peningkatan kalium adalah
peningkatan iritabilitas otot dan akhirnya otot mengalami
kelemahan. Kelebihan cairan yang tidak terkompensasi akan
mengakibatkan asidosis metabolic. Tanda paling khas adalah
terjadinya penurunan urine output dengan sedimentasi yang
tinggi.
b. Kardiovaskular
Biasanya terjadi hipertensi, aritmia, kardiomyopati, uremic
pericarditis, efflusi pericardial (kemungkinan bisa terjadi
tamponade jantung), gagal jantung, edema periorbital dan edema
perifer.
c. Respiratory System
Biasanya terjadi edema pulmonal, nyeri pleura, friction rub
dan efusi pleura, crackles, sputum yang kental, uremic pleuritis
dan uremic lung, dan sesak napas.
d. Gastrointestinal
Biasanya menunjukkan adanya inflamasi dan ulserasi pada
mukosa gastrointestinal karena stomatitis, ulserasi dan perdarahan
gusi, dan kemungkinan juga disertai parotitis, esophagitis,
gastritis, ulseratif duodenal, lesi pada usus halus/usus
besar,colitis, dan pankreatitis. Kejadian sekunder biasanya
mengikuti seperti anoreksia, nausea dan vomiting.
e. Integumen
Kulit pucat, kekuning-kuningan, kecoklatan, kering dan ada
scalp. Selain itu, biasanya juga menunjukkan adanya purpula,
ekimosis,petechiae, dan timbunan urea pada kulit.
f. Neurologis
Biasanya ditunjukkan denagn adanya neuropathy perifer ,
nyeri, gatal pada lengan dan kaki. Selain itu juga adanya kram
pada otot dan reflex kedutan, daya memori menurun, apatis, rasa
kantuk meningkat, iritabilitas, pusing, koma,dan kejang. Dari
hasil EEG menunjukkan adanya perubahan metabolic
encephalophaty.
g. Endokrin
Bisa terjadi infertilitas dan penurunan libido, amenorrhea
dan gangguan siklus menstruasi pada wanita, impoten, penurunan
sekresi sperma, peningkatan sekresi aldosterone, dan kerusakan
metabolisme karbohidrat.
h. Hematopoitiec
Terjadi anemia, penurunaan waktu hidup sel darah merah,
trombositopenia (dampak dari dialysis), dan kerusakan
platelet.Biasanya masalah yang serius pada sistem hematologi
ditunjukkan dengan adanya perdarahan (purpura, ekimosis, dan
petechiae).
i. Muskuloskeletal
Nyeri pada sendi dan tulang, demineralisasi tulang, fraktur
pathologis, dan kalsifikasi (otak, mata, gusi, sendi, miokard)
(Prabowo & Pranata, 2014)
6. Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan diagnostik pada gagal ginjal kronis menurut
Doenges(2000) dalam penelitian Kardiyudiani & Susanti (2019)
adalah sebagai berikut:
a. Urine : Volume, biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (oliguria) atau
urine tidak ada (anuria). Warna secara abnormal urine keruh
disebabkan oleh pus, bakteri, lemak, pertikel koloid, fosfat atau
urat. Berat jenis urine : kurang dari 1,015, kreatinin menurun.
Natrium: lebih besar dari 40 meq/L karena ginjal tidak mampu
mereabsorbsi natrium. Protein: derajat tinggi proteinuria , terdapat
oedem3-4+, secara kuat menunjukkan kerusakan glomerulus.
b. Menurut Bauldoff (2011) pemeriksaan pada:
1) Darah : BUN dan serum kreatinin digunakan untuk
mengevaluasi fungsi ginjal dan menilai perkembangan
kerusakan ginjal. Nilai BUN 20-50 mg/dl menandakan
azotemia ringan; level lebih besar dari 100 mg/dl
mengindikasikan kerusakan ginjal berat; level BUN berkisar
≥200 mg/dl menjadi gejala uremia. Nilai serum kreatinin ≥ 4
mg/dl mengindikasi bahwa teradi kerusakan ginjal serius
(Najikhah & Warsono, 2020)
Nilai dan rujukan kadar ureum dan nilai rujukan kadar
kreatinin dijelaskan seperti tabel 1 dan 2 sebagai berikut :
serum
12-20 g/hari 0,43-0,71 mmol
Enzimatik
Pria dewasa Urin 24 jam 800-2000 mg/hari
(7,1-
17,7 mmol/hari)
ginjal
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing
Outcomes Clasification (NOC) (5th ed.; T. R. D. Nurjanah Intasari, ed.).
Singapore: Elseviers Singapore Pte Ltd.
Prabowo, E., & Pranata, A. E. (2014). buku ajar asuhan keperawatan sistem
perkemihan. yogyakarta: nuha medika.
Priscilla, L., Karen, M., & Gerene, B. (2016). buku ajar keperawatan medikal
bedah: gangguan eliminasi. jakarta: EGC.
tanto, c., liwang, f., hanifan, s., & pradipta, e. a. (2014). kapita selekta kedokteran.
jakarta: media aesculapius.