Sop Ppi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

No. Dokumen : sop/KGM/010/2022

No. Revisi :-
SOP Tanggal terbit ; 10/07/2022
Halaman :4

KLINIK GUCI Dr. Feni Krisnawati,MS


MEDIKA
Pengertian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang selanjutnya disingkat PPI
adalah upaya untuk mencegah dan terjadinya infeksi pada pasien, petugas,
pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit
secara langsung maupun tidak langsung dari atau kepada pasien di fasilitas
kesehatan
Kebijakan Kebijakan pimpinan Klinik Guci Medika
Refensi Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Alat dan Bahan
Prosedur/ Program Kerja Komite PPI , yang meliputi :
Langkah- 1. Kebersihan tangan
langkah 2. Kebersihan lingkungan rumah sakit
3. Pengawasan infeksi
4. Investigasi ( Outbreak ) penyakit infeksi
5. peningkatan pengawasan terhadap penggunaan antimikroba secara aman

MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN


a. Jaga agar kuku jari-jari tangan tetap pendek.
b. Tutup luka di tangan dengan bahan kedap air
c. Selalu bersihkan tangan pada situasi-situasi berikut.
5 momen cuci tangan /hand hygene ( WHO) :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien
d. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
e. Sebelum memegang alat/instrumen invasif, baik ketika mengenakan
sarung tangan maupun tidak.
f. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran mukosa, kulit
yang tidak intak, atau kasa penutup luka.
g. Ketika berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian
tubuh lain dari pasien yang sama.
h. Setelah kontak dengan permukaan objek yang bersentuhan dengan pasien
(termasuk peralatan medis).
i. Setelah melepas sarung tangan (steril maupun nn-steril)
j. Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih berbahan dasar
alkohol (alcohol-based handrub). Jika tangan tidak terlihat kotor namun
pembersih yangan berbahan dasar alkohol tidak tersedia,
k. cucilah tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
l. Jika tangan terlihat kotor, atu bila terkena darah/cairan tubuh, atau setelah
menggunakan toilet, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
Cuci tangan juga dianjurkan bila dicurigai ada paparan terhadap patogen
berspora, misalnya pada wabah Clostridium difficle. Lakukan teknik
mencuci tangan sesuai BAGAN 1 selama 40-60 detik
m. Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan, bersihkan
tangan dengan pembersih tangan berbahan dasar alkohol atau cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir.
n. Bila di fasilitas kesehatan tidak tersedia keran dengan air bersih mengalir,
letakkan ember berisi air bersih di tempat yang cukup tinggi dan berikan
keran di dasar ember sehingga air bisa mengalir keluar untuk cuci tangan

MENGENAKAN SARUNG TANGAN


a. Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah didisinfeksi tingkat tinggi
(DTT) ketika melakukan prosedur bedah, menolong persalinan,
memotong tali pusat, menjahit luka episiotomi, dan menjahit robekan
perineum.
b. Gunakan sarung tangan steril yang panjang (sampai menutup siku) ketika
melakukan manual plasenta atau kompresi bimanual interna.
c. Gunakan sarung tangan pemeriksa (non steril) untuk melakukan
pemeriksaan vagina, memasasng infus, memberikan obat injeksi, dan
mengambil darah.
d. Gunakan sarung tangan rumah tangga saat :
• Membersihkan alat dan tempat tidur
• Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah, dan limbah
Membersihkan darah dan cairan tubuh yang berceceran

MELINDUNGI DIRI DARI DARAH DAN CAIRAN TUBUH


a. Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas
b. Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan bahan tahan
air
c. Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda tajam
d. Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan tahan air,
serta sepatu boot karet ketika menolong persalinan
e. Lindungi mata dengan mengenakan kacamata atau perlengkapan lain.
f. Gunakan masker dan topi atau tutup kepala

MEMBUANG SAMPAH TAJAM DENGAN BENAR


a. Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak dapat
ditembus oleh jarum
b. Pastikan semua jarum dan spuit digunakan hanya satu kali
c. Jangan menutup kembali, membengkokkan, ataupun merusak jaum
yang telah digunakan.
d. Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke tempat
penampungan sampah tajam tanpa memberikannya ke orang lain
e. Ketika tempat penampungan sudah tiga perempat penuh, tutup,
sumbat, atau plester wadah tersebut dengan rapat lalu bakar.

MEMBUANG SAMPAH DAN LIMBAH SECARA AMAN


a. Buang plasenta, darah, cairan tubuh, dan benda-benda yang
terkontaminasi ke wadah anti bocor.
b. Kubur atau bakar segera sampah padat yang terkontaminasi
c. Buang limbah cair ke saluran khusus
d. Cuci tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan setelah
membuang sampah atau limbah infeksius

MENGELOLA PAKAIAN DAN KAIN YANG TERKONTAMINASI


a. Petugas yang menangani linen harus menggunakan alat pelindung diri
berupa sarung tangan rumah tangga, sepatu tertutup kedap air, apron,
dan kacamata pelindung.
b. Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh di kantong plastik khusus
c. JANGAN PERNAH MEYENTUH BENDA-BENDA
TERSEBUT DENGAN TANGAN SECARA LANGSUNG
d. Bilas darah maupun cairan tubuh lain dengan air sebelum mencuci
nya dengan sabun
PEMPROSESAN INSTRUMEN
a. Untuk instrumen yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah pokok yang
ada di BAGAN 2 :
1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
b. Saat mencuci alat, kenakan sarung tangan tebal/sarung tangan rumah
tangga dan berhati-hatilah jangan sampai tertusuk instrumen tajam
c. Jika tidak segera dipakai, instrumen yang sudah distrelilisasi harus
dijaga agar tidak terkontaminasi.
PENYUNTIKAN YANG AMAN
Penyuntikan yang aman adalah penyuntikan yang dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip penyuntikan yang benar mulai saat persiapan, penyuntikan obat
hingga penanganan alat alat bekas pakai, sehingga aman untuk pasien dan
petugas dari risiko cedera dan terinfeksi
• Penyuntikan yang aman dilaksanakan dengan prinsip satu spuit, satu
jenis obat dan satu prosedur penyuntikan.
• Pastikan petugas dalam mempersiapkan penyuntikan menggunakan
teknik aseptik
• Troli tindakan yang berisi cairan handrub, safety box,
• Nampan untuk menempatkan bak instrumen berisi Obat suntik yang
sudah disiapkan, kasa steril dan alkohol swab sekali pakai, plester dan
gunting yang ditempatkan dalam bengkok bersih
• Gunakan cairan pelarut atau flushing hanya untuk satu kali pemberian
(NaCL, WFI), Jangan menggunakan plabot cairan infus atau botol larutan
intravena sebagai sumber cairan pelarut Obat yang akan digunakan untuk
banyak pasien.
PENGELOLAAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN DAN ALAT
MEDIS IAINNYA
1. Pengelolaan linen kotor
2. Linen kotor terinfeksi : desinfeksi lalu cuci pertama di mesin cuci
3. Linen kotor tidak infeksi : cuci pertama di mesin cuci selanjutnya linen
tidak kotor (tidak disatukan)
Diagram Alir GAMBAR 6 LANGKAH CUCI TANGAN
(jika
dibutuhkan)
PEMBERSIHAN

Unit Terkait Koordinator PPI & Semua unit

Anda mungkin juga menyukai