Sop Pelaksanaan Ppi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

No.Dokumen : 445.1.4/154/ 411.

303.16/2023
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 16 Februari 2023

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LENGKONG
Jl. Rimba Mulya No. 13, Lengkong, Nganjuk, kode Pos 64393
Telp / Fax. ( 0358 ) 553531, Email : [email protected]

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI
Disahkan oleh
Kepala Puskesmas
Lengkong

dr. Uman Mundrajat


NIP 1958013 198802 1001
PELAKSANAAN
PE PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
PEN INFEKSI
No. Dokumen :445.1.4/154/
411.303.16 / 2023
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 16 Februari
2023

Halaman :1 / 9

Puskesmas dr. Uman Mundradjat


Lengkong NIP. 195803151988021001
1. Pengertian Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai
timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala
klinik. Pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya risiko penularan infeksi mikroorganisme dari
lingkungan klien dan tenaga kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakan pencegahan penularan
penyakit secara langsung maupun tidak langsung dari atau kepada
pasien di fasilitas kesehatan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor
Nomor: 188 / 07 / K / 411.303.16
/ 2023TentangPembentukan Tim Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi Puskesmas Lengkong
4. Alat/ 1. Dokumen Terkait
Bahan
5. Referensi Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes
6. Prosedur/ 1. Menjaga Kebersihan Tangan
Langkah- a. Kuku harus selalu terpotong pendek, tidak boleh memakai
langkah perhiasan dan tidak boleh memakai kuku palsu saat
merawat pasien
b. Tutup luka di tangan dengan bahan kedap air
c. Selalu bersihkan tangan pada situasi
situasi-situasi berikut. 5
momen cuci tangan/hand hygiene (WHO) :
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum tindakan aseptic
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar

1/9
d. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
e. Sebelum memegang alat/insturumen invasif, baik ketika
mengenakan sarung tangan maupun tidak
f. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau eksreksi,
membrane mukosa, kulit yang tidak intak, atau kasa
penutup luka
g. Ketika berpindah dari satu bagian tubuh yang
terkontaminasi ke bagian tubuh lain dari pasien yang sama
h. Setelah kontak dengan permukkan objek yang
bersentuhan dengan pasien (termasuk peralatan medis)
i. Setelah melepas sarung tangan (steril maupun non steril)
j. Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih
berbahan dasar alcohol (alcohol-based handrub). Jika
tangan tidak terlihat kotor namun pembersih yang
berbahan dasar alcohol tidak tersedia, cucilah tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir.
k. Jika tangan terlihat kotor, atau bila terkena darah/cairan
tubuh, atau setelah menggunakan toilet, cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir. Cuci tangan juga
dianjurkan bila dicurigai ada paparan terhadap pathogen
berspora, misalnya pada wabah Clostridium diffcle.
l. Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan
makanan, bersihkan tangan dengan pembersih tangan
berbahan dasar alcohol atau cuci tangan dengan sabun
dan air bersih mengalir
m. Bila di fasilitas kesehatan tidak tersedia keran dengan air
bersih mengalir, letakkan ember berisi air bersih di tempat
yang cukup tinggi dan berikan keran di dasar ember
sehingga air bisa mengalir keluar untuk cuci tangan.
2. Alat Pelindung Diri (APD)
Meliputi, Sarung tangan, Masker, Kaca mata pelindung,
Pelindung wajah. Gaun, Sepatu tertutup, Gunakan APD
sesuai ukuran dan jenis tindakan
a. Gunakan APD yang sesuai,bila ada kemungkinan
terkontaminasi darah, cairan tubuh,sekresi,ekresi dan
bahan terkontaminasi, mucus membrane dan kulit yg tidak
utuh,kulit utuh yg potensial terkontaminasi
b. Pakai sarung tangan sekali pakai saat merawat pasien

2/9
c. Pakai sarung tangan sekali pakai atau pakai ulang untuk
membersihkan lingkungan
d. Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai,sebelum
menyentuh benda dan permukaan yang tidak
terkontaminasi,sebelum beralih ke pasien lain
e. Jangan memakai sarung tangan yang sama untuk pasien
yang berbeda
f. Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area
tubuh terkontaminasi ke area bersih
g. Pakailah kaca mata goggle untuk melindungi
konjungtiva,mucus membrane mata,hidung,mulut selama
melaksakan prosedur dan aktifitas perawatan pasien yang
beresiko terjadi cipratan atau semprotan dari darah, cairan
tubuh,sekresi dan eksresi
3. Mengenakan Sarung Tangan
a. Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah didisinfeksi
tingkat tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur bedah,
menolong persalinan, memotong tali pusat, menjahit lka
episiotomi, dan menjahit robekan perineum
b. Gunakan sarung tangan steril yang panjang (sampai
menutup siku) ketika melakukan manual plasenta atau
kompresi bimanual interna
c. Gunakan sarung tangan pemeriksa (non steril) untuk
melakukan pemeriksaan vagina, memasang infus,
memberikan obat injeksi, dan pengambilan darah.
d. Gunakan sarung tangan rumah tangga saat :
1) Membersihkan alat dan tempat tidur
2) Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah, dan
limbah
3) Membersihkan darah dan cairan tubuh yang
berceceran
e. Masker
f. Kaca mata pelindung
g. Pelindung wajah
h. Gaun
i. Sepatu tertutup
j. Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan
k. Gunakan APD yang sesuai,bila ada kemungkinan

3/9
terkontaminasi darah, cairan tubuh,sekresi,ekresi dan
bahan terkontaminasi, mucus membrane dan kulit yg tidak
utuh,kulit utuh yg potensial terkontaminasi
l. Pakai sarung tangan sekali pakai saat merawat pasien
m. Pakai sarung tangan sekali pakai atau pakai ulang untuk
membersihkanlingkungan
n. Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai,sebelum
menyentuh benda dan permukaan yang tidak
terkontaminasi,sebelum beralih ke pasien lain
o. Jangan memakai sarung tangan yang sama untuk pasien
yang berbeda
p. Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area
tubuh terkontaminasi ke area bersih
q. Pakailah kaca mata goggle untuk melindungi
konjungtiva,mucus membrane mata,hidung,mulut selama
melaksakan prosedur dan aktifitas perawatan pasien yang
beresiko terjadi cipratan atau semprotan dari darah, cairan
tubuh,sekresi dan ekresi
r. Secara umum, dapat digunakan masker bedah untuk
mencegah transmisi melalui partikel besar dari droplet saat
kontak erat (< 3m) dari pasien saat batuk atau
bersin.pakailah selama tindakan yang menimbulkan
aerosol walaupun pada pasien tidak diduga infeksi
s. Kenakan gaun (bersih,tidak steril) untuk melindungi kulit,
mencegah baju menjadi kotor,kulit terkontaminasi selama
merawat pasien yang memungkinkan terjadinya percikan
atau semprotan cairan tubuh pasien
t. Bila gaun tembus cairan, perlu dilapisi apron tahan cairan
mengantisipasi semprotan atau cipratan cairan infeksius
u. Pakailah sepatu boot untuk melindungi kaki dari cipratan
atau semprotan dari darah, cairan tubuh,sekresi dan ekresi
4. Peralatan perawatan pasien
• Buat SPO untuk menampung,transportasi,pengelolaan
peralatan yang mungkin terkontaminasi darah atau cairan
tubuh
• Lepaskan bahan organic dari peralatan dengan bahan
pembersih yang sesuai sebelum diDesinfeksi Tingkat
Tinggi (DTT)atau disterilkan

4/9
• Tangani peralatan pasien yang terkena darah,cairan
tubuh,sekresi,ekresi dengan benar sehingga kulit dan
mucus membrane terlindungi, cegah baju
terkontaminasi,cegah transfer mikroba ke pasien lain dan
lingkungan
• Pastikan peralatan yang telah dipakai untuk pasien
infeksius telah dibersihkan dan tidak dipakai untuk pasien
lain. Pastikan peralatan sekali pakai dibuang dan
dimusnahkan secara benar dan peralatan pakai ulang
diproses dengan benar
• Peralatan yang terkontaminasi didesinfeksi setelah dipakai
dan selanjutnya di DTT atau sterilisasi sesuai dengan
kebutuhan
• Bersihkan dan diinfeksi yang benar peralatan terapi
pernafasan terutama setelah dipakai pasien infeksi saluran
nafas, bila perlu memakai sungkup disposable
• Alat makan dicuci dengan detergen setiap setelah makan
bendadisposable dibuang ditempat sampah
5. Pengendalian lingkungan
• Fasilitas kesehatan harus membuat dan melaksanakan
prosedur rutin untuk pembersihan, desinfeksi permukaan
lingkungan tempat tidur,peralatan disamping tempat tidur
dan pinggirannya,permukaan yang sering tersentuh dan
pastikan kegiatan ini dimonitor (diawasi secara rutin dan
berkala)
• Pembersihan harus mengawali desinfeksi. Benda dan
permukaan tidak dapat didesinfeksi sebelum dibersihkan
dari bahan organic(eksresi,sekresi pasien,kotoran).
Desinfeksi yang bisa dipakai : Na hipoklorit (pemutih),
alcohol,komponen phenol,komponen
ammonium,quarternary,komponen peroxigen. Ikuti aturan pabrik
cairan desinfektan, waktu kontak dan cara pengencerannya.
Pembersihan area sekitar pasien :
• Pembersihan permukaan horizontal sekitar pasien harus
dillakukan secara rutin setiap hari dan lebih teliti setiap
pasien pulang
• Untukm mencegah aerosolisasi pathogen i9nfksi saluran
nafas, hindari sapu,tp gunakan cara basah (kain basah)

5/9
• Ganti cairan pembersih, lap kain,kepala mop setelah
dipakai ( terkontaminasi
• Peralatan pembersih harus dibersihkan,dikeringkan tiap
kali setelah pakai.Mop dicuci,dikeringkan tiap harisebelum
disimpan dan dipakai kembali
• Untuk mempermudah pembersihan bebaskan area pasien
dari benda- benda atau peralatan yangntidak perlu
• Jangan lakukan fogging dengan disinfektan ,tidak terbukti
mengendalikan infeksi dan bisa berbahaya
6. Penatalaksanaan Linen
Letakkan linen kedalam kantong linen,hindari menyortir linen
diruang rawat pasien..
Cuci linen dengan air panas 70 °c,minimal 25 menit,bila dipakai
suhu < 70 °c pilih zat kimia yang sesuai.Petugas yang
menangani linen harus mengenakan APD yang sesuai
7. Kesehatan Karyawan
• Setiap petugas harus waspada dalam bekerja,untuk
mencegah luka atau cedera saatmelakukan tindakan
menggunakan jarum,scalpel dan alat tajam lain,saat
melakukan prosedur,saat membersihkan instrument dan
saat membuang jarum
• Jangan tutup / recap jarum yang telah dipakai,memanipulasi
jarum dengan tangan,menekuk
arum,mematahkan,melepaskan jarum dari spuit.Buang
jarum,spuit,pisau scalpel dan perlatan tajam habis
pakaikedalam wadah tahan tusukan/safety box sebelum
dibuang kedalam incinerator
• Pakai mouthpiece ,resusitasi bag atau peralatan ventilasi lain
pengganti metode resusitasi mulut ke mulut
• Jangan mengarahkan bagian tajam jarum kebagian tubuh
selain akan menyuntik
8. Penempatan Pasien
• Tempatkan pasien yang potensial mengkontaminasi
lingkungan atau yang tidak dapat diharapkan menjaga
kebersihan kedalam ruang rawat yang terpisah
• Bila ruang isolasi tidak memungkinkan, upayakan agar
prinsip pemisahan tetap terjadi
• Cara penempatan sesuai jenis kewaspadaan terhadap

6/9
transmisi infeksi
9. Hygiene respirasi / Etika batuk
Pasien,petugas ,pengunjung dengan gejala infeksi saluran
nafas harus :
• Menutup mulut dan hidung dengan lengan atas saat batuk
atau bersin
• Pakai tisu,saputangan,masker kain/medis bila tersedia
,buang ke tempat sampah (yang terlebih dahuu dilapisi
kantong plastic )tertutup
• Lakukan cuci tangan sesuai standar
Manajemen fasilitas kesehatan harus promosi hygiene respirasi
atau etika batuk :
• Promosi kepada semua petugas ,pasien,keluarga dengan
infeksi saluran nafas dengan demam
• Edukasi petugas,pasien,keluarga,pengunjung akan
pentingnya kandungan aerosol dan sekresi dari saluran
nafas dalam mencegah transmisi penyakit saluran nafas
• Menyediakan sarana untuk kebersihan tangan ( alcohol
handrub , wastafel - antiseptic,tissue towel,terutama area
tunggu harus diprioritaskan
10. Pengelolaan Limbah
Limbah Infeksius dimusnahkan dengan insenerator, Limbah non
Infeksius dibawa ke TPA, limbah benda tajam dimusnahkan
dengan insenerator, limbah feses, urine, darah dibuang ke
tempat pembuangan/pojok limbah (Spoelhoek).

7/9
7. Diagram
Alir Menjaga Kebersihan Tangan

Alat Pelindung Diri (APD)

Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien

Pengendalian Lingkungan

Penatalaksanaan Linen

Kesehatan Karyawan

Penempatan Pasien

Higiene Respirasi / Etika Batuk

Praktek Menyuntik yang aman

Pengusulan kegiatan PPI Ke


Perencanaan Tingkat FKTP

8. Unit terkait 1. Unit layanan Obat


2. Unit layanan kamar Bersalin
3. Unit layanan umum
4. Unit layanan Laboratorium
5. Unit layanan Gigi
6. Unit layanan 24 Jam/UGD
7. Unit layanan KIA/KB
9. Dokumente -
rkait
10. RekamHist No Yang di Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
oris Rubah

8/9
PERENCANAAN PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DAFTAR No. Dokumen : 45.1.4/
TILIK
154 /411.303.16/2023
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 16
Februari 2023

Halaman :9 / 9

Puskesmas dr. Uman Mundradjat


Lengkong NIP. 195803151988021001

Daftar Tilik :
Unit :
Nama petugas :
Tanggal :
pelaksanaan

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


Apakahadapenjelasantentang menjaga
menjaga Kebersihan Tangan
1 ?

2 Apakahadapenjelasantentang
ahadapenjelasantentang Alat
Alat Pelindung Diri (APD) ?
Apakah ada penjelasan tentang Mengenakan
Mengenakan Sarung
3
Tangan ?
Apakah ada penjelasan tentang Peralatan perawatan pasien
4
?
5 Apakah ada penjelasan tentang Pengendalian lingkungan ?
6 Apakah ada penjelasan
penjelasan tentang Penatalaksanaan Linen ?
7 Apakah ada penjelasan tentang Kesehatan Karyawan ?
8 Apakah ada penjelasan tentang Penempatan Pasien ?
Apakah ada penjelasan tentang Hygiene respirasi / Etika
9
batuk ?
10 Apakah ada penjelasan tentang Pengelolaan Limbah ?

CR : ∑ ya x 100 %
∑ ya + tidak Nganjuk,
Pelaksana/Auditor

(...........................................)

9/9

Anda mungkin juga menyukai