Makalah Biologi Klasifikasi Makhluk Hidup

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH BIOLOGI

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Dosen Pengampu :

Dr. Yulmira Yanti S.Si. MP.

DISUSUN OLEH :

Aulia Septia (2210252031)

Proteksi Tanaman, PERTANIAN


Universitas Andalas
2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam tidak lupa selalu kita njujungkan untuk baginda kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua. Yang
merupakan petunjuk yang paling besar yakni syariah agama islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Dan juga
penulis berterima kasih pada Dr. Emira Yanti SSi. MP. selaku Dosen mata kuliah
Biologi yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya menyadari makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata baik dari segi
penyusunan Bahasa, serta dalam penulisan. Oleh karna itu, saya menerima kritikan
dan saran dari pembaca agar saya dikemudian hari bisa belajar dari kesalahan.

Saya mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan juga pembaca
paham maksud makalah ini. Untuk kesempurnaan makalah ini di masa-masa
mendatang, kiranya saran dan pendapat yang kontruktif dari pembaca amat penulis
harapkan. Sekian, Terima Kasih.

Wassalamu’alaikumWarohmatullahi Wabarokatuh.

Selasa, 06 September 2022

Aulia Septia

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk
hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran
rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan
sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita
akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk
mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu
cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk
hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).

Adapun ilmu yang secara khusus mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup
dinamakan ilmu taksonomi. Ilmu taksonomi ini bertujuan untuk
mempermudahpengenalan dan pembelajaran terhadap makhluk hidup serta memperm
udah dalam mengkomunikasikannya kepada orang lain. Ilmu taksonomi ini
senantiasa berkembang dari masa ke masa, sehingga muncul tokoh tokoh baru dalam
taksonomi dan pendapat pendapat serta teori teori tentang taksonomi. Ilmu taksonomi
ini melahirkan berbagai sistem klasifikasi yang berbeda beda sesuai dengan dasar
yang digunakan dalam kegiatan tersebut.

Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui lebih lanjut


tentang bagaimana sistem klasifikasi makhluk hidup. Oleh karena itu penulis
berusaha untuk memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam makalah
yang berjudul “Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup”. Semoga makalah ini dapat
menjadi jawaban dan memberikan pemahaman terkait pertanyaan yang dikaji.

I.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan permasalahan yaitu : 

1. Apakah yang dimaksud dengan sistem klasifikasi makhluk hidup?  


2. Apakah tujuan dan manfaat dari klasifikasi makhluk hidup?
3. Apakah prinsip prinsip dari klasifikasi makhluk hidup?
4. Bagaimanakah sejarah dan dasar-dasar klasifikasi?

3
5. Bagaimanakah proses klasifikasi?
6. Bagaimanakah sistem klasifikasi makhluk hidup?
7. Bagaimanakah tingkatan dalam sistem klasifikasi makhluk hidup?

I.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem klasifikasi makhluk


hidup. 
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari klasifikasi makhluk hidup.
3. Untuk mengetahui prinsip prinsip dari klasifikasi makhluk hidup
4. Untuk mengetahui sejarah dan dasar-dasar dalam mengklasifikasi makhluk
hidup.
5. Untuk mengetahui proses klasifikasi makhluk hidup.
6. Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan dalam sistem klasifikasi makhluk
hidup.
7. Untuk mengetahui bagaimana sistem klasifikasi makhluk hidup.

1. 4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini :

 a) Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai


sistemklasifikasi makhluk hidup. 

b) Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan ilmiah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

II. 1 Klasifikasi Makhluk Hidup


II.1.1 Pengertian Klasifikasi

Klasifikasi adalah penyusunan makhluk hidup secara teratur ke dalam suatu herarki.
Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi makhluk hidup secara
individual yang menggambarkan kekerabatan. Menurut Rideg ( 1989 ) klasifikasi
adalah pembentukan takson takson dengan tujuan mencari materi keseragaman.
Dikatakan pula bahwa klasifikasi adalah penempatan oragnisme secara berurutan
pada kelompok tertentu ( takson ) yang didasarkan pada perbedaan dan persamaan.
Sedangkan Tjitrosoepomo (1993) mengatakn bahwa dasar pengadaan klasifikasi
adalah keseragaman kesamaan-kesamaan itulah yang dijadikan dasar klasifikasi.
Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan
tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap
kelompok tumbuhan atau hewan lainya yang memiliki persamaan dalam kategori
lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh Jhon Ray yang berasal dari inggris. Namun
ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani
bekebangsaan swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan Carolus Linnaeus.

Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang
sederhana dan fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap dapat dimasukkan dalam
system klasifikasi dengan mudah. Nama nama yang digunakan dalam system
klasifikasi. Linnaeus ditulis dalam Bahasa latin karena pada zaman Linnaeus Bahasa
latin adalah Bahasa yang dipakai untuk pendidkan resmi.

II.1.2 Tujuan Klasifikasi

Adapun tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah :

1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri ciri yang


dimiliki.
2. Mendeskripsikan ciri ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup jenis yang lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.

5
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
5. Menyederhanakan objek studi sehingga mempermudah mempelajarinya.
6. Mengetahui tingkat evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
7. Membandingkan dan mempelajari makhluk hidup, membandingkan berarti
mencari perbedaan dan persamaan ciri atau sifat makhluk hidup.

II.1.3 Prinsip Prinsip Klasifikasi

1. Mengindetifikasi ciri ciri suatu makhluk hidup (Pencamdraan ).

Identifikasi atau pencandraan ialah menetukan macam macam persamaan apa saja
yang paling penting. Salah satu dari pola klasifikasi yang pertama yaitu
menempatkan semua jenis hewan yang hidup dalam habitat yang sama dalam satu.

Untuk hal-hal yang harus diamati yaitu, morfologi, amatomi, anatomi, fisiologi,
kromosom, serta tingkah lakunya. Untuk dapat mengindetifikasi makhluk hidup
yang baru saja ditemukan, tentunya kita memerlukan alat pembanding.

2. Mengelompokkan sesuai dengan kriteria yang kita inginkan (Pengklasifikasian)

Setelah identifikasi atau pencandraan, tahapan selanjutnya untuk menghasilkan


makhluk hidup yaitu pengelompokan. Pengelompokan didasarkan atas identifikasi
makhluk hidup dalam suatu kelompok yang sama. Makhluk hidup yang memiliki
ciri ciri yang sama dikelompokkan dalam bentuk tingkatan yang sama.

3. Pemberian nama kelompok

Para ahli taksonomi yang telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis
hewan maupun tumbuhan, mereka telah melakukan tahapan dalam klasifikasi dn
akhirnya dapat memberikan nama terhadap suatu makhluk hidup. Untuk
memudahkan dalam mencari nama dari suatu makhluk hidup yang baru dikenal,
dapat mengunakan kunci determinasi.

II.1.4 Sejarah dan Dasar dasar klasifikasi

 Sejarah dasar klasifikasi

Sistem klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dulu. Ahli filosof
Yunani, Aristoteles (384-322 SM) mengelompokkan makhluk hidup ke dalam dua
kelompok besar yaitu kelompok hewan (animalia) dan kelompok tumbuhan (plantae),
namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu.

6
Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan
dalam satu satuan kelompok besar yang disebut kingdom. Sistem kingdom yang
pertama diperkenalkan oleh carolus Linnaeus. Sistem kingdom pun terus mengalami
perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering menjadi pro dan kontra bagi
para ilmuan.

 Dasar dasar klasifikasi

Coba kalian perhatikan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan
sekolah kalian ! Bisakah kalian membedakan antara organisme satu dengan yang
lainnya ? Bagaimana kalian bisa mengetahui bahwa makhluk hidup satu dengan yang
lainnya tidak termasuk dalam satu jenis ? Tentu saja karena kalian melihat perbedaan
di antara ke dua makhluk itu. Siswa sekalian, adakah yang tahu “Apa saja yang
mendasari klasifikasi makhluk hidup itu ? Ya, bagus. Jadi dasar dari kalsifikasi pada
makhluk hidup adalah persamaan dan perbedaan ciri :

a. Ciri Fisik

Ciri-ciri fisik adalah hal yang paling mudah bagi kita untuk melakukan klasifikasi
makhluk hidup. Misalnya, kita mengetahui bahwa ayam dan elang termasuk dalam
golongan Aves (burung) karena persamaan fisik keduanya, yaitu: berbulu, bersayap,
dan berparuh.

b. Ciri Morfologi dan Anatomi

Ciri-ciri morfologi dapat kita lihat dari bentuk luar tubuh makhluk hidup. Misalnya,
bentuk paruh dan bentuk cakar pada hewan serta bentuk pohon dan bentuk bunga
pada tumbuhan. Sementara itu, ciri-ciri anatomi dapat kita lihat dari struktur tubuh
organisme. Misalnya, ada atau tidaknya sel trakea atau kambium.

c. Ciri Biokimia

Ciri-ciri biokimia dapat kita lihat pada jenis-jenis enzim, protein, DNA, dan lainnya.
Ciri-ciri tersebut dapat kemudian menjadi pedoman bagi kita untuk menentukan
hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dan yang lainnya.

7
d. Berdasarkan pada manfaat

Setelah dipelajari, kita dapat mengetahui manfaat dari makhluk hidup tertentu. Nah,
manfaat yang telah diketahui kemudian dapat dijadikan dasar pada saat melakukan
klasifikasi makhluk hidup. Misalnya, tanaman sirih dan kencur dapat digolongkan
dalam tanaman obat.

Pada perkembangan selanjutnya, ternyata mengklasifikasikan makhluk


hidup yanghanya berdasarkan kesamaan struktur, mengalami kesulitan. Maka pada
sistem klasifikasiterbaru cara pengklasifikasian makhlik hidup didasarkan pada :

 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan


yangdimilikinya.
 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan
alatdalam tubuh ( anatomi).
 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan
carahidupnya.
 Kesamaan biokimia, misalnya jenis-jenis enzim dan jenis-jenis protein
yangdikandung makhluk hidup tersebut.
 Kesamaan genetik, khususnya kesamaan struktur bahan genetiknya, yaitu
DNA.

II.1.5 Proses klasifikasi

Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul systema naturae
(system alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.
Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup, yaitu
:

1. Pencandraan (identifikasi)

Pencandraan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini
adalah melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang
lainnya. Mengamati dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk
morfologi, anatomi, dan fisiologi.

2. Pengelompokan

Setelah dilakukan pencandraan makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan


makhluk hidup lain yang memiliki ciri ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri
serupa dikelompokkan dalam unit unit yang disebut takson.

8
3. Pemberian Nama

Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi.Ada
berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengansistem
tata nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya nama
makhluk hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami

 Tata Nama Binomial Nomenclature

Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satudaerah
dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama
yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional,
digunakanlah metode binomial nomenclature.

Metode binomina lnomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat
penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama
ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama ge
nus dan spesies).

Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :

1. Spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus,
sedangkankata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum).
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf
pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil.3.
3. Nama spesies menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkanNama spesies
harusditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah,
ataulainnya).
4. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua
dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
5. Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama
spesies,melainkan nama subspesies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah
spesies.
6. Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jag
ung (Zea Mays L) huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeu.

9
II.1.7 Tingkatan Klasifikasi

Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu


kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok ke
cil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih
kecillagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang
beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan
ini disebut takson.Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan
International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on
Zoological Nomenclature.

Tingkat takson sangat penting karena tanpa adanya tingkat-tingkat takson maka
faedah dari sistem klasifikasi tidak dapat dihasilkan. Takson dinyatakan sebagai unit
taksonomi tingkat yang manapun. Bila setiap bagian yang lebih kecil pada takson
itudisebut dengan istilah yang sama dan diberi awalan anak (sub), kita dapat memilah
25 takson termasuk yang terkecil yaitu individu. Disebabkan karena tingkatan takson
yang terlalu banyak, maka untuk mempermudah hal tersebut didalam kehidupan
sehari-hari kita hanya menggunakan 7 tingkatan takson utama. Adapun tingkatan
takson utama yang sering kita kenal sehari-hari yaitu :

a) Kingdom, merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan


ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan
menjadi 5kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima
kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
b) Filum/divisio (keluarga besar), Nama filum digunakan pada dunia hewan,
dan namadivision digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas
organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum
tidak memilikiakhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki
akhiran khas, antaralain phyta dan mycota.
c) Classis (kelas), Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum
atau divisiodo.
d) Ordo (bangsa), Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan,
namaordo umumnya diberi akhiran ales.
e) Family (keluarga), Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama
familitumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan
biasanya diberinama idea.
f) Genus (marga), genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama
genusterdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan
seluruh hurufdalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari
huruf lainnya.

10
g) Species (jenis). Spesies adalah suatu kelompok organism yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang
fertile (subur).

II.2 Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

II.2.1 Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan Pembagian Kingdom

Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan,


yaitukerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Namun ternyata setelah dipelajari lebih
lanjutterdapat jenis makhluk tertentu yang umumnya memiliki sifat antara hewan
dantumbuhan. Hal ini yang kemudian membuat para ahli taksonomi
mengelompokkanmakhluk hidup kedalam 3 kelompok yaitu: protista, plantae
dan animalia.

Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu
Monera, protista, Plantae, dan Animalia. Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker
mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu
Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada
susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk
hidup.

Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi


kingdom Eubacteria dan Archaebacteria, sehingga melahirkan sistem baru yang
dikenalsistem klasifikasi 6 kingdom. Adapun sistem klasifikasi berdasarkan atas
pembagian kingdom secara garis besar dibedakan atas beberapa sistem, yaitu :

1. Sistem dua kingdom : Kelompok tumbuhan dan kelompok hewan

2. Sistem tiga kingdom : Protista, plantae, dan animalia

3. Sistem empat kingdom : Monera, protista, plantae, dan animalia

4. Sistem lima kingdom : Monera, protista, fungi, plantae, animalia

5. Sistem enam kingdom : Eubacteria, Archaebacteria, protista, fungi, plantae dan
animalia.

11
1. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom

Sistem klasifikasi 2 kingdom merupakan awal mula majunya perkembangan system


taksonomi. Pada masa ini dikenal adanya 2 macam kingdom yaitu kingdom animalia
(hewan) dan kingdom plantae (tumbuhan). Pada masa ini, seorang ilmuwan asal
Swedia bernama C. Linneaus adalah tokoh yang berperan besar melakukan sistem kla
sifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi 2 kingdom diterapkan pada tahun 1735.

 Kingdom Plantae

Kingdom tumbuhan mencakup makhluk hidup yang memiliki dinding sel


dari bahan selulosa dan berklorofil sehingga mampu berfotosintesis. Ganggang,
tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji termasuk kerajaan tumbuhan.
Dalam sistem klasifikasi dua kingdom, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam
kelompok ini meskipun tidak memiliki klorofil.

 Kingdom Animalia

Kingdom hewan tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak
bebas.Contohnya adalah hewan bersel satu ( Protozoa ), hewan berpori ( Porifera ),
cacing ( Vermes ), hewan berongga (Coelenterata), hewan berbuku-buku
(Arthropoda), hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan
hewan bertulang belakang (Chordata).

Sistem klasifikasi 2 kingdom dianggap belum sempurna dan masih


memiliki beberapa kekurangan, seperti penggolongan makhluk hidup yang masih 
terlalu umum serta kurang spesifiknya penggolongan tersebut. Akibatnya, ada
beberapa jenis makhluk hidup yang tidak dapat digolongkan ke dalam dua kingdom
tersebut. Meskipun masih belum sempura dan masih memiliki kekurangan, sistem
klasifikasi 2 kingdom dianggap sebagai cikal bakal atau pengarah utama
untuk menuju sistem kingdom selanjutnya.

2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom

Jika sebelumnya Linneaus mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 kingdom,


selanjutnya Ernst Haeckel pada tahun 1866 mengklasifikasikan makhluk hidup
menjadi 3 kingdom. Sistem klasifikasi 3 kingdom ini terdiri atas kingdom animalia
(hewan), kingdom plantae (tumbuhan), dan kingdom protista (organisme bersel satu
dan organisme multiseluler sederhana). Awal mula dimasukkannya protista menjadi
salah satu kingdom ialah ketika makhluk hidup bersel satu mulai ditemukan.
Makhluk hidup bersel satu tersebut dibagi menjadi 2 filum, filum pertama ialah filum

12
Protozoa yaitu untukmenyebutkan makhluk bersel satu yang dapat bergerak, filum
yang kedua adalah Thallophyta atau Protophyta yaitu filum yang menyatakan
makhluk hidup bersel satuseperti alga dan bakteri. Kingdom Protista digunakan untuk
menyatakan organisme berselsatu. Kingdom ini memiliki sifat hewan dan tumbuhan
sekaligus.

 Kingdom Fungi

Kingdom jamur meliputi semua organisme yang memperoleh makanan secara


Heterotroph dengan cara menyerap makanan ( Absorpsi ). Jamur dibedakankarena
dinding sel jamur bukan terdiri dari bahan selulosa seperti dinding sel tumbuhan
melainkan dari bahan kitin. Jamur mendapatkan makanan dari makhlukhidup lain
(Parasit) maupun dengan cara menyerap dari makhluk hidup yang telahmati
(Saprofit ).

 Kingdom Plantae

Dunia tumbuhan meliputi semua organisme yang mampu membuat makanannya


sendiri (Autotrof) dengan melalui fotosintesis.

 Kingdom Animalia

Dunia hewan mencakup semua organisme yang mendapatkan makanannya secara


heterotrof dengan cara memakan organisme lain. Sayangnya, sistem klasifikasi 3
kingdom ini masih belum sempurna. Bakteri yang termasuk ke dalam makhluk hidup
tidak dapat dimasukkan ke dalam kingdom manapun. Hal tersebut tidak lain karena
bakteri merupakan organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Terlepas dari
itu semua, sistem klasifikasi 3 kingdom menunjukkan adanya kemajuan dalam sistem
klasifikasi. Organisme bersel satu atau multiselulersederhana telah memiliki kingdom
tersendiri, mengingat makhluk hidup tersebut memiliki ciri yang berbeda dengan
hewan dan tumbuhan.

3. Sistem Empat Kingdom

Copeland dan Whittaker adalah dua tokoh yang sangat berperan dalam
penemuansistem klasifikasi 4 kingdom. Dua ilmuwan tersebut mengkasifikasikan
makhluk hidupmenjadi 4 kingdom. Meskipun sama-sama mengklasifikasikan
makhluk hidup menjadi 4 kingdom, keduanya memiliki sistem klasifikasi yang
berbeda. Copeland mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi kingdom Monera,
kingdom Protoctista, kingdom Metaphyta dan kingdom Metazoa. Tumbuhan
Kingdom Monera merupakan kumpulan organisme yang tidak memiliki membran inti
dan memiliki sifat prokariotik. Lain halnya dengan kingdom Protoctista (Protista)

13
yang bersifat eukariotik. Kingdom Metaphyta merupakan kumpulan tumbuhan yang
mengalami masa pertumbuhan embrio.Sedangkan kingdom Metazoa merupakan
kingdom dengan kumpulan hewan yang mengalami masa perkembangan embrio
dalam siklus hidupnya.

Lain halnya dengan Whittaker, ia mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi


kingdom Animalia, kingdom Plantae, kingdom Fungi, dan kingdom Protista. Fungi
memang memiliki ciri yang hampir sama dengan tumbuhan, hanya saja
memiliki beberapa karakteristik yang berbeda, karenanya fungi dijadikan
satu kingdom tersendiri. Fungi adalah organisme heterotrof yang tidak
dapat mensintesis makanannya sendiri, lain halnya dengan tumbuhan yang dapat
mensintesis makanannya sendiri. Jamur/fungi tidak dapat melakukan proses
pencernaan sendiri layaknya binatang, fungi juga tidak dapat membuat makanan
sendiri seperti tumbuhan, karena itu fungi dikelompokkan menjadi kingdom
tersendiri. Fungi hidup dengan mengeluarkan enzim pencernaan pada sekitar
makanan mereka, kemudian fungi akan melakukan penyerapan nutrisi makanan
kedalam sel.

 Kingdom Monera

Semua anggota kingdom Monera tidak mempunyai selaput inti, sehingga


disebutorganisme prokariotik. Contoh dari kingdom Monera adalah bakteri dan
ganggang biru-hijau.

 Kingdom Fungi

Semua jenis jamur dimasukkan pada kingdom fungi

 Kingdom Plantae

Semua ganggang (Kecuali ganggang biru-hijau), tumbuhan lumut, tumbuhan


paku,dan tumbuhan biji dimasukkan kedalam kingdom ini.

 Kingdom Animalia

Semua hewan mulai dari Protozoa hingga Chordata termasuk ke dalam


kingdomanimalia.

14
4. Sistem Lima Kingdom

Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat Whittaker (1969)


mengusulkan klasifikasi makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu Monera,Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pada sistem klasifikasi lima
kingdom, ganggang yang sebelumnya dimasukkan pada kingdom Plantae, dan
Protozoa yang semuladimasukkan di dalam kingdom Animalia selanjutnya
dikelompokkan menjadi satukingdom, yaitu Kingdom Protista. Kingdom ini dianggap
sebagai penyempurna darisistem klasifikasi sebelumnya, yakni klasifikasi 4 kingdom.

 Kingdom Monera

Kingdom ini terdiri dari bakteri dan ganggang biru-hijau. Dilihat dari
mikroskopkebanyakan bakteri tampak memiliki ukuran dan bentuk yang sama.
Namun, dari bukti biologi molekular dijumpai adanya perbedaan pada ARN ribosom.
Sehingga ahli mikrobiologi membedakan bakteri
menjadi eubacteria dan archaebacteria.  Eubacteria ialah kelompok bakteri yang
menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana dan hidup di
lingkungan biasa.

Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dapat hidup di lingkungan


ekstrim,misalnya pada sumber air panas, di dalam laut dengan kadar garam tinggi,
atau ditempat yang asam.

 Kingdom Protista

Kingdom ini terdiri dari organisme yang memiliki selaput inti dan bersel tunggal.
Protista dapat ditemui di mana saja, baik di air tawar, air laut, daerah lembab,
atau pun hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Protista dikelompokkan menjadit
iga, yaitu protista menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan
(Ganggang), dan protista menyerupai jamur. Hampir semua protista hidup di
airkarena mereka tidak memiliki pelindung yang dapat menjaga tubuhnya dari
kekeringan.

 Kingdom Fungi

Kingdom ini umumnya bersel banyak, punya membran inti, dan memiliki peran
sebagai dekomposer pada lingkungan. Jamur mendapatkan makanan dengan cara
saprofit atau parasit.

15
 Kingdom Plantae

Plantae atau tumbuhan ialah organisme yang mempunyai membran inti(Eukariotik)


yang dapat membuat makanannya sendiri dan bersel banyak. Pada umumnya plantae
hidup di darat. Perkembangbiakannya bisa secara kawin dan tidak kawin.

 Kingdom Animalia

Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk
kebutuhan makanannya. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan ada yang
tinggal di laut, di air tawar, dan juga di darat.

Namun, klasifikasi ini ternyata masih dianggap memiliki kelemahan. Sistem
klasifikasi 5 kingdom belum mampu mengklasifikasikan kingdom monera secara
tepat.Di dalam kingdom monera masih terdapat banyak perbedaan yang signifikan,
seperti dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid, dan
lainnya.

5.Sistem Enam Kingdom

Sistem klasifikasi makhluk hidup menjadi 6 kingdom pertama kali dikemukakan oleh
ilmuwan asal Amerika bernama Carl Woese pada tahun 1977. 6 kingdom yang
diklasifikasikan oleh Carl Woese adalah kingdom Animalia, kingdom Plantae,
kingdom Protista, kingdom Mycota, kingdom Eubacteria, dan kingdom
Archaebacteria. Awal muladi lakukannya klasifikasi 6 kingdom ini karena adanya
penemuan monera archaebacteriadi samudera.

Ternyata monera archaebacteria tersebut memiliki perbedaan dengan kingdom


monera lainnya yang merupakan eubacteria. Berdasarkan penelitian, arcahaebacteria
lebih menyerpai sel eukariotik. Namun pada masa ini banyak ilmuwan yang pro dan
kontra terhadap pengklasifikasian kingdom monera. Para ilmuwan menganggap
bahwa kingdom monera sudah mencakup eubacteria dan juga archaebacteria
sekaligus. Namun banyak juga ilmuwan yang setuju dengan sistem klasifikasi pada
kingdom monera tersebut. Alasannya, penjelasan mengenai kingdom monera menjadi
lebih spesifik sehingga mempermudah proses penelitian lebih lanjut.

16
II.2.2. a Kindom Plantea
Pada mulanya beberapa ahli menggolongkan dunia tumbuhan (kingdom
Plantae)kedalam lima divisio yaitu :

1.Tumbuhan belah (Schizophyta), meliputi kurang lebih 35.000 jenis


tumbuhanDivisi Tumbuhan belah merupakan tumbuhan yang paling primtif hal ini
karenatumbuhan tersebut membelah diri dengan membelah diri,tubuh hanya dengan
sebuah sel,
protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas sehingga inti belum nampak jelas/
nyata,demikian pula dengan plastidanya. Secara garis besar Schyzophyta dibedakan
menjadi 2 kelas yaitu: bakteri (Bacteria/schyzomycetes)dan Ganggang biru,ganggang
belah, atau ganggang lender (Cyanophyceae, Schizophyceace atau Myxophyceae)
(Gembong,1981:3)

Secara spesifikasi tumbuhan belah dibagi menjadi 7 ordo yaitu: Pseudomonales,


Chlamydobacteriales, Eubacteriales, Actinomycetes, Beggiatoales, Myxobacteriales
Dan Spirochaetales.

2. Tumbuhan lumut (Bryophyta), Meliputi kurang lebih 25.000


jenis tumbuhanLumut mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai akar,
batang, dan daun.Akar tetapi, bagian-bagian itu sebenarnya bukan akar, batang, dan
daun sejati. Bagian yang menyerupai akar disebut rizoid. Rizoid berupa benang-
benang halus. Bagian ini  berguna untuk menganbil air dan mineral.

Tumbuhan lumut mempunyai klorofil sehingga berwarna hijau. Lumut biasanya


hidup di tempat lembab yang tidak terkena cahaya secaralangsung. Ada juga lumut
yang hidup di tempat kering dan juga di air. Lumut berkembang biak dengan spora
dan mengalami pergiliran keturunan.Perkembangan vegetatif lumut dilakuakan
dengan pembentukan spora.Perkembangan generatif lumut dilakukan dengan
pembentukan sel-sel kelamin (gamet).Tumbuhan lumut dapat dapat disebut sporofit
dan gametofit karena dapat menghasilkan spora dan sel gamet. Apabila spora jatuh di
tempat yang lembab, spora akan tumbuh menjadi benang-benang yang halus
dan berkuncup pada beberapa tempat.

Benang-benang itu disebut protonema. Selanjutnya protonema tumbuh menjadi lumut


yang bersifat gametofit. Lumut dewasa membentuk arkegonium dan anteridium.
Arkegonium menghasilkan sel kelamin betina (sel telur), sedangkan anteridium
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid).Apabila sel kelamin jantan
membuahi sel telur terbentuklah zigot. Zigot tumbuhmenjadi tumbuhan baru yang
berupa tangkai dengan kotak spora di ujungnya yangdisebut sporagonium.

17
Sporagonium ini menyatu dengan tubuh tumbuhan lumut induk.Sporagonium
menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat lembab akan tumbuh menjadi
protonema. Demikianlah siklus tersebut terulang kembali seperti di atas. Berdasarkan
bentuk tubuhnya, tumbuhan lumut debedakan menjadi dua kelas, yaitu lumut daun
(Musci) dan lumut hati (Hepaticea).

a. Lumut Daun (Musci)

Lumut daun selalu tumbuh berkelompok di tempat-tempat yang lembab atau tempat
dengan sedikit air. Lumut daun mempunyai batang dan daun. Letak daun tersusun
teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral.

Contoh lumut daun adalah Sphagnum dan Polytrichum.

Klasifikasi lumut daun :

Regnum : Plantae

Division : Bryophyta

Class : Bryopsida

Ordo : Bryoceales

Famly : Bryopceae

Genus : Bryopsida

Spesies : Bryopsida

b. Lumut Hati (Hepaticea)

Tubuh lumut hati terdiri atas lembaran yang ujung-ujungnya terbelah. Lumut hati
tumbuh di tempat-tempat basah atau di hutan yang terdapat di pegunungan. Contoh
lumut hati adalah Marchantia, Riccia, dan Pellia. Adapun klasifikasi lumut hati :

Regnum : Plantae

Division : Hepaticohyta

Classis : Hepaticosida

Ordo : Hepaticoccales

Family : Hepaticoceae

18
Genus : Hepaticopsida

 Spesies : Hepaticiopsida sp

c. Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)

Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporifitnya berupakapsul
memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai,
danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya
Anthocerros sp.

3. Tumbuhan talus ( Thallophyta ),

Meliputi kurang lebih 60.000 jenis tumbuhanThalus dipakai


untuk menyatakan jaringan yang tidak berdiferensiasi (masih belum bisa dibedakan
bagian-bagiannya) yang membentuk tubuh sekelompok vegetasi tingkatrendah.
Istilah Thallophyta ("tumbuhan talus") dipakai untuk menggolongkan alga
("ganggang") dan lumut kerak. Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut
klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen–
Pigmen tambahan lain yang dominan.

Ganggang memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yangmikroskopis, bersel satu,
berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuklembaran. Dalam perairan
ganggang merupakan penyusun vitoplankton yang biasanya melayang–layang
didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat didasar perairan disebut neustonik.
Berdasarkan sifatnya ganggang digolongkan menjadi :

a. Epilitik ( hidup diatas batu) 

b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)

c. Epipitik ( melekat pada tanaman )

d. Epizoik ( melekat pada hewan)

Berdasarkan habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:

a. Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup didaerah permukaan, 

b. Ganggang Intertidal, yaitu ganggan secara periodic muncul kepermukaan karena


naik turun air akibat pasang susrut.

c. Ganggang Subritorsal, yaitu ganggang yang berada dibawah permukaan air,

19
d. Ganggang Edafik, yaitu ganggang yang hidup didalam tanah pada dasar perairan.

Jenis–jenis ganggang, misalnya Chlorella sp, bersimbiosis dengan organism lainnya


yaitu hidup bersama paramecium, hydra atau molusca; ganggang Platimonas
sp ,hidup bersama cacing pipih Convolutta roscofencis. Macam bentuk tubuh
ganggang yaitu berselsatu atau uniseluler , membentuk koloni berupa filament atau
kolini yang tidak membentuk filament. Sebagian ganggang yang uniseluler dapat
bergerak atas kekuatan sendiri (motil), dan yang tidak
dapat bergerak sendiri yaitu nonmotil.

Perbedaan dengan tubuh uniseluler yang mikroskosis, pada ganggang yang


membentuk koloni berupa filament berukuran cukup besar, sehinggadapat dilihat
dengan mata telanjang, sel yang terletak paling bawah pada filamentmembentuk alat
khusus untuk menempel pada batu, batang pohon, atau lumpur.

Alat tersebut dinamakan pelekat. Koloni ganggang yang tidak membentuk filamnen
umumnya berbentuk pola atau pipih tanpa pelekat.Cara ganggang bereproduksi
dengan dua macam, yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual terjadi
melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoozpora, sedangkan
reproduksi secara aseksual terjadi melalui isogami dan oogami. Adapun beberapa
ciri–ciri talus yaitu:

1. ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai dengan maksoskopis, ada


yang berbentuk tegak, bercabang, filament tidak bercabang, dan filament dasar.

2. Ganggang ini melalui kloroplas tunggal, ada beberapa yang berbentuk


lempengandiscoid (cakram) dan ada pula yang seperti benang.

3. Mempunyai pirenoid yang terdapat didalam kloroplas.

4. Bagian dalam dinding selnya tersusun dari lapisan selulosa sedangkan bagian luar
tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antar sel terdapat asam alginate atau
algin.

5. Merupakan jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan
tranzportasi pada tumbuhan darat.

4. Tumbuhan paku (Pteridophyta ),

Meliputi kurang lebih 10.000 jenis tumbuhanTumbuhan paku merupakan tumbuhan


berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel
(jaket steril) di sekeliling organ reproduksi,sistem transpor internal, hidup di tempat
yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar

20
membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xylem dan fleom).Batang
tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat
pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku
tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk
dan ukuran dan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan
makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang
daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai,
bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya
daun tumbuhan paku dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan
daun yang khusus untuk asimilasi atau fotosintesis. Sporofil berfungsi
untuk menghasilkan spora.Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora .
Kumpulan sporangium disebut sorus.

Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium.


Berdasarkanmacam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga
yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora dan paku peralihan. Paku
homospora menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku kawat). Paku
heterosporamenghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran
besar) danmikrospora (ukuran kecil) (ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku
rane).

Paku peralihan merupakan peralihan antara homospora dan heterospora menghasil
kanspora pembentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin contoh :
paku ekor kuda.Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan
stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun
atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui
pembentukan selkelamin jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium)
dan sel kelamin betina/ovum (gametangium betina/arkegonium). Seperti
pada lumut tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan/metagenesis.
Metagenesis tersebut dibedakan antara paku homospora
dan heterospora. Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :

I. Psilotophyta

Psilotophyta mempunyai dua genera (ex Psilotum sp). Psilotum sp tersebar luas
didaerah tropik dan subtropik, mempunyai ranting dikotom, tidak memiliki akar dan
daun, pengganti akar berupa rizoma diselubungi rambut-rambut yang dikenal rizoid.

21
II. Lycophyta

Lycophyta contohnya Lycopodium sp dan Selaginella sp. Lycopodium sp sporanya


dalam sporofit daun khusus untuk reproduksi dan dapat bertahan dalam tanahselama
9 tahun, dapat menghasilkan spora tunggal yang berkembang menjadi
gametofit biseksual (memiliki baik organ jantan dan betina), jenis homospora.

Selaginella sp merupakan tanaman heterospora, menghasilkan dua jenis spora


(megaspora/gamet betinadan mikrospora/gamet jantan).

III. Sphenophyta

Sphenophyta sering disebut paku ekor kuda, bersifat homospora, mempunyaiakar;


batang; daun sejati, batangnya keras karena dinding sel mengandung
silika.Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).

IV. Pterophyta

Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dansubtropis.
Daunnya besar, daun muda menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil(daun
penghasil spora). Contohnya: Adiantum cunatum (paku suplir untuk hiasan),
Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran), Asplenium nidus (paku sarang burung),
Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa).

5. Tumbuhan biji (Spermathopyta),

Meliputi kurang lebih 170.000 jenis tumbuhanTumbuhan biji terbagi atas 2, yaitu:

A. Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)

Gymnospermae atau tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan biji yang bijinya tidak


tertdapat dalam buah., tetapi bijinya terletak di daun buah sehingga bijinya tampak
dariluar. Daun buah adalah daun biasa yang berubah bentuk dan fungsinya, yaitu
bentuknya memanjang dan tepinya berlekuk-lekuk. Di tempat lekukannya terdapat
bakal biji.Karena bakal bijinya tidak diliputi daun buah, tumbuhan biji terbuka 
disebut tumbuhan biji telanjang.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ada beberapa ciri tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae).

1. AkarAkar kebanyakan berupa sistem perakaran tunggang. Akar ini memiliki


jaringan pengangkut yang terdiri atas sel-sel trakheid. 

22
Pada ujung akar terdapat kelompok sel pemula (inisial) yang membentuk plerome (ke
dalam) dan kaliptra (ke luar).

2. Batang Batang berkayu, berbentuk perdu atau pohon. Pada batang terdapat
jaringan pengangkut xylem dan floem. Batang dan akar berkambium sehingga selalu
mengadakan pertumbuhan sekunder. Batang tumbuhan biji terbuka, ada yang lurus, 
misalnya pada pakis haji, serta ada yang bercabang, misalnya pada Ginkgo dan
belinjo.

3. Daun Daun berbentuk jarum (misalnya pada pinus dan cemara), seperti pita
bertulang daun sejajar (misalnya pada pakis haji), atau berdaun lebar dengan tulang
daun menyiri p(misalnya pada belinjo). Daun berwarna hijau karena mengandung
klorofil yang berguna dalam fotosintesis, yaitu proses mengubah CO2 dan H2O
menjadi zat gula dan O2dengan bantuan energi cahaya.

4. Bunga Bunga Gymnospermae bukan bunga sebenarnya. Jika mempunyai mahkota


bunga, mahkota berwarna tidak mencolok.

5.Biji

Biji tidak terlindung oleh daun buah. Daun buah merupakan organ reproduks
itumbuhan biji terbuka. Ada dua macam daun buah, yaitu daun buah jantan yang akan
menghasilkan sel-sel kelamin jantan dan daun buah betina yang akan menghasilkan
sel-sel kelamin betina.

Pada beberapa tumbuhan, misalnya pinus, daun buahnya berkumpul dalam satu
kelompok seperti kerucut. Kumpulan tersebut disebut strobilus atau runjung. Alat
kelamin jantan disebut mikrosporofil yang terdapat pada strobilus jantan. Alat
kelamin ini menghasilakan mikrospora (serbuk sari). Alat kelamin betina disebut
megasporofil yang terdapat pada strobilus betina. Alat ini menghasilkan megaspora.

Strobilus jantan dan betina tidak selalu dalam satu pohon. Ada beberapa tumbuhan
yang strobilus jantan dan betina terdapat pada pohon yang berbeda, misal pada
pakis haji.Tumbuhan seperti ini disebut berumah dua, sedangkan tumbuhan yang
strobilus jantan dan betinanya terdapat dalam satu pohon disebut berumah satu.

 
23
Gymnospermae digolongkan menjdai lima kelas sebagai berikut :

1. Pteridospermae (Paku Biji)

Kelas Pteridospermae merupakan peralihan dari tumbuhan paku (Pteridophyta)


keGymnospermae. Tumbuhan kelas ini sudah punah.

2. Cycadinae

Cycadinae meliputi kira-kira 100 spesies yang sebagian besar menyerupai


pohon palma, agak berkayu, tidak bercabang, akar tunggang, batang memanjang,
serta berdaunmajemuk dan terdapat di ujung batang. Tumbuhan ini berbungan
uniseksual (berkelamintunggal), misalnya pakis haji (Cycas rumphii).

Kebanyakan kelas Cycadinae merupakan tumbuhan tropis dan subtropics.Tumbuhan


ini banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias atau diambil getahnya.Anggota
Cycadinae yang lain adalah Encephalartos lehmannii. Tanaman yang berasaldari
afrika ini, merupakan tanaman berumah dua yang dapat digunakan untuk
tanamanhias.

3. Ginkgoinae

Anggota kelas ini tinggal satu spesies yaitu Ginkgo biloba (pohon rambut daracina).
Ketinggian pohon ini dapat mencapai 28-30m. pohon ini dapat digunakan
sebagaitanaman hias dan biasa ditanam di tengah kota karena tanaman ini tahan
terhadap udaratercemar. Daun Ginkgo biloba seperti kipas, kulit buahnya tebal dan
lunak. Tumbuhan jenis ini banyak tumbuh di negara Amerika Serikat dan Inggris.

4. Gnetinae

Kelas ini dianggap memiliki perkembangan evolusi paling tinggi karena


memiliki bunga sederhana. Tumbuhan ini ada yang berumah satu dan ada yang
berumah dua, serta berdaun tunggal dengan tulang menyirip. Contoh tumbuhan kelas
Gnetinae adalah belinjo(Gnetum gnemon). Selain Gnetum gnemon terdapat
tumbuhan Welwitschia mirabilis yang termasuk anggota kelas Gnetinae.

Welwitschia mirabilis tumbuh di gurun pasir Afrika. Tidak seperti halnya tumbuhan
lain yang mempunyai banyak daun, tumbuhan Welwitschia mirabilis mempunyai satu
pasang daun yang liat seperti kulit. Letak daun berhadapan dan terbentang di atas
tanah yang berbatu-batu. Pada waktu tumbuh dari pangkalnya, daun-daun ini
terbelah-belah membujur dan mati pada ujungnya. Batangnya terpendam didalam
tanah dan berbentuk cawan. Bagian ini muncul di atas tanah.

24
5. Coniferinae

 Kelas ini meliputi kira-kira 600 spesies dan didominasi pinus yang meliputi lebihdari
80 spesies. Kebanyakan memiliki daun yang selalu hijau (evergreen). Tumbuhan
initersebar luas, tetapi terutama di daerah dingin dan dataran tinggi. Tumbuhan ini
berumah satu (biseksual). Bagian tumbuhan yang bermanfaat, misalnya kayu pinus
(Pinusmerkusii) berguna untuk pembuatan kertas serta korek api dan getah dammar
(Agathisalba) untuk pembuatan cat. Selain itu, tanaman Abies balsamea dapat
digunakan sebagian bahan balsam.

B. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) adalah tumbuhan biji yang letak bijinya
tertutup oleh daun buah. Angiospermae sudah memiliki organ yang berkembang
sempurna sehingga dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan evolusi tinggi, dan angiospermae merupakan tumbuhan berbunga
sejati. Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Akar

Angiospermae mempunyai system perakaran tunggang dan serabut.


Jaringan pengangkutnya terdiri atas floem dan xylem.

2. Batang

Batang tumbuhan biji tertutup berbentuk pohon, perdu, dan semak. Batang


sebagai pendukung ranting, daun, buah, dan bunga. Pada batang terdapat jaringan pen
gangkut berupa xylem dan floem. Pembuluh xylem berfungsi untuk mengangkut air d
an garam mineral dari akar menuju daun, sedangkan pembuluh floem berfungsi untuk
mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun menuju seluruh bagian
tumbuhan.

Batang dapat dijadikan pembeda pengelompokan tumbuhan


Angiospermae berdasarkan umurnya, adalah sebagai berikut:

a. Tumbuhan anual adalah tumbuhan yang berumur pendek, biasanya kurang


darisetahun, misalnya padi jagung dan kedelai. 

b. Tumbuhan bineal adalah tumbuhan yang berumur dua tahun, misalnya sawi,
wortel,dan seledri.

c. Tumbuhan pareneal (menahun) adalah tumbuhan yang hidup menahun,


misalnyakelapa, karet, durian, dan jati.

25
3. Daun

Angiospermae kebanyakan mempunyai daun tipis dan lebar, ada yang berbentuk
lurus, sejajar, menjari, dan menyirip. Pada umumya daun berwarna hijau karena
mengandung klorofil.

4. Bunga

Pada Angiospermae bunga merupakan alat perkembangbiakan seksual.


Bunga berdasar kelengkapan bagian bunga (kelopak, mahkota, dan kelamin bunga) di
bedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap adalah
bunga yang memiliki kelopak, mahkota dan alat kelamin secara lengkap. Kalau tidak
ada salah satunya bagian disebut bunga tidak lengkap. Berdasarkan ada tidaknya alat
kelamin (benang sari dan putik),

bunga dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga
sempurna adalah bunga yang mempunyai benang sari dan putik dalam satu bunga,
sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki salah satu alat kelamin(benang sari
atau putik saja)

5. Biji

Biji terbentuk melalui peristiwa penyerbukan, yaitu melekatnya serbuk sari


diataskepala putik dan pembuahan yaitu bersatunya sel kelamin jantan dan sel telur.
Hasil pembuahan adalah zigot yang kemudian berkembang menjadi biji. Biji terlindu
ng olehdaun. Biji ada yang berkeping satu dan ada yang berkeping dua.

Berdasarkan keping bijinya (kotiledon), tumbuhan Angiospermae dibedakanmenjadi


dua, yaitu Dicotyledoneae (dikotil), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyaidua
kotiledon dan monocotyledoneae (monokotil), yaitu tumbuhan yang bijinya
mempunyai satu kotiledon dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)

Monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu kotiledon. Tumbuhan


monokotil pada saat berkecambah bijinya tidak membelah karena hanya mempunyai
satu keeping biji. Kelas monokotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

26
a. Susunan akarnya berupa akar serabut. 

b. Batangnya beruas-ruas yang tampak jelas.

c. Urat-urat daun sejajar dan melengkung.

d. Bagian bunga, misalnya mahkota dan kelopak berjumlah tiga atau kelipatannya.

e. Jika biji berkecambah, kotiledonnya (keping biji) tetap utuh atau tudak terbelah.

f. Batang dan akarnya tidak dapat tumbuh membesar karena tidak mempunyai
cambium.

kecuali pada beberapa jenis ada yang batangnya membesar, misalnya nanas
seberangdan palem raja.Kelas monokotil dikelompokkan menjadi beberapa ordo
(bangsa) dan setiap bangsa dikelompokkan menjadi beberapa suku. 

Adapun beberapa suku tumbuhanmonokotil yang penting adalah sebagai berikut:

a. Gramineae (Poaceae)

Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang, batang bulat beruas-ruas


dan berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan susunan tulang daunnya sejajar. 
Daun melekat langsung pada batang. Bunga berukuran kecil dan tersusun oleh bulir.
Beberapa bulir membentuk bulir majemuk. Penyerbukannya biasanya dibantu oleh 
angin. Contonya adalah jagung, tebu, padi dan alang-alang.

b. Cyperaceae

Ciri-ciri tumbuhan anggota famili ini antara lain mempunyai akar


rimpang, batang segitiga dan tidak berongga, serta daun tunggal berbentuk pita dan te
rletak di pangkal batang. Contohnya: rumput teki.

c. Liliaceae

Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar rimpang. Secara umum tumbuhan ini
merupakan tumbuhan basah berupa tanaman merambat. Pada jenis tertentu tepi
daum berduri dan berlendir, contohnya lidah buaya yang banyak dimanfaatkan untuk 
bahan kecantikan. Dan contoh lain yaitu bawang putih dan bawang merah yang
dimanfaatkan untuk bumbu masakan.

27
d. Palmae

Tumbuhan ini biasanya mempunyai akar serabut, batang tidak bercabang,


daunmenyirip berbentuk kipas, dan tangkai daun atau pelepah melebar. Contohnya:
kelapa,aren, dan salak.

e. Zingiberaceae

Tumbuhan ini mempunyai akar rimpang dan telah mengalami penambahan


fungsisebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Anggota tumbuhan ini bermanfaat
sebagai bahan rempah, obat dan makanan. Contohnya: jahe, kunyit, dan temulawak.

f. Cannaceae

Tumbuhan ini banyak yang berupa semak menahun, berakar rimpang, tebal
dan berumbi, serta daun bertulang menyirip. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan seb
agaitanaman hias. Contohnya: bunga tasbih.

g. Orchidaceae

Tumbuhan ini hidup secara saprofit dsn epifit, berakar rimpang serta daun berubah
menjadi upih dan memeluk batang. Contohnya: anggrek dan vanili.

h. Pandanaceae

Tumbuhan ini berupa semak, perdu, atau pohon yang tumbuh tegak,
batang bercabang, serta daun sempit memanjang dan kadang tepi daun berduri. Tumb
uhan inikadang memiliki akar tunjung pada batang atau cabang yang menjulur di atas
tanah.Contohnya: pandan wangi.

i. Musaceae

Tumbuhan ini berakar serabut dan berdaun sempurna. Batang berupa batangsemu,
yang berdiri di permukaan tanah adalah tumpukan pelepah daunnya. Batangaslinya
berada di dalam tanah. Buahnya adalah buah buni atau kotak dan banyak
dimanfaatkan sebagai buah segar. Contohnya: pisang

2. Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)Dikotil adalah tumbuhan yang mempunyai dua


kotiledon. Pada saat biji tumbuhan dikotil berkecambah mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:

a.Biji berkeping dua. 

b. Dua daun lembaga terangkat keatas.

28
c. Tulang daun menjari.

d. Berakar tunggang yang bercabang-cabang.

e. Tulang daun menyirip atau menjari, daun tunggal atau majemuk dan jarang
berpelepah.

f. Batang bercabang dan memiliki cambium di antara berkas pengangkutnya.

g. Ikatan pembuluh angkut pada batang letaknya teratur.

h. Bunga memiliki bagian-bagian bunga, misalnya kelopak, mahkota, benangsari


dengan jumlah dua, 4,5 atau kelipatannya, sedangkan putik biasanya satu
buah.Tumbuhan dikotil mempunyai beberapa famili, adalah sebagai berikut:

a. Papilionaceae (suku kacang-kacangan)

Tanaman semak berbatang tegak atau merambat. Bunga berbentuk seperti kupu-kupu.
Pada akar terdapat bintil yang merupakan simbiosis dengan bakteri. Contoh:kacang
tanah, kacang hijau, dan kacang panjang

b. Euphorbiaceae(suku getah-getahan)

Merupakan tumbuhan herba, berkayu, dan bergetah. Batangnya menjalar


ataumembelit. Contoh: ketela pohon dan karet.

c. Mimmosaceae

Tumbuhan berkayu, semak dan pohon. Daun majemuk, karangan bunga


berbentuk bongkol, benang sari panjan. Biji di dalam buah polong. Contoh: Mimmos
a pudika (sikejut), Leucaena glauca (petai cina).

d. Caesalpiniaceae (suku jo har)

Batang dan akar berkayu. Bunga mencolok, daunnya bias dipakai sebagai
obat.Contoh: kembang merak, asam, johar.

e. Labiatae

Meliputi tumbuhan perdu, bunga bilateral simetris, bunga memiliki mahkota


dankelopak, benang sari 2 atau 4 dan putuik 1. Contoh: kemangi, kumis kucing.

29
f. Convolvulaceae

Merupakan tumbuhan herba dan berkayu, batangnya menjalar, melilit dan bergetah.


Bunga simetris radial. Contah: ketela rambat dan kangkung.

g. Myrtaceae

Daun berbintik-bintik dan menghasilkan kelenjar minyak. Contoh: jambu air


dan jambu biji.

e. Zingiberaceae

Tumbuhan ini mempunyai akar rimpang dan telah mengalami penambahan


fungsisebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Anggota tumbuhan ini bermanfaat
sebagai bahan rempah, obat dan makanan. Contohnya: jahe, kunyit, dan temulawak.

f. Cannaceae

Tumbuhan ini banyak yang berupa semak menahun, berakar rimpang, tebal
dan berumbi, serta daun bertulang menyirip. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan seb
agaitanaman hias. Contohnya: bunga tasbih.

g. Orchidaceae

Tumbuhan ini hidup secara saprofit dsn epifit, berakar rimpang serta daun berubah
menjadi upih dan memeluk batang. Contohnya: anggrek dan vanili.

h. Pandanaceae

Tumbuhan ini berupa semak, perdu, atau pohon yang tumbuh tegak,
batang bercabang, serta daun sempit memanjang dan kadang tepi daun berduri. Tumb
uhan inikadang memiliki akar tunjung pada batang atau cabang yang menjulur di atas
tanah.Contohnya: pandan wangi.

i. Musaceae

Tumbuhan ini berakar serabut dan berdaun sempurna. Batang berupa batangsemu,
yang berdiri di permukaan tanah adalah tumpukan pelepah daunnya. Batangaslinya
berada di dalam tanah. Buahnya adalah buah buni atau kotak dan
banyakdimanfaatkan sebagai buah segar. Contohnya: pisang

30
2. Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)

Dikotil adalah tumbuhan yang mempunyai dua kotiledon. Pada saat biji
tumbuhandikotil berkecambah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Biji berkeping dua. 

b. Dua daun lembaga terangkat keatas.

c. Tulang daun menjari.

d. Berakar tunggang yang bercabang-cabang.

e. Tulang daun menyirip atau menjari, daun tunggal atau majemuk danjarang


berpelepah.

 f. Batang bercabang dan memiliki cambium di antara berkas pengangkutnya.

g. Ikatan pembuluh angkut pada batang letaknya teratur.

h. Bunga memiliki bagian-bagian bunga, misalnya kelopak, mahkota, benangsari


dengan jumlah dua, 4,5 atau kelipatannya, sedangkan putik biasanya satu
buah.Tumbuhan dikotil mempunyai beberapa famili, adalah sebagai berikut:

a. Papilionaceae (suku kacang-kacangan)

Tanaman semak berbatang tegak atau merambat. Bunga berbentuk seperti kupu-kupu.
Pada akar terdapat bintil yang merupakan simbiosis dengan bakteri. Contoh:kacang
tanah, kacang hijau, dan kacang panjang

b. Euphorbiaceae(suku getah-getahan)

Merupakan tumbuhan herba, berkayu, dan bergetah. Batangnya menjalar


ataumembelit. Contoh: ketela pohon dan karet.

c. Mimmosaceae

Tumbuhan berkayu, semak dan pohon. Daun majemuk, karangan bunga


berbentuk bongkol, benang sari panjan. Biji di dalam buah polong. Contoh: 
Mimmosa pudika (sikejut), Leucaena glauca (petai cina).

d. Caesalpiniaceae (suku jo har)

Batang dan akar berkayu. Bunga mencolok, daunnya bias dipakai sebagai
obat.Contoh: kembang merak, asam, johar.

31
e. Labiatae

Meliputi tumbuhan perdu, bunga bilateral simetris, bunga memiliki mahkota


dankelopak, benang sari 2 atau 4 dan putuik 1. Contoh: kemangi, kumis kucing.

f. Convolvulaceae

Merupakan tumbuhan herba dan berkayu, batangnya menjalar, melilit dan bergetah.


Bunga simetris radial. Contah: ketela rambat dan kangkung.

g. Myrtaceae

Daun berbintik-bintik dan menghasilkan kelenjar minyak. Contoh: jambu air


dan jambu biji.

 h. Moraceae

Habitus pohon, daun tunggal, duduk daun menyebar terlindung oleh daun


penumpuyang memeluk ranting. Seluruh bagian tubuhnya bila terlika akan
mengeluarkan getah.Contoh: nangka dan beringin.

i. Rutaceae (jeruk)

Daunnya mengeluarkan orama yang sangat khas. Contohnya: jeruk bali, dan
jeruknipis.

 j. Rubiaceae

Daunnya tunggal dengan duduk daun berhadapan pada setiap ruas. Contoh: kopi.

k. Malvaceae (suku kapas-kapasan)

Tumbuhan berdaun tunggal, kulit batang dan buah dapat menghasilkan


benang.Contoh: kapas dan rosela.

l. Bombaceae

Tumbuhan berdaun tunggal, duduk daun tersebar, dan bunga berwarna


menarik.Contoh: durian.

m. Apocynaceae (suku kamboja)

Tumbuhan berkayu, bunga mencolok dan bergetah. Contohnya: kamboja,


danalamanda

n. Verbenaceae

32
Contahnya tanaman jati.

o. Annonaceae

Contahnya srikaya dan sirsak.

p. Cucurbitaceae

Tumbuhan yang menjalar dipermukaan tanah dan sering dikenal sebagai timun-
timunan. Contohnya: mentimun, dan labu.

q. Asteraceae

Tumbuhan yang mempunyai bunga majemuk bentuk cawan (memiliki bungatengah


dan bunga tepi). Conthnya: bunga matahari dan kenikir.

II.2.2 b Kindom Animalia

Animalia atau hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat


heterotrof,organisme yang aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok
berdasarkan adatidaknya tulang belakang, yaitu:

1) Avertebrata

Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang


belakang.Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu:

a) Porifera (hewan berpori)

Porifera merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana,


tubuh berporipori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air 
tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates digitalis,
Clathrin.

b) Coelenterata (Hewan berongga)

Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera. Dalam daurhidupnya


mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada
tentakel terdapat alat penyengat. Contoh : Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).

c) Plathyhelminthes (cacing pipih)

33
Berbentuk pipih, lunak dan simetris bilateral. Dapat hidup bebas di air tawar danair
laut. Misalnya, planaria dan sebagai parasit pada hewan atau manusia seperti
cacinghati

d) Nemathelminthes (Cacing gilig)

Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak sejati. Permukaantubuh
dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup bebas
atausebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).

e) Annelida (Cacing gelang)

Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besarhidup
bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah).

f) Mollusca (Hewan bertubuh lunak)

Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak, tubuh di


lindungicangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di
perairan laut, airtawar, ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).

g) Arthropoda (Hewan berbuku-buku)

Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, dan perut.


Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit, simbiosis.
Contoh: Pardosa amenata (jenis laba-laba).

h) Echinodermata (Hewan berkulit duri)

Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih. Permukaan tubuhumumnya
berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup bebas atau di perairan
laut. Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).

2) Vertebrata

Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh,sistem
pernapasan, pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiridari
kelamin jantan dan betina. Vertebrata terdiri atas:

a. Pisces (ikan)

 yaitu jenis hewan yang hidup di air, bernafas dengan insang, contoh:ikan louhan. 

b. Amphibia

34
yaitu hewan yang dapat hidup di darat dan di air, bernafas dengan kulit.Contoh :
katak.

c. Reptilia

 yaitu hewan yang dapat hidup di darat dan di air, bernafas dengan paru- paru,contoh:
komodo.

d. Aves (burung),

 yaitu hewan yang memiliki bulu, ekor, badan, leher dan kepala, berkembang biak
dengan cara bertelur, contoh: penguin.

e. Mamalia

jenis hewan yang menyusui anaknya. Bernafas dengan paru- paru. Contoh:kera.

II.2.2 c Kingdom Protista


Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau
fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista,
namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk
kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel
tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama
namun tidak menunjukkan

diferensiasi menjadi jaringanyang berbeda-beda. Dari sudut pandang


taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme
dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah, baik
yang bersel satu atau bersel banyaktanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir
semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista,
seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primervital dalam ekosistem,
khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain,seperti Kinetoplastid
dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia,
sepertimalariadan tripanosomiasis. 

Protista pertama kali diusulkan olehErnst Haeckel. Secara tradisional, protistadi


golongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan
yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoayang menyerupai hewan bersel
satu, Protophytayang menyerupai tumbuhan(mayoritas algae bersel satu), serta jamur
lendir dan jamur air yang menyerupai jamur. Dulu, bakteri juga dianggap
sebagai protista dalam sistem tigakerajaan (Animalia, Plantae termasuk jamur, dan

35
Protista). Namun kemudian bakteridipisah dari protista setelah diketahui bahwa ia
adalah prokariotik.

II.2.2 d Kingdom Monera


Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologisistem lima-
kingdom,yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Monera meliputi sebagian
besar prokariotik(yaitu tidak punyainti sel. Oleh sebab itu, nama lainnya adalah
Prokaryota atau Prokaryotae. Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi
yaitu Bacteria(atau Schizomycetes)dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.

Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan


menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria
dan dinamakan sebagai Cyanobacteria. 

II.2.2 e Kingdom Fungi


Fungi adalah namaregnumdari sekelompok besarmakhluk hidup eukariot ikheterotro
fyang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerapmolekulnutrisi kedalam sel-
selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar
anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang
dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Fungi
memperbanyak diri secaraseksualdanaseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua
hifadari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot.

tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara


membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang
disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang
membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah
Saccharomyces. Fungi diklasifikasikan menjadi 6 klasifikasi, yaitu:

a. Zygomycota 

b. Ascomycota

c. Basidiomycota

d. Deuteromycota

e. Mikoriza

f. Lumut Kerak

36
II.2.2 f Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidupsel tunggal
(uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki
sel prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan
terluarnya dan dinding sel didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan
istilah bakteria. 

II.2.2 g Kingdom Archaebacteria


Pada tahun 1977 seorang mikrobiologi bernama Carl Woese dan peneliti lain dari
university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik
dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan
Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot
dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. 

Hal itu menyebabkan terciptanya system klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom


Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudian disebut
Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar 
adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker. Makhluk hidup di
Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria
karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di
lingkungan yang lebih ekstrem.

37
BAB III
KESIMPULAN
1. Klasifikasi adalah penyusunan makhluk hidup secara teratur ke dalamsuatu herarki.
Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasimakhluk hidup secara
individual yang menggambarkan kekerabatan.

2. Adapun tujuan klasifikasi makhluk hidup yaitu untuk mengelompokkanmakhluk


hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki, mengetahuiciri-ciri untuk
mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup tersebut.Kemudian untuk manfaat
dari sistem klasifikasi yaitu untuk memudahkanmempelajari setiap makhuk hidup
yang beraneka ragam.

 3. Klasifikasi pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf Yunani bernamaAristoteles
(384-422), kemudian dikembangkan oleh John Ray danCarollus Linnaeaus.
Kemudian dasar-dasar pengklasifikasian terdiri
dari persamaan dan perbedaan yang dimiliki, ciri morfologi dan anatomi,manfaat,
ukuran, habitat, dan cara hidupnya, biokimia serta kesamaangenetiknya.

 4. Proses klasifikasi terdiri dari tiga tahap, yaitu pencandraan,


(Identifikasi), pengelompokan dan pemberian nama menggunakan tata nama Binomia
l Nomenclature.

5.tingkatan takson pada makhluk hidup terdiri dari 25, namun yang umumdigunakan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu hanya tujuh, yaitu kingdom/regnum, filum/divisio,
classis, ordo, family, genus dan species.

 6.Sistem klasifikasi makhluk hidup telah mengalami perkembangansebanyak lima


kali, mulai dari sistem klasifikasi dua kingdom, tiga kingdom, empat kingdom, lima
kingdom dan enam kingdom yang terdiri dari kingdom animalia, kingdom plantae,
kingdom protista, kingdom fungi, kingdom archaebacteria, dan kingdom eubacteria.
Namun yangterbaru terdapat klasifikasi tujuh kingdom dengan penambahan
satukingdom yaitu kingdom chromista.

38
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, A. 1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.

Dwidjoseputro. 1986.Biologi.Erlangga. Jakarta.

Kimball, J. W. 1993.Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Lumowa, sonja V.T. 2012 .Bahan Ajar Botani Tingkat Tinggi.Universitas


Mulawarman: Samarinda.

Dwidjoseputro. 1994.Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama

Fried, dkk. 2005.Biologi. Jakarta: Erlangga

Karmana Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas XII SMA/MA program
IPA. Bandung : Grafindo

Kimball, John W. 1992.Biologi. Jakarta: Erlangga

Kimball, dkk. 2002. Biology Jilid I . Jakarta: Erlangga.

Lehninger. 2005. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 

Pelajaran Biologi SMU 3. Surakarta : PT. Tiga Serangka iPustaka Mandiri

Salisbury, dkk. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB

39

Anda mungkin juga menyukai