Sifat-Sifat Senyawa Organik - Laprak
Sifat-Sifat Senyawa Organik - Laprak
Sifat-Sifat Senyawa Organik - Laprak
H041211007
Asisten Praktikan
Senyawa organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai
hidrokarbon kurang (tidak) reaktif, tetapi tidak akan reaktif bila satu atom hidrogen.
Gugus fungsional adalah atom atau kelompok atom yang reaktif (Pranowo, 2020)
Sejarah Kimia Organik. - Sekitar tahun 1780 an, ilmuwan bernama Karl
Wilhelm Scheele sudah mulai membedakan antara senyawa organik dan senyawa
senyawa yang tidak dihasilkan dari makhluk hidup. Pada tahun 1828, seorang
berhasil mensintesis Urea (sebuah senyawa organik yang biasa ditemukan pada
Urea.Senyawa organik dan reaksinya telah dipakai orang sejak zaman dulu. Jika
daun atau kulit kayu atau akar tumbuhan dicampur dengan air untuk dibuat obat,
sebetulnya disini suatu campuran rumit dari bahan alam organik diestraksi untuk
cara mencampurkan senyawa organik dengan air dan dietil eter dan reaksi-reaksi
zat-zat pengoksidasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelarutan adalah kadar jenuh solut dalam sejumlah pada suhu tertentu
yangmenunjukkan bahwa interaksi spontan satu atau lebih solut atau solven telah
besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut, yaitu dari momen dipolnya. Namun
Hildebrand membukti bahwa pertimbangan tentang dipol momen saja tidak cukup
untuk menerangkan kelarutan zat polar dalam air. Kemampuan zat terlarut
secara sempurna dengan suatu pelarut tertentu. Secara umum, dikatakan larutan
apabila zat terlarut dan pelarutnya berada dalam fase yang sama. Campuran ini
disebut dengan campuran heterogen. Zat organik dibagi menjadi 2, yaitu yang
beraroma dan yang tidak beraroma. Zat terlarut ionik dan polar tidak larut atau
hanya dapat larut sedikit dalam pelarut nonpolar. Maka, minyak dan lemak larut
dalam benzen, tetrakloroda dan minyak mineral. Alkaloida basa dan asam lemak
Reaksi substitusi atau disebut reaksi pertukaran gugus fungsi terjadi saat
atom atau gugus atom dari suatu senyawa karbon digantikan oleh atom atau gugus
atom lain dari senyawa yang lain. Secara umum mekanismenya. Atom karbon ujung
suatu alkil halida mempunyai muatan positif parsial. Karbon ini bisa rentan
terhadap (susceptible; mudah diserang oleh) serangan oleh anion dan spesi lain apa
luarnya. Dihasilkan reaksi subtitusi –suatu reaksi dalam mana satu atom, ion atau
gugus disubstitusikan untuk (menggantikan) atom, atau gugus lain. Reaksi kimia
adalah perubahan ireversibel dalam komposisi awal zat untuk membentuk produk
kimia yang sama sekali berbeda. Proses pembentukan produk dengan reaktan
merupakan fenomena yang luar biasa dan menarik. Senyawa organik membentuk
struktur dasar dari kehidupan di bumi dan memiliki struktur yang bervariasi serta
beragam, reaksi dari senyawa ini secara luas diklasifikasikan menjadi empat
pergantian (subtitusi), reaksi penataan ulang (isomerisasi), serta reaksi reduksi dan
Adisi artinya penambahan atau penangkapan. Dalam reaksi adisi, suatu zat
ikatan rangkap itu berubah menjadi ikatan tunggal. Reaksi adisi dapat digunakan
untuk membedakan alkana dan alkena. Reaksi pengenalan ini dilakukan dengan
menambahkan Br2 yang berwarna merah cokelat. Terjadinya reaksi adisi ditandai
dengan hilangnya warna merah cokelat dari bromin. Karena alkana tidak memiliki
ikatan rangkap (tidak mengalami reaksi adisi) warna merah dari bromin tidak
penghapusan atom atau kelompok atom dari molekul. Pada reaksi ini, dua atom atau
gugus yang masing-masing terikat pada dua buah atom karbon yang letaknya
rangkap. Reaksi ini hanya dapat berlangsung bila ada zat yang menarik molekul
yang akan dieliminasi. Pada reaksi eliminasi terdapat proses dimana senyawa-
senyawa jenuh akan dikonversi ke senyawa tak jenuh. Hal ini dilakukan biasanya
melalui reaksi asam, basa, logam atau panas. Oleh karena itu, pada reaksi eliminasi
merupakan reaksi pembentukan ikatan rangkap. Hal ini berarti reaksi eliminasi
reaksi di mana satu atau lebih atom H pada hidrokarbon digantikan dengan oleh
gugus fungsi lain. Pada reaksi subtitusi terjadi reaksi penggantian gugus fungsi
(atom atau molekul) yang terikat pada atom C suatu senyawa hidrokarbon. Reaksi
subtitusi yang paling umum adalah reaksi halogenasi. Pada reaksi halogenasi
alkana, atom hidrogen yang terikat pada atom C senyawa alkane digantikan dengan
atom halogen. Ketika campuran metana dan klorin dipanaskan hingga 100°C atau
penataan ulang adalah reaksi penataan kembali struktur molekul untuk membentuk
struktur molekul yang baru yang berbeda dengan struktur molekulyang semula.
Reaksi ini dapat terjadi apabila suatu senyawa ditambah senyawalain dan
diperlukan pada kondisi khusus.Ciri khas dari reaksi penataan ulang ditandai oleh
adanya suatu gugus yangberpindah dari suatu atom ke atom yang lain dalam suatu
Struktur molekul ditata kembali untuk membentuk struktur molekul baru yang
berbeda dengan struktur molekul semula. Reaksi ini dapat terjadi apabila suatu
senyawa ditambah senyawa lain dan diperlakukan pada kondisi khusus. Reaksi
Reaksi oksidasi reduksi atau sering disebut reaksi redoks merupakan bagian
yang penting dalam ilmu kimia untuk dipahami dan dimengerti. Reaksi redoks
Dalam kehidupan sehari-hari banyak perubahan kimia yang termasuk reaksi redoks,
ikatan rangkap tiga, alkohol, aldehida, keton, dan senyawa-senyawa lain. Dalam
kimia organik, definisi reduksi dan oksidasi sangat sederhana. Reaksi reduksi
adalah reaksi antara suatu senyawa dengan hidrogen, sedangkan reaksi oksidasi
METODE PERCOBAAN
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah pipet tetes skala,
dalam 4 tabung reaksi. Lalu dimasukkan dietil eter sebanyak 0,5 mL ke dalam 4
reaksi yang berisi akuades dan dietil eter. Senyawa tersebut dihomogenkan dan
diamati hasilnya. Lakukan hal yang sama dengan ditambahkan kloroform, etanol,
Disiapkan tujuh tabung reaksi yang bersih dan kering. Ketujuh tabung
asetaldehida (3), aseton (4), kloroform (5), glukosa (6), dan vitamin C (7). Tabung
(1) dan (2), (3) dan (4) ditambah dengan larutan KMnO4, panaskan bila perlu;
tabung (5) ditambah NaI dengan aseton, kocok; tabung (6) ditambahkan dengan
Fehling A+B, panaskan; tabung (7) ditambahkan dengan I2 atau betadin. Amati
3. Etanol 1 2 Polar
memiliki sifat yang berebeda beda. Pada pengujian pertama, dilakukan pengujian
yang dicampurkan dengan dietil eter. Dari percobaan tersebut didapatkan hasil dari
pencampuran n-heksana dan aquades memiliki dua fase, dimana fase diatas adalah
n-heksana dan fase dibawah adalah aquadesnya. Hal ini dikarenakan massa jenis
aquades lebih besar dari massa jenis n-heksana. Sedangkan n-heksana yang
dicampur dengan dietil eter memiliki satu fase, dimana n-heksana dan dietil eter
senyawa non polar karena dapat larut dalam dietil eter yang bersifat non polar.
Pada pengujian kelarutan senyawa organik yang kedua yaitu dilakukan pengujian
kelarutan antara kelarutan kloroform dalam aquades dan dietil eter. Dari percobaan
ini dapat diperoleh kloroform yang dicampur dengan aquades memiliki dua fase.
Dimana fase diatas adalah fase kloroform dan fase dibawah adalah fase aquades.
Sama dengan uji coba pertama, uji coba kedua juga dikarenakan massa jenis dari
aquades lebih besar dari massa jenis kloroform. Sedangkan kloroform yang
dicampur dengan dietil eter memiliki satu fase, terlihat dari menyatunya kedua
larutan. Hal ini menunjukkan bahwa kloroform termasuk senyawa non polar.
campuran tersebut tidak dapat bereaksi. Hal ini dikarenakan perubahan warna yang
terjadi pada kedua campuran. Percobaan reaksi senyawa organik pada kloroform
dengan aseton diperoleh campuran tersebut tidak bereaksi. Hal ini dikarenakan
tidak terdapat perubahan warna, tidak adanya endapan, dan karena gugus Cl pada
pada percobaan reaksi senyawa glukosa dengan Fehling A+B diperoleh adanya
reaksi (bereaksi). Hal ini dikarenakan adanya endapan berwarna merah bata.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. senyawa organik dapat larut dalam pelarut polar dan nonpolar. Kelarutan
dalam senyawa polar. Senyawa polar antara lain etanol, aseton, dan aquades,
2. senyawa organik seperti alkohol dan aseton dapat mengalami reaksi oksidasi
reaksi identifikasi dengan fehling A+B dan vitamin C dapat mengalami reaksi
eliminasi dengan I2 .
5.2. Saran
(secara daring) ini yakni meningkatkan kualitas suara video agar dapat diamati
dengan baik.
Kimia Dasar ini adalah tetap semangat dan selalu menjaga kesehatan di tengah
Prasojo, L,S., 2007, Kimia Oragnik 1, Buku Pegangan Kuliah untuk Mahasiswa
Farmasi, Yogayakarta
November 2015
Lampiran 1. Bagan Percobaan
Hasil
Catatan: dengan prosedur yang sama n-heksena diganti dengan kloroform, etanol
Hasil
Hasil
Lampiran 2. Foto Percobaan