Laporan Lengkap Praktikum Redoks
Laporan Lengkap Praktikum Redoks
Laporan Lengkap Praktikum Redoks
Mengetahui,
Dosen Penanggung jawab
No
Nama Alat Jumlah Fungsi Dalam Percobaan
.
Sebagai tempat mereaksikan dua
1. Tabung reaksi 3 Buah
larutan/ bahan kimia atau lebih.
Sebagai tempat diletakkannya tabung
2. Rak tabung reaksi 1 Buah dan penahan agar tabung reaksi tidak
jatuh.
Untuk memindahkan larutan dari
3. Pipet tetes 5 Buah suatu wadah ke wadah lain dengan
jumlah yang sangat sedikit.
Sebagai alat pengukur volume
4. Gelas ukur 10 mL 2 Buah
larutan/ cairan kimia.
Sebagai tempat penyimpanan
aquades yang akan disemprotkan
5. Botol semprot 1 Buah
pada alat kimia yang sudah digunkan
untuk dibilas dan dinetralisir.
Sebagai penjepit tabung reaksi ketika
Penjepit tabung
6. 1 Buah ada suatu bahan yang akan
reaksi
dipanaskan.
Sebagai alat untuk memanaskan
7. Pembakar spiritus 1 Buah
larutan pada percobaan ketiga.
Untuk mengeringkan alat-alat yang
8. Lap kasar 1 Buah
sudah dibilas.
2. Bahan
Rumus Jumlah
No. Nama Bahan Fungsi
Kimia (mL/mg)
Larutan Kalium Berperan sebagai
1. KMnO4 3 mL
Permanganat 0,1 M oksidator
Larutan Ferro Sulfat Berperan sebagai
2. FeSO4 0,35 mL
0,1 M reduktor
Larutan Asam Berperan sebagai
3. H2C2O4 1 mL
Oksalat 0,1 M reduktor
Larutan Natrium Berperan sebagai
4. Na2S2O3 0,25 mL
Tiosulfat 0,1 M reduktor
Berperan sebagai agen
oksidasi atau sebagai
Larutan Asam Sulfat
5. H2SO4 3 mL katalis untuk
Encer 0,1 M
mempercepat terjadinya
suatu reaksi.
Untuk mencuci/
6. Aquades H2O mensterilkan alat-alat
sebelum digunakan.
Untuk mengeringkan alat
7. Tissu 1 pack
percobaan setelah dibilas
Untuk menyalakan api
8. Korek Api 1 buah pada pembakar spiritus di
percobaan tiga.
F. PROSEDUR KERJA
1. Dituangkan masing-masing 1 mL kalium permanganat (KMnO4) 0,1 M
ke dalam tiga tabung reaksi yang sudah ditandai dan ditambahkan
masing- masing 1mL asam sulfat encer (H2SO4) 0,1 M.
2. Ditambahkan 7 tetes ferro sulfat (FeSO4) 0,1 M ke dalam tabung 1 lalu
diamati apa yang terjadi.
3. Ditambahkan 5 tetes natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,1 M ke dalam tabung
2 dan amati apa yang terjadi.
4. Ditambahkan 1 mL asam oksalat (H2C2O4) 0,1 M ke dalam tabung 3
kemudian dipanaskan perlahan menggunakan pembakar spiritus, lalu
amati apa yang terjadi.
G. HASIL PENGAMATAN
No
Percobaan Hasil
.
Pada pencampuran larutan KMnO4 dengan
larutan H2SO4 menghasilkan warna ungu
KMnO4 (1 mL) + H2SO4
1. pekat, kemudian ditambahkan FeSO4
(1 mL) + FeSO4 (7 tetes)
mengalami perubahan warna menjadi
warna ungu kehitaman.
Pada pencampuran larutan KMnO4 dengan
larutan H2SO4 menghasilkan warna ungu
KMnO4 (1 mL) + H2SO4 (1 pekat, kemudian ditambahkan Na2S2O4
2.
mL) + Na2S2O3(5 tetes) mengalami perubahan warna menjadi
warna ungu kecoklatan dan terdapat
endapan.
Pada pencampuran larutan KMnO4 dengan
larutan H2SO4 menghasilkan warna ungu
KMnO4 (1 mL) + H2SO4
pekat, kemudian diitambahkan H2C2O4
3. (1 mL) + H2C2O4 (1 mL)
mengalami perubahann warna menjadi
→ panaskan
warna ungu kehitaman tetapi sedikit lebih
terang.
H. PEMBAHASAN
Reaksi reduksi dan oksidasi atau yang lebih sering dikenal sebagai redoks
merujuk pada perubahan bilangan oksidasi sebab transfer elektron yang
sebenarnya tidak akan selalu terjadi. maka oksidasi dapat disebut
sebagaipeningkatan bilangan oksidasi dan reduksi sebagai penurunan bilangan
oksidasi. Transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun
terdapat beberapa reaksi yang termasuk redoks walau tidak terjadi transfer
elektron di dalam reaksinya.
Dalam redoks dikenal dengan istilah oksidator dan reduktor. Oksidator
merupakan senyawa yang memiliki kemampuan untuk menaikkan bilangan
oksidasi/mengoksidasi senyawa lainnya, dengan kata lain oksidator melepaskan
elektron dari senyawa lain sehingga mengalami reduksi. Reduktor merupakan
senyawa yang memiliki kemampuan untuk menurunkan biloks atau mereduksi
senyawa lainnya, dengan kata lain reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa
lain sehingga mengalami oksidasi.
Pada percobaan ini kita akan mempelajari reaksi reaksi reduksi oksidas
(redoks). dalam percobaan ini kita akan menyaksikan beberapa senyawa untuk
mengetahui perubahan bilangan oksidasinya (biloks). Senyawa yang dimaksud
berupa larutan KMnO4 (kalium permangatiat), H2SO4 (asam sulfat), FeSO4
(ferrosulfat), Na2S2O3 (Natrium tiosulfat), dan H2C2O4 (asam oksalat).
Pada awal percobaan ini dilakukan dengan pencampuran 1 ml KMnO4
(berwarna ungu) dan 1 ml H2SO4 (berwarna bening). Hasil pencampuran kedua
larutan tersebut adalah berwarna ungu pekat. Perlakuan ini akan digunakan
dalam tiga percobaan.
Percobaan ini diawali dengan memasukkan masing-masing 1 mL kalium
permanganat dan 1 mL asam sulfat encer ke dalam 3 buah tabung reaksi.
Dimana kalium permanganat berfungsi sebagai oksidator dan asam sulfat
berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat jalannya reaksi. Dari pencampuran
kalium permanganat dan asam sulfat encer diperoleh hasil larutan berwarna
ungu, kemudian ketiga tabung reaksi ini diberi perlakuan yang berbeda.
Percobaan pertama yaitu pada tabung pertama
larutan kalium permanganat dan asam sulfat
ditambahkan beberapa tetes larutan ferro sulfat yang
berfungsi sebagai reduktor. Larutan yang semula
berwarna ungu setelah ditambahkan beberapa larutan
ferro sulfat berubah warna menjadi keunguan dan
sedikit lebih gelap. Reaksi antara KMnO 4 dan FeSO4
dalam suasana asam merupakan salah satu reaksi
redoks, dimana ion besi dari FeSO4 teroksidasi dan Gambar H.1 Hasil larutan
ion mangan dari KMnO4 tereduksi. Penambahan KMnO4 + H2SO4+ FeSO4
(sumber: dokumentasi
besi sulfat pada larutan KMnO4 dan H2SO4 dapat pribadi)
+1 +7 -8 +2 +6 -6 +2 +2
KMnO4 + H2SO4 + 2FeSO4→ Fe(SO4) + K2SO4 + MnSO4 + H2O
+1 +7 -2 +1 -2 +2 -2 +3 -2 +1 +2 +2 -2 +1
Reduksi
+7 +2
Oksidasi
2KMnO4+8H2SO4+10FeSO4 → 5Fe(SO4)+ K2SO4+2MnSO4+8H2O
Reduksi : KMnO4 → MnSO4
Oksidasi : FeSO4 → Fe(SO4)3
Percobaan kedua yaitu pada tabung kedua larutan
KMnO4 dan H2SO4 ditambahkan larutan natrium
tiosulfat. Larutan natrium tiosulfat ini berfungsi sebagai
zat yang mengalami oksidasi atau reduktor. Setelah
ditambahkan larutan natrium tiosulfat terjadi perubahan
warna dari ungu menjadi ungu kecoklatan. Perubahan
warna pada larutan kalium permanganat (KMnO4)
setelah ditambahkan asam sulfat encer (H2SO4) dan
Gambar H.2 Hasil larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) disebabkan oleh reaksi
KMnO4 + H2SO4+ Na2S2O3
(sumber: dokumentasi priadi)
redoks antara ion permanganat (MnO4-) dan natrium
tiosulfat.
Dalam reaksi ini, natrium tiosulfat bertindak sebagai agen reduktor,
mengoksidasi ion permanganat (MnO4-) menjadi ion mangan dua positif
(Mn2+). Perubahan warna tersebut adalah hasil dari perubahan oksidasi
(MnO4-) ke (Mn2+) yang memiliki warna ungu kecoklatan. Oleh karena itu,
perubahan warna dari ungu atau warna asli KMnO 4 menjadi ungu kecoklatan
adalah hasil dari reaksi oksidasi dan reduksi di mana ion permanganat
mengalami oksidasi, dan natrium tiosulfat adalah agen reduktor. Adapun reaksi
yang harusnya terjadi pada percobaan kedua, yaitu:
Oksidasi : 2S2O33- → S4O6 + 2e
Reduksi : MnO4 + 8H+ Se → Mn+2 + 4H2O
Oksidasi : 10S2O33- → 5S2O62- + 10e
Reduksi : 2MnO4- + 16H+ +10e →2Mn+2 + 8H2O
2MnO4- + 10S2O32- + 16H+ → 2Mn+2 + 5S4O62- + 8H2O
2KMnO4 + 8H2SO4 + 10S2O32- → K2SO4 + 2MnSO4 + 5Na2S2O6 + 8H2O
Reduksi
+7 +2
+1 Oksidasi +6
+1 +7 -6 +2 +2 +3 -8 +2 +2 +6 -8 +4 +2
KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 → K2SO4 + MnSO4 + CO2 + H2O
+1 +7 -2 +1 -2 +1 + 6 -2 +1 -2 +2 +6 -2 -2 +1-2
2
Reduksi
Oksidasi
I. KESIMPULAN
Reaksi reduksi dan oksidasi mengacu pada perubahan bilangan oksidasi
karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan terjadi. Transfer elektron
akan selalu mengubah bilangan oksidasi, tetapi ada beberapa reaksi yang bersifat
redoks, tetai tidak mengalami transfer elektron dalam reaksinya. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan mereaksikan komponen tertentu untuk mengetahui
perubahan bilangan oksidasinya.
J. SARAN
Untuk praktikan berikutnya, disarankan sebelum melakukan praktikum agar
semua alat dicuci dengan bersih menggunakan aquades. Selain itu, lebih berhati-
hati dalam pencampuran larutan, serta lebih teliti dalam pengidentifikasian
warna campuran larutan hasil reaksi. Jangan lupa untuk tetap disiplin dalam
melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Zhan, S., Zeng, L., Al-Yaseri, A., Sarmadivaleh, M., & Xie, Q.
(2023). Pemodelan geokimia tentang peran reaksi redoks selama
penyimpanan bawah tanah hidrogen dalam media berpori. Jurnal
Internasional Energi Hidrogen .