Bab I Dan III
Bab I Dan III
Bab I Dan III
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri tahu saat ini telah menjadi salah satu industri rumah tangga yang
tersebar luas baik di kota-kota besar maupun kecil. Industri tahu dalam proses
tidak diolah terlebih dahulu dapat mencemari lingkungan sekitarnya. Limbah yang
dihasilkan industri tahu pada umumnya yaitu limbah padat dan limbah cair.
Limbah padat indsutri tahu merupakan limbah yang dihasilkan dari proses
penyaringan dan penggumpalan. Limbah ini dijual dan diolah oleh pengrajin
menjadi tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan tepung ampas
tahu. Sedangkan limbah cair indutri tahu merupakan limbah yang dihasilkan oleh
limbah yang dihasilkan sangat tinggi. Dengan adanya pemanfaatan untuk limbah
padat industri tahu, maka limbah tersebut tidak berdampak negative terhadap
20 juta m3/tahun. Sedangakan untuk tiap 1 kg bahan baku utama kedelai dalam
limbah cair dengan rata-rata sebesar 43,5 liter. Limbah cair industri tahu pada
umumnya mengandung bahan organic seperti TSS, BOD, dan COD yang tinggi.
Jika langsung dibuang ke badan air dapat menyebabkan timbulnya bau yang
menyengat dna polusi air dapat menyebabkan kematian ikan dan biota lainnya
dilingkungan, juga tidak adanya pengolahan hasil buangan limbah industri tahu
sehingga perlu dilakukan pengolahan limbah cair yang berasal dari kegiatan
Dampak air limbah tahu yang tidak diolah dan secara langsung dibuang ke
badan penerima berupa sungai, akan berdampak negatif terhadap sungai tersebut.
Sungai tersebut menjadi sumber air baku bagi masyarakat di daerah Geragai, dan
jika sungai itu sudah tercemar dengan limbah pabrik tahu maka akan berdampak
yang berasal dari air yang tercemar. Sungai yang sudah tercemar dengan limbah
akan berdampak buruk untuk ekosistem sungainya. Pengolahan air limbah dalam
pengolahan yang tepat nilai kadar pencemar limbah cair dapat dikurangi sehingga
cair menggunkan biofilter yang telah dilakukan khusunya pengolahan pada limbah
cair tahu telah banyak dilakukan seperti penurunan BOD dan TSS pada
pengolahan limbah cair domestic media batu apung, kerikil, dan cangkang kerang
yang digunakan pada reactor anaeribik biofilter mampu menurunkan konsentrasi
BOD dan TSS (Ayu Pramita, 2019). Penerapan pengolahan limbah cair
tawon untuk industri tahu skala komunal diperoleh efisiensi penyisihan kadar
BOD (74,5%), COD (75,4%), dan TSS (84%) . Penerapan metode pengolahan
gabungan anaerobik-aerobik relatif sulit untuk usaha skala kecil karena beberapa
alasan adalah sebagai berikut: membutuhkan lahan untuk pengolahan yang luas,
gabungan belum banyak dimanfaatkan oleh Industri Tahu skala kecil untuk
pengolahan air limbah buangan tahu. Pengusaha industri tahu skala kecil sering
cair terlebih dahulu. Industri tahu yang tidak menerapkan pengolahan air buangan
Pelaku usaha tahu perlu melakukan pengolahan air buangan limbah dengan
Maka peneliti tertarik dengan pengolahan limbah cair tahu menggunakan biofilter
kadar BOD limbah cair industri tahu sebesar 29-62 %. Selanjutnya pada
penurunan kadar parameter kekeruhan dan total suspended solid (TSS) yang
cukup signifikan dengan waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi standar baku
mutu yaitu 20 menit. Hal ini dapat terjadi karena material penyaringan yang
berupa zeolite dan pasir mampu mereduksi parameter kekeruhan dan TSS.
mutu limbah cair Industri Tahu mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 Tentang Standar Baku Mutu Air
Limbah Domestik Bagi Industri Tahu. Tujuan pengujian parameter air limbah
kadar tercemarnya air sungai, dan meningkatkan kualitas air sungai, diharapkan
pengolahan biofilter mampu mengurangi nilai kadar pencemar bagi industri tahu
skala kecil. Penelitian berjudul: “Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan
Kehutanan No. 68 Tahun 2016 Tentang Standar Baku Mutu Air Limbah
Kehutanan No. 68 Tahun 2016 Tentang Standar Baku Mutu Air Limbah
2. Parameter yang akan diuji pada sampel air limbah tahu adalah parameter
BOD, COD, TSS, dan pH, untuk pengujian sampel limbah tahu dilakukan
3. Hasil Penelitian berupa analisis sampel air limbah tahu sebelum dilakukan
dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 Tentang Standar Baku Mutu Air
Limbah Domestik Bagi Industri Tahu dalam melihat parameter yang
4. Penelitian ini tidak mencari variasi waktu tinggal air limbah pada
pengolahan air limbah tahu biofilter, hanya dilakukan selama 9 hari massa
reaktor biofilter.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi meliputi latar belakang rumusan masalah, tujuan Penelitian,
Pada bab ini meliputi teori-teori yang dapat dijadikan landasan penelitian.
Pada bab ini akan dijelaskan tentang kerangka berpikir , rencana penelitian,
jadwal kegiatan dan metode yang diterapkan dalam penelitian dan analisis
data.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1 Alat
2. Tangki penampung
3. Kran Air
4. Pipa PVC
5. Jerigen
3.2.2 Bahan
Air limbah tahu merupakan bahan yang akan diolah, dan bahan media
limbah industri tahu. Parameter yang diuji sebelum dan sesudah eksperimen
adalah BOD, COD, TSS, dan pH untuk memperoleh data-data mengenai
Terdapat 2 (dua) jenis data yang dikumpulkan, yaitu data primer dan data
seperti: BOD, COD, TSS, dan pH. Pengumpulan data sekunder seperti kondisi
Penelitian Tugas Akhir ini terdiri dari tahapan-tahapan seperti pada bagian
alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 adalah sebagai berikut:
Mulai
Studi Literatur
Analisis Data
Selesai
Penelitian Tugas Akhir mencakup karakteristik limbah cair bagi Industri Tahu
seperti; BOD, COD, TSS, dan pH. Pengambilan sampel air limbah tahu
berlaku yaitu; SNI 6989.52;2008, serta dilakukan analisis data berupa analisis
deskriptif yaitu data dibuat dalam bentuk Grafik dan Tabel disertai dengan narasi
NasionalIndonesia (SNI) pada Tabel 3.1, dan hasil analisis kualitas air limbah
akan mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
68 Tahun 2016 Tentang Standar Baku Mutu Limbah Domestik Bagi Industri
Tahu.
berikut :
dan A2.
hari.
ml.
i. Ditambah 2 ml H2SO4.
tidak berwarna.
Untuk menghitung efektivitas nilai BOD digunakan rumus sebagai berikut ini :
a. Dibuat deret larutan kerja dari larutan induk KHP dengan 1 (satu)
berikut :
Untuk menghitung efektivitas nilai BOD digunakan rumus sebagai berikut ini :
kertas saring).
berikut:
secara manual.
Untuk menghitung efektivitas nilai TSS digunakan rumus sebagai berikut ini :
¿
Efektivitas Nilai TSS = Kadar TSS Awal−Kadar TSS Akhir ¿ Kadar TSS Akhir x
100%
kerja alat.
berikut:
penurunan kadar BOD, COD, dan TSS dihitung dengan membandingkan nilai
pada kadar awal dan kadar akhir yang akan dinyatakan dalam persen (%).
¿
Efektivitas (E) = Kadar TSS Awal−Kadar TSS Akhir ¿ Kadar TSS Akhir x 100%
Pengolahan biofilter dengan reaktor fixed bed digester aliran air limbah down
flow dalam mengolah limbah cair industri tahu menggunakan biofilter dari bahan
1. Reaktor biofilter
a. Bahan media
b. Tinggi media
c. Porositas
Dimana :
π = 3,14
Dimana :
π = 3,14