Dongeng Batu Menangis
Dongeng Batu Menangis
Dongeng Batu Menangis
Di sebuah desa terpencil hiduplah seorang janda tua dengan anaknya yang bernama
Darmi. Sejak ayah Darmi meninggal, kehidupan mereka menjadi susah. Sang ibu terpaksa
bekerja di sawah orang sebagai buruh upahan. Sementara putrinya,Darmi adalah seorang gadis
yang manja, ia juga seorang gadis yang malas dan pesolek, kerjanya hanya bersolek dan
mengagumi kecantikannya. Hingga suatu hari….
Darmi : “Hahaha, enak aja. Uang ini akan kupakai untuk beli baju baru,biar penampilanku ngak
kumal seperti ibu”
Ibu : “Tapi kita akan makan apa nak?,jika uang itu kamu ambil?”
Darmi : “Ah! Gak mau tau! Bodoh banget jadi orang”
Karena tidak dapat mencukupi kebutuhannya, ibu Darmi pun pergi ke rumah tetangganya
yang kaya untuk meminjam uang. Singkat cerita bu Darmi berhasil meminjam uang ke
tetangganya. Beberapa hari kemudian Ibu Darmi hendak ke pasar,lalu…
*Ibu Darmi yang mendengar itu pun mengelus dada dan ingin menangis, tetapi ia menahannya
*Di perjalanan , Darmi bertemu dengan temannya sewaktu sekolah
Ibu : “Ya Tuhan,tolonglah hamba-Mu ini, hamba-Mu sudah tidak kuat lagi menerima cobaan
ini,kutuklah anakku Tuhan,kutuklah ia!!”
*Darmi pun berubah menjadi batu, namun begitu ,sang ibu tetap memeluknya dengan kasih
saying
Disebuah desa yang indah nan hijau subur perkebunannya, hidup seorang petani
perempuan bernama Bu Sri bersama anaknya yang sedang menanam timun di kebunnya.
Setelah beberapa minggu kemudian, timun-timun itu berbuah dan matang serta besar-
besar, pada saat kancil berjalan-jalan, kancil tidak sengaja melihat timun-timun itu, dia langsung
tertarik mengambilnya.
Kancil : Wahh.. timun siapa ini? kayaknya sudah matang. Hemm… besar-besar lagi.. ku makan
satu ah… (kancil memakan hingga tak terasa sudah menghabiskan banyak timun). Hemm..
enaknya..!!! Sampai perutku kekenyangan. Pulang ahhhhh..
Ke esokan harinya, Bu Sri dan Ani pergi ke kebun mereka, mereka ingin melihat perkembangan
kebun timun mereka.
Bu Sri : Loh.. kok timunnya banyak yang hilang, padahal minggu lalu kan banyak!
Ani : Iya Bu, minggu lalu kan timunnya masih banyak, pasti ada yang mencuri. Kalau gitu,
ayo kita sembunyi Bu, mungkin ada binatang atau pencuri yang mencuri timun kita.
Bu Sri : Ayo..!
Setelah beberapa menit bersembunyi, tidak lama kemudian kancil datang, dan mengambil
timun-timun tersebut. Bu Sri dan Ani pun tahu, yang mencuri timunnya adalah kancil.
Kancil : ha..! apaan tu…. Orang gak ya..?? tapi kok gak gerak..!! (dengan menyentuh-nyentuh
takut) haha… Teryata orang-orangan sawah…
kancilpun mencoba memukul orang-orangan sawah itu, tapi tangannya malah menempel
tidak bisa dilepas kembali, karena terkena pulut, kakinya yang ingin menendang pun terkena,
jadi tidak bisa melarikan diri.
Bu Sri : Ow.. akhirnya tertangkap juga kau kancil.., Ani, ayo kita jaring kancil ini.
Kancil : Ampun.. ampun...
Ani : Ma’fusss lohh…. Makannya jangan suka mencuri..
Sesampainya di rumah, kancil di kurung. Kancil sedih dan takut, tapi tiba-tiba datang
seekor kucing. Dan mengolok-olok si kancil, kancil mulai berfikir, dia ingin menjebak kucing.
Kucing : Meong.. meong… rasain loh.. kalau gak mau di kurung, makannya jangan
nyuri.. meong wheekk
Kancil : (ahaa..!! aku punya ide..) kucing.. kamu pinter ngak..??
Kucing : Pinterlah..
Kancil : Aku gak percaya..!!
Kucing : Iya, aku itu pinter..
Kancil : Ah.. yang benner..?? entar bo’ong lagiii… kalau kamu pinter, coba kamu buka kunci
pintu ini, dan masuk ke dalam sini..
Kucing : Baiklah !
membuka pintu kandang kancil, dan masuk kedalam, lalu kancil pergi keluar dan
mengunci kandang tersebut, sehingga kucing tersebut terkunci didalam kendang tersebut. Bu Sri
dan Ani datang. Mereka kaget karena kandang tersebut berisi kucing peliharaannya..
Akhirnya kancil tersebut berhasil melarikan diri dan kucing terperangkap dalam kandang, Bu Sri
dan Ani marah, dan menghukum kucing tersebut.
kisah persahabatan singa dan tikus
Pada suatu hari hidup lah seekor singa di sebuah gua. Suatu ketika Si Tikus sedang bermain di
dekat singa. Dia berlari ke sana ke mari sehingga membuat Sang Raja Hutan Singa bangun. dan
marah.
singa : hai tikus kenapa kamu melewati aku dan kau berjalan seenak nya aja! (tanya singa
sedang marah )
singa : tidak bisa.kemari kau!, karena kau telah mengganggu. Aku akan makan kau.
tikus : tidak jangan makan aku,tolong maaf kan aku,aku akan menolong mu bila kau nanti
sedang kesusahan
singa : hahahaha apa kata mu.. Kamu sangat kecil. Bagaimana kamu bisa membantuku?”
Kemudian Sang Raja Hutan Singa melepaskan tikus itu dan tak jadi memakannya
singa : baiklah aku lepaskan kau dan cepat lah pergi.sebelum aku berubah pikiran.
Satu bulan kemudian, singa itu sedang berjalan di hutan. Kemudian Sang Raja Hutan Singa
terperangkap Jaring.
Sang Raja Hutan Singa masuk dalam perangkap. Dia meraung-raung dengan keras tapi tidak ada
yang datang membantu. Sang Raja Hutan Singa itu ketakutan.
Akhirnya dengan gigi tikus yang runcing, singa terlepas dari perangkap tersebut dan singa
berterima kasih kepada tikus
singa : terimakasih tikus..kamu adalah teman saya. Dan saya adalah teman kamu