Materi Upskilling Amt

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Upskilling BLS & AED pada Awak Mobil Tanki FT Boyolali

Hari : Kamis, 23 Februari 2023


Lokasi : Fuel Terminal Boyolali
Jam : 08.00 - 09.00 Wib
Peserta : 20 AMT

TOPIK
Basic Life Support & AED

Ketika menemukan kondisi darurat saat pasien tidak responsif atau tidak bernapas,
cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal
sebagai Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah langkah pertolongan medis pertama
yang dapat dilakukan. 

Sambil menunggu ambulance atau pertolongan medis tiba, prosedur CPR akan
membantu mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.
Hal ini akan membuat organ tubuh tetap hidup dan berfungsi.

Meskipun tidak menjamin keselamatan seseorang 100%, paling tidak, resusitasi


jantung paru akan meningkatkan keselamatan pasien dibandingkan tidak
melakukannya sama sekali.  

Lalu, bagaimana langkah-langkah CPR yang dapat dilakukan? Panduannya berikut


ini: 

Cara melakukan CPR

Mengingat pentingnya CPR dalam menyelamatkan nyawa, maka bisa melakukan


prosedurnya dengan cara yang benar. 

Tahapan CPR dikenal dengan singkatan D-R-C-A-B, yaitu danger dan response
sebagai persiapan, lalu dilanjutkan dengan compression, airway, dan breathing. 

Yuk, simak penjelasan seputar cara melakukan RJP berikut ini: 

Danger 

Tahapan pertama dikenal dengan danger atau hindarkan korban dari situasi
berbahaya. Artinya perlu memastikan kondisi korban dan lingkungan sekitarnya agar
terhindar dari hal-hal yang mungkin membahayakan korban, Anda sendiri selaku
penolong, dan orang lain di sekitar. Jika orang yang tidak sadarkan diri tersebut
berada di tengah jalan, bawa korban ke tempat yang lebih aman.  
Response

Setelah memastikan keamanannya, lakukan pemeriksaan tingkat kesadaran korban.


Caranya tanyakan nama korban dengan suara yang cukup lantang atau bisa sambil
menggoyangkan tubuhnya secara perlahan. 

Apabila korban memberikan respon, usahakan untuk menjaga kesadaran diri korban
sampai bantuan tiba. Pemeriksaan tingkat respon juga tetap dilakukan dengan
memeriksa pernapasan, denyut nadi korban, dan apakah dadanya bergerak naik-
turun.  

Namun, jika korban tidak menunjukkan respons, minta bantuan dengan


memanggil orang sekitar atau dengan segera hubungi nomor 112 maupun
layanan darurat rumah sakit terdekat.

Sembari menunggu bantuan datang, lakukan CPR. Sebagai catatan, CPR hanya


dilakukan ketika pasien sudah tidak responsif atau tidak bernapas.

Untuk mengetahuinya dapat memeriksa pernapasan dan detak jantungnya.  

Compression

Compression adalah penekanan dinding dada sebagai pijat jantung eksternal. Ketika
menemukan keduanya sudah tidak ada, resusitasi jantung paru sebaiknya dilakukan
secepat mungkin karena setelah jantung berhenti, hanya ada beberapa menit
sebelum organ dan otak mulai mengalami kerusakan. 

Cara yang pertama dengan melakukan kompresi dada. Berikut ini langkah-
langkahnya:

 Cari permukaan keras dan datar, kemudian baringkan tubuh korban.


 Posisikan diri Anda untuk berada di samping bahu dan juga leher korban.
 Letakkan salah satu telapak tangan di bagian tengah dada pasien. Lalu,
telapak tangan yang satunya di atas tangan yang pertama.
 Pastikan siku tetap lurus
 Tekan dada dengan metode push fast atau 100-120 kali per menit dan push
hard (kedalaman 5-6 cm), dengan 1 hingga 2 tekanan setiap detiknya. 
 Andalkan kekuatan seluruh tubuh bagian atas Anda lalu tekan dengan kuat.

Namun, di tengah pandemi COVID-19 selama kompresi dada, mulut dan hidung
orang yang ditolong harus ditutup dengan kain. Tujuannya meminimalisasi risiko
aerosol. Lakukan kompresi hingga ambulans datang, korban sadar, atau penolong
sudah kelelahan.
Airways

Selanjutnya bisa melakukan airways yaitu tahapan membuka jalur napas. Langkah
ini dilakukan setelah tahap kompresi. 

Caranya, Anda harus mendongakkan kepala korban terlebih dahulu. Kemudian


letakkan tangan, pada dahi korban. Angkat dagunya secara perlahan sehingga
saluran napas dapat terbuka.

Breathing

Tahapan berikutnya dalam prosedur RJP adalah breathing yaitu tahap pemberian
bantuan napas untuk memicu kembalinya pernapasan spontan. Langkah ini disebut
pemberian napas buatan dari mulut ke mulut, atau bisa juga dari mulut ke hidung.

Rumus CPR yang sering dilakukan yaitu 30 : 2, atau pemberian 30 kompresi dada
yang diikuti 2 kali nafas buatan. 

Cara melakukan napas buatan sebagai langkah CPR yaitu:

 Jepit hidung korban


 Tempatkan mulut Anda ke mulut atau hidung korban
 Lakukan pemberian udara dari mulut Anda 2 kali.
 Cek apakah dadanya telah tampak terangkat seperti sedang bernapas.
 Jika tidak kunjung menunjukkan tanda bernapas, periksa kemungkinan
adanya sumbatan pada jalan napas dan perbaiki lagi posisi leher korban. 
 Ulangi lagi CPR dengan 30 kali kompresi dada dan pemberian napas buatan
sebanyak 2 kali.

Teknik pemberian napas buatan juga bisa melalui bantuan alat berupa nasal
cannula (selang oksigen), masker kantong udara, dan intubasi yang hanya bisa
dilakukan oleh tenaga medis terlatih.

Tujuan resusitasi jantung paru (RJP) 

Resusitasi jantung paru (RJP) adalah teknik penyelamatan nyawa yang berguna
dalam banyak keadaan darurat, terutama ketika pernapasan atau detak jantung
seseorang telah berhenti. Contoh kasus yang memerlukan CPR adalah serangan
jantung dan tenggelam.

Ketika jantung berhenti, tubuh tidak lagi mendapatkan darah yang kaya oksigen. Hal
ini dapat menyebabkan kerusakan otak hanya dalam beberapa menit.

Nah, tujuan melakukan CPR adalah untuk menjaga supaya darah yang kaya
oksigen dapat mengalir ke otak dan organ lain sampai perawatan medis darurat
datang.
RJP Hands Only

Jika pada saat kejadian henti jantung, alat tidak memadai atau alat pelingdung diri
(APD) tidak, kita dapat melakukan RJP Hands Only

Langkah-langkah RJP "Hands Only " :

1.      Safety :
3A : Amankan diri, Amankan pasien/orban, Amankan lingkungan

2.      Periksa respon, pernafasan (5-10 menit)


Tepuk-tepuk bahu, tanya "Anda Kenapa? "
Bila ada respon : Biarkan berbaring, cari penyebabnya, panggil bantuan medis,
sambil mengawasi

3.      Panggil bantuan :


Panggil Bantuan ": Hubungi Call center PSC 119/112

4.      Kompresi dada :


Lakukan Kompresi Dada tanpa interupsi sampai pasien ada repson

Kapan RJP Dihentikan?

RJP dapat dihentikan jika ditemukan kondisi2 seperti

1. Kembalinya denyut jantung dan napas spontan (pasien bergerak spontan)


2. Pasien ada tanda - tanda kematian biologis
3. Penolong terancam keselamatannya
4. Penolong kelelahan
5. Do not resuscitate (DNR)

Jika pada pasien sudah ditemukan tanda2 pasti kematian seperti lebam mayat, kaku
mayat, dan pembusukkan maka dapat dipastikan bahwa pasien sudah
meninggal.Hanya dokter yang dapat menyatakan bahwa korban meninggal dunia.

Melakukan kejut jantung dengan AED

AED merupakan alat yang dapat memberikan kejutan listrik pada korban.

Langkah Pemakaian :

1. Pastikan korban tidak sadar, tidak bernapas, dan nadi tidak teraba
2. Ambil AED dan Buka Baju korban (Pastikan Badan Kering)
3. Nyalakan AED dan pasang pad AED pada dada korban
4. Ikuti instruksi AED. Bila AED mengindikasikan kejut jantung, maka tekan
tombol shock pada AED
Recovery Position atau Posisi pemulihan

Posisi ini dilakukan jika korban sudah bernapas dengan normal dan sirkulasinya
sudah adekuat. Posisi ini dilakukan untuk menjaga jalan napas tetap terbuka dan
mengurangi risiko tersumbatnya jalan napas dan tersedak.Korban dimiringkan
dengan meletakkan tangan di bawah kepala korban.

1.  Korban tidur terlentang pada posisi supine, penolong berlutut di sisi kanan korban

2.  Tangan kanan korban diluruskan di sisi kepala korban

3. Tangan kiri korban ditekuk menyilang dada hingga posisi telapak tangan berada
dibahu kanan korban.

4. Lutut kaki kiri korban ditekuk ke kanan. Posisi tangan kiri penolong di bahu kiri
korban, tangan kanan penolong di lipatan lutut kiri korban. Tarik korban

Referensi:

CPR steps: A visual guide (2020), from:


https://www.medicalnewstoday.com/articles/324712 

CPR-First aid (2022), https://www.nhs.uk/conditions/first-aid/cpr/ 

Cardiopulmonary resuscitation (CPR) (-). From:


https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/cardiopulmonary-
resuscitation-cpr 

Resusitasi Jantung Paru di Rumah Sakit pada Masa Pandemi Covid-19 (2020), from:
https://www.pjnhk.go.id/artikel/resusitasi-jantung-paru-di-rumah-sakit-pada-masa-pandemi-
covid-19
Media promkes : Leaflet

Anda mungkin juga menyukai