Jurnal Manajemen Bed PDF
Jurnal Manajemen Bed PDF
Jurnal Manajemen Bed PDF
Joko Siswanto
15917111
i
Lembar Pengesahan Penguji
ii
Abstrak
Tempat tidur menjadi unsur pokok dalam mutu penyediaan layanan kesehatan rawat inap.
Pengelolaan tempat tidur dapat mengoptimalisasikan okupansi tempat tidur rumah sakit.
Manajemen tempat tidur rumah sakit yaitu proses pengalokasian dan penyedian tempat
tidur. Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit dikembangkan untuk membantu
Pelayan medis mengelola tempat tidur. Perangkat Lunak Sistem Manajemen Tempat Tidur
sudah ada yang menerapkan dan banyak tersedia di pasaran, namun hanya berfokus pada
ketersediaan kapasitas, perkiraan permintaan dan perencanaan tempat tidur rumah sakit.
RSU Islam Harapan Anda memerlukan sistem yang juga dapat menyajikan Grafik (BOR,
LOS, TOI, BTO, dan Barber Johnson) dan menyajikan laporan tempat tidur (Sensus
Harian PRI, BOR, LOS, TOI, BTO, Pemakaian tempat tidur, dan Permintaan pencarian
tempat tidur). Permasalahan yang terjadi adalah pengolahan data permintaan pencarian
tempat tidur, proses bisnis, sistem manajemen dan prototipe sistem yang dapat mengelola
tempat tidur, membuat laporan tempat tidur, menyajikan informasi status tempat tidur yang
sinkron dan menyajikan data tempat tidur dengan menggunakan Grafik Barber Johnson.
Metodologi yang dipilih adalah Penelitian Desain dengan model proses lima tahapan.
Tahapan kesadaran atas masalah, rumah sakit mengalami masalah dalam penyediaan
layanan kesehatan rawat inap. Tahapan Anjuran, konsep desain dibuat untuk Proses Bisnis
dan Prototipe Sistem. Tahapan pengembangan, pengembangannya yaitu membuat Proses
Bisnis dan Prototipe Sistem. Tahapan evaluasi, 10 pembahasan evaluasi kemudian
diperbaiki, dirubah atau ditambah. Tahapan kesimpulan, model proses penelitian desain
dapat menyelesaikan permasalahan sistem manajemen tempat tidur rumah sakit. Hasil
penelitian ini adalah Proses Bisnis dan Prototipe Sistem yang dapat digunakan sebagai
studi awal pengembangan sistem manajemen tempat tidur rumah sakit di RSU Islam
Harapan Anda. Kontribusi dapat diberikan kepada Peneliti di bidang Sistem Informasi,
pada saat meneliti pengembangan sistem dapat menggunakan model Penelitian Desain.
Kontribusi yang lain yaitu penggunaan penelitian desain ternyata dapat diterapkan pada
domain kesehatan (Rumah Sakit).
Kata kunci: manajemen tempat tidur rumah sakit, penelitian desain, prototipe sistem
iii
Abstract
Prototype of Hospital Bed Management System At RSU Islam Harapan Anda Tegal
The bed is an essential element in the quality of inpatient health care provision. Bed
management can impact into optimizing the hospital bed occupancy. The hospital bed
management is a process of allocating and providing the beds. The Hospital Bed
Management System was developed to help Medical Practitioners in managing the bed.
The Beds Management System Software has been already implemented and existed widely
on market, but it only focuses on capacity availability, demand forecast and planning of the
hospital beds. RSU Islam Harapan Anda requires a system that can perform Graphics
(BOR, LOS, TOI, BTO, and Barber Johnson) and bed reports (Daily Census of PRI, BOR,
LOS, TOI, BTO, Bed of Usage, and Request for bed searching). The problems is tha tthe
data processing of search request the bed, business process, management system and
system prototype can be used to manage the bed, create reports of the bed, present
information of the bed status that deal with and present bed data by using Barber Johnson
Graph.
iv
Pernyataan keaslian tulisan
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini merupakan tulisan asli dari penulis, dan tidak
berisi material yang telah diterbitkan sebelumnya atau tulisan dari penulis lain terkecuali
referensi atas material tersebut telah disebutkan dalam tesis. Apabila ada kontribusi dari
penulis lain dalam tesis ini, maka penulis lain tersebut secara eksplisit telah disebutkan
dalam tesis ini.
Dengan ini saya juga menyatakan bahwa segala kontribusi dari pihak lain terhadap tesis
ini, termasuk bantuan analisis statistik, desain survei, analisis data, prosedur teknis yang
bersifat signifikan, dan segala bentuk aktivitas penelitian yang dipergunakan atau
dilaporkan dalam tesis ini telah secara eksplisit disebutkan dalam tesis ini.
Segala bentuk hak ciptayang terdapat dalam material dokumen tesis ini berada dalam
kepemilikan pemilik hak cipta masing-masing. Apabila dibutuhkan, penulis juga telah
mendapatkan izin dari pemilik hak cipta untuk menggunakan ulang materialnya dalam
tesis ini.
Joko Siswanto
v
Publikasi selama masa studi
Siswanto, Joko. (2017). Aplikasi Sistem Pakar Sekolah Siaga Bencana Menggunakan
Metode Certainty Factors (CFs). SNATIK Tahun 2017 Seminar Nasional Teknologi
Informasi Kesehatan, 23 Desember 2017, STMIK El Rahma-STIKes Surya Gobal,
Yogyakarta.
Siswanto, Joko, & Dirgahayu, Raden Teduh. (2017). Sistem Manajemen Tempat Tidur
Rumah Sakit Pada RSU Islam Harapan Anda Tegal. Jurnal FAHMA-Jurnal Teknologi
dan Ilmu Komputer Volume 16, Nomor 1, Januari 2018.
vi
Kontribusi yang diberikan oleh pihak lain dalam tesis ini
1. Pelayan Medis dan Direksi Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda Tegal.
vii
Halaman Persembahan
Penelitian ini dipersembahkan kepada pihak yang telah membantu baik secara
akademik maupun non-akademik atau bantuan finansial (beasiswa) selama proses studi di
Program Magister Teknik Informatika. Pihak-pihak yang dimaksud yaitu:
1. Staff, Dosen dan Pimpinan PPs Magister Teknik Informatika FTI UII.
2. Pelayan Medis, Direksi dan Yayasan RSU Islam Harapan Anda Tegal.
3. Keluarga, Kawan dan Mahasiswa MI FTI UII (terutama angkatan XII).
viii
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Penyusunan penelitian yang berjudul “Prototipe Sistem
Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit Pada RSU Islam Harapan Anda Tegal”, sebagai
syarat untuk meraih gelar Magister Komputer pada Konsentrasi Sistem Informasi
Enterprise Program Studi Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas
Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia
Penyusunan penelitian ini tak luput atas bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak,
Oleh karena itu Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. R. Teduh Dirgahayu, ST., MSc., Direktur Program Pascasarjana FTI UII dan
sebagai Dosen Pembimbing.
2. Staff dan Dosen Program Pascasarjana FTI UII.
3. Pelayan Medis, Direksi dan Pimpinan Yayasan RSU Islam Harapan Anda Tegal.
4. Keluarga dan teman-teman dimanapun berada, terima kasih atas dukungan dan
partisipasinya.
5. Dan seluruh pihak yang turut mendukung dan berpartisipasi.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi seluruh pihak yang
membutuhkan terutama bagi pihak RSU Islam Harapan Anda Tegal dan Program
Pascasarjana FTI UII.
Joko Siswanto
ix
Daftar Isi
Lembar Pengesahan Pembimbing ......................................................................................... i
Lembar Pengesahan Penguji ................................................................................................. ii
Abstrak ................................................................................................................................ iii
Abstract ................................................................................................................................ iv
Pernyataan keaslian tulisan ................................................................................................... v
Publikasi selama masa studi ................................................................................................ vi
Publikasi yang menjadi bagian dari tesis ............................................................................. vi
Kontribusi yang diberikan oleh pihak lain dalam tesis ini ................................................. vii
Halaman Persembahan ...................................................................................................... viii
Kata Pengantar..................................................................................................................... ix
Daftar Isi ............................................................................................................................... x
Daftar Tabel ........................................................................................................................ xii
Daftar Gambar ................................................................................................................... xiii
Glosarium ........................................................................................................................... xv
BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
1.3 Kontribusi Ilmiah .................................................................................................... 4
1.4 Metodologi Penelitian ............................................................................................. 4
1.5 Struktur Laporan ..................................................................................................... 5
BAB 2 Kajian Pustaka ......................................................................................................... 6
2.1. Tempat Tidur Rumah Sakit..................................................................................... 6
2.2. Grafik Berber Johnson ............................................................................................ 7
2.2.1. Sensus Pasien Rawat Inap ............................................................................... 7
2.2.2. BOR ................................................................................................................. 8
2.2.3. LOS .................................................................................................................. 8
2.2.4. TOI .................................................................................................................. 9
2.2.5. BTO ............................................................................................................... 10
2.2.6. Grafik Barber Johnson ................................................................................... 10
2.3. Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit .............................................................. 12
2.4. Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit ................................................... 15
2.5. Aplikasi Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit .................................... 18
x
2.6. Penggunaan Aplikasi Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit ................ 20
BAB 3 Metodologi Penelitian ............................................................................................ 22
3.1. Penelitian Desain .................................................................................................. 22
3.2. Model Penelitian ................................................................................................... 22
3.3. Tahapan Proses Penelitian .................................................................................... 23
3.4. Panduan Penelitian ................................................................................................ 24
BAB 4 Hasil Dan Pembahasan .......................................................................................... 25
4.1. Tahap Kesadaran Atas Permasalahan (Awareness of Problem) ........................... 25
4.2. Tahap Anjuran (Suggestion) ................................................................................. 25
4.2.1. Aktor .............................................................................................................. 26
4.2.2. Status Tempat Tidur ...................................................................................... 26
4.2.3. Proses ............................................................................................................. 27
4.2.4. Bagian ............................................................................................................ 28
4.2.5. Distribusi Bagian terhadap Aktor dan Proses ................................................ 28
4.2.6. Desain Data.................................................................................................... 29
4.3. Tahap Pengembangan (Development) .................................................................. 34
4.3.1. Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit ........................................... 34
4.3.2. Proses Bisnis Pasien Rawat Inap ................................................................... 35
4.3.3. Proses Penggunaan Tempat Tidur ................................................................. 36
4.3.4. Proses Bisnis Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit ................................. 37
4.3.5. Prototipe Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit ............................ 37
4.4. Tahap Evaluasi (Evaluation)................................................................................. 58
4.4.1. Identifikasi Evaluasi ...................................................................................... 60
4.4.2. Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit Hasil Evaluasi. .................. 62
4.4.3. Proses Bisnis Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit. .................... 63
4.4.4. Prototipe Sistem............................................................................................. 64
4.4.5. Hasil Evaluasi ................................................................................................ 67
4.5. Tahap Kesimpulan (Conclusion) .......................................................................... 68
4.6. Aktivitas Penelitian Desain ................................................................................... 68
BAB 5 Simpulan Dan Saran .............................................................................................. 70
5.1. Simpulan ............................................................................................................... 70
5.2. Saran ..................................................................................................................... 70
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 71
xi
Daftar Tabel
xii
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Format Dasar Grafik Barber Johnson (Sudra, 2010) ....................................... 11
Gambar 2.2 Titik Berber Johnson (Sudra, 2010) ................................................................ 12
Gambar 2.3 Peran Manajemen tempat tidur (Boaden, 1999) .............................................. 13
Gambar 2. 4 Informasi manajemen tempat tidur (Prondlove, 2005) .................................. 14
Gambar 2.5 Proses manajemen tempat tidur (Proudlove, 2007; Boaden, 1999)................. 15
Gambar 2.6 Alur Informasi Manajemen Tempat Tidur (Boaden, 1999)............................. 17
Gambar 2.7 Konseptual Informasi Manajemen Tempat Tidur (Proudlove, 2005) ............. 17
Gambar 3.1 Model Proses Penelitian Desain ...................................................................... 23
Gambar 4.1 State Machine Status Tempat Tidur ................................................................ 27
Gambar 4.2 Relasi Antar Tabel .......................................................................................... 30
Gambar 4. 3. Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit............................................ 34
Gambar 4. 4 Proses Pasien Rawat Inap ............................................................................... 35
Gambar 4. 5 Proses Penggunaan Tempat Tidur .................................................................. 36
Gambar 4. 6 Proses Bisnis Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit ...................... 37
Gambar 4. 7 Informasi Status Tempat Tidur Pengunjung .................................................. 38
Gambar 4. 8 Home Lobby ................................................................................................... 38
Gambar 4. 9 Halaman Status Tempat Tidur ........................................................................ 39
Gambar 4. 10 Detail Status Tempat Tidur ........................................................................... 39
Gambar 4. 11 Form Alokasi Tempat Tidur ......................................................................... 40
Gambar 4. 12 Permintaan Pencarian Tempat Tidur ............................................................ 40
Gambar 4. 13 Form Permintaan Pencarian Tempat Tidur.................................................. 40
Gambar 4. 14 Home Bangsal ............................................................................................... 41
Gambar 4. 15 Dashboard Bangsal ...................................................................................... 42
Gambar 4. 16 Home Rekam Medik .................................................................................... 43
Gambar 4. 17 Data Pasien .................................................................................................. 44
Gambar 4. 18 Form Data Pasien......................................................................................... 44
Gambar 4. 19 Data Tempat Tidur ....................................................................................... 44
Gambar 4. 20 Form Tempat Tidur...................................................................................... 45
Gambar 4. 21 Data Petugas ................................................................................................ 45
Gambar 4. 22 Form Petugas ............................................................................................... 45
Gambar 4. 23 Data Penyakit ............................................................................................... 46
xiii
Gambar 4. 24 Form Penyakit .............................................................................................. 46
Gambar 4. 25 Data Dokter .................................................................................................. 46
Gambar 4. 26 Form Dokter................................................................................................. 47
Gambar 4. 27 Data Bangsal ................................................................................................ 47
Gambar 4. 28 Form Bangsal ................................................................................................ 47
Gambar 4. 29 Data Kelas ..................................................................................................... 48
Gambar 4. 30 Form Kelas................................................................................................... 48
Gambar 4. 31 Status Tempat Tidur Untuk Petugas Rekam Medik .................................... 48
Gambar 4. 32 Form Laporan Sensus Harian ...................................................................... 49
Gambar 4. 33 Hasil Laporan Sensus Harian Bagi Petugas Rekam Medik .......................... 49
Gambar 4. 34 Form Laporan LOS, BTO, TOI dan BTO .................................................... 49
Gambar 4. 35 Hasil Laporan LOS ...................................................................................... 50
Gambar 4. 36 Hasil Laporan BOR ..................................................................................... 50
Gambar 4. 37 Hasil Laporan TOI Untuk Rekam Medik .................................................... 51
Gambar 4. 38 Hasil Laporan BTO ..................................................................................... 51
Gambar 4. 39 Form Grafik ................................................................................................. 51
Gambar 4. 40 Hasil Grafik Barber Johnson ........................................................................ 52
Gambar 4. 41 Hasil Grafik LOS ......................................................................................... 52
Gambar 4. 42 Hasil Grafik BOR ........................................................................................ 53
Gambar 4. 43 Hasil Grafik TOI .......................................................................................... 53
Gambar 4. 44 Hasil Grafik BTO ......................................................................................... 54
Gambar 4. 45 Home Manajemen ........................................................................................ 54
Gambar 4. 46 Pemakaian Tempat Tidur .............................................................................. 55
Gambar 4. 47 Form Laporan Permintaan Pencarian Tempat Tidur ................................... 55
Gambar 4. 48 Hasil Laporan Permintaan Pencarian Tempat Tidur .................................... 56
Gambar 4. 49 Halaman Login ............................................................................................ 58
Gambar 4. 50 Evaluasi Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit ........................... 63
Gambar 4. 51 Evaluasi Proses Bisnis Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit .... 63
Gambar 4. 52 Evaluasi Diagnosis Akhir Pasien ................................................................. 64
Gambar 4. 53 Evaluasi Dashboard Bangsal ....................................................................... 65
Gambar 4. 54 Evaluasi Dashboard Lobby Atau IGD ......................................................... 66
Gambar 4. 55 Evaluasi Form Laporan Riwayat Pasien Di Bangsal ................................... 66
Gambar 4. 56 Evaluasi Laporan Riwayat Pasien ............................................................... 67
xiv
Glosarium
xv
BAB 1
Pendahuluan
2
penggunaan tempat tidur Pasien untuk bangsal perwatan Pasien. Hasil perpaduan dan perumusan
tersebut diwujudkan dalam bentuk grafik, yang akhirnya dikenal dengan Grafik Barber
Johnson(BJ). Manfaat yang didapatkan dengan menggunakan grafik tersebut di antaranya:
perbandingan tingkat efiensi penggunaan tempat tidur Pasien antar unit per periode, monitoring
perkembangan pencapaian target efisiensi penggunaan tempat tidur Pasien, pemantauan dampak
dari suatu penerapan kebijakan terhadap efisiensi penggunaan tempat tidur Pasien, dan pengecekan
kebenaran laporan hasil perhitungan empat indikatornya (Sudra, 2010).
Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda merupakan salah satu rumah sakit yang sedang
berkembang di wilayah Kota Tegal Provinsi Jawa Tengah dengan total tempat tidur sebanyak 358
yang terbagi atas 17 ruangan. Komunikasi yang terjalin dalam pengelolaan tempat tidur dimulai dari
bagian pendaftaran yang akan mencarikan tempat tidur kepada Pasien dengan cara menelpon satu
persatu kepada 17 kepala ruangan. Sedangkan kepala ruangan sendiri sering tidak ada di tempat
atau sedang melakukan penanganan layanan medis lainnya. Sehingga status tempat tidur pada
masing-masing ruangan yang ada tidak jelas dan susah untuk diketahui. Akibat yang terjadi yaitu
ketidakpercayaan Pasien terhadap informasi status tempat tidur yang didapatkan karena
ketidaksinkronan informasi yang diberikan oleh pelayan kesehatan (pendaftaran, rekam medis dan
kepala ruangan). Pada setiap ruangan juga tidak terdapat papan rujukan informasi yang jelas
mengenai tempat tidur Pasien. Hal tersebut yang mendorong calon Pasien rawat inap berkeliling
sendiri ke ruangan untuk mencari tempat tidur yang kosong atau yang akan kosong. Jelaslah itu
sangat tidak nyaman kalau dilihat dari perspektif calon Pasien. Kenyamanan Pasien dan kecepatan
pelayanan kesehatan harusnya menjadi fokus utama bagi manajemen rumah sakit.
Kendala lain yang terjadi yaitu dalam pencatatan sensus harian rawat inap pada setiap
ruangan yang kemudian direkapitulasi pada laporan rekapitulasi bulanan dan tahunan. Sensus harian
rawat inap dibuat oleh masing-masing kepala ruangan pada setiap harinya. Laporan tersebut
berdasarkan Pasien yang menempati tempat tidur, jadi laporan tersebut bersumber dari penggunaan
tempat tidur. Laporan selanjutnya akan ditujukan kepada Pimpinan dan Dinas Kesehatan. Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang telah dimiliki pihak rumah sakit untuk
mengelola proses rekam medis mulai dari pendaftaran hingga pembayaran, tetapi sistem tersebut
belum bisa menyelesaikan permasalah-permasalah yang telah diuraikan. Sistem harusnya
diformulasikan untuk memantau efisiensi penggunaan tempat tidur Pasien (Dharmawan, 2006).
Proses perhitungan hingga pembuatan Grafik Barber Johnson selama ini dilakukan secara
manual dengan mencatat dan menghitungnya pada setiap hari. Proses dimulai dari pelaporan data
Pasien rawat inap dari kepala ruangan ke bagian rekam medis yang dilakukan setiap hari, lebih
tepatnya setiap pagi hari. Kemudian, bagian rekam medis akan memproses laporan tersebut ke
dalam sensus harian Pasien rawat inap untuk setiap ruangan. Perhitungan 4 indikator yaitu BOR,
3
TOI, LOS dan BTO didasari dari data sensus harian tersebut. Setelah didapatkan perhitungan 4
indiktor, barulah membuat Grafik Barber Johnson. Kemudahan penilaian efisensi penggunaan
tempat tidur dengan data yang dapat disajikan secara visual merupakan alasan penggunaan Grafik
Barber Johnsons (Dharmawan, 2006). Proses yang cukup panjang, memakan banyak waktu, dan
kompleksitas yang tinggi dengan pencatatan dan perhitungan terhadap 17 ruangan yang ada pada
setiap harinya, berimbas sering terjadinya kesalahan pencatatan dan perhitungan. Sehingga, bagian
rekam medis harus mengecek ulang satu persatu untuk menelusuri letak kesalahan.
Permasalahan yang telah diurai mengindikasikan perlunya sistem manajemen yang dapat
menggambarkan pengelolaan tempat tidur Pasien dengan mendasarkan pada indikator BOR, LOS,
TOI dan BTO yang berperan dalam penyajian data dengan menggunakan Grafik Barber Johnson.
Hasil rekapitulasi sensus harian rawat inap dan informasi status tempat tidur juga menjadi wajib
disajikan. Mengakamodir semua permintaan tempat tidur Pasien juga harus dilakukan, sebagai
upaya untuk bahan penunjang keputusan manajemen rumah sakit. Prototipe sistem tersebut dapat
difungsikan sebagai studi awal dalam rangka pengembangan sistem yang akan dilakukan oleh pihak
rumah sakit.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarakan Uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang sedang dihadapi
oleh Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda Tegal, di antaranya:
1. Bagaimana melakukan pengolahan data permintaan pencarian tempat tidur di Rumah Sakit?
2. Seperti apakah proses bisnis, sistem manajemen dan prototipe sistem yang dapat mengelola
tempat tidur rumah sakit, membuat laporan tempat tidur rumah sakit, menyajikan informasi
status tempat tidur rumah sakit yang sinkron dan menyajikan data tempat tidur dengan
menggunakan Grafik Barber Johnson?
1.3 Kontribusi Ilmiah
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada Peneliti bidang sistem informasi ketika
meneliti pengembangan sistem dapat menggunakan kerangka penelitian desain dengan wujud
berupa prototipe. Kontribusi lain yaitu penggunaan penelitian desain ternyata dapat diterapkan pada
domain kesehatan(Rumah Sakit).
1.4 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian desain (design research) merupakan metodologi yang dipilih untuk
digunakan dalam penelitian ini. Dasar alasannya yaitu penelitian desain merupakan hal yang sangat
penting dalam kesuksesan ilmu yang berorientasi terhadap penciptaan artefak. Penelitian desain
dalam ilmu sistem informasi dirancang dengan metodologi yang efektif, sehingga memiliki potensi
untuk membantu dalam peneriamaannya(Preffers, 2007). Model proses penelitian desain memiliki
lima tahapan proses (Process Steps) yaitu tahap kesadaran atas permasalahan (Awareness of
4
Problem) dengan hasil (Outputs) berupa proposal, tahap anjuran (Suggestion) dengan hasil
(Outputs) desain sementara (Tentative Desain), tahap pengembangan (Development) dengan hasil
(Outputs) artefak (Artifact), tahap evaluasi (Evaluation) dengan hasil (Outputs) ukuran performa
(Performance Measures) dan tahap kesimpulan (Conclusion) yang merupakan hasil akhir pada
tahapan proses ini (Vaishnavi, 2004).
1.5 Struktur Laporan
Pada penulisan tesis ini terdiri dari 5 bab, masing-masing bab terdiri dari beberapa subbab.
Di bawah ini adalah penjelasan singkat dari setiap bab yang dimaksud.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup,
kotribusi,metodologi penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas tentang kajian pustaka terhadap teori-teori yang akan
digunakan, dan dirasa relevan serta mempunyai keterkaitan terhadap subyek
permasalahan yang dijadikan sebagai dasar penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang kerangka penelitian, tahapan proses penelitian secara
spesifik, alat bantu penelitian beserta data-data yang diperlukan, dan rancangan
terhadap sistem yang dibangun.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan tahapan-tahapan proses pelaksanaan penelitian yang
dilakukan dan pembahasan untuk mendapatkan atau mewujudkan hasil penelitian
tersebut
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan yang merupakan rangkuman dari hasil
penelitian yang dilakukan. Selain itu, dimuat pula saran terhadap penelitian
selanjutnya atau ke pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber kepustakaan yang digunakan dalam penelitian
yang berasal dari buku, tesis atau disertasi dan published paper seperti prosiding atau
jurnal
LAMPIRAN
Lampiran akan memuat semua dokumen yang digunakan dalam penyusunan
penelitian ini.
5
BAB 2
Kajian Pustaka
7
2.2.2. BOR
BOR merupakan angka yang menunjukan prosentase penggunaan tampat tidur di unit rawat
inap atau bangsal. Perhitungan BORumumnya hal-hal yang berkaitan dengan bayi baru lahir
(perinatologi) akan dicatat, dihitung dan dilaporkan secara terpisah. Periode perhitungan ditentukan
berdasarkan kebijakan iternal, misalnya bulanan, triwulan, semester atau tahunan. Lingkup
perhitungannya juga ditentukan berdasarkan kebijakan internal, missal perbangsal/unit atau seluruh
bangsal/unit. BOR dihitung dengan cara membandingkan jumlah tempat tidur yang terpakai dari
jumlah tempat tidur yang tersedia.
Perbandingan nilai BOR ditunjukan dalam bentuk prosentase. Secara statistik semakin
tinggi nilai BOR berarti semakin tinggi pula penggunaan tempat tidur yang ada untuk perawatan
Pasien. Namun perlu diperhatikan bahwa semakin banyak Pasien yang dilayani berarti semakin
sibuk dan semakin berat pula beban kerja petugas kesehatan di unit tersebut. Akibatnya Pasien akan
kurang mendapat perhatian yang dibutuhkan dan kemungkinan infeksi nosikomial juga meningkat.
Sehingga peningkatan BOR yang terlalu tinggi justru dapat menurunkan kualitas kinerja tim medis
dan menurunkan kepuasan serta keselamatan Pasien. Di sisi lain, semakin rendah BOR berarti
semakin sedikit tempat tidur yang digunakan untuk merawat Pasien dibandingkan dengan tempat
tidur yang telah disediakan. Dengan kata lain, jumlah Pasien yang sedikit akan menimbulkan
kesulitan pendapatan ekonomi bagi pihak rumah sakit. Tinggi dan rendahnya nilai BOR menjadi
perhatian dan pertimbangan, sehingga perlu adanya suatu nilai ideal yang dapat menyeimbangkan
kualitas medis, kepuasan Pasien, keselamatan Pasien dan aspek pendapatan ekonomi bagi pihak
rumah sakit. Nilai ideal untuk BOR yang disarankan adalah antara 75%-85% (Sudra, 2010; Yusuf,
2015; Chariswati, 2013; Dharmawan, 2006). Sedangkan standar nilai ideal BOR menurut
Departemen Kesehatan RI tahun 2005 adalah 60%-80%. Rumus yang dapat digunakan untuk
mengitung BOR yaitu seperti pada rumus 2.1 (Sudra, 2010; Yusuf, 2015; Chariswati, 2013;
Dharmawan, 2006).
𝑂
𝐵𝑂𝑅 = 𝐴 𝑋100% (2.1)
Keterangan:
BOR = Nilai BOR
O = Jumlah tempat tidur yang terpakai
A= Jumlah tempat tidur yang tersedia
2.2.3. LOS
LOS adalah jumlah hari kalender dimana Pasien mendapatkan perawatan rawat inap di
rumah sakit semenjak tercatat sebagai Pasien rawat inap (Admisi) hingga keluar dari rumah
sakit(discharge). Kondisi Pasien keluar dapat dalam keadaan hidup maupun mati, jadi Pasien yang
belum keluar dari rumah sakit belum dapat dihitung nilai LOS nya. Nilai LOS dibutuhkan oleh
8
pihak rumah sakit untuk menghitung tingkat penggunaan sarana (utilization management) dan
untuk kepentingan financial (financial reports). Perhitungan LOS dapat dilakukan dengan
mengkalkulasi tanggal keluar dikurangi dengan tanggal masuk. Jika tanggal keluar sama dengan
tanggal masuk, maka LOS dihitung sebagai 1 hari.
Semakin besar nilai LOS maka dapat menjukan kinerja kualitas medis yang kurang baik,
karena Pasien harus dirawat lebih lama atau sembuhnya lama. Di sisi lain, semakin besar nilai LOS
juga semakin tinggi biaya yang nantinya harus dibayarkan oleh Pasien, sehingga penerimaan
pendapatan rumah sakit juga semakin besar. Sehingga diperlukan keseimbangan antara sudut
pandang medis dan ekonomis untuk menentukan nilai LOS yang ideal. Nilai LOS ideal yang
disarankan yaitu antara 3-12 hari (Sudra, 2010; Yusuf, 2015; Chariswati, 2013; Dharmawan, 2006).
Sedangkan standar nilai ideal LOS menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2005 adalah 6-9 hari.
2.2.4. TOI
TOI menunjukan rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur tidak ditempati untuk perawatan
Pasien. Hari kosong ini terjadi antara waktu tempat tidur ditinggalkan oleh seorang Pasien hingga
digunakan lagi oleh Pasien berikutnya. Semakin besar angka TOI berarti semakin lama waktu
tempat tidur tidak digunakan oleh Pasien, sehingga semakin tidak produktif. Kondisi ini tentu tidak
menguntungkan dari segi ekonomi bagi pihak manajemen rumah sakit. Semakin kecil angka TOI
berarti semakin singkat waktu tempat tidur menunggu Pasien berikutnya, sehingga tempat tidur
dapat sangat tidak produktif. Hal ini akan sangat menguntungkan secara ekonomi bagi pihak
manajemen rumah sakit, tapi akan merugikan Pasien karena tempat tidur tidak sempat disiapkan
secara baik.
Akibatnya kemungkinan akan terjadi peningkatan infeksi nosokomial, beban kerja tim
medis meningkat sehingga kepuasan dan keselamatan Pasien terancam. Pertimbangan-
pertimbangan tersebut menjadikan nilai ideam TOI yang disarankan yaitu antara 1-3 hari (Sudra,
2010; Yusuf, 2015; Chariswati, 2013; Dharmawan, 2006), sesuai juga menurut standar nilai ideal
TOI menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2005. Rumus yang digunakan untuk menghitung
TOI yaitu seperti pda rumus 2.2 (Sudra, 2010; Yusuf, 2015; Chariswati, 2013; Dharmawan, 2006).
𝑡
𝑇𝑂𝐼 = (𝐴 − 𝑂) 𝐷 (2.2)
Keterangan:
TOI = Nilai TOI
O = Rerata jumlah tempat tidur yang terpakai
A = Jumlah tempat tidur yang tersedia
t = Jumlah hari dalam periode laporan
D = Jumlah Pasien keluar(hidup/mati) dalam periode laporan
9
2.2.5. BTO
BTO menunjukan rerata jumlah Pasien yang menggunakan setiap tempat tidur dalam
periode tertentu. Angka BTO akan sangat membantu untuk menilai tingkat penggunaan tempat
tidur, karena dalam dua periode dapat saja angka BOR yang sama tapi BTO nya berbeda. Tingginya
angka BTO berarti setiap tempat tidur yang tersedia digunakan oleh banyak Pasien secara
bergantian. Hal ini merupakan kondisi yang menguntungkan bagi pihak rumah sakit, karena tempat
tidur yang telah disediakan tidak menganggur atau aktif menghasilkan pemasukan. Namun bisa
dibayangkan jika dalam 1 bulan1 tempat tidur digunakan oleh 15 Pasien. Artinya rata-rata setiap
Pasien menempati tempat tidur selama 2 hari dan tidak ada hari dimana tempat tidur kosong atau
menganggur.
Hal tersebut mengakibatkan beban kerja tim perawatan sangat tinggi dan tempat tidur tidak
sempat dibersihkan, karena terus digunakan Pasien secara bergantian. Kondisi ini mudah
menimbulkan ketidakpuasan Pasien, bisa mengancam keselamatan Pasien (patient safety), akan
menurunkan kinerja kualitas medis dan akan meningkatkan kejadian infeksi nosokomial karena
tempat tidur tidak sempat dibersihkan atau disterilkan. Angka BTO yang ideal dibutuhkan untuk
menyelaraskan dari aspek medis, Pasien dan manajemen rumah sakit. nilai BTO yang disarankan
yaitu 30 Pasien dalam periode 1 tahun. Artinya 1 tempat tidur diharapkan digunakan oleh rata-rata
30 Pasien dalam 1 tahun, sehingga Pasien rata-rata dirawat selama 12 hari. Hal ini sejalan dengan
nilai ideal LOS yang disarankan yaitu antara 3-12 hari (Sudra, 2010; Yusuf, 2015; Chariswati,
2013; Dharmawan, 2006). Sedangkan standar nilai ideal BTO menurut Departemen Kesehatan RI
tahun 2005 adalah 40-50 kali. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung BTO yaitu seperti
pada rumus 2.3 (Sudra, 2010; Yusuf, 2015; Chariswati, 2013; Dharmawan, 2006).
𝐷
𝐵𝑇𝑂 = 𝐴 (2.3)
Keterangan:
BTO = Nilai BTO
D = Jumlah Pasien keluar(hidup/mati) dlam periode tertentu
A = Jumlah tempat tidur yang tersedia dalam periode tersebut.
2.2.6. Grafik Barber Johnson
Pada tahun 1973 Barry Barber, M.A., PhD., Finst P., AFIMA dan David Johnson, MSc
berusaha merumuskan dan memadukan empat parameter untuk memantau dan menilai tingkat
efisiensi penggunaan tempat tidur untuk bangsal perawatan Pasien. Keempat parameter yang
dipadukan tersebut yaitu BOR, LOS, TOI, dan BTO. Perpaduan keempat parameter tersebut lalu
diwujudkan dalam bentuk grafik yang akhirnya dikenal sebagai grafik Barber Johnson (BJ)(Sudra,
2010). Grafik Barber Johnson bermanfaat untuk mengadakan perbandingan atau dapat digunakan
10
sebagai pembantu untuk menganalisis, menyajikan dan mengambil keputusan mengenai (Soejadi,
1996):
a. Perbandingan dalam kurun waktu, Grafik Barber Johnson dapat menunjukan
perkembangan produktivitas dari rumah sakit dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari
grafik dan bidang efisiensi.
b. Perbandingan antar rumah sakit, perbandingan kegiatan antar bagian yang sama di
beberapa rumah sakit atau antar bagian di suatu rumah sakit dapat digambarkan pada
satu grafik. Kejelasan dan kemudahan dalam mengambil kesimpulan rumah sakit mana
atau bagian mana yang pengelolaannya efisien.
c. Meneliti akibat perubahan kebijakan, grafik dapat digunakan untuk meneliti suatu
kebijakan realokasi tempat tidur atau keputusan dalam memperpendek LOS.
d. Mengecek kesalahan laporan, penggambaran terhadap empat parameter pada satu
periode dapat digunakan untuk pengecekan perhitungan empat parameter efisiensi
penggunaan tempat tidur. Jika keempat garis bantunya berpotong di satu titik berarti
laporan hasil perhitungan tersebut benar.
Gambar 2.1 merupakan format dasar Grafik Barber Johnson. Terdapat empat garis bantu yang
dibentuk oleh empat parameter, yaitu (Sudra, 2010):
a. TOI pada umumnya menjadi sumbu horizontal.
b. LOS pada umumnya menjadi sumbu vertikal.
c. BOR merupakan garis yang ditarik dari pertemuan sumbu horizontal dan vertical, yaitu titik
0,0 dan membentuk seperti kipas.
d. BTO merupakan garis yang ditarik dan menghubungkan posisi nilai LOS dan TOI yang
sama, missal garis yang menghubungkan LOS=3 dengan TOI=3.
e. Terdapat area yang disebut “Daerah Efisien”.
11
perhitungan nilai empat parameter tersebut benar(data, rumus, perhitungan dan pembulatan), maka
seharusnya empat garis akan berpotong di satu titik. Titik tersebut yang disebut sebagai titik Barber
Johnson.
Proses membaca grafik Barber Johnson pada gambar 2.2 dapat dilakukan dengan melihat
posisi titik Barber Johnson terhadap daerah efisien. Apabila titik Barber Johnson terletak di daam
daerah efisien berarti penggunaan tempat tidur pada periode yang bersangkutan sudah efisien.
Sebaliknya, apabila titik Barber Johnson masih berada diluar daerah efisien berarti penggunaan
tempat tidur pada periode tersebut masih belum efisien (Sudra, 2010).
12
kualitas manajemen rumah sakit (Oliveira, 2014). Gambar 2.3 menerangkan mengenai manajemen
tempat tidur yang dapat dipandang sebagai proses pencocokan penerimaan atas tempat tidur dengan
penyediaan tempat tidur (Boaden, 1999).
13
yang ada dalam proses penerimaan yaitu kondisi Pasien, penerimaan darurat (kecelakaan, gawat
darurat, perawatan utama), prioritas Pasien, penerimaan klinik, pemulangan, pemindahan dan
penerimaan elektif. Sedangkan untuk proses penyediaan informasinya yaitu pelepasan hari ini,
pelepasan yang diharapkan, kematian, nomor tempat tidur, pembukaan/penutupan tempat tidur, tipe
tempat tidur yang tersedia, nomor dan jenis outliner, staf ruangan dan kapabilatasnya.
Gambar 2.5 Proses manajemen tempat tidur (Proudlove, 2007; Boaden, 1999)
Konsep manajemen tempat tidur dapat beroperasi pada lebih dari satu tingkat, disarankan oleh
NAO pada tahun 2000 yang mengusulkan klasifikasi menjadi Manajemen Eksekutif, Manajemen
Operasional, dan Manajer Operasional Tempat Tidur (Proudlove, 2007). Manajemen eksekutif
merekomendasikan pengawasan tingkat direktur dan kontrol terhadap fungsi manajemen tempat
tidur, dan menunjukkan bahwa banyak kepercayaan yang mungkin perlu dipikirkan kembali
mengenai fungsi manajemen tempat tidurnya supaya dapat memberikan kontribusi yang lebih besar.
Manajemen operasional bertanggung jawab dan melaksanakan seluruh kegiatan di rumah sakit yang
melibatkan aliran Pasien melalui serangkaian langkah proses. Manajer operasional tempat tidur
melakukan pengelolaan tempat tidur yang perlu dikembangkan menjadi aktivitas profesional dan
terampil sehingga dapat mengidentifikasi ketersediaan tempat tidur.
2.4. Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh tingkat
pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.
Peraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes
Nomor: 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan stretegi desentralisasi bidang kesehatan dan
Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem
laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Republik
Indonesia nomor 377/Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi perekam medis dan informasi
kesehatan, menjelaskan bahwa salah satu kompetensi perekam medis yaitu statistik kesehatan
(Dwianto, 2013; Rinjani, 2016). Statistik kesehatan yang dimaksud antara lain mengindentifikasi
15
informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan, mengumpulkan data untuk
manajemen mutu, mengelola data untuk menyusun laporan efisiensi pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan, melakukan analisis statistik sederhana. Statistik kesehatan yang berada di
rumah sakit memiliki pengertian statistic yang menggunakan dan mengelola sumber data dari
pelayanan kesehatan yang diberikan. Hasil dari pemberian pelayanan kesehatan dapat berupa
informasi, fakta dan pengetahuan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
pihak rumah sakit. manajemen tempat tidur merupakan salah satu dari wujud pelayanan kesehatan
yang rumah sakit berikan.
Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit dikembangkan untuk membantu rumah sakit
mengelola tempat tidur dengan menyediakan informasi secara real time kepada perawat dan staf.
Proses akan dimulai saat Pasien melakukan registrasi sampai Pasien check out dari bangsal
(Syukriyah, 2013). GMAS telah memasang sistem informasi yang digunakan Manajer tempat tidur
di Greater Manchester untuk saling memberi tahu tingkat ketersediaan tempat tidur secara umum
pada perserikatannya, dan manajer tempat tidur bertemu secara teratur untuk berbagi pengalaman
dan membahas prakarsa (Boaden, 1999). Sistem manajemen tempat tidur berdasarkan teknologi
informasi, menyediakan staf rumah sakit dengan informasi yang diperlukan untuk mengukur ukuran
kinerja secara tepat waktu berdasarkan aktivitas bagian (Matos, 2011; Ulrich, 2011; Young, 2006).
Sehingga dapat meningkatkan efektifitas sumber daya, mengoptimalkan jalur klinis yang telah
mapan, mengurangi masa inap Pasien dan biaya yang terkait (Matos, 2011).
Sebagian besar peran manajer tempat tidur adalah proses yang rumit dan beragam untuk
menetapkan status tempat tidur yang akurat (termasuk penyediaan tempat tidur yang tersedia). Hal
ini dicapai dengan pengumpulan data tempat tidur dari bangsal dan terdiri dari campuran praktek
Manajer tempat tidur mengunjungi bangsal, patroli keliling bangsal, memperbarui kunjungan dari
bangsal, dan mengakses PAS. Kompleksitas peran manajer tempat tidur berkenaan dengan
banyaknya data yang harus mereka tafsirkan terlihat dalam kenyataan bahwa mereka diberitahu
tentang permintaan tempat tidur dengan sejumlah cara dan melalui berbagai media (Boaden, 1999).
Dari sudut pandang manajer tempat tidur, sistem informasi yang mereka gunakan mungkin
dianggap sebagai serangkaian langkah pemrosesan informasi yang tidak semuanya otomatis.
Informasi tentang ketersediaan tempat tidur yang dikumpulkan dengan cara bottom-up. Alur
Informasi manajemen tempat tidur pada gambar 2.6 mengenai informasi seluruh status tempat tidur
yang ditampilkan, sehingga dapat digunakan untuk menghitung tempat tidur, menempatkan Pasien
darurat dan menempatkan Pasien elektif.
16
Gambar 2.6 Alur Informasi Manajemen Tempat Tidur (Boaden, 1999)
Representasi yang disederhanakan dari perjalanan Pasien, dan peran manajemen tidur di
dalamnya, kerangka manajemen tempat tidur oleh the Audit Commission (1992) diuraikan menjadi
Pendaftaran, Penempatan, Tinggal, Pemulangan. Kerangka ini bersifat konseptual seperti pada
gambar 2.7, tapi pada prakteknya kadang proses sama, dan terkadang Pasien tidak melewati
keempat tahap tersebut. Garis putus-putus pada gambar 2.7 menunjukkan arus informasi yang
dibutuhkan untuk manajemen tempat tidur yang efektif. Pada kebanyakan pengelola tempat tidur di
rumah sakit menghabiskan banyak waktu untuk mengumpulkan informasi ini. Misalnya melalui
berjalan di sekitar bangsal, terdapat masalah khusus dalam ketepatan waktu dan ketelitian yang
berkaitan dengan faktor teknis dan manusia. Sehingga dapat membatasi keefektifan fungsi
manajemen tempat tidur (Proudlove, 2005).
17
Tanggung jawab yang dimiliki oleh Manajemen tempat tidur adalah sebagai berikut
(Proudlove, 2005; Boaden, 1999):
a. Sebagain besar perserikatan:
- Menempatkan penerimaan darurat ke tempat tidur yang sesuai;
- Memfasilitasi pelepasan dengan mengkoordinasikan banyak layanan yang mungkin
dibutuhkan oleh Pasien, mulai dari apotek hingga transportasi ke paket perawatan yang
disediakan oleh lembaga di luar perserikatan;
- Mengkoordinasikan pergerakan Pasien dari unit penilaian atau penerimaan ke bangsal
rawat inap.
b. Beberapa perserikatan:
- Menangani panggilan telepon darurat yang mendesak dari Dokter Umum.
- Bernegosiasi dengan Dokter Umum untuk menunda pengiriman darurat ke rumah sakit.
- Rencana elektif yang akan datang ke daftar.
- Menempatkan penerimaan elektif.
- Menilai risiko klinis Pasien yang jauh.
- Mentransfer Pasien ke dan dari Trust tetangga.
2.5. Aplikasi Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit
Beberapa perangkat lunak yang tersedia untuk menangani sistem manajemen tempat tidur
rumah sakit yang akan diulas yaitu Medworxx Bed Management, SystmOne Bed Management,
Wise Bed Manager dan Smartbeds. Medworxx Bed Management adalah aplikasi berbasis web real-
time yang memungkinkan penyedia perawatan untuk mengelola throughput dan kapasitas Pasien
dengan analisis prediktif. Aplikasi ini telah digunakan oleh lebih dari 270.000 profesional kesehatan
di lebih dari 200 rumah sakit di Amerika Utara. Kemampuannya untuk menghubungkan Pasien
dengan tempat tidur yang paling tepat di seluruh rangkaian perawatan. Medworxx Bed Management
mengoptimalkan penggunaan tempat tidur dan menyederhanakan komunikasi di antara tim
perawatan dan dukungan untuk alokasi tempat tidur yang efisien, housekeeping dan portering.
Tampilan berbasis Peran dapat disesuaikan yang meliputi Executives, Unit Managers, Bed
Allocators, Housekeeping dan Portering. Optimalisasi aliran Pasien dapat dilakukan dengan
memanfaatkan data Medworxx yang terintegrasi terhadap pencarian tempat tidur, tampilan berbasis
peran tim, pelacakan perjalanan Pasien, perencanaan pulang, dan Manajemen pelepasan dan transisi
(Medworxx, 2017).
TPP adalah perusahaan IT yang berbasis di Inggris, yang didedikasikan untuk memberikan
perangkat lunak perawatan kesehatan kelas dunia melalui produk inovatifnya yaitu SystmOne,
SystmConnect, SystmInsight dan SystmOnline. SystmOne Bed Management memungkinkan
pengelolaan Pasien yang efisien menjelajahi rumah sakit melalui akses real time ke informasi
18
manajemen tempat tidur yang penting. Fungsinya yaitu memfasilitasi penghapusan masalah
kapasitas dan analisis yang mudah terhadap informasi penting yang diperlukan untuk mengelola
target dan sumber daya rencana. Ini juga mencakup fitur seperti alat pengelolaan lokasi dan dasbor
untuk mengelola sumber daya dan kinerja layanan secara efisien. Modul manajemen tempat tidur
menyediakan alat manajemen kapasitas yang komplet dan dapat bekerja sebagai solusi mandiri atau
tanpa peralatan dengan modul rumah sakit SystmOne lainnya. Beberapa kemudahan yang
didapatkan dengan menggunakan aplikasi ini yaitu menghilangkan masalah kapasitas, mencapai
perawatan bersama yang nyata, tidak pernah melanggar target, mudah mengatur aliran Pasien,
menganalisis informasi penting dengan pelaporan yang inovatif, menghemat waktu dengan entri
data yang cepat, langsung mengurangi pelanggaran gender, dan mudah merencanakan sumber daya.
Filosofi dimiliki perusahaan yaitu menggabungkan layanan kesehatan berdasarkan rekam medis
elektronik bersama, memperbaiki akses terhadap data klinis dan memberdayakan Pasien untuk
berperan dalam perawatannya (SystmOne, 2017).
Wise Bed Manager adalah aplikasi yang sesuai dengan kepuasan pelanggan meningkatkan
ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, jika mereka memiliki 30 atau 3000 tempat tidur. Wise Bed
Manager terinstal di satu lokasi (server) di rumah sakit. Wise Technologies juga menyediakan
pilihan hosting, jadi bisa ada peralatan untuk aplikasi di dalam rumah sakit. Dari server pusat
(berada di rumah sakit atau di-host oleh Wise Technologies, aplikasi internet disediakan melalui
jaringan ke semua komputer unit (klien). Wise Bed Manager dirancang dengan memiliki akses
untuk tiga kelompok pengguna d yaitu Unit User, Hospital Management dan Bed Manager. Sistem
manajemen tempat tidur memudahkan penerimaan Pasien ke dalam unit, dan menghemat waktu
untuk mencari tempat tidur yang tersedia di seluruh rumah sakit. Manfaat terpenting dari Wise Bed
Manager yaitu personal bebas stres mencari tempat tidur yang tersedia, memperbaiki situasi
keuangan rumah sakit, meningkatkan kompetensi dalam hal komunikasi (karyawan, asuransi
kesehatan, dan media), mengurangi kebutuhan akan penerimaan Pasien yang tidak tepat ke dalam
unit karena over occupancy, mempersingkat waktu tunggu Pasien selama keadaan darurat,
gambaran yang jelas tentang total biaya, peralatannya mudah dimasukkan ke dalam proses kerja,
koordinat penjadwalan tempat tidur, memungkinkan staf unit untuk menugaskan Pasien ke tempat
tidur tertentu, Mengurangi jumlah pembatalan pendaftaran Pasien rumah sakit yang dijadwalkan
karena kekurangan tempat tidur, dan menghilangkan kunjungan dokter yang tidak perlu ke unit
rumah sakit terpencil (Wise Bed Manager, 2017).
FHNI merupakan perusahaan yang berkantor pusat di Belfast NI, dan mendirikan operasi di
London, Dublin, Boston dan San Francisco. FHNI mengembangkan aplikasi manajemen tempat
tidur SmartBeds yang akan memberikan inovasi ke sistem Kesehatan Inggris. FHNI's SmartBeds
adalah aplikasi pengelolaan tempat tidur yang berfokus pada pengguna yang akan meningkatkan
19
efisiensi rumah sakit Anda dengan memungkinkan akses mudah dan intuitif pada berbagai macam
perangkat untuk memberikan manajemen Pasien yang mudah. Platform SMARTBeds ™ adalah
layanan berbasis awan yang merupakan sistem Open Source pertama yang dibuat khusus untuk
meningkatkan Komunikasi di bidang Kesehatan. SMARTBeds memungkinkan kesinambungan
perawatan di berbagai setting yang berbeda. Aplikasi ini memungkinkan informasi mengalir ke
tempat perawatan Pasien berikutnya, sehingga penyedia layanan memiliki apa yang mereka
butuhkan dan kapan mereka membutuhkannya. Secara paralel, SMARTBeds melibatkan Pasien
dengan informasi dan alat yang dibutuhkan untuk memperbaiki kepemilikan tanggung jawab
setelah perawatan. Platform teknologi SaaS SMARTBeds dibangun di atas infrastruktur terbuka dan
mampu mengelola hampir semua jenis data kesehatan dan menyajikannya dalam pengalaman
seperti konsumen yang mengakomodasi perangkat dengan browser web. SMARTBed telah
dipamerkan di 6 acara global, bermitra dengan University of Oxford, didukung oleh UE dan secara
lokal serta telah menerima beberapa penghargaan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh yaitu
keamanan dalam mengelola tempat tidur rumah sakit secara real time, dukungan terhadap PC, Mac,
dan perangkat genggam lainnya dengan perangkat lunak iOS dan Android, tersedia informasi yang
lengkap (tempat tidur, informasi Pasien, perkiraan tanggal pelepasan, dan bloker tempat tidur),
memungkinkan perbaikan yang signifikan dalam pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit, dan
memperbaiki manajemen waktu (SmartBeds, 2017).
Sudah tersedia beberapa perangkat lunak yang menangani manajemen tempat tidur. Tetapi dari
beberapa ulasan mengenai perangkat lunak tersebut ada kebutuhan dari pihak Rumah Sakit Umum
Islam Harapan Anda Tegal yang tidak terpenuhi di antaranya tidak ada yang dapat menyajikan
Grafik (BOR, LOS, TOI, BTO, dan Barber Johnson) dan tidak bisa menyajikan laporan-laporan
tempat tidur rumah sakit (Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap, BOR, LOS, TOI, BTO,
Pemakaian tempat tidur, dan Permintaan pencarian tempat tidur). Sehingga diperlukan proses bisnis
dan prototipe sistem untuk menggambarkan sistem manajemen tempat tidur rumah sakit yang
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh pihak Ruamh Sakit.
2.6. Penggunaan Aplikasi Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit
Implemetasi perangkat lunak untuk menangani masalah sistem manajemen tempat tidur Pasien
diantaranya sudah digunakan oleh RS PKU Muhammadiyah Surakarta dan Mount Alvernia
Hospital Singapura. RS PKU Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 1 Juli 2016 telah
meluncurkan Aplikasi E-Bed Management RS PKU Solo. Aplikasi ini merupakan pengembangan
informasi mengenai ketersediaan kamar rawat inap yang dapat diakses langsung oleh pelanggan
dimanapun berada dan dapat langsung dikonfirmasikan ke Bagian Admisi rumah sakit apabila akan
melakukan pemesanan kamar. Dengan diluncurkannya layanan aplikasi online E-Bed, masyarakat
dapat mengetahui dan memesan kamar Pasien tanpa harus repot bolak-balik ke rumah sakit ataupun
20
telpon ke customer service. Aplikasi dapat diunduh dan dipasang melalui google playstore pada
Smartphone dengan sistem operasi Android. Klik bangsal atau ruang perawatan yang diinginkan.
Cek kamar yang tersedia (kamar kosong) di warna hijau, kemudian segeralah lakukan konfirmasi
untuk pemesanan kamar ke Bagian Admisi (RSU PKU Muhammadiyah Solo, 2017).
Rumah Sakit Mount Alvernia (MAH) berdiri pada tahun 1961 di singapura sebagai rumah sakit
swasta dengan 60 tempat tidur. Perkembangan saat ini menjadikannya sebagai rumah sakit umum
dengan 303 tempat tidur. Karena beroperasi sepanjang waktu, Pasien dapat diterima kapan saja.
Rumah sakit sangat bergantung pada koordinasi telepon, email atau faks dengan departemen yang
berbeda untuk memastikan bahwa Pasien diberi tempat tidur yang benar. Informasi tempat tidur
yang dikumpulkan dikonsolidasikan di atas kertas, yang digunakan oleh manajer malam untuk
memverifikasi status tempat tidur saat melakukan putaran rumah sakit dari kamar ke kamar.
Menyadari bahwa MAH menghadapi tantangan ini, pada tahun 2009 Y3 Technologies yang
merupakan Mitra Aliansi Red Hat, mengusulkan Sistem Bed Efficiency and Management (BEAM)
Open Source. Rumah Sakit dimungkinkan untuk mengelola administrasi penerimaan dengan lebih
baik, dan melacak penggunaan tempat tidur dengan penggunaan nirkabel dan teknologi mobile
BEAM. Sehingga dapat memberikan visibilitas kapasitas tempat tidur rumah sakit, perkiraan
permintaan tidur dan status pelepasan yang tertunda untuk perencanaan sumber daya. Y3
Technologies memiliki arsitektur antarmuka yang kaya dan Service Oriented Architecture (SOA)
yang memungkinkan kerangka berbasis teknologi Red Hat dan Oracle. BEAM diimplementasikan
di semua bangsal yang berjalan 24 jam sehari, serta departemen lain seperti front office, admission,
housekeeping, perawat, dan bangsal perawat (Mount Alvemia Hospital, 2017).
21
BAB 3
Metodologi Penelitian
3.1.Penelitian Desain
Bermula dari ciri penelitian disiplin ilmu yang memiliki dua paradigma yaitu ilmu perilaku
(atau alam) dan ilmu desain. Memperpanjang batas kemampuan manusia dan sosial dengan
menciptakan artefak yang baru dan inovatif merupakan usaha dari paradigma ilmu desain. Artefak
tersebut mempengaruhi perilaku manusia dan organisasi yang sebelumnya mengemukakan tentang
hukum perilaku yang diberikan tidak relevan atau tidak berlaku (Hevner, 2004). Oleh karena itu,
Artefak teknologi informasi diposisikan sebagai inti dari sistem informasi dalam penelitian desain
(Sein, 2011).
3.2. Model Penelitian
Pada penelitan desain terdiri dari tiga bagian yaitu alur pengetahuan(Knowledge Flows),
Tahapan Proses (Process Steps) dan hasil (Outputs). Bagian alur pegetahuan ada kontribusi
pengetahuan (Knowledge Contribution) yang berasal dari batasan (Circumscription) pengembangan
(development) dan evaluasi (evaluation) pada di tahapan proses. Selain itu terbentuk juga dari
pengetahuan ilmu desain (Design Science Knowledge) dari kesimpulan (Conclusion) di tahapan
proses. Hasil dari kontribusi pengetahuan dapat digunakan untuk hasil penelitian atau dapat
dijadikan sebagai kesadaran atas permasalahan (Awareness of Problem) di tahapan proses.
Sedangkan untuk tahapan proses (Process Steps) mempunyai 5 tahapan yaitu tahap kesadaran atas
permasalahan (Awareness of Problem) dengan hasil (Outputs) berupa proposal, tahap anjuran
(Suggestion) dengan hasil (Outputs) desain sementara (Tentative Desain), tahap pengembangan
(Development) dengan hasil (Outputs) artefak (Artifact), tahap evaluasi (Evaluation) dengan hasil
(Outputs) ukuran performa (Performance Measures) dan tahap kesimpulan (Conclusion) yang
merupakan hasil akhir pada tahapan proses ini. Model proses penelitian desain dapat dilihat pada
gambar 3.1 di bawah ini (Vaishnavi, 2004):
22
Gambar 3.1 Model Proses Penelitian Desain (Vaishnavi, 2004)
24
BAB 4
Hasil Dan Pembahasan
25
manajemen tempat tidur rumah sakit di Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda Tegal dibagi
menjadi enam bahasan yaitu Aktor, Status tempat tidur, Proses, Bagian, Distribusi Bagian terhadap
Aktor dan Proses, dan Desain Data. Aktor yaitu orang yang terlibat dalam manajemen tempat tidur.
Status tempat tidur yaitu status keadaan tempat tidur yang dimiliki. Proses yaitu kegiatan yang
dapat dilakukan oleh masing-masing aktor dalam operasional manajemen tempat tidur. Bagian yang
dimaksud yaitu lingkup area tempat kerja Aktor pada rumah sakit. Distribusi Bagian terhadap
Aktor dan Proses yaitu mendistribusikan Bagian yang melingkupi Aktor dan atau Entitas untuk
dapat masing-masing melakukan Proses. Desain Data yaitu konsep penggambaran rancangan data
yang dapat digunakan untuk membuat sistem manajemen tempat tidur rumah sakit.
4.2.1. Aktor
Aktor merupakan orang yang dapat melakukan operasional dalam manajemen tempat tidur.
Aktor yang telibat dalam manajemen tempat tidur rumah sakit dianjurkan ada 5 Aktor, seperti pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1 Aktor Sistem
No Aktor Keterangan
1 Petugas Pendaftaran Orang yang melayani Pendaftar untuk masalah pendaftaran rawat
PRI inap dan pemesanan tempat tidur
2 Kepala Bangsal Orang yang bertanggungjawab untuk mengelola tempat tidur di
ruangan/bangsal
3 Petugas Rekam Medik Orang yang mengelola data rekam medic
4 Pimpinan Orang yang mengontrol penggunaan tempat tidur
5 Pendaftar PRI Pasien atau Calon Pasien rawat inap yang mendaftar untuk mencari
tempat tidur yang dapat digunakan
Dibatalkan
Diperbaiki
Pasien Menempati
Direncana
Tidak ada Pemesanan Pasien Meninggalkan
Dipakai Disiapkan
Ada Pemesanaan
dan Pasien Berencana
Pulang
Pasien meninggalkan
Dipesan
27
10 Mencatat data Pasien
11 Mencatat data diagnosis
12 Mencatat data dokter
13 Mencatat kelas
14 Mencatat data ruang
15 Mencatat data petugas
16 Mencatat data tempat tidur
17 Menampilkan status tempat tidur rumah sakit
18 Menampilkan status tempat tidur bangsal
19 Melihat status tempat tidur
20 Melihat laporan pencarian permintaan tempat tidur
21 Melihat laporan rekapitulasi sensus harian Pasien rawat inap
22 Melihat laporan pemakaian tempat tidur
23 Melihat laporan LOS, BOR, TOI, atau BTO
24 Melihat grafik LOS, BOR, TOI, BTO, atau Barber Johnson
4.2.4. Bagian
Bagian merupakan ruang lingkup tempat yang dijadikan area untuk melakukan pekerjaan
oleh para Aktor dalam sistem manajemen tempat tidur rumah sakit di RSUI Harapan Anda Tegal.
Bagian dapat berupa ruangan, area atau kawasan yang ada di RSUI Harapan Anda Tegal. bagian-
bagian yang dimaksud seperti pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Bagian Sistem
No Bagian Deskripsi
1 Lobby Lobby merupakan area ruangan bagian depan rumah sakit yang terdapat
Petugas Pendaftaran, Dashboard Utama dan memungkinkan ada Pendaftar
serta Pengunjung.
2 Bangsal Bangsal merupakan area ruangan bagian tempat Pasien mendapat perawatan
medis yang terdapat Kepala Bangsal, Perawat, Pengunjung dan Dashboard
Bangsal.
3 Rekam Rekam Medik merupakan area ruangan bagian petugas rekam medik bekerja,
Medik dimana terdapat Petugas Rekam Medik, Laporan dan Grafik.
4 Manajemen Manajemen merupakan area ruangan bagian Manajemen melakukan
pekerjanya, dimana terdapat Pimpinan, Dashboard Manajemen, Laporan dan
Grafik.
28
Tabel 4.5 Distribusi Bagian Terhadap Aktor dan Proses
No Bagian Akor / Entitas Proses
1 Lobby Pendaftar PRI Melihat status tempat tidur
(Aktor)
Petugas Pendaftaran Mengelola data permintaan pencarian, mencari tempat tidur,
PRI (Aktor) membatalkan tempat tidur, mengalokasikan tempat tidur dan
melihat status tempat tidur
Dashboard Utama Menampilkan status tempat tidur rumah sakit
(Entitas)
2 Bangsal Kepala Bangsal Mencari tempat tidur, mengosongkan tempat tidur, memproses
(Aktor) tempat tidur, merencanakan tempat tidur, memesan tempat
tidur, mengisi tempat tidur, membatalkan tempat tidur,
menyatakan tempat tidur rusak, dan melihat status tempat tidur.
Dashboard Bangsal Menampilkan status tempat tidur bangsal
(Entitas)
3 Rekam Petugas Rekam Mengelola data (tempat tidur, petugas, penyakit, dokter,
Medik Medik ruangan, kelas, Pasien), melihat Status Tempat Tidur, melihat
(Aktor) Lap. (Rekapitulasi sensus harian PRI, LOS, BOR, TOI,
BTO), melihat Grafik (Barber Johnson, LOS, BOR, TOI dan
BTO).
4 Manaje Pimpinan (Aktor) Melihat Status tempat tidur rumah sakit, melihat Lap. (LOS,
men BOR, TOI, BTO, Pemakaian tempat tidur, Permintaan
pencarian tempat tidur), melihat Grafik (Barber Johnson, LOS,
BOR, TOI, BTO).
Dashboard Menampilkan status tempat tidur rumah sakit
Manajemen (Entitas)
Kd_dkt * Kd_kls *
Nm_dkt bangsal Nm_kls
Keahlian Fasilitas
Kd_bgs** Kd_bgs *
Nm_bgs
Alokasi
ilkan me
a mp te ng
Men Tempat M
me mp a o s o n e n c
s
Statu Rumah me t ti gka ari
an t r
Tidu kit me san dur, n te tem
ta pa mb tem me mp pat
in em pat Sa ata p re n a t ti
rm i t m lk at ca tid dur
pe ar te n tem an te tidur nak ur, m ,
l a e n c a n i ka a t me m ,m a e
lo lk s lih lih pat t pat eng n tem mpr
ge , m ta ka e at idu tid
e n r i a n mb a g a l o n m i d u r sta r r u i si p a o se
M ca e a t tus usa , m emp t tidu s
r t
Dashboard
n m en r d at tem k, d eny at t r,
pe ur, ur, m tidu emp pa an atak idur
tid tid pat s t
Utama
t ti
Pe
du an ,
m tu r.
Pe ftara I
nd
te sta
tug n
a
gs a
an l
al
Men Tempat
as
Statu Bangsal
B epa
Tidu
Tem t Status
PR
idur
a mp
s
B
r
y
ard
pat T
an
bo l
bb
Pend
ilkan
a
a fta r s h
gs
Melih
Da ngsa
Lo
PRI
a
Ba
l
Hospital Bed
ik
d Management
boar
M
ed
Men Tempat
Statu
an
aj
Ma n
, T m se tu it,
a mp
aj
am
s
em
O eli ns s
BO TO itul at en
BT t s
ilkan
ek
I , ha u
S, , B p lih p
en
O OI ka e s,
R
ah
Pe kam
, L , T R e ), m g a
.
O
Re
on R . ( en etu
tug M
an
ns BO ap si , p
pin
as edik
oh , t L pa ur
r J OS iha s, tid
Pim
M
sa e l i h a
be , L el ela at
ar RI m , k p
kit, t S
(B P ur, al tem
m ta
pe BTO elih tus
fik an id gs (
me rmin , Pe at L tem
ra ri T n ta
G ha pat , ba da
lih a p
at taan maka p. (L at tid
m ter ola
Gr
afi penc ian t OS, ur ru
Te dok gel
R, rbe n te at t , T
M
TO r J mp idu OI,
I, B oh at r,
TO nso tidu
). n, r
LO ) ,
S,
34
4.3.2. Proses Bisnis Pasien Rawat Inap
Proses bisnis Pasien rawat inap merupakan proses yang alami oleh Pasien rawat inap ketika
mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Proses yang dialami oleh Pasien dibagi menjadi
empat bagian yaitu Admission (Pendaftaran), Placement (Penempatan), Stay (Tinggal) dan
Discharge (Pemulangan). Gambar 4.4. merupakan penggambaran dari proses bisnis Pasien rawat
inap yang diadopsi dari R. Boaden pada tahun 1999 dan N.C. Proudlove pada tahun 2005.
Pasien dapat berasal dari Pasien rawat jalan (Elective Patient) atau Pasien dari IGD
(Emergency Patient), kemudian melakukan proses Pendaftaran (Admision) yang dimulai dengan
melihat informasi tempat tidur yang tersedia. Ketersediaan tempat tidur pada rumah sakit
menjadikan Pasien dapat melakukan registrasi sebagai Pasien rawat inap dengan memilih tempat
tidur yang akan digunakan. Proses Penempatan (Placement) yang pertama kali dilakukan yaitu
melakukan registrasi tempat tidur yang sudah dipilih oleh Pendaftar PRI, setelah itu Pasien akan
diantar ke tempat tidur yang telah diregistrasi. Pada saat proses mengantar ke tempat tidur
kemungkinan ada kesesuaian dan ketidaksesuaian. Apabila tidak sesuai maka dilakukan mutasi
pada Proses Tinggal (Stay), jika sesuai maka Pasien akan menempati tempat tidur. Setelah
menempati tempat tidur, kemudian Pasien akan mendapatkan perawatan medis. Hasil dari
perawatan medis yaitu Pasien sembuh atau tidak sembuh. Apabila tidak sembuh maka dilakukan
mutasi, mutasi juga kemungkinan ada dua hal yaitu pindah tempat tidur dan tidak pindah tempat
tidur. Pindah tempat tidur berarti proses kembali ke memilih tempat tidur pada proses pendaftaran
dan, tidak pindah tempat tidur berarti Pasien keluar rumah sakit atau pulang pada Proses
Pemulangan (Discharge). Tetapi jika Pasien dinyatakan sembuh pada proses tinggal, maka proses
selanjutnya mendapatkan rekomendasi untuk pulang yang diikuti Pasien yang pulang atau keluar
dari rumah sakit.
IGD
erg
Pembatalan TT
cy
Mutasi
Patient
pa
tie
nts
s
nt
tie
pa Registrasi PRI
e Perawatan Medis
tiv
ec
El Diantar Ke TT
sesuai
sembuh
35
4.3.3. Proses Penggunaan Tempat Tidur
Alur proses penggunaan tempat tidur dibagi menjadi tiga organisasi bisnis yaitu PRI,
Pelayan Medis dan Status Tempat Tidur. Organisasi bisnis PRI yang dimaksud yaitu pendaftar
Pasien rawat inap. Pelayan medis yang dimaksud yaitu petugas yang melakukan pelayan medis
seperti Petugas Pendaftaran, Petugas Rekam Medik, Kepala Bangsal dan Pimpinan. Pembagian
organisasi bisnis dilakukan untuk memudahkan pembagian tanggungjawab terhadap aktivitas yang
terjadi. Gambar 4.5. menggambarkan alur proses penggunaan tempat tidur rumah sakit.
PRI Pelayan Medis Status Tempat Tidur
Perubahan :
Registrasi TT
Dipesan/Diminta
Diantar Ke TT
Sesuai
Menerima dan Perubahan Status :
Menempatkan PRI Dipakai
Menempati TT
Melakukan
Perawatan Medis
Tidak Sembuh
Sembuh
Mutasi
Pindah TT
Perubahan Status :
Mengosongkan TT
Disiapkan
Membersihkan /
menyiapkan TT
Perubahan Status :
Kosong / Rusak
36
4.3.4. Proses Bisnis Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit
Proses bisnis manajemen tempat tidur rumah sakit yaitu operasional manajemen tempat
tidur rumah sakit di Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda Tegal. Konsep proses bisnis yang
digunakan mengadopsi dari N.C. Proudlove and R. Boaden pada tahun 2005. Proses bisnis sistem
manajemen tempat tidur rumah sakit dapat dilihat pada gambar 4.6.
Pada gambar 4.3 dijelaskan bahwa Pasien ketika berada di rumah sakit itu mengalami empat
proses yaitu proses Admision, Placement, Stay dan Discharge. Pada masing-masing proses tersebut
manajemen tempat tidur mempunyai peranan yang cukup vital. Sistem manajemen tempat tidur
rumah sakit harus melakukan proses input, output serta selalu menginformasikan status tempat tidur
pada masing-masing proses dan beberapa data pendukungnya. Sehingga hasil dari sistem
manajemen tempat tidur dapat terwujud dan dapat dinikmati oleh Pendaftar, Petugas Pendaftaran,
Kepala Bangsal, Petugas Rekam Medik dan Pimpinan. Hasil yang didapatkan tentunya sesuai
dengan kebutuhan pada masing-masing lima Aktor yang ada.
Patient
PROSES BISNIS
Admision Placement Stay Discharge
SISTEM MANAJEMEN
Status Status Status Status
TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT
Tempat Tempat Tempat Tempat
Tidur Tidur Tidur Tidur
ilkan me
a mp te ng
Men Tempat M
me mp a o s o n e n c
n t
s
Statu Rumah
r
me t ti gka ari
me san dur, n te tem
Bed Mangement Function
a
ta pa Tidu kit mb tem me mp pat
in m at Sa ata re n a t ti
rm i te mp lk at
p
ca tid dur,
pe car te an t t an tidu na ur,
l
a n n k
o l me l k a a s i l i h a me emp tem r, m kan mem
a p e t
1. Pendaftar
ge , ta k e lih
at t tidu at tid ngis emp pros
en an ba alo m ur sta r r u i a e -Status Tempat Tidur
M cari em ng dan t tid tus usa r, m temp t tidu s
Dashboard
n m e r a tem k, d eny at t r,
pe ur, ur, m tidu emp pa an atak idur 2. Petugas Pendaftaran
tid tid pat s t
Utama
t ti
Pe
du a n ,
m tu r. -Status Tempat Tidur
Pe ftara I
nd
te sta
tug n
a
3. Kepala Ruangan
gs a
an l
al
Men Tempat
as
Statu Bangsal
B epa
Tidu
Tem t Status
PR
idur
r
y
ard
pat T
an
Pend
ilkan
a
a ftar sh
gs
Melih
Da ngsa
Lo
Ba
l
Management
board - Lap. LOS, BOR, TOI dan BTO (bln/thn),
M
ed
Me n
Statu Rumah
an
aje
Ma n - Grafik Barber Johnson, LOS, BOR, TOI
, T m se tu it,
a mp p a t
aj
am
s Te
em
O eli ns s
BO TO itul at en
ek
I , ha u
m
S, , B p lih p
en
O OI ka e s,
R
Pe kam
, L , T R e ), m g a
5. Pimpinan
O
Re
on R . ( en etu
tug M
an
ns BO ap si , p
pin
oh , t L pa ur
r J OS iha s, tid
Pim
M
sa e l i h a - Lap. Permintaan Pencarian Tempat Tidur
be , L el ela at
ar I m k p
ki t
, m t Sta
(B P ur, al, tem
pe BTO eliha tus - Lap. LOS, BOR, TOI dan BTO (bln/thn),
fik an id gs (
ra ri T n ta
me rmin , Pe t L tem
G ha pat , ba da
lih a p
at taan maka p. (L at tid - Grafik Barber Johnson, LOS, BOR, TOI,
m ter ola
Gr
afi penc ian t OS, ur ru
Te dok gel
n
R, rbe te at t , T
M
TO r J mp idu OI,
I, B oh at r,
TO nso tidu
Tidur Ruangan (bln/thn)
). n, r
LO ),
S,
37
4.3.5.1. Lobby
Pada bagian lobby terdapat dua aktor yaitu Pendaftar Pasien Rawat Inap dan Petugas
Pendaftaran Pasien Rawat Inap, serta satu entitas yaitu Dashboard Utama. Masing-masing Aktor
atau entitas pada bagian lobby dapat melakukan proses sesuai dengan pembagian wewenang pada
manajemen tempat tidur rumah sakit.
4.3.5.1.1. Pendaftar Pasien Rawat Inap
Pendaftar Pasien Rawat Inap di rumah sakit akan melihat informasi tempat tidur kosong
berdasarkan ruangan dan jenis tempat tidur pada masing-masing ruangan yang berada pada
dashboard utama. Tampilan informasi yang dapat dilihat seperti pada gambar 4.7.
38
b. Pengolahan Data Tempat Tidur
Pada halaman status tempat tidur ditampilkan data status tempat tidur pada setiap
ruangan berdasarkan statusnya yaitu kosong, disiapkan, direncana, diminta, dipesan,
dipakai, rusak. Tampilan halaman status tempat tidur dapat dilihat pada gambar 4.9.
39
Gambar 4. 11 Form Alokasi Tempat Tidur
c. Pengolahan Data Permintaan Pencarian Tempat Tidur
Pada halaman permintaan pencarian tempat tidur ditampilkan data hasil perekaman
permintaan pencarian tempat tidur oleh pendaftar. Tampilan halaman permintaan pencarian
tempat tidur dapat dilihat pada gambar 4.12.
40
4.3.5.1.3. Dashboard Utama
Pada tampilan dashboard utama akan ditampilkan informasi tempat tidur yang kosong
berdasarkan ruangan dan jenis tempat tidur pada masing-masing ruangan pada rumah sakit.
Tampilan dashboard utama dapat dilihat pada gambar 4.9.
4.3.5.2. Bangsal
Pada bagian bangsal terdapat satu Aktor yaitu Kepala Bangsal dan satu entitas yaitu
Dashbord Bangsal. Masing-masing entitas pada bagian bangsal dapat melakukan proses sesuai
dengan pembagian wewenang pada manajemen tempat tidur rumah sakit.
4.3.5.2.1. Kepala Bangsal
a. Home Kepala Bangsal
Pada halaman home Bangsal terdapat menu home, dashboard bangsal, data, status dan
akun. Home untuk menampilkan konten home. Data digunakan untuk menampilkan dan
mengelola konten status tempat tidur yang dimiliki masing-masing bangsal. Status
digunakan untuk menampilkan dan mengelola konten status tempat tidur yang dimiliki oleh
bangsal lain. Akun digunakan untuk melakukan edit data akun dan untuk keluar dari login.
Tampilan halaman home Bangsal dapat dilihat pada gambar 4.14.
42
4.3.5.3. Rekam Medik
Pada bagian rekam medik terdapat satu aktor yaitu Petugas Rekam Medik. Masing-masing
entitas pada bagian rekam medik dapat melakukan proses sesuai dengan pembagian wewenang pada
manajemen tempat tidur rumah sakit.
4.3.5.3.1. Petugas Rekam Medik
a. Home Rekam Medik
Pada halaman home rekam medik terdapat menu utama data dan laporan. Menu utama
data terdiri dari submenu Pasien, tempat tidur, petugas, penyakit, dokter, bangsal, kelas.
Sedangkan submenu laporan terdiri dari submenu status tempat tidur, laporan sensus harian
PRI, laporan LOS, BOR, TOI, BTO dan grafik. Submenu Pasien digunakan untuk mengeola
data Pasien. Submenu tempat tidur digunakan untuk mengelola data tempat tidur. submenu
petugas digunakan untuk mengelola data petugas. Submenu penyakit digunakan untuk
mengelola data diagnosis penyakit. Submenu dokter digunakan untuk mengelola data
dokter. Submenu bangsal digunakan untuk mengelola data bangsal. Submenu kelas
digunakan untuk mengelola data jenis kelas tempat tidur. submenu status tempat tidur
digunakan untuk menampilkan status tempat tidur terkini. Submenu laporan sensus harian
PRI digunakan untuk membuat laporan sensus harian PRI. Submenu laporan LOS, BOR,
TOI, BTO digunakan untuk membuat salah satu laporan yang diperlukan seperti LOS, BOR,
TOI atau BTO. Submenu grafik digunakan untuk membuat grafik yang dapat dipilih seperti
Barber Johnson, LOS, BOR, TOI atau BTO. Tampilan halaman untuk home Rekam Medik
dapat dilihat pada gambar 4.16.
43
Gambar 4. 17 Data Pasien
Form data Pasien digunakan untuk menambah atau mengedit data Pasien. Form data
Pasien yang digunakan dapat dilihat pada gambar 4.18.
44
Gambar 4. 20 Form Tempat Tidur
d. Pengolahan Data Petugas
Halaman pengolahan data petugas yang akan pertama kali muncul yaitu seperti pada
gambar 4.21. Pada halaman data Petugas terdapat data petugas yang telah terekam di
database, kemudian ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengolah data petugas.
Pengolahan data yang dapat dilakukan seperti mencari, menambah, mengedit dan
menghapus.
46
Form data Dokter digunakan untuk menambah atau mengedit data Dokter. Form data
dokter yang digunakan dapat dilihat pada gambar 4.26 di bawah ini.
47
h. Pengolahan Data Kelas
Halaman pengolahan data kelas yang akan pertama kali muncul yaitu seperti pada
gambar 4.29. Pada halaman data kelas terdapat data kelas yang telah terekam di database,
kemudian ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengolah data kelas. Pengolahan
data yang dapat dilakukan seperti mencari, menambah, mengedit dan menghapus.
48
j. Laporan Sensus Harian PRI (Pasien Rawat Inap)
Pembuatan laporan sensus harian Pasien rawat inap dapat dilakukan dengan terlebih
dahulu mengisiskan bangsal, bulan dan tahun pada form laporan sensus harian. Form
laporan sensus harian yang digunakan seperti pada gambar 4.32.
49
a. Laporan LOS Untuk Rekam Medik
Hasil dari laporan LOS yang dihasilkan seperti pada gambar 4.35. Laporan memuat
nilai pada masing-masing bangsal pada bulan dan tahun yang telah ditentukan di form
laporan LOS, BOR, TOI dan BTO.
50
Gambar 4. 37 Hasil Laporan TOI Untuk Rekam Medik
d. Laporan BTO Untuk Rekam Medik
Hasil dari laporan BTO yang dihasilkan seperti pada gambar 4.38. Laporan memuat
nilai pada masing-masing bangsal pada bulan dan tahun yang telah ditentukan di form
laporan LOS, BOR, TOI dan BTO.
51
perhitungan niai LOS, BOR, TOI, dan BTO. Grafik tersaji tergantung pada jenis bangsal,
bulan dan tahun yang ditentukan pada form grafik.
52
Gambar 4. 42 Hasil Grafik BOR
d. Grafik TOI Untuk Rekam Medik
Hasil dari grafik TOI yang sesuai dengan data-data yang telah ditentukan pada form
grafik yaitu seperti pada gambar 4.43. Penyajian grafik ini berdasarkan hasil dari
perhitungan niai TOI. Grafik tersaji tergantung pada jenis bangsal, bulan dan tahun yang
ditentukan pada form grafik.
53
Gambar 4. 44 Hasil Grafik BTO
4.3.5.4. Manajemen
Pada bagian manajemen terdapat satu Aktor yaitu Pimpinan dan, satu Entitas yaitu
Dashboard Manajemen. Masing-masing entitas pada bagian manajemen dapat melakukan proses
sesuai dengan pembagian wewenang pada manajemen tempat tidur rumah sakit.
4.3.5.4.1. Pimpinan
a. Home Manajemen
Pada halaman home manajemen terdapat menu utama home, akun dan laporan.
Laporan mempunyai submenu Pemakaian TT, submenu Status Tempat Tidur, submenu
Lap. Permintaan, submenu Lap. LOS, BOR, TOI, BTO, dan submenu Grafik. Home untuk
menampilkan konten home. Pemakaian TT digunakan untuk membuat laporan pemakaian
tempat tidur. Status Tempat Tidur digunakan untuk memantau keseluruhan tempat tidur
yang ada. Lap. Permintaan digunakan untuk membuat laporan permintaan pencarian tempat
tidur. Lap. LOS, BOR, TOI, BTO digunakan untuk membuat laporan yang dapat dipilih
seperti LOS, BOR, TOI atau BTO. Grafik digunakan untuk menyajikan data berupa grafik
yang dapat dipilih seperti Barber Johnson, LOS, BOR, TOI atau BTO. Akun digunakan
untuk melakukan edit data akun dan untuk keluar dari login. Tampilan yang dimaksud dapat
dilihat pada gambar 4.45.
54
b. Laporan Pemakaian Tempat Tidur
Laporan Pemakaian tempat tidur dapat dilihat secara langsung dengan penyajian
menggunakan grafik batang. Waktu pemakaian tempat tidur juga dapat diatur ulang dengan
mengisikan waktu pada kolom date pada bagian bawah . Sehingga grafik dan data yang ada
di tabel pada bagian bawah akan secara otomatis mengikuti tanggal yang dimaksud.
Tampilan yang dimaksud yaitu seperti pada gambar 4.46.
55
Laporan data permintaan pencarian tempat tidur disajikan sesuai dengan data yang
telah terekam pada database. Data-data yang tersaji sesuai dengan periode tanggal awal
hingga tanggal akhir yang sesuai dengan masukan pada form permintaan pencarian tempat
tidur. Laporan permintaan pencarian tempat tidur yang dimaksud yaitu seperti pada gambar
4.48.
56
d. Laporan BTO Untuk Manajemen
Hasil dari laporan BTO yang dihasilkan seperti pada gambar 4.38. Laporan memuat
nilai pada masing-masing bangsal pada bulan dan tahun yang telah ditentukan di form
laporan LOS, BOR, TOI dan BTO.
4.3.5.4.4. Grafik Untuk Manajemen
Pembuatan grafik dapat disajikan untuk memudahkan penyajian data. Grafik dapat tersaji
dengan terlebih dahulu mengisi data pada form grafik. Form grafik yang digunakan seperti pada
gambar 4.39.
a. Grafik Barber Johnson Untuk Manajemen
Hasil dari grafik Barber Johnson yang sesuai dengan data-data yang telah ditentukan
pada form grafik yaitu seperti pada gambar 4.40. Penyajian grafik ini berdasarkan hasil dari
perhitungan niai LOS, BOR, TOI, dan BTO. Grafik tersaji tergantung pada jenis bangsal,
bulan dan tahun yang ditentukan pada form grafik.
b. Grafik LOS Untuk Manajemen
Hasil dari grafik LOS yang sesuai dengan data-data yang telah ditentukan pada form
grafik yaitu seperti pada gambar 4.41. Penyajian grafik ini berdasarkan hasil dari
perhitungan niai LOS. Grafik tersaji tergantung pada jenis bangsal, bulan dan tahun yang
ditentukan pada form grafik.
c. Grafik BOR Untuk Manajemen
Hasil dari grafik BOR yang sesuai dengan data-data yang telah ditentukan pada form
grafik yaitu seperti pada gambar 4.42. Penyajian grafik ini berdasarkan hasil dari
perhitungan niai BOR. Grafik tersaji tergantung pada jenis bangsal, bulan dan tahun yang
ditentukan pada form grafik.
d. Grafik TOI Untuk Manajemen
Hasil dari grafik TOI yang sesuai dengan data-data yang telah ditentukan pada form
grafik yaitu seperti pada gambar 4.43. Penyajian grafik ini berdasarkan hasil dari
perhitungan niai TOI. Grafik tersaji tergantung pada jenis bangsal, bulan dan tahun yang
ditentukan pada form grafik.
e. Grafik BTO Untuk Manajemen
Hasil dari grafik BTO yang sesuai dengan data-data yang telah ditentukan pada form
grafik yaitu seperti pada gambar 4.44. Penyajian grafik ini berdasarkan hasil dari
perhitungan niai BTO. Grafik tersaji tergantung pada jenis bangsal, bulan dan tahun yang
ditentukan pada form grafik.
57
4.3.5.5. Login
Halaman login digunakan untuk melakukan proses login Aktor yang dapat mengoperasikan
sistem manajemen tempat tidur rumah sakit. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan dan
integritas sistem manajemen tempat tidur rumah sakit. Tampilan halaman login dapat dilihat pada
gambar 4.49.
58
Diruang IGD ditampilkan halaman Dashboard Akan
seperti di Lobby. Ditambahkan
2 Siti Soleha, AMd. Diagnosis penyakit dapat menghasilkan trend 10 Diluar Konteks
(Petugas Rekam Medik) jenis penyakit.
3 dr. Hj. Shahabiyah, Halaman Dashboard di Lobby dikasih warna Akan Diperbaiki
MMR. sesuai dengan status.
(Pimpinan) Ruang ICU (Intensive Care Unit) di pisah dengan Akan Diperbaiki
Bangsal yang lain.
4 Jamal, S.Kep. Informasi yang disajikan merujuk pada sistem Sesuai Aturan
(Perawat) penjualan tiket yang digunakan oleh pt. KAI (yang
kosong dan terisi wajib disajikan)
5 Dalijo, S.Kep. Layanan integrasi dengan pendaftaran online dan Diluar Konteks
(Perawat) data tempat tidur dapat ditampilkan.
6 RR. Sugihastuti Bagaimana mengetahui status tempat tidur yang Sesuai Aturan
(Petugas Pendaftaran) ada.
7 Sidik, S.Kep. Proses bisnis dalam menginformasi status tempat Sesuai Aturan
(Perawat) tidur menghilangkan komunikasi lewat telepon.
Kelapa Bangsal mempunyai wewenang menerima, Sesuai Aturan
mengeluarkan, memutasi Pasien.
8 Heni Suhaeni, S.Kep. Adanya laporan Kepala Bangsal mengenai riwayat Akan
(Kepala Bangsal) Pasien di Bangsal pada periode tertentu. Ditambahkan
Berdasarkan hasil pembahasan pada proses evaluasi yang dilakukan seperti pada tabel 4.15
diatas, maka terdapat beberapa perubahan pada konsep proses bisnis yang telah dibuat pada tahap
pengembangan. Perubahan pada sistem manajemen tempat tidur kemungkinan akan merubah
konsep proses bisnis dan prototipe yang telah dibuat pada tahap pengembangan. Sehingga
perubahan atau penambahan yang harus dilakukan yang meliputi Sistem Manajemen Tempat Tidur,
Proses Bisnis Sistem Manajemen Tempat Tidur dan Prototipe. Pengelompokan evaluasi dapat
dilihat pada tabel 4.16.
Tabel 4. 16 Pengelompokan Evaluasi
No Dievaluasi Pembahasan Jenis evaluasi
1 Sistem Manajemen, Aktor Perawat Penambahan
Proses Bisnis
2 Sistem Manajemen, Aktor Pengunjung Penambahan
Proses Bisnis
3 Prototipe Proses Mengosongkan Tempat Tidur (diagnosis Perbaikan
akhir ada 4 diagnosis penyakit)
4 Prototipe Proses menampilkan status tempat tidur bangsal Perbaikan
(data diagnosis penyakit, data nama dan data Dokter
Pasien dibatasi hanya boleh untuk Kepala Bangsal
dan Orang yang ditunjuk).
5 Sistem Manajemen, Bagian bangsal menghilangkan Akses Ruang IGD Perubahan
Proses Bisnis,
Prototipe
6 Sistem Manajemen, Bagian IGD ditambahkan dengan entitas Dashboard Penambahan
Proses Bisnis, IGD
Prototipe
59
7 Sistem Manajemen, EntitasDashboard IGD menampilkan status tempat Penambahan
Proses Bisnis, tidur rumah sakit (Seperti Dashboard utama)
Prototipe
8 Prototipe Entitas Dashboard Utama diberi warna sesuai status Perubahan
9 Prototipe Bagian Bangsal Ruang ICU/ICCU.PICU/HCU Perubahan
dalam tampilan dipisahkan
10 Sistem Manajemen, Proses melihat laporan riwayat Pasien Penambahan
Proses Bisnis,
Prototipe
60
4 Memproses tempat tidur
5 Merencanakan tempat tidur
6 Mengalokasikan tempat tidur
7 Mengisi tempat tidur
8 Membatalkan rencana dan alokasi tempat tidur
9 Menyatakan tempat tidur rusak
10 Mencatat data Pasien
11 Mencatat data diagnose
12 Mencatat data dokter
13 Mencatat kelas
14 Mencatat data ruang
15 Mencatat data petugas
16 Mencatat data tempat tidur
17 Menampilkan status tempat tidur rumah sakit
18 Menampilkan status tempat tidur bangsal
19 Melihat status tempat tidur
20 Melihat laporan pencarian permintaan tempat tidur
21 Melihat laporan rekapitulasi sensus harian Pasien rawat inap
22 Melihat laporan pemakaian tempat tidur
23 Melihat laporan LOS, BOR, TOI, atau BTO
24 Melihat LOS, BOR, TOI, BTO, atau Grafik Barber Johnson
25 Melihat laporan riwayat Pasien di bangsal
62
ilkan Me n
amp c
temp ari temp
Men Tempat a a
s mere t tidur, m t tidur, m
a an at Statu r Rumah nc em en
t
in mp t Tidu kit temp anakan te proses gosong
m at tid te ka
per ri te mpa Sa mem
b a
m
ur, m pat tidu mpat tid n
ola nca n te an te
talka
n engis r, me ur,
l e
ge , m talka asik
m pat ti te mpa
t
i te mpa mesan
n te mpa du r tid t tid
Me arian ba alok dan
u
t tidu rusak, m r, meny ur,
c e m ng r s r, da eliha atak
n u n a
Me Sta t Tid
t n
pe ur, m , me t tid atu riwa m s
yat p elihat la tatus
t
Te Ban
na tus ur
tid tidur mpa at s idur asie
n.
pora
n
mp gs
mp
te elih at t
Dashboard
m mp
a al
ilk
te
an
ma t Ti us
sal
Pe
la
h S dur
Ru pa Stat
Utama
Me Sta t Tid
it
Kepa
Pe ftara I
nd
Bang
ak
Te Ban
tug n
a
mp gs
mp
m
a al
ilk
as
Me
at
an M
PR
aw
Pe
nd g
r
Tem t Status
jun
Pe
a ft
Rum t Tidur
B
akit
y
a un
PR r
enam s
an
ng
bb
S
Pe
ah S
Ban
I
ta
gs
Peng
pa
ha
at Tid
pilka
tu
unju board
Lo
a
ng
Meli
Dash al
l
s
n
Bang
ur
Hospital Bed
Status Tempat
IGD
Menampilkan
Tidur Rumah
d Dashboard
boar Management
Dash men
Men Tempat
M
IGD
Statu Rumah
Sakit
Tidu akit
ed m
aje System
an
Ma n
M eka
amp
aj
ik
s
r
S
em
Pe eka
R
ilkan
R
tu m
en
ga M
an
s ed
pin
s,
Pim
ga ),
etu sien p.
ik
M , p
sa eliha a
ur , p at La ,
kit tid as
, t St at , kel elih LOS r
pe BTO meli atus p
m a l , m I, be
rm , ha te (te gs dur PR Bar
me inta Pem t La mp data , ban at Ti rian fik ( O.
lih an aka p. ( at t r
la te mp s h Gr , BT a a
at pe ia LO idu elo ok e u t I
LO Gra nca n te S, B r ru ng t, d s T ns liha TO
S, fik ria mp OR ma Me yaki tatu si se , me OR,
BO (Ba n t at , h n S la ) B
R, rb emp tidu TOI pe lihat pitu BTO OS,
TO er J at r, ,
I, B oh tid me Reka TOI, n, L
TO nso ur) ( R, nso
). n, , BO Joh
PROSES BISNIS
Admision Placement Stay Discharge
SISTEM MANAJEMEN
Status Status Status Status
TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT
Tempat Tempat Tempat Tempat
Tidur Tidur Tidur Tidur
lkan Men
ampi ca
tempa ri tempa
Men Tempat
tus meren t tidur, m t tidur, m
int
n
aa pat Sta r Rum
rm tem at Ti Sakit
du
ah
tem
cana
kan
mem pat tidur tempat
empr en
oses gosong
tem kan
Bed Mangement Function
pe cari temp bata , men tidur pat tidur
la n tempa lkan tem gisi te , memes ,
elo men lkan sika pa m an
ng , ta a tempa t tidur ru t tidur pat tidur
Me arian ba alok dan t tidur sak, m , menya ,
nc mem eng idur us , dan elihat taka 1. Pendaftar
Me Sta t Tid
e riw m el st at n
p ur, , m t t
ta t ayat ih
pasi at lapora
us
Te Ban
na tus ur
mp
te elih at t
Dashboard
m mp
a
ilk
te 2. Petugas Pendaftaran
an
ma t Tid us
sal
Pe
la
h S ur
al
Ru pa Stat
Utama
Me Sta t Tid
it
Kepa
Pe ftara I
nd
Bang
Te Ban
tug n
a
mp gs
mp
3. Kepala Ruangan
m
ilk
as
Me
at
an M Status
PR
aw
Pe
al
nd g
r
jun
Pe
a ft
Rum t Tidur
B
akit
a un
PR r
at Sta
enam
an
ng
bb
Ban
I
gs
Peng
pa
pilkan
unju
Melih
oard
Lo
Bangs
r Menampilkan
Hospital Bed
IGD -Lap. Sensus Harian PRI Ruangan (bln),
Tidur Rumah
Dashboard
board Management
Dash men - Lap. LOS, BOR, TOI dan BTO (bln/thn),
Men Tempat
IGD
Statu Rumah
Sakit
Tidu akit
ed m
aje System
an
Ma n
M eka
amp
ik
s
r
S
em
Pe eka
R
ilkan
ga M
an
s e
5. Pimpinan
pin
s,
Pim
ga ),
di
M ,p
sa eliha ur , pa at La ,
kit t S tid as - Lap. Permintaan Pencarian Tempat Tidur
, t at , kel elih LOS r
pe BTO meli atus p
m al r, m RI, rbe
rm , P ha te (te gs u P a - Lap. LOS, BOR, TOI dan BTO (bln/thn),
me inta em t La mp ta ban t Tid ian ik (B .
da r f
lih an aka p. ( at t la ter, mpa s ha Gra , BTO
at pe ia LO idu
LO Gra nca n te S, B r ru
elo ok e u t
ng it, d tus T ens eliha , TO
I - Grafik Barber Johnson, LOS, BOR, TOI,
S, fik ria mp OR ma e
M yak ta si s , m OR
BO (Ba n t at ,
R, rb emp tidu TOI
h n S la )
pe lihat pitu BTO OS,
B BTO (bln/thn), dan Pemakaian Tempat
TO er J at r, ,
I, B oh tid me Reka TOI, n, L Tidur Ruangan (bln/thn)
TO nso ur) ( R, nso
). n, , O
B Jo h
Gambar 4. 51 Evaluasi Proses Bisnis Sistem Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit
63
4.4.4. Prototipe Sistem
Prototipe yang telah dibuat pada tahap pengembangan mengalami perubahan dan perbaikan
sesuai dengan hasil proses evaluasi. Berdasarkan hasil proses evaluasi yang telah dilakukan, maka
dapat dikelompokan perubahan dan perbaikan yang akan dilakukan. Pengelompokan dilakukan
untuk memudahkan pemahaman terhadap proses bisnis yang mengalami perubahan dan perbaikan.
Hal tersebut dikarenakan ada beberapa perubahan dan perbaikan yang dibahas pada evaluasi yang
terjadi pada satu proses bisnis saja. Perubahan dan perbaikan yang dilakukan terdapat pada empat
kelompok proses bisnis yaitu diagnosis akhir Pasien / proses mengosongkan tempat tidur,
dashboard bangsal, dashboard lobby atau IGD, serta laporan riwayat Pasien di bangsal.
4.4.4.1.Diagnosis Akhir Pasien
Diagnosis penyakit Pasien pada rumah sakit ada dua macam yaitu diagnosis awal dan
diagnosis akhir. Diagnosis awal diberikan ketika Pasien dialokasikan tempat tidur, sedangkan
diagnosis akhir diberikan ketika mengosongkan tempat tidur. Berdasarkan hasil proses evaluasi
yang dilakukan, diketahui bahwa diagnosis akhir yang diberikan pihak rumah sakit oleh Kepala
Bangsal kepada Pasien pada proses mengosongkan tempat tidur terdapat empat jenis diagnosis
penyakit. Selain itu, pemenuhan data untuk laporan riwayat Pasien di bangsal mengharuskan adanya
Penanggungjawab Pasien dan Dokter yang menangani Pasien. Sehingga hasil dari perubahan dan
perbaikan yang dilakukan seperti pada gambar 4.52.
64
4.4.4.2.Dashboard Bangsal
Merujuk pada peraturan dan kebijakan yang diterapkan oleh pihak Rumah Sakit, maka
untuk data seperti nama Pasien, diagnosis penyakit dan Dokter yang menangani tidak untuk
dipublikasikan untuk umum. Data-data tersebut hanya boleh diketahui oleh tenaga medis dan pihak-
pihak terkait atau yang mempunyai kewenangan. Hasil dari diskusi pada proses evaluasi
memutuskan untuk tidak menampilkan data-data tersebut pada dashboard bangsal. Sehingga hasil
dari perbaikan dan perubahan yang dilakukan pada dashboard bangsal seperti pada gambar 4.53.
65
Gambar 4. 54 Evaluasi Dashboard Lobby Atau IGD
4.4.4.4.Laporan Riwayat Pasien Di Bangsal
Laporan riwayat Pasien di bangsal dapat tersaji dengan terlebih dahulu mengisikan tanggal
awal dan tanggal akhir pada form laporan riwayat Pasien di bangsal. Form laporan riwayat Pasien di
bangsal yang dimaksud yaitu seperti pada gambar 4.55.
66
Gambar 4. 56 Evaluasi Laporan Riwayat Pasien
4.4.5. Hasil Evaluasi
Hasil perbaikan, perubahan atau penambahan yang telah dilakukan berdasarkan pembahasan
evaluasi kemudian dikomunikasikan dengan pihak RSUI Harapan Anda Tegal. Hal tersebut
dimaksudkan untuk mendapat respon atau tanggapan dari RSUI Harapan Anda Tegal. Respon yang
diberikan oleh RSUI Harapan Anda Tegal terhadap hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel 4.21.
Tabel 4. 21 Hasil Evaluasi
No Dievaluasi Pembahasan Hasil Proses Evaluasi
1 Sistem Manajemen, Aktor Perawat Telah dilakukan
Proses Bisnis penambahan
2 Sistem Manajemen, Aktor Pengunjung Telah dilakukan
Proses Bisnis penambahan
3 Prototipe Proses Mengosongkan Tempat Tidur Telah dilakukan perbaikan
(diagnosis akhir ada 4 diagnosis
penyakit)
4 Prototipe Proses menampilkan status tempat Telah dilakukan perbaikan
tidur bangsal ( data diagnosis
penyakit, data nama dan data Dokter
Pasien dibatasi hanya boleh untuk
Kepala Bangsal dan Orang yang
ditunjuk).
5 Sistem Manajemen, Bagian bangsal menghilangkan Akses Telah dilakukan perubahan
Proses Bisnis, Ruang IGD
Prototipe
6 Sistem Manajemen, Bagian IGD ditambahkan dengan Telah dilakukan perubahan
Proses Bisnis, entitas Dashboard IGD
Prototipe
7 Sistem Manajemen, EntitasDashboard IGD menampilkan Telah dilakukan
Proses Bisnis, status tempat tidur rumah sakit (Seperti penambahan
67
Prototipe Dashboard utama)
8 Prototipe Entitas Dashboard Utama diberi warna Telah dilakukan perubahan
sesuai status
9 Prototipe Bagian Bangsal Ruang Telah dilakukan perubahan
ICU/ICCU.PICU/HCU dalam tampilan
dipisahkan
10 Sistem Manajemen, Proses melihat laporan riwayat Pasien Telah dilakukan
Proses Bisnis, penambahan
Prototipe
68
Tabel 4. 22 Aktivitas Penelitian Desain
No Panduan Aktivitas
1 Design as an Artefak yang dihasilkan berupa proses bisnis dan prototipe yang dapat
Artifact digunakan sebagai model sistem manajemen tempat tidur Pasien di RSU Islam
Harapan Anda Tegal. Proses bisnis merupakan gambaran umum mengenai
operasional sistem manajemen tempat tidur rumah sakit. Prototipe merupakan
purwarupa aplikasi sistem manajemen tempat tidur yang dibangun.
2 Problem Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan proses pengelolaan tempat
Relevance tidur Pasien dengan menggunakan proses bisnis dan prototipe sistem. Proses
bisni dapat difungsikan untuk memperjelas alur kerja dalam pengelolaan
tempat tidur. Prototipe dapat menjadi solusi untuk pengembangan sistem yang
selama ini dilakukan secara manual oleh pihak RSU Islam Harapan Anda
Tegal.
3 Design Evaluasi dilakukan pada jam 09.00 WIB sampai dengan 10.30 WIB tanggal 26
Evaluation Oktober 2017 di Ruang Aula Lantai 2 Rumah Sakit Umum Islam Harapan
Anda Tegal. Pada acara evaluasi dihadiri lebih dari 30 peserta yang terdiri dari
Karyawan dan Pimpinan pada bagian Rekam Medik, Pendaftaran, seluruh
Kepala Ruangan/Bangsal, Dewan Direksi dan Pengurus Yayasan. Evaluasi
yang dilakukan yaitu dengan melakukan audiensi dengan pemaparan hasil
pengembangan yang berupa proses bisnis dan prototipe sistem.
4 Research Penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada para peneliti bidang sistem
Contribution informasi dalam meneliti pengembangan sistem yang menggunakan kerangka
penelitian desain dengan wujud berupa prototipe. Selain itu, penggunaan
penelitian desain ternyata dapat diterapkan pada domain kesehatan(Rumah
Sakit).
5 Research Menerapkan model penelitan desain yang terdapat pada penelitian yang
Rigor dilakukan oleh Vaishnavi pada tahun 2004. Model penelitian tersebut terdiri
dari lima tahapan yaitu Awareness of Problem (Kesadaran Atas
Permasalahan), Suggestion (Anjuran), Development (Pengembangan),
Evaluation (Evaluasi), dan Conclusion (Kesimpulan).
6 Design as a Artefak dibuat dengan memperhatikan infrastruktur yang dimiliki dan
Search perspektif pemikiran para Aktor. Pencarian artefak yang tepat juga dilakukan
dengan menggunakan literasi penelitan yang linier, rujukan teori yang dapat
diadopsi, dan perundang-undangan atau peraturan serta kebijakan yang masih
berlaku.
7 Communicati Mulai dari Proses bisnis, metodologi penelitian hingga wujud dari prototipe
on of sistem yang dikembangkan selalu dipresentasikan kepada para Aktor yang
Research terlibat diantaranya Petugas Rekam Medis, Petugas Pendaftaran, Kepala
Bangsal, Perawat dan Pimpinan untuk melakukan kontrol.
Aktivitas yang dilakukan dalam penelitian desain merujuk pada penjabaran panduan
penelitian desain yang terdiri dari 7 panduan yaitu Design as an Artifact, Problem Relevance,
Design Evaluation, Research Contribution, Research Rigor, Design as a Search, Communication of
Research. Aktivitas dalam penelitian ini dijabarkan sesuai dengan apa yang dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan manajemen tempat tidur rumah sakit pada RSU Islam Harapan Anda
Tegal. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan terdapat pada 5 tahapan proses dari model proses
penelitian desain.
69
BAB 5
Simpulan Dan Saran
5.1. Simpulan
Hasil dari penelitian ini yaitu Proses Bisnis, Sistem Manajemen dan Prototipe Sistem
Manajemen Tempat Tidur Rumah Sakit pada RSU Islam Harapan Anda Tegal. Proses pengolahan
data permintaan pencarian tempat tidur di Rumah Sakit dapat dilakukan dengan cara merekam dan
melaporkan data permintaan pencarian tempat tidur, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan
penunjang keputusan oleh Manajemen atau Pimpinan Rumah Sakit. Desain sistem manajemen yang
dihasilkan mampu mengelola data tempat tidur rumah sakit, membuat laporan tempat tidur rumah
sakit, menyajikan informasi tempat tidur yang sinkron dan menyajikan data tempat tidur dengan
menggunakan Grafik Barber Johnson. Model proses yang digunakan yaitu model proses penelitian
desain. Model proses tersebut terdiri dari lima tahapan proses yaitu tahap kesadaran atas masalah,
tahap anjuran, tahap pengembangan, tahapan evaluasi dan tahap kesimpulan.
5.2. Saran
Penelitian selanjutnya hendaknya dapat lebih dalam lagi mengulas mengenai sistem manajemen
tempat tidur yang mampu berintegrasi dengan sistem yang lain di rumah sakit. Sistem-sistem yang
dapat berintegrasi diantaranya sistem logistik, sistem pembayaran, sistem pendaftaran atau sistem-
sistem yang sudah ada atau yang diproyeksikan pengembangannya. Selain itu, dapat juga meninjau
pengembangan dengan menggunakan teknologi mobile yaitu smartphone yang menggunakan
sistem operasi Android, IOS, Linux atau Windows. Sudut pandang penilaian terhadap sistem
manajemen tempat tidur yang cakupannya lebih luas juga dapat dijadikan bahan untuk pembahasan
lebih lanjut, contohnya sudut pandang Pasien di luar rumah sakit, konektivitas antar rumah sakit dan
kesiapan dalam menghadapai OGD (Open Data Government).
70
Daftar Pustaka
Allen, J. M., Collins, W. F., Huster, K. A., Riley, C. W., & Glidewell, P. A. (2012). Bed
management. U.S. Patent No. 8,280,748. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.
Boaden, R., Proudlove, N., & Wilson, M. (1999). An exploratory study of bed management. Journal
of Management in Medicine, Vol. 13 No. 4, 1999, pp. 234-250.
Chariswanti, A. (2013). Analisis Kebutuhan Tempat Tidur pada Bangsal Kelas III RSUD Kota
Semarang Berdasarkan Perhitungan Indikator Barber Johnsons Tahun 2013. Karya Tulis
Ilmiah Prodi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. Semarang.
Dewi, M.N., & Ningsih, K P.(2016). Analisis Efisiensi Pengelolaan Tempat Tidur Rumah Sakit
Berdasarkan Grafik Barber Johnson Di Rs Pku Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2015.
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016.
Dharmawan, Y. (2006). Sistem Informasi Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Unit Rawat Inap
dengan Menggunakan Indikator Grafik Barber Johnsons di Rumah Sakit Panti Wilasa
Ciratum Semarang. Artikel Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro. Semarang.
Dwianto, & Lestari, T.(2013). Analisis Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber
Johnson Pada Bangsal Kelas Iii Di Rsud Pandan Arang Boyolali Periode Triwulan Tahun
2012. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.1, No.2,
Oktober 2013.
Hevner, A.R., & Chatterjee, S. (2010). Design Research in Information Systems, Integrated Series
in Information Systems 22. DOI 10.10007/978-1-4419-5653-8_2.
Hevner, A.R., March, S.T., Park, J., & Ram, S. (2004). Design Science Research in Information
Systems. MIS Quarterly VOl. 28 No. 1, pp. 75-105.
Indriyani, P., & Sugiarti, I.(2014). Gambaran Effisiensi Penggunaan Tempat Tidur Ruang
Perawatan Kelas Iii Di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya Tahun 2011 Dan 2012.
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret
2014.
Kementrian Kesehatan RI. (2002). Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
932/MENKES/SK/VIII/2002 Tahun 2003 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan
Sistem Laporan Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kementrian Kesehatan RI. (2003). Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
004/MENKES/SK/I/2003 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Stretegi Desentralisasi Bidang
Kesehatan.
71
Kementrian Kesehatan RI. (2007). Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
377/MENKES/SK/III/2007 Tahun 2007 Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan
Informasi Kesehatan.
Repubik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2013 Tentang Pola Tarif Badan Layanan Umum Rumah Sakit Di Lingkungan
Kementrian Kesehatan.
Mardian, A.H., Khoiri, A., & Sandra, C. (2016). Analisis Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Rumah
Sakit Daerah Balung Tahun 2015 melalui Pendekatan Barber-Johnson. Artikel Ilmiah Hasil
Penelitian Mahasiswa 2016: Bagian Administrasi dan Kebjakan Kesehatan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Matos, J., & Rodrigues, P.P.(2011). Modeling Decisions For Hospital Bed Management. In
Proceedings Of the international conference on health informatics (Healthinf-2011),
Pages504-507.
Medworxx. (2017). Medworxx Bed Management. http://www.medworxx.com/products/bed-
management, diakses tanggal 14 Agustus 2017.
Mount Alvemia Hospital. (2017). Open Source Sistem Bed Efficiency and Management.
https://www.enterpriseinnovation.net/whitepaper/mount-alvernia-hospital-pioneers-open-
source-bed-management-system, diakses tanggal 14 Agustus 2017.
Oliveira, S., Portela, F., Santos, M. F., Machado, J., & Abelha, A. (2014). Hospital bed
management support using regression data mining models. In IWBBIO (pp. 1651-1661).
Preffers, K., Tuunanen, T., Rothenberger, MA., & Chatterjee, S. (2007). A Design Science
Research Methodology for Information System Research. MIS Volume 24 Issue 3, pp 45-78.
Proudlove, N.C. , Boaden, R., & Jorgensen, J.(2007). Developing bed managers: the why and the
how. Journal of Nursing Management, 2007, 15, 34–42.
Proudlove, N.C., & Boaden, R.(2005). Using operational information and information systems to
improve inpatient flow in hospitals. Journal of Health Organization and Management, Vol.
19 Iss 6 pp. 466 – 477.
Rinjani, V., & Triyanti, E. (2016). Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Per Ruangan
Berdasarkan Indikator Depkes Dan Barber Johnson Di Rumah Sakit Singaparna Medika
Citrautama Kabupaten Tasikmalaya Triwulan 1 Tahun 2016. Jurnal Manajemen Informasi
Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016.
Rosow, E., Adam, J., & Roth, C. (2010). Enterprise-wide hospital bed management dashboard
system. U.S. Patent No. 7,774,215. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.
72
RSU PKU Muhammadiyah Solo. (2017). E-Bed Management RS PKU Solo.
http://rspkusolo.co.id/?id=238:e-bed-management-rs-pku-solo, diakses tanggal 14 Agustus
2017.
Sein, MK., Henfridsson, O., Purao, S., Rossi, M., & Lindgren, R. (2011). Action Design Research.
MIS Quarterly Vol. 35 No. 1, pp. 37-56.
SmartBeds. (2017). Smartbeds Mangement. http://www.smartbeds.io/, diakses tanggal 14 Agustus
2017.
Soejadi, DHHSA.(1996).Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit Grafik Barber Johnson Sebagai Salah
Satu Indikator. Jakarta: Katiga Bina.
Sudra, RI. (2010). Statistik Rumah Sakit Dari Sensus Pasien & Grafik Barber-Johnson Hingga
Statistik Kematian & Otopsi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
SystmOne. (2017). SystmOne Bed Management. https://www.tpp-uk.com/products/systmone,
diakses tanggal 14 Agustus 2017.
Syukriyah. (2015). Hospital Bed Management System. Tesis Faculty Of Information And
Communication Technology Universiti Teknikal Malaysia Melaka.
Ulrich, D. J., Weismiller, M. W., Scott, T., Jennings, B., Myers, J., & Novak, J. (1997). Bed Status
Information System For Hospital Beds.U.S. Patent No. 5,699,038. Washington, DC: U.S.
Patent and Trademark Office.
Vaishnavi, V. & Kuechler, W. (2004). Design Science Research in Information Systems. 20 Januari
2004, last update: 15 November 2015. URL: http://www.desrist.org/design-research-in-
information-systems/
Wise Bed Manager. (2017). Wise Bed Manager. http://www.bed-manager.com/, diakses tanggal 14
Agustus 2017.
Young, F.R., & Nicholls, A.G. (2006). Innovative Hospital Bed Management Using Spatial
Technology. Combined 5th Trans Tasman Survey Conference and the 2nd Queensland Spatial
Industry Conference 2006, Cairns, 18-23 September 2006.
Yusuf, MA.(2015). Gambaran Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Teori Barber-Johnson
di Ruang Anggrek RS Bakti TImah Pangkalpinang Triwulan I-IV Tahun 2014. Skripsi Prodi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. Jakarta.
73