Tugas Kelompok 3 Manajemen Pemasaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Tugas Matakuliah

Manajemen Pemasaran

Strategi Penetapan Harga

Dosen Pengampu: A. Yusuf Kholil SP., M.Agr

Kompok 3
Di Susun Oleh :
Moh. Yasir Lana (2017340044)
Fhosa Marisa (20163400 )

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan
yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan
makalah tentang “Srategi Penetapan Harga”. Dan sekaligus kami pula
menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak A.
Yusuf Kholil SP., M.Agr Selaku dosen matakuliah Manajemen Pemasaran, yang
telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikann makalah
ini dengan tepat waktu. Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya
makalah ini berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus
wawasan tentang “Strategi Penetapan Harga” . selain itu kami juga sadar bahwa
dalam makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran
untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis dimasa selanjutnya, sebab sekali
kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai
saran yang konstruktif. Diakhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat
dimengerti oleh setiap pihak yang membaca. Kami pun mohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami perkataan yang tidak berkenan
dihati.

Malang,16 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

A. LATAR BELAKANG...................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................2
C. TUJUAN........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3

A. PENGERTIAN HARGA.................................................................3
B. PENETAPAN HARGA...................................................................3
C. TUJUAN PENETAPAN HARGA...................................................4
D. BIAYA PERUSAHAAN DAN PRODUKSI..................................6
E. METODE PENETAPAN HARGA..................................................6
F. STRATEGI PENETAPAN HARGA..............................................9
G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN
HARGA...........................................................................................11
H. PENETAPAN HARGA BERDASARKAN NILAI........................14

BAB III PENUTUP......................................................................................16

A. KESIMPULAN................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan memiliki aktivitas untuk menghasilkan produk atau jasa
unggul sesuai usaha yang dijalankan untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis.
Perusahaan melakukan penetapan harga dalam menentukan jumlah nilai yang
ditukarkan konsumen pada produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran
produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix
(4P = product, price, place, promotion) dan merupakan hal penting dalam
pemasaran suatu produk karena harga menentukan seberapa besar keuntungan
yangh diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang atau
jasa.Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter.
Untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan, salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara
menentukan harga yang tepat untuk suatu produk. Harga yang tepat adalah
harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, sesuai dengan
persepsi nilai dari konsumen, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan
pada konsumen. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan
penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi
keuntungan yang diperoleh organisasi perusahaan atau merugikan
perusahaan.Maka dari itu diperlukan kecermatan dalam menentukan harga
suatu produk dengan mempertimbangkan beberapa faktor.
Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk
menghasilkan laba, atau keuntungan jadi dalam ekonomi yang sangat
kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli rasional yang dihadapkan
dengan segudang pilihan, perusahaan hanya dapat meraih kemenangan dengan
melakukan proses penghantaran nilai yang bagus serta memilih, menyediakan,
dan mengomunikasikan nilai yang unggul. Perusahaan mengomunikasikan

1
nilai unggul yang dimiliki melalui produk yang dipasarkan dan diperkenalkan
perusahaan ke perusahaan , dimana produk tersebut memiliki kualitas yang
lebih baik dan dapat menarik perhatian konsumen juga sesuai dengan
keinginan konsumen atau pelanggan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa penentuan harga?
2. Apa yang dimaksud penetapan harga?
3. Apa nilai pelanggan?
4. Apa yang dimaksud strategi penetapan harga?
C. Tujuan
1. Mendefinisikan, menguraikan dan mengkaji penentuan harga produk.
2. Memahami persepsi nilai pelanggan pada saat menetapkan harga.
3. Memahami dan menangkap nilai pelanggan.
4. Memahami strategi penetapan harga.
               

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HARGA
“Harga adalah sejumlah uang dan/atau seuatu yang lain beserta faedahnya
yang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu produk ( Etzel, Walker, and Stanton,
1997, h. 274). Dengan kata lain harga itu merupakan apa yang kita bayarkan
untuk mendapatkan sesuatu.”
Definisi tersebut menunjukan bahwa harga yang dibayar oleh pembeli atau
konsumen sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual karena di dalam
produk itu sendiri sudah termasuk pelayanan.Dari sisi penjual, penjual berharap
dapat memperoleh sejumlah keuntungan dari harga tersebut.Dalam praktik, harga
tidak selalu dinyatakan secara jelas dengan istilah harga karena adanya perbedaan
lembaga yang melakukan pemasaran, perbedaan produknya, perbedaan
pelanggan, dan perbedaan proses penyampaian produknya.

Harga mengandung pengertian, suatu nilai tukar dari produk barang atau pun
jasa yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen
dll).Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam
dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga,
atau dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi,
telepon disebut tarif sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi.Harga adalah
sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk
atau jasa yang dibeli guna memenuhi kebutuhan maupun keinginan konsumen.

B. PENETAPAN HARGA
Penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau
jasa yang di hasilkan.Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di
dalam program pemasaran.Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan
produk dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari
kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.Dalam penetapan harga, produsen
harus memahami secara mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap
harga.Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil
penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu;
elasitas harga dan ekspektasi harga.Pengertian dari elasitas harga adalah:
 Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap
rencana kenaikan dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut
naik.

3
 Konsumen akan lebih sensitif terhadap penurunan harga dibandingkan
dengan kenaikan harga.
 Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan
teman atau dipengaruhi oleh sales person.

Harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh
perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan
mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan selain harga.
Proses penetapan harga yang dilakukan oleh manajer mencakup beberapa
tahap yaitu dengan ;
a. Menentukan tujuan penetapan harga.
b. Memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas harganya.
c. Mengantisipasi reaksi dalam persaingan.
d. Menentukan pangsa pasar yang dapat diharapkan.
e. Memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran.
f. Mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan.
g. Memilih metode perhitungan harga.
h. Menetapkan tingkat harga.
i. Menyesuaikan struktur harga terhadap variasi dalam permintaan dan biaya
di masing-masing segmen.

C. TUJUAN PENETAPAN HARGA

Dalam strategi penentuan harga, manajer harus menetapkan dulu tujuan


penetapannya.Keputusan untuk menetapkan harga sering pula melibatkan
kepentingan pimpinan puncak terutama untuk produk baru. Penentuan tingkat
harga tersebut biasanya dilakukan dengan mengadakan beberapa perubahan untuk
menguji pasarnya,Jika pasarnya menerima penawaran tersebut, berarti harga itu
sudah sesuai .Tetapi jika mereka menolak maka harga tersebut perlu
diubahsecepatnya. Penetapan harga biasanya dilakukan perusahaan berdasarkan
tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Tujuan penetapan harga bukan
hanya berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehan melainkan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan yang bersifat ekonomis dan non ekonomis. Berikut
adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis;

4
1. Memaksimalkan Laba

Penetapan harga biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang


ingin diperoleh.Semakin besar margin keuntungan yang ingin didapat, maka
menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan
harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang
dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum.

2. Meraih Pangsa Pasar

Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market
atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang
serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan
permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga
ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan
tingkat laba yang diinginkan

3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha

Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi.ROI


yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta
meningkatkan angka penjualan.
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan
harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
Penetapan harga yang tepat dan sesuai dengan kualitas produk akan
mempertahankan pangsa pasar perusahaan, dimana melalui penetapan harga yang
tepat tersebut dapat memuaskan pelanggan atau konsumen terhadap produk yang
dihasilkan perusahaan.

5. Tujuan Stabilisasi Harga

Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk


mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga
pemimpin industri (industry leader).

6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala


kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan
aktifitas usaha bisnis yang dijalani.

5
D. BIAYA PERUSAHAAN DAN PRODUKSI
1. Jenis-jenis biaya
- Biaya tetap (fixed cost/overhead) : Biaya yang tidak
bervariasi/berubah seiring dengan pemakaiannya. (Sewa, gaji tiap
bulan)
- Biaya berubah (variable cost) : Biaya yang berubah sesuai dengan
tingkat produksi. (Dalam membuat satu unit computer, biayanya
berbeda dengan sejumlah unit computer. Biasanya chip, kabel,
plastic, kemasan,dll)
- Biaya Total (total cost) jumlah dari biaya tetap dan biaya variable
untuk tingkat produksi yang dihasilkan.
Pembuluh lateks melingkar di dalam jaringan floem seperti spiral,
membentuk sudut 3,7o - 5o terhadap garis vertikal dari kanan (atas) ke kiri
(bawah). Daun tanaman karet merupakan daun majemuk, dimana satu tangkai
daun umumnya memiliki 3-5 anak daun. Tangkai daun panjangnya 3-20 cm, anak
daun eliptis memanjang dengan ujung runcing, tepi rata dan gundul. Daun tumbuh
pada buku-buku membentuk karangan daun yang disebut payung. Termasuk
tanaman decidious, menggugurkan daunnya pada musim kering.
Bunga tersusun dalam rangkaian (malai) berbentuk seperti kerucut. Termasuk
tanaman monoceous (bunga jantan dan betina letaknya terpisah dalam satu malai),
bunga jantan terletak di bagian bawah/pangkal dari cabang-cabang malai
sedangkan bunga betina terletak di ujung malai. Bunga betina memiliki 3 bakal
buah yang beruang 3 dengan kepala putik yang duduk, bunga jantan memiliki 10
benang sari yang bersatu membentuk tiang, serbuk sari lengket, kecil dengan
diameter 25-30 mikron.
Buah karet mempunyai garis tengah antara 3-5 cm, dengan bagian ruang yang
berbentuk setengah bola;  biji besar, berbercak/bernoda (khas dan
beracun). Masak buah yang normal sekitar 5 bulan, buah masak pecah dengan
kuat menurut ruang.

E. METODE PENETAPAN HARGA

Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai,


maka langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan
harga. Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan,
yakni ;
a. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Biaya
Ada beberapa macam metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya,
seperti:

6
1) Metode penetapan harga mark-up atau cost-plus
Metode penetapan harga yang dipandang paling sederhana dan paling
banyak digunakan adalah dengan menambahkan sejumlah kenaikan (mark-up)
pada biaya produk. Metode semacam ini disebut metode penentapan harga mark-
up (mark-up pricing) atau cost-plus (cost-plus pricing). Mark-up merupakan
jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk
menghasilkan harga jual. Mark-up tersebut ditetapkan dengan maksud untuk
menutup biaya overhead(biaya tidak langsung) dan laba bagi perusahaan.

2) Metode penetapan harga rate-of-return atau target return


Kebijakan penetapan harga untuk mencapai tingkat pengembalian
investasi (rate of return on investment) merupakan kebijakan yang banyak dipakai
oleh perusahaan-perusahaan besar. Dua faktor utama untuk dapat dilaksanakannya
prosedur tersebut adalah:
a) Estimasi permintaan;
b) Penggunaan fasilitas;
Adapun metode yang dipakai untuk menentukan harga setiap produknya
dapat ditunjukan seperti produk X yang telah disebutkan di muka.
Adapun berbagai masalah yang dihadapi dlam rate of return pricing ini adalah:
a) Pengestimasian penjualan yang dipakai untuk menentukan haraga meskipun
jumlah unit yang terjual itu sendiri merupakan fungsi harga.
b) Rate of return pricing ini dapat menimbulkan fluktuasi dalam keuntungan
karena jumlah penghasilan yang diterima lngsung dipengaruhi oleh estimasi
penjualan.

3) Metode penetapan harga break-even


Dalam break-even pricing kita dapat mengetahui tentang bagaimana satu-
satuan produk itu dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan dana yang
tertanam dalam produk tersebut.
Masalah yang mungkin dianggap paling serius dalam penetapan harga break-even
ini adalah masalah kurangnya permintaan. Penentuan harga yang optimal sangat
dipengaruhi oleh hubungan antara harga jual eceran dengan jumlah produk X
yang akan di beli oleh konsumen. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan ini antara lain:
a) faktor saingan;
b) pengalaman dalam penetapan harga;
c) kondisi dari produk yang ditawarkan.

4) Metode penetapan harga biaya variabel

7
Penetapan harga biaya variabel(variabel cost pricing) ini didasarkan pada
suatu ide bahwa biaya total tidak selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan
bisnis yang menguntungkan. Sistem penetapan harga biaya variabel ini dapat
dipakai untuk menentukan harga minimum yang mampu ditawarkan.
Produsen -Pedagang Besar -Pengecer –Pelanggan
b. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Persaingan
Penetapan harga yang berorientasi pada persaingan semacam itu dianggap
umum dalam industri dimana terdapat kesulitan dalam menentukan biaya per unit
secara akurat.
c. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Permintaan
Ada beberapa tujuan penetapan harga yang dapat dipilih oleh pemasar,
yaitu
1) Maksimasi laba
Salah satu tujuan penentapan harga yang dapat digunakan adalah
maksimasi laba jangka pendek. Tujuan ini biasanya dianggap tidak realistis, dan
dapat dilakukan jika produknya mempunyai siklus kehidupan yang pendek. Sejak
perusahaan memutuskan untuk memaksimumkan laba maka data biaya tetap dan
biaya variabel harus dikumpulkan untuk membantu dalam penentuan harga
optimum.
2) Maksimasi pendapatan
Tujuan lain sebagai alternatif dalam penentapan harga bagi produsen
produk Y adalah berusaha memaksimumkan pendpatan. Tingkat pendapatan ini
sering dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
a) Pemisahan manajemen dari pemiliknya;
b) Sistem penggajian
c) Berbagai macam resiko yang mungkin dihadapi.
Maksimasi pendapatan banyak dianut oleh perusahaan-persahaan dan nampaknya
akibat-akibat dari tujuan penetapan harga itu mudah diketahui.
3) Maksimisasi volume unit
Tujuan penetapan hargayang ketiga bagi perusahaan yang menghasilkan produl Y
adalah memaksimumkan volume dalam unitnya dengan batasan laba maksimum.
Penetapan harga yang didasarkan pada volume unit maksimum yang mungkin
terjual akan memberi kemungkinan bagi perusahaan untuk mendapatkan laba
yang lebih kecil.

d. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Pelanggan


Penentapan harga yang berorientasi pada pelanggan dimaksudkan untuk
“menangkap” nilai yang dirasakan (perceived value) oleh pelanggan. Perlu diingat
bahwa sementara perusahaan menghendaki biaya minimum untuk mencapai

8
profitabilitas jangka panjang, pelanggan umumnya tidak mempertimbangkan apa
yang diaksudkan dengan biaya tersebut.

F. STRATEGI PENETAPAN HARGA

Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan


mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya
merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau
‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.Strategi
penetapan harga juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product Life
Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan,
Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.Secara khusus strategi penetapan harga
ini terdiri dari ;

1. Produk Baru

Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru
atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
;

a. Harga Mengapung (Skimming Price)


SkimmingPrice: kebijakan penentapan harga dimana sebuah perusahaan
mengenakan suatu harga pengenalan yang tinggi sering disertai dengan promosi
besar-besaran atau gencar.Artinya, memberikan harga tinggi untuk menutup biaya
dan menghasilkan labamaksimum (perusahaan dapatmeyakinkan konsumen
bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis yang lain). Pendekatan
skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen tertentu dan
pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi
permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi massal.
Tujuanskimming price adalah melayani pelanggan yang tidak terlalusensitif
terhadap harga, selagi persaingannya belum ada, dan untuk berjaga-jaga terjadinya
kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga
dari pada menaikan harga awal.

b. Harga Penetrasi(Penetration Pricing)


Penetration Pricing :strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal
produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus
menghalangi masuknya para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula
mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biara per-
unit.Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan,
strategi ini dapat diterapkan pada situasi pasar yang tidak terfragmentasi ke dalam

9
segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang
tinggi.Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.
2. Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar tentunya tidak lepas
dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini
tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan
yakni;
a. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap peumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai


munculnya pesaing.Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi
yang diterapkanadalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika
pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga
untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin
ketat.

b. Tahap Kematangan

Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas


strategi penetapan harga.Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar
responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi
penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun
‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas
konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan
keuntungan yang diperoleh.

c. Tahap Penurunan

Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah


permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk
terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilihyaitu ;

 Strategidiskonting (pemotongan harga)


Potongan harga (Price Discounts) terdiri atas :
- Quantity Discounts : pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli dalam jumlah besar.
- Seasional Discounts : Ditawarkan oleh penjual kepada anggota-
anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi tertentu
seperti menjual, menyimpan, dan menyelenggarakan pelaporan.
- Cash Discounts : Potongan harga langsung.

10
 Mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang
berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk
promosi.

Dalam melakukan peninjauan kembali penetapan harga yang telah


dilakukan, perusahaan mempunyai tiga alternatif strategi, yaitu:

- Mempertahankan harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan


mempertahankan posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra
untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat.
- Menurunkan harga, strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena
perusahaan harus memiliki kemampuan financial yang besar,
sementara konsekuensi yang harus ditanggung, perusahaan
menerima margin laba dengan tingkat yang kecil.
- Menaikan harga, suatu perusahaan melakukan kebijakan menaikan
harga dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam
periode inflasi dan untuk melakukan segmentasi pasar tertentu.
Agar strategi ini dapat memberikan hasil yang memuaskan, ada
dua persyaratan yang harus dilakukan oleh perusahaan, antara lain:
1. Elastisitas harga relative rendah, namun elastisitas tetap tinggi
bila berkaitan dengan kualitas dan distribusi.
2. Dorongan (reinforcement) dari unsure bauran pemasaran
lainnya tetap menunjang.

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN HARGA

Keputusan penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor


perusahaan internal dan ekternal :

1. Faktor-faktor internal:
 Sasaran perusahaan
 Strategi bauran pemasaran
 Pertimbangan organisasi
2. Faktor-faktor eksternal:
 Pasar dan permintaan
 Persaingan
 Lingkungan lain ; ekonomi, sosial, politik, dan pemerintah.

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat terjadinya harga ;

 Keadaan atau kondisi Perekonomian

11
Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.

 Penawaran dan Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada suatu
tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan
mengakibatkan jumlah yang diminta menjadi lebih besar. Sedangkan, penawaran
merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh
penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi
mendorong jumlah yang ditawarkan menjadi lebih besar.

 Elastisitas Permintaan

Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat


permintaan pasar. Sebenarnya sifat permintaan pasar ini tidak hanya
mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat
dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume pejualan ini berbanding
terbalik; artinya terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan
sebaliknya. Ada tiga sifat permintaan, yaitu ;

 Inelastis : jika permintaan bersifat inelatis maka perubahan harga akan


mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualannya.

 Elastis : apabila permintaan bersifat elastis maka perubahan harga akan


menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan alam perbandingan
yang lebih besar.

 Unitary elasticity : apabila permintaan bersifat unitary elasticity maka


perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam
proporsi yang sama.

 Persaingan

Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan


persainganyang ada.Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijakan
penentuan harga bagi peruahaan atau pemasar. Oleh karena itu, pemasar perlu
mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di pasar serta sumber-sumber
penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari:
barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain, barang pengganti atau
subsitusi, barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama
menginginkan uang konsumen. Aspek-aspek utama para pesaing yang perlu
diperhatikan adalah biaya dan harga agar posisi ompetetif strategis yang

12
diinginkan untuk suatu baranng atau jasa dipasar sasaran dapat dicapai. Jadi,
pemasar perlu mempelajari dan menelusur harga, biaya, dan kualitas relatif yang
ditawarkan oleh para pesaing. Dalam keadaan persaingan murni (pure
competition) penjual yang berjumlah banyak, aktif menghadapi pembeli yang
banyak pula. Banyaknya penjual dan pembeli akan mempersulit penjual
perseorangan untuk menjual dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.
Selaipersaingan murni, ada pula jenis persaingan lainnya, seperti ;

a. Persaingan tidak sempurna

Untuk barang-barang yang dihasilkan dari pabrik(barang-barang


manufaktur) dengan merek tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan
dalam pemasarannya. Hal ini dapat disebabkan karena harganya lebih tinggi
dari barang sejenis merek lain. Keadaan pasar seperti ini disebut persaingan
tidak sempurna(imperfect competition), dimana barang tersebut telah
dibedakan dengan memberikan merek.

b. Oligopoli

Dalam keadaan oligopoli beberapa penjual menguasai pasar sehingga


harga yng ditetapkan dapat lebih tinggi daripada dalam persaingan sempurna.
Akan lebih mudah bagi penjual yang berjumlah sedikit untuk mengadakan
kesepakatan harga supaya memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih
besar untuk menghadapai konsumen.

c. Monopoli

Dalam keadaan monopoli jumlah penjual yang ada dipasar hanya satu
sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ;

 Permintaan barang bersangkutan

 Harga barang-barng subsitusi atau barang pengganti

 Peraturan harga dari pemerintah

 Biaya

 Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga
yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian pada
perusahaan. Sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya,
baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi, akan
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Jadi, harga yang

13
ditetapkandiperhitungkan pada biayanya.Biaya perusahaan dan produksi,
jenis-jenis biaya pada perusahaan :
- Biaya tetap (fixed cost/overhead) : Biaya yang tidak
bervariasi/berubah seiring dengan pemakaiannya. (Sewa, gaji tiap
bulan)
- Biaya berubah (variable cost) : Biaya yang berubah sesuai dengan
tingkat produksi. (Dalam membuat satu unit computer, biayanya
berbeda dengan sejumlah unit computer. Biasanya chip, kabel,
plastic, kemasan,dll)
- Biaya Total (total cost) jumlah dari biaya tetap dan biaya variable
untuk tingkat produksi yang dihasilkan.

 Tujuan Perusahaan

Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang


akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan
perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain ;

 Laba maksimum

 Volume penjualan tertentu

 Pengusaan pasar atau pangsa pasar tertentu

 Kembalinya modal yang tertananm dalam jangka waktu tertentu.

 Pengawasan Pemerintah

Pengawasan pemerintah merupakan faktor penting dalam penentuan harga.


Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk ;penentuan
harga maksimum, minimum atau harga tertentu(gabah, jasa angkutan, bahan bakar
minyak, bunga pinjaman), diskriminasi harga(iuran tv, listrik), serta praktik-
praktik lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli
seperti pengenaan pajak yang tinggi atau pembebasan pajak sama sekali.

H. PENETAPAN HARGA BERDASARKAN NILAI

Penetapan harga berdasarkan nilai menggunakan persepsi nilai dari


pembeli, bukan dari biaya jual, sebagai kunci penetapan harga.Berarti bahwa
pemasar tidak dapat mendesain suatu produk atau program pemasaran dan

14
kemudian menetapkan harga.Harga dihitung bersama-sama dengab varuabel
bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.

Penetapan harga berdasarkan biaya-plus adalah penetapan harga yang


paling sederhana, yaitu menambahkan harga markup (keuntungan yang ingin
diperoleh) pada biaya produksi.

Perusahaan yang menggunakan penetapan harga berdasarkan nilai harus


menemukan nilai-nilai yang pembeli berikan untuk penawaran kompetitif yang
berbeda. Namun, hal itu sering kali sulit untuk mengukur nilai pelanggan yang
akan dikaitkan dengan produknya.

1. Penetapan harga berdasarkan nilai baik


Penetapan harga ini berdasarkan kombinasi yang tepat antara kualitas dan
layanan yang baik dengan harga yang wajar.Tipe penting dari penetapan harga
berdasarkan nilai baik dalam tingkat eceran adalah penetapan harga rendah setiap
hari (Everyday low pricing – EDLP) dengan kata lain mengurangi harga dengan
tetap pelayanan dan kulaitas yang sama.
2. Penetapan harga berdasarkan nilai tambah
Strategi ini berpendapat.Daripada memotong harga untuk menyamai
pesaing, mereka lebih baik menambahkan fitur, layanan nilai tambah untuk
membedakan penawaran merekadan menaikan harga.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penetapan harga sangat penting untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau
jasa yang di hasilkan perusahaan. Harga dan penetapan harga adalah suatu proses
yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau
jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga. Perusahaan menggunakan
strategi penetapan harga sesuai dengan nilai dari produk atau jasa yang diberikan
perushaan dan sesuai dengan perespsi nilai dari pelanggan atau sesuai dengan
penilaian pelanggan atau konsumen terhadap produk perusahaan. Penetapan harga
yang baik dan sesuai dapat menambah nilai baik dari konsumen kepada
perusahaan dimana konsumen puas dengan harga juga produk yang ditetapkan
perusahaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 1989. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan dan


Pengendalian. edisi 5jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Porter, Michael E. 1985. Competitive Advantage: Creating and Sustaining
Superior Performance. Toronto: Maxwell Macmillan Canada.
Tjiptono, Fandy. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Wahyudi, Agustinus Sri, SE, MBA. 1987. Manajemen Strategik: Pengantar Proses
Berpikir Strategik. Jakarta: Binarupa Aksara.
Istijanto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip–prinsip Pemasaran, Edisi 12.
Jakarta : Erlangga.
Ma‟ruf, Hendri. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

17

Anda mungkin juga menyukai