Analisis PLTA Tenga Turbin Angin Dari Sofware Reatscreen
Analisis PLTA Tenga Turbin Angin Dari Sofware Reatscreen
Analisis PLTA Tenga Turbin Angin Dari Sofware Reatscreen
Kelompok 2:
PENDAHULUAN
Keberadaan wilayah Indonesia yang begitu beragamnya sumber energi alternatif yang
dapat dimanfaatkan, merupakan tantangan bagi kita untuk melakukan penelitiana atau kajian
agar memperoleh sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi yang terus meningkat. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan
adalah Pembangkit Listrik Tenaga Angin.Energi angin adalah energi yang relatif bersih dan
ramah lingkungan karena tidak menghasilkan karbon dioksida (CO2) atau gas-gas lain yang
berperan dalam pemanasan global, sulphur dioksida dan nitrogen oksida (jenis gas yang
menyebabkan hujan asam).
Akhir-akhir ini, seperti di dunia, studi terkait evaluasi sumber energi terbarukan di negara
kita semakin meningkat. Salah satu alasan mengapa penelitian ini mendapatkan momentum
adalah tingginya pemborosan sumber energi alam seperti minyak bumi, batu bara, dan lain-
lain karena penggunaan yang tidak disadari. Alasan penting lainnya adalah bahwa sumber-
sumber ini tidak menyebabkan emisi gas rumah kaca yang dilakukan oleh bahan bakar fosil.
Tenaga angin, salah satu sumber energi terbarukan, merupakan sumber energi yang bersih
dan ekonomis. Oleh karena itu, seperti di negara-negara lain di dunia, investasi tenaga angin
semakin meningkat. Potensi tenaga angin Turki telah ditetapkan sebesar 48.000 MW [1, 2].
Mayoritas tingkat ini milik wilayah Aegean, Marmara, dan Mediterania. Wilayah Laut
Hitam berada di peringkat ke-5. Ketika provinsi Tokat diambil sebagai referensi, pembangkit
listrik RES dengan 40 MW yang dioperasikan oleh PEM En Inc. di Tokat pada tahun 2015
tersedia. Selain itu, Akyurt RES dengan 12,8 MW dan Bereketli RES dengan 32 MW berada
di ambang pembentukan [3]. Ketika pembangkit listrik ini dipertimbangkan, provinsi Tokat
memiliki lokasi yang cocok untuk RES.
1.2. Tujuan
• Menelusuri dan mengidentifikasi data terkait Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau yang
disebut turbin angin mengenai data iklim, mengenai data iklim, emisi, kelayakan
keuangan, model energi turbin, bahan bakar, serta resiko di kawasan Deli Tua, Sumatera
Utara.
• Menganalisis laju bahan bakar, sumber daya,finansial resiko dari turbin angin yang kami
teliti melalui software RET Screen.
• Agar dapat memahami bagaimana menganalisis dan menelusuri sensitivitas dan resiko
dari mode energy Pembangkit Listrik Tenaga Angin
• Agar perhitungan kelayakan bisnis untuk energy terbarukan khususnya energy angin
dapat lebih baik dan akurat,dikarenakan tingkat keakuratan proyek energy terbarukan
khususnya angin masih belum baik.
• Mengetahui cara mengaplikasikan RetScreen
• mengidentifikasi yang komprehensif, penilaian dan pengoptimalan teknis dan viabilitas
finansial energi terbarukan yang potensial dan proyek efisiensi energi; juga pengukuran
dan verifikasi performa aktual pada fasilitas dan identifikasi peluang penghematan/
produksi energi.
BAB II
METODOLOGI
Mulai
Pemilihan Lokasi
Pemilihan Fasilitas
Input Keuangan
Selesai
BAB III
DASAR TEORI
Program retscreen ini sudah cukup banyak digunakan dan dijadikan standar di beberapa
negara terutama dalam perhitungan tingkat resiko sebuah proyek energi terbarukan.
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Berdasarkan software retscreen kami menelusuri data terkait turbin angin mengenai data
iklim, emisi, kelayakan keuangan, model energi turbin, bahan bakar, serta resiko. Akan tetapi, agar
mempermudah kami melihat data melalui template dari negara Kanada kota Ottawa, dengan data
seperti berikut:
Dari data tersebut maka kami mendapatkan data lainnya, akan tetapi kami juga memberikan nilai
untuk beberapa kolom data yang tidak diketahui agar rincian emisi, biaya, pendapatan, kerugian,
dan resikonya lebih detail yaitu laju bahan bakar kami beri nilai 1.003.779. Setelah itu, nilainya
akan menyesuaikan sesuai perhitungan dari softwarenya. Berikut nilai-nilainya:
Radiasi
Suhu Curah Tekanan Lajuan Suhu Kelembab
matahari
Bulan Udara Hujan Atmosfer Angin Bumi an Relatif
harian
(°C) (mm) (kPa) (m/k) (°C) (%)
(kWh/m2/d)
Januari 26,6 149,42 4,49 100,0 1,5 26,4 83,4%
Februari 27,1 113,40 4,99 100,0 1,5 26,8 81,5%
Maret 27,6 176,08 5,02 100,0 1,6 27,2 81,2%
April 27,7 170,10 4,87 99,9 1,5 27,6 81,8%
Mei 27,8 212,66 4,77 99,9 1,5 27,9 81,9%
Juni 27,6 164,10 4,71 99,9 1,5 27,8 81,4%
Juli 27,4 189,72 4,56 99,9 1,6 27,5 80,6%
Agustus 27,2 221,96 4,52 99,9 1,6 27,4 81,2%
September 26,7 282,30 4,27 100,0 1,5 27,2 84,0%
Oktober 26,7 310,00 4,28 100,0 1,4 27,0 84,5%
November 26,6 290,10 4,08 100,0 1,5 26,7 84,7%
Desember 26,4 271,80 4,13 100,0 1,5 26,3 84,7%
Tahunan 27,1 2552,64 4,55 99,9 1,5 27,1 82,6%
4.3. Emisi
Emisi merupakan zat-zat pembuangan yang beracun dan dapat membahayakan makhluk
hidup serta mencemari lingkungan. Oleh karena itu, dari nilai-nilai proyek yang kami input/
masukkan maka kita dapat melihat seperti data di bawah terkait emisi dimana industri turbin
angin yang kami rancang akan mengurangi sebesar 93% emisi pertahun-nya itu menandakan
bahwa potensi resiko dari industri yang dirancang tidaklah berbahaya.
Dari analisis resiko di atas dapat dilihat bahwa tingkat resikonya adalah 10% dengan
minimum dalam tingkat keyakinan 3.853.486.804 IDR dan maksimum di dalam tingkat
keyakinan adalah 5.657.550.465 IDR, dan dapat kita lihat bahwa dampaknya yang telah
diurutkan dari deviasi terbesar adalah seperti berikut:
Pada proyek system dan energy dalam perancangan energy plan pada suatu daerah, kami
memilih daerah survey yaitu pada Deli Tua 2, Sumatera Utara, Indonesia. Pemilihan lokasi
dilakukan setelah memeahami bahwa lokasi tersebut memiliki tempat yang memiliki kesempatan
yang bagus dalam pengembangan energy pembangkit listrik.
Berikut adalah gambar pemilihan lokasi pada retscreen dan data iklim, suhu udara, curah hujan,
radiasi matahari, tekanan atmosfer, laju angin, suhu bumi, derajat pemanasan dan suhu
pendinginan. Data ini sesuai dengan keadaan pada daerah/ lokasi pada Deli Tua 2.
Berikut adalah grafik dari Laju Angin pada Kawasan Deli Tua 2. Rata-rata laju angin pada
Deli Tua 2 setiap bulan yaitu 1.5 m/k. berdasarkan lokasi yang kami pilih kami akan
mengembangkan sebuah pembangkit listrik.
Berdasarkan gambar diatas menjelaskan informasi fasilitas dimana tipe fasilitas yaitu
Pembangkit Listrik, tipenya adalah Turbin Angin. Tolak Ukur dari pembangkit listrik yaitu adalah
0.093 IDR/kWh. kemudian, untuk tahap selanjutnya kita beralih pada Model Energy dimana pada
model ini kita menganalisis Bahan bakar, Teknologi dari model energy plan yang kita buat.
Berdasarkan gambar diatas bahwa bahan bakar yang digunakan yaitu Batubara dimana laju
bahan bakar yaitu 1.003.779 IDR/t. sehingga diperoleh nilai kalor yaitu 33,7 MJ/kg dan besar laju
bahan bakar pada model energy pembangkit listrik yaitu 107,29 IDR/kWh. Dan besar tarif tahunan
yaitu 1.433.90 IDR/kWh.
Dalam analisis Daya, deskripsi dimana turbin angin ini memiliki daya sebesar 50000 kW.
Berdasarkan analisis sumber daya bahwa metode yang digunakan yaitu laju angin dimana laju
angin tahunan yaitu 1.5 m/k hal ini diukur pada 10 m. kemudian besar dari eksponen geser angin
yaitu 0,14 dan data suhu udara pada lokasi yaitu 27,1 0 C dan tekanan atmosfer yaitu 99,9 kPa.
Kapasitas daya pada turbin yaitu 2000 kW dan jumlah turbin yang akan dirancang yaitu 50 dengan
kapasitas daya total yaitu 100000 kW dimana ketinggian poros pada turbin angin yaitu 100 m
dengan laju angin yaitu 8.2 m/k. diameter rotor per turbin yaitu 84 m dan area sapuan per turbin
yaitu 5,541 m2.
Berikut adalah gambar yang menunjukkan kurva listrik dan energy yang ditinjau dari laju
angin, data kurva listrik kW dan data kurva energi MWh. Berdasarkan data diatas, diperoleh bahwa
laju angin, data kurva listrik dan data kurva energi memiliki nilai yang berbanding lurus dimana
semakin besar nilai laju angin maka nilai Daya dan Energy juga akan semakin besar. Kerugian
yang dianalisis berdasarkan model energy yang dibuat yyaitu bahwa susut susunan yaitu 4%, susut
airfoil yaitu 2%, kerugian lainnya yaitu 6% dan ketersediaan 98%.
Faktor kapasitas yaitu 35,1% dimana biaya awal diperoleh 210000000 IDR hal ini dilandasi
dari 2100 IDR/kW kemudian biaya O & M (penghematan) yaitu adalah 6400000 IDR dimana 64
IDR/kW- Tahun. Harga ekspor listrik per tahunan yaitu 1,434 IDR/kWh. dimana listrik yang
diekspor ke jaringan yaitu 307830607 kWh. sehingga diperoleh pendapatan ekspor listrik yaitu
441398307973 IDR. Berdasarkan data tersebut diperoleh bahwa produksi energi yang tak
disesuaikan per turbin nya yaitu 6963310 kWh, koefisien tekanan 0,991, koefisien suhu 1,029,
besar produksi energy bruto nya yaitu 7103797 kWh dan besar koefisien kerugian yaitu 0,87 dan
rendemen spesifik yaitu 1,111 kWh/m2.
Selanjutnya, untuk membuat sebuah model energy kita juga harus menganalisis besar biaya.
Berikut adalah besar biaya yang direncanakan pada model energy pembangkit listrik turbin angin.
Berdasarkan analisis dari energy pada model energy ini sehingga diperoleh Analisa emisi pada
model energy pembangkit listrik turbin angin.
Dimana besar pengurangan emisi GHG per tahun dimana jenis bahan bakar yaitu tCO2 dan faktor
emisi yaitu 234.351 dan susut T&D yaitu 93%.
Berdasarkan Analisa biaya maka diperoleh lah Analisa Finansial berdasarkan rancangan
model energy yaitu sebagai berikut:
Gambar data diatas menjelaskan bahwa biaya awal yang dikeluarkan dalam model energy
ini yaitu 23.8678.000 IDR. Kemudian biaya dan pembayaran hutang tahunan yaitu berjumlah
2.4743.893 IDR dan penghematan dan pendapatan tahunan 441.404.707.973 IDR. Sehingga arus
kas tahunan bersih pada tahun 1 yaitu sebesar 441.379.964.080 IDR.
Berdasarkan semua data diatas maka kita akan menganalisa dan melihat bagaimana
sensivitas dan resiko dari model energy pembangkit listrik turbin angin yang dirancang. Berikut
adalah gambaran dari sensivitas dan resiko dari model energy.
Berdasarkan data diatas bahwa parameter yang dianalisa untuk mengetahui resiko dari
sebuah model energy yang dirancang yaitu biaya awal (238.678.000 IDR), operasi dan perawatan
(6.400.000 IDR), listrik yang diekspor ke jaringan (307.830.610 IDR), harga ekspor listrik
(1.433.900 IDR), rasio hutang yaitu 70%, tingkat bunga hutang yaitu 7% dan persyaratan hutang
yaitu sekitaran 15 tahun. Berdasarkan data ini maka diperoleh tingkat resiko yaitu 10% dimana
minimum berdasarkan tingkat keyakinan yaitu 3.853.486.804 IDR dan maksimum yaitu
5.657.550.465 IDR.
Berdasarkan Analisa yang dilakukan maka model energy pembangkit listrik turbin angin yang
kami rancang memiliki ringkasan target yaitu sebagai berikut:
Data tersebut menunjukkan besar dari nilai Listrik yang dieskpor ke Jaringan (MWh),
pendapatan ekspor listrik (IDR) dan pengurangan Emisi GHG dari kasus yang diusulkan.
BAB VI
KESIMPULAN
1] Menentukan lokasi analisis dilakukan kerena lokasi tersebut memiliki tempat dengan
kesempatan yang bagus untuk pengembangan energy pembangkit listrik. Daerah survey
pilihan pada Deli Tua 2, Sumatera Utara, Indonesia
2] Penentuan lokasi akan mengahasilkan data iklim,suhu udara,curah hujan,radiasi
matahari,tekanan atmosfer,laju angin,suhu bumi,derajat pemanasan dan suhu pendinginan
3] Rata-rata laju angin pada lokasi Kawasan Deli Tua 2 setiap bulannya adalah 1,5 m/k
4] Tipe fasilitas Pembangkit Listrik dengan tipe Turbin Angin pada lokasi tersebut memiliki
tolak ukur 0,093 IDR/kWh
5] Jenis bahan bakar yang di gunakan adalah Batubara dengan laju yaitu 1.003.779 IDR/kWh
dan besar tarif tahunan adalah 1.433.90 IDR/kWh
6] laju angin tahunan 1.5 m/k diukur pada ketinggian 10 m,dengan besar eksponensn geser
angin sebesar 0,14,suhu udara pada lokasi 27,1 c dan tekanan atmosfer 99,9 kPa.
7] kapasitas untuk daya turbin sebsar 2000 Kw dengan jumlah turbin yang di rancang adalah
sebanyak 50 unit.kapasitas total 100000kW pada ketinggian poros 100 m,laju angin 8,5 m/k
8] laju angin, data kurva listrik dan data kurva energi memiliki nilai yang berbanding lurus
dimana semakin besar nilai laju angin maka nilai Daya dan Energy juga akan semakin besar
9] Untuk membuat sebuah model energy terlebih dahulu menganalisis besar biaya
10] analisis dari energy pada model energy ini sehingga diperoleh Analisa emisi pada model
energy pembangkit listrik turbin angin.
11] Biaya awal yang dikeluarkan dalam model energy ini yaitu 238.678.000 IDR.Biaya dan
pembayaran hutang tahunan yaitu berjumlah 24.743.893 IDR,penghematan dan pendapatan
tahunan 441.404.707.973 IDR dan untuk kas tahunan sebesar 441.379.964.080 IDR
12] Resiko dari sebuah model energy yang dirancang yaitu biaya awal (238.678.000 IDR),
Operasi dan perawatan model energy (6.400.000 IDR), listrik yang diekspor ke jaringan
(307.830.610 IDR)
13] Harga ekspor listrik pada model PLTA ini adalah sebesar (1.433.900 IDR), rasio hutang
yaitu 70%, tingkat bunga hutang yaitu 7% dan persyaratan hutang yaitu sekitaran 15 tahun
14] Diperoleh tingkat resiko yaitu 10% dimana minimum berdasarkan tingkat keyakinan yaitu
3.853.486.804 IDR dan maksimum yaitu 5.657.550.465 IDR.
15] Besar dari nilai Listrik yang dieskpor ke Jaringan (MWh), pendapatan ekspor listrik (IDR)
dan pengurangan Emisi GHG dari kasus yang diusulkan
DAFTAR PUSTAKA
1] (Emeksiz & Dogan, 2016)Emeksiz, C., & Dogan, Z. (2016). Wind Power Plant
Feasibility Study in Tokat with RETScreen Analysis Program. Journal of New Results in
Science, 5(11), 56–63.
2] Giyatno, D. W. F. S. N., Subekti, L. B., Pradana, A. B., Nurmawati, I., & Wibowo, I.
(2021). Optimalisasi Kapasitas Energi Angin Dan Matahari Dengan Konfigurasi
Mikrogrid Berdasarkan Karakteristik Beban. Jurnal Teknosains, 10(2), 170.
https://doi.org/10.22146/teknosains.46109