Jurnal 02

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Jurnal CRANKSHAFT, Vol. 5 No.

2 September 2022
ISSN : 2623-0720 (Print), 2623-0755 (Online)

ANALISA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL TIGA SUDU


Nila Khusnawati
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin
Universitas Muria Kudus
Email: [email protected]

Rianto Wibowo
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin
Universitas Muria Kudus
Email: [email protected]

Masruki Kabib
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin
Universitas Muria Kudus
Email: [email protected]

ABSTRAK

Turbin angin merupakan suatu alat yang mampu mengubah energi angin menjadi energi
mekanik kemudian diubah menjadi energi listrik melalui generator turbin. Efisiensi turbin angin
poros horizontal ini dapat ditingkatkan untuk mendapatkan koefisien daya yang maksimal. Tujuan
dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui performasi turbin angin dengan perubahan sudut sudu
dan kecepatan angin. Pada hubungan grafik sudut sudu pada putaran poros, putaran turbin.Target
analisa Performansi adalah turbin angin adalah untuk menghasilkan energi listrik dengan
memanfaatkan energi angin pada sebuah kipas angin sehingga berputarkan rotor blade turbin angin
menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan. Metode penelitian ini adalah analisa
performansi turbin angin poros horizontal dengan kecepatan angin blade 3 ditinjau dari Efisiensi
system dan Tip Speed Ratio (TSR). Analisa dilakukan dengan sumber angin berasal dari angin
untuk mengarahkan kincir angin. Hasil penelitian adalah setelah menganalisa kinerja turbin angin
terdapat kecepatan angin sangat mempengaruhi output atau daya mekanik dan koefisien daya.
Pada perhitungan torsi dapat di hasilkan sebesar 0,4 N.m, untuk perhitungan Kecepatan sudut sudu
45o menghasilkan nilai sebesar 68,4 rad/s, dan untuk perhitungan daya angin sendiri menghasilkan
daya sebesar 290,9 watt, dengan kecepatan angin 4,0 m/s.

Kata kunci: Turbin angin, Poros horizontal,. Efisiensi sistem, Tip Speed Ratio, Daya Angin.

ABSTRACT

Wind turbine is a device that is able to convert wind energy into mechanical energy which is
then converted into electrical energy through a turbine generator. The efficiency of this horizontal
axis wind turbine can be increased to get the maximum power coefficient. The purpose of this study
was to determine the performance of wind turbines with changes in blade angle and wind speed. In
the graphic relationship of the blade angle on the shaft rotation, the turbine rotation. Performance
analysis target is the wind turbine is to produce electrical energy by utilizing wind energy in a fan
so that the wind turbine blade rotates to produce environmentally friendly electrical energy. This
research method is analyzing the performance of a horizontal axis wind turbine with 3 blade wind
speeds in terms of system efficiency and Tip Speed Ratio (TSR). The analysis is carried out with the
wind source coming from the wind to direct the windmill. The results of this study was that after
analyzing the performance of the wind turbine, wind speed greatly affects the output or mechanical
power and power coefficient. In the calculation of torque, 0.4 Nm can be produced, for the

35
Jurnal CRANKSHAFT, Vol. 5 No. 2 September 2022
ISSN : 2623-0720 (Print), 2623-0755 (Online)

calculation of the 450 blade angular velocity it produces a value of 68.4 rad/s, and for the calculation
of the wind power itself it produces 290.9 watts of power, with a wind speed of 4.0 m/s.

Keywords: wind turbine, horizontal shaft, System efficiency, Tip Speed Ratio and Wind Power.

1. PENDAHULUAN
Pada tahun 2005, cadangan minyak bumi di Indonesia diperkirakan akan habis dalam
kurun waktu 18 tahun dengan rasio cadangan / produksi pada tahun tersebut. Sedangkan
gas diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun. Sementara
tingginya kebutuhan migas tidak diimbangi oleh kapasitas produksinya menyebabkan
kelangkaan sehingga di hampir semua negara berpacu untuk membangkitkan energi dari
sumber-sumber energi baru dan terbarukan [1].
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat,
dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat
menyaingi pembangkit listrik konvensional, kincir angin masih lebih dikembangkan oleh para
ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber
daya alam tak terbaharui sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik [2].
Alat yang bekerja dan mampu menghasilkan listrik diantaranya adalah kincir angin. Alat ini
akan menangkap angin dan menggerakkan generator yang akan menghasilkan listrik. Oleh karena
itu diperlukan energi terbarukan yang ramah lingkungan, salah satunya adalah pemanfaatan energi
angin. Sumber energi yang paling dominan untuk negara yang paling maju yaitu batu bara, minyak
dan gas alam. Konsumsi tinggi untuk bahan bakar ini adalah sebagian besar disebabkan oleh
pengembangan teknologi yang menggunakan bentuk bentuk energi, sebuah tren yang terus terjadi
sejak revolusi industri. Energi nuklir, alternatif yang relatif modern juga merupakan sumber utama
bagi beberapa negara [3].
Potensi sumber daya angin didaerah kota kudus pada saat musim kemarau sangat berpotensi
digunakan pada mesin konversi energi, hembusan angin dapat dikonversi dengan menggunakan
turbin udara horizontal dan dikoversi dalam bentuk lain. Kecepatan angin berbanding lurus dengan
kecepatan putaran poros turbin angin. Perubahan jumlah sudu akan mempengaruhi kinerja putaran
poros turbin. Karena gaya sapuan pada bilahnya, semakin besar putaran turbin yang dihasilkan [4]
Pada umumnya bentuk turbin angin yang banyak digunakan adalah turbin angin sumbu horizontal
(Horizontal Axis Wind Turbine-HAWT) dan Turbin angin sumbu vertikal (Vertical Axis Wind
Turbine -VAWT) [5].
Pengembangan turbin angin poros horizontal telah dilakukan banyak penelitian untuk
menghasilkan sistem yang mampu bekerja secara optimal. Dimana turbin ini dapat ditingkatkan
efisiensinya untuk mendapat koefisien daya yang maksimal. Salah satunya dengan mengunakan
sudu berjumlah banyak. Koefisien daya yang maksimal ini akan meningkatkan jumlah Watt (daya)
yang dihasilkan sehingga untuk mendapatkan jumlah watt tertentu cukup dengan menggunakan
jumlah turbin angin yang lebih sedikit [6]. Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mampu
dijadikan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya selain itu juga diharapkan mampu
menghasilkan sistem yang ramah lingkungan dan dapat di aplikasikan skala kecil di daerah yang
belum tersentuh listrik [7]. Pengembangan turbin angin savonius telah memberikan konstribusi
dalam upaya konversi energy angi ke energy listrik [8],[9]. Pengujian unjuk kerja turbin angin tipe
vertical telah dilakukan dengan bentuk rotor coaksial [10].
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui performasi turbin angin dengan perubahan
sudut sudu dan kecepatan angina.

2. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu, studi literatur, persiapan alat,
pengambilan data, Analisa data.

36
Jurnal CRANKSHAFT, Vol. 5 No. 2 September 2022
ISSN : 2623-0720 (Print), 2623-0755 (Online)

2.1. Studi Literatur


Studi literatur yang dilakukan dalam analisa ini yaitu analisa performansi. Kegiatan yang di
lakukan dalam analisa ini meliputi blide turbin angin horizontal 3 sudu yang terdiri dari delapan
variasi sudut kelengkungan turbin dengan ketinggian yang sama, pembuatan turbin, persiapan alat,
dan pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan mengukur banyaknya putaran turbin
(rotasi per menit, rpm) untuk setiap variasi sudut turbin pada berbagai variasi kecepatan angin.
Analisa dilakukan dengan mempelajari sumber – sumber terkait dari jurnal maupun buku – buku
terkait dengan cara memahami permasalahan – permasalahan yang terjadi. Sebelum memulai analisa
juga dilakukan persiapan alat yang akan digunakan, serta mempelajari keselamatan kerja dalam
mengoperasikan alat perkakas.

2.2. Tempat serta Analisa data


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Motor Bakar Gedung J Lantai 1 Universitas
Muria Kudus, kota Kudus di mulai dari Tanggal 22 September - 01 Oktober 2021 selama 9 hari pada
pukul 10:00 – 15.00 di laboratorium motor bakar.

2.3. Bahan dan alat


a. Bahan yang digunakan
1. Flange digunakan untuk menempatkan poros utama dan menempatkan batang sudu.
2. Batang Sudu, digunakan untuk menghubungkan antara sudu dengan flange.
3. Poros, digunakan untuk penyangga turbin angin dan tempat terhubungnya flange.
4. Blade persegi panjang digunakan untuk menangkap energi kinetik angin yang akan dikonversi
menjadi gerak (mekanik) putar dalam poros penggerak.
b. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam analisa performansi turbin angin sebagaimana gambar 1:

Gambar 1. Anemometer,Tachometer , multitester dan Voltmeter

1. Tachometer, digunakan untuk mengukur kecepatan putar turbin angin


2. Anemometer, untuk mengukur kecepatan udara yang masuk melewati guildefan.
3. Ampermeter, digunakan untuk mengukur nilai arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik.
4. Voltmeter, digunakan untuk mengukur beda potensian atau tegangan listrik dari dua titik
potensial listrik
5. Menggunakan beban lampu 12 v 2 watt .

37
Jurnal CRANKSHAFT, Vol. 5 No. 2 September 2022
ISSN : 2623-0720 (Print), 2623-0755 (Online)

2.4. Proses pengambilan data


Pengambilan data analisa terdiri dari pengukuran kecepatan udara dari sumber udara dengan
menggunakan anemometer. Penempatan anemometer berada di antara sumber angin dan turbin.
Pada saat pengukuran kecepatan angin, turbin tidak dipasang. Hal ini dilakukan agar kecepatan
angin yang diukur anemometer sama dengan kecepatan angin yang menumbuk turbin. Pada
penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan tiga variasi kecepatan angin, yaitu 3,0 m/s, 3,5
m/s, dan 4,0 m/s. Setelah kecepatan angin ditentukan, kemudian diukur banyaknya rotasi per menit
(rpm) dari turbin yang diujikan dengan menggunakan stroboscope.

2.5. Analisa data


Dari pengambilan data diperoleh hubungan antara putaran turbin (rpm) terhadap kecepatan angin
dari masing-masing variasi sudut turbin. Dari data yang diperoleh maka selanjutnya data dianalisis
dengan acuan teori yang ada.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dan pembahasan meliputi Analisa dan perhitungan torsi, kecepatan sudut, daya angin,
generator dan efisiensi sistem, tip speed ratio.

3.1. Perhitungan Torsi (T)


Perhitungan torsi menggunakan persamaan 1 dan 2.

T=F.Ɩ (1)

T=m.g.Ɩ (2)

3.2. Perhitungan Kecepatan Sudut (ω)


Berdasarkan data hasil pengujian pada variasi kecepatan V1 = 3 m/s, V2 = 3,5 m/s, V3 = 4 m/s,
didapatkan data putaran rotor turbin sebagai berikut :
a. Pada kecepatan angin 3 m/s

Tabel 1 hasil pengujian pada kecepatan angin 3 m/s

No. Kecepatan Angin (m/s) Putaran Kincir (rpm) π


1 3 457,6
2 3 463,8 3,14
3 3 469,9

Selanjutnya dilakukan perhitungan besarnya kecepatan sudut dalam satuan rad/s, maka didapatkan
data sebagai berikut :

ω1= (2π.n)/60
ω1= (2π.n)/60
ω1= (2π.n)/60

b. Pada kecepatan angin 3,5 m/s


Tabel 2. hasil pengujian pada kecepatan angin 3,5 m/s
No. Kecepatan Angin (m/s) Putaran Kincir (rpm) π
1 3,5 542,5 3,14

38
Jurnal CRANKSHAFT, Vol. 5 No. 2 September 2022
ISSN : 2623-0720 (Print), 2623-0755 (Online)

2 3,5 554,6
3 3,5 561,7

Selanjutnya dilakukan perhitungan besarnya kecepatan sudut dalam satuan rad/s, maka
didapatkan data sebagai berikut :
ω2= (2π.n)/60
ω2= (2π.n)/60
ω2= (2π.n)/60

c. Pada kecepatan angin 4 m/s

Tabel 3. hasil pengujian pada kecepatan angin 4 m/s

No. Kecepatan Angin (m/s) Putaran Kincir (rpm) π


1 4 634,2
2 4 641,5 3,14
3 4 653,1

Selanjutnya dilakukan perhitungan besarnya kecepatan sudut dalam satuan rad/s, maka
didapatkan data sebagai berikut :
ω3= (2π.n)/60
ω3= (2π.n)/60
ω3= (2π.n)/60

3.3. Perhitungan daya angin (pin)


Perhitungan daya angin menggunakan persamaan 3 dan 4.
1
𝑃𝑖𝑛1 = 𝜌. 𝐴. 𝑉 3 (3)
2

1
𝑃𝑖𝑛2 = 𝜌. 𝐴. 𝑉 3 (4)
2

3.4 Generator dan Efesien Sistem


Perhitungan daya generator menggunakan persamaan 5.

Pgen = Vgen x Igen (5)

3.4 Perhitungan Tip Speed Ratio (TSR)


Perhitungan Tip Speed Ratio menggunakan persamaan 6.
𝑅𝑝𝑚
𝑇𝑆𝑅1 = (6)
𝑀

3.5. Data Pengujian

39
Jurnal CRANKSHAFT, Vol. 5 No. 2 September 2022
ISSN : 2623-0720 (Print), 2623-0755 (Online)

Tabel 4. Hasil dari pengolahan data dengan kecepatan angin 3.5 m/s bersudu 3

Daya Daya Tip


Kecepatan Putaran Kecepatan Coefisien
No. Torsi Angin Turbin Speed
Angin Kincir Sudut Daya
Pout Pin Ratio
(m/s) (rpm) (Nm) (rad/s) (watt) (watt) (%) (%)
1 3,5 542,5 0,3 56,8 17,0 194,9 8,7 15,1
2 3,5 554,6 0,3 58 17,4 194,9 8,9 15,5
3 3,5 561,7 0,3 58,8 17,6 194,9 9,0 15,7

Tabel 5 Hasil dari pengolahan data dengan kecepatan angin 3 m/s bersudu 3
Daya Daya Tip
Kecepatan Putaran Kecepatan Coefisien
No. Torsi Angin Turbin Speed
Angin Kincir Sudut Daya
Pout Pin Ratio
(m/s) (rpm) (Nm) (rad/s) (watt) (watt) (%) (%)
1 3 457,6 0,2 47,9 9,6 122,7 7,8 12,8
2 3 463,8 0,2 48,6 9,7 122,7 7,9 12,9
3 3 469,9 0,2 49,2 9,8 122,7 8,0 13,1

Tabel 6 Tabel pengujian kecepatan angin 4.0 m/s


No. Kecepatan Putaran Torsi Kecepatan Daya Daya Coefisien Tip
Angin Kincir Sudut Angin Turbin Daya Speed
Pout Pin Ratio
(m/s) (rpm) (Nm) (rad/s) (watt) (watt) (%) (%)
1 4 634,2 0,4 66,4 26,6 290,9 9,1 17,7
2 4 641,5 0,4 67,1 26,8 290,9 9,2 17,9
3 4 653,1 0,4 68,4 27,4 290,9 9,4 18,2

3.6 Prosedur Penelitian


Di dalam prosedur penelitian ini membahas tentang bagaimana menganalisa performansi turbin
angin horizontal bersudu 3, Pengaruh jumlah sudu pada kincir angin poros horizontal terhadap
waktu dan putaran kincir baling- baling kincir angin dan analisa performansi Turbin Angin untuk
mencapai daya maksimum.

3.7 Pengaruh variasi kecepatan angin pada blide terhadap putaran poros dan torsi.
Pada saat kincir angin berputar diberikan sebuah pembebanan sehingga akan terjadi
pengereman berupa gesekan antara poros serta tali nilon sehingga terjadi momen puntir pada poros
yang dikenal dengan torsi. Hubungan antara torsi dan pembebanan yaitu berbanding lurus artinya
semakin besar beban yang diberikan pada poros maka torsi yang terjadi juga semakin besar dan
sebaliknya semakin kecil pembebanan yang diberikan pada turbin maka torsinya juga semakin kecil.
Setiap pembebanan yang diberikan akan mengurangi putaran poros turbin angin. Kecepatan angin
berbanding lurus dengan torsi maksimum yang terjadi terhadap putaran poros, semakin cepat
kecepatan angin maka torsi maksimum yang terjadi juga semakin besar dan terjadi diatas putaran
poros kecepatan angin sebelumnya, demikian pula sebaliknya. Penambahan kecepatan angin sangat
berpengaruh terhadap torsi yang terjadi.

40
Jurnal CRANKSHAFT, Vol. 5 No. 2 September 2022
ISSN : 2623-0720 (Print), 2623-0755 (Online)

200
180
160
140
120 4,0
Torsi

100 m/s
3,5
80
m/s
60
40
20
0
0.2 0.3 0.4

Kecepatan sudut(ω)

Gambar 2. Grafik Pengaruh variasi kecepatan angin pada blade dan torsi terhadap putaran poros

3.8. Kinerja Turbin Angin Terhadap Daya Maksimum dan Efisiensi


Hubungan kinerja turbin angin terhadap daya maksimum.

Gambar 3. Kinerja Turbin Angin Terhadap Daya Maksimum dan Efisiensi

Berdasarkan Gambar diatas daya maksimum turbin angin diperoleh pada putaran poros optimum
dari setiap kecepatan angin dan besar sudut. Sehingga grafik yang terbentuk merupakan hubungan
polinomial antara daya dan putaran poros turbin angin. untuk setiap perubahan sudut blade juga
menunjukkan bahwa setiap penambahan besar sudut blade dan kenaikan kecepatan angin maka daya
yang dihasilkan juga semakin besar, untuk daya maksimum yang dihasilkan sebesar 58,2 watt pada
putaran poros 210,2 rpm.

41
Jurnal CRANKSHAFT, Vol. 5 No. 2 September 2022
ISSN : 2623-0720 (Print), 2623-0755 (Online)

4. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini yaitu setelah menganalisa kinerja turbin angin terdapat kecepatan angin
sangat mempengaruhi output atau daya mekanik dan koefisien daya. Pada perhitungan torsi dapat di
hasilkan sebesar 0,4 N.m, untuk perhitungan Kecepatan sudut sudu 450 menghasilkan nilai sebesar
68,4 rad/s, dan untuk perhitungan daya angin sendiri menghasilkan daya sebesar 290,9 watt, dengan
kecepatan angin 4,0 m/s , dengan perubahan sudut sudu pada poros horizontal turbin angin kontra
model berputar.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ardiatma Brian, Dkk. (2017) Rancang Bangun Mesin Turbin Angin Savonius Sebagai
Penggerak Pompa Air. Jurnal Ilmiah, Surabaya:Jurusan Teknik Pemersinan Kapal, Politeknik
Negeri Surabaya.
[2] Bahri W Syamsul, Dkk. (2014) Unjuk Kerja Turbin Angin Savonius Dua Tingkat Empat Sudu
Lengkung L. Jurnal Ilmiah, Langsa: Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Samudera.
[3] Hasrofiddin, Dkk. (2019) Perancangan Turbin Angin Tipe Hybrid Savonius Darrieus Sumbu
Vertikal. Jurnal Ilmiah, Riau: Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Ikhsan Arfie
Firmansyah dan Zulkarnain. (2) 1Perancangan Bilah Turbin
[4] Pembangkit Listrik Tenaga Angin (LPT-Angin)Kapasitas 100 kW Menggunakan tudi
Aerodinamika. Jurnal Ilmiah, Jakarta Selatan:Puslitbangtek Ketenagalistrikan Energi Baru,
Terbarukan, dan Konversi Energi.
[5] Machrus Ali, Dkk. (2015) Desain Pitch Angle Controller Turbin Angina Dengan Permanent
Magnetic Synchrounus Generator (PMSG) Menggunakan Imperialist Competitive Algorithm
(ICA). Prosiding SENTIA, Malang: Politeknik Negri Malang.
[6] Parenden Daniel dan Ferdi H.Sumbung. (2013) Rancang Model Turbin Savonius Sebagai
Sumber Energi Listrik. Jurnal Ilmiah, Merauke: Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Musamus.
[7] Pudjanarsa Astu dan Djati Nursuhud. (2017) Mesin Konversi Energi. Buku, Yogyakarta: Cv
Andi Offset.
[8] R.A. Siregar dan C.A. Siregar. (2019) Pembangunan Turbin Angin Darrieus- Savonius Sebagai
Ikon Wisata Laut Dan Kuliner Di Belawan. Jurnal Ilmiah, Medan: Program Studi Teknik Mesin,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
[9] Rudianto Daniel Teguh Dan Nurfi Ahmadi. (2016) Rancang Bangun Turbin Angin Savonius 200
Watt. Seminar Nasional, Yogyakarta: Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi
Adisutjipto
[10] Kurniawan Adi, Amin Rois, Rochmad Winarso, Masruki Kabib, (2018), Uji Performa Sistem
Coaxial Rotor Terhadap Generator Turbin Angin Sumbu Vertikal, Proseding SNATIF 2018,
volume 5, No. 1,Fakultas Teknik UMK.

42

Anda mungkin juga menyukai