Makalah Kel 1 Sel Dan Metabolisme Sel
Makalah Kel 1 Sel Dan Metabolisme Sel
Makalah Kel 1 Sel Dan Metabolisme Sel
DOSEN PENGAMPU :
NENI MURNIATI. M,Pd.
DISUSUN OLEH :
AILA KHAIRA {A1D021027}
INDAH DWITA SARI {A1D021023}
GETTERI HULANDARI {A1D021020}
LOVITA ANGGERIANI {A1D021022}
RANI RIAWANTI {A1D021021}
TESSA ANUGRAH {A1D021018}
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai Sel dan Metabolisme Sel.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sel..............................................................................................................5
B. Struktur Sel..................................................................................................................5
C. Komponen Exstraseluler..............................................................................................8
D. Komponen Subseluler eukariotik sel pada hewan......................................................10
E. Komponen Subseluler eukariotik pada sel tumbuhan................................................16
F. Jenis Jenis Sel Tumbuhan...........................................................................................17
G. Ciri Atau Karakteristik Sel Tumbuhan.......................................................................19
H. Fungsi sel...................................................................................................................20
I. Regulasi Siklus Sel......................................................................................................21
J. Metabolisme Sel..........................................................................................................22
K. Reaksi Terang............................................................................................................24
L. Reaksi Gelap..............................................................................................................24
M. Siklik vs Non Siklik..................................................................................................25
N. Respirasi....................................................................................................................26
O. Siklus Krebs...............................................................................................................28
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit struktural terkecil dari organisme hidup. Sel dikelilingi oleh
selaput/membran sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan
bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran. Sel berkembang
biak dengan cara membelah diri (secara mitosis). Sel adalah salah satu dari cabang ilmu
Biologi yang mempelajari tentang sel merupakan kumpulan materi paling sederhana dan
sebagai dasar kehidupan dan bagaimana struktur dan fungsi sel bekerja dalam
kehidupan (Alberts, 2004). Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat
sel seperti struktur sel dan organel yang terdapat di dalam sel, fungsi sel, perkembangan
dan evolusi sel, pembelahan sel, hingga kematian sel (Alberts, 2014).
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh
Robert Hooke, saat melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-
ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut). Sel merupakan kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel
mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
Sel merupakan unit struktural terkecil dari organisme. Sel juga dikelilingi oleh
selaput/membran sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan
bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran. Protoplasma
terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Di dalam inti sel terdapat
plasma inti atau nukleoplasma. Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara
mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat
makhluk hidup, maka sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.
B. Struktur Sel
Sel memiliki tiga struktur utama, yaitu membran sel, sitoplasma, dan organel sel.
Berdasarkan strukturnya, sel juga dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik.
1. Sel Prokariotik
Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum
dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel
prokariot disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan
intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti.
Contoh organisme yang memiliki sel prokariotik adalah Archaebacteria, Eubacteria, dan
Cyanobacteria. Selain inti sel, sel prokariotik memiliki dinding sel, membran plasma,
ribosom, plasmid, dan organel pergerakan. Berikut ciri-ciri sel prokariotik :
1. Tidak memiliki membran inti (materi genetik tersebar pada sitoplasma sel)
2. Sel Eukariotik
Eukariotik termasuk golongan yang memiliki struktur lebih maju yaitu
sama dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik sebagai kelompok
organisme yang sel- selnya mengandung nukleus dan dikelilingi oleh membran
nukleus. Kromosom eukariotik terdiri dari asam deoksiribo nukleat yang
membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan jumlah protein lebih dari
satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus sejati. Dinding sel
eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel prokariot.
Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri dari lelulosa,
kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita. Berikut ciri-ciri sel
eukariotik :
Terdapat dua jenis sel yang termasuk ke dalam sel eukariotik, yaitu sel hewan dan
tumbuhan. Namun demikian masing-masing sel tersebut memiliki perbedaan, yaitu:
C. Komponen exstraseluler
Sel-sel hewan dan tumbuhan disatukan sebagai jaringan terutama oleh matriks
ekstraseluler, yaitu jejaring kompleks molekul yang disekresikan sel dan berfungsi
utama membentuk kerangka pendukung. Terutama pada hewan, sel-sel pada
kebanyakan jaringan terikat langsung satu sama lain melalui sambungan sel.
Matriks ekstraseluler hewan
Sambungan antarsel
A. Membran
Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan berfungsi
sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah
yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga berperan dalam
sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel. Membran sel berupa lapisan sangat tipis
yang terbentuk dari molekul lipid dan protein. Membran sel bersifat dinamik dan
kebanyakan molekulnya dapat bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid
membran tersusun dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi
penghalang bagi kebanyakan molekul hidrofilik. Molekul-molekul protein yang
menembus lapisan ganda lipid tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain
membran, misalnya mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada pula
protein yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor yang
mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel.
Diperkirakan bahwa sekitar 30% protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan
protein membran.
B. Nukleus
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota
(sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-
rata 5 μm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel
eukariota. Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada pula yang memiliki
banyak nukleus,contohnya sel otot rangka, dan ada pula yang tidak memiliki nukleus,
contohnya sel darah merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang.
c. Ribosom
Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel dengan laju sintesis
protein yang tinggi memiliki banyak sekali ribosom, contohnya sel hati manusia yang
memiliki beberapa juta ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas berbagai jenis protein
dan sejumlah molekul RNA. Ribosom eukariota lebih besar daripada ribosom
prokariota, namun keduanya sangat mirip dalam hal struktur dan fungsi. Keduanya
terdiri dari satu subunit besar dan satu subunit kecil yang bergabung membentuk
ribosom lengkap dengan massa beberapa juta Dalton.
d. Sistem endomembran
e. Retikulum endoplasma
g. Lisosom
Lisosom pada sel hewan merupakan vesikel yang memuat lebih dari 30 jenis enzim
hidrolitik untuk menguraikan berbagai molekul kompleks. Sel menggunakan kembali
subunit molekul yang sudah diuraikan lisosom itu. Bergantung pada zat yang
diuraikannya, lisosom dapat memiliki berbagai ukuran dan bentuk. Organel ini dibentuk
sebagai vesikel yang melepaskan diri dari badan Golgi.
h. Vakuola
Kebanyakan fungsi lisosom sel hewan dilakukan oleh vakuola pada sel
tumbuhan.
Membran vakuola, yang merupakan bagian dari sistem endomembran, disebut tonoplas.
Vakuola berasal dari kata bahasa Latin vacuolum yang berarti 'kosong' dan dinamai
demikian karena organel ini tidak memiliki struktur internal. Umumnya vakuola lebih
besar daripada vesikel, dan kadang kala terbentuk dari gabungan banyak vesikel.
i. Mitokondria
j. Kloroplas
Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang disebut plastid pada
tumbuhan dan alga. Kloroplas mengandung klorofil, pigmen hijau yang menangkap
energi cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian reaksi yang mengubah energi cahaya
menjadi energy kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan senyawa
organik lain.
k. Peroksisom
Peroksisom berukuran mirip dengan lisosom dan dapat ditemukan dalam semua
eukariota. Organel ini dinamai demikian karena biasanya mengandung satu atau lebih
enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2).
Hidrogen peroksida merupakan bahan kimia beracun, namun di dalam peroksisom
senyawa ini digunakan untuk reaksi oksidasi lain atau diuraikan menjadi air dan
oksigen. Salah satu tugas peroksisom adalah mengoksidasi asam lemak panjang menjadi
lebih pendek yang kemudian dibawa ke mitokondria untuk oksidasi sempurna.
Peroksisom pada sel hati dan ginjal juga mendetoksifikasi berbagai molekul beracun
yang memasuki darah, misalnya alkohol. Sementara itu, peroksisom pada biji tumbuhan
berperan penting mengubah cadangan lemak biji menjadi karbohidrat yang digunakan
dalam tahap perkecambahan.
l. Sitoskeleton
Sitoskeleton eukariota terdiri dari tiga jenis serat protein, yaitu mikrotubulus,
filamen intermediat, dan mikrofilamen. Protein sitoskeleton yang serupa dan berfungsi
sama dengan sitoskeleton eukariota ditemukan pula pada prokariota. Mikrotubulus
berupa silinder berongga yang memberi bentuk sel, menuntun gerakan organel, dan
membantu pergerakan kromosom pada saat pembelahan sel. Silia dan flagela eukariota,
yang merupakan alat bantu pergerakan, juga berisi mikrotubulus. Filamen intermediat
mendukung bentuk sel dan membuat organel tetap berada di tempatnya. Sementara itu,
mikrofilamen, yang berupa batang tipis dari protein aktin, berfungsi antara lain dalam
kontraksi otot pada hewan, pembentukan pseudopodia untuk pergerakan sel ameba, dan
aliran bahan di dalam sitoplasma sel tumbuhan.
Sel parenkim
Sel parenkim adalah sel yang memiliki beberapa fungsi mulai dari
penyimpanan, dukungan terhadap fotosintesis, tempat berikatnya floem.
Selain xilem dan floem yang terikat dengan sel parenkim, daun juga terdiri dari
sel-sel parenkim. Beberapa sel parenkim, seperti pada epidermis, berfungsi
untuk penetrasi cahaya dan mengatur pertukaran gas. Sel parenkim memiliki
dinding sel yang tipis dan permeabel yang memungkinkan pengangkutan
molekul kecil di dalamnya.
Sel parenkim juga terdapat ditumbuh dan menjadi duri yang mencegah
hewan. Sel parenkim yang mengandung banyak kloroplas dan berperan penting
dalam proses fotosintesis disebut sel klorenkim. Sebagian besar sel parenkim di
umbi kentang dan kotiledon dari biji kacang-kacangan memiliki fungsi
penyimpanan.
Sel kolenkim
Sel kolenkim hidup saat sudah dewasa dan hanya memiliki sebuah
dinding primer. Sel-sel ini sudah matang dan berasal dari meristem yang
awalnya menyerupai sel parenkim. Plastidanya tidak berkembang dan organel
sekretorik (retikulum endoplasma dan badan golgi) berproliferasi untuk
mengeluarkan dinding primer tambahan. Dinding ini tebal di bagian sudutnya di
mana tiga atau lebih sel saling bersentuhan dan tipis di bagian di mana hanya
terdapat dua sel yang bersentuhan. Pektin dan hemiselulosa adalah kandungan
utama dinding sel kolenkim dari tumbuhan berbiji terbuka (angiosperma). Sel
kolenkim biasanya cukup memanjang dan melintang. Tujuannya adalah untuk
memberikan fleksibilitas. Dinding selnya tidak mengandung lignin sehingga
menjadi kaku
Sel Sklerenkim
Sel sklerenkim adalah sel yang keras dan tangguh yang memberikan
kekuatan pada tumbuhan. Sel ini terdiri dari sklereid dan serat. Terdapat dinding
sekunder yang mengandung lignin sehingga kedap air. Dengan demikian, sel-sel
ini tidak dapat bertahan lama karena tidak dapat melakukan pertukaran zat untuk
melakukan metabolisme. Sel sklerenkim biasanya akan mati pada waktu
tertentu, sitoplasma akan hilang, dan meninggalkan rongga kosong.
Sel xylem
Sel xilem adalah sel yang mengalami lignifikasi dinding sel. Sel ini
berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari tanah (akar) menuju daun
untuk melakukan fotosintesis. Sel xilem pertama kali muncul pada tanaman
sejak 425 juta tahun yang lalu.
Sel floem
Sel floem adalah sel yang menyusun jaringan khusus untuk transportasi
zat-zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. Yang di transportasikan terutama
sukrosa. Sel floem terdiri dari dua jenis sel yaitu tabung saringan dan sel
pendamping. Pada tabung saringan tidak terdapat inti sel dan ribosom dan
metabolismenya diatur oleh sel pendamping. Sedangkan sel pendamping
terhubung ke tabung saringan melalui plasmodesmata. Lumut tidak memiliki
floem.
Sel epidermis
Sebuah vakuola berukuran besar yang volumenya dipenuhi oleh air dan dilapisi
oleh membran yang disebut tonoplas. Fungsi tonoplas adalah untuk
mempertahankan sel turgor, mengontrol pergerakan molekul antara sitosol dan
getah tumbuhan, menyimpan zat-zat berguna, dan mencerna limbah protein dan
organel.
Sebuah dinding sel yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, pektin, dan beberapa
mengandung lignin. Dihasilkan oleh protoplas di luar membran sel. Hal ini
berkebalikan dengan dinding sel jamur yang terbuat dari kitin dan bakteri yang
terbuat dari peptidoglikan.
Jalur komunikasi khusus antar sel yang dikenal sebagai plasmodesmata yang
berupa pori-pori di dinding sel yang menghubungkan plasmalema di sel satu ke
retikulum endoplasma di sel lain.
Plastida yang terdiri dari kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Kloroplas
mengandung klorofil yang berguna untuk menyerap sinar matahari dan
memungkinkan tanaman untuk membuat makanan sendiri dalam proses yang
dikenal sebagai fotosintesis. Kromoplas untuk melakukan sintesis dan
menyimpan pigmen. Leukoplas adalah bagian plastida yang tidak berwarna dan
berguna untuk menyimpan cadangan makanan.
Pembelahan sel yang dilakukan dengan pembentukan phragmoplas sebagai
dasarnya.
Sel kelamin jantan lumut dan pteridophyta, sikas, dan ginkgo memiliki flagela
yang serupa dengan sel pada hewan. Namun pada tumbuhan yang lebih
kompleks (seperti gymnospermae dan tanaman berbunga) tidak terdapat flagela
dan sentriol yang biasanya terdapat di dalam sel hewan.
H. Fungsi sel
1. Metabolisme
Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan
aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut
terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi
katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun
untuk dijadikan bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu
reaksi penyusunan komponen sel. Salah satu proses katabolik yang merombak
molekul makanan untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler,
yang sebagian besar berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol
prokariota dan menghasilkan ATP. Sementara itu, contoh proses anabolik ialah
sintesis protein yang berlangsung pada ribosom dan membutuhkan ATP.
2. Komunikasi sel
Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan
'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler
serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler.
Misalnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing
(pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup
sebelum membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan
berkomunikasi untuk koordinasi proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk molekul
(misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel target
ke molekul yang menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer sinyal dapat
terjadi dengan kontak antarsel (misalnya melalui sambungan pengomunikasi),
penyebaran molekul sinyal ke sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal
ke sel yang jauh melalui saluran (misalnya pembuluh darah), atau perambatan
sinyal listrik ke sel yang jauh (misalnya pada jaringan otot polos). Selanjutnya,
molekul sinyal menembus membran secara langsung, lewat melalui kanal
protein, atau melekat pada reseptor berupa protein transmembran pada
permukaan sel target dan memicu transduksi sinyal di dalam sel. Transduksi
sinyal ini dapat melibatkan sejumlah zat yang disebut pembawa pesan kedua
(second messenger) yang konsentrasinya meningkat setelah pelekatan molekul
sinyal pada reseptor dan yang nantinya meregulasi aktivitas protein lain di dalam
sel. Selain itu, transduksi sinyal juga dapat dilakukan oleh sejumlah jenis protein
yang pada akhirnya dapat memengaruhi metabolisme, fungsi, atau
perkembangan sel.
2. METABOLISME SEL
1.Glikolisis
3. FOTOSINTESIS
Tahap-tahap fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap. di mana reaksi
terang terjadi di tilakoid sedangkan reaksi gelap berlangsung di stomata.
Gambar : reaksi terang dan reaksi gelap, sumber : hisham id
a. Reaksi terang
Reaksi terang di mulai dengan masuknya sinar matahari (cahaya) ke dalam
kloroplas, untuk memberikan energi tinnggi pada electron yang berada di
dalamnya. Elektron tersebut kemudian massuk kedalam fotosntesis II
menghasilkan H plus dan energy elektron meningkat lalu di teruskan ke rantai
transport elektron.
b. Reaksi gelap
Reaksi gelap adalah reaksi fotosintesis yang terjadi pada stroma kloroplas.
Reaksi gelap, tidak membutuhkan cahaya dalam prosesnya, dan tidak
menggunakan pigmen klorofil juga. Karena klorofil merupakan pigmen yang
menangkap cahaya. Reaksi gelap menggunakan ATP dan NADH hasil reaksi
terang merupakan sumber energi untuk reaksi gelap. Reaksi gelap memiliki jalur
reaksi yang disebut sebagai siklus Calvin. Pada siklus Calvin, NADPH dan
karbon dioksida bereaksi menghasilkan karbohidrat dalam bentuk gula
.
Gambar : siklus calvin sumber : siswapedia.com
N. Respirasi
Respirasi sel atau pernafasan adalah proses yang mengubah bahan organic
menjadi energi dan menghasilkan karbon dioksida serta air. Dari persamaan didapatkan
bahwa respirasi menggunakan glukosa dari makanan dan oksigen dari pernafasan untuk
menghasilkan energi. Respirasi seluler terbagi menjadi dua yaitu respirasi aerob dan
anaerob.
Respirasi aerob
Respirasi aerob adalah proses respirasi yang dalam prosesnya memerlukan
oksigen
Respirasi anaerob
Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang dalam prosesnya tidak
memerlukan oksigen
tahapan-tahapan respirasi seluler:
1.Glikolisis
2.Dekarboksilasi oksiatif
3.siklus krebs/siklus trigliserida
4.transport electron
Respirasi Aerob
1.Glikolisis
Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa atau gula didalam darah
yang melibatkan beberapa enzim diantaranya :
O. Siklus Krebs
Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs adalah sederatan
jenjang reaksi metabolisme pernapasan seluler yang terpacu enzim yang terjadi setelah
proses glikolisis dan bersama-sama merupakan pusat dari sekitar 500 reaksi
metabolisme yang terjadi di dalam sel.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sel merupakan unit struktural terkecil dari organisme hidup dalam arti biologis semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel . Sel juga berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniseluler sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam
organisasi kehidupan. Metabolisme sel merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia
didalam organisme dan sel. Metabolisme terbagi menjadi dua yaitu anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme adalah suatu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-
molekul tertentu untuk diserap oleh sel tubuh. Sedangkan katabolisme adalah suatu reaksi yang
mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energy.
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini kami meminta
kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
utami, s. n. (2021). perbedaan reaksi terang dan reaksi gelap. reaksi terang dan reaksi gelap, 1-
1. Retrieved from
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/28/155611969/perbedaan-reaksi-terang-
dan-reaksi-gelap?page=all
id.wikipedia.org, civitasbook.com
(Ensiklopedia), p2k.ggkarir.com, wiki.edunitas.com,