Kelompok 3 - Konsep Biaya Dan Manajemen Biaya

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

KONSEP BIAYA DAN MANAJEMEN BIAYA

Kelompok
KURNIAWAN HARMINSYAH BAHARUDDIN
RAHAYU SYAMSUDDIN
FARADITA FARID

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat
serta bimbingan-Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah tentang “Konsep
Biaya dan Manajemen Biaya”. Adapun Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah Auditing Lanjutan.
Penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu. Penulis yakin Makalah ini masih jauh dari nilai
kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan oleh penulis demi menjadikan makalah ini bisa lebih baik lagi.
Semoga makalah ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat
serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Makassar 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................


KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Biaya ........................................................................3
B. Klasifikasi Biaya .....................................................................................3
C. Prilaku Biaya ...........................................................................................7
D. Konsep Dasar Manajemen Biaya ............................................................8
E. Prinsip Manajemen Biaya .......................................................................8
F. Alur Manajemen Biaya ...........................................................................9
G. Sistem Manajemen Biaya Tradisional ....................................................9
H. Sistem Manajemen Biaya Kontemporer .................................................10
I. Langkah Yang Perlu Dilakukan Dalam Mengoptimalkan Manajemen
Biaya .......................................................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................12
B. Saran .......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................14

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biaya merupakan suaatu elemen penting yang tidak dapat di pisahkan dari
aktivitas perusahaan yang dalam kegiatan utamanya untuk mengahasilkan produk
barang dan jasa yang dibutuhkan manusia dari adanya pengorbanan faktor-faktor
produksi. Begitupun dengan manusia dalam pemenuhan keinginan selalu disertai
pengorbanan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu, semua
biaya yang berhubungan dengan suatu proses produksi harus di pertimbangkan
dan diuraikan dalam perencanaan penetapan harga jual suatu produk
Perkembangan usaha saat ini sangat berkembang pesat yang disertai dengan
perkembangan teknologi khususnya di Indonesia. Yang dulunya hal yang
menentukan dalam usaha adalah memiliki lokasi yang strategis dengan adanya
kemajuan teknologi melahirkan pengusaha baru yang mampu bersaing dengan
sumber ekonomi yang efisien dan efektif. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya
persaingan bagi para pengusaha yang dimana harus mengelola usahanya lebih
efisien dan efektif agar dapat bersaing. Semakin ketatnya persaingan bisnis akan
berdampak pada seleksi ketatnya perusahaan yang akan memenangkan persaingan
atau yang akan bertahan. Terjadinya pergeseran kekuasaan pasar dari produsen ke
konsumen menyebabkan konsumen memiliki kekuatan dalam menentukan cara
untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga perusahaan di tuntut untuk dapat
mengalokasikan sumber ekonomi nya dengan tepat dan cermat. Salah satu
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah informasi mengenai biaya,
informasi biaya di perlukan untuk perencanaan dan pengendalian biaya,
perhitungan harga pokok dan jasa, serta pengambilan keputusan oleh manajemen.
Biaya yang terjadi diperusahaan adalah biaya prosuksi. Biaya produksi meliputi
semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam

1
rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual
(Supriyono, 2013).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Konsep Biaya dan Manajemen Biaya?
2. Klasifikasi Biaya ?
3. Prinsip Manajemen Biaya?
4. Alur Manajemen Biaya?
5. Peran Manajemen Biaya terhadap Lingkungan Bisnis?
6. Langkah yang perlu dilakukan dalam mengoptimalkan Manajemen Biaya?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengertian Konsep Biaya dan Manajemen Biaya
2. Untuk mengetahui klasifikasi biaya
3. Untuk mengetahui prinsip manajemen biaya
4. Untuk mengetahui alur manajemen biaya
5. Untuk mengetahui peran manajemen biaya terhadap lingkungan bisnis
6. Untuk mengetahui Langkah yang perlu dilakukan dalam mengoptimalkan
manajemen

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Biaya
Biaya adalah merupakan obyek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan
disajikan oleh akuntansi biaya. Secara luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu
Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya, yaitu :
 Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
 Diukur dalam satuan uang
 Yang telah terjadi atau yang secar potensi akan terjadi
 Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi
untuk memperoleh aktiva
Supriyono (2011) mengemukakan bahwa “biaya dalam arti cost (harga
pokok) adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam rangka
pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu (harga
perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga
perolehan yang akan terjadi). Sedangkan expense (beban) adalah biaya yang
dikorbankan atau dikonsumsi dalam rangka memperoleh pendapatan (revenues)
dalam suatu periode akuntansi tertentu”

B. Klasifikasi Biaya
1. Biaya berdasarkan fungsi organisasi
 Biaya produksi, merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap untuk dijual.
Biaya produksi terdiri dari tiga unsur biaya yaitu biaya bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik tidak langsung (biaya
overhead pabrik)

3
 Direct material (biaya bahan baku langsung) merupakan biaya
yang membentuk sebagian besar bahan baku untuk menjadi produk
setengah jadi atau barang jadi. Contoh produksi mebel bahan baku
nya adalah kayu, peoduksi baju bahan bakunya kain
 Direct labor (tenaga kerja langsung) merupakan upah yang dibayar
oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang berkait- an langsung
dengan aktivitas produksi. Contoh tenaga kerja langsung untuk
produksi mebel adalah tukang kayu, tukang amplas, tukang cat,
tukang gergaji dan tenaga kerja langsung lainnya yang bekerja
memproses kayu menjadi mebel
 Factory overhead (biaya overhead pabrik) merupakan biaya yang
tidak termasuk direct material dan direct labor atau biaya pabrik
tidak langsung. Misalnya, bahan penolong, upah tak langsung
(pengawas, satpam pabrik dll), beban reparasi, pemeliharaan mesin
dan gedung pabrik, beban penyusutan mesin dan gedung pabrik,
dan sebagainya
 Biaya Non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses
produksi. Biaya non produksi meliputi
 Biaya administrasi dan umum (administration and general cost),
yaitu biaya-biaya yang terjadi dan berhubungan dengan fungsi
administrasi dan umum untuk kegiatan perusahaan secara
keseluruhan, contoh biaya gaji bagian akuntansi, biaya gaji
personalia, biaya listrik, biaya trans- portasi dll
 Biaya pemasaran (marketing cost) yaitu biaya-biaya yang terjadi
untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya
iklan, biaya promosi, biaya gaji bagian pemasaran (SPG) dan
lain-lain

2. Biaya Berdasarkan Waktu dan Pembebanannya


 Capital Expenditure (pengeluaran modal), yaitu pengeluaran yang akan
memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang

4
akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
Misalnya, biaya perbaikan mesin
 Revenue Expenditure (pengeluaran pendapatan), yaitu pengeluar- an yang akan
memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu
terjadi. Misalnya, biaya air, biaya telepon dan lain-lain

3. Biaya berdasarkan departemen


 Producing Departement
Depatemen produksi merupakan kegiatan suatu departemen di mana biaya
yang telah dikonsumsi (dikeluarkan) untuk menghasilkan suatu produk
dibebankan langsung kepada hasil produksi dan tidak dialokasikan lebih
lanjut kepada departemen yang lain. Misalnya biaya pada: departemen
komponen, depar- temen perakitan, departemen penyelesaian, dan
departemen pengendalian mutu pada perusahaan otomotif
 Service Departement
Departemen jasa merupakan suatu unit bagian yang tidak langsung terlibat
dalam kegiatan proses produksi, sehingga biaya yang telah dikonsumsi
(dikeluarkan) oleh departemen tersebut dialokasikan lebih lanjut kepada
departemen yang telah memberikan jasanya. Misalnya biaya yang terjadi
pada departemen gudang (biaya penyimpanan, biaya gaji perawatan
gedung, biaya gaji penjaga gedung)

4. Biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai


 Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana
penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam
kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung
 Biaya Tidak Langsung (indirect cost), merupakan biaya yang terjadi tidak
hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan
produk, biaya tidak langsung di- kenal dengan biaya overhead pabrik.
contohnya: biaya bahan penolong, biaya gaji mandor

5
5. Biaya berdasarkan perubahan volume kegiatan
 Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap atau konstan yang tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat
kegiatan tertentu, contoh: gaji bagian administrasi, gaji direktur
 Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan tingkat perubahan volume kegiatan atau aktivitas,
contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
 Biaya Semi Variabel, biaya yang didalamnya mengandung unsur biaya tetap
dan biaya variabel, contoh: biaya telepon, biaya air PDAM, biaya listrik

6. Biaya berdasarkan kemampuan manajer untuk mengendalikan


 Biaya terkendali (controllable cost) yaitu biaya yang secara langsung dapat
dipengaruhi oleh seorang pimpinan/jabatan pe- mimpin tertentu dalam
jangka waktu tertentu
 Biaya tak terkendali (uncontrollable cost) yaitu biaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh keputusan seorang pemimpin/jabatan tertentu berdasarkan
wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat
dalam waktu tertentu

7. Biaya berdasarkan pengambilan keputusan


 Biaya relevan (relevant cost) merupakan biaya yang relevan atau berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus
diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan, yang meliputi biaya
relevan adalah
 Imputed cost merupakan biaya semu yang seringkali harus
dipertimbangkan untuk perbandingan dan analisa biaya, contoh:
gaji pemilik
 Incremental cost merupakan biaya tambahan yang tidak akan
dikeluarkan apabila terdapat pemilihan alternatif yang tidak dipilih
atau sebaliknya akan mengeluarkan biaya tambahan akibat pemilihan
alternatif, contoh penjual bakso atau sate jika menerima pesanan

6
maka akan mngeluarkan tambahan biaya untuk memproduksi
pesanan tersebut
 Differential cost merupakan biaya yang terjadi karena adanya
perbedaan biaya antara satu alternatif dengan alter- natif lain, contoh:
menerima atau menolak pesanan khusus, membuat produk sendiri
atau membeli dari luar
 Opportunity cost merupakan biaya peluang dengan peng- hasilan
yang dikorbankan sebagai akibat mengambil kepu- tusan tertentu
atau perolehan pendapatan yang tidak terjadi karena pemilihan
alternatif. contoh: mempunyai mobil, apakah mobil tersebut akan
digunakan sendiri atau disewakan
 Biaya tidak relevan (irrelevant cost) merupakan biaya yang kurang relevan
atau tidak perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, oleh
karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam
proses pengambilan keputusan
 Sunk cost (biaya terbenam) merupakan biaya yang telah terjadi dan
tidak dapat dihindari dari apapun keputusan yang dibuat oleh
manajer. Sunk cost akan selalu sama, tidak memiliki pengaruh
terhadap berbagai alternatif yang diper- timbangkan. contoh: biaya
PBB, biaya riset dan pengembangan, biaya penyusutan
 Out of pocket cost (biaya tunai) merupakan biaya yang mem-
butuhkan pengeluaran kas di masa mendatang akibat keputusan
sekarang atau keputusan yang akan dating

C. Prilaku Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang
dalam usahanya mendapatkan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu baik yang
sudah terjadi maupun yang belum terjadi atau baru direncanakan
Perilaku biaya merupakan penggambaran terhadap perubahan biaya seiring
dengan perubahan output (penggunaan aktivitas). Tujuan manajemen
mengidentifikasi biaya dan perilaku adalah untuk
 Pengendalian biaya

7
 Pengestimasian biaya
 Pembuat keputusan

D. Konsep Dasar Manajemen Biaya


Manajemen biaya adalah proses menemukan dan melaksanakan suatu proyek
atau pekerjaan dengan cara yang benar. Hal ini mencakuo perencanaan, estimasi,
anggaran, pembiayaan, pendanaan, pengelolaan, pengendalian, dan perbandingan
antar biaya, sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu maupun anggaran yang
di tetapkan
Singkatnya, manajemen biaya memiliki fungsi dalam mencakup keseluruhan
siklus proyek dari tahap perencanaan hingga mengukur kinerja biaya actual dan
penyelesaian proyek. Bagi bisnis, peran manajemen biaya diantaranya seperti
perencanaan dan pengendalian bisnis, peningkatan pemantauan biaya bisnis,
pengoptimalan kinerja hasil produksi dimasa mendatang, hingga dasar membuat
keputusan. Dalam memaksimalkan pembiayaa, seorang manajer atau pimpinan
proyek harus mengetahui beberapa konsep berikut ini :

 Konsep Nilai Tambah


Segala aktivitas dilakukan dengan cara efisien serta mengurangi pekerjaan
yang tidak memilik nilai tambah
 Konsep Akuntansi Aktivitas
Pengumpulan serta pelacakan jalannya operasional proyek, apakah sudah
sesuai atau belum
 Konsep Target Biaya
Biaya target berarti segala aktivitas berpatok pada harga yang sesuai
pangsa pasar atau laba yang ingin dicapai

E. Prinsip Manajemen Biaya


Terdapat beberapa prinsip manajemen biaya yang perlu dipahami, diantaranya:
 Memantau kegiatan yang tidak bernilai tambah secara langsung.
 Menunjukkan biaya terpusat dalam setiap kelompok kegiatan bisnis.
 Menunjukkan mana biaya yang bernilai tambah dan mana yang tidak.

8
 Membandingkan satu biaya dengan biaya lainnya dengan biaya yang
sudah ditarget.
 Memakai biaya efektif untuk mengendalikan biaya internal

F. Alur Manajemen Biaya


Empat alur manajemen biaya yang perlu diketahui

 Perencanaan sumber daya, berarti proses kepastian kebutuhan sumber


daya pada masa yang akan dating sebuah perusahaan atau ruang lingkup
proyek tertentu. Hal ini termasuk evaluasi dan perencanaan penggunaaan
sumber daya tenaga, manusia, keuangan dan informasi lain yang mungkin
diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
 Perkiraan biaya, merupakan proses prediktif yang digunakan untuk
mengukur, menghitung biaya, dan menentukan harga dari sumber daya
yang dibuthkan oleh ruang lingkup proyek. Proses estimasi biaya
umumnya diterapkan selama siklus berjalan proyek. Setiap keakuratan
proyek bisa saja bertambah seiring berjalannya proyek
 Penganggaran biaya, adalah proses dibutuhkan dalam proses
penggabungan perkiraan biaya untuk menetapkan dasar biaya.
Manfaatnya, untuk menetukan cost baseline terhadap kinerja proyek yang
terpantau dan terkendali
 Kontrol biaya, berarti proses pemantauan biaya termasuk kinerja setiap
pembiayaan, memastikan bahwa setiap perubahan biaya sudah tepat dan
termasuk dalam baseline biaya yang berubah. Hal ini juga menunjukkan
informasi kepada para stakeholder bahwa perubahan proses proyek
menyebabkan perubahan biaya pula.

G. Sistem Manajemen Biaya Tradisional


Menurut Garrison (2014), dalam akuntansi tradisional semua biaya diberbakan
ke produk bahkan biaya produksi yang tidak disebabkan oleh produk. Menurut
Horngren (2012), sistem biaya tradisional mengalokasikan biaya tidak langsung
dengan menggunakan satu tarif biaya tidak langsung. Sedangkan Hansen dan
Mowen (2013) berpendapat bahwa biaya tradisional adalah perhitungan biaya

9
produk dengan membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung pada produk dan biaya overhead dibebankan dengan menggunakan
penggerak aktivitas unit. Penggerak aktivitas unit adalah faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang
diproduksi. Dapat disimpulkan bahwa sistem biaya tradisional adalah perhitungan
biaya produk atau harga pokok produksi yang membebankan biaya overhead
berdasarkan nit atau volume yang diproduksi

H. Sistem Manajemen Biaya Kontemporer


Tujuan keseluruhan dari sistem manajemen kontemporer adalah untuk
meningkatkan mutu, isi, relevansi dan ketepatan waktu informasi biaya. Tujuan
manajerial akan lebih banyak dapat dipenuhi dengan penggunaan sistem
manajemen biaya kontemporer. Sistem akuntansi biaya kontemporer menekankan
pada penelusuran dibanding alokasi.
Sistem akuntansi yang menggunakan pendorong/penggerak unit dan nonunit
untuk membebankan biaya ke objek biaya disebut sistem biaya berdasarkan
kegiatan. Contoh, kegiatan memindahkan barang, bahan baku, dan barang
setengah jadi dari suatu lokasi ke lokasi lain dalam satu pabrik merupakan ukuran
yang lebih baik untuk mengukur kegiatan memindahkan barang daripada
menggunakan unit yang diproduksi
Jika dilihat dari perspektif pengendalian, maka pengendalian biaya
kontemporer sangat berbeda dengan sistem tradisional. Pada sistem tradisional
tekanannya adalah pada manajemen biaya, sementara pada sistem kontemporer
tekanannya adalah manajemen kegiatan dan manajemen kegiatan bukanlah biaya.
Inti jantung sistem pengendalian operasional kontemporer adalah manajemen
berdasarkan kegiatan.
Manajemen berdasarkan kegiatan memfokuskan pada manajemen kegiatan
dengan tujuan meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dan laba yang
diterima dengan menyediakan seperangkat nilai tersebut. Manajemen berdasarkan
kegiatan mencakup analisis pendorong, analisis kegiatan dan evaluasi kinerja.

10
Pendekatan manajemen berdasarkan kegiatan memfokuskan pada
pertanggungjawaban kegiatan dibanding biaya, menekankan maksimisasi kinerja
sistem dibandingkan kinerja individu.

I. Langkah yang Perlu Dilakukan dalam Mengoptimalkan Manajemen Biaya


Langkah – langkah yang perlu dilakukan yaitu mengetahui biaya penggerak
sebagai biaya utama yang dikeluarkan bisnis. Biaya penggerak adalah faktor yang
berdampak pada total biaya. Berarti, diperlukan pengelompokkan pengeluaran
biaya bisnis berdasarkan atas kategori, seperti biaya operasional, sumber daya,
maupun biaya lain yang berhubungan dengan aktivitas bisnis. Salah satunya
dengan memiliki pembebanan biaya dan mengalokasikan biaya tidak langsung
dan biaya langsung.
Biaya tidak langsung berarti biaya yang sulit diketahui dan bersifat ekonomis,
sedangkan biaya tidak langsung berarti biaya yang mudah diketahui. Dengan kata
lain, manajemen biaya sangat terkait dengan bagaimana sebuah bisnis dapat
memaksimalkan pembiayaan bisnis demi menekan biaya dari hal-hal yang tidak
berdampak signifikan bagi nilai bisnis. Hal ini juga guna menaikkan profit bisnis

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biaya adalah merupakan obyek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan
disajikan oleh akuntansi biaya. Secara luas biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telahterjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu

Manajemen biaya adalah proses menemukan dan melaksanakan suatu proyek


atau pekerjaan dengan cara yang benar. Hal ini mencakuo perencanaan, estimasi,
anggaran, pembiayaan, pendanaan, pengelolaan, pengendalian, dan perbandingan
antar biaya, sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu maupun anggaran yang
di tetapkan
Terdapat beberapa prinsip manajemen biaya yang perlu dipahami, diantaranya:
 Memantau kegiatan yang tidak bernilai tambah secara langsung.
 Menunjukkan biaya terpusat dalam setiap kelompok kegiatan bisnis.
 Menunjukkan mana biaya yang bernilai tambah dan mana yang tidak.
 Membandingkan satu biaya dengan biaya lainnya dengan biaya yang
sudah ditarget.
 Memakai biaya efektif untuk mengendalikan biaya internal
Tujuan keseluruhan dari sistem manajemen kontemporer adalah untuk
meningkatkan mutu, isi, relevansi dan ketepatan waktu informasi biaya. Tujuan
manajerial akan lebih banyak dapat dipenuhi dengan penggunaan sistem
manajemen biaya kontemporer. Sistem akuntansi biaya kontemporer menekankan
pada penelusuran dibanding alokasi
Langkah – langkah yang perlu dilakukan yaitu mengetahui biaya penggerak
sebagai biaya utama yang dikeluarkan bisnis. Biaya penggerak adalah faktor yang
berdampak pada total biaya.

12
B. Saran
Bagi akademisi tentunya juga harus mempelajari secara mendalam tentang
komsep biaya dan manajemen biaya, agar bisa mengatahui bagaiman konsep
biaya serta pengaplikasiannya dalam lingkungan bisnis. Serta mampu
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J. , David E. Stout. , & Gary, Cokins. (2014). Manajemen Biaya;
Penekanan Strategis. Edisi 5 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat
Daljono. (2011). Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian.
Edisi
Ketiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Garrison, Ray H. , Noreen, Eric W., & Brewer, Peter C. (2014). Akuntansi
Manajerial. Buku 1, Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat
Hansen, Don R. , & Mowen, Maryanne M. (2013). Akuntansi Manajerial. Buku 1,
edisi 8. Jakarta: salemba Empat
Horngren, Charles, T. (2012). Akuntansi Biaya. Jilid 1, Edisi Ke-12, Jakarta:
Erlangga.
Dengan Pendekatan Siklus Transaksi. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyadi, (2009). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YPKPN
Mulyadi, (2015). Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: STIE YKPN
Rudianto, (2013). Akuntansi Manajemen: Informasi untuk Pengambilan
Keputusan Strategis. Jakarta: Salemba Empat.
https://www.rusdionoconsulting.com/pengertian-manajemen-biaya-konsep-
hingga-langkah-penerapannya/

14

Anda mungkin juga menyukai