Laporan Praktikum Organik 2 Karbohidrat
Laporan Praktikum Organik 2 Karbohidrat
Laporan Praktikum Organik 2 Karbohidrat
ORGANIK 1
BAB I
KARBOHIDRAT
Tabung reaksi
Hasil
b. Reaksi glukosa
Dengan pereaksi fehling
Tabung reaksi
Hasil
Dengan pereaksi benedict
Tabung reaksi
Hasil
Tabung reaksi
Hasil
Tabung reaksi
Hasil
Reaksi sukrosa
Tabung reaksi
Hasil
Reaksi laktosa
Tabung reaksi
Hasil
c. Reaksi pati
Gelas piala
Hasil
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Tabel Pengamatan
4.1.1. Uji Molisch
No Perlakuan Pengamatan
1 Sukrosa + molisch+NaOH Cincin ungu
2 Glukosa + molisch+NaOH Cincin ungu
3 Laktosa + molisch+NaOH Cincin ungu
4.1.2. Uji Fehling
No Perlakuan Pengamatan
1 Sukrosa + Fehling, dipanaskan Bening & tosca, oren
2 Glukosa + Fehling, dipanaskan Hijau muda & hijau pekat, merah
Bening & hijau pekat, oren ke
3 Laktosa + Fehling, dipanaskan
merah-merahan
No Perlakuan Pengamatan
1 Sukrosa + benedict, dipanaskan Larut-Biru-endapan oren
2 Glukosa + benedict, dipanaskan Larut-Biru-endapan oren
3 Laktosa + benedict, dipanaskan Larut-Biru-endapan oren
4.1.4. Uji Tollens
No Perlakuan Pengamatan
1 Sukrosa + tollens Larut bening, ada cermin perak
2 Glukosa + tollens Larut bening
Larut, jadi lebih bening, ada
3 Laktosa + tollens
cermin perak
4.1.5. Uji basa kuat
No Perlakuan Pengamatan
1 Sukrosa + 0,5ml NaOH 25% Merah bata
2 Glukosa + 0,5ml NaOH 25% Coklat pekat
3 Laktosa + 0,5ml NaOH 25% Coklat
4.1.6. Uji Pati
No Perlakuan Pengamatan
1 10gr pati + H2O Bentuk pasta
2 No 1 + 100ml H2O (proses
dekantasi 1x)
3 2ml fehling + 6 tetes pati Biru muda,endapan biru tua
2ml iod + 6 tetes pati 3 fasa,kuning,biru,putih
2ml NaOH + 6 tetes pati Larutan jadi bening
b. Reaksi benedict
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan adanya aldose dan
ketosa. Pada percobaan ini dilakukan dengan sample glukosa, sukrosa dan
laktosa. Berdasar pengamatan pada ketiga sampel menunjukkan reaksi
positif dimana terdapat endapan merah yang menandakan adanya aldose
dan ketosa. Pada sukrosa terdapat perbedaan dengan literature.
Berdasarkan literature, sukrosa yang direaksikan dengan benedicth tidak
menghasilkan endapan, yang berarti reaksi negative.
Prinsip dari uji benedicth adalah berdasarkan adanya gugus
karbonil bebas yang mereduksi Cu2+ dalam kondisi basa membentuk
Cu2O. pada gula pereduksi terdapat gugus aldehid dan oh laktol.
Percobaan benedict berupa larutan yang mengandung kuprisulfat,
natrium karbonat dan nantirum sitrat. Adanya nantriumkarbonat dan
natrium sitrat membuat pereaksi benedeict besifat asam lemah.
c. Reaksi fehling
Pengujian terhadap karbohidrat dapat dilakukan dengan
menggunakan larutan fehling untuk membuktikan terdapatnya sifat
pereduksi pada gula tersebut. Larutan fehling mampu mengoksidasi
karbohidrat yang memiliki ikatan aldehid bebas sehingga akan
mengakibatkan reduksi pada zat karbohidrat.
Berdasarkan percobaan, fehling terhadap larutan glukosa, sukrosa,
dan laktosa menghasilkan warna merah. Hal ini sesuai dengan literature
bahwa reaksi akan menunjukkan reaksi positif. Pada sukrosa,
menghasilkan warna oren. Hal ini menandakan bahwa sukrosa merupakan
bukan gula pereduksi. Dimana sukrosa tidak mampu bereaksi dengan
fehling.
Glukosa merupakan gula pereduksi, hal ini karena glukosa mampu
bereaksi dengan fehling menghasilkan warna merah. Glukosa merupakan
heksosa yang paling penting dalam dapat ditemukan di aliran darah dan
dalam cairan jaringan.
d. Reaksi tollens
Pada percobaan ini digunakan sample glukosa, sukrosa, dan
laktosa. Pada sukrosa dan laktosa terdapat cermin perak, hal ini
menunjukkan bahwa sukrosa dan laktosa termasuk aldehid. Aldehid
dioksidasi menjadi anion karboksilat dalam reagensia tollens direduksi
menjadi logam Ag. Uji positif pada percobaan ini yaitu ditandai dengan
adanya cermin perak.
e. Dengan basa kuat
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya gugus alkali. Uji
ini menggunakan NaOH yang berfungsi sebagai sumber ion OH- yang
akan berikatan dengan rantai aldehid dan membentuk aldol yang berwarna
kuning kecoklatan. Dari 3 sampel yang diuji yaitu glukosa, sukrosa, dan
laktosa yang menunjukkan reaksi positif yairu glukosa dan laktosa.
Pemanasan yang diberikan bertujuan untuk membuka ikatan karbon dan
hydrogen kemudian menggantikannya dengan gugus –OH.
Prinsip kerja uji dengan basa kuat yaitu suka dengan adanya basa
kuat akan membentuk warna coklat karena karamelisasi.
f. Reaksi pati
Pada percobaan ini serbuk pati dibuat menjadi pasta, hal ini
dilakukan untuk menghilangkan struktur Kristal, dan volume
pembengkakan yang disebut pembentukan pati nonkristal.
Pengujian pertama dengan fehling, uji ini digunakan untuk
memperlihatkan ada atau tidaknya gula pereduksi. Berdasarkan literature
monosakarida dapat mereduksi oksidator lemah. Berdasar pengamatan pati
yang direaksikan dengan fehling A menghasilkan larutan berwarna biru.
Hal ini karena pati merupakan polisakarida. Sehingga reaksi tidak dapat
positif.
Pengujian kedua dengan basa kuat, percobaan menunjukkan reaksi
negative dimana larutan tidak berwarna coklat melainkan menjadi bening.
Pada percobaan ketiga yaitu dengan iod, uji ini untuk menguji kandungan
pati pada suatu sampel. Prinsip dari uji adalah larutan iodium dalam
bentuk triiodida akan masuk pada struktur helical pati sehingga akan
terbentuk warna biru pekat. Warna biru pekat tersebut merupakan suatu
warna kompleks yang dihasilkan karena iodium punya amilosa.
g. Reaksi pati yang dihidrolisis
Dalam percobaan ini sampel yang digunakan yaitu pati.
Penambahan HCl pada sampel bertujuan untuk mengaktifkan air karena
larutan HCl mempunyai ion H+ dan sebagai kalatalisator. Setelah itu
dipanaskan agar pati dapat menyerap air sehingga terjadi reaksi gelatinasi
sehingga dapat larut dalam air.
Pada pengujian ini dilakukan dengan iod, uji iodium ini adalah
untuk menguji identifikasi kandungan pati yang merupakan polisakarida
pada suatu sampel. Polisakarida adalah golongan karbohidrat kompleks
yang merupakan polimer dan molekul-molekul monosakarida yang sangat
banyak yang membentuk rantai panjang atau rantai cabang dan dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana seperti
oligosakarida.
Uji iodium menunjukkan reaksi positif, karena pati merupakan
salah satu contoh dari molekul polisakarida. Pati teridiri dari banyak
monomer glukosa.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Prisnisp uji molisch adalah reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
dan alfa naftol yang akan membentuk senyawa kompleks berwarna ungu
yang menandakan bahwa senyawa atau sampel mengandung karbohidrat
2. Uji fehling bertujuan untuk memperlihatkan ada atau tidaknya gula
perduksi. Pereaksi ini dapat direduksi oleh karbohidrat yang bersifat
pereduksi.
3. Prinsip dari uji benedicth adalah berdasarkan adanya gugus karbonil bebas
yang mereduksi Cu2+ dalam kondisi basa membentuk Cu2O. pada gula
pereduksi terdapat gugus aldehid dan oh laktol
4. Pereaksi tollens merupakan pengoksidasi lemah yang dapat digunakan
untuk mengoksidasi gugus aldehid, menjadi asam karboksilat
5. Uji basa kuat bertujuan untuk mengetahui adanya gugus alkali.
5.2.Saran
Untuk praktikum selanjutnya praktikan lebih focus dan memahami materi,
serta diharap alat dan bahan untuk kedepannya dilengkapi untuk menunjang
keberhasilan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Edahwati, L. 2010. Perpisahan Massa Karbohidrat Menjadi Glukosa Dari Buah
Kersen Dengan Proses Hidrolisis. Jurnal Peneliti, 10(1), 1-5.
Fitri, Ardhista Shabrina dan Fitriana, Yolla Arinda, N. 2020. Analisis Senyawa
Kimia Pada Karbohidrat . SAINTEKS, 17(1), 1-6.
Modul Praktium Kimia Organik II
Poedjiadi. 2006. Dasar-dasar Biokimia. UI Press.
Sumardjo, Darmin. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Sastra 1 Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Yurida, Mutia, dkk. 2013. Pengaruh Kandungan CaO Dari Jenis Adsorben Semen
Terhadap Kemurnian Gliserol. Jurnal Teknik Kimia, 19(2).
LAMPIRAN PETANYAAN
1. Apakah contoh aldoheksosa dan ketoheksosa yang umum?
2. Apakah maltosa diperkirakan akan mereduksi ion tembaga dalam pereaksi
Fehling pada percobaan ini?
3. Dapatkah larutan iod encer digunakan untuk membedakan amilosa dan
amilopektin? Jelaskan!
4. Bandingkan struktur dekstrin dan maltosa!
5. Gambarkan struktur molekul yang ada dalam campuran kesetimbangan
fruktosa dalam larutan air!
6. Gambarkan struktur dari segmen molekul amilopektin!
7. Perbedaan monosakarida, disakarida, polisakarida
8. Struktur karbohidrat
9. Contoh karbohidrat
10. Struktur dari kilosas
JAWABAN